perbedaan bakat dan minat docx

Psikologi Pendidikan
Perbedaan Bakat & Minat Peserta
Didik

Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.

Richo Handika
Frans Dedy Aritonang
Syaipuddin Zuhdi HRP
Fitra Jaka Pratama
Dosen Pengampu:Dra.Pastiria
Sembiring, M.Pd.Kons.
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
MIND MAPPING............................................................................................... 1
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 2
1. Latar Belakang......................................................................................... 2
2. Rumusan Masalah.................................................................................... 3
3. Tujuan...................................................................................................... 3
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................ 4
1.
2.
3.
4.
5.

INTELEGENSI....................................................................................... 4
BAKAT................................................................................................... 7
MINAT.................................................................................................... 8
Perbedaan Intelegensi, Bakat dan Minat.................................................. 11
Keterkaitan antara Intelegensi, Bakat dan Minat...................................... 12


BAB III: KESIMPULAN................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

15

A. Latar Belakang
Setiap individu adalah berbeda.Bahkan di dalam keluarga yang memiliki anak kembar
yang identik sekalipun pasti mempunyai perbedaan juga apalagi yang tidak memiliki
hubungan darah.Perbedaan yang dimaksud pada pembahasan ini adalah perbedaan dalam
intelegensi, bakat dan minat anak didik.Perbedaan-perbedaan ini menjadi parameter yang
sangat penting dalam kehidupan seorang anak didik dalam mengembangkan dirinya
terutama di lingkungan sekolah.
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
yang berasal dari diri siswa (faktor internal) maupun dari luar siswa (faktor eksternal).
Faktor internal diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, dan tingkat
intelegensi.Sedangkan faktor eksternal diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan

lingkungan.
Setiap individu seharusnya

mendapatkan

kesempatan yang

sama

berkembang secara maksimal sesuai dengan kapasitas intelegensi, bakat dan
dimilikinya. Tentu saja kapasitas setiap individu berbeda-beda.
anak yang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi akan
sehingga dengan kemampuannya tersebut dia
bidang olimpiade. Seseorang yang
sehingga dengan

Misalnya

untuk


minat yang
saja

seorang

mumpuni di bidang akademis,

akan mampu meraih prestasi misalnya di

berbakat dibidang seni tentu memiliki imajinasi tinggi

kreatifitas yang dimilikinya akan berdampak pada sekitarnya misalnya

dalam menggagas ide-ide baru, atau seorang individu yang memiliki minat yang tinggi akan
mampu menguasai hal-hal baru dengan keinginan kuat yang

dimilikinya.

Keberagaman-keberagaman yang dimiliki setiap individu menjadikan


mereka

berbeda satu sama lain. Sehingga dalam proses belajar tertentu akan

ada

belajar siswa yang berbeda-beda pula. Seorang guru

fasilitator

pembelajaran sehingga ia turut andil dalam perkembangan
memahami perbedaan intelegensi,

merupakan
siswa

kemajuan

didiknya.


dalam
Dengan

bakat dan minat diharapkan seorang guru akan mampu

mengarahkan, mengembangkan dan mendukung pencapaian prestasi anak didiknya sesuai
dengan potensi yang dimilikinya sebab potensi tersebut tidak akan

berkembang tanpa

adanya latihan.
Dalam tugas rutin 4 ini membahas mengenai perbedaan intelegensi, bakat dan
minat peserta didik, kaitan antara intelegensi, bakat dan minat dan
hubungan ketiganya dalam proses belajar peserta didik.

bagaimana

B. Rumusan Masalah
1.
2.

3.
4.
5.

Apa itu intelegensi?
Apa itu bakat?
Apa itu minat?
Apa perbedaan intelegensi, bakat dan minat?
Bagaimana keterkaitan intelegensi, bakat dan minatdalam proses belajar siswa?

C. Tujuan
Dalam penyusunan Tugas Rutin IV dengan materi perbedaan intelegensi, bakat dan minat
ini penulis berharap dapat memberikan manfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca
dan masyarakat luas.
Adapun tujuan penyusunan Tugas Rutin ini bagi Penulis adalah agar penulis lebih
memahami perbedaan antara intelegensi, bakat dan minat siswa dalam belajar. Bagi pembaca
dan masyarakat luas, makalah ini dimaksudkan sebagai salah satu referensi untuk menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai materi ini.

BAB II

PEMBAHASAN
A. INTELEGENSI

A. Definisi Intelegensi
1. Alferd Binet (1857-1911) dan Theodeore Simon
Intelegensi adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan,
kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan
kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.
2. Lewis Madison ( 1916)
Intelegensi sebagai kemampuan seseorang berfikir abstrak.
3. George D. Stoddard (1941)
Intelegensi sebagai bentuk kemampuan untuk memahami masalah-masalah yang
bercirikan :
 Mengandung kesukaran
 Kompleks, yang mengandung bermacam jenis tugas yang harus diatasi dengan baik
dalam arti bahwa individu yang inteligen mampu menyerap kemampuan baru dan
memadukannya dengan kemampuan yang sudah dimiliki untuk kemudian digunakan
dalam menghadapi masalah.
 Abstrak, mengandung simbol-simbol yang memerlukan analisis dan interpretasi.
 Ekonomis, yang dapat diselesaikan dengan menggunakan proses mental yang efisien

dari segi penggunakan waktu.
 Diarahkan pada satu tujuan, yaitu bukan dilakukan tanpa maksud melainkan mengikuti
suatu arah atau target yang jelas.
 Mempunyai nilai sosial, yaitu cara dan hasil pemecahan masalah yang dapat diterima
oleh nilai dan norma sosial.
 Berasal dari sumbernya, yaitu pola fikir yang membangkitkan kreativitas untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
4. Wechlsler (1965)
Intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak dengan mencapai suatu tujuan, untuk
berpikir secara rasional dan untuk berhubungan dengan lingkungan secara efektif.
5.

Walters dan Gardner (1986)
Intelegensi adalah serangkaian kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan
masalah atau produk sebagai konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu.

6.

Flynn (1987)
Intelegensi adalah kemampuan untuk berfikir secara abstrak dan kesiapan belajar dari

pengalaman.
Maka dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Intelegensi adalah

kemampuan yang dibawa sejak lahir yang dapat digunakan untuk menyesuaikan diri

terhadap kebutuhan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan
tujuannya.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi
Menurut M. Ngalim Purwanto (2004: 55-56), ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi intelegensi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara
seseorang dengan yang lain. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi

intelegensi

tingkat intelegensi

seseorang, yaitu :
1. Pembawaan
pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir batas
kesanggupan kita, yakni dapat tindaknya seseorang memecahkan suatu soal, pertama-tama

ditentukan oleh pembawaan kita.
2. Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan, Tiap organ
(fisik dan psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing.

3. Pembentukan
pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi
perkembangan intelegensi.
4. Minat dan pembawaan yang khas
minat mengarahkan pembuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dan dorongan bagi
pembawaan itu. Dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk
berinteraksi dengan dunia luar.
5. Kebebasan
kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam
memecahkan masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode juga bebas dalam
memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Sedangkan menurut Bayley, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuanintelektual
individu, yaitu:
a. Keturunan
b. Latar belakang sosial ekonomi
c. Lingkungan hidup
d. Kondisi fisik
e. Iklim emosi

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi intelegensi seseorang.Maka sebagai seorang pendidik seorang guru harus
mampu membantumempengaruhi kemampuan intelektual siswa agar dapat berfungsi secara
maksimal dan mencoba melengkapi program pengajaran yang ditujukanbagi mereka yang
lambat dalam belajar.

B. BAKAT
A. Definisi Bakat
Chaplin (1972) dan Reber (1988) mendeskripsikan bahwa Bakat (aptitude)
adalah

kemampuan

potensial

yang

dimiliki

seseorang

untuk

mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang (Muhibbin syah, 2010:133). Sedangkan
menurut Semiawan, dkk, (1984:1), Bakat adalah kemampuan bawaan yang
potensi yangmasih perlu dikembangkan atau dilatih. Sementara

menurut

merupakan
Wijaya

(1988:66)bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu
latihan khusus mencapai suatu kecakapan,

pengetahuan,

misalnya: berupa kemampuan berbahasa,

dan

keterampilan

khusus,

kemampuan bermain musik, dan lain

sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bakat adalah
kemampuanyang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan yangbersifat umum ataupun khusus.Namun bakat juga harus disertai
dengan latihankhusus untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan
khusus.
Sri Milfayetti (2015: 62) menyebutkan karakteristik individu yang di golongkan
berbakat secara akademik adalah :
1. Kemampuan untuk belajar tinggi
2. Kekuatan dan kepekaan fikiran
3. Keingin tahuan dan dorongan

B. Jenis-jenis Bakat
1. Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic)
Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah danmengekspresikan
ide serta perasaan.
2. Bahasa (Linguistic)
Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, secara efektif.
3. Logika dan Matematis (Logical-Mathematical)
Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif, termasukmempunyai
kemampuan kuat untuk mengerti logika.
4. Musikalitas (Musical)
Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara.
5. Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence)
Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk dalam
memahami fenomena alam.

C. MINAT
A. Definisi Minat
1. Tampubolon (1991: 41)
Minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada
motivasi.
2. Djali (2008: 121)
Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri.
3. Mohamad Surya (2003: 100)
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi
suatu objek
.
4. Slameto (2003: 180)
Minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
tanpa ada yang menyuruh.

aktivitas,

Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpukan minat adalah suatu
prosespengembangan dalam mencampurkanseluruh kemampuan yang ada untukmengarahkan
individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.
B. Jenis-jenis minat
Menurut Guilford (1956) ada beberapa jenis minat, yaitu :
1. Minat vokasional, merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
 Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
 Minat

komersial

:

minat

pada

pekerjaan

dunia

usaha,

jual

beli,

periklanan,akuntansi, kesekretariatan dan lain – lain.
 Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya
petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.
Menurut Milton (1961:397) minat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Minat subyektif , Perasaan yang menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman tertentu
yang bersifat menyenangkan.
2. Minat obyektif, Reaksi yang merangsang kegiatan dalam lingkungannya.
Menurut Samsudin (1961: 8) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri dari dua
macam yaitu:
1. Minat spontan, minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung.
2. Minat yang disengaja, minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa
Muhibbin Syah (2003: 132) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi
minat menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang meliputi:
 aspek fisiologis
kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh
siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
pembelajaran.

 aspek psikologis

Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi,
bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.
2. Faktor Eksternal Siswa
 Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas
 Lingkungan Nonsosial
Lingkungan sosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi pelajaran,
waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.

3. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.
Sedangkan menurut Crow (1973:22),

ada beberapa faktor yangmempengaruhi

minat. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. The Factor Inner Urge
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya
kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingintahu
terhadap ilmu pengetahuan.
2. The Factor Of Social Motive
Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal.Disamping itu juga dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, missal seseorang berminat pada
prestasi tinggi agar dapat statussosial yang tinggi pula.
3. Emosional Factor
Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya
perjalanan sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula
membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat
dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan
minat seseorang berkembang.
D. PERBEDAAN INTELEGENSI, BAKAT DAN MINAT
Intelegensi dan Bakat merupakan kemampuan yang berasal dari hereditas
(pembawaan). Cepat atau lambatnya seseorang misalnya dalam menyelesaikan tugas-

tugasnya dipengaruhi tingkat intelegensinya dan bakatnya. Akan tetapi tingkat intelegensi
seseorang dapat berubah karena dipengaruhi faktor-faktor tentu, misalnya orang yang rajin
mengasah kemampuan akademiknya dengan berlatih terus menerus akan mengalami
peningkatan IQ. Sedangkan bakat akan terus ada dalam diri seseorang, apakah ia latih atau
tidak kemampuan bakat seseorang akan selalu sama (bersifat permanen). Intelegensi dan
bakat merupakan kemampuan yang berasal dari genetik, sementara minat merupakan
kemampuan yang berupa kemauan seseorang yang tinggi terhadap sesuatu yang dipengaruh
oleh lingkungannya.Minat sangat dipengaruhi oleh lingkungan sebab dapat berubah karena
perubahan trend maupun perubahan hobby seseorang (berorientasi pada hobby). Akan tetapi
minat akan berpengaruh besar dalam perkembangan intelegensi dan bakat seseorang sebab
dengan memiliki minat akan membangkitkan motivasi seseorang dalam mengasah
kemampuan yang ada pada dirinya.
Maka berdasarkan penjelasan diatas maka point-point perbedaan dan persamaan
intelegensi, bakat dan minat dapat disimpulkan dalam tabel sebagai berikut :
Intelegensi
Bakat
Pembawaan (Hereditas)
Pembawaan (Hereditas)
Lepas dari aspek suka atau Lepas dari aspek suka atau

Minat
Lingkungan
Orientasi pada hobi/

tidak suka
Permanen, tetapi dapat

tidak suka

kesukaan semata

Tidak mudah berubah dan

Mudah berubah sesuai

bersifat permanen

dengan tren yang ada

Genetik lebih dominan
Membutuhkan latihan

Genetik tidak dominan
Membutuhkan latihan

Membutuhkan motivasi

Membutuhkan motivasi

berubah jika dipengaruhi
faktor-faktor tertentu
Genetik lebih dominan
Membutuhkan latihan
Tidak selalu berdasarkan
motivasi

E. KETERKAITAN INTELEGENSI, BAKAT DAN MINAT DALAM PROSES
BELAJAR SISWA
Intelegensi, bakat dan minat pada hakikatnya memiliki persamaan dalam konsep
perkembangan. Intelegensi dan bakat yang tidak diasah atau dilatih tidak akan mengalami
kemajuan. Sementara tanpa adanya minat dalam mengembangkan intelegensi dan bakat akan
mempengaruhi perkembangan atau tidak akan mengalami kemajuan sama sekali sebab minat
merupakan indikator motivasi anak didik dalam mempelajari dan menunjukkan kinerja yang

tinggi dalam proses belajar. Bakat akan sulit berkembangdengan baik apabila tidak diawali
dengan adanya minat untuk hal tersebut atau halyang berkaitan dengan bidang yang akan
ditekuni, misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan
hasilinteraksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan
faktorkepribadian dan sikap kerja seseorang.
Intelegensi, bakat dan minat memiliki hubungan satu sama lain, dimana jika salah
satunya tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi yang lain. Hal ini dapat kita cermati dari
hasil penelitian Heller, Monks, dan Passow (Wimbarti : 2000), bahwa dari 100 anak yang
memiliki IQ tinggi di California yang diteliti sejak tahun 1920 hingga sekarang diantara
mereka ada yang menjadi orang terkenal, diantaranya senator, sebagian menerima hadiah
nobel untuk Iptek, menjadi bintang film terkenal, sutradara tersohor, novelis dan lain-lain.
Namun ada juga diantara mereka yang menjadi pembersih kantor, tukang sapu jalan, dan
pekerja kasar lainnya. Dengan demikian orang-orang yang memiliki kemampuan IQ yang
tinggi tidak selamanya akan berhasil dalam hidupnya.

Penelitian serupa juga dilakukan

oleh Harjito dkk., (1993) pada siswa SMA di Indonesia yang memperoleh prestasi belajar
rendah atau yang mempunyai permasalahan kesukaran belajar di sekolah. Hasilnya
menunjukkan tidak selamanya siswa yang memiliki prestasi belajar rendah dan memiliki
kesukaran belajar berasal dari siswa yang memiliki inteligensi rendah.Kenyataan
menunjukkan beberapa siswa yang memiliki IQ diatas rata-rata memiliki prestasi belajar
yang rendah dan beberapa memiliki permasalahan dalam belajar.
Maka dapat disimpulkan bahwa Intelegensi, bakat dan minat pada peserta didik harus
dikembangkan secara bersamaan dan bertahap. Sebab ketiganya memiliki keterkaitan satu
sama lain. Seorang anak didik yang tahu akan kapasitas intelegensi, bakat dan minatnya sejak
dini akan mampumenjadikan bakat tersebut sebagai bekal untuk memperoleh kekuatan saat
mereka dewasa nanti dan akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi orang yang
sukses. Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggungjawab terhadap
perkembangan siswa sebaiknya dapat mengenali kemampuan seperti apayang dimiliki oleh
siswanya.
Untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, bakat dan minat peserta didik dengan
baik maka seorang pendidik harus mempertimbangkan hal-halsebagai berikut:
1.

Dorongan. Dorongan secara berlebihan (pemaksaan) pada anak didik dapat

2.

melunturkanmotivasi anak untuk mengembangkan diri mereka.
Pujian. Pujian yang berlebihan tanpa kendali emosi dapat membawa anak terjebak ke
dalam sikap lupa diri.

BAB III
KESIMPULAN
Tidak ada satupun individu sama persis dengan individu yang lain. Setiap individu
unik baik karena faktor –faktor yang diturunkan oleh kedua orang tua maupun akibat hasil
interaksi individu dengan lingkungannya.Perbedaan yang khas dan unik tersebut disebut
dengan

keberagaman

individual.Keberagaman

individual

menyebabkan

perbedaan

kemampuan intelegensi, bakat dan minat pada setiap individu.
Dengan memahami kapasitas (intelegensi, bakat dan minat) anak didiknya, seorang
guru akan mampu merancang model pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan
kemampuan intelegensi anak didiknya sehingga dapar meningkatkan minat dan motivasi
yang tinggi dalam proses belajar peserta didik. Proses pembelajaran yang dilandasi
olehpemahaman terhadap peserta didik juga dapat mengembangkan suasana pembelajaran
yangmenyenangkan. Selain itu seorang guru yang mengenali bakat dan minat peserta didik
akan mampu mengarahkan anak didiknya dalam mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolah. Sehingga dengan adanya perkembangan-perkembangan tersebut diharapkan dapat
menjadi indikator meningkatnya hasil prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Milfayetty, Sri. 2015. Psikologi Pendidikan. Medan : Unimed Press.

PT

Farida Agus. INTELEGENSI. (diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default
rita-eka-izzaty-spsi-msi/hintelegensi-definisi-dan-

/files/pendidikan/dr-

sejarah-3.pdfPada hari Kamis, 2

Maret 2017)
AD Pratiwi. BAB II

Kajian Teori : Intelegensi. (diakses dari http://digilib.uinsby

.ac.id/9336/5/bab2.pdf . Pada hari Kamis, 2 Maret 2017)

S Erna.BAB II Kajian Pustaka, Deskripsi Teori : Intelegensi (IQ). (diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf

Pada

hari

Kamis, 2 Maret 2017)
P Ardyansah Jani. 2012. BAB II Kajian Teori, Deskripsi Teori : Minat. (diakses
http://eprints.uny.ac.id/9917/2/BAB%202%20%2006208244053.

dari

pdf Pada hari

Kamis, 2 Maret 2017)
D Aris. 2012. BAB II Kajian Teori : Pengertian Minat. (diakses dari http://eprints.
uny.ac.id/7637/3/BAB%202%20-%2008601247038.pdf. Pada hari Kamis, 2 Maret
2017)