MEMGHITUNG SWASERAPAN FOTON DALAM SAMPEL VOLUMETRIS DENGAN PROGRAM KOMBUTER
LAPORAN PENELITIAN
i
MEMGHITUNG SWASERAPAN FOTON DALAM SAMPEL
VOLUMETRIS DENGAN PROGRAM KOMBUTER
-
Drs. Masril, M. Si
(Eetua Tim Peneliti)
Penelltian lni dibiayal oleh :
Proyek Operas1 dan Pemwatan Fatilitor lKlP Padang
Tahun Anggaran 1W1995
Surd Per/anjian Kerja Nornor :159PT37. ~ 1 . 4 2 l 1 9 W
Tanggal 15 Juni 1994
I
MlLlK UPT PERPLiSTkKAA!~J
lKlP PADANG
INSTITUT KEGURUAM DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1995
'
.
I
1
MENGHI TUNG SWdSERAPAN FOTUJV LIALAM Sf2MPEL
VDLUMETRIS DENGAN PRDGRflM KOMPIJTER
Dr5. M a s t - i l , M . I S i
Pnggata : D r a - Yulia J a m a l
Keti-la
:
Dra.
Venni D a r v i n a
D r a - N u r Gsma
,
I
ABSTRACT
.
T ~ l a h& i l a k - u k a n perlgukfiraq E w a s e r a p a n
sampel v 1 u m e t : - i s u n t u k s i l i r ~ d e r d a n
, ? a n m a ds.le:.m
sin37
dengan
bola
dimensi
!
=.sbagai b e r i k u r :
i
-
-.. -,.
i i-;+,,i,
s i i i ~ t 5 e r:
massa jenis
II
{ p ) = 3,71 g r a r n / c m 3
I
I
I
silinder,
untuk t i e l a a i g u n a k s r ! rr~assaj e r r i s = i,37 g r a m / c m
kaef i s i e n
Pengukuran
1
untuk
masing-masing
menggunakan
energi
persamaan
E.!-iergi 0 , 0 1 4 M e V ,
9,222
fotcn
serapan
yang
i2.17).
tntal
dipancarkan
Untuk
sumher
3
, L !--.":z
~ I
-"
.
(PI
untuk
~ l e h sumber
CG-57
dengan
PieV dan 0,125 M p V d i p e r n l e h k a e f i s i e n
I
I
.
,
i n i d i g ! ~ n a k a:-~T:TL:E
~
m e n c h i t u n g swsserapsn
secara
kornputari
PENGANTAR
Eeglatan penelitian merupakan bagian dari darma perguruan
kinggi, di sarnping pendidikan dan penqabdian kspada masyarakat.
Keylatan penelitian ini harus dilaksanakan aleh IKIP Padang yang
dikerjakan o l e h staf akaderniknya dalam rangka meninqkatkan mutu
pendidikan, melalui peningkatan mutu staf akademik, haik sebagai
dosen maupun penel iti.
Kegiatan nenelitian ini mendukung pengembangan ilmu serta
terapannya.
Dalam ha1 ini LemLaga Penelitian I K I P Padang
berusaha mendorung dosen untuk melakukan penelitian sehagai
bagian yang tlidak terpisahkan dari kegiatan mengajarnya, balk
yang secara lang5ung dibiayai oleb dana lKIP Fadang maupun dana
dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi
terkait.
0leF.1karena itu, peningkatan rriutu tenaqa akadewik
peneliti dan basil penelitiannya dilakukan sesuai dengan
tingkatan serta kewenangan akademik peneliti.
Saya menyambut gemt~irausaha yang dilakukan peneliti untuk
menjawab berbagai perrnasalahan pendidikan, baik yang bersifat
interaksi b ~ r b a g a i faktor yang mempengaruhi praktek kependidikan,
penquasaan materi bidang studi, ataupun proses penqajaran dalam
kelas yang
salah
satunya muncul dalam kajzan ini.
Hasil
penelitian ceperti ini jelas menambah wawasan dan pemaharnan kita
tentang p r o s e s pendidikan.
Walaupun hasil penelitian ini mungkin
masib menunjukkan beherapa kelemahan, namun saya yakin hasilnya
dapat dipakai sebagai bagian dari
pendidikan pada umumnya.
upaya
peningkatan mutu
Kami mengharapkan di masa yanq akan
datang senakin banyak penelitian yang h a s i l n y a dapat langsung
diterapkan dalam peningkatan dan pengembangan teori dan praktek
kependidikan.
Hasil penelitian i n i telah rnengikuti prosedur dan proses
pemerlksaan yang berlaku di Lembaga Penelitian I l i I P Padanq, y a i t ~ . ~
rnelalui telaah t i m pereviu usul dan laporan penelitian, yang
dilakukan secara "blind reviewing", dan seminar penelitian yang
w ~ e l i b a t k a nd o s e n s e n i o r d a n t i m K r e d i t F a i n t I K I P P a d a n q .
mudahan p e n e i i t i a n i n i j u g a
b e r m a n f a a t b a g i pengembangan
p a d a umumnya d a n p e n i n g k a t . a n m u t u s t a f
akademik
Mudah-
i!mu
IKIP Padanq.
P a d a k e s e n s p a t a n i n i s a y a i n g i n mengucapkarc t e r i r n a k a s i h
k e p a d a b e r b a g a i p i h a k y a n g mernbantu t e r l a k s a n a n y a p e n e l i t i a n I n i ,
terutama kepada pimpinan
penelitian,
lemtaqa t e r k a i t yang menjadi o h j e k
responden yang menjadi sampel p e n e i i t i a n ,
tembaga P e n e l i t i a n ,
t i m perevi::
D o s e n S e n i o r d a n a n g g o t a tirn K r e d i t P o i n t
IKIP Padang y a n q m e n j a d i pembahas utama d a l a m s e m i n a r p e n e l i t i a n .
K a m l y a k i n t a n p a d e d i k a s i d a n k e r j a sama yang t e r j a l i n s e l a m a
ini,
p e n e l i t i a n i n i t i d a k a k a n d a p a t d i s e i e s a ~ k a ns e t a q a i r n a f i a
yang diharapkan,
menjadi
l e b i h Saik
K e r j a sama yang b a i k
i n i diharapkan akan
l a g 1 di m a s a y a n q akart d a t a n q .
Terima k a s i h .
Padang
iii
,
Februari
1?95
DAFTAR IS1
..................................................... i
PENGANTAR ..................................................
ii
iii
DAFTAR IS1 ...............................................
AESTHAK
RAE I.
PENDAHULUAN
.................-.-.1
Identifikasi Hasalah... ........................
Pemtatasan Masalah... ..........................
4
Perumusan Masalah ..............................4
Tujuan Fenelitian ...............................4
Kegunaan .......................................5
A. Latar Eelakang Masalah...
E.
C.
D.
E.
F.
BAB 11.
3
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
PI. Interaksi Radiasi Gamma Dalam Eahan.... ........6
E. Serapan Sinar Gamma Dalam Bahan. ..............17
C. Swaserapan Radiasi Sinar Gamma Dalan Bahan. ...20
EAR 111. METODOLOG1 FENELITIAN
k. Populasi dan Sampel
........................... 22
k. 3enis .dan Sumtier Data.....
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .-7-7
.
C. Alat dan T ~ k n i kAnalisis Data.-...........-..-LBAR I'd.
D. Rancangan Fenelitian......
ANALISIS DAN PEMFGHASAN
A.
2AB V.
33
........-.....--....
23
......................................
25
Pembahasan. ...................................
26
Analisis
B.
KESIMPULAN DAN SARAN
k.
E.
....................................
29
Saran. ........................................
29
Kesimpulan
DAFTfiR KEPUSTAKAAN .......,.-.--..........m--.....---..-...
ZC)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah
satu faktor yang menentukan
ketelitian
hasil
pengukuran aktivitas sumber radioaktif ialah koreksi
ter-
hadap adanya
satu
swaserapan. Swaserapan merupakan salah
masalah yang cukup rnenarik di bidang fisika
perimen-eksperimen
gung masalah ini
di bidang fisika
sudah
banyak
nuklir.
nuklir yang
dilakukan.
Eks-
menying-
Dalam
proses
aktivasi neutron misalnya dikenal istilah swatameng ( s e l f shielding), Pada
foton
yang dipancarkan oleh
pada
sai
swaserapan,
swatameng, sampel
sampel
menyerap
radiasi
dirinya
sendiri.
Sedangkan
bertindak
sebagai
bagi dirinya sendiri terhadap
radiasi
luar (Eauman, 1965). Dalam
tameng/perineutron
dari
teknik tomografi emisi (Kouris,
19821 dart Kusminarto (1386) masalah swaserapan
ini
belum
terpecahkan sampai sekarang.
Pada
pengukuran
aktivitas
pengukuran konsentrasi elemen
dengan
induksi
partikel
sumber
kimia
maupun
dalam
induksi
aktivasi) selalu melibatkan sampel yang
dan tidak dapat
volumetris, maka
dianggap
sebagai
pengaruhnya
akan
radioaktif
sampel,
foton
mempunyai
titik.
Earena
terlihat
radiasi foton yang tertangkap oleh detektor.
atau
baik
(teknik
volume
sampel
pada
cacah
Foton
gamma
yang dipancarkan oleh inti yang terletak di
bagian
sampel akan mengalami serapan yang lebih besar
f ~ t o ngamma yang dipancarkan
oleh
inti
di
dalam
dari
pada
bagian
luar
sampel. Dengan adanya serapan foton gamma oleh sampel
sendiri Iswaserapan), maka cacah radiasi foton gamma
tertangkap
elemen
oleh
dalam
detektor
sampel
tidak
atau
lagi
yang diserap oleh sampel
sumber
radiasi
bergantung
pada
radiasi
sinar
gamma
tenaga
serapan
kerapatan, model, dimensi, dan koefisien
Agar hasil
yang
merepresentasikan
aktivitas
tersebut. Eesar kecilnya persentase
itu
gamma,
sampel.
pengukuran aktivitas sumber radioaktif menjadi
lebih teliti, maka koreksi
terhadap
adanya
swaserapan
ini perlu dilakukan (Eusminarto, 1986).
I
Frases
pancaran
bersifat acak
disebabkan
dan
oleh
sinar
serapan
peristiwa
gamma (hamburan Compton) dan
gamma
yang
adalah
terjadi
fotolistrik,
efek
proses
pada
yang
dasarnya
hamburan
terbentuknya
sinar
produksi
pasangan oleh atom-atom yang dilaluinya yang juga bersifat
acak. Oleh karena itu, perhitungan swaserapan sinar
gamma
ini.dapat dilakukan dengan metoda Monte-Carlo.
Peterman (1972) telah menghitung
gamma
dalam
Mante-Carlo.
sampel
bentuk
Hasilnya
cakram
menunjukkan
swaserapan
radiasi
menggunakan
metoda
bahwa
untuk
sampel
cakram terdiamet~r1 mm dan tebal 0,l mm, swaserapan
terjadi
sebesar
90
%
untuk
energi
gamma
14.4
yang
keV.
9
Sedangkan untuk energi di atas 100 keV swaserapan tersebut
masih di
bawah
10
%.
Disini
terlihat
bahwa
swaserapan terhadap hasil pengukuran radiasi
pengaruh
cukup
besar
terutama untuk energi rendah.
mengelompokkan
Tsoulfanidis (1983)
yang menentukan ketelitian suatu
antara
lain
detektor
.
:efek
geometri,
faktor-faktor
aktivitas
efek
radioaktif,
sumber,
Dari ketiga efek di atas dapat dilihat
swaserapan
(self-absorption)
turut
dan
bahwa
memberi
faktor
kontribusi
hasil
pengukuran
aktivitas
Untuk itulah dilakukan
penelitian
perhitungan
terhadap
ketelitian
efek
suatu
sumber radioaktif.
serapan ini melalui program komputasi sebagai
~tpaya
prosentase
satu
yang
terjadi d i dalam sampel sehingga dapat meningkatkan
kete-
dalam
menghitung
salah
swaserapan
litian
untuk
swa-
pengukuran
radioaktif
dan
melakukan
kegiatan
aktivitas
sekaligus
suatu
membantu
perkuliahan
sumber
mahasiswa
sebagai
dalam
pengganti
eksperimen di laboratorium karena fasilitas yang menunjang
kegiatan ini tidak ada, dan akhirnya akan sangat
membantu
dalam usaha-usaha perlindunqan radiasi.
B.
I D E N T I F I K A S I MASALAH
Sinar-y adalah
mempunyai
daya
dengan sinar-a
salah
tembus
dan
satu
unsur
radioaktif
yang
yang
sangat
kuat
dibandingkan
sinar-p,
Dengan
daya
tembus
yang
begitu
kuat,
sinar-y
sangat
luas
pemakaiannya
dalam
fisika atom dan inti. Untuk m ~ m p e l a j a r i sinar gamma
p ~ r l umengetahui berapa energi yang dipunyainya,
gelombang, frekuensi dan
daya
serapnya
kita
panjang
terhadap
bahan
(material).
C. PEMBATASAN MASALAH
Melihat begitu banyaknya sifat-sifat
maka dalam penelitian ini penulis akan
dari
sinar-y,
membahas
tentang
daya serap ( s w a s ~ r a p a n )oleh foton sinar-y terhadap suatu
bahan terutama di dalam bahan berbentuk volumetris dengan
sumtier Cs-137 dart Co-56.
D. PERUMUSAN MASALAH
Masaiah ini perlu dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk
lebih
meningkatkan
ketelitian
aktivitas
suatu sumber radioaktif.
mengingat
kedudukan
dalam
Hal ini
swaseirapan
pengukuran
tentu
sebagai
saja
faktor
koreksi, yang pada gilirannya akan sangat membantu
dalam
usaiia-usaha perlindungan radiasi.
E. TU3UAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk menghitung
swaserapan secara
komputasi
melalui
prosentase
algoritme
(1372) guna menguji hasil teoritis yang sudah add.
Peterman
F - KEGUNAAN
1.
Sebagai
pengganti
laboratorium
eksperimen
bagi
di
k a r e n a f a s i l i t a s y a n g menunjang k e g i a t a n
i n i t i d a k ada, khususnya d i l a b o r F i s i k a
Padang
mahasiswa
FPMIPk
IEIP
.
2 . Membantu m a h a s i s w a merancang p r o g r a m
komputer
berda-
s a r k a n m e t o d a Monte C a r l a .
3 . Dengan m e n g e t a h u i s e r a p a n d i r i d a r i f o t o n s i n a r - g a m m a ,
maka
akan
sangat
perlindungan r a d i a s i .
membantu
dalam
usaha-usaha
BAB I 1
T I N J A U A N KEPUSTAKAAN
A.
I N T E R A K S I R A D I A S I GAMMA DALAM BAHAN
Foton gamma rnempunyai daya tembus yang besar. Hal ini
disebabkan karena radiasi foton gamma tidak bermuatan
tidak bermassa, sehingga
tidak
listrik. Eila radiasi foton
foton gamma akan
atom.
Proses
terjadi
gamma
berinteraksi
ionisasi
yang
interaksi
mengenai
langsung
terjadi
bahan,
dan
medan
maka
elektron
dengan
disebabkan
karena
hilanqnya tenaga (sebagian atau seluruhnya) yang diberikan
kepada bahan yang dilaluinya. Mekanisme
fotun gamma yang melewati
efek,
bahan
hilangnya
karena
adanya
tenaga
beberapa
antara lain :
I. efek fotolistrik
2. efek Compton
3. efek bentukan pasangan,
Ketiga efek inilah yang paling dominan
aksi radiasi faton gamma dengan
bahan.
efek di atas, masih ada efek-efek
lain
kecil dibanding ketiga efek tersebut,
dalam
inter-
Disamping
ketiga
yang
jauh
sehingga
lebih
efek-efek
tersebut diabaikan.
Ketiga efek dominan
tersebut
dalam suatu proses penyerapan sinar
akan
saling
gamma.
Untuk
bersaing
tenaga
efek fotolistrik merupakan efek
gamma kurang dari 0 , s MEV,
yang paling dominan. K ~ m u d i a n dengan kenaikan tenaga gamma
hingga mencapai 1 MeV, proses serapan didominasi oleh efek
6
hamburan Compton.
Sedangkan e f e k
t e r j a d i b i l a t e n a g a gamma
>
produksi
1,022 M e V .
pasangan
Gambar
2.1
akan
me-
n u n j u k k a n p e r s a i n g a n a n t a r k e t i g a e f e k daminan t e r s e b u t .
Gambar 2.1. P e r b a n d i n g a n d a r i k e t i g a e f e k d o m i n a n
s e h a g a i f u n g s i t e n a g a gamma. ( T s o u l f a n i d i s , 1983)
D a r i gambar 2.1
tersebut
tampak
bahwa
pada
h a r g a t e r t e n t u k e b o l e h j a d i a n d a r i masing-masing
s a m a besarnya.
Fada k o n d i s i yang d em i k i an ,
akan t e r j a d i d u a e f e k
secara
nomor a t o m p u n mempengaruhi
terjadinya
efek-efek
bersamaan.
besar
dominan
kecilnya
tersebut.
suatu
efek
d i dalam
Selain
akan
bahan
tenaga,
kebolehjadian
Gambar
2.2
m e n u n j u k k a n p e n g a r u h nomor a t o m t e r h a d a p t i g a e f e k d o m i n a n
d a l a m i n t e r a k s i r a d i a s i s i n a r gamma.
--
prcduksi
pasang a n
dominan
fotolistrik
dominan
Cornpt o n
domi nan
E
MeV
ya
Garnbar 2 . 2 . P e n g a r u h peruhahan nomor a t o m t e r h a d a p
I n t e r a k s i radiacl s i n a r c j a r n m a i T s o u l f a n i d i s ,
i733)
Efek Fotolistrik
Pada efek f o t ~ l i s t r i k ,faton g a m m a
yang
melewati
s u a t u bahan, m a k a t e n a g a n y a a k a n d i b e r i k a n k ~ p a d aelek4-ron
oFbitaI
suatu
u 5 t u k meiepaskan
p ~ t l a sebagai
atom.
T e n a ~ a ter-set~ut digunakan
elektron d s . r i i k a t a n n y a ,
t ~ n a g a 2erai.r
; - . ~ v - z p a t r : e l 9 ! ; t - ~ np d a . ? t ~ r r r
::,esat-:!
,
;na;,irj
~IektrGrl.
3t3i'.
$an i i g u n a k a n
besar
Kakin
tcaf;~.~ i
t
b = s a r p u l a ! . : ~ 5 ~ 1 ~ l h j ; l $ ite-jadinya
-~n
E = hV
Gambar 2 . 3
clektron
--
3
Feristiwa rfek f ~ t o l i s t r i k
[ K r a n e , 1792 3
atsm
~ f e k
E
k
Ferdasarkan hukum
kekekalan
persamaan tenaganya
tenaga
dapat
dituliskan
sebagai :
dimana : EL = tenaga kinetik elektron fotolistrik
E
Y
= tenaga foton gamma
Ei = tenaga ikat elektron orbital.
Efek fotolistrik terjadi bila tenaga
foton
yang datang lebih besar daripada tenaga ikat
sehingga
Tenaga
mampu
ikat
melepaskan
elektron
elektron
E.
harganya
L
dari
gamma
elektron,
ikatannya.
berkisar
beberapa eV sampai beberapa keV bergantung
antara
pada
jenis
atom penyusun bahan.
Elektron yang
terlepas karena
foton gamma kebanyakan
dari
pelimpahan
elektron
atom
akibat terlepasnya elektron tersebut, maka di
tenaga
kulit
kulit
terjadi kekosongan elektron. Eekosongan ini akan
elektron
dari
arbit
yang
lebih
elektron orbit luar turun ke
orbit
akan disertai dengan pemancaran
yang
foton
Inti yang memancarkan foton
diserap oleh elektron atom di
luar.
kulit
E,
waktu
lowong
terpental
dalam,
keluar.
dan elektron
sehingga
Peristiwa
yang
elektron
ini
terpental
tadi
berupa
dan
tenaganya
L,
M, ...dst,
apabila tenaga foton gamma lebih besar daripada
ikat elektron atom,
K
diisi
Pada
cahaya,
gamma
K,
tenaga
tersebut
akan
dinamakan
konversi
disebut
elektron
konversi
daiam.
Elektron
memiliki
tenaga
kinetik
yang
terpental
sebesar
Ekd'
tersebut
yaitu
selisih
a n t a r a t e n a g a f o t o n gamma y a n g d i s e r a p e l e k t r o n
t e n a g a i k a t e l e k t r o n pada
dituliskan sebagai
orbitnya.
Secara
dengan
matematis
:
Ekd = E
+
Y
fZ,
L
.................... (3.2)
= t e n a g a k i n e t i k e l e k t r o n konversi dalam
dengan : E
kd
= t e n a g a f o t o n gamma
E
Y
E. = t e n a g a i k a t e l e k t r o n p a d a o r b i t n y a
L
Pada
efek
fotolistrik,
d i n y a t a k a n d a l a m penampang
lintang
a t o m adalah sebagai berikut
dengan
:
877
besarnya
penyerapan
T
8
(cross section)
per
(Kaplan, 1954) :
eL
= 6,651 x
c$o
=
Z
= nomor a t o m b a h a n p e n y e r a p
-212
m c
cm
2
hv = t e n a g a f o t o n gamma y a n g d a t a n g
2
m c
0
= tenaga rehat elektron
Persamaan
(2.3)
terjadinya efek
menunjukkan
fotolistrik
p a n g k a t l i m a nomor a t o m
(z5)
bahwa
berbanding
dan
kebolehjadian
lurus
berbanding
dengan t e n a g a f o t o n yang d a t a n g ( h v 7 / ' ) .
dengan
terbalik
Untuk
tenaga
f o t o n gamma d i a t a s 0 , 3 5 M e V nomor a t o m ( Z )
berpangkat
Kemudian
MeV,
a n t a r a 4 d a n 5,
berpangkat
untuk
tenaga
1,13
k u r a n g l e b i h 4 , s d a n u n t u k t e n a g a 2,62
Z berpangkat 4,6.
Tampang l i n t a n g
(cross section)
Z
MeV,
akan
menurun l e b i h c e p a t dengan n a i k n y a tenaga.
d i bawah 0,s
(hv)
-3
,
MeV,
penurunan t e r s e b u t
sebanding
dan u n t u k tenaga d i a t a s 0,s
sebanding dengan ( h v ) - '
(Eaplan,
Untuk tenaga
MeV,
dengan
penurunannya
1954).
2. E f e k Compton
Pada hamburan Compton,
bahan penyerap sebagian
e l e k t r o n yang
burkan.
f o t o n gamma
tenaganya
ditumbuknya,
dan
E l e k t r a n yang ditumbuk
akan
i t u
penyerapan
i n i
elektron
akan
terhambur.
Compton d a p a t digambar-kan
Diagram
akan
umumnya
oleh
diham-
elektran
sangat
akan
sementara s i s a tenaga f o t d n gamma yang
elektron
melewati
diserap
sisanya
b e t a s a t a u e l e k t r o n yang tenaga i k a t n y a
Akibat
yang
lemah.
terpental,
tidak
terserap
proses
hamburan
sebagai b e r i k u t :
f o t o n terhambur
eLekiron b e b a s
foion
daiang
E
= hv
0
0, Po
Gambar 2.4,
F e r i s t i w a Hamburan Compton
(Erane, 1992)
Fada p r o s e s tumbukan f o t o n gamma dengan
tenaga dan momentum s i s t e m s e c a r a t o t a l
elektron,
adalah
tetap.
Kekekalan t e n a g a
dinyatakan sebagai
:
2
hv
dengan
t m c
0
2
0
hv
:
m c
= h v +
............... ( 2 . 4 )
0
+v-~-
= t e n a g a f o t o n gamma s e b e l u m t u m b u k a n .
0
2
m c
= tenaga rehat elektron
0
= t e n a g a f o t o n gamma s e s u d a h t u m b u k a n
hv
0
D i samping
s i s t e m juga
knmponen,
s i s t e m
tenaga
tetap.
Momentum
yang
s i s t e m
Momentum k e a r a h
d ~ n g a np e r s a m a a n
berikut
i
c
4
yang t e r p e n - t a l .
y
dinyatakan
0
-C
sin
dengan
@..--.-:
yang
I
Persamaan g a r i s :
/ I o ) = - px
\
I \
2:
= - P
gradien
Gambar 2.7.
Kurva p e n y e r a p a n
SWASERAPAN RADIASI SINAR GAMMA DALAM BAHAN
a, S w a s e r a p a n Ssrnpel
tuk
F e n t u k SiI inder
Algoritme untuk menghitung swaserapan sampel
berben-
silinder
(1372).
telah
diturunkan
oleh
Peterman
Dimensi s i l i n d e r d i t e n t u k a n dengan jejari
dan
(R)
tebal
(D).
T i t i k a s a l s i s t e m k o o r d i n a t d i p i l i h pada p u s a t s i l i n -
der.
4ngka-angka
kan
posisi
acak
( 4 ,1 ,
sumber
d a n t = i/zDq,
dalam p e r i s t i w a
ruang,
dengan
:
rnensimulasi-
r = Rq, 4
=
Znq,
=
d a l a m k o a r d i n a t c a r t e s i a n d i t u l i s : >:
y = r s i n @,
cos @,
i q ) dibangkitkan untuk
dan z
ini
=
t.
dianggap
sehingga arahnya dapat
Pancaran
bersifat
radiasi
gamma
isotropis
dalam
secara
dibangkitkan
y a i t u dinyatakan oleh sudut polar p
dan
r
sudut
acak,
aiimut
4
d e n g a n p = 2 n q d a n 4 = n q.
Eomp~nen pada
masing-masing
sumbu
koordinat
v e k t o r s a t u a n yang menunjukkan a r a h r a d i a s i
w = c o s 4,
p = (1-w
2
1
1/2
, u = p CGS
p,
posisi
titik
sumber
adalah :
d a n v = p s i n p.
J a r a k y a n g d i t e m p u h o l e h r a d i a s i gamma,
antara
dari
dengan
yaitu
t i t i k
jarak
tempat
..
;- - r , ;.. r- .~
- Ar ; , , ~ a ~ E ~ - . G : , S ~ , C
fatcii5trik
.r..ur!rdinat
,
l i s t r i k atau h a m b u r a n
d e n g a n : >:'
(,:
',
= >:
r , ,.!. b e r a $ a
y',
Cumptun
= y t
+us, y '
e:
-.
= . =
te~pat terjadinya
t i t i k
..... (2.13)
,
..............=.
(q>.!p,
5 = - :n
. ,
sta;-: f:.3fibl1.rar.C o m p t ~ r ; -.,.-alr!-I
interaksi
i
adalah
~
r
, ' = z
5
~ i a l a r r~~ ~
t
;.rr;,
fcctu-
y
z ' )
Jika
titik
k bl e er z .~ r t~i L i ~ r j a d i s w a -
m
serapan.
tf. Swaserapan S ~ m p e i E s n t u k Eoi a
Eaiam p e n e i i t i a n i n i
beneuir
bula.
Dirnensi
bentuk
5crIa
surnber
ditentukan
aiperluas
crirh
pada
jari-jari
R
d e n g a n p u s a t t10la d i p u s a t k o n r d i n a t .
Posisi s u r n b e r t i t i k d i n y a t a k a n o l e h ir,@,@),
r = Rq,
=
dan
=
-q
:
calarn
koordinat
S e l h n j u t n y a dal a m m e n e n t u k a n arah radiasi.
koordins-t
8
nq,
y = r sin@ sin@,
yang
yaitu
dan r = r cos P .
i ~ t e r a k s id i i a k u k a n s e p e r t i pada m o d ~ is i l i n d e r .
Dalarn
- -. - = = .,,.,,.
.
.
%
aer?!itungan
,.:,,+
,, - , - : - : :
C l ~ hRarena i t u ,
teish
- -
ini,
2:
.
_i,r,rr:zl;
3,ri
data
tabel
k o ~ f i s i ~ npelematIan
i:a-er:a
h a r g a p dii-:itunq f i e l a i u i
d i t u r ; ~ n k a n o l ~ hK a p l a n
d i j e l a s k a n di atas.
(19543
t i s i a k te=.rsei.i;-..
persamaan
seperti
yang
telah
BAB 1 1 1
METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL
Yang menjadi populasi
unsur-unsur
radioaktif
dalam
yang
penelitian
memancarkan
ini
adalah
sinar
gamma,
s ~ d a n g k a n sampel yang digunakan adalah sinar gamma
dengan
unsur Cs-137 dan Co-57 untuk berbagai tingkat energi.
B. JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang diperlukan untuk mengolah data adalah:
1. Energi sinar gamma
2. Massa j e n i s
3 . Nomor massa
4. Nomor a t ~ m
Sedangkan sumber data adalah unsur Cs-137 dan Co-50.
C. ALAT DAN TEKNIK ANALISIS
DATA
Alat dan teknik analisis data yang
digunakan
adalah
dengan membuat program komputer berdasarkan pada algoritma
P ~ t e r m a n , Program yang
bersifat
interaktif
dalam bahasa Turbo Pascal versi 5.0,
drngan menggunakan komputer
mikro
ini
ditulis
dan telah diuji
IES
625
ME
coba
(ISM
XT
Compatible).
Fernbangkit bilangan acak yang digunakan dalam program
tersebut juga
diuji sesuai dengan
kriteria bilangan acak
1
D. RANCANGAN PENELITIAN
Galam * e l a k u k a n
I
1I
penulis
prnelitian,
suatu
merntuat
r a n c a n g a n p r g q r a m kumputer zrtuai denfan t u j u a n y a n g
.
;.,r;5t)d
o r. ; c a p a i ,
:(.F~:Iw
chartr;.;;a
dapat
akan
dilihat
dalam
lampiran 2 )
Memasukkan
1.
fiipakai,
input
yaitu
sum3er
rzsiasi
EhergiiE),
yang
radizaktif
nornor
mas.sa ( A j
,
Nomar
dan m a s s a jenis(p!.
Aton(Z),
e n e r g i n y a acialah s e t a g a i t e r i k u t :
U n t u k surnber Co-57,
~ 3 , 0 1 4M e V ,
0,122 MeV,
Sedangkan n o m a r rnassa-
0,13& MeV.
n y a 57 cian numor atomnya 27 dengan m a s s a j e n i s n y a
gr,,'cm
3
.
Ur;tck
s u m h e r Cs-137,
8,71
MeiJ dengan
e n e r g i n y a 0,662
n c % a r ~ . s r r a n y a1 7 7 , n o m u r a t o m 55 dan m a s 5 2 j e n i s
-.T;:c,T
-
-.
L .
7
.- '
-
I
?
,
;7:z
. . - ..T.,4- -:* -: %a
1~
4.
3
fienshir-in:g
l-'\mUs
k . z e f i s i e n s e r a p a n l i n e ~ r totai
T
=,
,T: .-.. =-
--
+
EQ
*
p
eertgar~
p
X
sampel c2~1;:erris
. - V ~ D S'Lrb-kcez.Lik
-
,...LC.
+.n' -
daZ
T : ~ E T .
! - ~ T I ~ SkEk an
j s r i - j a r i ( 3j
Pada
1,97
sampel
inp!dt
---- 1
.=d1:1&~52
..
-,.;,7!9
A.
p a n j ang ( F ) d a n i e h a r f L )
brrbentuk
5i1 i n d e r ,
d iI n + ' - -
yait~~
.
Jari-j ari
digunakan adalah :
3 = 3,c5 = m
.sengan d i a i - r ~ t e r3,01 crn d a n 0,001 c m .
yang
- .
L-!
--.
,
=
i
kaii,
naka
perserrtase
BAB I V
A N A L I S I S DAN PEMBAHASAN
A.
ANALISIS
Hasil
perhitungan
program
yang
dibuat
disajikan
dalam T a b e l 1 y a i t u u n t u k sampel b e r b e n t u k s i l i n d e r dan T a b e l
untuk
sampel
berbentuk
bola.
Eemudian
hasil
d i b a n d i n g k a n dengan acuan s e s u a i dengan sumber Co-57
Tabel I .
Sumber
tersebut
dan Cs-137.
Swaserapan
sumber r a d i a s i b ~ r b e n t u kS i l i n d e r
dengan sumber Go-57 dan Cs-137 u n t u k b e r bagai energi.
R = 0 , 0 5 cm
D = 0,01 c m
Koef.
Serapan
Exp.
Teori
( )
( X I
( X )
Energi
.
/E)
( MeV
R = 0,05 cm R = 0,CJ3'
~
a
D = 0,001cm D = 0,001cm
Exp.
(%)
Co-57
0,
c*
F K Q = W l ia'l=UTASI
.[ %
M I F G I Fmnd D X f W -EL
(%
i*
JlBJSW F€bDIDIFMJ FISIYA
FI%UTAS PEND. ffiTEiWTIFA DCYV IiMJ
IKIP P&DRJG
c->
F'rcqrm Self- P k o r p t i c r r ;
mT, WS:
c c m t Firm1 = 6.6SlE-25;
N = 5203:
A = 6.=+=;
P C 2 +.511;
F i b = 5.79&-2a:
~YF
.;BIFu='T
r+>
real = extmded:
~[~S3iDIi>
ary = an-ay[l..lOl
of -1;
vsr R, D, P, L, H, T W , ma, seed, sigma : real:
ch : char; Mtun : iuqint: cent : q ;
E, h s s , Masa3enis : real;
Wcredure F-TSsrapan;
var Tui, alfal, alfa, siml, sim2, sM,
25, sim, san, -A
su
,
rra, sml, xlm3, alfa7, sigrre,
1r2, Sl, S2, S,kappa : real:
bqin
write('E?SRZiI FDTON YR4.3 DIPCNiWKYt.1 SCMEER ( W d ) = ' ) : readln(E1;
write('^^ Pk%SA S;U"IEER ( A )
= ' ); readln(lLis);
wite('lWXR ATCM ELMEW ( Z )
= ' 1 : readlniWtun);
w i t e ( ' m JENIS SLMEW ( W C X 3 ) = * ) ; readlr~(MasaJenis)
;
alfa := EA'IC2;
{ Fotolistrik >
Tcu := sqr(l/lT)tsqr(li137):
T w := tcu t 4Xsqrtt2):
Tou := t u t X f-1;
alfal := sqr(l/alfa);
alfa7 := sqr(alfal)f(alfd/alfa):
alfa7 := sqrt(alfa7);
t c u := tcu t alfa7;
25 := s q r ( N A t u r ~ ) X s q r ( W b ) W ~ ;
tou := tcxl
25;
*
*>
g;
x>
>
t>
x>
*>
X
*>
*>
t>
*>
sim := -Sinol/4;
c
,
M := 1 + alfa;
sim2 := 1 + %lfa;
sim3 := 1 + Zhlfa:
Sam := ~ s i m l / s M ;
e_aim := ln(sM)/alfa:
=ma := s a m - s a i m ;
sm := siml/sqr(alia);
~ t m l:=!zam
*
am:
:= sim/sqr (5it-Q):
=
A
saim := ln(sim2)/[3alfa);
suin2 := sairrrsam;
s i p := sim f (~l+sltm7);
{ Ee-1W.m Pa5arFgari
;
In2 := In(-lfa);
Sl := (~l~3)-[21s/27);
5 2 := (4*ln2Ssqr(ln2)1 / 3 3
s3 := Zdsqr(ln2);
sz := SZ + &.Mtlrn;
53 := 23..51+z:
sam := iS2+5Z)/alfa;
{
Sam
k
:= S1 - Sam;
q := FiraWtcmkm; 1
5 k2kef. Swapxi Total 1
Tau := M a s a J e n i s W & b G t m s ;
Tau := Tatt(simre+tu-l):
ETAj;
r
1
'L
F ~ r c t i ukak[dummy
i
: intqm-l:r-eal;
var ScI : real;
Legin
Sd := A
+ pi:
Sd := ~xp(5.0 $ In(Sd));
E€&
:= Sd - trurc(Sd):
acaL, := =A:
=d;
Frocdure Meanstd (cent : ary 1 :
var I : integer;
X , su.m-X,
sum-Sa
: real;
tEgh
sun-X := 0;
surr,-scl := 0;
for I:=l
twirl
to 5 dm
surri-X := s u m - X + centEi3;
sun--Ei2 := am-E;n + sqr(centCi1);
d
j
DANG
1
man := a m - X / S ;
s i g m a := sqrt((sun-SQ - sqr(atm_X)/5)/4):
wri t ~ l ;n
w r i t e l n i 'F€FS€NTEE m
i
d = ' ,rrr~an:6:2, ' +/-
*
,sigrrr;l:6:2,
'
EFiS3d' );
4;
I
~~u~
Sah-kah-W.ran( K : i n k g e t - ) :
var I , c x a h : l a r g i n t :
;
FiS,FI,T,Xl,Yl,il,U,E,Z2,FSI,7FR-A,M,
U,'J,W,S
: real:
bEsb
cacah := 0;
f w I : = 1t o N d a
{ X C h r d i n a t S i l i r d e r t i t i k s a m p e l radiasi
R3 := R
FI := 2
X)
t acakil);
a Fi t xaL.(l):
T := D t a c & , i l ) ;
I t b'surdinat Y h r k s i a n t i e t i k 1
-
radiasi
t)
X 1 := R X c o s ( F 1 ) :
Y 1 := R X sin(F1);
Z 1 := T:
. c t V e k t c s r arah t i t i k interaksi radixi
s3
F S I := 2 1: F i t a c & . ( l ) ;
TFETA := P i t x a k i l ) ;
W := c=(Ti€TA):
F;HO := q r t i l - s q r ( W ) ) ;
U := FHC) t CGS(Y;I);
V := M t s i n ( F S 1 ) ;
S := - l n ( a c a k ( l ) ) A N ;
{ X Y r n r d i n a t l i d i a n t i f i k intw&,si radiasi
d>
X 2 := X I + U t S :
E := Y 1 + V X S;
ZZ := Z l + W t S:
it F'rasywat ir~teral.~;i
d i dalaam r r d l
i f atrsIX2)
i
MEMGHITUNG SWASERAPAN FOTON DALAM SAMPEL
VOLUMETRIS DENGAN PROGRAM KOMBUTER
-
Drs. Masril, M. Si
(Eetua Tim Peneliti)
Penelltian lni dibiayal oleh :
Proyek Operas1 dan Pemwatan Fatilitor lKlP Padang
Tahun Anggaran 1W1995
Surd Per/anjian Kerja Nornor :159PT37. ~ 1 . 4 2 l 1 9 W
Tanggal 15 Juni 1994
I
MlLlK UPT PERPLiSTkKAA!~J
lKlP PADANG
INSTITUT KEGURUAM DAN ILMU PENDIDIKAN PADANG
1995
'
.
I
1
MENGHI TUNG SWdSERAPAN FOTUJV LIALAM Sf2MPEL
VDLUMETRIS DENGAN PRDGRflM KOMPIJTER
Dr5. M a s t - i l , M . I S i
Pnggata : D r a - Yulia J a m a l
Keti-la
:
Dra.
Venni D a r v i n a
D r a - N u r Gsma
,
I
ABSTRACT
.
T ~ l a h& i l a k - u k a n perlgukfiraq E w a s e r a p a n
sampel v 1 u m e t : - i s u n t u k s i l i r ~ d e r d a n
, ? a n m a ds.le:.m
sin37
dengan
bola
dimensi
!
=.sbagai b e r i k u r :
i
-
-.. -,.
i i-;+,,i,
s i i i ~ t 5 e r:
massa jenis
II
{ p ) = 3,71 g r a r n / c m 3
I
I
I
silinder,
untuk t i e l a a i g u n a k s r ! rr~assaj e r r i s = i,37 g r a m / c m
kaef i s i e n
Pengukuran
1
untuk
masing-masing
menggunakan
energi
persamaan
E.!-iergi 0 , 0 1 4 M e V ,
9,222
fotcn
serapan
yang
i2.17).
tntal
dipancarkan
Untuk
sumher
3
, L !--.":z
~ I
-"
.
(PI
untuk
~ l e h sumber
CG-57
dengan
PieV dan 0,125 M p V d i p e r n l e h k a e f i s i e n
I
I
.
,
i n i d i g ! ~ n a k a:-~T:TL:E
~
m e n c h i t u n g swsserapsn
secara
kornputari
PENGANTAR
Eeglatan penelitian merupakan bagian dari darma perguruan
kinggi, di sarnping pendidikan dan penqabdian kspada masyarakat.
Keylatan penelitian ini harus dilaksanakan aleh IKIP Padang yang
dikerjakan o l e h staf akaderniknya dalam rangka meninqkatkan mutu
pendidikan, melalui peningkatan mutu staf akademik, haik sebagai
dosen maupun penel iti.
Kegiatan nenelitian ini mendukung pengembangan ilmu serta
terapannya.
Dalam ha1 ini LemLaga Penelitian I K I P Padang
berusaha mendorung dosen untuk melakukan penelitian sehagai
bagian yang tlidak terpisahkan dari kegiatan mengajarnya, balk
yang secara lang5ung dibiayai oleb dana lKIP Fadang maupun dana
dari sumber lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi
terkait.
0leF.1karena itu, peningkatan rriutu tenaqa akadewik
peneliti dan basil penelitiannya dilakukan sesuai dengan
tingkatan serta kewenangan akademik peneliti.
Saya menyambut gemt~irausaha yang dilakukan peneliti untuk
menjawab berbagai perrnasalahan pendidikan, baik yang bersifat
interaksi b ~ r b a g a i faktor yang mempengaruhi praktek kependidikan,
penquasaan materi bidang studi, ataupun proses penqajaran dalam
kelas yang
salah
satunya muncul dalam kajzan ini.
Hasil
penelitian ceperti ini jelas menambah wawasan dan pemaharnan kita
tentang p r o s e s pendidikan.
Walaupun hasil penelitian ini mungkin
masib menunjukkan beherapa kelemahan, namun saya yakin hasilnya
dapat dipakai sebagai bagian dari
pendidikan pada umumnya.
upaya
peningkatan mutu
Kami mengharapkan di masa yanq akan
datang senakin banyak penelitian yang h a s i l n y a dapat langsung
diterapkan dalam peningkatan dan pengembangan teori dan praktek
kependidikan.
Hasil penelitian i n i telah rnengikuti prosedur dan proses
pemerlksaan yang berlaku di Lembaga Penelitian I l i I P Padanq, y a i t ~ . ~
rnelalui telaah t i m pereviu usul dan laporan penelitian, yang
dilakukan secara "blind reviewing", dan seminar penelitian yang
w ~ e l i b a t k a nd o s e n s e n i o r d a n t i m K r e d i t F a i n t I K I P P a d a n q .
mudahan p e n e i i t i a n i n i j u g a
b e r m a n f a a t b a g i pengembangan
p a d a umumnya d a n p e n i n g k a t . a n m u t u s t a f
akademik
Mudah-
i!mu
IKIP Padanq.
P a d a k e s e n s p a t a n i n i s a y a i n g i n mengucapkarc t e r i r n a k a s i h
k e p a d a b e r b a g a i p i h a k y a n g mernbantu t e r l a k s a n a n y a p e n e l i t i a n I n i ,
terutama kepada pimpinan
penelitian,
lemtaqa t e r k a i t yang menjadi o h j e k
responden yang menjadi sampel p e n e i i t i a n ,
tembaga P e n e l i t i a n ,
t i m perevi::
D o s e n S e n i o r d a n a n g g o t a tirn K r e d i t P o i n t
IKIP Padang y a n q m e n j a d i pembahas utama d a l a m s e m i n a r p e n e l i t i a n .
K a m l y a k i n t a n p a d e d i k a s i d a n k e r j a sama yang t e r j a l i n s e l a m a
ini,
p e n e l i t i a n i n i t i d a k a k a n d a p a t d i s e i e s a ~ k a ns e t a q a i r n a f i a
yang diharapkan,
menjadi
l e b i h Saik
K e r j a sama yang b a i k
i n i diharapkan akan
l a g 1 di m a s a y a n q akart d a t a n q .
Terima k a s i h .
Padang
iii
,
Februari
1?95
DAFTAR IS1
..................................................... i
PENGANTAR ..................................................
ii
iii
DAFTAR IS1 ...............................................
AESTHAK
RAE I.
PENDAHULUAN
.................-.-.1
Identifikasi Hasalah... ........................
Pemtatasan Masalah... ..........................
4
Perumusan Masalah ..............................4
Tujuan Fenelitian ...............................4
Kegunaan .......................................5
A. Latar Eelakang Masalah...
E.
C.
D.
E.
F.
BAB 11.
3
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
PI. Interaksi Radiasi Gamma Dalam Eahan.... ........6
E. Serapan Sinar Gamma Dalam Bahan. ..............17
C. Swaserapan Radiasi Sinar Gamma Dalan Bahan. ...20
EAR 111. METODOLOG1 FENELITIAN
k. Populasi dan Sampel
........................... 22
k. 3enis .dan Sumtier Data.....
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .-7-7
.
C. Alat dan T ~ k n i kAnalisis Data.-...........-..-LBAR I'd.
D. Rancangan Fenelitian......
ANALISIS DAN PEMFGHASAN
A.
2AB V.
33
........-.....--....
23
......................................
25
Pembahasan. ...................................
26
Analisis
B.
KESIMPULAN DAN SARAN
k.
E.
....................................
29
Saran. ........................................
29
Kesimpulan
DAFTfiR KEPUSTAKAAN .......,.-.--..........m--.....---..-...
ZC)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Salah
satu faktor yang menentukan
ketelitian
hasil
pengukuran aktivitas sumber radioaktif ialah koreksi
ter-
hadap adanya
satu
swaserapan. Swaserapan merupakan salah
masalah yang cukup rnenarik di bidang fisika
perimen-eksperimen
gung masalah ini
di bidang fisika
sudah
banyak
nuklir.
nuklir yang
dilakukan.
Eks-
menying-
Dalam
proses
aktivasi neutron misalnya dikenal istilah swatameng ( s e l f shielding), Pada
foton
yang dipancarkan oleh
pada
sai
swaserapan,
swatameng, sampel
sampel
menyerap
radiasi
dirinya
sendiri.
Sedangkan
bertindak
sebagai
bagi dirinya sendiri terhadap
radiasi
luar (Eauman, 1965). Dalam
tameng/perineutron
dari
teknik tomografi emisi (Kouris,
19821 dart Kusminarto (1386) masalah swaserapan
ini
belum
terpecahkan sampai sekarang.
Pada
pengukuran
aktivitas
pengukuran konsentrasi elemen
dengan
induksi
partikel
sumber
kimia
maupun
dalam
induksi
aktivasi) selalu melibatkan sampel yang
dan tidak dapat
volumetris, maka
dianggap
sebagai
pengaruhnya
akan
radioaktif
sampel,
foton
mempunyai
titik.
Earena
terlihat
radiasi foton yang tertangkap oleh detektor.
atau
baik
(teknik
volume
sampel
pada
cacah
Foton
gamma
yang dipancarkan oleh inti yang terletak di
bagian
sampel akan mengalami serapan yang lebih besar
f ~ t o ngamma yang dipancarkan
oleh
inti
di
dalam
dari
pada
bagian
luar
sampel. Dengan adanya serapan foton gamma oleh sampel
sendiri Iswaserapan), maka cacah radiasi foton gamma
tertangkap
elemen
oleh
dalam
detektor
sampel
tidak
atau
lagi
yang diserap oleh sampel
sumber
radiasi
bergantung
pada
radiasi
sinar
gamma
tenaga
serapan
kerapatan, model, dimensi, dan koefisien
Agar hasil
yang
merepresentasikan
aktivitas
tersebut. Eesar kecilnya persentase
itu
gamma,
sampel.
pengukuran aktivitas sumber radioaktif menjadi
lebih teliti, maka koreksi
terhadap
adanya
swaserapan
ini perlu dilakukan (Eusminarto, 1986).
I
Frases
pancaran
bersifat acak
disebabkan
dan
oleh
sinar
serapan
peristiwa
gamma (hamburan Compton) dan
gamma
yang
adalah
terjadi
fotolistrik,
efek
proses
pada
yang
dasarnya
hamburan
terbentuknya
sinar
produksi
pasangan oleh atom-atom yang dilaluinya yang juga bersifat
acak. Oleh karena itu, perhitungan swaserapan sinar
gamma
ini.dapat dilakukan dengan metoda Monte-Carlo.
Peterman (1972) telah menghitung
gamma
dalam
Mante-Carlo.
sampel
bentuk
Hasilnya
cakram
menunjukkan
swaserapan
radiasi
menggunakan
metoda
bahwa
untuk
sampel
cakram terdiamet~r1 mm dan tebal 0,l mm, swaserapan
terjadi
sebesar
90
%
untuk
energi
gamma
14.4
yang
keV.
9
Sedangkan untuk energi di atas 100 keV swaserapan tersebut
masih di
bawah
10
%.
Disini
terlihat
bahwa
swaserapan terhadap hasil pengukuran radiasi
pengaruh
cukup
besar
terutama untuk energi rendah.
mengelompokkan
Tsoulfanidis (1983)
yang menentukan ketelitian suatu
antara
lain
detektor
.
:efek
geometri,
faktor-faktor
aktivitas
efek
radioaktif,
sumber,
Dari ketiga efek di atas dapat dilihat
swaserapan
(self-absorption)
turut
dan
bahwa
memberi
faktor
kontribusi
hasil
pengukuran
aktivitas
Untuk itulah dilakukan
penelitian
perhitungan
terhadap
ketelitian
efek
suatu
sumber radioaktif.
serapan ini melalui program komputasi sebagai
~tpaya
prosentase
satu
yang
terjadi d i dalam sampel sehingga dapat meningkatkan
kete-
dalam
menghitung
salah
swaserapan
litian
untuk
swa-
pengukuran
radioaktif
dan
melakukan
kegiatan
aktivitas
sekaligus
suatu
membantu
perkuliahan
sumber
mahasiswa
sebagai
dalam
pengganti
eksperimen di laboratorium karena fasilitas yang menunjang
kegiatan ini tidak ada, dan akhirnya akan sangat
membantu
dalam usaha-usaha perlindunqan radiasi.
B.
I D E N T I F I K A S I MASALAH
Sinar-y adalah
mempunyai
daya
dengan sinar-a
salah
tembus
dan
satu
unsur
radioaktif
yang
yang
sangat
kuat
dibandingkan
sinar-p,
Dengan
daya
tembus
yang
begitu
kuat,
sinar-y
sangat
luas
pemakaiannya
dalam
fisika atom dan inti. Untuk m ~ m p e l a j a r i sinar gamma
p ~ r l umengetahui berapa energi yang dipunyainya,
gelombang, frekuensi dan
daya
serapnya
kita
panjang
terhadap
bahan
(material).
C. PEMBATASAN MASALAH
Melihat begitu banyaknya sifat-sifat
maka dalam penelitian ini penulis akan
dari
sinar-y,
membahas
tentang
daya serap ( s w a s ~ r a p a n )oleh foton sinar-y terhadap suatu
bahan terutama di dalam bahan berbentuk volumetris dengan
sumtier Cs-137 dart Co-56.
D. PERUMUSAN MASALAH
Masaiah ini perlu dilakukan sebagai salah satu upaya
untuk
lebih
meningkatkan
ketelitian
aktivitas
suatu sumber radioaktif.
mengingat
kedudukan
dalam
Hal ini
swaseirapan
pengukuran
tentu
sebagai
saja
faktor
koreksi, yang pada gilirannya akan sangat membantu
dalam
usaiia-usaha perlindungan radiasi.
E. TU3UAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk menghitung
swaserapan secara
komputasi
melalui
prosentase
algoritme
(1372) guna menguji hasil teoritis yang sudah add.
Peterman
F - KEGUNAAN
1.
Sebagai
pengganti
laboratorium
eksperimen
bagi
di
k a r e n a f a s i l i t a s y a n g menunjang k e g i a t a n
i n i t i d a k ada, khususnya d i l a b o r F i s i k a
Padang
mahasiswa
FPMIPk
IEIP
.
2 . Membantu m a h a s i s w a merancang p r o g r a m
komputer
berda-
s a r k a n m e t o d a Monte C a r l a .
3 . Dengan m e n g e t a h u i s e r a p a n d i r i d a r i f o t o n s i n a r - g a m m a ,
maka
akan
sangat
perlindungan r a d i a s i .
membantu
dalam
usaha-usaha
BAB I 1
T I N J A U A N KEPUSTAKAAN
A.
I N T E R A K S I R A D I A S I GAMMA DALAM BAHAN
Foton gamma rnempunyai daya tembus yang besar. Hal ini
disebabkan karena radiasi foton gamma tidak bermuatan
tidak bermassa, sehingga
tidak
listrik. Eila radiasi foton
foton gamma akan
atom.
Proses
terjadi
gamma
berinteraksi
ionisasi
yang
interaksi
mengenai
langsung
terjadi
bahan,
dan
medan
maka
elektron
dengan
disebabkan
karena
hilanqnya tenaga (sebagian atau seluruhnya) yang diberikan
kepada bahan yang dilaluinya. Mekanisme
fotun gamma yang melewati
efek,
bahan
hilangnya
karena
adanya
tenaga
beberapa
antara lain :
I. efek fotolistrik
2. efek Compton
3. efek bentukan pasangan,
Ketiga efek inilah yang paling dominan
aksi radiasi faton gamma dengan
bahan.
efek di atas, masih ada efek-efek
lain
kecil dibanding ketiga efek tersebut,
dalam
inter-
Disamping
ketiga
yang
jauh
sehingga
lebih
efek-efek
tersebut diabaikan.
Ketiga efek dominan
tersebut
dalam suatu proses penyerapan sinar
akan
saling
gamma.
Untuk
bersaing
tenaga
efek fotolistrik merupakan efek
gamma kurang dari 0 , s MEV,
yang paling dominan. K ~ m u d i a n dengan kenaikan tenaga gamma
hingga mencapai 1 MeV, proses serapan didominasi oleh efek
6
hamburan Compton.
Sedangkan e f e k
t e r j a d i b i l a t e n a g a gamma
>
produksi
1,022 M e V .
pasangan
Gambar
2.1
akan
me-
n u n j u k k a n p e r s a i n g a n a n t a r k e t i g a e f e k daminan t e r s e b u t .
Gambar 2.1. P e r b a n d i n g a n d a r i k e t i g a e f e k d o m i n a n
s e h a g a i f u n g s i t e n a g a gamma. ( T s o u l f a n i d i s , 1983)
D a r i gambar 2.1
tersebut
tampak
bahwa
pada
h a r g a t e r t e n t u k e b o l e h j a d i a n d a r i masing-masing
s a m a besarnya.
Fada k o n d i s i yang d em i k i an ,
akan t e r j a d i d u a e f e k
secara
nomor a t o m p u n mempengaruhi
terjadinya
efek-efek
bersamaan.
besar
dominan
kecilnya
tersebut.
suatu
efek
d i dalam
Selain
akan
bahan
tenaga,
kebolehjadian
Gambar
2.2
m e n u n j u k k a n p e n g a r u h nomor a t o m t e r h a d a p t i g a e f e k d o m i n a n
d a l a m i n t e r a k s i r a d i a s i s i n a r gamma.
--
prcduksi
pasang a n
dominan
fotolistrik
dominan
Cornpt o n
domi nan
E
MeV
ya
Garnbar 2 . 2 . P e n g a r u h peruhahan nomor a t o m t e r h a d a p
I n t e r a k s i radiacl s i n a r c j a r n m a i T s o u l f a n i d i s ,
i733)
Efek Fotolistrik
Pada efek f o t ~ l i s t r i k ,faton g a m m a
yang
melewati
s u a t u bahan, m a k a t e n a g a n y a a k a n d i b e r i k a n k ~ p a d aelek4-ron
oFbitaI
suatu
u 5 t u k meiepaskan
p ~ t l a sebagai
atom.
T e n a ~ a ter-set~ut digunakan
elektron d s . r i i k a t a n n y a ,
t ~ n a g a 2erai.r
; - . ~ v - z p a t r : e l 9 ! ; t - ~ np d a . ? t ~ r r r
::,esat-:!
,
;na;,irj
~IektrGrl.
3t3i'.
$an i i g u n a k a n
besar
Kakin
tcaf;~.~ i
t
b = s a r p u l a ! . : ~ 5 ~ 1 ~ l h j ; l $ ite-jadinya
-~n
E = hV
Gambar 2 . 3
clektron
--
3
Feristiwa rfek f ~ t o l i s t r i k
[ K r a n e , 1792 3
atsm
~ f e k
E
k
Ferdasarkan hukum
kekekalan
persamaan tenaganya
tenaga
dapat
dituliskan
sebagai :
dimana : EL = tenaga kinetik elektron fotolistrik
E
Y
= tenaga foton gamma
Ei = tenaga ikat elektron orbital.
Efek fotolistrik terjadi bila tenaga
foton
yang datang lebih besar daripada tenaga ikat
sehingga
Tenaga
mampu
ikat
melepaskan
elektron
elektron
E.
harganya
L
dari
gamma
elektron,
ikatannya.
berkisar
beberapa eV sampai beberapa keV bergantung
antara
pada
jenis
atom penyusun bahan.
Elektron yang
terlepas karena
foton gamma kebanyakan
dari
pelimpahan
elektron
atom
akibat terlepasnya elektron tersebut, maka di
tenaga
kulit
kulit
terjadi kekosongan elektron. Eekosongan ini akan
elektron
dari
arbit
yang
lebih
elektron orbit luar turun ke
orbit
akan disertai dengan pemancaran
yang
foton
Inti yang memancarkan foton
diserap oleh elektron atom di
luar.
kulit
E,
waktu
lowong
terpental
dalam,
keluar.
dan elektron
sehingga
Peristiwa
yang
elektron
ini
terpental
tadi
berupa
dan
tenaganya
L,
M, ...dst,
apabila tenaga foton gamma lebih besar daripada
ikat elektron atom,
K
diisi
Pada
cahaya,
gamma
K,
tenaga
tersebut
akan
dinamakan
konversi
disebut
elektron
konversi
daiam.
Elektron
memiliki
tenaga
kinetik
yang
terpental
sebesar
Ekd'
tersebut
yaitu
selisih
a n t a r a t e n a g a f o t o n gamma y a n g d i s e r a p e l e k t r o n
t e n a g a i k a t e l e k t r o n pada
dituliskan sebagai
orbitnya.
Secara
dengan
matematis
:
Ekd = E
+
Y
fZ,
L
.................... (3.2)
= t e n a g a k i n e t i k e l e k t r o n konversi dalam
dengan : E
kd
= t e n a g a f o t o n gamma
E
Y
E. = t e n a g a i k a t e l e k t r o n p a d a o r b i t n y a
L
Pada
efek
fotolistrik,
d i n y a t a k a n d a l a m penampang
lintang
a t o m adalah sebagai berikut
dengan
:
877
besarnya
penyerapan
T
8
(cross section)
per
(Kaplan, 1954) :
eL
= 6,651 x
c$o
=
Z
= nomor a t o m b a h a n p e n y e r a p
-212
m c
cm
2
hv = t e n a g a f o t o n gamma y a n g d a t a n g
2
m c
0
= tenaga rehat elektron
Persamaan
(2.3)
terjadinya efek
menunjukkan
fotolistrik
p a n g k a t l i m a nomor a t o m
(z5)
bahwa
berbanding
dan
kebolehjadian
lurus
berbanding
dengan t e n a g a f o t o n yang d a t a n g ( h v 7 / ' ) .
dengan
terbalik
Untuk
tenaga
f o t o n gamma d i a t a s 0 , 3 5 M e V nomor a t o m ( Z )
berpangkat
Kemudian
MeV,
a n t a r a 4 d a n 5,
berpangkat
untuk
tenaga
1,13
k u r a n g l e b i h 4 , s d a n u n t u k t e n a g a 2,62
Z berpangkat 4,6.
Tampang l i n t a n g
(cross section)
Z
MeV,
akan
menurun l e b i h c e p a t dengan n a i k n y a tenaga.
d i bawah 0,s
(hv)
-3
,
MeV,
penurunan t e r s e b u t
sebanding
dan u n t u k tenaga d i a t a s 0,s
sebanding dengan ( h v ) - '
(Eaplan,
Untuk tenaga
MeV,
dengan
penurunannya
1954).
2. E f e k Compton
Pada hamburan Compton,
bahan penyerap sebagian
e l e k t r o n yang
burkan.
f o t o n gamma
tenaganya
ditumbuknya,
dan
E l e k t r a n yang ditumbuk
akan
i t u
penyerapan
i n i
elektron
akan
terhambur.
Compton d a p a t digambar-kan
Diagram
akan
umumnya
oleh
diham-
elektran
sangat
akan
sementara s i s a tenaga f o t d n gamma yang
elektron
melewati
diserap
sisanya
b e t a s a t a u e l e k t r o n yang tenaga i k a t n y a
Akibat
yang
lemah.
terpental,
tidak
terserap
proses
hamburan
sebagai b e r i k u t :
f o t o n terhambur
eLekiron b e b a s
foion
daiang
E
= hv
0
0, Po
Gambar 2.4,
F e r i s t i w a Hamburan Compton
(Erane, 1992)
Fada p r o s e s tumbukan f o t o n gamma dengan
tenaga dan momentum s i s t e m s e c a r a t o t a l
elektron,
adalah
tetap.
Kekekalan t e n a g a
dinyatakan sebagai
:
2
hv
dengan
t m c
0
2
0
hv
:
m c
= h v +
............... ( 2 . 4 )
0
+v-~-
= t e n a g a f o t o n gamma s e b e l u m t u m b u k a n .
0
2
m c
= tenaga rehat elektron
0
= t e n a g a f o t o n gamma s e s u d a h t u m b u k a n
hv
0
D i samping
s i s t e m juga
knmponen,
s i s t e m
tenaga
tetap.
Momentum
yang
s i s t e m
Momentum k e a r a h
d ~ n g a np e r s a m a a n
berikut
i
c
4
yang t e r p e n - t a l .
y
dinyatakan
0
-C
sin
dengan
@..--.-:
yang
I
Persamaan g a r i s :
/ I o ) = - px
\
I \
2:
= - P
gradien
Gambar 2.7.
Kurva p e n y e r a p a n
SWASERAPAN RADIASI SINAR GAMMA DALAM BAHAN
a, S w a s e r a p a n Ssrnpel
tuk
F e n t u k SiI inder
Algoritme untuk menghitung swaserapan sampel
berben-
silinder
(1372).
telah
diturunkan
oleh
Peterman
Dimensi s i l i n d e r d i t e n t u k a n dengan jejari
dan
(R)
tebal
(D).
T i t i k a s a l s i s t e m k o o r d i n a t d i p i l i h pada p u s a t s i l i n -
der.
4ngka-angka
kan
posisi
acak
( 4 ,1 ,
sumber
d a n t = i/zDq,
dalam p e r i s t i w a
ruang,
dengan
:
rnensimulasi-
r = Rq, 4
=
Znq,
=
d a l a m k o a r d i n a t c a r t e s i a n d i t u l i s : >:
y = r s i n @,
cos @,
i q ) dibangkitkan untuk
dan z
ini
=
t.
dianggap
sehingga arahnya dapat
Pancaran
bersifat
radiasi
gamma
isotropis
dalam
secara
dibangkitkan
y a i t u dinyatakan oleh sudut polar p
dan
r
sudut
acak,
aiimut
4
d e n g a n p = 2 n q d a n 4 = n q.
Eomp~nen pada
masing-masing
sumbu
koordinat
v e k t o r s a t u a n yang menunjukkan a r a h r a d i a s i
w = c o s 4,
p = (1-w
2
1
1/2
, u = p CGS
p,
posisi
titik
sumber
adalah :
d a n v = p s i n p.
J a r a k y a n g d i t e m p u h o l e h r a d i a s i gamma,
antara
dari
dengan
yaitu
t i t i k
jarak
tempat
..
;- - r , ;.. r- .~
- Ar ; , , ~ a ~ E ~ - . G : , S ~ , C
fatcii5trik
.r..ur!rdinat
,
l i s t r i k atau h a m b u r a n
d e n g a n : >:'
(,:
',
= >:
r , ,.!. b e r a $ a
y',
Cumptun
= y t
+us, y '
e:
-.
= . =
te~pat terjadinya
t i t i k
..... (2.13)
,
..............=.
(q>.!p,
5 = - :n
. ,
sta;-: f:.3fibl1.rar.C o m p t ~ r ; -.,.-alr!-I
interaksi
i
adalah
~
r
, ' = z
5
~ i a l a r r~~ ~
t
;.rr;,
fcctu-
y
z ' )
Jika
titik
k bl e er z .~ r t~i L i ~ r j a d i s w a -
m
serapan.
tf. Swaserapan S ~ m p e i E s n t u k Eoi a
Eaiam p e n e i i t i a n i n i
beneuir
bula.
Dirnensi
bentuk
5crIa
surnber
ditentukan
aiperluas
crirh
pada
jari-jari
R
d e n g a n p u s a t t10la d i p u s a t k o n r d i n a t .
Posisi s u r n b e r t i t i k d i n y a t a k a n o l e h ir,@,@),
r = Rq,
=
dan
=
-q
:
calarn
koordinat
S e l h n j u t n y a dal a m m e n e n t u k a n arah radiasi.
koordins-t
8
nq,
y = r sin@ sin@,
yang
yaitu
dan r = r cos P .
i ~ t e r a k s id i i a k u k a n s e p e r t i pada m o d ~ is i l i n d e r .
Dalarn
- -. - = = .,,.,,.
.
.
%
aer?!itungan
,.:,,+
,, - , - : - : :
C l ~ hRarena i t u ,
teish
- -
ini,
2:
.
_i,r,rr:zl;
3,ri
data
tabel
k o ~ f i s i ~ npelematIan
i:a-er:a
h a r g a p dii-:itunq f i e l a i u i
d i t u r ; ~ n k a n o l ~ hK a p l a n
d i j e l a s k a n di atas.
(19543
t i s i a k te=.rsei.i;-..
persamaan
seperti
yang
telah
BAB 1 1 1
METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL
Yang menjadi populasi
unsur-unsur
radioaktif
dalam
yang
penelitian
memancarkan
ini
adalah
sinar
gamma,
s ~ d a n g k a n sampel yang digunakan adalah sinar gamma
dengan
unsur Cs-137 dan Co-57 untuk berbagai tingkat energi.
B. JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis data yang diperlukan untuk mengolah data adalah:
1. Energi sinar gamma
2. Massa j e n i s
3 . Nomor massa
4. Nomor a t ~ m
Sedangkan sumber data adalah unsur Cs-137 dan Co-50.
C. ALAT DAN TEKNIK ANALISIS
DATA
Alat dan teknik analisis data yang
digunakan
adalah
dengan membuat program komputer berdasarkan pada algoritma
P ~ t e r m a n , Program yang
bersifat
interaktif
dalam bahasa Turbo Pascal versi 5.0,
drngan menggunakan komputer
mikro
ini
ditulis
dan telah diuji
IES
625
ME
coba
(ISM
XT
Compatible).
Fernbangkit bilangan acak yang digunakan dalam program
tersebut juga
diuji sesuai dengan
kriteria bilangan acak
1
D. RANCANGAN PENELITIAN
Galam * e l a k u k a n
I
1I
penulis
prnelitian,
suatu
merntuat
r a n c a n g a n p r g q r a m kumputer zrtuai denfan t u j u a n y a n g
.
;.,r;5t)d
o r. ; c a p a i ,
:(.F~:Iw
chartr;.;;a
dapat
akan
dilihat
dalam
lampiran 2 )
Memasukkan
1.
fiipakai,
input
yaitu
sum3er
rzsiasi
EhergiiE),
yang
radizaktif
nornor
mas.sa ( A j
,
Nomar
dan m a s s a jenis(p!.
Aton(Z),
e n e r g i n y a acialah s e t a g a i t e r i k u t :
U n t u k surnber Co-57,
~ 3 , 0 1 4M e V ,
0,122 MeV,
Sedangkan n o m a r rnassa-
0,13& MeV.
n y a 57 cian numor atomnya 27 dengan m a s s a j e n i s n y a
gr,,'cm
3
.
Ur;tck
s u m h e r Cs-137,
8,71
MeiJ dengan
e n e r g i n y a 0,662
n c % a r ~ . s r r a n y a1 7 7 , n o m u r a t o m 55 dan m a s 5 2 j e n i s
-.T;:c,T
-
-.
L .
7
.- '
-
I
?
,
;7:z
. . - ..T.,4- -:* -: %a
1~
4.
3
fienshir-in:g
l-'\mUs
k . z e f i s i e n s e r a p a n l i n e ~ r totai
T
=,
,T: .-.. =-
--
+
EQ
*
p
eertgar~
p
X
sampel c2~1;:erris
. - V ~ D S'Lrb-kcez.Lik
-
,...LC.
+.n' -
daZ
T : ~ E T .
! - ~ T I ~ SkEk an
j s r i - j a r i ( 3j
Pada
1,97
sampel
inp!dt
---- 1
.=d1:1&~52
..
-,.;,7!9
A.
p a n j ang ( F ) d a n i e h a r f L )
brrbentuk
5i1 i n d e r ,
d iI n + ' - -
yait~~
.
Jari-j ari
digunakan adalah :
3 = 3,c5 = m
.sengan d i a i - r ~ t e r3,01 crn d a n 0,001 c m .
yang
- .
L-!
--.
,
=
i
kaii,
naka
perserrtase
BAB I V
A N A L I S I S DAN PEMBAHASAN
A.
ANALISIS
Hasil
perhitungan
program
yang
dibuat
disajikan
dalam T a b e l 1 y a i t u u n t u k sampel b e r b e n t u k s i l i n d e r dan T a b e l
untuk
sampel
berbentuk
bola.
Eemudian
hasil
d i b a n d i n g k a n dengan acuan s e s u a i dengan sumber Co-57
Tabel I .
Sumber
tersebut
dan Cs-137.
Swaserapan
sumber r a d i a s i b ~ r b e n t u kS i l i n d e r
dengan sumber Go-57 dan Cs-137 u n t u k b e r bagai energi.
R = 0 , 0 5 cm
D = 0,01 c m
Koef.
Serapan
Exp.
Teori
( )
( X I
( X )
Energi
.
/E)
( MeV
R = 0,05 cm R = 0,CJ3'
~
a
D = 0,001cm D = 0,001cm
Exp.
(%)
Co-57
0,
c*
F K Q = W l ia'l=UTASI
.[ %
M I F G I Fmnd D X f W -EL
(%
i*
JlBJSW F€bDIDIFMJ FISIYA
FI%UTAS PEND. ffiTEiWTIFA DCYV IiMJ
IKIP P&DRJG
c->
F'rcqrm Self- P k o r p t i c r r ;
mT, WS:
c c m t Firm1 = 6.6SlE-25;
N = 5203:
A = 6.=+=;
P C 2 +.511;
F i b = 5.79&-2a:
~YF
.;BIFu='T
r+>
real = extmded:
~[~S3iDIi>
ary = an-ay[l..lOl
of -1;
vsr R, D, P, L, H, T W , ma, seed, sigma : real:
ch : char; Mtun : iuqint: cent : q ;
E, h s s , Masa3enis : real;
Wcredure F-TSsrapan;
var Tui, alfal, alfa, siml, sim2, sM,
25, sim, san, -A
su
,
rra, sml, xlm3, alfa7, sigrre,
1r2, Sl, S2, S,kappa : real:
bqin
write('E?SRZiI FDTON YR4.3 DIPCNiWKYt.1 SCMEER ( W d ) = ' ) : readln(E1;
write('^^ Pk%SA S;U"IEER ( A )
= ' ); readln(lLis);
wite('lWXR ATCM ELMEW ( Z )
= ' 1 : readlniWtun);
w i t e ( ' m JENIS SLMEW ( W C X 3 ) = * ) ; readlr~(MasaJenis)
;
alfa := EA'IC2;
{ Fotolistrik >
Tcu := sqr(l/lT)tsqr(li137):
T w := tcu t 4Xsqrtt2):
Tou := t u t X f-1;
alfal := sqr(l/alfa);
alfa7 := sqr(alfal)f(alfd/alfa):
alfa7 := sqrt(alfa7);
t c u := tcu t alfa7;
25 := s q r ( N A t u r ~ ) X s q r ( W b ) W ~ ;
tou := tcxl
25;
*
*>
g;
x>
>
t>
x>
*>
X
*>
*>
t>
*>
sim := -Sinol/4;
c
,
M := 1 + alfa;
sim2 := 1 + %lfa;
sim3 := 1 + Zhlfa:
Sam := ~ s i m l / s M ;
e_aim := ln(sM)/alfa:
=ma := s a m - s a i m ;
sm := siml/sqr(alia);
~ t m l:=!zam
*
am:
:= sim/sqr (5it-Q):
=
A
saim := ln(sim2)/[3alfa);
suin2 := sairrrsam;
s i p := sim f (~l+sltm7);
{ Ee-1W.m Pa5arFgari
;
In2 := In(-lfa);
Sl := (~l~3)-[21s/27);
5 2 := (4*ln2Ssqr(ln2)1 / 3 3
s3 := Zdsqr(ln2);
sz := SZ + &.Mtlrn;
53 := 23..51+z:
sam := iS2+5Z)/alfa;
{
Sam
k
:= S1 - Sam;
q := FiraWtcmkm; 1
5 k2kef. Swapxi Total 1
Tau := M a s a J e n i s W & b G t m s ;
Tau := Tatt(simre+tu-l):
ETAj;
r
1
'L
F ~ r c t i ukak[dummy
i
: intqm-l:r-eal;
var ScI : real;
Legin
Sd := A
+ pi:
Sd := ~xp(5.0 $ In(Sd));
E€&
:= Sd - trurc(Sd):
acaL, := =A:
=d;
Frocdure Meanstd (cent : ary 1 :
var I : integer;
X , su.m-X,
sum-Sa
: real;
tEgh
sun-X := 0;
surr,-scl := 0;
for I:=l
twirl
to 5 dm
surri-X := s u m - X + centEi3;
sun--Ei2 := am-E;n + sqr(centCi1);
d
j
DANG
1
man := a m - X / S ;
s i g m a := sqrt((sun-SQ - sqr(atm_X)/5)/4):
wri t ~ l ;n
w r i t e l n i 'F€FS€NTEE m
i
d = ' ,rrr~an:6:2, ' +/-
*
,sigrrr;l:6:2,
'
EFiS3d' );
4;
I
~~u~
Sah-kah-W.ran( K : i n k g e t - ) :
var I , c x a h : l a r g i n t :
;
FiS,FI,T,Xl,Yl,il,U,E,Z2,FSI,7FR-A,M,
U,'J,W,S
: real:
bEsb
cacah := 0;
f w I : = 1t o N d a
{ X C h r d i n a t S i l i r d e r t i t i k s a m p e l radiasi
R3 := R
FI := 2
X)
t acakil);
a Fi t xaL.(l):
T := D t a c & , i l ) ;
I t b'surdinat Y h r k s i a n t i e t i k 1
-
radiasi
t)
X 1 := R X c o s ( F 1 ) :
Y 1 := R X sin(F1);
Z 1 := T:
. c t V e k t c s r arah t i t i k interaksi radixi
s3
F S I := 2 1: F i t a c & . ( l ) ;
TFETA := P i t x a k i l ) ;
W := c=(Ti€TA):
F;HO := q r t i l - s q r ( W ) ) ;
U := FHC) t CGS(Y;I);
V := M t s i n ( F S 1 ) ;
S := - l n ( a c a k ( l ) ) A N ;
{ X Y r n r d i n a t l i d i a n t i f i k intw&,si radiasi
d>
X 2 := X I + U t S :
E := Y 1 + V X S;
ZZ := Z l + W t S:
it F'rasywat ir~teral.~;i
d i dalaam r r d l
i f atrsIX2)