Individu dan Masyarakat Dalam Proses
Individu dan Masyarakat Dalam Proses
Sosial Budaya
Naluri mempertahankan kelangsungan
hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan.
Salah satu kebutuhan yang paling mendasar
A. INDIVIDU DAN MASYARAKAT
adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari
1.1 Pengertian Individu
makan,minum dan perlindungan.
Individu adalah satu kesatuan utuh
antara jasmani dan rohani. Setiap individu
2. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan
mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang
penghidupan keturunan
tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan
Naluri untuk mempertahankan keturunan,
tersebut, setiap individu membutuhkan
menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman
individu lain. Karena itulah individu selalu
(safety need) baik dari gangguan cuaca yang
hidup berkelompok membentuk masyarakat.
tidak nyaman, binatang liar/manusia lain.
1.2 Manusia Selaku Makhluk Individu
Individu adalah seseorang/seorang
3. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan
manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan
Setiap manusia mempunyai naluri untuk
sebagai suatu sifat yang tidak dapt dibagi-bagi.
ingin tahu tentang sesuatu yg ada di
Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan
sekitarnya,baik itu lingkungan alam maupun
rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
lingkungan manusia lainnya.
Setiap individu mempunyai ciri khas
1.3 Manusia Selaku Makhluk Sosial
yang berbeda dengan individu lainnya, seperti
bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan,
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat
perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti
dengan segera menyesuaikan diri dengan
tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu
lingkungannya. Malinowski(1949), salah satu
adalah kondisi internal dari seorang manusia
tokoh ilmu Antropologi dari Polandia
yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku
menyatakan bahwa ketergantungan individu
individu mempunyai 3 naluri,yaitu :
terhadap individu lain dalam kelompoknya
dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam
a. Naluri untuk mempertahankan
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
kelangsungan hidup.
sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan
b.Naluri untuk mempertahankan kelanjutan
kebudayaan. Rasa aman secara khusus
penghidupan keturunan.
tergantung kepada adanya system
c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
perlindungan dalam rumah,pakaian dan
peralatan. Perlindungan secara umum, dalam
pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
mudah diwujudkan kalau manusia
berkelompok.
2.1 Pengertian Masyarakat
e)
Masyarakat, dalam Bahasa Inggris
interaksi sosial berdasarkan kepentingan
disebut society artinya sekelompok manusia
yang hidup bersama, saling berhubungan dan
daripada factor pribadi;
f)
mempengaruhi,saling terikat satu sama lain
sehingga melahirkan kebudayaan yang sama.
Pengertian sekelompok manusia di sini tidak
Jalan pikiran yg rational menyebabkan
Jalan kehidupan yg cepat mengakibatkan
pentingnya factor waktu;
g)
Perubahan social tampak jelas dan cepat
sebagai akibat terbukanya pengaruh dari luar.
mempunyai batas yang jelas harus beberapa
orang, tetapi jumlahnya minimal 2 orang.
Masyarakat adalah sejumlah orang
Anderson dan Parker(Astrid Susanto,1977)
yang hidup dalam suatu daerah saling
menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat
berhubungan dan terikat satu sama lain,
adalah:
sehingga memiliki rasa solidaritas dan
a) Adanya sejumlah orang,
b)
Tinggal dalm suatu daerah tertentu,
c)
Mengadakan hubungan satu sama lain,
d) Saling terikat satu sama lain karena
menghasilkan kebudayaan.
Setiap individu dalam masyarakat
mempunyai peran dan kedudukan yang
berbeda. Setiap individu diharapkan dapat
mempunyai kepentingan bersama,
berperan sesuai dengan kedudukannya
Merupakan satu kesatuan sehingga mereka
sehingga tercipta ketertiban, kenyamanan,
mempunyai perasaaan solidaritas,
kestabilan hidup bermasyarakat, yang akhirnya
f)
Adanya saling ketergantungan,
tujuan bersama dapat tercapai.
g)
Masyarakat merupakan suatu system yg diatur
2.2 Status dan Peran Individu Dalam
oleh norma-norma/aturan-aturan tertentu,dan
Masyarakat
e)
h) Menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soejono
a)
b)
yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang
perkotaan yang menonjol adalah:
diharapkan dari seseorang yang mempunyai
Kehidupan beragama kurang karena
posisi(status) tertentu. Sedangkan kedudukan
disebabkan adanya cara berpikir yg rational,yg
(status) adalah posisi seseorang dalam
berdasakan pada perhitungan-perhitungan
kelompok. Mengingat setiap individu
eksak;
mempunyai kepentingan yang beragam,maka
Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai
batas-bats yang nyata ;
d)
mempunyai peran(role) dan kedudukan(status)
Soekamto(1987)beberapa cirri masyarakat
bantuan orang lain;
c)
Setiap individu dalam masyarakat
Banyak peluang mendapat kerja daripada
orang desa ;
setiap individu mempunyai kepentingan yang
beragam, maka setiap individu dapat berstatus
dan berperan di beberapa kelompok sesuai
dengan kepentingan itu. Dengan demikian
peran dan kedudukan sangat penting unutk
menjaga keseimbangan dan integritas social.
Kedudukan atau status seseorang dalam
Struktur sosial merupakan pola
masyarakat ada 2 macam:
perilaku dari setiap individu masyarakat yang
a.) Ascribed status, yaitu kedudukan yang
tersusun sebagai suatu sistem. Masyarakat
diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha
mirip suatu sistem sosial budaya terdiri dari
sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran,
sejumlah orang yang berhubungan secara
seperti anak yang bergelar raden, otomatis
timbal balik melalui budaya tertentu. Setiap
anaknya juga bergelar raden.
individu mempunyai ciri dan kemampuan
b.) Achieved status, yaitu kedudukan yang
sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan
diperoleh melalui usaha atau perjuangan
timbulnya perbedaan sosial. Perbedaan sosial
sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah
bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial
perusahaan karena memang ia rajin dan ulet.
dimiliki setiap masyarakat dimanapun.
Status seseorang menjadi guru karena ia
Perbedaan dalam masyarakat seringkali
berhasil masuk dan belajar dengan baik di
menunjukkan lapisan-lapisan yang bertingkat.
IKIP.
Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat
B. STRUKTUR SOSIAL BUDAYA,
disebut Stratifikasi Sosial.
PRANATA SOSIAL BUDAYA DAN
Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan
PROSES SOSIAL BUDAYA
penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu
Individu dalam masyarakat tersusun
menurut suatu sistem yang saling terkait satu
sama lain. Dalam setiap masyarakat ada
perbedaan-perbedaan sosial yang lahir dari
adanya perbedaan individu seperti bentuk
fisik, minat, kemampuan berpikir dan
yaitu:
a) Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah
penyewa)
b) Ukuran kekuasaan (penguasa/dikuasai) penguasa
punya wewenang lebih tinggi
c) Ukuran kehormatan (berpengaruh/terpengaruh)
berkarya, kebudayaan serta agama. Bila
ukuran ini ada di masyarakat tradisional
perbedaan ini tersusun secara bertingkat, ada
(pemimpin informal)
yang tinggi, sedang dan rendah maka disebut
stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat
d) Ukuran ilmu pengetahuan (golongan
cendekiawan/ rakyat awam)
disebabkan oleh faktor kekayaan, kekuasaan,
kehormatan dan ilmu pengetahuan.
Individu mempunyai kebutuhan.
1.2 Pranata Sosial
Pranata Sosial merupakan wadah yang
Untuk memenuhi kebutuhan, karena itu
memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi
diperlukan wadah atau tempat berinteraksinya
menurut pola perilaku yang sesuai dengan
individu menurut pola perilaku tertentu dan
norma yang berlaku.
sesuai dengan norma dan kebudayaan tertentu
pula.
Horton dan Hunt mengartikan pranata
sosial sebagai suatu hubungan sosial yang
terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai
1.1 Struktur Sosial Budaya
dan prosedur-prosedur yang sama dan yang
memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam
masyarakat.
BEBERAPA PENGERTIAN
1. Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan
material) , bertani, industri, bank, koperasi dan
sebagainya
2. Pranata Sosial/ memenuhi kebutuhan sosial :
1. Enkulturasi adalah proses pengenalan norma
yang berlaku di masyarakat.
2. Sosialisasi adalah proses pembelajaran
perkawinan, keluarga, sistem kekerabatan,
terhadap norma-norma yang berlaku sehingga
pengaturan keturunan.
dapat berperan dan diakui oleh kelompok
3. Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai
tujuan bersama dalam hidup bermasyarakat.
seperti sistem hukum, sistem kekuasaan,
partai, wewenang, pemerintahan
4. Pranata pendidikan/ memenuhi kebutuhan
pendidikan, seperti PBM, sistem pengetahuan,
masyarakat.
3. Instutionalisasi adalah proses dimana norma
dan perilaku sudah menjadi kebiasaan
4. Internalisasi merupakan norma dan perilaku
sudah menjadi bagian diri pribadi, dan sudah
mendarah daging.
aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
5. Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi
PROSES SOSIAL BUDAYA
kebutuhan spiritual, seperti upacara semedi,
tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
6. Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan
Hubungan antarindividu yang saling
mempengaruhi dalam hal pengetahuan, sikap
manusia akan keindahan, seperti seni suara,
dan perilaku disebut interaksi sosial. Interaksi
seni lukis, seni patung, seni drama, dan
sosial merupakan suatu proses komunikasi
sebagainya
yang terjadi pada saat bertemunya orangperorangan, orang dengan kelompok dan
KONTROL SOSIAL
kelompok dengan kelompok yang dapat
menghasilkan suatu pergaulan dalam hidup.
1. Berfungsi sebagai alat agar anggotanya taat
Interaksi sosial terjadi apabila
dan patuh terhadap norma yang telah
tindakan atau perilaku seseorang dapat
ditentukan.
mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau
2. Kontrol sosial dapat dilakukan melalui
prefentif yaitu dengan meningkatkan
mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi
orang lain.
pengetahuan, pemahaman dan keyakinan, thd
kebenaran suatu norma.
SIFAT INTERAKSI SOSIAL
Dapat juga dilakukan dengan
1. Frekuensi interaksi makin sering makin
penanggulangan/referensif dengan jalan
kenal dan makin banyak pengaruhnya.
persuatif/bujukan dan hukuman
2. Keteraturannya interaksi, semakin teratur
sanksi/paksaan.
semakin jelas arah perubahan nya.
3. Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan
tersebar, semakin banyak yang dipengaruhi.
4. Keseimbangan interakasi, semakin
B. PERSAINGAN (Competition)
Adalah proses sosial dimana dua
seimbang posisi kedua belah pihak yang
individu atau kelompok berusaha mencari
berinteraksi
sesuatu yang menjadi pusat perhatian
semakin besar pengaruhnya.
5. Langsung tidaknya interkasi, bila interaksi
massyarakat tanpa kekerasan dan ancaman.
bersifat langsung kedua belah pihak bersifat
Contoh: dua orang siswa sama-sama
aktif, maka pengaruhnya semakin besar.
memusatkan perhatiannya untuk memperoleh
nilai IPS tertinggi.
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
C. PERTIKAIAN (Conflik)
A. KERJA SAMA (Kooperation)
Kerja sama bisa terjadi bila individu
atau kelompok mempunyai kesadaran akan
Adalah pertentangan antar individu
atau kelompok baik yang terlihat dengan
jelas/terbuka (perkelahian) maupun yang tidak.
tujuan yang sama, sehingga timbul aktivitas
yang saling menunjang membantu untuk
bersama-sama mencapai tujuan.
D. AKOMODASI
Merupakan adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang
Tiga bentuk kerja sama:
perorangan atau kelompok-kelompok manusia
1. Bergaining yaitu pertukaran barang atau jasa.
dalam kaitannya dengan norma-norma sosial
2. Cooptation yaitu penerimaan unsur-unsur baru
dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam
sebagai salah satu cara untuk menghindari
masyarakat. Akomodasi adalah usaha untuk
kegoncangan atau ketidakstabilan.
mencegah, mengurangi, menghindari, dan
3. Coalition yaitu penggabungan dua organisasi
atau lebih yang mempunyia tujuan yang sama.
menghentikan pertentangan.
Akomodasi Dapat Dilakukan Dengan Cara:
1. Mediation:
ASIMILASI VS AKULTURASI
Asimilasi merupakan dua kelompok
penyelesaian pertikaian
dengan menggunakan pihak ketiga sebagai
wasit yang netral.
yang berbeda kebudayaannya saling berbaur
2. Arbitration: penyelesaian pertikaian dengan
menjadi satu kesatuan hingga menghasilkan
menggunakan pihak ketiga yang statusnya
kebudayaan baru yang berbeda dengan
lebih tinggi.
kebudayaan aslinya.
Akulturasi merupakan dua kelompok
yang berbeda budaya saling bertemu dan
melakukan kontak sosial yang intensif
sehingga terjadi pembaharuan tanpa
menghilangkan budaya aslinya.
3. Consiliation: mempertemukan pihak yang
berselisih untuk mencapai suatu persetujuan
bersama.
4. Toleransi: saling menyadari untuk menghindari
pertikaian.
5. Stalemat: menyadari akan adanya kekuatan
1. Hakikat Manusia
yang seimbang sehingga kalau diteruskan
Manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak akan ada yang menang dan yang kalah.
berakal dan bersifat kompleks menurut para
6. Adjudication: upaya penyelesaian perkara
ahli mempunyai beberapa pembagian antara
melalui pengadilan.
lain:
a.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Individu
Manusia sebagai makhluk yang berakal
( Homo Sapiens )
dan Masyarakat Dalam Proses Sosial
Ketika manusia itu di hadapkan pada
Budaya
suatu tantangan, baik itu kepada alam maupun
Di dunia ini ada banyak makhluk yang
kepada manusia, tentu seorang manusia
di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan
tersebut akan berfikir dan terus berfikir untuk
makhluk tersebut mempunyai sifat dan
mencari solusinya. Kemampuan inilah yang
karakteristik tersendiri. Dari semuanya itu
tidak di miliki oleh makhluk lain sehingga
pastilah saling membutuhkan dan membentuk
manusia mampu berinovasi dan menemukan
sebuah interaksi sosial yang kuat. Dalam
hal–hal baru untuk memudahkan pengolahan
proses sosial tersebut tentulah memberi
sumber daya alam di sekitarnya.
pengaruh yang signifikan baik secara individu
maupun secara masyarakat yang lebih banyak.
b.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang
Manusia sebagai makhluk berkarya
( Homo Faber )
harus di ketahui dalam mempelajari IPS untuk
Dengan kemampuan akal yang di
individu, masyarakat dalam proses sosial
miliki manusia, maka tentunya dia tidak akan
budaya di antaranya:
tinggal diam melainkan akan terus ingin
1. Mengetahui hakikat manusia
membuat sebuah karya untuk mempermudah
2. Mengetahui hakikat masyarakat
pekerjaannya. Hal ini juga dapat di artikan
3. Mengetahui hakikat budaya
sebagai bagian dari menolong kehidupan
4. Mengetahui hakikat pendidikan yang
manusia banyak.
berkarakter dan berbudaya
5. Mengetahui berbagai macam problematika
kebudayaan
c.
Manusia sebagai makhluk yang berteman
( Zoon Politikon )
Seorang manusia akan merasa sebagai
6. Mengetahui pengaruh budaya terhadap
makhluk yang utuh apabila berada di tengah–
lingkungan
tengah manusia yang utuh juga. Tanpa adanya
Dalam hal ini Ilmu Pengetahuan
manusia yang lain tengtu kehidupan ini akan
Sosial di tuntut berperan aktif, konsisten, dan
terasa asing dan dan tidak berjalan secara
menyeluruh untuk membentuk karakter
optimal.
individu yang mampu beradaptasi di
lingkungan masyarakat banyak di proses sosial
budaya yang terjadi saat sekarang ini.
d.
Manusia sebagai makhluk yang bisa
Dalam bahasa Inggris budaya di sebut Culture
untuk di didik dan mampu mnerima
dan dalam bahasa Latin di sebut Colera yang
pelajaran ( Homo Educandum )
artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan,
Pada saat makhluk lain di lahirkan di
dan mengembangkan tanah. ( bertani ).
dunia ini katakanlah hewan tentu ia dengan
Kemudian pengertian ini berkembang menjadi
cepat melakukan aktivitasnya, tetapi aktivitas
segala daya dan aktivitas manusia untuk
yang sedemikian tidaklah akan berubah
mengolah dan mengubah alam. Berikut
sampai ia tua. Berbeda dengan seorang
beberapa pendapat para ahli antara lain:
manusia, dia mempunyai kemampuan untuk
a. R. Linton, mengatakan bahwa kebudayaan
berfikir, berbahasa, dan dapat menerima
merupakan konfigurasi tingkah laku yang di
pesan–pesan dari luar maka hal ini di katakan
pelajari, di mana unsur pembentuknya di
bahwa manusia mempunyai sifat yang mampu
dukung dan di teruskan oleh anggota
untuk di didik.
masyarakat yang lain.
2. Hakikat Masyarakat
b. Koentjaraningrat, mengatakan bahwa
Masyarakat merupakan kumpulan
kebudayaan adalah keseluruhan system
kumpulan individu manusia yang berada di
gagasan milik diri manusia dengan proses
sebuah tempat untuk menetap dalam kurun
belajar.
waktu yang lama serta terikat dengan norma
c. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemadi,
maupun aturan tertentu. Filsuf Yunani
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan
menyatakan bahwa manusia itu adalah “ Zoon
semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Politikon “ yang artinya berkawan dan tidak
d. Herkovits, menyatakan bahwa kebudayaan
bisa hidup secara sendiri. Maka dari
merupakan bagian dari lingkungan hidup yang
pengertian itu dapat di katakana bahwa
di ciptakan manusia.
manusia itu akan selalu berintraksi dan
Dengan demikian kebudayaan
membentuk sebuah masyarakat yang utuh.
menyangkut keseluruhan aspek kehidupan
Dalam hal ini juga tentunya akan tercipta
manusia secara material maupun non material.
sebuah interaksi di berbagai bidang seperti
Para ahli juga mengartikannya sebagai
ekonomi, politik, sosial, maupun budaya yang
pengaruh pandangan evolusionisme, yaitu teori
beragam.
yang menyatakan bahwa kebudayaan itu akan
berkembang dari tahapan yang sederhana
menuju tahapan yang lebih kompleks.
3. Hakikat Kebudayaan
Budaya merupakan bentuk jamak dari
6. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang di kembangkan oleh
kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa,
manusia tentunya akan berimplikasi pada
dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa
lingkungan tempat kebudayaan itu
Sanskerta yaitu Buddayah yang bentuk jamak
berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan
kata buddhi yang berarti pula budi atau akal.
suatu ciri khas dari masyarakat yang
menjalaninya yang tampak dari luar, artinya
orang asing. Ada beberapa variable yang
berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan antara lain:
Physical Environment, menunjukkan pada
lingkungan yang natural seperti temperatur,
curah hujan, iklim, flora, dan fauna.
Cultural Sosial Environment, meliputi aspek
– aspek kebudayaan dan proses sosialisasi
seperti norma, adat istiadat, dan nilai.
Environmental Orientation an
Representation, yang mengacu pada
kepercayaan kognitif yang berbeda – beda
pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
Environmental Behavior and Process, yaitu
meliputi bagaimana masyarakat menggunakan
lingkungan dalam hubungan sosial.
Out Carries Product, meliputi hasil tindakan
manusia.
Sosial Budaya
Naluri mempertahankan kelangsungan
hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan.
Salah satu kebutuhan yang paling mendasar
A. INDIVIDU DAN MASYARAKAT
adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari
1.1 Pengertian Individu
makan,minum dan perlindungan.
Individu adalah satu kesatuan utuh
antara jasmani dan rohani. Setiap individu
2. Naluri untuk mempertahankan kelanjutan
mempunyai ciri khas dan kebutuhan yang
penghidupan keturunan
tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan
Naluri untuk mempertahankan keturunan,
tersebut, setiap individu membutuhkan
menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman
individu lain. Karena itulah individu selalu
(safety need) baik dari gangguan cuaca yang
hidup berkelompok membentuk masyarakat.
tidak nyaman, binatang liar/manusia lain.
1.2 Manusia Selaku Makhluk Individu
Individu adalah seseorang/seorang
3. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan
manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan
Setiap manusia mempunyai naluri untuk
sebagai suatu sifat yang tidak dapt dibagi-bagi.
ingin tahu tentang sesuatu yg ada di
Merupakan satu kesatuan antara jasmaniah dan
sekitarnya,baik itu lingkungan alam maupun
rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
lingkungan manusia lainnya.
Setiap individu mempunyai ciri khas
1.3 Manusia Selaku Makhluk Sosial
yang berbeda dengan individu lainnya, seperti
bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan,
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat
perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti
dengan segera menyesuaikan diri dengan
tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu
lingkungannya. Malinowski(1949), salah satu
adalah kondisi internal dari seorang manusia
tokoh ilmu Antropologi dari Polandia
yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku
menyatakan bahwa ketergantungan individu
individu mempunyai 3 naluri,yaitu :
terhadap individu lain dalam kelompoknya
dapat terlihat dari usaha-usaha manusia dalam
a. Naluri untuk mempertahankan
memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
kelangsungan hidup.
sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan
b.Naluri untuk mempertahankan kelanjutan
kebudayaan. Rasa aman secara khusus
penghidupan keturunan.
tergantung kepada adanya system
c. Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan.
perlindungan dalam rumah,pakaian dan
peralatan. Perlindungan secara umum, dalam
pengertian gangguan/kelompok lain akan lebih
1. Naluri mempertahankan kelangsungan hidup
mudah diwujudkan kalau manusia
berkelompok.
2.1 Pengertian Masyarakat
e)
Masyarakat, dalam Bahasa Inggris
interaksi sosial berdasarkan kepentingan
disebut society artinya sekelompok manusia
yang hidup bersama, saling berhubungan dan
daripada factor pribadi;
f)
mempengaruhi,saling terikat satu sama lain
sehingga melahirkan kebudayaan yang sama.
Pengertian sekelompok manusia di sini tidak
Jalan pikiran yg rational menyebabkan
Jalan kehidupan yg cepat mengakibatkan
pentingnya factor waktu;
g)
Perubahan social tampak jelas dan cepat
sebagai akibat terbukanya pengaruh dari luar.
mempunyai batas yang jelas harus beberapa
orang, tetapi jumlahnya minimal 2 orang.
Masyarakat adalah sejumlah orang
Anderson dan Parker(Astrid Susanto,1977)
yang hidup dalam suatu daerah saling
menyebutkan secara rinci bahwa masyarakat
berhubungan dan terikat satu sama lain,
adalah:
sehingga memiliki rasa solidaritas dan
a) Adanya sejumlah orang,
b)
Tinggal dalm suatu daerah tertentu,
c)
Mengadakan hubungan satu sama lain,
d) Saling terikat satu sama lain karena
menghasilkan kebudayaan.
Setiap individu dalam masyarakat
mempunyai peran dan kedudukan yang
berbeda. Setiap individu diharapkan dapat
mempunyai kepentingan bersama,
berperan sesuai dengan kedudukannya
Merupakan satu kesatuan sehingga mereka
sehingga tercipta ketertiban, kenyamanan,
mempunyai perasaaan solidaritas,
kestabilan hidup bermasyarakat, yang akhirnya
f)
Adanya saling ketergantungan,
tujuan bersama dapat tercapai.
g)
Masyarakat merupakan suatu system yg diatur
2.2 Status dan Peran Individu Dalam
oleh norma-norma/aturan-aturan tertentu,dan
Masyarakat
e)
h) Menghasilkan kebudayaan.
Menurut Soejono
a)
b)
yang berbeda. Peran adalah pola perilaku yang
perkotaan yang menonjol adalah:
diharapkan dari seseorang yang mempunyai
Kehidupan beragama kurang karena
posisi(status) tertentu. Sedangkan kedudukan
disebabkan adanya cara berpikir yg rational,yg
(status) adalah posisi seseorang dalam
berdasakan pada perhitungan-perhitungan
kelompok. Mengingat setiap individu
eksak;
mempunyai kepentingan yang beragam,maka
Dapat mengurus dirinya sendiri tanpa
Pembagian kerja lebih tegas dan mempunyai
batas-bats yang nyata ;
d)
mempunyai peran(role) dan kedudukan(status)
Soekamto(1987)beberapa cirri masyarakat
bantuan orang lain;
c)
Setiap individu dalam masyarakat
Banyak peluang mendapat kerja daripada
orang desa ;
setiap individu mempunyai kepentingan yang
beragam, maka setiap individu dapat berstatus
dan berperan di beberapa kelompok sesuai
dengan kepentingan itu. Dengan demikian
peran dan kedudukan sangat penting unutk
menjaga keseimbangan dan integritas social.
Kedudukan atau status seseorang dalam
Struktur sosial merupakan pola
masyarakat ada 2 macam:
perilaku dari setiap individu masyarakat yang
a.) Ascribed status, yaitu kedudukan yang
tersusun sebagai suatu sistem. Masyarakat
diperoleh tanpa melalui perjuangan atau usaha
mirip suatu sistem sosial budaya terdiri dari
sendiri. Biasanya diperoleh melalui kelahiran,
sejumlah orang yang berhubungan secara
seperti anak yang bergelar raden, otomatis
timbal balik melalui budaya tertentu. Setiap
anaknya juga bergelar raden.
individu mempunyai ciri dan kemampuan
b.) Achieved status, yaitu kedudukan yang
sendiri, perbedaan ini yang menyebabkan
diperoleh melalui usaha atau perjuangan
timbulnya perbedaan sosial. Perbedaan sosial
sendiri. Seseorang menjadi direktur sebuah
bersifat universal, ini berarti perbedaan sosial
perusahaan karena memang ia rajin dan ulet.
dimiliki setiap masyarakat dimanapun.
Status seseorang menjadi guru karena ia
Perbedaan dalam masyarakat seringkali
berhasil masuk dan belajar dengan baik di
menunjukkan lapisan-lapisan yang bertingkat.
IKIP.
Lapisan yang bertingkat dalam masyarakat
B. STRUKTUR SOSIAL BUDAYA,
disebut Stratifikasi Sosial.
PRANATA SOSIAL BUDAYA DAN
Ukuran yang digunakan untuk menggolongkan
PROSES SOSIAL BUDAYA
penduduk dalam lapisan-lapisan tertentu
Individu dalam masyarakat tersusun
menurut suatu sistem yang saling terkait satu
sama lain. Dalam setiap masyarakat ada
perbedaan-perbedaan sosial yang lahir dari
adanya perbedaan individu seperti bentuk
fisik, minat, kemampuan berpikir dan
yaitu:
a) Ukuran kekayaan (kaya miskin, tuan tanah
penyewa)
b) Ukuran kekuasaan (penguasa/dikuasai) penguasa
punya wewenang lebih tinggi
c) Ukuran kehormatan (berpengaruh/terpengaruh)
berkarya, kebudayaan serta agama. Bila
ukuran ini ada di masyarakat tradisional
perbedaan ini tersusun secara bertingkat, ada
(pemimpin informal)
yang tinggi, sedang dan rendah maka disebut
stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial dapat
d) Ukuran ilmu pengetahuan (golongan
cendekiawan/ rakyat awam)
disebabkan oleh faktor kekayaan, kekuasaan,
kehormatan dan ilmu pengetahuan.
Individu mempunyai kebutuhan.
1.2 Pranata Sosial
Pranata Sosial merupakan wadah yang
Untuk memenuhi kebutuhan, karena itu
memungkinkan masyarakat untuk berinteraksi
diperlukan wadah atau tempat berinteraksinya
menurut pola perilaku yang sesuai dengan
individu menurut pola perilaku tertentu dan
norma yang berlaku.
sesuai dengan norma dan kebudayaan tertentu
pula.
Horton dan Hunt mengartikan pranata
sosial sebagai suatu hubungan sosial yang
terorganisir yang memperlihatkan nilai-nilai
1.1 Struktur Sosial Budaya
dan prosedur-prosedur yang sama dan yang
memenuhi kebutuhan2 dasar teertentu dalam
masyarakat.
BEBERAPA PENGERTIAN
1. Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan
material) , bertani, industri, bank, koperasi dan
sebagainya
2. Pranata Sosial/ memenuhi kebutuhan sosial :
1. Enkulturasi adalah proses pengenalan norma
yang berlaku di masyarakat.
2. Sosialisasi adalah proses pembelajaran
perkawinan, keluarga, sistem kekerabatan,
terhadap norma-norma yang berlaku sehingga
pengaturan keturunan.
dapat berperan dan diakui oleh kelompok
3. Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai
tujuan bersama dalam hidup bermasyarakat.
seperti sistem hukum, sistem kekuasaan,
partai, wewenang, pemerintahan
4. Pranata pendidikan/ memenuhi kebutuhan
pendidikan, seperti PBM, sistem pengetahuan,
masyarakat.
3. Instutionalisasi adalah proses dimana norma
dan perilaku sudah menjadi kebiasaan
4. Internalisasi merupakan norma dan perilaku
sudah menjadi bagian diri pribadi, dan sudah
mendarah daging.
aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji.
5. Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi
PROSES SOSIAL BUDAYA
kebutuhan spiritual, seperti upacara semedi,
tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya.
6. Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan
Hubungan antarindividu yang saling
mempengaruhi dalam hal pengetahuan, sikap
manusia akan keindahan, seperti seni suara,
dan perilaku disebut interaksi sosial. Interaksi
seni lukis, seni patung, seni drama, dan
sosial merupakan suatu proses komunikasi
sebagainya
yang terjadi pada saat bertemunya orangperorangan, orang dengan kelompok dan
KONTROL SOSIAL
kelompok dengan kelompok yang dapat
menghasilkan suatu pergaulan dalam hidup.
1. Berfungsi sebagai alat agar anggotanya taat
Interaksi sosial terjadi apabila
dan patuh terhadap norma yang telah
tindakan atau perilaku seseorang dapat
ditentukan.
mempengaruhi, mengubah, memperbaiki, atau
2. Kontrol sosial dapat dilakukan melalui
prefentif yaitu dengan meningkatkan
mendorong perilaku, pikiran, perasaan, emosi
orang lain.
pengetahuan, pemahaman dan keyakinan, thd
kebenaran suatu norma.
SIFAT INTERAKSI SOSIAL
Dapat juga dilakukan dengan
1. Frekuensi interaksi makin sering makin
penanggulangan/referensif dengan jalan
kenal dan makin banyak pengaruhnya.
persuatif/bujukan dan hukuman
2. Keteraturannya interaksi, semakin teratur
sanksi/paksaan.
semakin jelas arah perubahan nya.
3. Ketersebaran interaksi, semakin banyak dan
tersebar, semakin banyak yang dipengaruhi.
4. Keseimbangan interakasi, semakin
B. PERSAINGAN (Competition)
Adalah proses sosial dimana dua
seimbang posisi kedua belah pihak yang
individu atau kelompok berusaha mencari
berinteraksi
sesuatu yang menjadi pusat perhatian
semakin besar pengaruhnya.
5. Langsung tidaknya interkasi, bila interaksi
massyarakat tanpa kekerasan dan ancaman.
bersifat langsung kedua belah pihak bersifat
Contoh: dua orang siswa sama-sama
aktif, maka pengaruhnya semakin besar.
memusatkan perhatiannya untuk memperoleh
nilai IPS tertinggi.
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
C. PERTIKAIAN (Conflik)
A. KERJA SAMA (Kooperation)
Kerja sama bisa terjadi bila individu
atau kelompok mempunyai kesadaran akan
Adalah pertentangan antar individu
atau kelompok baik yang terlihat dengan
jelas/terbuka (perkelahian) maupun yang tidak.
tujuan yang sama, sehingga timbul aktivitas
yang saling menunjang membantu untuk
bersama-sama mencapai tujuan.
D. AKOMODASI
Merupakan adanya suatu
keseimbangan dalam interaksi antara orang
Tiga bentuk kerja sama:
perorangan atau kelompok-kelompok manusia
1. Bergaining yaitu pertukaran barang atau jasa.
dalam kaitannya dengan norma-norma sosial
2. Cooptation yaitu penerimaan unsur-unsur baru
dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam
sebagai salah satu cara untuk menghindari
masyarakat. Akomodasi adalah usaha untuk
kegoncangan atau ketidakstabilan.
mencegah, mengurangi, menghindari, dan
3. Coalition yaitu penggabungan dua organisasi
atau lebih yang mempunyia tujuan yang sama.
menghentikan pertentangan.
Akomodasi Dapat Dilakukan Dengan Cara:
1. Mediation:
ASIMILASI VS AKULTURASI
Asimilasi merupakan dua kelompok
penyelesaian pertikaian
dengan menggunakan pihak ketiga sebagai
wasit yang netral.
yang berbeda kebudayaannya saling berbaur
2. Arbitration: penyelesaian pertikaian dengan
menjadi satu kesatuan hingga menghasilkan
menggunakan pihak ketiga yang statusnya
kebudayaan baru yang berbeda dengan
lebih tinggi.
kebudayaan aslinya.
Akulturasi merupakan dua kelompok
yang berbeda budaya saling bertemu dan
melakukan kontak sosial yang intensif
sehingga terjadi pembaharuan tanpa
menghilangkan budaya aslinya.
3. Consiliation: mempertemukan pihak yang
berselisih untuk mencapai suatu persetujuan
bersama.
4. Toleransi: saling menyadari untuk menghindari
pertikaian.
5. Stalemat: menyadari akan adanya kekuatan
1. Hakikat Manusia
yang seimbang sehingga kalau diteruskan
Manusia sebagai makhluk sosial yang
tidak akan ada yang menang dan yang kalah.
berakal dan bersifat kompleks menurut para
6. Adjudication: upaya penyelesaian perkara
ahli mempunyai beberapa pembagian antara
melalui pengadilan.
lain:
a.
Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Individu
Manusia sebagai makhluk yang berakal
( Homo Sapiens )
dan Masyarakat Dalam Proses Sosial
Ketika manusia itu di hadapkan pada
Budaya
suatu tantangan, baik itu kepada alam maupun
Di dunia ini ada banyak makhluk yang
kepada manusia, tentu seorang manusia
di ciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan
tersebut akan berfikir dan terus berfikir untuk
makhluk tersebut mempunyai sifat dan
mencari solusinya. Kemampuan inilah yang
karakteristik tersendiri. Dari semuanya itu
tidak di miliki oleh makhluk lain sehingga
pastilah saling membutuhkan dan membentuk
manusia mampu berinovasi dan menemukan
sebuah interaksi sosial yang kuat. Dalam
hal–hal baru untuk memudahkan pengolahan
proses sosial tersebut tentulah memberi
sumber daya alam di sekitarnya.
pengaruh yang signifikan baik secara individu
maupun secara masyarakat yang lebih banyak.
b.
Oleh karena itu ada beberapa hal yang
Manusia sebagai makhluk berkarya
( Homo Faber )
harus di ketahui dalam mempelajari IPS untuk
Dengan kemampuan akal yang di
individu, masyarakat dalam proses sosial
miliki manusia, maka tentunya dia tidak akan
budaya di antaranya:
tinggal diam melainkan akan terus ingin
1. Mengetahui hakikat manusia
membuat sebuah karya untuk mempermudah
2. Mengetahui hakikat masyarakat
pekerjaannya. Hal ini juga dapat di artikan
3. Mengetahui hakikat budaya
sebagai bagian dari menolong kehidupan
4. Mengetahui hakikat pendidikan yang
manusia banyak.
berkarakter dan berbudaya
5. Mengetahui berbagai macam problematika
kebudayaan
c.
Manusia sebagai makhluk yang berteman
( Zoon Politikon )
Seorang manusia akan merasa sebagai
6. Mengetahui pengaruh budaya terhadap
makhluk yang utuh apabila berada di tengah–
lingkungan
tengah manusia yang utuh juga. Tanpa adanya
Dalam hal ini Ilmu Pengetahuan
manusia yang lain tengtu kehidupan ini akan
Sosial di tuntut berperan aktif, konsisten, dan
terasa asing dan dan tidak berjalan secara
menyeluruh untuk membentuk karakter
optimal.
individu yang mampu beradaptasi di
lingkungan masyarakat banyak di proses sosial
budaya yang terjadi saat sekarang ini.
d.
Manusia sebagai makhluk yang bisa
Dalam bahasa Inggris budaya di sebut Culture
untuk di didik dan mampu mnerima
dan dalam bahasa Latin di sebut Colera yang
pelajaran ( Homo Educandum )
artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan,
Pada saat makhluk lain di lahirkan di
dan mengembangkan tanah. ( bertani ).
dunia ini katakanlah hewan tentu ia dengan
Kemudian pengertian ini berkembang menjadi
cepat melakukan aktivitasnya, tetapi aktivitas
segala daya dan aktivitas manusia untuk
yang sedemikian tidaklah akan berubah
mengolah dan mengubah alam. Berikut
sampai ia tua. Berbeda dengan seorang
beberapa pendapat para ahli antara lain:
manusia, dia mempunyai kemampuan untuk
a. R. Linton, mengatakan bahwa kebudayaan
berfikir, berbahasa, dan dapat menerima
merupakan konfigurasi tingkah laku yang di
pesan–pesan dari luar maka hal ini di katakan
pelajari, di mana unsur pembentuknya di
bahwa manusia mempunyai sifat yang mampu
dukung dan di teruskan oleh anggota
untuk di didik.
masyarakat yang lain.
2. Hakikat Masyarakat
b. Koentjaraningrat, mengatakan bahwa
Masyarakat merupakan kumpulan
kebudayaan adalah keseluruhan system
kumpulan individu manusia yang berada di
gagasan milik diri manusia dengan proses
sebuah tempat untuk menetap dalam kurun
belajar.
waktu yang lama serta terikat dengan norma
c. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemadi,
maupun aturan tertentu. Filsuf Yunani
mengatakan bahwa kebudayaan merupakan
menyatakan bahwa manusia itu adalah “ Zoon
semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Politikon “ yang artinya berkawan dan tidak
d. Herkovits, menyatakan bahwa kebudayaan
bisa hidup secara sendiri. Maka dari
merupakan bagian dari lingkungan hidup yang
pengertian itu dapat di katakana bahwa
di ciptakan manusia.
manusia itu akan selalu berintraksi dan
Dengan demikian kebudayaan
membentuk sebuah masyarakat yang utuh.
menyangkut keseluruhan aspek kehidupan
Dalam hal ini juga tentunya akan tercipta
manusia secara material maupun non material.
sebuah interaksi di berbagai bidang seperti
Para ahli juga mengartikannya sebagai
ekonomi, politik, sosial, maupun budaya yang
pengaruh pandangan evolusionisme, yaitu teori
beragam.
yang menyatakan bahwa kebudayaan itu akan
berkembang dari tahapan yang sederhana
menuju tahapan yang lebih kompleks.
3. Hakikat Kebudayaan
Budaya merupakan bentuk jamak dari
6. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan
Budaya yang di kembangkan oleh
kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa,
manusia tentunya akan berimplikasi pada
dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa
lingkungan tempat kebudayaan itu
Sanskerta yaitu Buddayah yang bentuk jamak
berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan
kata buddhi yang berarti pula budi atau akal.
suatu ciri khas dari masyarakat yang
menjalaninya yang tampak dari luar, artinya
orang asing. Ada beberapa variable yang
berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan antara lain:
Physical Environment, menunjukkan pada
lingkungan yang natural seperti temperatur,
curah hujan, iklim, flora, dan fauna.
Cultural Sosial Environment, meliputi aspek
– aspek kebudayaan dan proses sosialisasi
seperti norma, adat istiadat, dan nilai.
Environmental Orientation an
Representation, yang mengacu pada
kepercayaan kognitif yang berbeda – beda
pada setiap masyarakat mengenai
lingkungannya.
Environmental Behavior and Process, yaitu
meliputi bagaimana masyarakat menggunakan
lingkungan dalam hubungan sosial.
Out Carries Product, meliputi hasil tindakan
manusia.