Incoterms dan Klasifikasi HS Code (1)

MATA KULIAH LOGISTICS EXPORTIMPORT 29/11/2016
INCOTERM DIBIDANG LOGISTICS

KUNTO ADJI DHARMAWAN, S.H., M.Si.

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN
( STIAMI )
JAKARTA

2/7

INCOTERMS
2010
Published on 07/18/2013
Incoterms are a set of pre-defined international rules, published by the
International Chamber of Commerce, which determine the contractual
clauses to be used in international commercial sales contracts.

INCOTERM 2010
•International Commercial Terms (yang terbaru tahun 2010) ; istilah untuk menyamakan pengertian
antara penjual dan pembeli didalam transaksi perdagangan internasional  diperbarui stiap 10

(sepuluh) tahun
•Menjamin dan menjelaskan hak serta kewajiban penjual dan pembeli yang terkait dengan pengiriman
barang
•Dikeluarkan oleh International Chamber of Commerce (Kamar Dagang Internasional) yang berkantor
pusat di Paris, Perancis

Terms of Payment : persyaratan skema pembayaran
didalam perdagangan internasional
•DDP
•DDU

Terms of Delivery : persyaratan skema pengiriman
barang didalam perdagangan internasional
•FOB
•C&F atau CFR
•Ex Factory Work (ex-work)
•Door to door

3/7


4/7

Terms of Delivery

5/7

Didalam transaksi perdagangan international yang lazim
dipergunakan (berdasarkan INCOTERM) adalah :
1.F.O.B. (Free on Board) : eksportir bertanggung jawab atas
barang ekspornya sampai dengan berada diatas kapal di
pelabuhan asal. Biaya pengapalan dan asuransi menjadi
beban dan tanggung jawab importir
2.C&F / CFR (Cost and Freight) : eksportir bertanggung jawab
atas barang ekspornya sampai di pelabuhan tujuan. Biaya
pengapalan menjadi tanggung jawab eksportir (sudah
termasuk didalam harga jual barang), biaya asuransi menjadi
beban dan tanggung jawab importir
3.Ex Work (Ex Factory Work) : eksportir bertanggung jawab
atas barang ekspornya hanya sampai di tempat pabriknya
berada. Biaya angkut, pengapalan dan asuransi menjadi

beban dan tanggung jawab importir (sudah termasuk didalam
harga jual barang)
4.Door to door : eksportir bertanggung jawab atas barang

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN RI No.
07Cara
TAHUN
2014

menentukan
besaran Ocean/Air Freight
untuk menetapkan bea masuk impor apabila
besaran
tidak ASEAN
tercantum
1. Shipmentnilai
dari negara
: nilai :FOB x 5%

6/7


2. Shipment dari negara ASIA dan AUSTRALIA :
nilai FOB x 10%
3. Shipment dari negara EROPA dan USA : nilai FOB
 Cara
menentukan besaran Asuransi :
x 15%
• Nilai persentase (0,2250%) x (nilai FOB + Ocean/Air
Freight)
 Cara menentukan besaran Bea Masuk, PPN dan Pph pasal
22 Impor (berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan) 
C.I.F. (Cost Insurance Freight)
1. Bea Masuk (BM) : nilai % berdasarkan BTKI x (FOB +
Asuransi + Freight)
2. PPN
: 10% x (FOB + Asuransi + Freight + BM)
3. Pph pasal 22 impor
: 2,5% x (FOB + Asuransi + Freight +
BM)
BTKI : Buku Tariff Klasifikasi Indonesia

(memuat tentang klasifikasi pos tariff serta
besaran persentase bea masuk atas semua barang
yang diimpor kedalam wilayah pabean Indonesia)

BUKU TARIFF KLASIFIKASI INDONESIA
(BTKI)
BUKU TARIFF
KLASIFIKASI
INDONESIA (BTKI)

7/7

 Terdiri dari 21 bagian
 98 bab
 Kurang lebih sekitar 9.000 pos tariff
 Berisi tentang klasifikasi barang,
besaran bea masuk impor (%) dan
larangan pembatasan

 Merupakan salah satu produk dari World Trade Organization

(WTO) dan World Customs Organization (WCO).
 BTKI terdiri dari 10 digit angka  xxxx.xx.xx.xx
 6 digit pertama xxxx.xx  merupakan produk WTO dan
berlaku sama terhadap barang yang diimpor masuk ke wilayah
pabean negara di dunia
 8 digit selanjutnya xxxx.xx.xx  merupakan produk ASEAN
Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN) dan berlaku sama
untuk barang yang diimpor masuk ke wilayah pabean negara di
ASEAN
 10 digit terakhir xxxx.xx.xx.xx khusus berlaku bagi barang