perbedaan ekonomi islam dan ekonomi konv

MAKALAH EKONOMI ISLAM

PERBEDAAN ANTARA
EKONOMI SYARIAH
DENGAN
EKONOMI KONVENSIONAL

Ahmad Adib
NIM : 4410020016
BS 1 B

KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH
AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2010

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Selama berates-ratus tahun, sebagian penduduk dunia baik itu muslim maupun
non muslim, mengkiblatkan Ekonomi Konvensional sebagai panutan kegiatan
perekonomian mereka. Terlebih umat muslim tidak menggunakan dan mengaplikasikan

Ekonomi Islam sebagai kiblat kegiatan perekonomian mereka, bahkan mereka pun tidak
banyak mempunyai pengetahuan tentang Ekonomi Syariah tersebut.
Ekonomi konvensional memilik banyak kelemahan yang merugikan rakyatnya.
Dari tujuannya pun sudah merugikan rakyatnya, jauh dari mensejahterakan. Bukannya
membuat sejatera para rakyatnya, malah membuat “Yang kaya makin kaya, yang miskin
tambah miskin.” Sungguh ironis sekali.
Ekonomi Syariah yang kini terasa baru hadir seperti member angin segar bagi
para masyarakat yang merindukan kesejateraan. Padahal, ekonomi syariah itu telah lahir
lebih dulu, lebih lama dibanding dengan ekonomi konvensional. Hal itu dikarenakan
umat muslim yang tidak menyadari memiliki asset yang sangat berharga ini.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah dalam makalah ini
adalah “Apakah perbedaan antara Ekonomi Syariah dan Ekonomi Konvensional.”

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
A. Ekonomi Syariah
Ekonomi Syariah adalah suatu ilmu pengetahuan yang berupaya untuk

memandang, meninjau, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasalahanpermasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami (berdasarkan ajaran-ajaran
agama Islam). Ekonomi syariah berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara
kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang
eksploitasi oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang
penumpukan kekayaan. Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan
tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah.
B. Ekonomi Konvensional
Ekonomi Konvensional adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh
penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem
ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami"
yang dipahami oleh tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun
demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan
konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak
kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam
era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme

2. Konsep Dasar dan Landasan
A. Ekonomi Syariah
Landasan dari Ekonomi Syariah ialah nilai-nilai islam. Nilai-nilai islam itu
bersumber dari Al-Qur’an, Sunnah, serta perilaku para keluarga dan sahabat Nabi

Muhammad SAW. Tujuannya ialah guna mencapai “Fallah” yaitu mencapai kesejahteraan
bagi rakyat. Prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam menurut Umer Chapra adalah :

1) Prinsip Tauhid. Tauhid adalah fondasi keimanan Islam. Ini bermakna bahwa
segala apa yang di alam semesta ini didesain dan dicipta dengan sengaja oleh
Allah SWT, bukan kebetulan, dan semuanya pasti memiliki tujuan. Tujuan inilah
yang memberikan signifikansi dan makna pada eksistensi jagat raya, termasuk
manusia yang menjadi salah satu penghuni di dalamnya.
2) Prinsip khilafah. Manusia adalah khalifah Allah SWT di muka bumi. Ia dibekali
dengan perangkat baik jasmaniah maupun rohaniah untuk dapat berperan secara
efektif sebagai khalifah-Nya. Implikasi dari prinsip ini adalah: (1) persaudaraan
universal, (2) sumber daya adalah amanah, (3), gaya hidup sederhana, (4)
kebebasan manusia.
3) Prinsip keadilan. Keadilan adalah salah satu misi utama ajaran Islam. Implikasi
dari prinsip ini adalah: (1) pemenuhan kebutuhan pokok manusia, (2) sumbersumber pendapatan yang halal dan tayyib, 3) distribusi pendapatan dan kekayaan
yang merata, (4) pertumbuhan dan stabilitas.
B. Ekonomi Konvensional
Landasan filosofi sekaligus welstanchaung sistem ekonomi kapitalis adalah
materialisme dan sekularisme. Pengertian manusia sebagai homo economicus atau
economic man adalah manusia yang materialis hedonis, sehingga ia selalu dianggap

memiliki serakah atau rakus terhadap materi. Dalam sistem ekonomi kapitalis, materi
adalah sangat penting bahkan dianggap sebagai penggerak utama perekonomian..
Ilmu ekonomi konvensional sangat memegang teguh asumsi bahwa tindakan
individu adalah rasional. Rasionality assumption dalam ekonomi menurut Roger LeRoy
Miller adalah individuals do not intentionally make decisions that would leave them
worse off. Ini berarti bahwa rasionaliti didefinisikan sebagai tindakan manusia dalam
memenuhi keperluan hidupnya yaitu memaksimumkan kepuasan atau keuntungan
senantiasa berdasarkan pada keperluan (need) dan keinginan-keinginan (want) yang
digerakkan oleh akal yang sehat dan tidak akan bertindak secara sengaja membuat
keputusan yang bisa merugikan kepuasan atau keuntungan mereka.
Menurut ilmu ekonomi konvensional, sesuai dengan pahamnya tentang rational
economics man, tindakan individu dianggap rasional jika tertumpu kepada kepentingan

diri sendiri (self interest) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh aktivitas. Dalam
ekonomi konvensional, perilaku rasional dianggap ekuivalen (equivalent) dengan
memaksimalkan utiliti. Ekonomi konvensional mengabaikan moral dan etika dalam
pembelanjaan dan unsur waktu adalah terbatas hanya di dunia saja tanpa mengambilkira
hari akhirat.
Adam Smith menyatakan bahwa tindakan individu yang mementingkan
kepentingan diri sendiri pada akhirnya akan membawa kebaikan masyarakat seluruhnya

karena tangan tak tampak (invisible hand) yang bekerja melalui proses kompetisi dalam
mekanisme pasar.
Pada sisi lain, landasan filosofi sistem ekonomi kapitalis adalah sekularisme, yaitu
memisahkan hal-hal yang bersifat spiritual dan material (atau agama dan dunia) secara
dikotomis. Segala hal yang berkaitan dengan dunia adalah urusan manusia itu sendiri
sedangkan agama hanyalah mengurusi hubungan antara manusia dengan Tuhannya.
Implikasi dari ini adalah menempatkan manusia sebagai sebagai pusat dari segala hal
kehidupan (antrophosentris) yaitu manusilah yang berhak menentukan kehidupannya
sendiri.

3.

Karakteristik
A. Ekonomi Syariah
1) Harta kepunyaan Allah SWT dan manusia merupakan khlaifah terhadap harta
2) Ekonomi terkait dengan aqidah, syariah, dan modal
3) Keseimbanagn antara kerohanian dan kebendaan
4) Ekonomi islam menciptakan keseimbanagn antara kepentingan individu dengan
kepentingan umum
5) Kebebasan individu dijamin dalam islam

6) Negara diberi kewenangan untuk ikut campur dalam perekonomian
7) Adanya bimbingan konsumsi dan investasi
8) Adanya zakat
9) Pelarangan terhadap riba

B. Ekonomi Konvensional
Karakteristik umum kapitalisme antara lain:
1) Kapitalisme menganggap ekspansi kekayaan yang dipercepat dan produksi yang
maksimal serta pemenuhan keinginan menurut preferensi individual sebagai
sesuatu yang esensial bagi kesejahteraan manusia.
2) Kapitalisme menganggap bahwa kebebasan individu yang tak terhambat dalam
mengaktualisasikan kepentingan diri sendiri dan kepemilikan atau pengelolaan
kekayaan pribadi sebagai suatu hal yang sangat penting bagi inisiatif individu
3) Kapitalisme berasumsi bahwa inisiatif individu ditambah dengan pembuatan
keputusan yang terdesentralisasi dalam suatu pasar yang kompetitif sebagai syarat
utama untuk mewujudkan efisiensi optimum dalam alokasi sumberdaya ekonomi.
4) Kapitalisme tidak menyukai pentingnya peranan pemerintah atau penilaian
kolektif (oleh masyarakat), baik dalam efisiensi alokatif maupun pemerataan
distributif.
5) Kapitalisme mengklaim bahwa melayani kepentingan diri sendiri oleh setiap

individu secara otomatis akan melayani kepentingan sosial kolektif.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa Perbedaan dari Ekonomi Syariah dengan
Ekonomi Konvensional adalah
MATERI
Pengertian

EKONOMI SYARIAH
suatu ilmu pengetahuan yang

EKONOMI KONVENSIONAL
adalah teori ekonomi mempunyai

berupaya untuk memandang,

kaitannya dengan "kebebasan”


meninjau, meneliti, dan akhirnya

bergerak kearah menuju pasar bebas

menyelesaikan permasalahan-

dan sistem ekonomi berpaham

permasalahan ekonomi dengan

perdagangan bebas dalam era

cara-cara yang Islami (berdasarkan

globalisasi yang bertujuan

ajaran-ajaran agama Islam).

menghilangkan kebijakan ekonomi


1. Mencapai falah di dunia dan

proteksionisme.
1. Semata-mata kesejahteraan

akhirat .
2. Mencapai kesejahteraan dan

duniawi.
2. Mencapai kesejateraan individu.

keadilan bagi rakyat
Al-Qur’an dan Sunnah Nabi

Berdasarkan pada hal-hal yang

Tujuan

Sumber Utama
Kepemilikan

Pengambilan

Setiap pribadi di bebaskan untuk
memiliki semua kekayaan yang di
perolehnya
Bagi Hasil

bersifat positivistic.
Sumber kekayayan yang kita miliki
adalah titipan dari ALLAH SWT
Bunga

Keuntungan
(dalam bentuk)

2. Saran-saran
Dari makalah ini, maka penyusun dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :

a. Perlulah kita sebagai umat muslim mengetahui, mempelajari serta mengaplikasikan
semua aktivitas kita kepada agama islam.

b. Mengembalikan segala kegiatan kita sesuai dengan aturan-aturan islam.
c. Menjadikan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi sebagai aturan kegiatan kita, termasuk
dalam kegiatan ekonomi.

DAFTAR PUSAKA

1. Kholis, Nur. “Perbedaan Mendasar Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional.”

http://nurkholis77.staff.uii.ac.id/perbedaan-mendasar-ekonomi-islam-dan-ekonomikonvensional/ (diakses tanggal 23 September 2010).
2. Hosen,

Nibra.

“Perbedaan

Ekonomi

Kapitalis,

Islam,

dan

Sosialis.”

http://nibrahosen.multiply.com/journal/item/16/Perbedaan_Ekonomi_Kapitalis_Islam_da
n_Sosialis (diakses tanggal 23 September 2010).
3. http://id.wikipedia.org