Potensi dan Keadaan Wilayah belakang

Potensi dan Keadaan Wilayah-Wilayah Di Provinsi
Kepulauan Riau

Kelompok 2

Anggota :
Dory Agustia Rantawi
Ajeung
Faisal
M. Yugo Utomo
Norma Rita Febri Utami
Nura
Vando
Vivi

Pembimbing :
Aini

A. Potensi dan Keadaan Wilayah Batam

Pulau Batam adalah pulau di provinsi Kepulauan Riau, di mana terdapat Kota Batam.

Pulau ini merupakan pulau yang paling berdekatan dengan negara Singapura, terpisahkan
oleh selat selebar 15 km, dan merupakan kawasan perdagangan bebas (FTZ=Free Trade
Zone), bagian dari kawasan Sijori (Singapura, Johor (Malaysia) dan

Kepulauan Riau

(Indonesia)). Melalui lima terminal ferry di pulau Batam ini, kita dapat bepergian ke
Singapura dan Johor (merupakan salah satu negeri-negeri yang membentuk Malaysia)
melalui Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Batam Centre, Pelabuhan Nongsa dan Pelabuhan
Harbour Bay, maupun ke pulau-pulau di sekitar Kepulauan Riau dari Pelabuhan Sekupang
dan Pelabuhan Telaga Punggur.
Kota Batam merupakan sebuah pulau yang terletak sangat strategis karena terletak di
jalur pelayaran internasional. Kota Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan
terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970-an awal kota ini hanya dihuni sekitar
6.000 penduduk, namun kini telah berpenduduk 713.960 jiwa. Kota yang merupakan bagian
dari Provinsi Kepulauan Riau ini memiliki luas wilayah daratan seluas 715 km² atau sekitar
115% dari wilayah Singapura, sedangkan luas wilayah keseluruhan mencapai 1.570.35 km².
Kota Batam beriklim tropis dengan suhu rata-rata 26 sampai 34 bderajat celsius. Kota ini
memiliki dataran yang berbukit dan berlembah. Tanahnya berupa tanah merah yang kurang
subur.


Yang menjadi potensi kota Batam adalah sebagai kota pariwisata, karena menyajikan aneka
bentuk sarana wisata yaitu wisata laut dan pantai, wisata seni dan budaya, wisata belanja, wisata
ekonomi dan konferensi, serta wisata kemanusiaan. Didukung oleh tersedianya fasilitas hotel dan
resort dengan standar berkelas internasional serta aneka peristiwa yang disusun dalam Kalender
Kegiatan Kepariwisataan Kota Batam sehingga diharapkan dapat menjamin kenyamanandan kepuasan
wisatawan domestik maupun mancanegara dalam berkunjung ke Kota Batam.
Tempat-tempat wisata di Batam:


Jembatan Barelang (Ikon Kota Batam)



Bekas kamp pengungsi Vietnam di pulau Galang



Pantai Nongsa




Pantai Melur



Pantai Sekilak



Pantai Marina City



Tanjung Pinggir (terdapat patung Dewi Kwan-Im raksasa)



Berbagai resort berstandar internasional yang menyediakan fasilitas hotel, golf dll.


Tempat-tempat wisata Belanja:


Komplek Nagoya



Kepri Mall



Komplek Jodoh



Mega Mall



Nagoya Hill Mall




Batam City Square(BCS) Mall



Diamond City(DC) Mall



Lucky Plaza (Pusat penjualan HP)



Mymart (Pusat penjualan Komputer)

B. Potensi dan Keadaan Wilayah Natuna :
Kabupaten Natuna, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Natuna
merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan

Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatera Selatan dan Jambi, di bagian barat
dengan Singapura, Malaysia, Riau dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan Kalimantan
Barat. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan

Kabupaten ini terkenal dengan penghasil minyak dan gas. Cadangan minyak bumi Natuna
diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel. Berdasarkan
kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah
dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan cukup
beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari permukaan laut dengan kemiringan
antara 2 sampai 5 meter. Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari
batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah organosol dan gley
humus.
Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai
serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum
sama sekali, yaitu:


Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total
pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten Natuna.




Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh.



Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua dan budidaya.



Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI) dengan
total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46
TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.

C. Potensi dan Keadaan Wilayah Bintan
Pulau Bintan adalah pulau di provinsi Kepulauan Riau, di mana terdapat Kota Tanjung Pinang
ibu kota Provinsi Kepulauan Riau.di Pulau ini memiliki dua Pemerintahan, Pemerintah Kota
Tanjungpinang yang terletak di Senggarang dan Tanjungpinang, sedang Pemerintah kabupaten bintan
terletak di Bandar Seri Bintan . Pulau ini berdekatan dengan negara Singapura. Kabupaten Bintan
adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi Kepulauan Riau. Kabupaten Bintan sebelumnya

bernama Kabupaten Kepulauan Riau. Perubahan nama ini dimaksudkan agar tidak timbul kerancuan
antara Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Riau dalam hal administrasi dan
korespondensi sehingga nama Kabupaten Kepulauan Riau (Kepri) diganti menjadi Kabupaten
Bintan.Perubahan nama Kabupaten Kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tertanggal 23 Februari 2006. Kabupaten Bintan terletak

antara °00’ Lintang Utara 1°20’ Lintang Selatan dan 104°00’ Bujur Timur 108°30’ Bujur Barat

Kabupaten ini memiliki sejumlah peluang di bidang pariwisata, industri, perikanan dan
pertambangan. Dibidang pariwisata, iklim dan kondisi alam yang eksotis menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan mancanegara. Misalnya Lagoi yang memiliki pemandangan laut dan
pantai yang telah menarik minat lebih dari 40.000 wisatawan mancanegara. Dilahan seluas 23.000 ha
terdapat 7 hotel bertaraf internasional, 2 Resort dan 2 lapangan golf bertaraf internasional dengan 36
hotel.Untuk menarik minat investor, pemerintah setempat telah mengalokasikan lahan seluas 500 ha
di Kijang dan 100 ha di Bintan Barat sebagai areal hutan industri dan pengembangan pantai.
Pengembangan pariwisata dilakukan dengan bekerja sama dengan Singapura untuk membangun
Bintan Utara.
Pada sektor industri, Kabupaten ini mempunyai kawasan industri di Lobam sebagai salah satu
hasil dari kerjasama ekonomi antara Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Terdapat 4000 ha lahan
yang dipakai oleh 18 perusahaan elektronik, 14 perusahaan garmen dan lain-lain.

Industri perikanan juga berperan penting di kabupaten ini dengan didukung oleh luas wilayah
perairan seluas 95%. Para investor di sarankan untuk mengembangkan sektor ini di wilayah dimur
yaitu di wilayah Tambelan dengan 54 pulau. Wilayah ini cocok untuk perikanan, dan budidaya
terumbu karang seluas 117,480 ha. Pariwisata laut cocok untuk wilayah ini dengan didukung oleh
pasir pantai yang bersih dan putih.

D. Potensi dan Keadaan Wilayah Karimun
Kabupaten Karimun adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.

Kabupaten Karimun terletak di Tanjung Balai Karimun. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 7.984

km², dengan luas daratan 1.524 km² dan luas lautan 6.460 km. Kabupaten ini memiliki wilayah yang

bernama Durai, yang terkenal dengan udangnya. Kabupaten Karimun dibentuk berdasarkan Undangundang Nomor 53 Tahun 1999. Pada awal terbentuknya wilayah
Kabupaten Karimun terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yakni Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro

dan Kecamatan Kundur. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 16

tahun 2001, maka wilayah Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 8 (delapan) kecamatan, dan


akhirnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 10 tahun 2004 dimekarkan lagi

menjadi 9 (sembilan) kecamatan dan jumlah kelurahan sebanyak 22 kelurahan dan 32 desa, 327 RW

(Rukun Warga) dan 945 RT (Rukun Tetangga).

Berdasarkan luas wilayahnya, Kabupaten Karimun merupakan Daerah kepulauan yang mempunyai

luas 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.524 kilometer persegi dan

wilayah perairan seluas 6.460 kilometer persegi. Secara astronomis terletak antara 0º35’ Lintang Utara

sampai dengan 1º10’ Lintang Utara dan 103º30’ Bujur Timur sampai dengan 104º Bujur Timur,
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan :


Utara

: Selat Malaka dan Singapura.




Selatan : Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir.



Barat

: Kec-Rangsang, Kab-Bengkalis dan Kec-Kuala Kampar Kab-Pelalawan.



Timur

: Kota Batam dan Kepulauan Riau.

Sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki 245 pulau dimana 3 (tiga) diantaranya

merupakan pulau-pulau yang besar, yakni: Pulau Karimun, Pulau Kundur, Pulau Sugi. Laporan TPING

menyebutkan bahwa dari hasil Inventarisasi 245 pulau di wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 73
pulau berpenghuni, 172 pulau tidak berpenghuni, 200 pulau benama, 45 pulau tidak bernama.

Kabupaten Karimun merupakan wilayah yang relative datar dan landai, dengan ketinggian 2-500 m

diatas permukaan laut. Sebagian wilayah Kabupaten Karimun merupakan pegunungan / perbukitan

dengan kemiringan 40 dan ketinggian 20-500 m diatas permukaan laut, yang terdapat diutara Pulau
Karimun.

Pada beberapa pulau diwilayah Kabupaten Karimun terdapat rawa-rawa. Kemudian, dilihat dari

keberadaan potensi wilayahnya maka wilayah laut (perairan) Kabupaten Karimun merupakan perairan

yang subur karena sebagian wilayahnya berada pada Selat Malaka. Karimun memiliki sederet objek
wisata unggulan, seperti:
-

Sumber Air Panas Tanjung Utan

-

Taman Budaya Bukit Tembok

-

Gunung Jantan

-

Gunung Karimun Anak

-

Gunung Betina

-

Air Terjun Gunung Pongkar

-

Air Panas Tanjung Utan

-

Batu Limau Alai

-

Goa dan Kolam Ikan Bayang

-

Air Terjun Sugi

-

Telaga Tujuh Hang Tuah

-

Pantai Durai

-

Pantai Pongkar

-

Pantai Tanjung Melolo

-

Pantai Pelawan

-

Pantai Teluk Ranai

-

Pantai Pasir Putih Tulang

-

Pantai Pasir Putih Pulau Pandan

-

Pantai Lubuk

-

Pantai Sawang

-

Pantai Pulau Moro

-

Pantai Air Dagang

-

Pantai Pulau Sugi

E. Potensi dan Keadaan Wilayah Tanjung Pinang

Kota Tanjung Pinang adalah salah satu Daerah Tingkat II sekaligus merupakan ibu kota

Provinsi Kepulauan Riau di Indonesia dengan Koordinat 0º5' Lintang Utara; 104º27' Bujur Timur. Kota
ini memiliki pesona menarik dengan beragam kultur budaya suku dari hampir seluruh Indonesia masuk

ke kota ini, dengan bahasa Melayu yang masih tergolong klasik, dan sedikit unik terdengar di telinga

orang-orang dari luar kota namun memiliki daya tarik tersendiri. Kota ini memiliki cukup banyak area

wisata seperti Pulau Penyengat yang hanya berjarak kurang lebih 2 mil dari pelabuhan laut Tanjung

Pinang, pantai Trikora dengan pasir putihnya kurang lebih 65 km dari kota dan pantai Cermin di pusat

kota. Tanjung Pinang ditingkatkan statusnya menjadi kota dengan UU Nomor 5 Tahun 2001 tanggal 21
Juni 2001. Ada kota kecil berjarak kurang lebih 24 km dari kota ini yang bernama kota Kijang

Pelabuhan laut Tanjung Pinang hanya untuk kapal-kapal jenis feri dan feri cepat termasuk juga

speedboat untuk akses domestik ke Batam dan kota-kota lain di Riau Daratan dan Kepulauan Riau,
serta akses internasional ke Malaysia dan Singapura.
Tanjung pinang memiliki potensi wisata budaya di kota tanjung pinang, seperti:
-

Monument Raja Haji Fisabililah

-

Pasar Tradisional

-

Masjid Raya Sultan Riau

-

Komplek Makam Engku Putri Hamidah

-

Komplek Makam Raja Haji Fisabililah

-

Komplek Makam Raja Ja’afar

-

Istana Raja Ali

-

Makam Raja Abdulrahman

-

Benteng Pertahanan Bukit Kursi

-

Komplek Makam Daeng Marewah

-

Komplek Makam Daeng Celak

-

Komplek Makam Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah

-

Situs istana kota Raja (Kota Lama)

Kopi tarik dan teh tarik merupakan salah satu wisata kuliner yang khas di kota Tanjung Pinang