Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantit

METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF

Tulisan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosial
disusun oleh :
RINDRI ANDEWI GATI

(105030500111002)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2011

1.

Pengertian Metode Penelitian
Pada dasarnya metode penelitian adalah sebuah cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Cara
ilmiah berarti kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan
dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia
sehingga orang lain dapat mengamati dan mengatahui cara-cara yang digunakan.
Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian adalah data empiris (teramati) yang
mempunyai kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajat ketepatan
antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang dikumpulkan
oleh peneliti. Untuk mendapatkan data yang langsung valid dalam penelitian
sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah terkumpul sebelum
diketahui validitasnya dapat diuji melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas.
Pada umumnya kalau data itu reliabel dan obyektif maka data tersebut akan
cenderung valid.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum
tujuan penelitian ada 3 macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian

berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keraguraguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti
meperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum,
data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu

masalah atau informasi yang tidak diketahu dan selanjutnya menjadi tahu,
memecahkan

berarti

meminimalkan

atau

menghilangkan

masalah,

dan


mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

2.

Jenis-jenis metode Penelitian
a. Penelitian menurut tujuan:
1) Penelitian murni merupakan penelitian yang dilakukan atau diarahkan
sekedar untuk memahami masalah organisasi secara mendalam dan hasil
penelitian

tersebut

untuk

pengembangan

ilmu

administrsi


atau

manajemen.
2) Penelitian terapan mereupakan penelitian yang diarahkan untuk
mendapakan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah.
b. Penelitian menurut metode:
1) Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel. Contoh:
penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam
memilih pemimpin nasional dan daerah, kualitas SDM masyarakat
Indonesia.
2) Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang
untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
kejadian tersebut. Contoh: penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab
terjadinya kebakaran gedung di suatu lembaga pemerintah, penelitian

untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kerusuhan di suatu daerah.

3) Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari
pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi
yang terkontrol secara ketat. Terdapat empat bentuk metode eksperimen
yaitu pre experimental, true experimental, factorial, dan quai
experimental. Contoh: penelitian penerapan metode kerja baru terhadap
produktifitas kerja, penelitian pengaruh mobil berpenumpang tiga
terhadap kemacetan lalu lintas.
4) Penelitian naturalistik sering juga disebut metode kualitatif yaitu metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah.
Contoh: penelitian untuk mengungkapkan makna upacara ritual dari
kelompok masyarakat tertentu, penelitian untuk menemukan faktorfaktor yang menyebabkan terjadinya korupsi.
5) Policy research (penelitian kebijaksanaan) adalah suatu proses penelitian
yang dilakukaan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial
yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada
pembuat keputusan untuk bertindak dalam menyelesaikan masalah.
Contoh: penelitian untuk membuat undang-undang atau peraturan
tertentu, penelitian untuk pengembangan struktur organisasi.
6) Action research adalah penelitian yang bertujuan untu mengembangkan

metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan
dan produktivitas lembaga dapat meningkat. Contoh: penelitian untuk
memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pelayanan masyarakat,
penelitian mencari metode mengajar yang baik.
7) Penelitian evaluasi adalah penelitian yang berfungsi untuk menjelaskan
fenomena suatu kejadian, kegiatan dan produk. Contoh: penelitian proses
pelaksanaan suatu peraturan atau kebijakan, penelitian keluarga
berencana.
8) Penelitian sejarah adalah penelitian yang berkenaan dengan analisis yang
logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu.

c. Penelitian menurut tingkat explanasinya
1) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel yang satu
dengan yang lain. Contoh: penelitian yang berusaha menjawab
bagaimanakah profil presiden Indonesia, bagaimanakah etos kerja dan
prestasi kerja para karyawan di departemen X.
2) Penelitian


komparatif

adalah

suatu

penelitian

yang

bersifat

membandingkan. Contoh: adakah perbedaan profil presiden Indonesia
dari waktu ke waktu, adakah perbedaan kemampuan kerja antara lulusan
SMK dengan SMU.
3) Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih.
d. Penelitian menurut jenis data dan analisis
1) Penelitian kualitatif adalah peneltian yang menggunakan data kualitatif
(data yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar)

2) Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data
kuantitatif (data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan).

3.

Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif
Metode kuantitatif dan kualitatif mempunyai banyak nama atau istilah

berkaitan dengan paham, pandangan, dan lain sebagainya. Seperti metode
tradisional dan metode baru, metode positivistik dan metode postpositivistik,
metode scientific dan metode artistik, metode konfirmasi dan temuan, serta
metode kuantitatif dan interpretif. Jadi, nama lain dari metode kuantitatif adalah
metode tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery. Sedangkan

metode kualitatif memiliki nama lain metode baru, postpositivistik, artistik, dan
interpretive research.
Metode kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek
pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan
pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan kedalam beberapa komponen
masalah, variabel dan indikator. Setiap variabel yang di tentukan di ukur dengan

memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variabel tersebut. Dengan menggunakan simbol–
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di
lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang berlaku umum di
dalam suatu parameter. Tujuan utama dari metodologi ini ialah menjelaskan suatu
masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan
kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di
perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat
dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum
berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan
berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya
yang juga sering disebut “sampel” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur
dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut
“data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke
tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian
kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.
Kemudian, yang dimaksud dengan metode penelitian kualitatif adalah
metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam
terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian

generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka menggunakan teknik analisis
mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara kasus perkasus
karena metodologi kualitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda
dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu

generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.
Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis
penelitian kualitatif.

4.

Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi 3 hal, yaitu

perbedaan aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian. Di bawah ini
dijelaskan lebih lanjut tentang perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif.
a. Perbedaan aksioma
Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma dalam penelitian kuantitatif
dan kualitatif meliputi aksioma tentang realitas, hubungan peneliti
dengan yang diteliti, hubungan variabel, kemungkinan generalisasi, dan

peranan nilai.
1) Sifat realitas
Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivism dimana
realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat diamati dengan
pancaindera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna dan
perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverifikasi. Dengan
demikian, dalam penelitian kuantitatif peneliti dapat menentukan hanya
beberapa variabel saja dari obyek yang diteliti kemudian dapat
membuat instrumen untuk mengukurnya.
Sedangkan metode kualitatif berlandaskan pada positivisme atau
paradigma interpretive, dimana suatu realitas atau obyek tidak dapat
dilihat secara parsial dan dipecah ke dalam beberapa variabel.
Penelitian kualitatif memandang suatu obyek sebagai sesuatu yang
dinamis, hasil konstruksi pemikiran dan interpretasi terhadap gejala
yang diamati, serta ututh (holistic) karena setiap aspek dari obyek itu

mempunyai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Realitas dalam
penelitian kualitatif tidak hanya pada yang nampak (teramati), tetapi
sampai di balik yang nampak tersebut.
Contoh : seseorang yang sedang memancing. Apabila menggunakan
penelitian kuantitatif, maka hasilnya hanya sekedar bahwa memancing
itu adalah kegiatan mencari ikan. Tetapi, apabila dilihat dengan
menggunakan penelitian kualitatif akan melihat lebih dalam sehingga
ditemukan motif di balik memancing itu, seperti menghilangkan stress,
mencari teman atau sekedar kegiatan supaya tidak stress.
2) Hubungan peneliti dan yang diteliti
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran dianggap berada di luar
dirinya sehingga harus dijaga jaraknya antara peneliti dengan yang
diteliti sehingga bersifat independen. Peneliti kuantitatif hamper tidak
mengenal siapa yang diteliti atau responden yang memberikan data
karena teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human instrument dan
dengan teknik pengumpulan data participant observation dan in depth
interview, maka peneliti harus berinteraksi dengan sumber data. Dengan
demikian peneliti kualitatif harus mengenal betul orang yang
memberikan data.
3) Hubungan antar variabel
Peneliti kuantitatif melihat hubungan antarvariabel terhadap obyek
yang diteliti bersifat kausal (sebab-akibat) sehiungga terdapat variabel
independen dan dependen dalam penelitiannya. Selanjutnya dari
variabel tersebut akan dicari seberapa besar pengaruh variabel
independen terhadap dependen
Dalam penelitian kualitatif yang bersifat holistik dan menekankan
pada proses, maka dalam melihat hubungan antara variabel yang diteliti

akan lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi sehingga tidak
diketahui mana variabel yang independen dan yang dependen.
4) Kemungkinan generalisasi
Umumnya,

penelitian

kualitatif

menekankan

pada

keluasan

informasi, bukan kedalaman. Sehingga cocok digunakan untuk populasi
yang luas dengan variabel terbatas. Data yang diteliti adalah data
sampel

yang

diambil

dari

suatu

populasi

dengan

teknik

probability/random sampling.
Penelitian kuantitatif tidak melakukan generalisasi tetapi lebih
menekankan kedalaman informasi sehingga sampai kepada tingkat
makna. Hasil penelitian kualitatif dapat ditransferkan atau diterapkan di
tempat lain ketika kondisi tempat lain tersebut tidak jauh berbedda
dengan tempat penelitian.
5) Peranan nilai
Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak berinteraksi
langsung dengan sumber data sehingga akan terbebas dari nilai-nilai
yang dibawa peneliti dari sumber data. Karena ingin bebas nilai, maka
peneliti menjaga jarak dengan sumber data supaya data yang diperoleh
bisa obyektif.
Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data melakukan
interaksi sehingga dalam interaksi ini peneliti maupun sumber data
memiliki

latar

belakang,

pandangan,

keyakinan,

nilai-nilai,

kepentingan, dan persepsi yang berbeda-beda, sehingga dalam
pengumpulan data, análisis, dan pembuatan laporan akan terikat oleh
nilai-nilai masing-masing.
b. Karakteristik Penelitian

Selanjutnya, untuk memahami secara lebih jelas dan rinci perbedaan
karakteristik penelitian, maka dikemukakan pada tabel berikut :
No
Karakteristik
1 Desain

Metode Kuantitatif
 Spesifik, jelas, rinci
 Ditentukan secara
mantap sejak awal

Metode Kualitatif
 Umum
 Fleksibel

 Berkembang dan
muncul dalam
proses penelitian
 Menunjukkan
 Menemukan pola
hubungan antar
hubungan yang
variabel
bersifat interaktif
 Menguji teori
 Menemukan teori
 Mencari generalisasi
 Menggambarkan
yang mempunyai nilai
realitas yang
prediktif
kompleks
 Memperoleh
pemahaman makna
 Menjadi pegangan
langkah demi langkah

2 Tujuan

Teknik
3 Pengumpulan
Data

4

Instrumen
Penelitian

 Kuesioner

 Participant
observation

 Obeservasi dan
wawancara terstruktur

 In depth interview

 Test, angket,
wawancara terstruktur
 Instrumen yang telah
terstandar

5 Data

 Kuantitatif
 Hasil pengukuran
variabel yang
dioperasionalkan
dengan menggunakan
instrumen

 Dokumentasi
 Tringulasi
 Peneliti sebagai
instrumen (human
instrument)
 Buku catatan, tape
recorder,
handycam, camera,
dan lain-lain
 Deskripsi kualitatif
 Dokumen pribadi,
catatan lapangan,
ucapan dan
tindakan
responden,
dokumen, dan lainlain.

6

Sampel / sumber
data

 Besar

 Kecil

 Representatif
 Sedapat mungkin
random

 Tidak representatif
 Purposive,
snowball
 Berkembang
selama proses
penelitian
 Terus menerus
sejak awal sampai
akhir penelitian
 Induktif

 Ditentukan sejak awal

7 Analisis

 Setelah selesai
pengumpulan data
 Deduktif
 Menggunakan
statistik untuk
menguji hipotesis

8

hubungan dengan
Responden

9 usulan desain

 Mencari model,
pola, tema, teori

 Empati, akrab
supaya
memperoleh
pemahaman yang
mendalam
 Kedudukan sama,
 Kedudukan peneliti
bahkan menjadi
lebih tinggi daripada
guru atau
responden
konsultan
 Jangka lama,
 Jangka pendek sampai
sampai datanya
hipotesis dapat
jenuh, dapat
dibuktikan
ditemukan
hipotesis atau teori
 Singkat, umum,
 Luas dan rinci
bersifat sementara
 Dibuat berjarak,
bahkan sering tanpa
kontak supaya
obyektif

 Literatur yang
berhubungan dengan
masalah dan variabel
yang diteliti

 Literatur yang
digunakan bersifat
sementara, tidak
menjadi pegangan
utama

 Prosedur yang
spesifik dan rinci
langkah-langkahnya

 Prosedur bersifat
umum, seperti
akan
merencanakan
tour/piknik

 Masalah dirumuskan
dengan spesifik dan
jelas

 Hipotesis dirumuskan
dnegan jelas

 Ditulis secara rici dan
jelas sebelum terjun
ke lapangan

10

Kapan penelitian
dianggap selesai?

Kepercayaan
11 terhadap hasil
penelitian

5.

 Masalah bersifat
sementara dan
akan ditemukan
setelah studi
pendahuluan
 Tidak dirumuskan
hippotesis, karena
justru akan
menemukan
hipotesis
 Fokus penelitian
ditetapkan setelah
diperoleh data
awal dari lapangan

 Setelah semua
kegiatan yang
direncanakan dapat
diselesaikan

 Setelah tidak ada
data yang dianggap
baru/jenuh

 Pengujian validitas
dan realiabilitas
instrumen

 Pengujian
kredibilitas,
depenabilitas,
proses dan hasil
penelitian

Kapan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan
a. Penggunaan Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif dapat digunakan apabila:
-

Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas

-

Peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi

-

Ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain

-

Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian

-

Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat berdasarkan fenomena
empiris dan dapat diukur

-

Ingin menguji terhadap adanya

keragu-raguan tentang validitas

pengetahuan, teori, dan produk tertentu
b. Penggunaan Metode Kualitatif
Metode Kualitatif dapat digunakan apabila:
-

Masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau
mungkin malah masih gelap.

6.

-

Untuk memahami makna di balik data yang tampak

-

Untuk memahami interaksi sosial

-

Memahami perasaan orang

-

Untuk mengembangkan teori

-

Untuk memastikan kebenaran data

-

Meneliti sejarah perkembangan

Apakah Metode Kuantitatif dan Kualitatif Dapat Digabungkan
Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan. Oleh karena

itu, metode kualitatif dan kuantitatif tidak perlu diperdebatkan keberadaannya
karena pada dasarnya mereka saling melengkapi. Metode kuantitatif cocok untuk
menguji hipotesis atau teori sedangkan metode kualitatif cocok untuk menemukan
hipotesis atau teori.
Karena paradigma kedua metode tersebut berbeda maka sebenarnya sulit
untuk menggabungkan kedua metode tersebut dan menggunakannya dalam satu
proses penelitian. Telah disebutkan bahwa kedua metode tersebut berbeda dalam
aksioma atau pandangan dasar, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu
sendiri.

Menurut Prof. Dr. Sugiyono, dalam bukunya yang saya cantumkan menjadi
daftar pustaka di tugas ini menyatakan bahwa kedua metode tersebut dapat
digunakan bersama-sama atau digabungkan tetapi dengan catatan sebagai berikut :
a. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama, tetapi
tujuan yang berbeda. Metode kualitatif digunakan untuk menemukan
hipotesis sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji
hipotesis.
b. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode
kualitatif sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut
diuji dengan metode kuantitatif.
c. Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigmanya
berbeda tetapi dalam penelitian kuantitatif dapat menggabungkan teknik
pengolahan datanya, bukan metodenya.
d. Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan asalkan kedua
metode tersebut telah dipahami dengan jelas dan seseorang yang telah
berpengalaman luaslah yang melakukan penelitian.

7.

Kompetensi Peneliti Kuantitatif dan Kualitatif
Berikut ini dikemukakan kompetensi yang perlu dimiliki oleh peneliti

kuantitatif dan kualitatif
a. Kompetensi Peneliti Kuantitatif
1) Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang
akan diteliti
2) Mampu melaksanakan analisis masalah secara akurat sehingga dapat
ditemukan masalah penelitian yang betul-betul masalah

3) Mampu menggunakan teori yang tepat sehingga dapat digunakan
untuk memperjelas masalah yang diteliti dan merumuskan hipotesis
penelitian.
4) Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif seperti
metode survey, eksperimen expost facto, evaluasi dan sejenisnya
5) Memahami teknik-teknik sampling
6) Mampu menyusun instrumen untuk mengukur berbagai variabel
yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas instrumen
7) Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner maupun dengan
wawancara dan observasi
8) Bila pengumpulan data dilakukan oleh tim, maka harus mampu
mengorganisasikan tim peneliti dengan baik.
9) Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan.
10) Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian
maupun hasil pengujian hipotesis.
11) Mampu membuat laporan secara sistematis dan menyamoaikan hasil
penelitian kepihak-pihak yang terkait
12) Mampu membuat abstraksi hasil penelitian dan membuat artikel
untuk dimuat dalam jurnal ilmiah

b. Kompetensi Peneliti Kualitatif
1) Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang yang
akan diteliti

2) Mampu menciptakan rapport kepada setiap orang yang ada pada
konteks sosial yang akan diteliti. Menciptakan rapport berarti
mampu membangun hubungan yang akrab dengan setiap orang yang
ada pada konteks sosial.
3) Memiliki kepekaan untuk melihat setiap gejala yang ada pada obyek
penelitian (konteks sosial)
4) Mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan dan
wawancara mendalam secara triangulasi serta sumber-sumber lain.
5) Mampu

menganalisis

berkesinambungan

mulai

data
dari

kualitatif
analisis

secara
deskriptif,

induktif
domain,

komponensial dan tema kultural atau budaya
6) Mampu menguji kredibilitas, dependabilitas, konfirmabilitas, dan
transferabilitas hasil penelitian
7) Mampu menghasilkan temuan pengetahuan, hipótesis atau ilmu baru
8) Mampu membuat laporan secara sistematis, jelas, lengkap, dan rinci

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, Prof. Dr. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung:Penerbit Alfabeta.
Sumanto, Drs.M.A. .1995, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.
Yogyakarta:Andi Offset.
http://merahitam.com/metode-penelitian-jenis-dan-data.html (diakses tanggal 3
November 2011)