002 sessi 2. PROCUREMENT [Compatibility Mode]

PURCHASING MANAGEMENT

  Dr.Ir. Elisa Kusrini MT,CPIM,CSCP elisa_kusrini@yahoo.com

  Materi Introduction Procurement Strategy Supplier selection Supplier monitoring Supplier monitoring Criteria to evaluate offers Total cost of ownership ( Life cycle cost analysis) Purchasing Performance measurement Pendahuluan:Procurement Merupakan salah satu proses kunci dalam supply Chain management

Dalam arti yang sempit, pembelian itu adalah semua

kegiatan yang berkaitan dengan membeli barang (a

process of purchasing).

  

Kegiatan untuk mendapatkan bahan ketika dibutuhkan

dalam proses suply chain produk dalam proses suply chain produk

Kegiatan mencakup menentukan kebutuhan, memilih

rekanan, mendapatkan harga dan syarat-syarat

pembelian yang wajar, menerbitkan surat pembelian dan

menjamin delivery Pertimbangan penting meliputi harga, kualitas, lead times, dan reliability.

  Industri manufaktur rata-rata membelanjakan 50-60 % dari pendapatannya untuk bahan dan jasa dari luar. Apakah Suatu Internal Supply Chain ? “Internal” Supply Chain suatu perusahaan terbentuk dari aliran material, informasi and finansial antara perusahaan itu dengan partner business langsungnya (supplier).

  Material flows SUPPLIER MANUFACTURER CUSTOMER Financial flows Information flows Internal Supply Chain process

Supply Chain Terintegrasi/ Diperluas Supply chain yang melibatkan seluruh pelaku dalam jaringan rantai supply dari suppliernya supplier – supplier - manufacturer – distributor – retailer sampai konsumen.

  Material flows 2nd tier 1st tier Manufacturer Wholesaler Retailer End-customer suppliers suppliers Financial flows Information flows

  Procurement & Logistic Sub Process Obtaining Specifying

  Appraising Developing Analysing & requirements

  & supply Negotiating supply selecting & supply shortlisting srategies markets planning suppliers offers Managing Managing the contract Preparing Managing Measuring Managing & the inbound Performan inventory supplier contract logistics ce relationships Proses Pengadaan Procurement

  Proses Pembayaran Penentuan Kebutuhan / PR

9 Membuat RKS & OE

  3

  1

  1

  8

  8

  9

  2

  2 Proses PO Monitor PO Custom clearance

  3

  Verifikasi Invoice

7 Sourcing

  6

  7

  Pemilihan Vendor

  6

  5 Contoh Proses Procurement

  4

  4

  Good Receipt

  5

  

Tanggung jawab secara umum

  • Menentukan harga
  • Pemilihan suppliers
  • Negosiasi kontrak pembelian
  • Melakukan pemesanan
  • Menjaga hubungan dengan supplier • Menjaga hubungan dengan supplier
  • Mengontrol performansi supplier
  • Menjaga supplier database
  • Melakukan keputusan make or buy
  • Berpartisipasi dalam proyek value analysis (aktivitas yang memberi nilai tambah ; studi pasar, alternatif material sourcing, riset procurement,dll)

  

Specific Responsibilities or Activities of a

Typical procurement and Purchasing

Department

  • Records, Data, and Basic Information • Maintaining general purchase records
  • Maintaining price records
  • Maintaining parts history records • Maintaining parts history records
  • Maintaining stock and consumption records
  • Maintaining records of vendors performance on price, quality and service
  • Maintaining spesification files

  

continue..

  • Purchasing Research, Analysis and studies
  • Conducting market studies and trends
  • Conducting materials studies
  • Conducting make or buy studies
  • Conducting price-cost analysis • Conducting price-cost analysis
  • Investigating supply sources
  • Conducting supplier-plant visits and inspections
  • Developing new supply sources
  • Developing alternate materials and sources
  • Participating in value analysis studies
  • • Developing computer-oriented purchasing systems

PROCUREMENT STRATEGY

  elisa Kusrini elisa_kusrini@yahoo.com Kebutuhan Untuk Pengadaan

  

Cara Pengadaan

  1. Beli,

  2. Buat,

  3. Sewa,

  4. Bantuan Antar Unit, 5. ……….

  4. Bantuan Antar Unit,

  SUMBER PEMBELIAN Pabrik.

  Agen / Distributor r

  I a a

II II

  Toko Toko s s

  II a a P

  I I Supplier

  V BUYER Sistem

  Import Lokal perdagangan

  METODE & BATASAN NILAI PENGADAAN Pelelangan Panitia Pelelangan Melalui Kriteria

  Pemilihan (tidak ada

  Langsung Peraturan Peraturan batasan nilai)

  Fungsi Penunjukan Langsung Langsung Pengadaan Pengadaan Pembelian s.d. Rp 50 juta

  Langsung Note:

Kewenangan menentukan metode pemilihan penyedia barang/jasa diberikan kepada Fungsi Pengadaan untuk

dilakukan secara profesional disertai penjelasan secara tertulis dengan mempertimbangkan masukan dari Fungsi Terkait. Proses Lelang PENGUMUMAN & PENDAFTARAN PRAKUALIFIKASI & UNDANGAN EVALUASI

PEMBUKAAN PENAWARAN

  NEGOSIASI PENETAPAN CALON PERSIAPAN

  (JADWAL, RKS, OE)

  PRAKUALIFIKASI & UNDANGAN

AANWIJZING PENYAMPAIAN DOK.

  PENAWARAN PENETAPAN CALON PEMENANG & KEPUTUSAN PENGUMUMAN PEMENANG MASA SANGGAH PENUNJUKAN PEMENANG PENYAMPAIAN DOK. LELANG

  KRITERIA PENGADAAN BARANG/JASA PELELANGAN PEMILIHAN LANGSUNG PENUNJUKAN LANGSUNG Dilakukan untuk:

  1. Dilakukan untuk:

  1. Dilakukan untuk: KRITERIA

  a. Pengadaan jasa

  a. Pengadaan jasa

  • Keadaan darurat;

  PENGADAAN konstruksi kompleks konstruksi kompleks

  • Business critical asset;

  BARANG (teknologi tinggi/risiko (teknologi baru dan Spesifik atau sole sources; tinggi) Penyedia Jasanya sangat

  • Hak paten/OEM;

  /JASA

  b. Pengadaan lainnya terbatas);Knowledge insentive; apabila dibutuhkan untuk b. Pengadaan jasa

  • Pekerjaan

  lanjutan/tambahan dilakukan melalui konstruksi yang tidak bersifat pelelangan kompleks;Gagal lelang/pilsung;

2. Dilakukan oleh Panitia

  c. Pengadaan jasa konsultan

  • BUMN/Anak Perusahaan

  Pelelangan (Ketua dan dan jasa lainnya;Perguruan tinggi atau Lembaga Penelitian; Sekretaris dari Fungsi

  d. Pengadaan barang; Pengadaan) Pengadaan)

  e. Pengadaan barang/jasa

  e. Pengadaan barang/jasa

  • Repeat order;Repeat order; 3. Wajib dilakukan terkait brand preferenceKonsultan perseorangan s.d.

  Rp200 juta prakualifikasi (konstruksi dalam rangka standarisasi kompleks) dan pekerjaan

2. Dilakukan dengan cara: lainnya apabila diperlukan.

a. Mengundang min. 5 peserta, bila mungkin sebanyak-banyaknya (terdaftar dan belum terdaftar) atau semua yang terdaftar bila menggunakan aplikasi e-Procurement;

  MATERI Kriteria pengadaan Barang / Jasa KRITERIA PENGADAAN BARANG/JASA

  Cash & Carry

  • Dpt dilaksanakan melalui

  online buying, toko,

supermarket, website

belanja, dll.

  • Batasan nilai s.d. Rp50 jt

  • Dilakukan oleh Fungsi

  Pengadaan

  • Ketentuan lebih detail

  • Ketentuan lebih detail

  mengenai PPh dan PPN

  

Metode Penyampaian Dokumen

Penawaran

  • Satu sampul :
    • – Administrasi, teknis dan harga – Dievaluasi sekaligus.

  • Dua sampul
    • – Sampul I : Administrasi dan teknis
    • – Sampul II : harga – Sampul II : harga
    • – Sampul I + II dimasukkan kedalam satu sampul penutup – Sampul II dibuka jika sampul I lulus evaluasi.

  • Dua tahap
    • – Tahap I : Sampul I berisi Administrasi dan Teknis – Tahap II : sampul II berisi harga
    • – Penawaran Sampul II pada tahap II dimasukkan jika sampul I pada tahap I lulus evaluasi.

  Evaluasi Penawaran : Dilakukan thd : Tujuan : Metode : Unsur :

  • Administrasi

  Teknis

  • Harga

  Mendapatkan penawaran yang Syah dan memenuhi persyaratan pada dokumen lelang

PORTOFOLIO SUPPLIER

  elisa Kusrini elisa_kusrini@yahoo.com Kolaborasi dengan Supplier Not Viable Synchronized

  Extensive Collaboration n o ti ra

  Coordinated o b Collaboration a a ll ll o o C C f Cooperative o t Collaboration n te x E Transactional Collaboration Low Return

  Limited Many Few

  Number of Relationships

PORTOFOLIO HUBUNGAN DENGAN PEMASOK PORTOFOLIO HUBUNGAN DENGAN PEMASOK

  Salah satu tugas penting bag. Pengadaan adalah menciptakan hubungan yg proporsional dg pemasok

Dua faktor yg digunakan dalam merancang hubungan dg pemasok:

  Tk. Kepentingan strategis; Tk. Kepentingan strategis; Kontribusi item tsb terhadap kegiatan perusahaan Kontribusi item tsb terhadap kegiatan perusahaan Nilai pembelian Risiko ketidak tersediaan item yang bersangkutan

  Tk. Kesulitan mengelola pembelian item; Tk. Kesulitan mengelola pembelian item; Kompleksitas dan keunikan item Kemampuan pemasok dalam memenuhi permintaan

Ketidakpastian ( ketersediaan, kualitas, harga, waktu

  Portofolio Hubungan Dengan Supplier Bottleneck supplier

  Tinggi Tingkat kesulitan

  Critical Strategiic supplier Sulit mencari substitusi Penting/strategis

  Pasar monopoli si

  Substitusi sulit Supplier baru sulit masuk ra e p p o o p a d

  Non critical Supplier Leverage supplier a rh

  Ketersediaan cukup Ketersediaan cukup te

  Item standar Substitusi dimungkinkan Rendah ko si

  Substitusi dimungkinkan Spesifikasi standar e R

  Nilai relatif rendah Nilainya relatif tinggi Rendah Tingkat kepentingan Tinggi

  

Penanganan Supplier

Tinggi

  Critical Strategiic supplier Bottleneck supplier Hubungan jangka panjang Penyederhanaan

  Kemitraan Standarisai item s si

  Bantuan teknis/ manajemen Bantuan teknis/ manajemen ra ra e e p

  Kerjasama IT o p a

  Tinggi d

  Non critical Supplier a

  Leverage supplier rh

  Penyederhanaan proses Mempertahankan posisi tawar te

  Pembelian peerusahaan ko

  Standarisasi item si

  Hubungan kemitraan bila e R

  Pemilihan cost dan kualitas potensial untuk dikembangkan Tingkat kesulitan Rendah Tingkat kepentingan Tinggi Strategi Pengadaan Barang & Jasa STRATEGIC SECURITY STRATEGIC SECURITY STRATEGIC SECURITY STRATEGIC SECURITY STRATEGIC CRITICAL STRATEGIC CRITICAL STRATEGIC CRITICAL STRATEGIC CRITICAL

  Strategi Strategi Strategi Strategi :::: 1.

  

3.

  1.

  1. Price agreement : Suatu bentuk perjanjian/perikatan antara perusahaan dengan pemasok untuk pengadaan dan penyerahan material tertentu dengan harga satuan dan waktu penyerahan yang telah disepakati bersama untuk jangka waktu tertentu.

  1.

  3. Aliansi Aliansi Aliansi Aliansi Strategi Strategi Strategi Strategi ::::

  

3.

  

3.

  2.

  2.

  3. Aliansi Aliansi Aliansi Aliansi T in g g i rh ad ap rh ad ap rh ad ap rh ad ap

  

3.

  

3.

  2. Total supply Total supply Total supply Total supply management management management management

  

2.

  

2.

  1. Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak jangka jangka jangka jangka panjang panjang panjang panjang

2.

  

1.

  

1.

  

1.

  2. Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi Strategi Strategi Strategi Strategi ::::

  2.

  2.

  2.

  1. Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak jangka jangka jangka jangka panjang panjang panjang panjang

  1.

2. Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi 3.

TACTICAL PROFIT TACTICAL PROFIT TACTICAL PROFIT TACTICAL PROFIT TACTICAL ACOUISITION TACTICAL ACOUISITION TACTICAL ACOUISITION TACTICAL ACOUISITION 2.

1. Pembelian Pembelian Pembelian Pembelian langsung langsung langsung langsung 2.

  2. Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi 3.

  

2.

  2.

  2.

  Re si ko Re si ko Re si ko Re si ko te rh a te rh a te rh a te rh a o p er as i o p er as i o p er as i o p er as i

  Rendah Tinggi

  3. Aliansi Aliansi Aliansi Aliansi Nilai Nilai Nilai Nilai pemakaian pemakaian pemakaian pemakaian

  

3.

  

3.

  2. Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi Konsinyasi

3.

  

2.

  

2.

  3.

  1. Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak jangka jangka jangka jangka pendek pendek pendek pendek / / / / menengah menengah menengah menengah

  

1.

  

1.

  

1.

  4. Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak jangka jangka jangka jangka pendek pendek pendek pendek Strategi Strategi Strategi Strategi ::::

  4.

  4.

  3. Blanket order Blanket order Blanket order Blanket order 4.

  3.

  1.

  Total Supply management : Merupakan kontrak yang meliputi penyediaan material termasuk jasa pemasangan atau jasa lainnya yang dilakukan oleh perusahaan pemasok yang sama. Dalam perjanjian tersebut harus ada klausul yang mentargetkan keamanan dan kehandalan operasi unit bersangkutan (garansi).

Material yang dapat dilaukan dengan kontrak semacam ini adalah

material yang termasuk dalam kategori vital dan nilainya tinggi, seperti compressor dan turbine.

  Aliansi : Suatu bentuk perikatan yang berdasar pada prinsip

kemitraan antara pihak pembeli dan penjual, masing-masing pihak

menyumbangkan resources dan competitive advantage yang dimiliki untuk menghasilkan “nilai baru” yang paling menguntungkan bagi perusahaan.

  Konsinyasi : Suatu bentuk perikatan yang berdasar pada sistem pembelian material, pemasok berkewajiban menyediakan material pembelian material, pemasok berkewajiban menyediakan material di gudang perusahaan dengan jumlah tertentu dan harga satuan yang telah disepakati. Pemasok bekerjasama dengan fungsi kelogistikan secara berkelanjutan untuk memantau dan menganalisis posisi jumlah persediaan agar dapat memenuhi permintaan pemakai setiap saat. Penagihan dan pembayaran dilakukan sesuai dengan jumlah yang diambil dari persediaan.

  Status kepemilikan barang selama dalam persediaan adalah pada pemasok.

  PENGGOLONGAN MATERIAL STRATEGIC SECURITY STRATEGIC CRITICAL MUTLAK DIPERLUKAN •

  • MUTLAK DIPERLUKAN
  • NILAI RENDAH • NILAI TINGGI

  I S

  • CONTOH: • CONTOH:

  A R Spare Parts; pompa, furnace, Material Program & Proses;

  E instrumentation, dll. P P

  Katalis, Tel, Casing, Barite dll Katalis, Tel, Casing, Barite dll O O P

  A

KURANG PENTING KURANG DIPERLUKAN

D A

  • NILAI RENDAH • NILAI TINGGI

  H R E

  • CONTOH: • CONTOH:

  T O G Matl; K. las, fitting & Flanges Additive, kemasan, octane Office supplies dll.

  IK booster dll

  S E TACTICAL ACQUISITION TACTICAL PROFIT R RENDAH NILAI PEMAKAIAN MATERIAL STRATEGI INVENTORY CONTROL

STRATEGIC SECURITY STRATEGIC CRITICAL

  • STOCK AKTIF MILIK • STOCK AKTIF MILIK SENDIRI ==> VENDOR SENDIRI ==> VENDOR

  I

  • SAFETY STOCK MILIK • SAFETY STOCK MILIK

  S SENDIRI SENDIRI K U

  • PENGENDALIAN KETAT • PENGENDALIAN KETAT

  D O R P S S E S

  • STOCK AKTIF MILIK • STOCK AKTIF MILIK

  O

  VENDOR

  VENDOR R P

  • TANPA SAFETY STOCK • SAFETY STOCK MILIK

  A

  VENDOR D

  • PENGENDALIAN

  A LONGGAR • PENGENDALIAN SEDANG

  P N A R E

TACTICAL ACQUISITION TACTICAL PROFIT

P NILAI PEMAKAIAN RENDAH

KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

  

BAGIAN PENGADAAN

N I L A I FAKTOR BOBOT EXELENT GOOD FAIR WEAK FAIL K R I T E R I A PENILAIAN

  125% 100% 75% 50% 0%

  

1. Aspek * Total biaya unit kerja % RKAP 5% < 90% 90-100% 101-105% 105-110% > 110%

Finansial * Pengurangan nilai inventory 10% % RKAP < 90% 90-100% 101-105% 105-110% > 110%

2. Aspek * Keluhan unit kerja internal Minor 20% - 1 2 - 3 4 - 6 > 6 Pelanggan (kualitas, waktu, harga, manual, akses Major

  1 - 2 - - informasi pembelian & stock gudang) * Keluhan rekanan, supplier, Minor 10% 1 - 10 11 - 20 21 - 30 > 30 - vendor (waktu pembayaran, proses Major 1 > 4 - 2 - 3 - tender, pungutan, QC dll.) tender, pungutan, QC dll.) < 3 minggu

  

3. Proses * Kecepatan proses PP 15% 99-100% 95-99% 90-95% 80-90% < 80%

Bisnis menjadi PO

  • - 3-10 minggu 1-5% 5-10% 10-20% > 20% * Temuan Audit Minor 20% - (SPI, BPKP, BPK)

  1 2 - 3 4 - 5 > 5 (proses pengadaan, kewajaran harga,

  • - -

  1 2 >2 Major waktu, kualitas) * Jumlah PO yang bermasalah Minor 5% - 1 - 5 6 - 10 11 - 20 >20 - 1 - 2 3 - 5 >4 - Major

  

4. Learn * Penerapan e-commerce & IT % PO 10% > 15% 10-15% 5-10% 2-5% < 2%

Growth

  • * Penyempurnaan POB, Sisdur, ea 5% > 15 10 - 15 6 - 9 3 - 5 < 3 Implementasi saran untuk penyempurnaan sistem kerja

  SUPPLIER MONITORING & EVALUATION elisa Kusrini

  

Supplier Evaluation

  • Proses pemilihan supplier dari sejumlah supplier potensial dengan mempertimbangkan berbagai kriteria untuk meningkatkan kualitas produk akhir meningkatkan kualitas produk akhir

  

Sumber Informasi mendapatkan supplier :

  • Web site supplier
  • Data informasi supplier/katalog
  • Yellow pages • Yellow pages
  • Dinas perdagangan
  • Pameran dagang
  • Personel perusahaan

  

Kriteria pemilihan Supplier

Ray Carter’s 10 C’s to Supplier Selection

  • Competency • Capacity • Consistency • Commitment to quality
  • Cash/finances
  • Clean • Culture and relationship
  • Clean • Consistency • Control of process
  • Cost/price
  • Communication
Kriteria pemilihan dari Dickson

KRITERIA KRITERIA

  2.1 PACKAGING ABILITY PACKAGING ABILITY

  2.3 OPERATING CONTROLS OPERATING CONTROLS

  2.2

  2.2 REPAIR SERVICES REPAIR SERVICES

  2.2

  2.2 ATTITUDES ATTITUDES

  2.1

  2.1 IMPRESSION

  IMPRESSION

  2.1

  2.0

  2.4 MANAGEMENT AND ORGANIZATION MANAGEMENT AND ORGANIZATION

  2.0 LABOR RELATION RECORDS LABOR RELATION RECORDS

  2.0

  2.0 GEOGRAPHICAL LOCATION GEOGRAPHICAL LOCATION

  1.9

  1.9 AMOUNT OF PAST BUSINESS AMOUNT OF PAST BUSINESS

  1.6

  1.6 TRAINING AIDS TRAINING AIDS

  1.5

  1.5

  2.3

  SKOR SKOR QUALITY QUALITY

  3.5

  2.8

  3.5 DELIVERY DELIVERY

  3.4

  3.4 PERFORMANCE STORY PERFORMANCE STORY

  3.0

  3.0 WARRANTIES AND CLAIM POLICIES WARRANTIES AND CLAIM POLICIES

  2.8

  2.8 PRICE PRICE

  2.8

  2.8 TECHNICAL CAPABILITY TECHNICAL CAPABILITY

  2.8 FINANCIAL POSITION FINANCIAL POSITION

  2.4 DESIRE FOR BUSINESS DESIRE FOR BUSINESS

  2.5

  2.5 PROCEDURAL COMPLIANCE PROCEDURAL COMPLIANCE

  2.5

  2.5 COMMUNICATION SYSTEM COMMUNICATION SYSTEM

  2.5

  2.5 COMMUNICATION SYSTEM COMMUNICATION SYSTEM

  2.5

  2.5 REPUTATION AND POSITION IN INDUSTRY REPUTATION AND POSITION IN INDUSTRY

  2.4

  2.4

  

Metode Pemilihan Supplier

  • Value Analisis • MCDM
  • Analitical Hierarcy Process (AHP)
  • Promethee 1 • Promethee 1
  • Promethee 2
  • dll

  The Value Analysis Model Step 1 – identifikasi kriteria pemilihan Step 2 – Beri Bobot kriteria tersebut Step 3 – Beri Nilai masing-msing supplier berdasar pada kriteria Step 4 – Hitung Nilai akhir (nilai kriteria dikalikan bobot kriteria)

PT.TEKNIKA IND

  Vendor Performance Assesment

  • Penilaian kinerja penyedia barang dan jasa perlu dilakukan untuk menjamin bahwa hanya vendor yang ‘berkualitas’ yang bisa ikut dalam penyediaan barang/jasa.
  • Dilakukan dengan memberi penghargaan dan • Dilakukan dengan memberi penghargaan dan sanksi.
  • Penghargaan adalah apresiasi kepada penyedia barang/jasa sesuai prestasi yang dilakukan.
  • Sanksi adalah pemberian tindakan kepada penyedia barang/jasa atas pelanggaran yang dilakukan.
  • Pelanggaran dan sanksi dihitung dalam bentuk point penghargaan dan point pelanggaran yang bersifat akumulatif.
  • Pengelompokan supplier : (contoh nilai • Pengelompokan supplier : (contoh nilai akumulasi poit) • Hijau : positif sampai -30.
  • Kuning : -31 sampai – 60
  • Merah : - 61 sampai -120

  

Contoh penilaian penghargaan

  • Mendaftar dalam kegiatan pengadaan dan lulus prakualifikasi ( point 1)
  • Mengajukan penawaran secara lengkap dan lulus seleksi administrasi (point 1) lulus seleksi administrasi (point 1)
  • Ditunjuk sebagai pemenang (point 5)
  • Spesifikasi dan deliver time sesuai dengan persyaratan (point 5)
  • Implementasi safety management sesuai dengan ketentuan (point 10)

  

Contoh point pelanggaran

  • Mendaftar sebagai peserta dan mengambil dokumen tetapi tidak mengajukan penawaran (point -5)
  • Tidak hadir dalam memberikan tanggapan • Tidak hadir dalam memberikan tanggapan secara tertulis pada waktu klarifikasi administrasi dan teknis tanpa penjelasan (point -10)
  • Terlambat menyampaikan dokumen penawaran setelah proses negosiasi (point –

  

Lanjutan…

  • Terlambat menandatangai kontrak tanpa alasan yang dapat diterima (-15)
  • Terlambat menyelesaikanpekerjaan (-15)
  • Melaksanakan pekerjaan yang • Melaksanakan pekerjaan yang performancenya tidak sesuai tetapi masih dapat diterima (-30)
  • Tidak memasok barang seluruhnya sesuai perjanjian (GR) (-60)
  • Mengajukan sanggahan yang terbukti tidak
  • Membatalkan penawaran sebelum ditunjuk sebagai pemenang (-30)
  • Membatalkan penawaran setelah ditunjuk sebagai pemenang (-60) sebagai pemenang (-60)
  • Tidak bersedia menyerahkan jaminan pelaksanaan/perpanjangan jaminan pelaksanaan (-30)
  • Tidak memenuhi syarat safety dan menyebabkan insident pencemaran

  Pelanggaran yang langsung

mengelompokkan ke dalam Merah atau

Hitam

  • Sedang dalam sengketa dengan perusahaan di pengadilan (merah)
  • Pengurus /pemilik saham ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana berkaitan dengan tersangka tindak pidana berkaitan dengan pengadaan perusahaan (merah)
  • Terbukti mengakibatkan kecelakaan fatal dengan nilai kerugian tertentu (hitam)
  • Terbukti melakukan persekongkolan harga dengan pihak penyedia barang/jasa lain
  • Mengalihkan pekerjaan utama kepada pihak lain (hitam)
  • Memalsukan data atau menyampaikan keterangan palsu (hitam) keterangan palsu (hitam)
  • Berdasarkan komite sanksi,Melakuan kolusi, korupsi, gratifikasi ,suap dalam bentuk dan cara apapun kepada pejabat/keluarga pemberi kerja.(hitam)
  • Memasok barang palsu/ rekondisi(hitam)

  

Konsekuensi

  • Hijau : Prioritas dalam pengadaan barang/jasa
  • Kuning : tetap diperbolehkan tetapi tidak menjadi prioritas.
  • Merah : Tidak boleh mengikuti kegiatan • Merah : Tidak boleh mengikuti kegiatan pengadaan selama satu tahun sejak sanksi dimasukkan ke dalam sistem.
  • Hitam : Harus dikeluarkan selamanya dari daftar penyedia barang jasa (berlaku untk perusahaan,pemilik atau pengurusnya)

PT. TEKNIKA

  Contoh lain dalam evaluasi supplier

  INDONESIA

  Terimakasih