Jenis-jenis Tanaman Hias Daun

  Jenis-jenis Tanaman Hias Daun

  • – Tanaman Hias adalah semua tanaman yang sengaja ditanam sebagai

    komponen penghias taman, kebun rumah, ruangan, upacara, komponen riasan/busana, atau

    sebagai komponen karangan bunga. Tanaman hias dikelompokkan menjadi beberapa menurut

    bagian yang dimanfaatkannya. Salah satunya adalah tanaman hias daun, tanaman hias ini

    dimanfaatkan daunnya karena keindahan bentuk dan juga warna daun itu sendiri. Berikut

    jenis-jenis tanaman hias daun.

  1. Apu-apu (Pistia Stratiotes) Apu-apu

Apu-apu (Pistia Stratiotes) merupakan tumbuhan air yang biasa kita jumpai mengapung pada

air tenang atau kolam. Satu-satunya tumbuhan yang masuk kedalam marga Pistia ini juga

sebagai sebagai tumbuhan pelindung aquarium, karena tumbuhan ini dapat menyerap

kandungan logam dalam air.

  2. Aglaonema Aglaonema (amazon.com,longacres.co.uk)

Aglaonema atau biasa disebut Sri Rejeki, merupakan jenis tanaman hias daun yang memiliki

daun lebar berbentuk oval dan memiliki warna dan corak yang beragam. Tanaman ini sangat

mudah dalam perawatannya, dapat tumbuh di ruangan yang mendapatkan sinar matahari

namun tidak secara langsung dan cukup lembab. Tanaman ini mudah kering saat kemarau

atau saat berada ditempat yang panas.

  3. Anthurium Anthurium red winner (plantern-kopen.com)

Anthurium merupakan tanaman dari keluarga Araceae, ada sekitar 1000 jenis anggota marga

anthurium pada keluarga Araceae. Daya tarik tanaman ini ada padadaunnya yang memiliki

bentuk yang unik, bervariasi dan indah. Dengan daun yang berwarna hijau tua dengan urat

dan tulangdaun yang besar dan menonjol. Tanaman ini juga pernah berharga sampai ratusan

juta rupiah pada masa puncak kejayaannya.

  4. Beringin Beringin (vizpark.com)

Beringin (Ficus benjamina) adalah tanaman yang termasuk dalam suku ara-araan atau

Moraceae, yang disebut juga waringin atau ki ara (ki berarti “pohon”). Beringin biasa digunakan untuk tanaman hias di dalam maupun di luar ruangan, juga sering digunakan

  

sebagai objek bonsai. Beringin merupakan tumbuhan yang sangat akrab dengan budaya asli

Indonesia. Beringin sering pula disamakan dengan pohon bodhi, meskipun keduanya adalah

tanaman yang berbeda.

  5. Cocor Bebek Cocor bebek (picclick.com)

Cocor bebek atau suru bebek (Kalanchoe pinnata) adalah tumbuhan sukulen (mengandung

air) yang berasal dari madagaskar. Cocor beber terkenal karena cara reproduksinya yang

unik, yaitu melalui tunas daun.

  6. Pakis Haji Pakis haji (bloquer.com)

Pakis haji adalah salah satu tanaman pakis (Cyras) yang sering dijumpai di wilayah

Nusantara. Tanaman pakis adalah tanaman asli dari Indonesia yang biasa disebut pakis haji

adalah jenis Cyras rumphii. Tanaman ini biasa ditanam sebagai tanaman penghias taman

maupun pekarangan rumah dan batangnya mengandung pati yang dapat dimakan.

  7. Hanjuang Hanjuang merah (wikipedia.org)

Hanjuang (Cordyline) atau dalam bahasa Jawa sering disebut andong, merupakan perdu dan

  

sendiri merupakan tanaman yang tahan di segala iklim dan termasuk mudah dalam

perawatannya.

  8. Calathea Calathea (wikipedia.org)

Mungkin banyak yang masih asing bila mendengar namanya, namun bila kita melihat

langsung tanaman ini pasti kita sering melihatnya di tanam di pekarangan rumah maupun di

lapak penjual tanaman hias. Karena tanaman ini memiliki corak daun yang sangat dekoratif,

calathea sering digunakan untuk tanaman hias dalam pot.

  9. Keladi Keladi hias/caladium (costafarm.com)

Keladi merupakan sekelompok tumbuhan dari genus Caladium. Ciri khas dari tumbuhan

yang berasal dari hutan Brazil ini adalah bentuk daunnya yang seperti symbol hati/jantung

dan mengandung lapisan lilin. Tanaman yang pada musim kering menghilangkan daunnya

(dorman) dan tumbuh kembali saat ketersediaan air tercukupi ini biasanya memiliki lebar

daun tidak lebih dari 1 meter. Ada sekitar 7 jenis Caladium yang semuanya berasal dari hutan

Brazil hingga Amerika Tengah, dan yang peling popular adalah jenis Caladium Bicolor

karena memiliki bentuk dan warna daun yang dekoratif.

Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman hias beserta cara penangulangannya :

  1. Kutu Putih (Mealy Bugs) Kutu putih merupakan hama yang paling banyak ditemui menyerang tanaman hias.

  Kehadirannya cukup mudah dideteksi. Mereka bergerombol di batang, daun, ketiak daun, bawah daun sampai pucuk daun. Disebut kutu putih karena warnanya yang terlihat putih karena adanya semacam serbuk berwarna putih yang menyelimuti tubuhnya.

Kutu putih menghisap cairan daun, sehingga menyebabkan daun menjadi kisut. Kutu putih

juga mengeluarkan semacam cairan “madu” yang lama kelamaan akan berubah menjadi

jelaga berwarna hitam di permukaan daun. Selain mengakibatkan kerusakan pada tanaman,

kutu putih juga bisa menularkan virus dari tanaman yang satu ke tanaman yang lain.

Cara sederhana yang sering dilakukan adalah dengan menyemprotkan larutan detergen cair

dengan dosis satu sendok makan detergen cair dengan satu liter air setelah itu disemprot dengan insektisida yang berfungsi menumpas si kutu. Insektisida yang umum digunakan seperti Decis, Curacron, Confidor, Rumba, dll dosis 2 ml/Liter. Penyemprotan insektisida bisa diulang seminggu kemudian, sampai serangan hilang.

  2. Root Mealy Bugs Root Mealy Bugs berbentuk seperti kutu putih, tetapi hidup menempel pada akar tanaman.

  Tanaman yang terserang akan menjadi kurus, kerdil, daun menjadi kecil dan layu. Untuk

mengetahui serangan hama ini, maka perlu mencabut tanaman dari media. Penanganan yang

umum dilakukan adalah dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti Confidor,

supracide dengan dosis seperti aturan yang tertera (umumnya 2 ml/Liter). Untuk menjamin

bahwa serangan root mealy bugs bisa diberantas dengan tuntas, maka perlu melakukan penggantian media tanam.

  3. Ulat Dua macam ulat yang biasa menyerang tanaman hias adalah Spodoptera yang menyerang daun dan Noctuidae yang memakan batang. Serangan spodoptera ditandai dengan adanya

daun yang robek/rusak. Sedangkan serangan Noctuidae lebih sulit dideteksi, karena mereka

menggorok batang tanaman dari dalam, yang bisa berakibat fatal.

  Pada tahap serangan ringan, penanggulangan dengan manual, yaitu membunuh ulat yang tampak. Tetapi apabila serangan sudah mulai serius, maka digunakan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron, dosis 2 ml/Liter.

  4. Belalang

Gejala serangan belalang hampir mirip dengan serangan Spodoptera. Belalang mempunyai

kemampuan untuk berpindah kedaun atau tanaman lain dengan cepat, sehingga serangannya

dengan mudah bisa berpindah-pindah. Pada serangan ringan, penanggulangan bisa dilakukan dengan memungut dan membuang

belalang yang tampak, tetapi pada serangan yang serius, maka pemakaian insektisida seperti

Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter tidak bisa dihindarkan.

  5. Tungau (Thrips) Tungau berbentuk seperti lintah dengan ukuran yang kecil dan melekat kuat dibalik daun

serta pelepah tanaman. Thrips akan menghisap cairan tanaman sehingga akan membuat daun

  Pada serangan ringan, penanggulangan bisa dilakukan dengan mengerik kumpulan thrips dengan kuku atau alat lain.Tetapi pada serangan yang serius, maka digunakan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter.

  6. Keong Tanpa Cangkang Hama ini berbentuk seperti siput yang berukuran kecil dan tidak mempunyai cangkang.

  Gejala serangan hampir mirip dengan serangan ulat atau belalang, tetapi dalam area yang

lebih kecil karena pergerakan keong yang lambat. Keong tanpa cangkang aktif dimalam hari,

makanya pengendalian mekanis bisa dilakukan dimalam hari. Sedangkan pengendalian secara

kimia bisa dilakukan dengan aplikasi insektisida Mesurol dengan dosis 2 ml/Liter.

  7. Aphid Aphid adalah serangga kecil yang berbentuk seperti buah pear dengan warna hijau atau coklat. Aphid menghisap cairan tanaman, sehingga menyebabkan daun menjadi keriting, tanaman menjadi terhambat pertumbuhannya dan menjadi kerdil. Aphid juga mengeluarkan cairan seperti madu yang akan berubah menjadi jelaga hitam.

  

Pengendaliannya sama dengan hama yang lain yaitu menggunakan penyemprotan insektisida

seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter.

  8. Spider Mite

Seperti namanya hama ini adalah keluarga laba-laba yang berbentuk kecil. Spider Mite juga

menghisap cairan pada tanaman. Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian muncul bercak-bercak pada bagian yang dihisap cairannya.

Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan tanaman mati. Spider

mite lebih kebal terhadap insektisida. Untuk itu disarankan menggunakan akarisida seperti Kelthane sesuai dosis dikemasannya.

  9. Fungus Gnats Adalah serangga yang berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam. Larvanya yang berbentuk seperti cacing hidup didalam media tanam dan sering makan akar halus tanaman. Fungus

Gnat dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala seranganmunculnya bintik-bintik hitam

pada seludang bunga.

  Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam. Sedangkan pada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida seperti Decis, Confidor, Curacron dll dengan dosis 2 ml/Liter.

  10. Cacing

Cacing yang sering menjadi hama adalah Cacing liang (Radhopolus Similis) yang menghisap

cairan pada akar tanaman. Gejala tanaman yang terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh dan kerdil serta menghasilkan bunga yang kecil. Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan.

Lakukanlah cara- cara berikut dengan benar agar tanaman hias anda tetap tumbuh dan terawatt dengan baik

  1. Penyiraman Tanaman Hias Hal terpenting yang harus anda lakukan dalam merawat tanaman hias yaitu melakukan penyiraman dengan baik. Penyiraman pada tanaman hias berbeda dengan jika anda menyiram tanaman jenis lainnya. Perlu anda ketahui juga bahwa tanaman hias ini lebih cenderung sensitif dan memerlukan cara khusus untuk perawatannya. Setiap tanaman hias memiliki caranya tersendiri dalam penyiraman dan ini harus anda perhatikan dengan baik. Untuk lebih jelas dan memudahkan anda, berikut adalah langkah tepat dalam melakukan penyiraman pada tanaman hias :

   Perhatikanlah jenis tanaman hias apa yang anda miliki, apakah itu termasuk jenis tanaman hias yang harus disiram setiap saat ataukah tidak.

   Jika tanaman hias anda cenderung tidak suka air seperti jenis tanaman kaktus ataupun violces yang dapat mati jika disiram air terlalu banyak, maka anda tidak perlu melakukan penyiraman setiap hari.

   Anda hanya perlu melakukan penyiraman pada saat tanah tanaman hias sudah mulai mongering.

   Namun apabila anda memiliki tanaman hias yang sangat senang dengan air, anda harus rutin menyiramnya sehari sebanyak 2 kali pada pagi dan sore.

   Hindari penyiraman tanaman hias pada siang hari, ini akan mengganggu proses fotosintetis pada tanaman.

   Untuk tanaman hias berukuran kecil dan dalam pot, anda sebaiknya menggunakan metode spray untuk penyiraman dan untuk tanaman hias yang cenderung berukuran besar, anda dapat menyiramnya menggunakan alat penyiram biasa seperti slang ataupun teko penyiram.

  Sponsors Link

  2. Kelembaban Tanaman Hias Terkait dengan penyiraman yang anda hias anda tidak seperti Untuk mengetahui apakah tingkat kelembaban pada tanaman hias anda telah cukup, anda dapat memperhatikan warna serta tekstur yang ada pada tanaman hias anda. Jika anda melihat daun yang agak layu dengan warna kecoklatan ataupun kekuningan, ini artinya tingkat kelembaban udara dan tanah pada tanaman hias anda tidak mencukupi. Adapun tips agar tanaman hias anda memperoleh kelembaban yang cukup :

   Perhatikanlah kondisi udara sekitar tanaman apabila kondisinya sedikit panas dan kering maka anda dapat memindahkannya ke tempat yang lebih sejuk seperti di dalam ruangan.

   Namun apabila kondisi sekitar terlalu sejuk dan lembab maka anda dapat memindahkan tanaman pada ruang terbuka seperti taman ataupun kebun.

   Perhatikan pula tanah lahan tanam, apabila tanah kering dan terlihat pecah- pecah maka anda perlu menyiramnya dan menggemburkannya agar tanah subur kembali dan kelembabannya terjaga.

   Perhatikan pula musim saat itu, jika musim kemarau tiba, sebaiknya anda meletakkan tanaman hias anda di dalam ruangan yang sejuk agar kesegaran serta keindahannya tetap terjaga.

   Anda juga dapat menyemprotkan air dingin di sekitar tanaman jika kelembaban udaranya sangat tidak mencukupi, hal ini dapat membuat udara disekitar menjadi lebih sejuk dan lembab.

  3. Penyiangan dan Kebersihan Tanaman Hias Sama halnya ketika anda menanam berbagai jenis tanaman lainnya seperti

   anda juga harus melakukan penyiangan untuk menjaga kebersihan pada

  tanaman hias agar terlihat lebih indah. Untuk penyiangan yang dilakukan pada tanaman hias berbeda dengan ppenyiangan yang anda lakukan jika menanam tanaman jenis lain. Untuk itu berikut adalah penjelasan mengenai langkah penyiangan dan kebersihan cara merawat tanaman hias tanaman hias :

   Penyiangan pada tanaman hias harus dilakukan setiap saat ketika ada daun tanaman yang sudah mulai layu dan menguning.

   Anda dianjurkan untuk sesering mungkin memperhatikan tanaman hias anda. Perhatikanlah di sekitar lahan tanam ataupun tanah pada pot, cabutlah rumput liar ataupun gulma yang tumbuh di tanah tanaman hias anda.

   Untuk mencabutnya usahakan agar pencabutan tidak merusah tanaman.

   Dan anda juga diharuskan untuk membersihkan daun- daun yang menguning dan kering,

  dengan membersihkan daun- daun ini maka tanaman hias anda akan lebih terhindar dari berbagai macam hama dan penyakit.

   Untuk membersihkan daun- daun yang menguning, disarankan anda menggunak alat gunting tanaman agar bentuk serta tekstur tanaman tidak rusak dan pertumbuhannya juga tidak terganggu seperti

  4. Pemupukan Tanamn Hias Cara merawat tanman hias berikutnya adalah pemupukan. Berbeda dengan tanaman jenis untuk memupuknya menggunakan pupuk jenis organik seperti pupuk kandang ataupun kompos. Untuk pupuk kandang ataupun kompos pilihlah pupuk yang memang untuk tanaman hias jadi bukan hanya sekedar pupuk biasa yang digunakan untuk tanaman pada umumnya. Dan pupuk juga haruslah pupuk yang berkualitas baik agar tanaman hias anda dapat tumbuh dengan baik. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah langkah tepat dalam melakukan pemupukan terhadap tanaman hias :

   Pemupukan yang baik dilakukan setiap 2 minggu sekali yaitu pada pertengahan bulan.

   Cara yang baik untuk pemupukan pun tidak sekedar menebarkan pupuk di tanah tanaman hias, buatlah lubang- lubang kecil pada tanah tanaman hias.

   Lalu isilah lubang- lubang tersebut dengan pupuk khusus tanaman hias dan tutupi lubang dengan tanah yang dicampur sekam. Jangan lupa untuk memadatkan dan meratakannyanya.

   Lubang pupuk sebaiknya dibuat lebih dari 3 dengan ukuran kecil jika tanaman berada dalam pot kecil, sesuaikan jumlah serta ukuran lubang pupuk dengan media tanam. Lubang ini bertujuan agar tanaman hias anda dapat mudah menyerap pupuk sehingga dapat ternutrisi dengan baik.

  5. Hama Tanaman Hias Pada tanaman hias hama perlakuan untuk pencegahan serta mengatasi hamanya beragam tergantung pada jenis tananaman hias dan hama yang sering muncul pada tanaman hias tersebut tidak seperti Kebanyakan hama yang menghampiri tanaman hias adalah jenis hama ulat dan belalang. Tentu, hama ini sangatlah merugikan anda karena hama ini tidak hanya menyerang daun tetapi juga dapat menyerang bunga pada tanaman hias anda. Sehingga tanaman hias anda akan rusak dan berkurang keindahannya. Untuk mengatasi hal ini, berikut adalah langkah tepat dalam menghindari serta mengatasi hama pada tanaman hias anda :

   Pertama perhatikan terlebih dahulu jenis hama apa yang ada pada tanaman hias anda dan seberapa parah hama yang ada pada tanaman hias anda.

   Jika tanaman mengidap hama ulat ataupun belalang, dengan kondisi yang tidak begitu parah maka anda dapat mengatasinya dengan memberantasnya.

   Perhatikan setiap daun dan bunga yang ada pada tanaman hias anda, buanglah ulat ataupun belalang yang menempel pada tanaman dan bersihkan kotoran yang menempel. Buang juga bagian yang telah rusak agar tidak terjangkit oleh hama itu lagi.

   Namun apabila hama terlanjur parah, maka anda dapat menggunakan pestisida namun dengan secukupnya saja dan dengan dosis yang telah dianjurkan. Hindari penggunaan pestisida berlebih pada tanaman hias anda, ini akan merusak tekstur serta karakteristik tanaman anda.

   Untuk pemberian pestisida, anda dianjurkan untuk memberikannya dengan metode spray, jika anda ingin memberantas serta mencegah hama tanaman hias secara alami, maka anda dapat menggunakan cairan kunyit.

  6. Pemangkasan Pemangkasan pada tanaman hias tidak dilakukan pada semua jenis tanaman hias seperti

  

ini hanya dilakukan pada tanaman hias jenis tertentu saja seperti jenis

  tanaman hias yang ukurannya sedang ataupun besar. Untuk mengetahui lebih jelasnya bagaimana cara yang tepat, sebagai berikut :

   Perhatikan terlebih dahulu tanaman hias anda apakah ada bagian tanaman yang perlu dirapikan atau tidak, seperti cabang yang tumbuh terlalu panjang ataupun ranting yang mengganggu serta membuat keindahan tanaman hias anda berkurang.

   Jika ada, pangkaslah bagian tersebut menggunakan gunting tanaman ataupun pisau. Pemangkasan ini bertujuan untuk menjaga keindahan pada tanaman hias anda.

   Selain untuk menjaga keindahan pada tanaman hias anda, pemangkasan ini juga dilakukan untuk meremajakan kembali tanaman hias anda. Sehingga tanaman hias anda akan lebih bertahan lama. Sumber: