PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITA TANJUNGPURA
PANDUAN PENULISAN TESI PROGRAM MAGISTER ILMU LINGKUNGAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA TAHUN 2018
PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Penulisan Tesis Merupakan Kewajiban Yang Perlu Dilaksanakan Dengan
Kesungguhan, Dan Perencanaan Yang Baik
2. Tesis Merupakan Karya Tulis Mahasiswa Yang Ditulis Original, atau tanpa
mengandung unsur-unsur plagiat
3. Tesis ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa
setelah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan penelitian
4. Tesis Merupakan Prasyarat Bagi Mahasiswa Untuk Meneyelesaikan Program
Studi Magister Ilmu Lingkungan
5. Buku Panduan Ini Merupakan Panduan Singkat Bagi Mahasiswa Untuk
Membantu Dalam Format Penulisan Dengan Menggunakan Software Ms Word, Dan Aplikasi Mendeley
6. Templat Tesis Merupakan Dokumen Yang Terpisah Dan Dapat Diunduh Dari
situs : mil.untan.ac.id
7. Tulisan format normal sebelum dikopi pada template jika melakukan
penyalinan dari dokumen lain
JUDUL KARYA ILMIAH MAKSIMUM 25 KATA, TIDAK
TERMASUK KATA DEPAN DAN KATA SAMBUNG
Style Judul Tesis (based on title), Font Times New Roman 16, bold, center
NAMA LENGKAP MAHASISWA
NIM
Style Judul Tesis (based on title), Font Times New Roman 16, bold, center Logo Untan warna, ukuran tinggi:3,92 cm, lebar: 4,07 cm, center, layout: in front of text (Unduh resolusi tinggi logo untan pada mil.untan.ac.id)
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
Style Judul Tesis (based on title), Font Times New Roman 16, bold, center Insert Next Page, tanpa halaman
Tesis ditulis dengan ukuran kertas A4, posisi tegak, kecuali gambar atau tabel bisa dibuat bentang (landscape), cetak bolak-balik, margin kertas : Margin Atas, Bawah dan Kanan : 2 cm, Margin Kanan : 3 cm, dan tidah ada gutter (0 cm)
Petunjuk: Jangan ubah format halaman ini, ubah tahun saja (warna kuning)
© Hak Cipta Milik Universitas Tanjungpura, Tahun 2017
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau
menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu
masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan Universitas
TanjungpuraDilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin Universitas Tanjungpura
JUDUL KARYA ILMIAH MAKSIMUM 25 KATA, TIDAK
TERMASUK KATA DEPAN DAN KATA SAMBUNG
Style Judul Tesis (based on title), Font Times New Roman 16, bold, center
NAMA LENGKAP MAHASISWA
NIM
Style Judul Tesis (based on title), Font Times New Roman 16, bold, center
Tesis
Sebagai persyaratan wajib untuk memperoleh gelar Magister Ilmu
Lingkungan (M.Ling) pada Program Studi Magister Ilmu
Lingkungan, Universitas Tanjungpura
Style : normal dan setting manual, center, font Times New Roman 14, bold, spasi 1.15
PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
Style Judul Tesis (based on title), Font Times New Roman 16, bold, center
Penguji Ujian Tesis:
1. Penguji Utama : [nama lengkap dengan gelar]
2. Penguji Eksternal : [nama lengkap dengan gelar]
Insert page break
Judul Tesis : [judul tesis] Nama : [nama lengkap mahasiswa] NIM : [NIM mahasiswa] Disetujui oleh Komisi Pembimbing Ketua,
Anggota,
Nama lengkap dengan gelar Nama lengkap dengan gelar
NIP 000007000000000000 NIP 000007000000000000
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Direktur Pasca Sarjana Magister Ilmu Lingkungan Universitas TanjungpuraNama lengkap dengan gelar Nama lengkap dengan gelar
NIP 000007000000000000 NIP 000007000000000000
Tanggal Ujian : h/bln/th Tanggal Lulus :h/bln/thnInsert next page
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA
Style Daftar Isi, based on Heading1, Font Times New Roman 14, bold, center
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul [tulis judul skripsi disini]
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Saya juga menyatakan bahwa apabila
pernyataan yang saya buat ini ditemukan tidak benar pada kumudian hari, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik dan hukum sesuai dengan peraturan
yang berlaku dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Universitas Tanjungpura.
Style normal, font times new roman 12, regular, baris pertama menjorok (indent) 0,7 cm, dan line
spacing multilpe 1,2
Pontianak, tanggal-bulan-tahun Tanda tangan [Nama lengkap penulis-tanpa gelar] [NIM mahasiswa]Keterangan:
Tesis ini disimpan, dikatalog, dan diterbitkan oleh Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Tanjungpura Alamat : Gedung Pasca Sarjana
- – Universitas Tanjungpura Jalan Daya Nasional, Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia Em http://mil.untan.ac.id
ISBN : xxxxx Insert page number angka romawi kecil, alignment: outside Insert next page
RINGKASAN
Style Daftar Isi, based on Heading1, Font Times New Roman 14, bold, center
TRI TIANA AHMADI PUTRI. Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ), Metana (CH 4 ) dan Dinitrogen Oksida (N
2 O) dari Perkebunan Kelapa Sawit pada Lahan Gambut. Dibimbing oleh LAILAN SYAUFINA dan GUSTI ZAKARIA ANSHARI.
Pemanfaatan lahan gambut untuk perkebunan kelapa sawit merupakan dampak dari
meningkatnya kebutuhan perluasan areal kelapa sawit. Perkebunan kelapa sawit di lahan
gambut ini kemungkinan besar akan melepaskan GRK. Emisi GRK yang paling dominan di
lahan gambut adalah emisi CO2 , CH 4 dan N
2 O. Emisi GRK terdiri atas respirasi autorof dan
heterotrof. Respirasi autotrof diasumsikan tidak berpengaruh pada pemanasan global, dan
sebaliknya respirasi heterotrof berdampak pada pemanasan global. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi karakteristik fisik dan kimia tanah pada lahan gambut dangkal
2
4
2
bagian rizosfer dan non rizosfer, mengevaluasi besaran emisi CO , CH dan N O di rizosfer
(respirasi akar dan dekomposisi) dan non rizosfer (dekomposisi) lahan gambut yang
2
digunakan untuk perkebunan kelapa sawit dan membandingkan metode pengkuran emisi CO
dengan menggunakan Gas Kromatografi dengan EGM-4.Lokasi penelitian terletak di Rasau Jaya Umum, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Umur tanaman kelapa sawit 6 sampai 7 tahun. Emisi CO 2 ,
CH 4 dan N
2 O yang diukur dari dua belas sungkup tertutup dengan menggunakan alat Gas
Kromatografi dan analisis gas inframerah (EGM-4). Pengukuran sampel dilakukan satu bulan
sekali. Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik dan kimia dilaksanakan bulan Juni
dan September 2014. Pengukuran gas metode Gas Kromatografi dilakukan pada bulan Juni
sampai September 2014, sedangkan metode EGM-4 dilakukan dari bulan Januari sampai Mei
2015.Hasil penelitian menunjukkan karakteristik fisik dan kimia gambut pada perkebunan
kelapa sawit di lokasi penelitian tidak berbeda nyata (p > 0.05) antara rizosfer dengan non
- 2
rizosfer. Emisi CO 2 dengan metode Gas Kromatografi di rizosfer lebih kecil yaitu 0.12 g m
- 1
- 2 -1
jam dibandingkan non rizosfer sebesar 0.16 g m jam , tetapi tidak berbeda nyata (p >
- 2 -1
4
2
0.05). Emisi CH dan N O di rizosfer masing-masing sebesar 0.00069 g m jam dan 0.00004
- 2 -1
- 2 -1
g m jam , sedangkan di non rizosfer masing-masing sebesar 0.00136 g m jam dan
- 2 -1
0.00007 g m jam , berdasarkan uji t antara rizosfer dengan non rizosfer tidak berbeda nyata
- 2 -1
(p > 0.05). Emisi CO 2 metode EGM-4 lebih tinggi di rizosfer dengan besaran 0.93 g m jam
- 2 -1
dan berbeda sangat nyata (p < 0.01) terhadap non rizosfer sebesar 0.44 g m jam . Hal ini karena emisi CO 2 yang dihasilkan dari respirasi akar dan juga berasal dari mikrooganisme dan perakaran tanaman. Akar tanaman selain menyumbangkan CO 2 dari kegiatan respirasinya,
juga mengeluarkan eksudat berupa ion, enzim-enzim, karbohidrat serta asam amino yang dapat meningkatkan aktivitas respirasi di rizosfer. Hasil pengukuran emisi CO 2 menggunakan
metode Gas Kromatografi berbeda sangat nyata (p < 0.01) dengan metode EGM-4, baik di ii rizosfer maupun non rizosfer. Rendahnya nilai emisi CO 2 metode Gas Kromatografi karena
terjadinya peningkatan suhu dan tekanan. Peningkatan suhu dan tekanan udara di dalam
sungkup akan menyebabkan kebocoran atau difusi gas di dalam tanah. Difusi gas di dalam
tanah dapat menurunkan emisi CO2 di dalam sungkup. Selain dari terjadinya proses difusi
2
gas, kelemahan dari metode Gas Kromatografi adalah terbentuknya uap air (H O) di dalam
sungkup akibat dari peningkatan suhu yang dalam sungkup. Adanya uap air akan menurunkan
emisi CO 2 di dalam sungkup. Penggunaan metode EGM-4 yang dilakukan secara langsungdilapangan lebih disarankan dalam analisis sampel gas, karena dapat mengurangi terjadinya
kebocoran gas Kata kunci: emisi gas rumah kaca, gambut, kelapa sawit, non rizosfer, rizosferRingkasan dibuat dengan tata kalimat yang mudah dipahami oleh seluruh kalangan (awam), tanpa jargon dan istilah-istilah spesifik yang hanya dipahami oleh kelompok bidang ilmu tertentu. Ringkasan menyampaikan permasalahn yang diteliti, uraian metode yang digunakan (lokasi, waktu, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data). Kemudian, hasil-hasil terpenting (highlight), dan kesimpulan atau tesis penelitian. Komposisi antara bagian pendahuluan, metode, hasil, pembahasan dan kesimpulan harus berimbang, yaitu kurang lebih 30-40% pendahuluan plus metode, dan 60-70% hasil dan pembahasan serta kesimpulan.
Ringkasan bukan merupakan pengulangan atau hasil menyalin dari bab kesimpulan dan saran Pengaturan Halaman Gunakan insert next page untuk membuat section, dan setiap section diatur format halamannya. Misalnya section 5 dengan huruf romawi kecil (i, ii, iii, dst), dan section 6 dengan angka Arab (1,2, 3 dst). Sedangkan section 1-4 tidak ada nomor halaman.
Klik footer pada menu, atur halaman hak cipta dan ringkasan saling sambung (terkait) sehingga nomor halaman berurutan. Klik format dan centang continue from previous section, atau restart numbering untuk membuat format halaman yang berbeda iii
SUMMARY
Style Daftar Isi, based on Heading1, Font Times New Roman 14, bold, center
TRI TIANA AHMADI PUTRI. Carbon Dioxide (CO 2 ), Methane (CH 4 ) and Nitrous Oxide (N
2 O) Emissions from Oil Palm Plantation on Peatlands. Supervised by LAILAN SYAUFINA and GUSTI ZAKARIA ANSHARI.
The use of peat land for oil palm plantation is the impact of the increasing need of oil
palm plantation area extension. Oil palm plantation in peat land would likely emit greenhouse
gasses (GHGs). The most dominant GHGs emitted from peat land are CO 2 , CH 4 and N 2 O.GHG emissions consists of autotrophic and heterotrophic respirations. An autotrophic
emission is not considered as negative, and in contrast, a heterotrophic respiration has
detrimental impact on global warming. The aim of this study is to: identify the physical and
chemical characteristics of soil in the rhizosphere and non-rhizosphere of shallow peat;
investigate rates of emissions from rhizosphere (root respiration and decomposition) and non-
rhizosphere (decomposition), generated by oil palm (Elaeis guineensis) plantation on shallow
2
peat, and; compare the Gas Chromatography and EGM-4 method in measuring CO emission.
The research site was located in Rasau Jaya Umum, Kubu Raya District, West
Kalimantan Province, Indonesia. The ages of palms are 6 to 7 years. A total of twelve closed
chambers were placed in both rhizospheres and non-rhizospheres. CO 2 , CH 4 and N2 O
emissions were measured once a month, with Gas Chromatography and an infrared gas
analyzer (EGM-4). Soil sampling for the analysis of physical and chemical properties held in
June and September 2014. Gas measurement using Gas Chromatography method were carried
out from June to September 2014, while EGM-4 method conducted from January to May
2015.The results show that there was not any significant difference (p > 0.05) of physical and
chemical characteristics between the rhizosphere and non-rhizosphere of peat at oil palm
plantation. The rates of CO 2 emission, measured using the Gas Chromatography method,- 2 -1
from the rhizosphere (0.12 g m hr ) were lower than the emission from the non-rhizosphere
- 2 -1
(0.16 g m hr ), but were not significantly different (p > 0.05). CH 4 and N
2 O emission from
- 2 -1 -2 -1
the rhizosphere each as much as 0.00069 g m hr and 0.00004 g m hr , while from the
- 2 -1 -2 -1
non-rhizosphere as much as 0.00136 g m hr and 0.00007 g m hr ; and the t-test between
rhizosphere and non-rhizosphere emission showed no significant difference (p > 0.05). EGM-
- 2 -1
4 method resulted in higher measure of CO 2 emission from rhizosphere (0.93 g m hr ) than
- 2 -1
from non-rhizosphere (0.44 g m hr ), which showed significant difference (p < 0.01). CO
2
emission from rhizosphere were resulted not only from root respiration, but also from
microorganism and plant roots. Plant roots, aside from contributing CO2 from its respiration
activity, it also release exudates in the form of ions, enzymes, carbohydrates, and amino acid,
iv
which could increase respiratory in the rhizosphere. Gas Chromatography method resulted in
significantly different measurement of CO 2 emission from EGM-4 method (p < 0.01), both in2
rhizosphere and non-rhizosphere. The low measurement of CO emission of Gas
Chromatography method was due to the increase of temperature and pressure. The increase of
air temperature and pressure in the chamber would lead to gas leakage or diffusion in the soil.
Gas diffusion in the soil would decrease the CO 2 emission in the chamber. Besides the gas
diffusion process, the weakness of Gas Chromatography method is the formation of water
vapor (H2 O) in the chamber as a result of temperature increase. Water vapor would reduce the
CO 2 emission in the chamber. EGM-4 method, carried out directly in the field, is recommended for the analysis of gas samples, since it would reduce gas leakage.
Keywords: GHG emission, non-rhizosphere, oil palm, peat, rhizosphere Summary merupakan hasil terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggeris. Untuk menghindari kesalahan tata bahasa Inggeris, mahasiswa diwajibkan melakukan konsultasi dengan UPT Bahasa Universitas Tanjungpura.
Untuk membantu proses terjemahan dan perbaikan bahasa Inggeris, mahasiswa bisa meminta bantuan staf akademik program studi Magister Ilmu Lingkungan untuk membantu proses penerjemahan. Biaya terjemahan per satu halaman dapat ditanyakan pada staf akademik Magister Ilmu Lingkungan v
UCAPAN TERIMA KASIH
Style Daftar Isi, based on Heading1, Font Times New Roman 14, bold, center
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa t a’ala atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Maret 2010 ini ialah kekeringan, dengan judul Emisi Karbon
Dioksida (CO 2 ), Metana (CH 4 ) dan Dinitrogen Oksida (N2 O) dari Perkebunan Kelapa Sawit pada Lahan Gambut.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir Lailan Syaufina, MSc dan Bapak Prof Dr
Ir Gusti Zakaria Anshari, MES selaku pembimbing, serta Ibu Dr Rossie Widya Nusantara, SP,
MSi yang telah banyak memberi saran. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan
kepada Partnerships for Enchanced Engagement in Research (PEER) Amerika Serikat, Grant
No. NSF 1114161 yang telah membantu membiayai penelitian ini. Ungkapan terima kasih
juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih
sayangnya.Semoga tesis ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
aplikasi ilmu pengetahuan bagi kemajuan masyarakat Indonesia khususnya, dan masyarakat
lain di dunia.Pontianak, Agustus 2017
Tri Tiana Ahmadi Putri
Sampaikan ucapan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu, dan pantas mendapatkan ucapan terima kasih, termasuk kepada lembaga yang membantu penelitian, seperti memberikan akses, atau bantuan dana.
Ucapan terima kasih merupakan rasa dan emosi peneliti yang personal. Dengan demikian, ucapan terima kasih hendaknya disampaikan dari lubuk hati yang dalam, dan yang tulus kepada beberapa atau sekelompok orang-orang terdekat atau yang berpengaruh sehingga peneliti dapat menyelesaikan kuliah dan memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kemajuan personal, komunitas, bangsa di dunia dan kehidupan berikurnya di akhirat. vi
vii DAFTAR ISI
2.3.1.1 Manajemen Taman Nasional Gunung Palung............................................................................... 4
5.1 Simpulan ................................................................................................................................... 16
5 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................................. 16
4.2 Pembahasan .............................................................................................................................. 8
4.1 Hasil .............................................................................................................................................. 8
4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 8
3.4 Prosedur Analisis Data .......................................................................................................... 7
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................... 6
3.2 Bahan dan Alat .......................................................................................................................... 6
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................................... 6
3 METODE ................................................................................................................................. 6
2.3.1 Masyarakat Adat .............................................................................................................................. 3
Style Daftar Isi, based on Heading1, Font Times New Roman 14, bold, center
2.3 Masyarakat dan Hutan ........................................................................................................... 3
2.2 Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit ............................................................................... 3
2.1 Taman Nasional Gunung Palung ........................................................................................ 3
2 Tinjauan Pustaka ................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 2
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
1 Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
Insert Table of Content Classic
PERNYATAAN KEASLIAN DAN HAK CIPTA ........................................................................ i
RINGKASAN.................................................................................................................................. ii
SUMMARY .................................................................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................. xi
5.2 Saran ........................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 17
Membuat Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Lampiran 1. Judul bab dan sub bab dengan Heading 1, Heading 2, Heading 3 dan Heading 4.
Maksimum Heading disarankan tidak lebih dari 4 tingkat
2. Judul tabel, gambar, dan lampir dengan Caption
3. Judul halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, dan pustaka
dengan style Daftar Isi4. Selanjutnya, klik menu insert Table of Contents and Table of Figures. Pilih label yang
sesuai, seperti Tabel, Gambar, dll. Nama label dibuat pada waktu Insert Caption
5. Klik Table of Contents pada halaman daftar isi, Table of Figures pada halaman daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran
6. Pilih style classic, dan level : 4 untuk Table of contents
7. Pilih style simple untuk Table of Figures viii
DAFTAR TABEL
Style Daftar Isi, font times new roman 14, bold, centerTabel 1. Distribusi Petugas Resor di Balai TNGP
9 Tabel 2. Karakteristik Sumber Daya Manusia Petugas Resor TNGP
10 Tabel 3. Tingkat Kekerasan dan Kandungan Gula Buah Pisang Ambon pada Suhu Simpan yang Berbeda dan Pemberian Putresina
11 Tabel 4. Persepsi Responden
12 Tabel 5. Gaya Penulisan Pustaka
20 Tabel diformat dengan insert caption, penomoran angka Arab, dan dengan titik Format Daftar Tabel untuk merapikan baris dan halaman ix
DAFTAR GAMBAR
Style Daftar Isi, font times new roman 14, bold, centerGambar 1. Emisi Karbon Global
14 Gambar 2. Peta Penyebaran Kantor Resor Sekitar TNGP
15 Insert Table of Figures, Pilih Tabel, style Simple Gambar diformat dengan insert caption, penomoran angka Arab, dan dengan titik x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Publikasi Dosen Program Studi Magister Ilmu Lingkungan
22 Insert Table of Figures, Pilih Tabel, style Simple Lampiran diformat dengan insert caption, penomoran angka Arab, dan dengan titik xi
1 Pendahuluan
Style Heading 1, font times new roman 14, bold, alignment left, identation left 0.7 cm, special:none, spacing
before 6 pt, after 6 pt, line spacing multiple 1.2, tab left 0.7 cm, numberirng outline number (heading 1), level 1,
number position left, aligned at 0.7 cm, text position add tab stop 1.4 cm, indent 0.7 cm
Bab pendahuluan memuat latar belakang atau alasan kuat dilakukannya penelitian, tujuan,
dan hipotesis jika ada. Di dalam pendahuluan dijelaskan pula perumusan atau pendekatan
penyelesaian masalah dan alasan pemilihan metode yang digunakan. Bergantung pada proses
perumusan masalah penelitian, bagian Kerangka Pikir dan Hipotesis dapat ditulis di sini, tidak
ditulis dalam bab tersendiri.Paparan tidak berbelit-belit atau dimulai dengan latar belakang yang terlalu umum.
Pernyataan mengenai apa yang diteliti dan apa yang diharapkannya diawali dengan pemikiran
logis. Tujuan penelitian ditulis di bagian akhir bab ini dengan memilih kata kerja yang
hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti: menguraikan, menerangkan, membuktikan,
menjajaki, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan , atau
bahkan membuat suatu prototipe. Jangan menggunakan kata kerja mengetahui atau
memahami.Untuk tesis/disertasi dengan pola rangkaian penelitian, dapat dituliskan telaah pustaka
secara umum. Kebaruan (novelty) merupakan hal penting yang harus jelas tersurat atau
tersirat dalam disertasi. Hal ini berarti penelitian disertasi bukan sekadar mengulang atau
mengadaptasi penelitian yang telah dikerjakan oleh orang lain. Kebaruan dapat berupa
penggunaan metode baru atau pendekatan baru untuk menelaah suatu permasalahan.
Kebaruan dapat juga berupa perbaikan asumsi yang biasanya diambil untuk penyederhanaan
dalam menelaah suatu permasalahan atau gejala, sehingga kebaruan yang ditawarkan ini
merupakan sumbangan bermakna dari penulis pada pengembangan ipteks.1.1 Latar Belakang Style Heading 1, font times new roman 12, bold, alignment left, identation left 0.7 cm, none, spacing before
6 pt, after 6 pt, line spacing multiple 1.2, tab left 0.7 cm, numberirng outline number (heading 2), level 2,
number position left, aligned at 0.7 cm, text position add tab stop 1.4 cm, indent 0.7 cm
Latar Belakang memuat ulasan singkat mengapa penelitian perlu dilakukan. Uraian
dimulai dengan hal yang unik, fakta, masalah, dan pendapat yang mendasari dilakukannya
penelitian. Di dalamnya diuraikan juga alasan teoretis dan alasan praktis dari perlunya
penelitian dilakukan, dan bagaimana masalah tersebut dapat dipecahkan dan manfaat dari
penyelesaian masalah.1.2 Perumusan Masalah Berbekalkan latar belakang dan kerangka pikir, masalah yang diteliti dapat dirumuskan.
Masalah yang dirumuskan harus jelas dan fokus pada kata kunci utama yang unik. Dalam
merumuskan masalah, deskripsi lokasi studi terutama keunikannya sudah termasuk dalam
dalam pertimbangan. Untuk memperjelas perumusan masalah, dapat juga dibuat beberapa
pertanyaan yang hendak dijawab dalam penelitian itu. Dalam uraian harus tercakup
pendekatan yang digunakan dalam perumusan masalah. Untuk membantu mengikuti alur pikir
secara skematis, dapat juga dibuat bagan alir kerangka proses dan rumusan masalah serta
pencapain tujuan penelitian.1.3 Tujuan Penelitian Pernyataan tujuan penelitian ialah pernyataan singkat dan jelas tentang tujuan yang akan
dicapai sebagai upaya pemecahan masalah maupun memahami gejala (fenomena) yang
dijelaskan dalam latar belakang. Gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur. Bila ada atau
memungkinkan, dapat ditulis manfaat atau kegunaan hasil penelitian bagi kepentingan
pengembangan ipteks, pertimbangan dalam mengambil kebijakan, kepentingan profesi
maupun masyarakat pada umumnya.1.4 Manfaat Penelitian Jelaskan manfaat penelitian bagi penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Manfaat langsung yang akan diperoleh dari penelitian, yang kemungkinan dapat
diaplikasikan untuk kepentingan public2 Tinjauan Pustaka
2.1 Taman Nasional Gunung Palung Taman Nasional Gunung Palung (TNGP) terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten
Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Luas TNGP yaitu 90
ribu hektar dan ditetapkan menjadi taman nasional pada tahun 2002. Sebelumnya, kawasan ini
ditetapkan menjadi suaka alam pada tahun 1937.2.2 Perluasan Perkebunan Kelapa Sawit Pada saat ini sebagian besar masyarakat lebih tertarik untuk mengembangkan perkebunan
kelapa sawit, karena secara ekonomi memberikan manfaat yang secara langsung dirasakan.
- –
Pendapatan kotor per tahun dari satu hektar perkebunan kelapa sawit diperkirakan antara 20
30 juta rupiah yaitu merupakan hasil penjualan tandan buah segar (TBS). Oleh karenanya,
dampaknya terhadap perkembangan ekonomi di perdesaan dan peningkatan ekonomi rumah
tangga juga sangat menonjol ( Budidarsono et al., 2012a; Budidarsono et al., 2012b;
Budidarsono et al., 2013; Susila, 2004; Syahza, 2011). Besarnya keuntungan yang secara
potensial dapat diraih dari usaha perkebunan kelapa sawit, merupakan faktor pendorong
terjadi perluasan perkebunan kelapa sawit di seluruh Indonesia. Pada saat ini diperkirakan
sekitar 60% perkebunan kelapa sawit, yang luasnya sekitar 12 juta hektaradalah milik rakyat
atau tidak memiliki badan hukum. Karena itu, lahan yang digunakan untuk mengembangkan
perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh rakyat kemungkinan berada pada kawasan hutan
atau kawasan pelestarian dan suaka alam.2.3 Masyarakat dan Hutan Beberapa taman nasional di Indonesia memiliki permasalahan yang hampir sama yaitu
berupa konflik pemanfaatan kawasan dengan masyarakat sekitar yang telah lama hadir
sebelum ditetapkan sebagai taman nasional. Konflik seperti ini menjadi dilema bagi
pemerintah dan pengelola taman. Oleh karena itu, pengembangan manajemen yang cocok
dengan realitas ini sangat diperlukan. Satu konsep yang harus ditekankan dalam pengelolaan,
adalah perlunya memberi insentif yang dapat mendorong partisipasi masyarakat sekitar hutan
dalam upaya konservasi (Hollenbach, 2005) atau memberi akses lebih luas kepada masyarakat
sekitar hutan dalam mencapai tujuan nafkah dan manajemen lingkungan hidupnya (Langton
et al., 2005).2.3.1 Masyarakat Adat
Style Heading 3, font times new roman 11, bold, alignment left, identation left 1 cm, special none, spacing
before 6 pt, after 6 pt, line spacing multiple 1.2, tab left 2.1 cm, numberirng outline number (heading 3), level 3,
number position left, aligned at 0.7 cm, text position add tab stop 1.4 cm, indent 0.7 cm
Pengalaman pengelolaan hutan yang menekankan pentingnya peranan masyarakat adat,
yang dapat berfungsi sebagai pelestari sumberdaya hutan. Keefektifan suatu manajemen
pengelolaan kawasan taman nasional dapat diukur dari beberapa capaian menyangkut sikap
dan perilaku masyarakat sekitar terhadap keberadaan taman nasional. Satu diantaranya adalah
dengan mengukur tingkat persepsi, karena secara teori sering menjadi dasar terbentuknya
sikap dan perilaku seseorang. Persepsi dalam studi ini dapat diartikan sebagai penilaian atau
pandangan seseorang melalui proses psikologi yang selektif terhadap suatu obyek atau gejala
dalam lingkungannya. Selanjutnya, perubahan tingkat persepsi masyarakat secara keseluruhan
menjadi penting, sebagai indikator keberhasilan pembinaan yang dilakukan Balai TNGP
terhadap masyarakat sekitar taman nasional.Pelaksanaan manajemen berupa informasi dari para petugas lapangan, sesungguhnya
telah menjadi sumber pembelajaran penting bagi masyarakat sekitar yang selanjutnya akan
menentukan persepsi dan tindakan mereka terhadap kawasan hutan taman nasional. Oleh
karenanya, metode sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat yang efektif merupakan
prasyarat keberhasilan. Petugas lapangan yang kreatif harus secara terus menerus
mengembangkan metode sosialisasi yang efektif dengan sasaran akhir adalah mewujudkan
perubahan perilaku dari masyarakat sasaran yang mengarah kepada terjadinya komitmen
pelestarian hutan taman nasional.Biasanya pandangan negatif terhadap pengelola taman nasional muncul karena adanya
larangan akses terhadap taman nasional, sebagaimana hal ini juga dialami oleh banyak taman
nasional tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara lain seperti dihadapi di Taman
Nasional Nanda Devi, India. Oleh karena itu, promosi peningkatan pendapatan melalui
berbagai alternatif yang mengurangi ketergantungan terhadap sumber daya taman merupakan
bagian penting dalam implementasi manajemen (Silori, 2007).Tujuan yang ingin dicapai adalah menempatkan masyarakat sebagai pemelihara sumber
daya hutan, tanpa menyebabkan hilangnya akses masyarakat atas sumberdaya hutan, dan
merasakan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hutan. Pada saat ini, pengelolaan
kawasan pelestarian alam, seperti taman nasional, belum mendukung keterlibatan masyarakat
sebagai pemelihara hutan. Hal sebaliknya malah sering terjadi, yaitu masyarakat sekitar taman
melakukan perambahan dan menuntut kepemilikan lahan.2.3.1.1 Manajemen Taman Nasional Gunung Palung
Style Heading 4, font times new roman 10, bold, alignment left, identation left 1 cm, special none, spacing
before 6 pt, after 6 pt, line spacing multiple 1.2, tab left 1.4 cm, numberirng outline number (heading 4), level 4,
number position left, aligned at 1.4 cm, text position add tab stop 1.4 cm, indent 0.7 cm
Upaya perlindungan Taman Nasional Gunung Palung secara struktural pemerintahan
diorganisir oleh Balai Taman Nasional yang berkedudukan di Kabupaten Ketapang. Balai
TNGP sendiri adalah suatu badan yang manajemennya berada di bawah Kementerian
Kehutanan Republik Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya, Balai TNGP dilengkapi oleh
seksi-seksi pengelolaan taman nasional dan petugas yang memiliki jabatan fungsional.
Petugas dengan jabatan fungsional inilah yang ditempatkan di tingkat resor sebagai unit
kerjanya, sehingga sering dikenal sebagai petugas resor.TNGP telah membagi wilayah pengelolaan menjadi tujuh resor, yaitu Resor Tanjung
Gunung, Resor Sedahan, Resor Batu Barat, Resor Matan, Resor Sempurna, Resor Pangkalan
Jihing, dan Resor Pangkal Tapang. Pembagian wilayah resor telah mempertimbangkan tingkat
kerawanan, jangkauan pemantauan, serta batas wilayah administratif desa dan kecamatan.
Sarana dan prasarana di setiap resor telah dilengkapi dengan kantor resor, kendaraan roda
dua, dan peralatan survey.3 METODE
Bab ini dapat diawali dengan kerangka pendekatan studi. Metode penelitian dapat berupa
percobaan laboratorium, percobaan lapangan, dan survei lapangan yang dirancang sesuai
dengan tujuan atau jenis penelitian, seperti: eksploratif, deskriptif, koreksional, kausal,
komparatif, eksperimen, tindakan (action research), pemodelan, analisis suatu teori, atau
kombinasi dari berbagai jenis penelitian tersebut. Untuk penelitian yang menggunakan
metode kualitatif, jelaskan pendekatan yang digunakan, proses pengumpulan dan analisis
informasi, dan proses penafsiran hasil penelitian. Maksud dari perincian ini ialah untuk
menjamin keterulangan hasil.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Uraikan lokasi dan waktu penelitian. Jika dibutuhkan, lengkapi peta untuk menunjukkan
lokasi penelitian. Lama penelitian dihitung mulai dari penulisan proposal sampai prakiraan
ujian tesis. Diharapkan penelitian mahasiswa selesai dalam jangka waktu 6 bulan3.2 Bahan dan Alat Untuk penelitian yang memerlukan bahan berupa organisme, perlu diperinci asal
tumbuhan, hewan, atau mikroorganisme dengan identitas spesies atau galurnya. Bahan kimia
yang lazim terdapat di laboratorium tidak perlu diperinci. Pada penelitian yang besifat
eksperimen, nama pabrik pembuat reagen yang digunakan ada kalanya perlu disebutkan.
Sumber bahan dari perusahaan atau individu maupun lembaga dapat dituliskan sepanjang hal
itu sangat spesifik. Penyebutan merek dagang perlu dihindari sebab karya ilmiah bukan media
iklan.Peralatan khusus perlu dideskripsikan secara lengkap. Merek instrumen utama sering kali
diperlukan untuk menunjukkan kecanggihan atau ketelitian alat yang digunakan, misalnya
“senyawa organoklorin dianalisis dengan kromatograf gas-spektrometer massa Hewlett