cerita tentang ayam dan elang

Senin, 08 April 2013
Cerita Pendek KISAH ELANG dan AYAM
Suatu hari sebuah telor elang terjatuh dari sangkarnya, untungnya telur itu tidak pecah namun
ditemukan oleh induk ayam dan disangka sebagai telur miliknya.
Berhari-hari telur Elang itu dierami bersama telur-telur ayam yang lain, hingga akhirnya tibalah
saat telur-telur itu menetas. Sang elangpun ikut menetas bersama anak-anak ayam yang lain
tanpa ia tahu siapa identitas dirinya sebenarnya. Yang ia tahu adalah ia hanyalah seekor anak
ayam karena menetas bersama dengan anak-anak ayam lainnya dan dirawat juga oleh induk
ayam.
Hingga suatu saat elang dan anak-anak itu tumbuh dewasa dan mulai mencari makanan sendiri.
"Lihat apa itu yang ada di langit! Aku ingin bisa terbang seperti mereka.", Kata anak elang
berbicara kepada anak-anak ayam lain.
"Ah, kau bermimpi, mana mungkin seekor ayam bisa terbang seperti elang yang ada di langit itu!
Sudahlah takdir kita memang mencari makan di sini dan tidak bisa terbang tinggi seperti
mereka." Jawab anak-anak ayam lain sambil menertawakan sang anak elang.
Sang anak elang belum tau kalau dia bukanlah ayam. Dia pun merenung dan memikirkan
perkataan teman-temannya. Setiap hari ia berpikir untuk terbang, namun teman-temannya selalu
menertawakannya. Sang elang pun mulai menerima takdirnya sebagai ayam, walaupun
sebenarnya ada dorongan kuat dari dalam dirinya untuk terbang.
Namun karena lingkungan dan teman-temannya menganggapnya sebagai ayam yang tidak bisa
terbang tinggi. Maka ia pun tidak pernah mencoba untuk terbang dan perlahan-lahan mulai

percaya dan hingga dewasa hidup sebagai ayam yang tidak bisa terbang layaknya elang.
*** PESAN CERITA ***
Dalam hidup, ini setiap orang pasti pernah punya impian. Ada yang berusaha mengejar
impiannya, ada juga yang tidak berusaha mengejarnya karena merasa dirinya tidak mampu.
Namun adakalanya kita sebenarnya memiliki kemampuan itu, namun kita terlalu banyak
mendengarkan pendapat orang lain yang meragukan kemampuan kita. Akibatnya kitapun
berhenti mengejar impian kita tersebut.
Jangan pernah biarkan pendapat seseorang tentangmu membuatmu berhenti untuk mengejar
impianmu. Lebih bahaya lagi, jika pendapat seseorang itu membuat dirimu berubah menjadi
seseorang yang kamu tahu itu bukan dirimu.

Ayam dan Kupu Kupu
Suatu hari, seekor Ayam Betina hidup di sebuah hutan yang lebat. Setiap hari, Ayam selalu keluar
untuk mencari makan untuk anak anaknya. Pagi Harinya, ketika Ayam Betina sedang mencari
makan. Tiba tiba, dia melihat seekor Kupu kupu terjebak di sebuah pohon yang tumbang.
Sayapnya terjepit oleh pohon tumbang itu.
“Tolong… Tolong saya…” teriak kupu kupu itu. Ayam bertina merasa iba dengan kupu kupu itu.
Ayam itu segera menolong kupu kupu itu.
“Jangan Khawatir, aku akan membantumu,” kata Ayam itu. Ayam itu segera mendorong pohon
tumbang itu dengan sekuat tenaga. Akhirnya, Ayam itu berhasil mendorong pohon itu. Kupu

kupu itu pun berhasil bebas.
“terima kasih, Ayam. sudah membantuku. tapi, aku tak bisa terbang, soalnya sayapku sedang
patah. jadi aku belum boleh terbang sebelum sayapku sembuh” Kata kupu kupu itu sedih. Ayam
itu merasa iba. Ayam itu segera mengajak kupu kupu untuk menginap ke rumahnya. Tentu saja,
Kupu kupu itu merasa sangat senang. Ayam dan Kupu kupu segera kembali pulang.
Akhirnya, Kupu kupu itu menginap di rumah Ayam. Dia sangat senang tinggal di rumah Ayam.
Setiap Ayam itu pergi untuk mencari makanan, Kupu kupu itu selalu menjaga Anak Ayam
dengan baik. Kupu kupu senang bisa merawat anak ayam. Suatu hari, Sayap Kupu kupu pun
telah sembuh. Kini, kupu kupu harus pulang ke rumahnya.
“Terima kasih, Ayam. sudah merawatku dengan baik,” ucap Kupu kupu berterima kasih.
“Sama sama. Nanti, kita bisa bertemu lagi,” jawab Ayam itu.
“Iya, aku berjanji kita akan selalu bertemu denganmu,” kata Kupu kupu.
Kupu kupu pun segera terbang.
Sejak saat itu, Kupu kupu dan Ayam pun mulai bersahabat. Setiap hari, mereka selalu bertemu
dan mencari makan bersama sama.