Chapter I Analisis Novel اَحْلَامُ النِّسَاءِ الْحَرِيمِ Ahlamu AnNisa΄I AlHarīmi ‘Impian PerempuanPerempuan Harem’ Karya Fatima Mernissi (Kajian Sosiologi Sastra)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sastra adalah karya seni, karena itu ia mempunyai sifat yang sama dengan karya
seni yang lain. Tujuannya pun sama yaitu untuk membantu manusia menyingkapkan
rahasia keadaannya, untuk memberi makna pada eksistensinya, serta untuk membuka
jalan kebenaran. Yang membedakannya dengan seni yang lain, adalah bahwa sastra
memiliki aspek bahasa (Semi,2013:38).
Unsur pembentuk novel terbagi dua yaitu unsur intrinsik dan ektrinsik. Unsur
Intrinsik sebuah karya sastra baru bisa disebut bernilai apabila masing-masing unsur
pembentuknya (unsur intrinsiknya) yang tercermin dalam strukturnya, seperti tema,
karakter, plot, setting, dan bahasa merupakan satu kesatuan yang utuh (Fananie, 2000:
76).
Unsur ekstrinsik adalah segala faktor luar yang melatarbelakangi penciptaan karya
sastra. Ia merupakan milik subjektif pengarang yang bisa berupa kondisi sosial, motivasi
yang mendorong dan mempengaruhi kepengarangan seseorang. Unsur ekstrinsik pada
dasarnya tidak terlepas dari faktor struktur, baik yang terkait dari struktur karya sastra
itu sendiri maupun struktur yang terdapat di luar karya sastra (Fananie, 2000: 77).
Pendekatan sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan itu oleh
beberapa penulis disebut sosiologi sastra. Ada dua kecenderungan pokok dalam
penelitian sosiologis terhadap karya sastra. Pendekatan pertama berdasarkan anggapan

bahwa karya sastra merupakan cermin proses sosial ekonomis belaka. Pendekatan kedua

1
Universitas Sumatera Utara

yang mengutamakan teks sastra sebagai bahan penelahaan dengan metode analisis teks
untuk mengetahui strukturnya, untuk memahami lebih dalam lagi gejala sosial yang di
luar sastra (Pradopo, 2002: 258).
Dalam pandangan Wollf (Endraswara,2013:77), sosiologi sastra merupakan disiplin
yang tanpa bentuk, tidak didefinisikan dengan baik, terdiri dari sejumlah studi-studi
empiris dan berbagai cobaan yang masing-masingnya hanya mempunyai kesamaan
dalam hal bahwa semuanya berurusan dengan hubungan sastra dan masyarakat. Diantara
genre utama karya sastra seperti puisi, prosa, drama dan lainnya, khususnya novel yang
paling banyak menampilkan unsur sosial.
Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk
memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan
berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan
pertahanan dan keamanan nasional (hankamnas), serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan
ketidak


adilan

struktural,

baik

terhadap

laki-laki

maupun

perempuan.

(http://nurhadi1602.blogspot.com/2013/11/kesetaraan-gender-dan-statussosial_6344.html) (Nurhadi. 2013. Kesetaraan Gender dan Status Sosial. Blogspot).
Penelitian ini dengan menganalisa sosiologi sastra karena masih banyak kondisi
sosial dan pemikiran masyarakat yang menganggap rendah perempuan dibanding lakilaki yang banyak terdapat di dalam novel Ahlāmu An-Nisāˋi Al-Harīmi. Melalui analisis
sosiologi sastra inilah kita dapat melihat kondisi sosial yang baik dan buruk di
masyarakat. Novel Ahlāmu An-Nisāˋi Al-Harīmi ‘Impian Perempuan-Perempuan

Harem’ (Kajian Sosiologi) dengan memakai teori Pendekatan Sosiologi Sastra Wellek
2
Universitas Sumatera Utara

dan Warren dikarenakan pada pendekatan ini mereka mencoba menyikapi unsur yang
tersirat pada sebuah novel. Hal yang tersirat inilah yang akan dianalisis serta apa tujuan
yang tersirat dalam karya sastra tersebut.
Peneliti memilih karya Fatima Mernissi dikarenakan beliau adalah pejuang hakhak perempuan yang beliau tuangkan melalui tulisan novel berjudul Ahlāmu An-Nisāˋi
Al-Harīmi ‘Impian Perempuan-Perempuan Harem’ dan Fatima Mernissi juga seorang
Dosen Sosiologi pada Universitas Muhammad V Rabat, Maroko. Dia terkenal sebagai
seorang Muslimah Pejuang hak wanita di Afrika Utara dan aktivis yang terkemuka di
dalam Dunia Islam.

(http://ahmadwasim.blogspot.com/2009/04/fatima-mernissi.html)

(Wasim, Ahmad. 2009. Fatima Mernissi. Blogspot).
Adapun novel yang akan diteliti adalah novel yang berjudul ‫ﻳﻢ‬
ِ ‫ﺍَﺣْ َﻼ ُﻡ ﺍﻟﻨﱢ َﺴﺎ ِء ْﺍﻟ َﺤ ِﺮ‬
/aḥlāmu an-nisāˋi al-ḥarīmi/ ‘Impian Perempuan-Perempuan Harem’ Karya Fatima
Mernissi. Novel ini diterbitkan di Suriah-Damaskus terdiri dari 279 halaman dari 22 bab

yang digunakan sebagai data primer. Data pendukung, peneliti juga menyertakan
terjemahan dari novel tersebut yang berjudul ‘Perempuan-Perempuan Harem’ yang
diterjemahkan oleh Ahmad Baiquni.
Ahlam berasal dari bahasa Arab halama. Pengertian Ahlam dari kamus
Munjid 1986:150

‫ﺃﻣﺎﻥ ﻛﺎﺫﺑﺔ‬
‫ ))ﻫﺬﻩ ﺃﺣﻼﻡ ﻧﺎﺋﻢ(( ﺍﻱ‬:‫ ﻳﻘﺎﻝ‬.‫ ﻣﺎ ﻳﺮﺍﻩ ﺍﻟﻨﺎﺋﻢ ﻓﻲ ﻧﻮﻣﻪ‬:(‫ ﺃﺣﻼﻡ )ﻣﺺ‬.‫ﺣﻠﻢ ﺝ‬
ٍ
/ḥalama jam’uhu aḥlamun (maṣun): mā yurāhu an-naimu fī naumihi. Yuqālu: ((hażihi
aḥlām nāimun)) ayyu amānin kāzibatin/ “Halama bentuk jamak ahlamun (menghirup):
apa yang ia lihat saat tertidur dalam tidurnya. Mengatakan: ((mimpi-mimpi tidur))
apapun yang keliru jaminannya”.

3
Universitas Sumatera Utara

Ahlam dari kamus Yunus,Mahmud 1972: 108

‫ﺃﺣﻼﻡ‬- ‫ﺣﻠﻢ‬

/ḥalama-aḥlamun/ “bermimpi”.

Pengertian An-nisa dari kamus Munjid 1986:807

‫ ﺟﻤﻮﻉ ﻟﻠﻤﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﻏﻴﺮ ﻟﻔﻈﻬﺎ‬:‫ ﺍﻟﻨﺴﺎء‬- ‫ﺍﻟﻨﺴﻮﺓ‬
/an-niswatu- an-nisa’u : jam’uhu lilmar’atun min ghairu lafẓihā/ “Perempuanperempuan: jamak untuk perempuan dari pengucapannya”.

An-nisa dari kamus Yunus,Mahmud 1972:451

‫ ﻧﺴﻮﺍﻥ – ﻧﺴﺎء‬- ‫ﻧﺴﻮﺓ‬
/niswatun- niswānun- nisā’un/ “wanita-wanita atau perempuan-perempuan”.
Harem berasal dari bahasa Arab harīm. Pengertian Harīm dari kamus
Munjid 1986:130

‫ ﻣﻮﺿﻊ ﻣﺘﺴﻊ ﺣﻮﻝ ﻗﺼﺮ ﺍﻟﻤﻠﻚ ﺗﻠﺰﻡ‬.‫ ﻣﺎ ﺣ ﱢﺮﻡ ﻓﻠﻢ ﻳﻤﺲ‬:‫ ُﺣﺮُﻡ ﻭ ﺃﺣﺮﻡ ﻭ ﺃﺣﺎﺭﻳﻢ‬.‫ﺍﻟﺤﺮﻳﻢ ﺝ‬
.‫ ﻛﻞ ﻣﻮﺿﻊ ﺗﺠﺐ ﺣﻤﺎﻳﺘﻪ‬.‫ﺣﻤﺎﻳﺘﻪ ﺛﻮﺏ ﺍﻟ ُﻤﺤْ ِﺮﻡ‬
.‫ ﻣﺎ ﻓﺎﺕ ﻣﻦ ﻛﻞ ﻣﻄﻤﻮﺡ ﻓﻴﻪ‬:‫ﺍﻟﺤﺮﻳﻤﺔ‬
/al-ḥarīmu jam’uhu ḥurumun wa aḥramun wa aḥārīmun: mā ḥurrima falima yamsun.
mauḍi’u mutasa’ ḥaula qasari al-mulka talzimu ḥimāyatahu śaubu al-muḥrimi. Kullu
mauḍa’i tajibu ḥamāyatahu. Al-ḥarīmah : mā fāta min kulli maṭmuhin fīhi/ “Harīm

bentuk jamak: hurum wa ahrum wa ahaariim: apa yang tidak ada dipengaruhi atau
disentuh dari dunia luar. Tentang istana Raja yang mewajibkan perlindungan. Pakaian
dan setiap tempat yang harus dilindungi. Perempuan hariim: berputar dari setiap ambisi
didalamnya”.
Harīm dari kamus Yunus,Mahmud 1972:101

‫ ُﺣﺮُﻡ‬.‫ﺍﻟﺤﺮﻳﻢ ﺝ‬
/al-ḥarīmu jam’uhu ḥurumun / “Perempuan dalam rumah tangga”.

4
Universitas Sumatera Utara

Kata “harem” adalah variasi kecil dari kata haram, yang dilarang, lawan dari halal,
yang diperbolehkan. Harem adalah tempat yang didalamnya seorang laki-laki
melindungi keluarganya, seorang/beberapa orang istrinya, anak-anaknya, dan saudarasaudara perempuannya. Harem bisa berbentuk rumah atau tenda dan menunjukkan
tempat dan orang yang tinggal di dalamnya (Tokoh Chama dalam novel perempuanperempuan harem, 1994:84).
Perempuan-perempuan harem yaitu sebuah karya fiksi yaitu karya nyata atau
autobiografi yang menceritakan subjek dalam kehidupan bermasyarakat. Novel ini
mengisahkan Kisah Fatima Mernissi yang lahir pada tahun 1940 di Maroko, dibesarkan
di Kota Fez dan di harem. Segala aktifitas di dalam harem dijalankan secara teratur,

tidak boleh keluar halaman dan waktu sarapan, makan siang dan makan malam yang
diatur, dan semua larangan untuk tidak bernyanyi, tidak menari, tidak boleh berisik dan
jutaan aturan tidak tertulis lainnya atas nama tradisi turun – temurun.
Fatima kecil pada saat itu tinggal bersama Nenek, Paman, dan sepupu– sepupunya.
Di harem tersebut ia tinggal bersama Nenek dari Ayahnya yang bernama Lalla Mani
(Lalla adalah panggilan untuk yang dituakan), Paman dan tujuh anaknya, Ayah dan
Ibunya, dan saudara – saudara lainnya. Masa kecil Fatima dihabiskan dengan bermain
dan belajar Quran oleh Lalla Tam bersama saudara – saudaranya. Berbeda dengan anak
perempuan, anak lelaki dan remaja yang tinggal di harem boleh mengecap pendidikan di
sekolah internasional.
Hal inilah yang menarik peneliti untuk mengkaji tentang sosiologi sastra dalam
novel dari unsur ektrinsik (dari segi tujuan dan hal-hal yang tersirat yang disampaikan)
dan novel ini mengandung cerita yang menarik yang menceritakan perempuan5
Universitas Sumatera Utara

perempuan luar biasa yang kearifannya menjadi jendela bagi Fatima kecil untuk melihat
dunia, mereka yang hanya memiliki sedikit kebebasan, namun kaya oleh indahnya
kebersamaan dan mimpi-mimpi, mereka yang mengatakan bahwa selalu ada sepetak
langit biru diatas tembok harem. Mereka juga yang mengatakan, jangan melihat
kebawah pandanglah terus keatas dan keatas, lalu terbanglah.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Pada

pembahasan

ini,

rumusan

masalah

sebagai

berikut

yaitu

bagaimanakah pesan moral, pesan religius, dan pesan kritik sosial dan apa yang
menjadi tujuan yang disampaikan dalam Novel ‫ﻳﻢ‬
ِ ‫ ﺍَﺣْ َﻼ ُﻡ ﺍﻟﻨﱢ َﺴﺎ ِء ْﺍﻟ َﺤ ِﺮ‬/aḥlāmu annisāˋi


al-ḥarīmi/

‘Impian

Perempuan-Perempuan

Harem’

Karya

Fatima

Mernissi?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pesan moral, pesan
religius, pesan kritik sosial dan apa yang menjadi tujuan yang disampaikan dalam novel
berjudul ‫ﻳﻢ‬
ِ ‫ ﺍَﺣْ َﻼ ُﻡ ﺍﻟﻨﱢ َﺴﺎ ِء ْﺍﻟ َﺤ ِﺮ‬/aḥlāmu an-nisāˋi al-ḥarīmi/ ‘Impian Perempuan-Perempuan
Harem’ karya Fatima Mernisi.


6
Universitas Sumatera Utara

1.4 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini terbagi menjadi kegunaan teoritis dan
praktis.
1.

Manfaat Teoritis
a.

Penelitian

ini

diharapkan

sosiologi


sastra

sehingga

menambah

pengetahuan

menghasilkan

efek

tentang

yang

inovatif

kajian
bagi

mahasiswa khususnya, serta masyarakat pada umumnya.
b.

Penelitian

ini

diharapkan

dapat

memperluas

khazanah

keilmuan

khususnya di bidang sosiologi sastra.
2.

Manfaat Praktis
a.

Penelitian ini diharapkan menambah apresiasi masyarakat terhadap
karya sastra.

1.5 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada
masa sekarang (Nazir,Moh 1983:63).
Menurut Whitney (1960) Metode deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan
interprestasi

yang

tepat.

Penelitian

deskriptif

mempelajari

masalah-masalah

dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi

tertentu,

termasuk

pandangan-pandangan

serta

tentang

hubungan

proses-proses

kegiatan-kegiatan,

yang

sedang

sikap-sikap,

berlangsung

dan

pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena (Nazir,Moh 1983:63-64).
7
Universitas Sumatera Utara

Gay, (1976) mendefinisikan metode penelitian deskriptif sebagai kegiatan
yang

meliputi

pengumpulan

data

dalam

rangka

menguji

hipotesis

atau

menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang
berjalan dari pokok suatu penelitian (Sevilla, dkk 1993:71). Menurut Suryabrata
(2008:76),

penelitian

membuat

pencandraan

deskriptif

adalah

(deskripsi)

penelitian

mengenai

yang

situasi-situasi

bermaksud
atau

untuk

kejadian-

kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar
dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan, mentest hipotesis, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun
penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup
juga metode-metode deskriptif.
Dalam menganalisis novel
‘Impian

Perempuan-Perempuan

‫ ﺍَﺣْ َﻼ ُﻡ ﺍﻟﻨﱢ َﺴﺎ ِء ْﺍﻟ َﺤ ِﺮ ِﻳﻢ‬/aḥlāmu an-nisāˋi al-ḥarīmi/
Harem’

Karya

Fatima

Mernissi

peneliti

melakukan peneitian dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
1. Membaca dengan teliti dan seksama novel yang berjudul Ahlam An-Nisa
Al-harem karya Fatima Mernisi.
2. Menandai teks novel yang merupakan unsur tersirat dalam novel yang
berjudul Ahlam An-Nisa Al-harem karya Fatima Mernisi yang berguna
untuk membantu menganalisis permasalahan.
3. Mengelompokan teks novel yang merupakan unsur tersirat dan tujuan pada
novel yang berjudul Ahlam An-Nisa Al-harem karya Fatima Mernisi.
4. Menganalisis data yang didapat.
5. Menyusun hasil penelitian yang akan disajikan dalam bentuk skripsi.
8
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12