Evaluasi program dan id. doc
ANALISIS DATA DALAM EVALUASI PROGRAM
Tujuan evaluasi program adalah erupaya mencari rekomendasi. Rekomendasi ini didapatkan
dari hasil analisis data yang didapat dari lapangan. Dalam proses analisi, kita melakukan
beberapa pengolahan data yang didapat. Mengolah data adalah suatu proses mengubah wujud
data yang diperoleh, biasanya masih termuat di dalam instrumen atau catatan-catatan yang
dibuat peneliti (evaluator), menjadi sebuah sajian data.ada beberapa hala yang mendasar yang
perlu dipertimbangkan evaluator/pneliti yang bisa membantu dalam memaknai setumpuk
data, yaitu sebagai berikut.
Awali dengan Tujuan Evaluasi
Ketika menganalisis data selalu harus diawali dengan meninjau ulang tujuan valuasi, ini akan
mempermudah dalam menyusun data dan memfokuskan analisis.
Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kuantitatif
1. Buat salinan data dan simpan master salinannya. Gunakan salinan tersebut untuk
pengeditan, pemotongan, atau yang lainnya.
2. Tabulasi data
3. Untuk skala penilaian dan ranking, isarankan untuk menghitung rata-rata.
Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kualitatif
1.
2.
3.
4.
5.
Baca semua data secara seksama
Susun semua komentar pada kategori yang sejenis.
Beri nama kategori tersebut,
Usahakan untuk mengenali pola, dan hubungan kausal dari pola tersebut.
Simpan semua komentar itu untuk beberapa tahun kedepan setelah pelaksanaan
evaluasi, siapa tahu kelak dibutuhkan.
Memproses data adalah mengolah data mentah menjadi wujud sajian data yang siap
ditafsirkan melaluai beberapa tahapan. Adapun tahapannya adalah a) tabulasi data, dan b)
pengolahan/analisis data.
Tabulai Data
Pengertian.
Istilah tabulasi dapat diartikan “menyusun menjadi tabel” atau dapat diartikan juga dengan
pengolahan atau pemrosesan hingga menjadi tabel. Tabulasi merupakan coding sheet yang
memudahkan penliti dalam mengolah dan menganalisisnya, baik secara manual maupun
komputer.tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek yang akan diteliti dan angka-angka
sebagai simbolisasi (label) dari kategori berdasarkan variabel-variabel yang diteliti.
Tabel memiliki dua dimensi sajian, yaitu dari kirike kanan dalam bentuk kolom-kolom sajian
dari atas ke bawah dalam bentuk baris-baris, dengan demikian gambar tentang dua dimensi
cepat terlihat.
Data mentah yang diperoleh dari lapangan akan bervariasi, tergantung pada alat pengumpul
data yang digunakan oleh evaluator yaitu sebagai berikut :
1. Data yang diperoleh dengan menggunakan angket maka data yang diperoleh berupa
centangan atau check list pada pilihan-pilihan, lingkaran-lingkaran pada angka atau
huruf ang disediakan dalam instrumen, atau kalimat-kalimat jawaban yang sifatnya
kualitatif.
2. Data yang diperoleh dengan wawancara, wujud data yang diperoleh berbentuk
centangan, lingkaran, dan kalimat jawaban yang diberikan oleh responden dan dicatat
oleh petugas pengumpulan data.
3. Data yang diperoleh dengan observasi maka wujud data yang diperoleh berbentuk
centangan, lingkaran, dan kalimat-kalimat catatan petugas.
4. Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi berupa angka-angka atau
simbol-simbol yang menunjukkan peringkat kondisi objek yang ditelaah.
5. Data yang diperoleh dengan tes atau inventori berupa angka-angka yang menunjukkan
skor nilai.
Dari kelima bentuk data yang dijelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis data
bisa digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu
1. Nilai jai, berupa nilai angka yang dibuat dari interprestasi kriteria dan tes
2. Kode-kode atau simbol-simbol yang bisa berupa tanda centang dan lingkara, atau
memberikan tanda silang pada pilihan-pilihan
3. Informasi dalam bentuk paparan kalimat yang memuat data kuantitatif dan kualitatif.
Adapun komponen identitas responden terdiri atas indikator:
1. Gologan/ruang
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis kelamin “L/P”
Jenis sekolah
Umur
Pendidikan terakhir, dan
Intensitas kursus sejenis yang pernah diikuti.
Komponen persepsi peserta tentang penyelenggaraan pelatihan terdiri atas indikator:
1. Persepsi tentang materi:
a. Pemahaman materi
b. Kebaruan materi
c. Struktur materi
2. Persepsi tentang pelatih:
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metod yang menyenangkan
3. Persepsi tentang evaluasi:
a. Relevansi tes hasil belajar
b. Pemahaman soal tes.
Untuk mempermudahkan penolahan, kategori-kategori dari indikator komponen/ variabel
harus diberi label/kode dalam bentuk angka. Label-label dari tiap indikator dibutuhkan pada
masing-masing instrumen di kolom kedua kurung siku yang telah disediakan. Dengan
memberikan pengkodean langsung pada masing-masing instrumen jelas akan membantu
dalam melakukan tabulasi, yaitu hanya dengan melihat kolom kedua, lalu memindahkan
angka yang tertera pada kolom itu pada coding sheet, tetapi jika tidak dilakukan pun tidak
apa-apa.
Data yang berbentuk kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif ada yag dapat ditabulasi, tetapi
ada juga yang sepatutnya tetap berada dalam status kualitatif. Data yang bersifat kualitatif
disebut dengan istilah “data narasi”. Cara penolahan data narasi dibagi menjadi dua yaitu 1)
data narasi berpotensi tabulasi, dan 2) data narasi nontabulasi.
1. Data Narasi Berpotensi Tabulasi
Data jenis ini mengacu pada jawaban responden yang tingkat kemunculannya tinggi,
artinya jawaban yang sering muncul karena diamati oleh responden. Contoh,
Petanyaan:
Bagaimanakah pendapat bapak/ibu tentang pentingnya pelatihan calon Kepala
Sekolah SD/MI di masa yang akan datang?
a. Harus dlakukan, karena ...........................................................................................
b. Tidak perlu dilaksanakan, karena ............................................................................
c. Harus dilakukan dengan perbaikan, yaitu ...............................................................
Item pertanyaan diatas akan menghasilan dua macam data narasi sekaligus. Kita dapat
menghitung berapa orang responden yang memilih pilihan (a), (b), (c), atau (d).
Sedangkan alasan yang dituliskan dibelakang pilihan tersebut merupakan data
nontabulasi. Oleh karena itu hanya jawaban alternatif saja yang dpat ditabulasi.
2. Data Narasi Nontabulasi
Data narasi nontabulasi adalah data yang berwujud kalimat atau uraian yang sangat
individual dan unik karena merupakan pendapat responden secara perseorangan.
Ketepatan dalam memberikan argumen merupakan masukan yang sangat berharga
bagi pengambil keputusan di dalam menentukan tindak lanjut program pelatihan.
Walaupun data narasi nontabulasi tidak dapat diubah atau dimodifikasi, tetapi
masihdapat disiasati agar mudah diolah. Pemikira ini berangkat dari walaupun tingkat
keunikan manusia tinggi, tetapi jika mendapatkan data dari sekian banyak responden,
pasti ada beberapa data yang memiliki kesamaan.kesamaan inilah yang memberikan
peluang untuk melakukan pengelompokan atas data tersebut, dan kemudian dapat
menghitung atau mengolahnya. Misalnya,
Pilihan
a. Harus dilakukan
b. Tidak
Alasan
Untuk memimpin perlu bekal
Tidak semua calon mampu
Untuk mendapatkan standar kemampuan
perlu Semua
guru
memiliki
pengalaman
dilaksanakan
Tallies
IIII II
III
II
II
Jumlah
7
3
2
2
mengelola sekolah
Materi yang diajarkan tidak asing bagi para III
3
guru
c. Harus dilakukan Untuk memimpin perlu persiapan, tetapi III
3
dengan
disesuaiakan dengan tugas-tugas peserta
perbaikan
Pelatihan harus disertai dengan tindak lanjut IIII
4
yang jelas
Dari tabulasi diatas, evaluator dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
pendapat responden terhadap pelatihan. Jka ada pendapat lainyang muncul hanya satu
kali, tidak perlu ditabulasi, tetapi jka cukup baik, lebih baik dimasukkan kedalam
tabel sebagai bahan pertimbangan.
Tujuan evaluasi program adalah erupaya mencari rekomendasi. Rekomendasi ini didapatkan
dari hasil analisis data yang didapat dari lapangan. Dalam proses analisi, kita melakukan
beberapa pengolahan data yang didapat. Mengolah data adalah suatu proses mengubah wujud
data yang diperoleh, biasanya masih termuat di dalam instrumen atau catatan-catatan yang
dibuat peneliti (evaluator), menjadi sebuah sajian data.ada beberapa hala yang mendasar yang
perlu dipertimbangkan evaluator/pneliti yang bisa membantu dalam memaknai setumpuk
data, yaitu sebagai berikut.
Awali dengan Tujuan Evaluasi
Ketika menganalisis data selalu harus diawali dengan meninjau ulang tujuan valuasi, ini akan
mempermudah dalam menyusun data dan memfokuskan analisis.
Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kuantitatif
1. Buat salinan data dan simpan master salinannya. Gunakan salinan tersebut untuk
pengeditan, pemotongan, atau yang lainnya.
2. Tabulasi data
3. Untuk skala penilaian dan ranking, isarankan untuk menghitung rata-rata.
Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kualitatif
1.
2.
3.
4.
5.
Baca semua data secara seksama
Susun semua komentar pada kategori yang sejenis.
Beri nama kategori tersebut,
Usahakan untuk mengenali pola, dan hubungan kausal dari pola tersebut.
Simpan semua komentar itu untuk beberapa tahun kedepan setelah pelaksanaan
evaluasi, siapa tahu kelak dibutuhkan.
Memproses data adalah mengolah data mentah menjadi wujud sajian data yang siap
ditafsirkan melaluai beberapa tahapan. Adapun tahapannya adalah a) tabulasi data, dan b)
pengolahan/analisis data.
Tabulai Data
Pengertian.
Istilah tabulasi dapat diartikan “menyusun menjadi tabel” atau dapat diartikan juga dengan
pengolahan atau pemrosesan hingga menjadi tabel. Tabulasi merupakan coding sheet yang
memudahkan penliti dalam mengolah dan menganalisisnya, baik secara manual maupun
komputer.tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek yang akan diteliti dan angka-angka
sebagai simbolisasi (label) dari kategori berdasarkan variabel-variabel yang diteliti.
Tabel memiliki dua dimensi sajian, yaitu dari kirike kanan dalam bentuk kolom-kolom sajian
dari atas ke bawah dalam bentuk baris-baris, dengan demikian gambar tentang dua dimensi
cepat terlihat.
Data mentah yang diperoleh dari lapangan akan bervariasi, tergantung pada alat pengumpul
data yang digunakan oleh evaluator yaitu sebagai berikut :
1. Data yang diperoleh dengan menggunakan angket maka data yang diperoleh berupa
centangan atau check list pada pilihan-pilihan, lingkaran-lingkaran pada angka atau
huruf ang disediakan dalam instrumen, atau kalimat-kalimat jawaban yang sifatnya
kualitatif.
2. Data yang diperoleh dengan wawancara, wujud data yang diperoleh berbentuk
centangan, lingkaran, dan kalimat jawaban yang diberikan oleh responden dan dicatat
oleh petugas pengumpulan data.
3. Data yang diperoleh dengan observasi maka wujud data yang diperoleh berbentuk
centangan, lingkaran, dan kalimat-kalimat catatan petugas.
4. Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi berupa angka-angka atau
simbol-simbol yang menunjukkan peringkat kondisi objek yang ditelaah.
5. Data yang diperoleh dengan tes atau inventori berupa angka-angka yang menunjukkan
skor nilai.
Dari kelima bentuk data yang dijelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis data
bisa digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu
1. Nilai jai, berupa nilai angka yang dibuat dari interprestasi kriteria dan tes
2. Kode-kode atau simbol-simbol yang bisa berupa tanda centang dan lingkara, atau
memberikan tanda silang pada pilihan-pilihan
3. Informasi dalam bentuk paparan kalimat yang memuat data kuantitatif dan kualitatif.
Adapun komponen identitas responden terdiri atas indikator:
1. Gologan/ruang
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis kelamin “L/P”
Jenis sekolah
Umur
Pendidikan terakhir, dan
Intensitas kursus sejenis yang pernah diikuti.
Komponen persepsi peserta tentang penyelenggaraan pelatihan terdiri atas indikator:
1. Persepsi tentang materi:
a. Pemahaman materi
b. Kebaruan materi
c. Struktur materi
2. Persepsi tentang pelatih:
a. Penguasaan materi
b. Penggunaan metod yang menyenangkan
3. Persepsi tentang evaluasi:
a. Relevansi tes hasil belajar
b. Pemahaman soal tes.
Untuk mempermudahkan penolahan, kategori-kategori dari indikator komponen/ variabel
harus diberi label/kode dalam bentuk angka. Label-label dari tiap indikator dibutuhkan pada
masing-masing instrumen di kolom kedua kurung siku yang telah disediakan. Dengan
memberikan pengkodean langsung pada masing-masing instrumen jelas akan membantu
dalam melakukan tabulasi, yaitu hanya dengan melihat kolom kedua, lalu memindahkan
angka yang tertera pada kolom itu pada coding sheet, tetapi jika tidak dilakukan pun tidak
apa-apa.
Data yang berbentuk kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif ada yag dapat ditabulasi, tetapi
ada juga yang sepatutnya tetap berada dalam status kualitatif. Data yang bersifat kualitatif
disebut dengan istilah “data narasi”. Cara penolahan data narasi dibagi menjadi dua yaitu 1)
data narasi berpotensi tabulasi, dan 2) data narasi nontabulasi.
1. Data Narasi Berpotensi Tabulasi
Data jenis ini mengacu pada jawaban responden yang tingkat kemunculannya tinggi,
artinya jawaban yang sering muncul karena diamati oleh responden. Contoh,
Petanyaan:
Bagaimanakah pendapat bapak/ibu tentang pentingnya pelatihan calon Kepala
Sekolah SD/MI di masa yang akan datang?
a. Harus dlakukan, karena ...........................................................................................
b. Tidak perlu dilaksanakan, karena ............................................................................
c. Harus dilakukan dengan perbaikan, yaitu ...............................................................
Item pertanyaan diatas akan menghasilan dua macam data narasi sekaligus. Kita dapat
menghitung berapa orang responden yang memilih pilihan (a), (b), (c), atau (d).
Sedangkan alasan yang dituliskan dibelakang pilihan tersebut merupakan data
nontabulasi. Oleh karena itu hanya jawaban alternatif saja yang dpat ditabulasi.
2. Data Narasi Nontabulasi
Data narasi nontabulasi adalah data yang berwujud kalimat atau uraian yang sangat
individual dan unik karena merupakan pendapat responden secara perseorangan.
Ketepatan dalam memberikan argumen merupakan masukan yang sangat berharga
bagi pengambil keputusan di dalam menentukan tindak lanjut program pelatihan.
Walaupun data narasi nontabulasi tidak dapat diubah atau dimodifikasi, tetapi
masihdapat disiasati agar mudah diolah. Pemikira ini berangkat dari walaupun tingkat
keunikan manusia tinggi, tetapi jika mendapatkan data dari sekian banyak responden,
pasti ada beberapa data yang memiliki kesamaan.kesamaan inilah yang memberikan
peluang untuk melakukan pengelompokan atas data tersebut, dan kemudian dapat
menghitung atau mengolahnya. Misalnya,
Pilihan
a. Harus dilakukan
b. Tidak
Alasan
Untuk memimpin perlu bekal
Tidak semua calon mampu
Untuk mendapatkan standar kemampuan
perlu Semua
guru
memiliki
pengalaman
dilaksanakan
Tallies
IIII II
III
II
II
Jumlah
7
3
2
2
mengelola sekolah
Materi yang diajarkan tidak asing bagi para III
3
guru
c. Harus dilakukan Untuk memimpin perlu persiapan, tetapi III
3
dengan
disesuaiakan dengan tugas-tugas peserta
perbaikan
Pelatihan harus disertai dengan tindak lanjut IIII
4
yang jelas
Dari tabulasi diatas, evaluator dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
pendapat responden terhadap pelatihan. Jka ada pendapat lainyang muncul hanya satu
kali, tidak perlu ditabulasi, tetapi jka cukup baik, lebih baik dimasukkan kedalam
tabel sebagai bahan pertimbangan.