Chapter I Rancang Bangun Alat Pencacah Jagung

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan
perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada
awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu
kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula
sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang kompleks.
Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara
langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian.
Sesuai dengan definisi mekanisasi pertanian (agriculture mechanization),
maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya
kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari
proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik, maka
produk pertanian harus memiliki penanganan pasca panen yang baik. Penanganan
pasca panen dilakukan dengan memperhatikan tingkat standarisasi mutu yang
diizinkan. Jika penanganan yang dilakukan tidak baik, maka akan memberikan
dampak buruk bagi produk tersebut seperti kualitas produk menjadi buruk
sehingga harga jualnya rendah serta dapat menimbulkan kerugian bagi para
petani. Hal ini menimbulkan ide-ide dalam mengembangkan pengolahan bahan

hasil pertanian menjadi produk olahan lebih lanjut.
Untuk menghasilkan produk olahan diperlukan ilmu, keahlian dan
keterampilan tersendiri. Teknik dalam mengolahnya juga berbeda-beda. Beberapa

1

2

teknik pengolahan pangan yang sering dilakukan adalah menghilangkan lapisan
luar yang tidak diinginkan (mengupas), memotong, memarut, pembagian dan
pelunakan,
pendidihan,

pemerasan,

emulsifikasi,

penggorengan,

fermentasi,


pengukusan,

pemasakan

pemanggangan,

(perebusan,

penyangraian),

pengpresan, pengeringan semprot, pengepakan dan pasteurisasi.
Jagung merupakan bahan pangan yang berperan penting dalam
perekonomian Indonesia, dan merupakan pangan tradisional atau makanan pokok
di beberapa daerah. Kandungan gizi jagung tidak kalah dengan beras atau terigu,
bahkan jagung memiliki keunggulan karena merupakan pangan fungsional dengan
kandungan serat pangan, unsur Fe dan beta-karoten (pro vitamin A) yang tinggi
(Suarni, 2001).
Penggilingan adalah salah satu cara untuk memecah dan memperkecil
partikel bahan sehingga volumenya menjadi lebih kecil untuk mempermudah

penyimpanan dan pengemasan ,serta diharapkan bisa meningkatkan daya guna
dan manfaat bahan. Dengan metode penggilingan diharapkan dapat dihasilkan
bahan awetan dan bahan baku untuk pengolahan pakan sehingga dapat mengatasi
ketersediaan pakan sampai akhir musim kemarau
Jagung giling merupakan bahan pokok dalam pembuatan makanan ternak
yang banyak dikonsumsi oleh perternak besar dan kecil. Sebagai bahan pokok
makanan ternak maka tingkat kehalusan gilingan dari jagung harus disesuaikann
dengan usia binatang, apakah untuk penggemukan atau produksi karena
berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak (Hall, 1983). Salah satu kendala dalam
mendapatkan hasil gilingan jagung yang bervariasi adalah penggunaan mesin
penggiling jagung yang belum sesuai dengan biaya operasi.

3

Uraian di atas menjadi alasan penelitian ini dilakukan, yaitu untuk
merancang alat pencacah jagung yang bisa mengolah biji jagung menjadi pakan
ternak yang dapat mengasilkan produk olahan yang sesuai dengan biaya operasi.
Pada penelitian ini, setelah dilakukan perancangan alat pencacah jagung,
selanjutnya dilakukan pembuatan alat dimulai dari pemilihan bahan, selanjutnya
pengukuran, pemotongan, perangkaian, pengelasan dan finishing. Selanjutnya

dilakukan uji kelayakan pada alat dan dilakukan pengukuran parameter yang
digunakan pada penelitian.
Tujuan Penelitian
Merancang, membuat, menguji serta menganalisis nilai ekonomis alat
pencacah jagung.
Kegunaan Penelitian
1.

Bagi penulis, yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang
merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi
Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2.

Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai alat pencacah jagung

3.

Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan

terutama petani jagung