Tipe dan Fungsi Kepemimpinan Konsep Dasa

Tipe dan Fungsi Kepemimpinan: Konsep Dasar
Mata Kuliah: Kepemimpin Perpustakaan dan Informasi
Prodi Perpustakaan dan Infromasi, FIP UPI 2016
Oleh: Hanafiati N. Istiqomah, Meydina F. Ananda, Nuryaman, dan Solikhin
Prodi Perpustakaan dan Informasi FIP UPI Bandung 2016
Nuryamanalmalik@gmail.com
Nuryaman13@student.upi.edu

Tipe Kepemimpinan
Eungene Emerson Jennings dan Robert T Golembiewski mengemukakan 6 tipe
kepemimpinan yaitu:
a. Tipe Kepemimpinan Otoriter
Tipe kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan
yang bersifat terpusat pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu,
penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai
tujuan organisasi. Pemimpin ini tidak mengikutsertakan dan tidak memperbolehkan
bawahan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan tidak mentoleransi
adanya penyimpangan. Pemimpin otoriter merasa memperoleh dan memiliki hak-hak
istimewa dan harus diistimewakan oleh bawahannya. Ciri-ciri kepemimpinan otoriter
antara lain:
a)

b)
c)
d)
e)

Mengandalkankepada kekuatan / kekuasaan
Menganggapdirinya paling berkuasa
Keras dalam mempertahankan prinsip
Jauh dari para bawahan
Perintah diberikan secara paksa

b. Tipe Kepemimpinan Diktatoris
Tipe kepemimpinan ini lebih keras atau kejam daripada tipe kepemimpinan
otoktatis, meskipun keduanya sebenarnya sulit untuk dibedakan. Perilaku atau gaya
kepemimpinan diktatoris
a) Berperilaku sebagai penguasa tunggal yang tidak dapat diganti karena merasa
bahwa dirinya diciptakan untuk berkuasa.

b) Setiap kehendak atau kemauan pemimpin diktatoris harus terlaksana, meskipun
harus dilaksanakan dengan menghalalkan segala cara.

c) Orientasi gaya kepemimpinannya hanya pada hasil, tidak peduli bagaimana cara
mencapainya. Meskipun harus mengorbankan orang lain, khususnya anggota
organisasi.
d) Bersembunyi dibalik slogan-slogan sebagai pelindung, penyelamat, pembeal,
pahlawan,

pemimpin

yang

akan

mewujudkan

cita-cita

bagi

anggota


organisasinya.
e) Ucapan diberlakukan sebagai peraturan atau undang-undang yang tidak boleh
dibantah.
f) Senjata utama dalam menjalankan kepemimpinannya adalah ancaman hukuman
yang berat bagi yang menentang atau berkhianat.
g) Diantara anggota organisasi terjadi saling curiga mencurigai, karena yang satu
berprasangka pada yang lain sebagai antek-antek pemimpin yang diktator.
h) Anggota organisasi tidak boleh mengomentari ucapan, perkataan, keputusan,
kebijakan karena dianggap sebagai pembangkangan atau penghianatan.
c. Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan yang demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang
mengacu pada hubungan. Seorang pemimpin selalu mengadakan hubungan dengan
yang dipimpinnya. Segala kebijakasaan pemimpin merupakan hasil musyawarah atau
kumpulan ide yang konstruktif. Pemimpin sering turun ke bawah guna menggunakan
informasi yang juga akan berguna untuk membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan
selanjutnya. Ciri-ciri kepemimpinan demokratis ini antara lain:
a)
b)
c)
d)

e)

Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
Bersifat terbuka
Bawahan diberi kesempatan untuk memberi saran dan ide-idebaru
Dalampengambilan keputusan utamakan musyawarah untuk mufakat
Menghargai potensi individu

d. Tipe Kepemimpinan Kharismatik
Gaya atau kepemimpinan kharismatik ini bersandar pada karakteristik kualitas
kepribadian yang istimewa sehingga mampu menciptakan kepengikutan pada
pemimpin sebagai panutan, yang memiliki daya tarik yang sangat memukau, de ngan
memperoleh pengikut yang banyak (sangat besar) jumlahnya. Kepemimpinan
Kharismatik dapat diartikan juga sebagai kepemimpinan yang memiliki kekuasanan
yang kuat dan tetap serta dipercayai oleh pengikut-pengikutnya. Berdasarkan uraianuraian diatas kepemimpinan kharismatik dapat diartikan sebagai kemampuan

mempengaruhi orang lain dengan mendayagunakan keistimewaan atau kelebihan
dalam sifat/aspek kepribadiaan pemimpin, sehingga menimbulkan rasa hormat, rasa
segan dan kepatuhan yang tinggi pada para pengikutnya.
e. Tipe Kepemimpinan Paternalistik

Kepemimpinan Paternalistik adalah pemimpin yang perannya diwarnai oleh sikap
kebapak-bapakan dalam arti bersifat melindungi, mengayomi, dan menolong anggota
organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin merupakan tempat bertanya dan menjadi
tumpuan harapan bagi pengikutnya dalam menyelesaikan masalah-masalah. Karena
menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa maka pemimpin ini
bersikap terlalu melindungi dan bersikap maha tahu segala hal. Dia jarang memberi
kesempatan kepada bawahannya untuk mempunyai inisiatif, mengembangkan daya
kreasi dan fantasi mereka serta untuk mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu
Sondang P. Siagian (1991, h. 33) mengatakan bahwa tipe kepemimpinan pateralistik
banyak terdapat pada masyarakat tradisional, agraris. Popularitas pemimpin
paternalistik disebabkan (a) kuatnya ikatan primordinal (b) sistem keluarga (c)
kehidupan masyarakat yang kumunalistik (d) peran atau istiadat yang sangat kuat
dalam masyarakat (e) hubungan pribadi dan rasa hormat yang tinggi pada orang tua.
f. Tipe Kepemimpinan Bebas ( Laissez Faire Atau Free-Rein)
Tipe

kepemimpinan

ini


pada

dasarnya

berpandangan

bahwa

anggota

organisasinya mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus
dirinya masing-masing, dengan sedikit pengarahan atau pemberian petunjuk dalam
merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok
organisasi. Sehubungan dengan itu Jenning dan Golembiewski ( 1992, p.103 )
mengatakan bahwa pemimpin membiarkan kelompoknya memantapkan tujuan dan
keputusannya. Pemimpin memberikan sedikit dukungan untuk melakukan usaha
secara keseluruhan. Kebebasan anggota kadang-kadang dibatasi oleh pemimpin
dengan menetapkan tujuan yang harus dicapai disertai parameter-parameternya.
Sedang yang paling ektrim dalam tipe free-rein ini adalah pemberian kebebasan
sepenuhnya pada anggota organisasi untuk bertindak pada anggota organisasi tanpa

pengarahan dan kontrol, kecuali jika diminta. Dampaknya sering terjadi kekacauanya
karena tipe kepemimpinan itu memberikan setiap anggota organisasi tipe berbeda
kepentingan dan kemampuannya untuk bertindak ke arah yang berbeda-beda.
Pemimpin hanya menyediakan diri sendiri sebagai penasihat apabila diperlukan atau
diminta.

Berikut tipe kepemimpinan abad ke-21 menurut Albukhari[CITATION Sua16 \n \t \l
1057 ] sebagai bentuk adaptasi dari perkembangan yang ada:
a. Kepemimpinan Transformasional
Menunjuk pada proses membangun komitmen terhadap sasaran organisasi dan
memberi kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Teori transformasional mempelajari juga bagaimana para pemimpin mengubah
budaya dan struktur organisasi agar lebih konsisten dengan strategi-strategi
manajemen untuk mencapai sasaran organisasional. Dengan cara demikian, antar
pimpinan dan bawahan terjadi kesamaan persepsi sehingga mereka dapat
mengoptimalkan usaha ke arah tujuan yang ingin dicapai organisasi. Melalui cara ini,
diharapkan akan tumbuh kepercayaan, kebanggaan, komitmen, rasa hormat, dan loyal
kepada atasan sehingga mereka mampu mengoptimalkan usaha dan kinerja mereka
lebih baik dari biasanya.
b. Kepemimpinan Transaksaksional

Pengertian

kepemimpinan

transaksional

merupakan

salah

satu

gaya

kepemimpinan yang intinya menekankan transaksi di antara pemimpin dan bawahan.
Kepemimpinan

transaksional

memungkinkan


pemimpin

memotivasi

dan

mempengaruhi bawahan dengan cara mempertukarkan reward dengan kinerja
tertentu. Artinya, dalam sebuah transaksi bawahan dijanjikan untuk diberi reward bila
bawahan mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kesepakatan yang telah
dibuat bersama. Menurut Bass (1985), sejumlah langkah dalam proses transaksional
yakni; pemimpin transaksional memperkenalkan apa yang diinginkan bawahan dari
pekerjaannya dan mencoba memikirkan apa yang akan bawahan peroleh jika hasil
kerjanya sesuai dengan transaksi. Pemimpin menjanjikan imbalan bagi usaha yang
dicapai, dan pemimpin tanggap terhadap minat pribadi bawahan bila ia merasa puas
dengan kinerjanya. \
Berdasarkan uraian di atas, perbedaan utama antara kepemimpinan transformasional
dan transaksional dapat diidentifikasi yakni, bahwa inti teori kepemimpinan transaksional
terutama menjelaskan hubungan antara atasan dan bawahan berupa proses transaksi dan
pertukaran (exchanges process) yang bersifat ekonomis, sementara teori kepemimpinan

transformasional pada hakikatnya menjelaskan proses hubungan antara atasan dan bawahan
yang di dasari nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan asumsi-asumsi mengenai visi dan misi
organisasi.

Pemimpin di abad 21 ini di samping mempunyai power juga faktor manajerial.
Pemimpin itu harus memiliki dan mengkondisikan dirinya pada situasi, artinya pemimpin itu
harus mempunyai gaya kepemimpinan yang situasional. Disamping nilai atau gaya
kepemimpinan di atas, pemimpin abad 21 juga harus memiliki jiwa : (1) Enterprener,
pemimpin abad 21 harus kompeten, individualistis, egosentris, dominan, percaya pada diri
sendiri, inovatif, punya kemampuan keras, memiliki dorongan untuk mencapai sesuatu yang
luar biasa. Jiwa Enterprener ini baik sekali untuk pemimpin saat sekarang. Disamping
mempunyai dedikasi yang tinggi, juga tidak mementingkan pada kepentingan sendiri;
(2)Corporatif, seorang pemimpin selalu dianggap sebagai tindakan tim, ia sangat dominan,
tetapi tidak suka mendominasi. Sangat direktif namun masih memberikan kebebasan pada
bawahannya, konsultatif, tetapi kurang partisipatif; (3) Developer, Seorang pemimpin harus
juga seorang pembangun yaitu orang yang menganggap orang lain sebagai sumber kekuatan
utama. Itu sebabnya ia sangat percaya kepada bawahannya. Selalu membantu
mengaktualisasikan potensi yang dimiliki bawahan. Memiliki ketrampilan dalam membina
hubungan yang hebat. Dengan itu ia mampu memenagkan loyalitas dari masyarakat dan
menciptakan iklim yang memberi dukungan penuh atas kepemimpinannya; (4) Integrator,

Seorang integrator ialah seorang yang selalu ingin membangun konsensus dan komitmen.
Memiliki kemampuan dalam melakukan hubungan dan bantuan, serta sangat partisipatif, ia
juga seorang pelopor pembentukan tim yang kokoh, seorang yang penuh motivasi, terampil
dalam menyatukan masukan yang bervariasi. Pendeknya ia adalah pemimpin yang brillian
dan lebih menyukai pengambilan keputusan kelompok.
Fungsi kepemimpinan
Menurut Hawawi bahwa fungsi kepemimpinan yaitu sebagai berikut:
a) Fungsi Instruktif, adalah pemimpin sebagai komunikator yang menentukan apa (isi
perintah), bagiamana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai,
melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan diman (tempat mengerjakan perintah) agar
keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin
hanyalah melaksanakan suatu perintah.
b) Fungsi Konsultatif, adalah pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai bentuk
dari komunikasi dua arah untuk usaha menetapkan keputusan yang membutuhkan
pertimbangna dan konsultasi dengan orang yang dipimpinnya.
c) Fungsi Partisipasi, adalah pemimpin dapat mengaktifkan anggotanya dalam pengambilan
keptuusan maupun dalam melaksanakannya.

d) Fungsi Delegasi, adalah pemimpin memberikan pelimpahan wewenang yang membuat
atau sampai dengan menetapkan keputusan. Fungsi delegasi merupakan kepercayaan
seorang pemimpin kepada seorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk
bertanggung jawab.
e) Fungsi Pengendalian, adalah pemimpin dapat membimbing, mengarahkan, koordinasi
dan pengawasan terhadapa aktivitas anggotanya.
Daftar Pustaka
Albukhari, S. (2016). Dipetik Oktober 02, 2016, dari Kepemimpinan Abad ke-21:
https://gontor-id.academia.edu/SuardiAlBukhari
Anonim.
(tt)
.Tipe
dan
Gaya
Kepemimpinan
[Online]
Tersedia
di
http://dosen.uta45jakarta.ac.id/downlot.php?file=Tipe%20dan%20Gaya
%20Kepemimpinan%20(%20TM%205-6)%20.pdf diakses pada 01 Oktober 2016.
Anonim. (2015). Pengertian Kepemimpinan, Fungsi, Sejarah Kepemimpinan. [Online]
Tersedia di http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kepemimpinan-fungsisejarah.html. Diakses pada 02 Oktober 2016.
Lista. (tt). Teori Organisasi Umum 1: Kepemimpinan. [Online] tersedia di
http://lista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22306/P+13%2614+kepemimpinan.p
df diaakses pada 01 Oktober 2016.
Sirojudin, Muhammad Kosim. (tt). Tipe dan Fungsi Kepemimpinan. [Online] Tersedia di
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/194505031971091MUHAMMAD_KOSIM_SIRODJUDIN/TIPE_DAN_FUNGSI_KEPEMIMPINANx.p
df diakses pada 01 Oktober 2016.
Titi,

H.(2015).
Kepemimpinan
dala
Manajemen.
[Online]
Tersedia
http://e511308hilda.blogspot.co.id/2015/kepemimpinan-dalam-manajemen.html.
Diakses pada 02 Oktober 2016.

di