RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE LOT FOR LOT PADA PT. ELANG JAGAD
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN KEBUTUHAN
BAHAN BAKU MENGGUNAKAN
METODE LOT FOR LOT PADA PT. ELANG JAGAD
1) 2) 3) Shofia Fatkurrotin Henry Bambang Setyawan Yoppy Mirza Maulana
S1 / Jurusan Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi
STMIK STIKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email: 1)
Abstract: PT. Elang Jagad is a company applying strategy Make-to-Order in inventories of raw
material. PT. Elang Jagad often have inaccuracies in fulfilling orders from it’s customers according
to the number and order fulfillment time that has been set (due date). So PT. Elang Jagad
experiencing problems calculating material requirements planning such as, customer order fulfillment
are often experiencing delays, which will result in lost customers (stock out).Through the analysis of data in 2011 and 2012, showed the inaccuracy due date in order
fulfillment to customers. From the analysis of the data issues and order fulfillment, then the required
material requirements planning that completed with the method of calculation of the lot-for-lot.Based on the results of testing and evaluation, it is known that the information system is built
to reduce the excess due date fulfillment of customer orders. Examples of the company's customers are
PT. Arga Arta Utama and PT. Nakula Sadewa, the average percentage of inaccuracy due date in
order fulfillment in the year 2011 by 88 %, whereas in the year 2012 by 79 %. Presence software
comparison of the percentage of inaccuracy due date fulfillment of customer orders in 2011-2012 at 0
%. So that the inaccuracy due date fulfillment of customer orders can be reduced and PT. Elang
Jagad do not lose customers (stock out).Keywords : Material Requirements Planning, Lot - For- Lot, Due Date Dalam merencanakan kebutuhan bahan baku
dalam menepati waktu (due date) pesanan dari untuk memenuhi pesanan para pelangganya, PT. pelanggan dilakukan sebanyak empat periode Elang Jagad menerapkan strategi Make-to-Order . dalam satu bulan, tetapi pada kenyataannya
Fokus operasional dari perusahaan industri yang perusahaan tidak dapat memenuhi jumlah
strategi Make-to-Order adalah
memilih terarah pada pesanan yang telah dipesan oleh pelanggan sesuai kebutuhan spesifik yang dipesan oleh pelanggan, dengan waktu pemenuhan pesanan Hal ini
.
dimana sistem produksi menetapkan jumlah disebabkan karena (1) Belum adanya informasi produk berdasarkan pada kebutuhan pesanan dari yang jelas mengenai jumlah kebutuhan bahan pelanggan. (Gazpersz, 2012 : 12-13). Oleh baku yang dimiliki pada setiap periode (on hand karena itu, perusahaan harus dapat merencanakan
inventory ); (2) Ketidaktepatan perusahaan dalam
kebutuhan bahan baku untuk memenuhi pesanan melakukan perkiraan mengenai jumlah dari pelanggan agar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan waktu pemenuhan pesanan.
Berdasarkan kondisi perusahaan saat ini dalam melakukan pemenuhan pesanan kepada pelanggan, tampak seperti pada Gambar 1, terlihat pada setiap bulannya Tahun 2011 dan kebutuhan bahan baku yang akan digunakan
2012, PT. Elang Jagad mengalami ketidaktepatan dalam memenuhi pesanan dari pelanggan. dalam memenuhi pesanan pelanggan, dimana
Gambar 1 Grafik Perbandingan Ketidaktepatan Due Date Pemenuhan Pesanan Pelanggan
Penggunaan metode Lot-for-Lot ini bertujuan untuk meminimumkan ongkos simpan, sehingga dengan metode Lot-for-Lot ini ongkos simpan menjadi nol. Serta apabila dilihat dari pola kebutuhan yang mempunyai sifat
1. Analisis Permasalahan
METODE
perusahaan dalam menentukan jumlah kebutuhan bahan baku dari jumlah pesanan pelanggan agar sesuai dengan kuantitas yang dibutuhkan dan waktu pemenuhan pesanan. Sehingga pemenuhan pesanan dari pelanggan dapat terpenuhi secara tepat waktu (due date).
Lot-for-Lot , diharapkan dapat membantu
dalam memperoleh hasil perhitungan. Disamping itu metode Lot-for-Lot ini sering digunakan oleh perusahaan manufaktur yang mempunyai sifat “set-up” permanen pada proses produksinya. (Nasution dan Prasetyawan, 2008 : 136). Berdasarkan uraian di atas maka, diperlukan Rancang Bangun Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Menggunakan Metode
discontinued atau tidak teratur, maka metode Lot- for-Lot ini memiliki kemampuan yang baik
requirements) dalam setiap periode.(Gaspersz, 2012 : 456).
Kejadian seperti ini dapat menimbulkan (1) Kekecewaan yang dialami oleh pelanggan karena barang jadi (finished good) yang di inginkan tidak terpenuhi dan sering mengalami ketidaktepatan, yang akan mengakibatkan kehilangan pelanggan (stockout); (2) Menurunnya jumlah pesanan pelanggan tetap dari jenis pesanan biasa (continuous). (Anupindi dkk, 2011 : 307-327). Seperti tampak terlihat pada Gambar 2, terlihat menurunnya jumlah pesanan pelanggan dari Tahun 2011-2012.
direncanakan (planned order) dalam kuantitas yang sama dengan kebutuhan bersih (net
for-Lot menetapkan besarnya pesanan yang
Ada beberapa perhitungan yang dapat digunakan dalam perencanaan kebutuhan bahan baku, salah satunya adalah metode Lot-for-Lot. Metode Lot-for-Lot menempatkan suatu pesanan untuk setiap periodenya dalam kuantitas yang tepat dan waktu yang sama dengan kebutuhan. Dengan demikian teknik perhitungan metode Lot-
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa adanya permasalahan yang terjadi pada perusahaan yang tidak dapat memenuhi pesanan kepada pelanggannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dan waktu pemenuhan pesanan. Dilihat dari jumlah pesanan pelanggan dan waktu pemenuhan pesanan yang berbeda-beda, perencanaan kebutuhan bahan baku yang telah dibuat oleh perusahaan saat ini, belum sepenuhnya membantu dalam memenuhi pesanan para pelanggannya. Sehingga proses pembuatan perencanaan kebutuhan bahan baku yang dilakukan oleh bagian operasional tidak dapat mendukung perusahaan dalam menepati waktu (due date) pesanan dari pelanggan.
Order
Gambar 2 Grafik Perbandingan Jumlah Purchase
Berdasarkan hasil data yang dikumpulkan, dapat diketahui dokumen yang berkaitan mengenai peranan, tanggung jawab, aturan dan kebijakan, serta stakeholder yang terlibat dengan alur sistem yang dilakukan saat ini, yaitu bagian operasional dan bagian produksi dan pengepakan. Disesuaikan dengan peranan, tanggung jawab, aturan dan kebijakan pada perusahaan. Berikut adalah alur proses bisnis saat ini yang digambarkan secara secara keseluruhan dalam bentuk flowchart, lebih jelasnya pada Gambar 3. Alir Sistem Saat Ini Admin dan Bagian Pemasaran Bagian Bagian Produksi Bagian b. Analisis Kebutuhan (Requirement
Keuangan dan Penjualan Operasional dan Pengepakan Pembelian 1.1 Waktu Pemenuhan Menerima Data Mulai Analysis)
Pesanan Pesanan dari pelanggan Purchase Order
1 Sesuai dengan dari hasil elisitasi data-data Request rekap 1.1.1 Purchase Order Data Pesanan Membuat rekap
Data Pesanan Waktu Pemenuhan Pesanan 1.1.2 yang dibutuhkan untuk membangun perangkat Melaporkan rekap Data
Pesanan lunak, dibutuhkan sistem yang dibangun secara Rekap Data Pesanan
1 Rekap Data Pesanan
terhubung antara bagian produksi dan
hase P Membuat
2 perhitungan
pengepakan, bagian administrasi dan keuangan
kebutuhan bahan baku Draf perhitungan Draf perhitungan dan bagian operasional. rencana kebutuhan rencana kebutuhan bahan baku bahan baku
3 Membuat rencana Draf rencana kebutuhan bahan kebutuhan bahan baku baku c. Kebutuhan Fungsional
Draf rencana 2 kebutuhan bahan baku
Kebutuhan fungsional ditentukan dari
hase P
4 A Cek Kesediaan Bahan Baku proses identifikasi yang dilakukan berdasarkan
Surat Jalan pengiriman bahan kosong baku
Membuat
5 Bon pemintaan peranan dan tanggung jawab yang dimiliki oleh ada permintaan kebutuhan bahan kebutuhan bahan baku
9 baku Membuat laporan hutang
masing-masing pengguna. Kebutuhan fungsi
6 Kegiatan proses Menerima surat
7 produksi jalan pengiriman bahan baku dari supplier
Kartu Hutang setiap pengguna merupakan dasar dalam Surat Jalan pengiriman bahan Laporan Hutang baku Surat Jalan pengiriman bahan baku melakukan penyusunan fungsi-fungsi yang Mengecek
8 pemasukan dan Selesai penggunaan
A
berkaitan di dalam sistem informasi yang akan
bahan baku Phase 3 dibangun dalam perangkat lunak (software).
Gambar 3 Alir Bisnis Proses Saat Ini Berikut ini adalah fungsi-fungsi pada setiap penguna dapat dilihat lebih detil pada Tabel 1 :
2. Kebutuhan Perangkat Lunak
Langkah awal dalam membangun sebuah perangkat lunak (software) yaitu dengan Tabel 1 Identifikasi Kebutuhan Fungsional menganalisa kebutuhan perangkat lunak, hal ini
Pengguna dilakukan agar sistem informasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna.
a. Elisitasi Kebutuhan
Elisitasi kebutuhan (pengumpulan kebutuhan) adalah tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan proses analisis kebutuhan. Proses elisitasi pertama kali dilakukan dengan cara identifikasi permasalahan, yaitu melalui proses wawancara dan observasi. Proses wawancara dilakukan hanya kepada stakeholder yang terkait saja.
Berikut ini adalah hasil pengumpulan data yang dilakukan melalui proses wawancara atau observasi secara langsung pada perusahaan, antara lain yaitu: a) Data Purchase Order
b) Data Waktu Pemenuhan Pesanan
d. Kebutuhan Non-Fungsional
c) Data Pengiriman Pesanan (Surat Jalan Dalam menerapkan fungsi-fungsi tersebut
Pengiriman Pesanan) yang bertujuan untuk mendukung proses kegiatan d) Data Pengiriman Bahan Baku (Surat Jalan fungsional pada sistem informasi, dibutuhkan
Pengiriman Bahan Baku) pula kebutuhan non- fungsional. Adapun e) Daftar Kebutuhan Produk kebutuhan non- fungsional yang sudah disetujui
Alir Sistem Baru Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku stakeholder tersebut dapat dilihat lebih detil pada
Bagian Administrasi dan Keuangan Bagian Operasional Bagian Produksi dan Pengepakan Laporan Jadwal Mulai Induk Produksi
Tabel 2.
(MPS) Rekap Data Daftar Kebutuhan 1 Pelanggan 1 Pesanan Produk Data Pengguna Otentikasi Login Struktur
Tabel 2 Hubungan Fungsional dan Non- Produk BOM 5 Jenis Pesanan
Ya Menyimpan Daftar Baru ? Kebutuhan Produk Data Pesanan
Data Pesanan
Fungsional Sistem
Due Date Tidak 2 Pesanan 4 Data Bahan Data Pesanan Menyimpan Data Baku
MPS Pesanan Konversi Data Kebutuhan Bahan Baku Due Date ke Struktur BOM
Pesanan 3 Laporan Data Pesanan Per Struktur Periode Mencetak Laporan
Produk BOM Struktur A Mengkonversi Produk BOM Laporan Jadwal
MPS Induk Produksi Laporan Rencana (MPS) Kebutuhan Produksi
1 Rekap Data Laporan Rencana Pesanan Kebutuhan Bahan se Pelanggan Baku Pha 6 Perencanaan 9 Data Membuat Perhitungan Kebutuhan
Perencanaan Kebutuhan Permintaan Bahan Bahan Baku Bahan Baku Baku
Data Bahan Baku Permintaan Data Perencanaan
Kebutuhan Bahan Bahan Baku Baku 7 Surat Jalan Mencetak Laporan Pengiriman Bahan Rencana Kebutuhan
Baku Bahan Baku 8 10 Menyimpan Data Mencetak Laporan Penerimaan Bahan Rencana Kebutuhan Baku Produksi
Penerimaan B
Bahan Baku Laporan Rencana Kebutuhan Bahan Baku 11 Laporan Rencana Membuat Perhitungan Data Bahan Kebutuhan Produksi Baku
Pemakaian Persediaan
2 A Status se Persediaan Pha
Penerimaan B 12 Bahan Baku MPS
Pemenuhan Pesanan Pelanggan 13 Struktur Produk BOM Mencetak Laporan Data Bahan Perhitungan Biaya Baku
e. Alir Sistem Flowchart Baru
Pembelian Bahan Baku Pemenuhan Data Pesanan Pesanan
Alir sistem (system flow) disesuaikan Laporan Biaya Laporan Pemenuhan
Pembelian Bahan Baku Pesanan
dengan hasil analisis kebutuhan yang ada pada
3 Selesai ase Ph
tahap sebelumnya, dapat diketahui bahwa yang akan menggunakan sistem ada 3 (tiga), yaitu Gambar 4 Alir Sistem Baru Perencanaan
Bagian Produksi dan Pengepakan, Bagian Kebutuhan Bahan Baku Administrasi dan Keuangan, Bagian Operasional.
Proses perancangan alir sistem ini adalah alir
f. Context Diagram
desain sistem yang baru, dan perancangan Berikut ini merupakan gambaran design tersebut harus disesuaikan dengan hasil analisis
context diagram guna membuat rancangan
kebutuhan. Adapun alir sistem perencanaan perangkat lunak (software) yang akan kebutuhan bahan baku yang telah dibuat secara dikerjakan. Pada desain gambar context diagram keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4. memiliki tiga user pengguna yang secara langsung akan menggunakan sistem informasi, dalam hal ini telah disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pengguna yang telah dilakukan pada tahap analisis. Lebih jelasnya terdapat pada Gambar 5.
Gambar 5 Context Diagram
g. Hierarki Input Process Output (HIPO) menggambarkan tabel-tabel penyusun basis data
Gambaran secara umum proses aliran data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel.yang terjadi dalam sistem informasi perencanaan Adapun PDM tersebut dapat dilihat pada Gambar kebutuhan bahan baku ini, dari tingkat tertinggi
8. DATA_PESANAN
FK_MPS_MEMILIKI_DATA_PES DATA PENGGUNA MPS KD_PESANAN varchar(15) <pk> KD_PENGGUNA varchar(7) <fk>
KD_PENGGUNA varchar(7) <pk> KD_MPS varchar(15) <pk>
sampai terendah adalah seperti digambarkan pada NO_PO varchar(10) FK_DATA_PES_MELAKUKAN_DATA_PEN
NAMA_PENGGUNA varchar(100) KD_PESANAN varchar(15) <fk1> TGL_PESAN datetime USERNM varchar(50) KD_BOM varchar(7) <fk2> TGL_SELESAI datetime PASSWD varchar(50)
INTERVAL int NM_PELANGGAN varchar(100) HAK_AKSES varchar(50) DO_TIME_AWAL datetime Gambar 6.
DP int STATUS_PENGGUNA varchar(25) DO_TIME_AKHIR datetime FK_DUE_DATE_DIBUTUHKA_DATA_PES DISKON int
JUMLAH_MPS int TOT_PESANAN int FK_DETIL_PE_DETIL_PES_DATA_PES SISTEM INFORMASI PERENCANAAN
KEBUTUHAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE LOT FOR LOT PADA PT. ELANG JAGAD DUE_DATE_PESANAN FK_PEMENUHA_MEMPUNYAI_MPS KD_DD varchar(15) <pk>
Detil Pesanan KD_PESANAN varchar(15) <fk1> KD_PESANAN varchar(15) <pk,fk1> KD_BOM varchar(7) <fk2> KD_BOM varchar(7) <pk,fk2>
INTERVAL int FK_DUE_DATE_MEMBUTUHK_STATUS_P JML_HARGA int DO_TIME_AWAL datetime
3 HRG_PESANAN int
1
4 DO_TIME_AKHIR datetime
2 PEMENUHAN_PESANAN JUMLAH DO int SATUAN_DETIL varchar(50) MEMBUAT MONITORING KD_PEMENUHAN varchar(15) <pk> TGL_PEMENUHAN_DD datetime MEMBUAT LAPORAN
IDENTIFIKASI DATA PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN KD_MPS varchar(15) <fk2> BIAYA PEMBELIAN BAHAN PESANAN KD_BOM varchar(7) <fk1>
KEBUTUHAN BAHAN BAKU BAKU FK_DATA_PER_MENENTUKA_DATA_PES KD_SURAT_JALAN_PENJ varchar(10) BAKU NO_FAKTUR_PESANAN varchar(10) TGL_PEMENUHAN datetime
FK_MPS_DIBUTUHKA_STATUS_P JML_UNIT int HARGA_UNIT int TOTAL_HARGA int FK_DETIL_PE_DETIL_PES_STATUS_P
1.1
1.2
1.3
1.4
4.1
4.2 SISA_TOTAL_PESANAN int STATUS_PRODUK_BOM SISA_TOTAL_SEBELUMNYA int MENCETAK MENCETAK KD_BOM varchar(7) <pk> MENCETAK MENCETAK MENGECEK
SISA_MINGGU int MENYIMPAN LAPORAN JADWAL LAPORAN BIAYA NAMA_PRODUK varchar(100) LAPORAN DATA REKAP DATA PENERIMAAN DATA PESANAN
INDUK PESANAN PEMBELIAN BAHAN SATUAN_PRODUK varchar(50) FK_MENGKONV_MENGKONVE_STATUS_P Mengkonversi
PESANAN PESANAN BAHAN BAKU (MPS) BAKU PERSEDIAAN_PRODUK int KD_BOM varchar(7) <pk,fk1>KD_MATERIAL varchar(7) <pk,fk2> FK_PEMENUHA_MEMILIKI1_STATUS_P KUANTITAS int FK_DATA_PER_DIBUTUHKA_STATUS_P SATUAN_BOM varchar(7) KD_INDUK varchar(7)
2.1
2.2
2.3
2.4 NO_URUT int DATA_PERENCANAAN_KEBUTUHAN_BAHAN_BAKU PERMINTAAN_BAHAN_BAKU KONVERSI DATA PERHITUNGAN MENCETAK MENCETAK
KD_PERENCANAAN varchar(15) <pk> KD_PERMINTAAN varchar(15) <pk>
KEBUTUHAN BAHAN PERENCANAAN LAPORAN RENCANA LAPORAN RENCANA
KD_PESANAN varchar(15) <fk2> KD_PERENCANAAN varchar(15) <fk1> KD_BOM varchar(7) <fk1> BAKU KE STRUKTUR KEBUTUHAN BAHAN KEBUTUHAN BAHAN KEBUTUHAN KD_MATERIAL varchar(7) <fk2> TGL_PERENCANAAN datetime BOM BAKU BAKU PRODUKSI TGL_PERMINTAAN datetime FK_MENGKONV_MENGKONVE_DATA_BAH
FK_PERMINTA_MEMBUTUHK_DATA_PER JML_PERENCANAAN int JML_PERMINTAAN int KET_PERMINTAAN varchar(300)
3.4
3.5 DATA BAHAN BAKU
3.1
3.2
3.3 KD_MATERIAL varchar(7) <pk> MEMBUAT FK_DETIL_PE_DETIL_PEN_PERMINTA NM_MATERIAL varchar(100) MENYIMPAN MEMBUAT MEYIMPAN DATA PEMENUHAN PERHITUNGAN
JENIS_MATERIAL varchar(25) DAFTAR PERHITUNGAN FK_PERMINTA_DILAKUKAN_DATA_BAH
PENERIMAAN BAHAN PESANAN
SATUAN_MATERIAL varchar(50) PEMAKAIAN KEBUTUHAN PERMINTAAN BAHAN BAKU PELANGGAN FK_DETIL_PE_DETIL_PER_DATA_PER BATAS_MIN int
PERSEDIAAN PRODUK BAKU PERSEDIAAN_ITEM int Detil Penerimaan
KD_PERMINTAAN varchar(15) <pk,fk1> KD_KIRIM varchar(15) <pk,fk2> FK_DETIL_PE_DETIL_PER_DATA_BAH NO_FAKTUR_PEMBELIAN varchar(50)
KD_SURAT_JALAN_KIRIM varchar(50) FK_DETIL_PE_DETIL_PEN_PENERIMA HARGA_MATERIAL int
Gambar 6 Hierarki Input Process Output (HIPO)
QTY_KIRIM int FK_STATUS_P_MEMPUNYAI_DATA_BAH SATUAN_BB varchar(15) Detil Perencanaan LEAD_TIME int KD_MATERIAL varchar(7) <pk,fk1>
KD_PERENCANAAN varchar(15) <pk,fk2> PERIODE int STATUS_PERSEDIAAN KETERANGAN varchar(50) PENERIMAAN_BAHAN_BAKU KD_STATUS varchar(15) <pk> JUMLAH int KD_MATERIAL varchar(7) <fk>
KD_KIRIM varchar(15) <pk> TGL_STATUS datetime
h. Conceptual Data Model (CDM) TGL_TERIMA datetime
JUMLAH_PENERIMAAN int TOT_HARGA int JUMLAH_PEMAKAIAN int HISTORY_JML_PERSEDIAAN int STATUS_STOK varchar(50)
Conceptual Data Model (CDM)
merupakan gambaran secara keseluruhan tentang Gambar 8 Physical Data Model (PDM) konsep struktur basis data yang dirancang untuk program atau aplikasi. Adapun CDM yang akan b.
Perancangan Prosedur dibuat yaitu seperti tamp ak pada Gambar 7.
Perancangan prosedur memberikan
DATA PENGGUNA KD_PENGGUNA <pi> Variable characters (7) <M> NAMA_PENGGUNA Variable characters (100) USERNM Variable characters (50)
penjelasan lebih detil dari sistem informasi yang
DATA_PESANAN Melakukan PASSWD Variable characters (50) HAK_AKSES Variable characters (50) KD_PESANAN <pi> Variable characters (15) <M> STATUS_PENGGUNA Variable characters (25) NO_PO Variable characters (10) MPS TGL_PESAN Date KD_PENGGUNA <pi>
akan dibagi dan disesuaikan dengan pengguna
TGL_SELESAI Date KD_MPS <pi> Variable characters (15) <M> NM_PELANGGAN Variable characters (100)
INTERVAL Integer Menentukan Memiliki DP Integer DO_TIME_AWAL Date DISKON Integer DO_TIME_AKHIR Date TOT_PESANAN Integer JUMLAH_MPS Integer aplikasi yang sudah dijelaskan sebelumnya.
KD_PESANAN <pi> KD_MPS <pi> Dibutuhkan Detil Pesanan
Perancangan ini tentu saja disesuaikan dengan
Dibutuhkan
proses-proses yang ada pada Data flow diagram
STATUS_PRODUK_BOM KD_BOM <pi> Variable characters (7) <M> Mempunyai Mengkonversi NAMA_PRODUK Variable characters (100)
(DFD).
SATUAN_PRODUK Variable characters (50) Membutuhkan PERSEDIAAN_PRODUK Integer Memiliki KD_BOM <pi>
Proses perencanaan kebutuhan bahan baku
DUE_DATE_PESANAN KD_DD <pi> Variable characters (15) <M>
menggunakan metode perhitungan lot-for-lot
INTERVAL Integer PEMENUHAN_PESANAN DO_TIME_AWAL Date DO_TIME_AKHIR Date KD_PEMENUHAN <pi> Variable characters (15) <M> JUMLAH DO Integer KD_SURAT_JALAN_PENJ Variable characters (10) TGL_PEMENUHAN_DD Date NO_FAKTUR_PESANAN Variable characters (10) dapat dilakukan pada form perencanaan
TGL_PEMENUHAN Date KD_DD <pi> JML_UNIT Integer HARGA_UNIT Integer TOTAL_HARGA Integer SISA_TOTAL_PESANAN Integer kebutuhan bahan baku. SISA_TOTAL_SEBELUMNYA Integer SISA_MINGGU Integer KD_PEMENUHAN <pi> DATA_PERENCANAAN_KEBUTUHAN_BAHAN_BAKU Dibutuhkan
KD_PERENCANAAN <pi> Variable characters (15) <M> TGL_PERENCANAAN Date Identifier_1 <pi> Detil Perencanaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
DATA BAHAN BAKU KD_MATERIAL <pi> Variable characters (7) <M> PERMINTAAN_BAHAN_BAKU NM_MATERIAL Variable characters (100) KD_PERMINTAAN <pi> Variable characters (15) <M> Membutuhkan
Setelah dilakukannya tahapan
JENIS_MATERIAL Variable characters (25) TGL_PERMINTAAN Date SATUAN_MATERIAL Variable characters (50) Dilakukan JML_PERENCANAAN Integer BATAS_MIN Integer JML_PERMINTAAN Integer PERSEDIAAN_ITEM Integer KET_PERMINTAAN Variable characters (300) KD_MATERIAL <pi>
implementasi, pada tahapan selanjutnya
KD_PERMINTAAN <pi> Mempunyai Detil Penerimaan
dilakukan evaluasi secara keseluruhan pada
STATUS_PERSEDIAAN PENERIMAAN_BAHAN_BAKU KD_STATUS <pi> Variable characters (15) <M> KD_KIRIM <pi> Variable characters (15) <M> TGL_STATUS Date TGL_TERIMA Date sistem informasi, output yang dihasilkan dari JUMLAH_PENERIMAAN Integer TOT_HARGA Integer JUMLAH_PEMAKAIAN Integer HISTORY_JML_PERSEDIAAN Integer KD_KIRIM <pi> STATUS_STOK Variable characters (50) KD_STATUS <pi>
sistem informasi yaitu keakurasian data yang dihasilkan dari proses perhitungan perencanaan Gambar 7 Conceptual Data Model (CDM) kebutuhan bahan baku dibandingkan dengan hasil perhitungan tanpa menggunakan sistem
a. Physical Data Model (PDM) informasi.
Physical Data Model ( PDM) terbentuk
dari Conceptual Data Model (CDM) yang
Pada proses perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku membutuhkan sampel data pemenuhan pesanan kepada pelanggannya yaitu PT. Arga Arta Utama dan PT. Nakula Sadewa pada Tahun 2011 dan 2012, dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Gambar 3. Rekap Data Pemenuhan Pesanan PT. Arga Arta Utama Gambar 4. Rekap Data Pemenuhan Pesanan PT.
Nakula Sadewa
Hasil perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku menghasilkan jumlah kebutuhan bahan baku yang harus dipenuhi sesuai dengan periode pemenuhan pesanan, yang dilakukan sebanyak empat periode dalam satu bulan. Lebih jelasnya masing-masing data pemenuhan pesanan pelanggan hasil perhitungan dengan sistem informasi bisa dilihat pada Tabel 5 dan 6.
Tabel 5 Data Pemenuhan Pesanan Pelanggan PT. Arga Arta Utama Tabel 6 Data Pemenuhan Pesanan Pelanggan PT.
Nakula Sadewa
2. Perhitungan Manual Tanpa Sistem Informasi
Perhitungan manual yang dimaksud adalah perhitungan perencanaan kebutuhan bahan baku untuk pesanan pelanggan PT. Arga Arta Utama dan PT. Nakula Sadewa. Perencanaan kebutuhan baku yang dilakukan oleh perusahaan pada Tahun 2011-2012 hanya dilakukan dengan memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku dari jumlah kebutuhan bahan baku pada setiap periodenya. Lebih jelas mengenai jumlah pemenuhan pesanan pelanggan dapat dilihat pada Tabel 7.
1. Hasil Perhitungan Dengan Sistem Informasi
Tabel 7 Perhitungan Manual Tanpa Sistem Informasi Tabel 8 Perbandingan Hasil Evaluasi Jumlah Pemenuhan Pesanan Pelanggan PT. Arga Arta
Utama
3. Perbandingan Hasil Evaluasi
Berdasarkan hasil uji coba perhitungan menggunakan sistem informasi dan melalui Tabel 9 Perbandingan Hasil Evaluasi Jumlah perhitungan secara manual tanpa sistem
Pemenuhan Pesanan Pelanggan PT. Nakula informasi, untuk jumlah pemenuhan pesanan Sadewa menggunakan sistem informasi informasi dapat mengurangi kelebihan due date dalam memenuhi setiap pesanan pelanggan. Persentase perbandingan ketidaktepatan due date pemenuhan pesanan kepada PT. Arga Arta Utama pada Tahun 2011 adalah 100%, sedangkan pada Tahun 2012 adalah 58%.
Perbandingan ketidaktepatan due date pemenuhan pesanan kepada PT. Nakula Sadewa pada Tahun 2011 adalah 100% sedangkan pada Tahun 2012 adalah 75%. PT. Arga Arta Utama dan PT. Nakula Sadewa merupakan contoh pelanggan perusahaan PT. Elang Jagad,
SIMPULAN
persentase rata-rata ketidaktepatan due date Berdasarkan beberapa uji coba dan dalam pemenuhan pesanan pada Tahun 2011 evaluasi yang dilakukan pada bab empat maka sebesar 88%, sedangkan pada Tahun 2012 dapat diperoleh kesimpulan bahwa : sebesar 79%. Dengan adanya perangkat lunak
(software) persentase perbandingan
1. Sistem informasi yang dibangun dapat ketidaktepatan due date pemenuhan pesanan membantu perusahaan dalam perhitungan kepada PT. Arga Arta Utama dan PT. Nakula rencana kebutuhan bahan baku dan
Sadewa pada Tahun 2011-2012 adalah 0%, rencana produksi baik dari segi kuantitas sehingga ketidaktepatan due date pemenuhan maupun waktu dibutuhkan. pesanan pelanggan dapat berkurang dan
2. Sistem informasi yang dibangun dapat perusahaan tidak kehilangan pelanggannya (stock memberikan informasi tentang rencana
out). Lebih jelasnya mengenai perbandingan hasil
kebutuhan bahan baku dan rencana perhitungan menggunakan sistem informasi produksi per pesanan maupun per periode. dengan manual tanpa sistem informasi dapat
3. Dengan adanya hasil perhitungan rencana dilihat pada Tabel 8 dan 9. kebutuhan bahan baku dan rencana produksi, dapat membantu mengurangi ketidaktepatan due date dalam pemenuhan pesanan dari pelanggan, sehingga tidak sampai menimbulkan kekecewaan pada Gaspers, Vincent., April 2012, All In One pelanggan, yang dapat mengakibatkan Production and Inventory Management kehilangan pelanggan (stockout). Dengan For Supply Chain Professionals Strategi rincian hasil sebagai berikut: Menuju World Class a.Sebagai contoh pelanggan perusahaan Manufacturing. Vinchristo Publication., adalah PT. Arga Arta Utama dan PT. Bogor.
Nakula Sadewa persentase rata-rata Jogianto, H, 2006, Analisis & Desain Sistem ketidaktepatan due date dalam Informasi : pendekatan terstruktur teori dan pemenuhan pesanan pada Tahun 2011 praktek aplikasi bisnis, ANDI, Yogyakarta. sebesar 88%, sedangkan pada Tahun Nasution, Arman Hakim dan Yudha 2012 sebesar 79%. Presetyawan., 2008, Perencanaan dan
b. Dengan adanya perangkat lunak Pengendalian Produksi , Graha Ilmu, (software) persentase rata-rata Yogyakarta.
ketidaktepatan due date pemenuhan Purnomo, Hari, 2004, Pengantar Teknik Industri, pesanan kepada PT. Arga Arta Utama Graha Ilmu, Yogjakarta. dan PT. Nakula Sadewa pada Tahun Tanuwijaya, Haryanto dan Henry Bambang 2011-2012 adalah 0%. Sehingga Setyawan., 2012, Buku Ajar : Manajemen ketidaktepatan due date pemenuhan Produksi dan Operasi, Sekolah Tinggi pesanan pelanggan dapat berkurang Manajemen Informatika & Teknik dan PT. Elang Jagad tidak kehilangan Komputer, Surabaya. pelanggannya (stock out). Tripp, Leonard, L. and Professional Practices
Commitee., 2004, Guide to the Software
SARAN Enggineering Body of Knowledge 2004
Berikut ini merupakan saran yang dapat Version , SWEBOK A Project of the IEEE
diberikan untuk penelitian ini, yaitu dapat Computer Society(2001-2003), California. dikembangkan lebih lanjut dengan menghitung
Whitten, Jeffery L. and Lonnie, D, Bentley. and perencanaan kebutuhan kapasitas (capacity Kevin, C, Dittman., Motode Desain dan
requirements planning) yang memberikan Analisis Sistem. 2004. Penerbit Andi,
penilaian secara terperinci dari sumber-sumber Yogyakarta. daya yang dibutuhkan untuk memenuhi pesanan
Yuswanto, 2008, Pemrograman Dasar Dengan pelanggan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
Microsoft Visual Studio 2008, Cerdas
mengintegrasikan dengan sistem informasi Pustaka, Jakarta. perencanaan kebutuhan bahan baku pada
Yuswanto. dan Subari., 2008, Mengolah penelitian ini.
Database Dengan Microsoft SQL Server 2008, Prestasi Pustaka, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Anupindi, Ravi dkk., 2011, Managing Business
Process Flow, PPM-Managemen, Jakarta Pusat.