Acara (10) Acara (10) Acara (10)
ACARA II
“MENGANALISIS WARNA TANAH”
Maydica Nurlaili Finanda
16405244024
I.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat menentukan warna tanah secara kualitatif
2. Mahasiswa dapat menganaisis faktor yang dapat mempengaruhi
warna tanah
II.
Dasar Teori
Fisik tanah yang pertama kali di indera oleh penglihatan adalah
warna yag tampak pada tanah. Warna tanah dapat menunjukkan secar
relative kandungan organik, komposisi, kimia partikel, penyususn tanah,
serta kelembaban (Sartohadi, Junun dkk,2012: 57).
Tanah adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar
permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia,
biologi serta morfologi yang khas sebagai akibat dari serangkaian
panjang berbagai proses yang membentuknya baik sifat, karakteristik,
tekstur ataupun warnanya (Sartohadi, Junun dkk,2012: 2).
Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena
warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam
tanah
tersebut.
Penyebab
perbedaan
warna
permukaan
tanah
umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik.
Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap.
Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik
umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah (Hardjowigeno, 1992).
Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang
air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam
kondisi reduksi (Fe2+). Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah
yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi
(Fe3+) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna
merah, atau Fe2O3. 3 H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat.
Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang
1
kering, maka selain berwarna abu-abu (daerah yang tereduksi) didapat
pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat
dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat
tersebut (Hardjowigeno, 1992).
Warna tanah diukur denga menggunakan standar tertentu yang ada
di dalam daftar warna buku Munsell (Munsel Soil Color Chart). Warna
tanah diukur dengan menggunakan tiga parameter, yaitu: Hue Value,
dan Chroma. Hue menggambarkan warna yang merajai atau warna
dasar atau kualitas yang membedakan antara merah dengan kuning.
Value menggambarkan nisbah atau kisaran yang berangsur-angsur dari
putih ke hita. Chroma menggambarkan harkat kemurnian warna atau
intensitas warna atau gelap terangnya suatu warna tertentu ( FAO
dalam Sartohadi, Junun dkk,2012).
III.
Alat Dan bahan
A. Alat
1. Soil Test Kit untuk mencocokan warna tanah
2. Sarung tangan untuk menjaga tangan tetap bersih
B. Bahan
1. Sampel tanah dari beberapa tempat
IV.
Langkah Kerja
1. Memakai Sarung tangan
2. Mengamati warna tanah pada sampel tanah yang dibawakan dari
termpat pengambilan sampel
3. Memasukan data hasil pengamatan kedalam tabel
4. Menganalisis data
5. Menginterprestasikan data
2
V. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Tabel 1 Identifikasi warna tanah
No
Sampe
l
Tempat
Pengambilan
Sampel
Bentuk
Lahan
Batuan Induk
Warna Sampel
1.
I
Samigaluh
Denudasi
Vulkan Tua
Kelabu – Kuning
2.
II
Samigaluh
Denudasi
Vulkan Tua
Coklat – Merah
3.
III
Samigaluh
Denudasi
Vulkan Tua
Coklat – Kuning
4.
IV
Kalibawang
Denudasi
Vulkan Tua
Hitam – Coklat
5.
V
Ponjong
Karst
Batu Gamping
Merah – Coklat
6.
VI
Ponjong
Karst
Batu Gamping
Coklat - Hitam’
B. Pembahasan
Pada sampel I yaitu sampel tanah yang diambil dari wilayah
Samigaluh memiliki warna tanah kelabu kekuningan. Warna tanah
kelabu kekuningan menandakan bahwa pada area pengambilan
sempel I tersebut terdapat tanah yang teraliri drainase yang buruk atau
tergenang oleh air dalam intensitas tinggi (sering/terus-menerus)
sehingga tanah menjadi berwarna keabu-abuan atau kelabu.Dapat
dimungkinkan pengambilan sampel I ini diambil di area cekungan
sehingga mudah tergenang air. Corak kekuningan pada tanah
berwarna kelabu tersebut menandakan bahwa tanah pada tempat itu
tergenang tetapi sesekali juga kering hal tersebut menyebabkan
terjadinya oksidasi besi pada tanah. Batuan induk berupa vulkanik tua
yang mengandung banyak mineral kuarsa juga berpengaruh terhadap
warna tanah, kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah
berwarna lebih terang. sehingga tanah di wilayah tersebut berwarna
gelap namun sedikit terang yaitu dengan warna kelabu kekuningan.
3
Pada sampel II sampel tanah diambil di kawasan samigaluh pula
tetapi warna tanahnya berbeda dengan sampel I, karena mungkin area
pengambila sampelnya yang berbeda. Sampel II memiliki warna coklat
kemerahan hal ini menunjukkan bahwa pada area pengambilan sampel
II terdapat tanah yang kemungkinan memiliki drainase yang baik
sehingga jarang terdapat genangan air, atau air cepat meresap
kedalam tanah. Pada tanah yang memiliki drainase yang baik tanaman
juga mudah untuk bertumbuh hal ini juga merupakan faktor pembentuk
mengapa tanah berwarna coklat, sebelum terdenudasi mungkin pada
area pengambilan sampel di tumbuhi banyak tanaman Sisa-sisa
tanaman itulah yang menyebabkan banyak mikroba di tanah tersebut.
Mikroba hidup dengan mengurai sisa-sisa tanaman lalu menyerap
karbon dari sisa-sisa tanaman tadi. tidak semua karbon dari sisa-sisa
tanaman tadi habis diurai oleh mikroba. Ini mengakibatkan karbon
tersisa di dalam tanah. Proses tersebut terus berulang dan karbon
semakin banyak terakumulasi di dalam tanah. Karbon tidak mampu
menyerap warna coklat. Karbon hanya mampu memantulkannya
kembali.
Itulah
mengapa
tanah
berwarna
coklat.
Sedangkan
kemerahan pada tanah tersebut dapat menunjukkan bahwa dalam
tanah tersebut tedapat kandungan besi. Dapat juga warna kemerahan
di sampel II diartikan sebagai tanah yang sudah sudah mengalami
pelapukkan pada tingkatan lanjut.
Pada sampel III lokasi pengambilan sampel tanah masih
dilakukan di sekitaran Samigaluh, tetapi di area pengambilan
yang
berbeda karena data yang di dapat juga berbeda. Tanah sampel III ini
memiliki warna coklat kekuningan. Coklat pada sampel tanah tersebut
juga dapat dipengaruhi oleh faktor banyaknya karbon yang terdapat
dalam tanah. Sedangkan warna kekuningan
disebabkan oleh
kandungan besi teroksidasi yang tinggi pada tanah. Warna yang
berbeda
terjadi
karena
pengaruh
kondisi
proses
kimia
pembentukannya pula. Warna coklat kekuningan dapat menandakan
bahwa area pengambilan sampel tanah diambil dari tanah yang
memiliki drainase baik.
4
Pada sampel IV lokasi pengambilan dilakukan di daerah
kalibawang yang memiliki bentang lahan asal proses denudasional.
Pada area ini sampel tanah memiliki warna hitam coklat. Warna hitam
atau warna gelap tanah yang kehitaman dapat menandakan bahwa
pada area tersebut terdapat drainase yang buruk, seperti yang di
ketahui bahwa daerah Kalibawang terdapat rawa-rawa sehingga dapat
mempengaruhi warna tanahnya. Makin tinggi kandungan bahan
organik, warna tanah makin gelap sehingga dapat dimungkinkan tanah
di area tersebut berasal dari pembusukan unsur organik seperti daun
daunan. Material organik tersebut terurai & umumnya berhubungan
dengan
unsur2
karbon,magnesium,
dan
belerang
sehingga
menghasilkan warna hitam. Sedangkan kecoklatan pada tanah
tersebut juga dapat disebabkan oleh tidak semua bahan organic dapat
teruraikan sehingga terdapat karbon yang tersisa pada tanah, karena
karbon tidak dapat menyerap warna coklat dan hanya dapat
memantulkanya sehingga warna tanah di wilayah tersebut hitam
kecoklatan.
Pada sampel V, sampel diambil dari daerah ponjong dengan
bentuk lahan karst yang batuan induknya merupakan batuan gamping.
Sampel
V
diambil
di
area
lereng,
hal
tersebut
juga
dapat
mempengaruhi warna tanah yang terdapat di area tersebut. Sampel V
memiliki warna tanah merah coklat. Warna merah pada area tersebut
dapat disebabkan oleh mineral besi yang terdapat pada tanah karena
merupakan leburan dari batuan induk gamping serta karena letak tanah
tersebut berada di lereg sehingga memungkinkan radiasi atau
pancaran sinar matahari mengenai langsung bagian tanah yang
nantinya mnyebabkan warna tanah berubah kemerahan. Sedangkan
seperti yang terdapat pada dasar teori warna coklat menandakan pula
pada wilayah tersebut dilewati tetapi tidak tergenang air mengingat
letaknyaberada di lereng, dan wilayah karst pun memiliki drainase
bawah permukaan.
Pada sampel VI, sampel ini diambil di daerah ponjong juga tetapi
yang membedakan dengan sampel V, area pengambilan sampel VI
5
merupakan area doline. Sampel tanah VI memiliki warna coklat hitam
hal ini dapat di karenakan letak sampel tanah yang diambil dari doline
dimana tanah tersebut terletak pada cekungan tertutup. Cekungan
tertutup menyebabkan banyaknya aliran air berkumpul menjadi satu,
yang berasal dari bukit-bukit karst, air dari bukit bukit karst tersebut
kemungkinan membawa muatan endapan yang mungkin mengandung
banyak zat material organik sehingga menyebabkan tanah di daerah
doline menjadi berwarna coklat. Sedangkan hitamnya warna tanah
pada dolin dapat disebabkan oleh air yang tadi berkumpul sesekali
menggenangi karena kars tidak dapat menyerap air melainkan air
masuk kedalam sungai bawah laut melalui ponor atau corong yang
biasanya terbentuk karena gerusan air yang mengandung suatu zat
yang
membentuk
lubang/corong
menuju
aliran
sungai
bawah
permukaan.
6
7
“MENGANALISIS WARNA TANAH”
Maydica Nurlaili Finanda
16405244024
I.
Tujuan
1. Mahasiswa dapat menentukan warna tanah secara kualitatif
2. Mahasiswa dapat menganaisis faktor yang dapat mempengaruhi
warna tanah
II.
Dasar Teori
Fisik tanah yang pertama kali di indera oleh penglihatan adalah
warna yag tampak pada tanah. Warna tanah dapat menunjukkan secar
relative kandungan organik, komposisi, kimia partikel, penyususn tanah,
serta kelembaban (Sartohadi, Junun dkk,2012: 57).
Tanah adalah tubuh alam gembur yang menyelimuti sebagian besar
permukaan bumi dan mempunyai sifat dan karakteristik fisik, kimia,
biologi serta morfologi yang khas sebagai akibat dari serangkaian
panjang berbagai proses yang membentuknya baik sifat, karakteristik,
tekstur ataupun warnanya (Sartohadi, Junun dkk,2012: 2).
Warna tanah berfungsi sebagai penunjuk dari sifat tanah, karena
warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam
tanah
tersebut.
Penyebab
perbedaan
warna
permukaan
tanah
umumnya dipengaruhi oleh perbedaan kandungan bahan organik.
Makin tinggi kandungan bahan organik, warna tanah makin gelap.
Sedangkan dilapisan bawah, dimana kandungan bahan organik
umumnya rendah, warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan
banyaknya senyawa Fe dalam tanah (Hardjowigeno, 1992).
Di daerah berdrainase buruk, yaitu di daerah yang selalu tergenang
air, seluruh tanah berwarna abu-abu karena senyawa Fe terdapat dalam
kondisi reduksi (Fe2+). Pada tanah yang berdrainase baik, yaitu tanah
yang tidak pernah terendam air, Fe terdapat dalam keadaan oksidasi
(Fe3+) misalnya dalam senyawa Fe2O3 (hematit) yang berwarna
merah, atau Fe2O3. 3 H2O (limonit) yang berwarna kuning cokelat.
Sedangkan pada tanah yang kadang-kadang basah dan kadang-kadang
1
kering, maka selain berwarna abu-abu (daerah yang tereduksi) didapat
pula becak-becak karatan merah atau kuning, yaitu di tempat-tempat
dimana udara dapat masuk, sehingga terjadi oksidasi besi ditempat
tersebut (Hardjowigeno, 1992).
Warna tanah diukur denga menggunakan standar tertentu yang ada
di dalam daftar warna buku Munsell (Munsel Soil Color Chart). Warna
tanah diukur dengan menggunakan tiga parameter, yaitu: Hue Value,
dan Chroma. Hue menggambarkan warna yang merajai atau warna
dasar atau kualitas yang membedakan antara merah dengan kuning.
Value menggambarkan nisbah atau kisaran yang berangsur-angsur dari
putih ke hita. Chroma menggambarkan harkat kemurnian warna atau
intensitas warna atau gelap terangnya suatu warna tertentu ( FAO
dalam Sartohadi, Junun dkk,2012).
III.
Alat Dan bahan
A. Alat
1. Soil Test Kit untuk mencocokan warna tanah
2. Sarung tangan untuk menjaga tangan tetap bersih
B. Bahan
1. Sampel tanah dari beberapa tempat
IV.
Langkah Kerja
1. Memakai Sarung tangan
2. Mengamati warna tanah pada sampel tanah yang dibawakan dari
termpat pengambilan sampel
3. Memasukan data hasil pengamatan kedalam tabel
4. Menganalisis data
5. Menginterprestasikan data
2
V. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Tabel 1 Identifikasi warna tanah
No
Sampe
l
Tempat
Pengambilan
Sampel
Bentuk
Lahan
Batuan Induk
Warna Sampel
1.
I
Samigaluh
Denudasi
Vulkan Tua
Kelabu – Kuning
2.
II
Samigaluh
Denudasi
Vulkan Tua
Coklat – Merah
3.
III
Samigaluh
Denudasi
Vulkan Tua
Coklat – Kuning
4.
IV
Kalibawang
Denudasi
Vulkan Tua
Hitam – Coklat
5.
V
Ponjong
Karst
Batu Gamping
Merah – Coklat
6.
VI
Ponjong
Karst
Batu Gamping
Coklat - Hitam’
B. Pembahasan
Pada sampel I yaitu sampel tanah yang diambil dari wilayah
Samigaluh memiliki warna tanah kelabu kekuningan. Warna tanah
kelabu kekuningan menandakan bahwa pada area pengambilan
sempel I tersebut terdapat tanah yang teraliri drainase yang buruk atau
tergenang oleh air dalam intensitas tinggi (sering/terus-menerus)
sehingga tanah menjadi berwarna keabu-abuan atau kelabu.Dapat
dimungkinkan pengambilan sampel I ini diambil di area cekungan
sehingga mudah tergenang air. Corak kekuningan pada tanah
berwarna kelabu tersebut menandakan bahwa tanah pada tempat itu
tergenang tetapi sesekali juga kering hal tersebut menyebabkan
terjadinya oksidasi besi pada tanah. Batuan induk berupa vulkanik tua
yang mengandung banyak mineral kuarsa juga berpengaruh terhadap
warna tanah, kandungan kuarsa yang tinggi menyebabkan tanah
berwarna lebih terang. sehingga tanah di wilayah tersebut berwarna
gelap namun sedikit terang yaitu dengan warna kelabu kekuningan.
3
Pada sampel II sampel tanah diambil di kawasan samigaluh pula
tetapi warna tanahnya berbeda dengan sampel I, karena mungkin area
pengambila sampelnya yang berbeda. Sampel II memiliki warna coklat
kemerahan hal ini menunjukkan bahwa pada area pengambilan sampel
II terdapat tanah yang kemungkinan memiliki drainase yang baik
sehingga jarang terdapat genangan air, atau air cepat meresap
kedalam tanah. Pada tanah yang memiliki drainase yang baik tanaman
juga mudah untuk bertumbuh hal ini juga merupakan faktor pembentuk
mengapa tanah berwarna coklat, sebelum terdenudasi mungkin pada
area pengambilan sampel di tumbuhi banyak tanaman Sisa-sisa
tanaman itulah yang menyebabkan banyak mikroba di tanah tersebut.
Mikroba hidup dengan mengurai sisa-sisa tanaman lalu menyerap
karbon dari sisa-sisa tanaman tadi. tidak semua karbon dari sisa-sisa
tanaman tadi habis diurai oleh mikroba. Ini mengakibatkan karbon
tersisa di dalam tanah. Proses tersebut terus berulang dan karbon
semakin banyak terakumulasi di dalam tanah. Karbon tidak mampu
menyerap warna coklat. Karbon hanya mampu memantulkannya
kembali.
Itulah
mengapa
tanah
berwarna
coklat.
Sedangkan
kemerahan pada tanah tersebut dapat menunjukkan bahwa dalam
tanah tersebut tedapat kandungan besi. Dapat juga warna kemerahan
di sampel II diartikan sebagai tanah yang sudah sudah mengalami
pelapukkan pada tingkatan lanjut.
Pada sampel III lokasi pengambilan sampel tanah masih
dilakukan di sekitaran Samigaluh, tetapi di area pengambilan
yang
berbeda karena data yang di dapat juga berbeda. Tanah sampel III ini
memiliki warna coklat kekuningan. Coklat pada sampel tanah tersebut
juga dapat dipengaruhi oleh faktor banyaknya karbon yang terdapat
dalam tanah. Sedangkan warna kekuningan
disebabkan oleh
kandungan besi teroksidasi yang tinggi pada tanah. Warna yang
berbeda
terjadi
karena
pengaruh
kondisi
proses
kimia
pembentukannya pula. Warna coklat kekuningan dapat menandakan
bahwa area pengambilan sampel tanah diambil dari tanah yang
memiliki drainase baik.
4
Pada sampel IV lokasi pengambilan dilakukan di daerah
kalibawang yang memiliki bentang lahan asal proses denudasional.
Pada area ini sampel tanah memiliki warna hitam coklat. Warna hitam
atau warna gelap tanah yang kehitaman dapat menandakan bahwa
pada area tersebut terdapat drainase yang buruk, seperti yang di
ketahui bahwa daerah Kalibawang terdapat rawa-rawa sehingga dapat
mempengaruhi warna tanahnya. Makin tinggi kandungan bahan
organik, warna tanah makin gelap sehingga dapat dimungkinkan tanah
di area tersebut berasal dari pembusukan unsur organik seperti daun
daunan. Material organik tersebut terurai & umumnya berhubungan
dengan
unsur2
karbon,magnesium,
dan
belerang
sehingga
menghasilkan warna hitam. Sedangkan kecoklatan pada tanah
tersebut juga dapat disebabkan oleh tidak semua bahan organic dapat
teruraikan sehingga terdapat karbon yang tersisa pada tanah, karena
karbon tidak dapat menyerap warna coklat dan hanya dapat
memantulkanya sehingga warna tanah di wilayah tersebut hitam
kecoklatan.
Pada sampel V, sampel diambil dari daerah ponjong dengan
bentuk lahan karst yang batuan induknya merupakan batuan gamping.
Sampel
V
diambil
di
area
lereng,
hal
tersebut
juga
dapat
mempengaruhi warna tanah yang terdapat di area tersebut. Sampel V
memiliki warna tanah merah coklat. Warna merah pada area tersebut
dapat disebabkan oleh mineral besi yang terdapat pada tanah karena
merupakan leburan dari batuan induk gamping serta karena letak tanah
tersebut berada di lereg sehingga memungkinkan radiasi atau
pancaran sinar matahari mengenai langsung bagian tanah yang
nantinya mnyebabkan warna tanah berubah kemerahan. Sedangkan
seperti yang terdapat pada dasar teori warna coklat menandakan pula
pada wilayah tersebut dilewati tetapi tidak tergenang air mengingat
letaknyaberada di lereng, dan wilayah karst pun memiliki drainase
bawah permukaan.
Pada sampel VI, sampel ini diambil di daerah ponjong juga tetapi
yang membedakan dengan sampel V, area pengambilan sampel VI
5
merupakan area doline. Sampel tanah VI memiliki warna coklat hitam
hal ini dapat di karenakan letak sampel tanah yang diambil dari doline
dimana tanah tersebut terletak pada cekungan tertutup. Cekungan
tertutup menyebabkan banyaknya aliran air berkumpul menjadi satu,
yang berasal dari bukit-bukit karst, air dari bukit bukit karst tersebut
kemungkinan membawa muatan endapan yang mungkin mengandung
banyak zat material organik sehingga menyebabkan tanah di daerah
doline menjadi berwarna coklat. Sedangkan hitamnya warna tanah
pada dolin dapat disebabkan oleh air yang tadi berkumpul sesekali
menggenangi karena kars tidak dapat menyerap air melainkan air
masuk kedalam sungai bawah laut melalui ponor atau corong yang
biasanya terbentuk karena gerusan air yang mengandung suatu zat
yang
membentuk
lubang/corong
menuju
aliran
sungai
bawah
permukaan.
6
7