MACAM macam Sambungan elemen mesin

MACAM-MACAM SAMBUNGAN PADA KONSTRUKSI MESIN
1.

1. MACAM-MACAM SAMBUNGAN

2. 2. INDIKATOR: 1. Menjelaskan pengertian sambungan 2. Menjelaskan macam-macam sambungan 3.
Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan keling 4. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja
sambungan las 5. Menjelaskan fungsi dan prinsip kerja sambungan baut
3. 3. A. PENGERTIAN SAMBUNGAN Mesin atau konstruksi terdiri dari beberapa bagian, yang mana
bagian yang satu dengan yang lain akan dihubungkan. Salah satu cara untuk menghubungkan suku
bagian-suku bagian tersebut adalah dengan cara memberikan sambungan. Sambungan adalah hasil
dari penyatuan beberapa bagian atau konstruksi dengan menggunakan suatu cara tertentu.
4. 4. B. MACAM-MACAM SAMBUNGAN Macam-macam sambungan adalah sebagai berikut: 1.
SAMBUNGAN TETAP, yaitu sambungan yang hanya dapat dilepas dengan cara merusaknya. Contoh:
sambungan keling dan sambungan las 2. SAMBUNGAN TIDAK TETAP, yaitu sambungan yang dapat
kita lepas dan dapat kita bongkar tanpa merusak sesuatu. Contoh: sambungan baut, sambungan
pasak dan sambungan pena.
5. 5. Sambungan Keling Sambungan Las Sambungan Baut / Ulir Sambungan Pasak Sambungan Pena
6. 6. C. SAMBUNGAN KELING Sambungan keling adalah sambungan yang digunakan untuk
menyambung plat dan batang profil. Untuk membuat sambungan ini digunakan PAKU KELING yang
dibuat di pabrik khusus dengan kepala terpasang yang dilantak.

7. 7. Bentuk Kepala Paku Keling 75° Paku Keling Kepala Bulat Paku Keling Kepala Tirus Paku Keling
Kepala Bulat paling banyak dipakai karena jenis paku keling ini paling mudah dipakai. Bahan yang
digunakan untuk membuat paku keling antara lain Baja Kenyal, Baja Paduan, Tembaga, Loyang dan
Aluminium. Paku Keling Kepala Rata
8. 8. Fungsi Sambungan Keling 1. Sebagai sambungan kekuatan dalam konstruksi baja dan konstruksi
logam ringan. Contoh : Konstruksi Bertingkat, Konstruksi Jembatan dan konstruksi Pesawat Angkat 2.
Sebagai sambungan kekuatan kedap Contoh : Konstruksi ketel dan pipa tekanan tinggi. Tapi untuk
saat ini dalam pembuatan ketel biasanya menggunakan sambungan las. 3. Sebagai sambungan
kedap yg tidak memiliki tekanan Contoh : tangki, cerobong asap, pipa penurun. 4. Sebagai
sambungan paku untuk kulit pelat. Contoh: Konstruksi Kendaraan dan Konstruksi Pesawat Terbang.
9. 9. Konstruksi Jembatan Konstruksi Ketel Cerobong Asap Konstruksi Pesawat Terbang
10. 10. Cara melakukan sambungan dengan Keling
11. 11. Bentuk Kampuh Keling Kampuh keling dibuat menurut kebutuhan kekuatan dan kerapatan yang
dikehendaki. Macam-macam kampuh keling adalah sebagai berikut: 1. Kampuh Berimpit (Kampuh
Bilah Tunggal dikeling Tunggal) Kampuh berimpit biasanya digunakan untuk kekuatan kecil, sedang
dan juga sambungan yang hanya memerlukan kerapatan. Jika diperlukan kerapatan, maka antara
kedua plat itu diberi perekat.
12. 12. 2. Kampuh Bilah Tunggal (Kampuh Bilah Tunggal dikeling Ganda) Kampuh ini dibuat untuk
sambungan yang tidak mendapat gaya tarik terlalu besar. 3. Kampuh Bilah Ganda Kampuh ini banyak
digunakan untuk sambungan yang menghendaki kekuatan dan karapatan pada tekanan tinggi.

Kampuh ini dapat dikeling tunggal, 2 baris atau 3 baris
13. 13. Penerapan Sambungan Keling Macam-macam penerapan sambungan keling, yaitu: 1.
Sambungan Kuat. Contoh : Sambungan keling kerangka bangunan, jembatan dan blok mesin 2.
Sambungan Kuat dan Rapat. Contoh: Sambungan keling ketel uap, tangki-tangki dan dinding kapal 3.
Sambungan Rapat. Contoh: Sambungan tangki-tangki zat cair dan bejana tekanan rendah.
14. 14. MENGHITUNG KEKUATAN SAMBUNGAN KELING Untuk menghitung kekuatan sambungan
paku keling, seluruh pembebanan dianggap bekerja pada paku kelingnya. Untuk perhitungan pada
sambungan keling Kampuh Berimpit (Kampuh Bilah Tunggal dikeling tunggal) adalah sebagai berikut:
A F F k (1,5 – 2)D s D F
15. 15. Pada gambar di atas, beban sebesar F bekerja pada penampang A atas dasar geseran. Maka
besarnya F dapat kita cari dengan rumus: F = n . Л/4 . D ² . σg 4F = n . Л . D ² . σg Di mana: F = beban
dalam kg n = jumlah paku D = diameter paku dalam cm σg = tegangan geser dalam kg/cm ²
16. 16. Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu : Bila tebal plat (s) dan lebar plat (b), maka plat
tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan
yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik. A F F k (1,5 – 2)D s D F b
17. 17. Di mana : σt = tegangan tarik izin F = gaya luar yang bekerja A = luas penampang plat yang akan
putus. Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah : A = ( b – D ). s Di mana : b =
lebar plat , s = tebal plat Maka untuk menentukan Lebar Plat(b) adalah sbb: sDb F t ).( )/( 2 cmkg A F t
ts F Db . )( D s F b t.
18. 18. LATIHAN SOAL Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal,

direncanakan menerima beban sebesar 1000 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3
kg/cm 2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal plat 4 cm
Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai b. Lebar plat yang dibutuhkan 4cm D 1000kg b
19. 19. Penyelesaian: Diketahui : F = 1000 kg , s = 4 cm , n = 1 σt = 137,3 kg/cm² σg = 109,8 kg/cm²
Ditanya: a. Diameter paku keling (D) b. Lebar Plat (s) Jawab: a. Jadi Diameter Paku keling yang
sesuai adalah 3,406cm gn F D .. .4 8,10914,31 10004 xx x D 772,344 4000 D 602,11DcmD 406,3
20. 20. b. Lebar plat yang dibutuhkan (b): Jadi lebar plat yang dibutuhkan adalah 5,226cm D s F b t. 406,3
3,137.4 1000 b 406,3 2,549 1000 b 406,382,1bcmb 226,5
21. 21. Latihan Soal Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal,
direncanakan menerima beban sebesar 100 kg. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3
kg/cm 2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 kg/cm2 serta tebal plat 1 cm
Tentukanlah: a. Diameter paku keling yang sesuai b. Lebar plat yang dibutuhkan 1cm D 100kg b
22. 22. Penyelesaian: Diketahui : F = 100 kg , s = 1 cm , n = 1 σt = 137,3 kg/cm ² σg = 109,8 kg/cm ²
Ditanya: a. Diameter paku keling (D) b. Lebar Plat (s) Jawab: a. Jadi Diameter Paku keling yang
sesuai adalah 1,077 cm gn F D .. .4 8,10914,31 1004 xx x D 772,344 400 D 16,1DcmD 077,1
23. 23. b. Lebar plat yang dibutuhkan (b): Jadi lebar plat yang dibutuhkan adalah 1,805 cm D t F b t. 4
3,1371 100 x b 077,1 4,137 100 b 077,1728,0bcmb 805,1
24. 24. D. SAMBUNGAN LAS Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara
memanaskan sampai suhu lebur dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi. Sistem
sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat permesinan,

sambungan las ini sangat banyak digunakan. Untuk menghitung kekuatan sambungan las ini,
disesuaikan dengan cara pengelasannya serta jenis pembebanan yang bekerja pada penampang
yang dilas tersebut.
25. 25. Keuntungan sambungan Las dibanding dengan Sambungan Keling dan Sambungan Baut: 1.
Kampuh las lebih ringan, hanya sekitar 1 - 1,5% dari berat konstruksi. Untuk sambungan Keling &
Baut mempunyai berat 2,5 – 4 % dari berat konstruksi. 2. Bagian yang akan dilas pada umumnya tidak
perlu diberi lapisan lagi, misalnya dengan bahan pelat atau yang sejenis. 3. Lebih efisien, terutama
terhadap tegangan tarik, sebab tidak ada lubang yang melemahkan penampang batang tarik

Kekurangan pada sambungan las adalah kwalitas sambungan las sangat tergantung pada keahlian
juru las.
26. 26. Metode Mengelas ada 3, yaitu: 1. Las Tempa 2. Las Otogin (Las Gas) 3. Las Listrik Keterangan 1.
Las Tempa Pada metode Las Tempa, kedua bagian ujung yang akan disambung dipanaskan
mendekati suhu lebur, ditempelkan lalu ditempa atau dipukul berkali-kali sehingga menjadi satu
sambungan yang homogen. Untuk sambungan Las Tempa ini tidak menggunakan logam pengisi atau
tidak menggunakan bahan tambah.
27. 27. 2. Las Otogin (Las Gas) Pada metode dengan Las Otogin, kedua bagian yang akan disambung
dipanaskan sampai mendekati titik leburnya menggunakan api yang berasal dari campuran gas
asetilin dan gas asam, kemudian pada bagian yang hampir meleleh tersebut diisi dengan lelehan
kawat las

28. 28. 3. Las LISTRIK Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu cara menyambung
logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda
yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis.
Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi
celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam
tersebut.
29. 29. Intalasi Las Listrik
30. 30. Proses Las Listrik
31. 31. Pengkutuban langsung Pengkutuban terbalik
32. 32. BENTUK-BENTUK KAMPUH LAS Kampuh las adalah bentuk persiapan pada suatu sambungan.
Umumnya hanya ada pada sambungan tumpul, namun ada juga pada beberapa bentuk sambungan
sudut tertentu, yaitu untuk memenuhi persyaratan kekuatan suatu sambungan sudut. Bentuk kampuh
las yang banyak dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam adalah : 1. Kampuh I (open
square butt) 2. Kampuh V (single Vee butt) 3. Kampuh X (duoble Vee butt) 4. Kampuh U (single U
butt) 5. Kampuh K/ sambungan T dengan penguatan pada kedua sisi (reinforcemen on T-butt weld ) 6.
kampuh J/ sambungan T dengan penguatan satu sisi (single J-butt weld ).
33. 33. Bentuk Kampuh Las:
34. 34. Aplikasi Simbol Las Pada pekerjaan las dan fabrikasi logam gambar kerja sangat memegang
peranan penting, terutama tentang simbol las, karena dengan adanya simbol las seorang pekerja

akan dapat menentukan konstruksi sambungan yang akan dikerjakan. Oleh karena itu pemahaman
tentang simbol- simbol las sangat perlu dikuasai oleh seseorang yang bekerja di bidang las dan
fabrikasi logam.
35. 35. Berikut ini adalah macam-macam simbol las secara umum/ dasar yang digunakan dalam berbagai
konstruksi pengelasan :
36. 36. Baut adalah salah satu alat penyambung profil baja, selain paku keling dan las. Baut yang lazim
digunakan sebagai alat penyambung profil baja adalah baut hitam dan baut berkekuatan tinggi. Sistem
sambungan dengan menggunakan Mur & Baut ini, termasuk sambungan yang dapat dibuka tanpa
merusak bagian yang disambung serta alat penyambung ini sendiri. Bagian–bagian terpenting dari
mur dan baut adalah pada ulir nya. E. SAMBUNGAN BAUT
37. 37. Sambungan baut dilakukan dengan cara suatu pasak melintang (baut) dipasang pada suatu
lubang, yang dengan menembus masuk pada bagian konstruksi yang disambungkan. Fungsi
sambungan baut pada konstruksi mesin: 1. Pengamanan bagian atas dan bawah suatu kotak roda gigi
2. Untuk pengaturan kekuatan putar atau kekuatan luncur dari naf terhadap poros 3. Untuk
sambungan fleksibel atau bantalan dari sirip, batang, piringan dan rol 4. Untuk penghenti dari pegas,
batang dan semacamnya
38. 38. Contoh macam-macam Baut dan Penggunaan Sambungan baut pada konstruksi baja dan lain-lain
39. 39. Beberapa keuntungan penggunaan sambungan mur baut : 1. Mempunyai kemampuan yang tinggi
dalam menerima beban. 2. Kemudahan dalam pemasangan 3. Dapat digunakan untuk berbagai
kondisi operasi 4. Dibuat dalam standarisasi 5. Efisiensi tinggi dalam proses manufaktur Kerugian

utama sambungan mur baut adalah: Mempunyai konsentrasi tegangan yang tinggi di daerah ulir
40. 40. a. Diameter Baut b. Panjang baut c. Daerah dekat efektif d. Lebar kunci e. Diameter baut f. F jarak
ulir BAGIAN-BAGIAN BAUT
41. 41. Macam-macam bentuk ulir
42. 42. 1. Ulir Segi tiga 2. Ulir Segi empat 3. Ulir Trapesium 4. Ulir Bulat 5. Ulir gergaji Macam-macam
bentuk ulir
43. 43. Dalam perdagangan ulir sudah distandarisasikan & bentuk ulirnya dapat bermacam-macam yaitu:
1. Standard British Witworth ulir sekrup 2. British Association ulir sekrup 3. American National Standar
ulir sekrup 4. Unified Standar ulir sekrup 5. Square thread ( Ulir sekrup bujur sangkar) 6. Acme Thread
7. Ulir sekrup bulat ( Knuckle thread ) 8. Ulir sekrup trapesium ( Buttress thread ) 9. Ulir sekrup
metris( Metric thread )
44. 44. Pada saat ini ulir yang terdapat didalam perdagangan, ada dua standard yang dipakai yaitu: a.
Standard British Witworth dengan ciri-cirinya: -Simbolnya W misalnya W ½“ artinya diameter luarnya
adalah ½ inchi -ukurannya dalam satuan inchi -sudut puncak (alpha) = 55 derajat b. Standard
Metris(SI) : - Simbolnya(M), misalnya M20 artinya diameter luarnya adalah 20 mm - Semua ukuran
dalam tabel dan gambar dalam satuan(mm) - Sudut puncak (alpha) = 60 derajat
45. 45. SIMBUL BAUT dan MUR
46. 46.  Contoh:M 8 x 1.25-4T  M = Jenis Ulir  “M” kependekan dari ulir metrik  8 = diameter luar baut
 1.25 = tinggi alur (mm)  4T = kekuatan  Nomor menunjukkan 1/10 dari daya rentang minimum
dalam unit of kgf/mm2, dan huruf adalah kependekan dari “daya rentang”. Kekuatan distempelkan

pada baut kepala.