PENGUJIAN SEMBILAN MACAM ISOLAT Bradyrhizobium japonicum PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) DALAM SISTEM AGROFORESTRI
Undergraduate Theses dari JIPTUMMPP / 2009-07-17 08:28:40
PENGUJIAN SEMBILAN MACAM ISOLAT Bradyrhizobium japonicum
PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) DALAM SISTEM
AGROFORESTRI
Oleh: Doni Irianto ( 02710029 )
Agronomy
Dibuat: 2009-07-17 , dengan 7 file(s).
Keywords: Bradyrhizobium japonicum, kedelai, Agroforestri
ABSTRACT
The objective of this research is to compare 9 isolates of B. japonicum on formation of root
nodule, wich inoculated to the soybean (Glycine max (L.) Merril) under agroforestry system.
This research was conducted under agrorestry system which is soybean planted under of teak that
stands on the age + 2 years and + 10 m in height at Landungsari Village of Dau Subdistrict of
Malang Regency and at Biotechnology Laboratory of Muhammadiyah University of Malang.
This research was done starting from April 13th, 2008 to August 2008. This research used simple
Group Random Design (RAK), along with 10 level treatments which was repeated three times.
These treatments include: I0 (without isolate), I1 (Isolate from the group of teak 1), I2 (Isolate
from the group of teak 2), I3 (Isolate from the group of teak 3), I4 (Isolate from the group of teak
4), I5 (Isolate from the group of teak 5), I6 (Isolate from the group of teak 6), I7 (Isolate from the
group of Citrus sp.), I8 (Isolate from the group of Morinda citrifolia L.), and I9 (Isolate from the
group of Paraserianthes falcataria). Data analysis used homogenous analysis (F-test) along with
obvious level of 5%, followed by BNJ-test along with obvious level of 5%, if the treatments have
obvious influence. The research showed that treatment using isolate B. japponicum has
insignificant influence toward growth and yield of the soybean, unless yields for dry weight of
the capsules, dry weight of the seed, dry weight of the stem, and dry weight of the roots. Isolate
B. japponicum from the group of teak showed more effective improvement in nodule forming
under agroforestry system than other isolate. The entire kinds of isolates of Broadyrhizobium
japponicum showed relatively similar yield for dry weight of the seed.
INTISARI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji 9 macam isolat B. japonicum terhadap
pembentukan bintil akar, pertumbuhan serta hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill)
yang ditanam dalam sistem agroforestri. Penelitian ini dilaksanakan di bawah tegakan jati yang
berumur ±2 tahun dengan ketinggian pohon ±10 m tepatnya di Desa Landungsari, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang dan di Laboratorium Bioteknologi Universitas Muhammdiyah Malang.
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 April 2008 sampai Agustus 2008. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, dengan
perlakuan 10 level dan diulang tiga kali. Adapun perlakuan yang dicobakan: I0 (Tanpa isolat), I1
(Isolat dari tegakan jati 1), I2 (Isolat dari tegakan jati 2), I3 (Isolat dari tegakan jati 3), I4 (Isolat
dari tegakan jati 4), I5 (Isolat dari tegakan jati 5), I6 (Isolat dari tegakan jati 6), I7 (Isolat dari
tegakan jeruk), I8 (Isolat dari tegakan mengkudu), I9 (Isolat dari tegakan sengon). Analisa data
yang digunakan adalah analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%, yang dilanjutkan dengan uji
BNJ dengan taraf nyata 5% bila perlakuan berpengaruh nyata. Dari penelitian menunjukkan
bahwa Perlakuan isolat B. japponicum tidak memberikan pengaruh yang nyata pada
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, kecuali hasil bobot kering polong, bobot kering biji,
bobot kering batang dan bobot kering akar. Isolat B. japponicum dari tegakan jati menunjukkan
peningkatan pembentukan nodul efektif dalam sistem agroforestri daripada jenis isolat yang lain.
Semua jenis isolat Bradyrhizobium japponicum memperlihatkan hasil bobot kering biji yang
relatif sama.
PENGUJIAN SEMBILAN MACAM ISOLAT Bradyrhizobium japonicum
PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) DALAM SISTEM
AGROFORESTRI
Oleh: Doni Irianto ( 02710029 )
Agronomy
Dibuat: 2009-07-17 , dengan 7 file(s).
Keywords: Bradyrhizobium japonicum, kedelai, Agroforestri
ABSTRACT
The objective of this research is to compare 9 isolates of B. japonicum on formation of root
nodule, wich inoculated to the soybean (Glycine max (L.) Merril) under agroforestry system.
This research was conducted under agrorestry system which is soybean planted under of teak that
stands on the age + 2 years and + 10 m in height at Landungsari Village of Dau Subdistrict of
Malang Regency and at Biotechnology Laboratory of Muhammadiyah University of Malang.
This research was done starting from April 13th, 2008 to August 2008. This research used simple
Group Random Design (RAK), along with 10 level treatments which was repeated three times.
These treatments include: I0 (without isolate), I1 (Isolate from the group of teak 1), I2 (Isolate
from the group of teak 2), I3 (Isolate from the group of teak 3), I4 (Isolate from the group of teak
4), I5 (Isolate from the group of teak 5), I6 (Isolate from the group of teak 6), I7 (Isolate from the
group of Citrus sp.), I8 (Isolate from the group of Morinda citrifolia L.), and I9 (Isolate from the
group of Paraserianthes falcataria). Data analysis used homogenous analysis (F-test) along with
obvious level of 5%, followed by BNJ-test along with obvious level of 5%, if the treatments have
obvious influence. The research showed that treatment using isolate B. japponicum has
insignificant influence toward growth and yield of the soybean, unless yields for dry weight of
the capsules, dry weight of the seed, dry weight of the stem, and dry weight of the roots. Isolate
B. japponicum from the group of teak showed more effective improvement in nodule forming
under agroforestry system than other isolate. The entire kinds of isolates of Broadyrhizobium
japponicum showed relatively similar yield for dry weight of the seed.
INTISARI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji 9 macam isolat B. japonicum terhadap
pembentukan bintil akar, pertumbuhan serta hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill)
yang ditanam dalam sistem agroforestri. Penelitian ini dilaksanakan di bawah tegakan jati yang
berumur ±2 tahun dengan ketinggian pohon ±10 m tepatnya di Desa Landungsari, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang dan di Laboratorium Bioteknologi Universitas Muhammdiyah Malang.
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 13 April 2008 sampai Agustus 2008. Penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana, dengan
perlakuan 10 level dan diulang tiga kali. Adapun perlakuan yang dicobakan: I0 (Tanpa isolat), I1
(Isolat dari tegakan jati 1), I2 (Isolat dari tegakan jati 2), I3 (Isolat dari tegakan jati 3), I4 (Isolat
dari tegakan jati 4), I5 (Isolat dari tegakan jati 5), I6 (Isolat dari tegakan jati 6), I7 (Isolat dari
tegakan jeruk), I8 (Isolat dari tegakan mengkudu), I9 (Isolat dari tegakan sengon). Analisa data
yang digunakan adalah analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5%, yang dilanjutkan dengan uji
BNJ dengan taraf nyata 5% bila perlakuan berpengaruh nyata. Dari penelitian menunjukkan
bahwa Perlakuan isolat B. japponicum tidak memberikan pengaruh yang nyata pada
pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, kecuali hasil bobot kering polong, bobot kering biji,
bobot kering batang dan bobot kering akar. Isolat B. japponicum dari tegakan jati menunjukkan
peningkatan pembentukan nodul efektif dalam sistem agroforestri daripada jenis isolat yang lain.
Semua jenis isolat Bradyrhizobium japponicum memperlihatkan hasil bobot kering biji yang
relatif sama.