KONSTELASI BINTANG SEBAGAI PENANDA PETUN
KONSTELASI BINTANG SEBAGAI PENANDA (PETUNJUK) WAKTU DAN ARAH
(TELAAH KRITIS TERHADAP QS AL- AN’AM AYAT 97)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sejarah Fisika
Disusun Oleh:
Ade Ernawati (08690034)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Kata-kata bintang disinggung
beberapa kali dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 22 ayat yang tercakup dalam 18 surat, yang
diantaranya adalah QS.Al-an’am ayat 97, QS. al-A’raf ayat 54, QS. Al-Hijr ayat 16, QS. An-nahl
ayat 12 dan 16, QS An-nuur ayat 35 dan lain-lain. Kata bintang-bintang (An-nujuum) merupakan
kata jamak yang berarti banyak, an-nujuum artinya banyak bintang atau bintang-bintang yang
jumlahnya sangat banyak atau al-buruj artinya bintang-bintang yang membentuk rasi bintang.
Bintang-bintang membentuk pola gugus atau konstelasi bintang, menurut Wikipedia
bahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org diunduh tanggal 1 April 2013) suatu rasi bintang atau
konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi
khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan
satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada langit malam.
Sejauh yang penulis tahu pembahasan akan bintang-bintang sebagai penunjuk dalam
kegelapan di darat dan di laut yang terdapat dalam QS Al-an’am ayat 97 akan sangat menarik
bila dibahas atau ditinjau dari fenomena sains, sebagaimana yang kita ketahui para pelaut akan
memanfaatkan bintang sebagai acuan nafigasi begitu juga bila kita berada didaratan bintangbintang dapat menunjukan arah utara-selatan bagian bumi. Bintang juga bisa menunjukan suatu
musim atau waktu karena hanya bintang-bintang tertentu yang muncul pada waktu-waktu
tertentu dibagian belahan bumi. Rasi bintang utama seperti rasi bintang pari, yang berbentuk
palang, dan bintang di ujung palang sentiasa menunjukkan ke arah selatan. Dalam makalah ini
penulis akan membahas tentang bintang-bintang yang membentuk gugus bintang atau konstelasi
yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah dan waktu(musim) sebagimana terkandung dalam
QS Al-an’am ayat 97.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan QS. Al-an’am Ayat 97 Menurut Tafsir
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk
dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda
kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”.
Sejak awal peradaban umat manusia sempai sekarang, benda-benda langit merupakan
tanda penunjuk perjalanan manusia, baik di darat maupun di laut. Dengan melihat (meneropong)
matahari, bulan dan bintang, seseorang yang akan bepergian dapat menentukan arah yang hendak
dituju. Kini, dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pelayaran dan penerbangan menjadi disiplin
ilmu yang berdiri sendiri, para antariksawan berpedoman pada matahari dan bintang dalam
menentukan arah perjalanan pada suatu masa tertentu. Mereka juga menggunakan gugus bintang
atau rasi bintang dalam menentukan waktu, seperti rasi Bintang Biduk. Dengan demikian,
manusia dapat mengenal tempat dan waktu melalui bantuan bintang, seperti yang diisyaratkan
QS Al-an’am ayat 97.
Menurut tafsir dari departemen agama, bintang-bintang yang dimaksud dalam QS. Alan’am ayat 97 adalah kumpulan bintang-bintang yang membentuk suatu konstelasi atau rasi
bintang. Disebutkan dalam ayat tersebut konstelasi bintang berguna sebagai penunjuk waktu,
musim serta arah di waktu malam. Yang dimaksud dengan bintang-bintang penunjuk waktu ialah
bintang bintang tetap (ficed stars) yaitu bintang-bintang yang bersinar sendiri dan mempunyai
rasi (konstelasi) yang tetap, bukan bintang-bintang yang bergerak seperti planet atau As Sayarat.
karena bintang-bintang ini selalu berkelana di antara konstelasi-konstelasi bintang yang lain.
Konstelasi sebagai penunjuk musim, dapat diketahui dari kedudukan matahari di antara bintangbintang tetap (manzie). Bintang yang dijadikan sebagai penunjuk waktu adalah bintang yang
dilihat waktu terbit dan tenggelamnya kelompok-kelompok bintang yang keseluruhannya ada 12
yaitu Ham al (Aries), Saur (Taurus), Jauza', Tauaman (Gemini) Sarathan (Cancer), Asad-(Leo),
Sumbulah (Virgo), Mizan (Libra), Aqrab (Scorpio), Qaus (Sagitarius), Jadyu (Copricornus),
Dalwu (Aquarius), dan Hut (Pisces). Bintang-bintang
sebagai
penunjuk
arah
yang
biasa
dipergunakan orang ialah bintang-bintang tetap di luar mantiqatul buruj (Zodiac).Dengan
perhitungan secara teliti bintang-bintang juga dapat digunakan sebagai penunjuk arah kiblat,
yaitu letak Kota Mekah yang persis di sebelah Selatan kota Madinah.
B. Kadungan QS. Al-an’am ayat 97 Menurut Sains
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang
menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Sekelompok bintang yang tampak berhubungan
membentuk suatu konfigurasi khusus disebut dengan rasi bintang atau konstelasi.
Terdapat 88 rasi bintang modern yang didefinisikan oleh Persatuan Astronomi
Internasional (IAU) dalam sidang umum pada tahun 1922. Dalam sidang umum tersebut
diputuskan juga penggunaan secara eksklusif nama latin dan singkatan dengan tiga huruf dalam
penyebutannya. Eugène Delporte ditunjuk untuk mendefinisikan batas-batas yang tegas untuk
tiap rasi, sehingga setiap titik di langit pasti berada dalam wilayah satu rasi, dan tidak mungkin
tumpang tindih dengan rasi yang lain.
C. Konstelasi (Rasi Bintang) Sebagai Penunjuk Arah
Bintang-bintang yang digunakan sebagai petunjuk arah adalah bintang-bintang utama
yaitu, bintang pari (setara dengan Crux) dan bintang biduk (setara dengan Ursa Major). Kedua
rasi bintang tersebut menunjukkan arah Selatan dan Utara. Rasi Orion (sang pemburu) bisa
dengan mudah digunakan sebagai penunjuk semua arah mata angin. Berikut ini beberapa rasi
bintang yang dapat dijadikan acuan sebagai penunjuk arah mata angin. Rasi Bintang Biduk atau
Beruang Besar atau Ursa Major, menunjukkan arah Utara. Rasi Bintang Bidu k atauBeruang
Besar atau Ursa Major yang menunjukkan arah utara berbentuk seperti gayung, dan terdiri dari 7
buah bintang, karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh.
Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara. Pada rasi bintang ini, ada satu bintang
yang paling terang, dan biasanya dalam peta rasi bintang diberi simbol α (lihat gambar).
Rasi bintang layang-Layang atau Crux, menunjukkan arah Selatan. Rasi bintang ini
berbentuk seperti ikan pari, layang-layang, atau salib dan bisa kita lihat pada langit malam
dengan arah agak ke selatan. Pada rasi bintang ini, ada satu bintang yang paling terang, dan
biasanya dalam peta rasi bintang diberi simbol α (lihat gambar).
Rasi bintang Pemburu atau Orion atau Waluku, menunjukkan arah Barat. Rasi bintang ini
dapat dilihat di langit sebelah barat. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu dalam bahasa
yunani, rasi bintang ini didedikasikan bagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di
dunia. Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk
sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik di rasi orion ini adalah adanya bintang
Bellatrix dan Betelgeuse pada konstelasinya. Selain sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang
orion ini atau waluku dalam bahasa Indonesia sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani
jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya.
Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasi bintang
kalajengking atau scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yang
membentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara.
Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollo untuk membunuh sang Pemburu,
Orion. Pada konstelasi ini juga terdapat bintang Antares, salah satu bintang paling terang yang
pernah ditemukan.
D. Konstelasi (Rasi Bintang ) sebagai petunjuk waktu
Setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk gambaran bintang.
Misalnya rasi bintang Leo, disebut demikian karena membentuk formasi singa atau Scorpio
yang membentuk formasi kalajengking, rasi-rasi bintang ini sering disebut dengan zodiak. Setiap
rasi bintang pada zodiak akan muncul satu kali selama setahun. Lamanya rasi bintang
menampakkan diri di langit adalah satu bulan. Tenggelamnya rasi bintang yang satu diganti oleh
rasi bintang yang lain, demikian
seterusnya. Munculnya rasi-rasi bintang di langit adalah
sebagai berikut:
1. Capricornus
: Kambing laut (21 Januari – 16 Februari, 26 nari )
2. Aquarius
: Pembawa Air (16 Februari – 11 Maret, 24 hari)
3. Pisces
: Ikan ( 11 Maret – 18 April, 38 hari)
4. Aries
: Domba (18 April – 13 Mei, 25 hari)
5. Taurus
: Kerbau (13 Mei – 22 Juni, 40 hari)
6. Gemini
: Si Kembar (22 Juni – 21 Juli, 29 hari)
7. Cancer
: Kepiting (21 Juli – 10 Agustus, 20 hari)
8. Leo
: Singa (10 Agustus – 16 September, 37 hari)
9. Virgo
: Gadis Perawan (16 September – 31 Oktober, 45 hari)
10. Libra
: Timbangan (31 Oktober – 23 Nofember, 23 hari)
11. Scorpius
: Kalajengking (23 November – 29 November, 6 hari)
12. Ophiuchus
: Pawang Ular (29 November – 18 Desember, 19 hari)
13. Sagitarius
: Si Pemanah (18 Desember – 21 Januari, 34 hari)
Selain rasi bintang diatas, dikenal juga Segitiga Musim Panas, yaitu sebutan untuk 3
bintang terang yang kalau ditarik garis lurus akan membentuk suatu segitiga besar di langit.
Ketiga bintang terang tersebut yaitu Altair yang merupakan bintang alpha rasi Aquila,
Vega yang merupakan bintang alpha rasi Lyra, dan Deneb yang merupakan bintang alpha rasi
Cygnus. Orang-orang di belahan bumi utara yang tinggal di negeri 4 musim atau subtropis biasa
menyebutnya sebagai Summer Triangle, karena apabila segitiga Altair-Vega-Deneb sudah
muncul di langit, itu pertanda bahwa musim panas akan segera tiba.
Karena kita tinggal di belahan bumi selatan, maka tidak ada istilah musim panas di
Indonesia. Tetapi, kita tetap dapat melihat Segitiga Musim Panas dari bulan Juli sampai bulan
Oktober, dan waktu yang sangat tepat melihatnya yaitu selama bulan Agustus dan September.
BAB III
KESIMPULAN
Dari kajian yang telah dilakukan pada kandungan QS. Al-an’am ayat 97 bahwa “Dan
Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam
kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran
(Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”. Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan QS alan’am ayat 97, bintang-bintang yang berkelompok membentuk rasi bintang atau konstelasi dapat
digunakan sebagai petunjuk arah maupun waktu didarat dan dilautan. Para pelaut menggunakan
rasi bintang sebagai alat navigasi ketika tidak ada kompas, begitu juga ketika kita tersesat
dipegunungan, rasi bintang dapat digunakan sebagai petunjuk arah utara dan selatan.
Terdapat beberapa bintang utama yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah yaitu Rasi
bintang pari (setara dengan Crux) dan bintang biduk (setara dengan Ursa Major). Kedua rasi
bintang tersebut menunjukkan arah Selatan dan Utara. Rasi Orion (sang pemburu) bisa dengan
mudah digunakan sebagai penunjuk semua arah mata angin.
Rasi bintang yang dapat digunakan sebagi petunjuk waktu, sering disebut dengan zodiac,
setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk gambaran bintang. Misalnya
rasi bintang Leo, disebut demikian karena membentuk formasi
singa atau Scorpio yang
membentuk formasi kalajengking. Setiap rasi bintang pada zodiak akan muncul satu kali selama
setahun. Lamanya rasi bintang menampakkan diri di langit adalah satu bulan. Tenggelamnya rasi
bintang yang satu diganti rasi bintang lainnya terdapat 13 zodiak yang dikenal yaitu Capricorn,
Aquarius, Pisces,Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Ophiuchus,
Sagitarius. Selain ke tiga belas rasi bintang diatas dikenal juga rasi bintang segitiga musim panas
yang dapat menunjukan datangnya musim panas.
DAFTAR PUSTAKA
DJakaria M. Nur. Djakaria,Ahmad Yani. 2008. Hand out matakuliah
kosmotografi. Universitas Pendidikan Indonesia
Departemen Agama RI, Al-Qura’an dan Tafsirnya, Perpustakaan Nasional,
Jakarta.
Ghulsyani.Mahdi. 2001. Filsafat Sains Menurut Al-Quran.Mizan: Bandung
http://sapalalq.blogspot.com/2012/12/rasi-bintang-sebagai-penunjuk-arahmata.html. Di unduh pada tanggal 8 april 2013 jam 07:22
http://id.wikipedia.orgfile/rasi%20bintang/Rasi_bintang_files/2.png.
Diunduh
pada tanggal 01 April 2013 jam 10:29
http://kafeastronomi.com/mengenal-segitiga-musim-panas.html
Diunduh
pada
tanggal 01 April 2013 jam 10:29
http://www.qtesting.16mb.com/resource/img/favicon.ico Al-Quran
An'am [6]
Surat Al-
ayat 97, Tafsir, Translation, Asbabunnuzul, Quran, tafsiriyah, Al-An'am
Diunduh pada tanggal 01 April 2013 jam 10:29
http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/1931544-bintang-dalam-alquran/ Diunduh pada tanggal 01 April 2013 jam 10:29
(TELAAH KRITIS TERHADAP QS AL- AN’AM AYAT 97)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Sejarah Fisika
Disusun Oleh:
Ade Ernawati (08690034)
PRODI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Kata-kata bintang disinggung
beberapa kali dalam Al-Quran, yaitu sebanyak 22 ayat yang tercakup dalam 18 surat, yang
diantaranya adalah QS.Al-an’am ayat 97, QS. al-A’raf ayat 54, QS. Al-Hijr ayat 16, QS. An-nahl
ayat 12 dan 16, QS An-nuur ayat 35 dan lain-lain. Kata bintang-bintang (An-nujuum) merupakan
kata jamak yang berarti banyak, an-nujuum artinya banyak bintang atau bintang-bintang yang
jumlahnya sangat banyak atau al-buruj artinya bintang-bintang yang membentuk rasi bintang.
Bintang-bintang membentuk pola gugus atau konstelasi bintang, menurut Wikipedia
bahasa Indonesia (http://id.wikipedia.org diunduh tanggal 1 April 2013) suatu rasi bintang atau
konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi
khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan
satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada langit malam.
Sejauh yang penulis tahu pembahasan akan bintang-bintang sebagai penunjuk dalam
kegelapan di darat dan di laut yang terdapat dalam QS Al-an’am ayat 97 akan sangat menarik
bila dibahas atau ditinjau dari fenomena sains, sebagaimana yang kita ketahui para pelaut akan
memanfaatkan bintang sebagai acuan nafigasi begitu juga bila kita berada didaratan bintangbintang dapat menunjukan arah utara-selatan bagian bumi. Bintang juga bisa menunjukan suatu
musim atau waktu karena hanya bintang-bintang tertentu yang muncul pada waktu-waktu
tertentu dibagian belahan bumi. Rasi bintang utama seperti rasi bintang pari, yang berbentuk
palang, dan bintang di ujung palang sentiasa menunjukkan ke arah selatan. Dalam makalah ini
penulis akan membahas tentang bintang-bintang yang membentuk gugus bintang atau konstelasi
yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah dan waktu(musim) sebagimana terkandung dalam
QS Al-an’am ayat 97.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan QS. Al-an’am Ayat 97 Menurut Tafsir
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk
dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda
kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”.
Sejak awal peradaban umat manusia sempai sekarang, benda-benda langit merupakan
tanda penunjuk perjalanan manusia, baik di darat maupun di laut. Dengan melihat (meneropong)
matahari, bulan dan bintang, seseorang yang akan bepergian dapat menentukan arah yang hendak
dituju. Kini, dengan kemajuan ilmu dan teknologi, pelayaran dan penerbangan menjadi disiplin
ilmu yang berdiri sendiri, para antariksawan berpedoman pada matahari dan bintang dalam
menentukan arah perjalanan pada suatu masa tertentu. Mereka juga menggunakan gugus bintang
atau rasi bintang dalam menentukan waktu, seperti rasi Bintang Biduk. Dengan demikian,
manusia dapat mengenal tempat dan waktu melalui bantuan bintang, seperti yang diisyaratkan
QS Al-an’am ayat 97.
Menurut tafsir dari departemen agama, bintang-bintang yang dimaksud dalam QS. Alan’am ayat 97 adalah kumpulan bintang-bintang yang membentuk suatu konstelasi atau rasi
bintang. Disebutkan dalam ayat tersebut konstelasi bintang berguna sebagai penunjuk waktu,
musim serta arah di waktu malam. Yang dimaksud dengan bintang-bintang penunjuk waktu ialah
bintang bintang tetap (ficed stars) yaitu bintang-bintang yang bersinar sendiri dan mempunyai
rasi (konstelasi) yang tetap, bukan bintang-bintang yang bergerak seperti planet atau As Sayarat.
karena bintang-bintang ini selalu berkelana di antara konstelasi-konstelasi bintang yang lain.
Konstelasi sebagai penunjuk musim, dapat diketahui dari kedudukan matahari di antara bintangbintang tetap (manzie). Bintang yang dijadikan sebagai penunjuk waktu adalah bintang yang
dilihat waktu terbit dan tenggelamnya kelompok-kelompok bintang yang keseluruhannya ada 12
yaitu Ham al (Aries), Saur (Taurus), Jauza', Tauaman (Gemini) Sarathan (Cancer), Asad-(Leo),
Sumbulah (Virgo), Mizan (Libra), Aqrab (Scorpio), Qaus (Sagitarius), Jadyu (Copricornus),
Dalwu (Aquarius), dan Hut (Pisces). Bintang-bintang
sebagai
penunjuk
arah
yang
biasa
dipergunakan orang ialah bintang-bintang tetap di luar mantiqatul buruj (Zodiac).Dengan
perhitungan secara teliti bintang-bintang juga dapat digunakan sebagai penunjuk arah kiblat,
yaitu letak Kota Mekah yang persis di sebelah Selatan kota Madinah.
B. Kadungan QS. Al-an’am ayat 97 Menurut Sains
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan
bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi
memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang
menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang
menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). Sekelompok bintang yang tampak berhubungan
membentuk suatu konfigurasi khusus disebut dengan rasi bintang atau konstelasi.
Terdapat 88 rasi bintang modern yang didefinisikan oleh Persatuan Astronomi
Internasional (IAU) dalam sidang umum pada tahun 1922. Dalam sidang umum tersebut
diputuskan juga penggunaan secara eksklusif nama latin dan singkatan dengan tiga huruf dalam
penyebutannya. Eugène Delporte ditunjuk untuk mendefinisikan batas-batas yang tegas untuk
tiap rasi, sehingga setiap titik di langit pasti berada dalam wilayah satu rasi, dan tidak mungkin
tumpang tindih dengan rasi yang lain.
C. Konstelasi (Rasi Bintang) Sebagai Penunjuk Arah
Bintang-bintang yang digunakan sebagai petunjuk arah adalah bintang-bintang utama
yaitu, bintang pari (setara dengan Crux) dan bintang biduk (setara dengan Ursa Major). Kedua
rasi bintang tersebut menunjukkan arah Selatan dan Utara. Rasi Orion (sang pemburu) bisa
dengan mudah digunakan sebagai penunjuk semua arah mata angin. Berikut ini beberapa rasi
bintang yang dapat dijadikan acuan sebagai penunjuk arah mata angin. Rasi Bintang Biduk atau
Beruang Besar atau Ursa Major, menunjukkan arah Utara. Rasi Bintang Bidu k atauBeruang
Besar atau Ursa Major yang menunjukkan arah utara berbentuk seperti gayung, dan terdiri dari 7
buah bintang, karena itu juga terkadang rasi bintang ini disebut sebagai konstelasi bintang tujuh.
Rasi bintang ini terlihat sepanjang tahun di langit utara. Pada rasi bintang ini, ada satu bintang
yang paling terang, dan biasanya dalam peta rasi bintang diberi simbol α (lihat gambar).
Rasi bintang layang-Layang atau Crux, menunjukkan arah Selatan. Rasi bintang ini
berbentuk seperti ikan pari, layang-layang, atau salib dan bisa kita lihat pada langit malam
dengan arah agak ke selatan. Pada rasi bintang ini, ada satu bintang yang paling terang, dan
biasanya dalam peta rasi bintang diberi simbol α (lihat gambar).
Rasi bintang Pemburu atau Orion atau Waluku, menunjukkan arah Barat. Rasi bintang ini
dapat dilihat di langit sebelah barat. Dinamai Orion, yang artinya adalah pemburu dalam bahasa
yunani, rasi bintang ini didedikasikan bagi Orion, putera Neptune, seorang pemburu terbaik di
dunia. Orion ini mudah dikenali dengan adanya 3 bintang kembar yang berjajar membentuk
sabuk Orion (Orion Belt). Satu lagi yang menarik di rasi orion ini adalah adanya bintang
Bellatrix dan Betelgeuse pada konstelasinya. Selain sebagai petunjuk arah barat, rasi bintang
orion ini atau waluku dalam bahasa Indonesia sering dijadikan sebagai tanda bagi para petani
jaman dulu untuk mulai menggarap sawah dan ladangnya.
Rasi bintang keempat yang bisa dikenali dan menjadi petunjuk arah adalah rasi bintang
kalajengking atau scorpio. Rasi bintang satu ini agak susah dicari, karena jumlah bintang yang
membentuk konstelasinya cukup banyak. Rasi Scorpio ini menjadi petunjuk arah tenggara.
Dalam mitologi yunani kuno, Scorpio ini adalah utusan Apollo untuk membunuh sang Pemburu,
Orion. Pada konstelasi ini juga terdapat bintang Antares, salah satu bintang paling terang yang
pernah ditemukan.
D. Konstelasi (Rasi Bintang ) sebagai petunjuk waktu
Setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk gambaran bintang.
Misalnya rasi bintang Leo, disebut demikian karena membentuk formasi singa atau Scorpio
yang membentuk formasi kalajengking, rasi-rasi bintang ini sering disebut dengan zodiak. Setiap
rasi bintang pada zodiak akan muncul satu kali selama setahun. Lamanya rasi bintang
menampakkan diri di langit adalah satu bulan. Tenggelamnya rasi bintang yang satu diganti oleh
rasi bintang yang lain, demikian
seterusnya. Munculnya rasi-rasi bintang di langit adalah
sebagai berikut:
1. Capricornus
: Kambing laut (21 Januari – 16 Februari, 26 nari )
2. Aquarius
: Pembawa Air (16 Februari – 11 Maret, 24 hari)
3. Pisces
: Ikan ( 11 Maret – 18 April, 38 hari)
4. Aries
: Domba (18 April – 13 Mei, 25 hari)
5. Taurus
: Kerbau (13 Mei – 22 Juni, 40 hari)
6. Gemini
: Si Kembar (22 Juni – 21 Juli, 29 hari)
7. Cancer
: Kepiting (21 Juli – 10 Agustus, 20 hari)
8. Leo
: Singa (10 Agustus – 16 September, 37 hari)
9. Virgo
: Gadis Perawan (16 September – 31 Oktober, 45 hari)
10. Libra
: Timbangan (31 Oktober – 23 Nofember, 23 hari)
11. Scorpius
: Kalajengking (23 November – 29 November, 6 hari)
12. Ophiuchus
: Pawang Ular (29 November – 18 Desember, 19 hari)
13. Sagitarius
: Si Pemanah (18 Desember – 21 Januari, 34 hari)
Selain rasi bintang diatas, dikenal juga Segitiga Musim Panas, yaitu sebutan untuk 3
bintang terang yang kalau ditarik garis lurus akan membentuk suatu segitiga besar di langit.
Ketiga bintang terang tersebut yaitu Altair yang merupakan bintang alpha rasi Aquila,
Vega yang merupakan bintang alpha rasi Lyra, dan Deneb yang merupakan bintang alpha rasi
Cygnus. Orang-orang di belahan bumi utara yang tinggal di negeri 4 musim atau subtropis biasa
menyebutnya sebagai Summer Triangle, karena apabila segitiga Altair-Vega-Deneb sudah
muncul di langit, itu pertanda bahwa musim panas akan segera tiba.
Karena kita tinggal di belahan bumi selatan, maka tidak ada istilah musim panas di
Indonesia. Tetapi, kita tetap dapat melihat Segitiga Musim Panas dari bulan Juli sampai bulan
Oktober, dan waktu yang sangat tepat melihatnya yaitu selama bulan Agustus dan September.
BAB III
KESIMPULAN
Dari kajian yang telah dilakukan pada kandungan QS. Al-an’am ayat 97 bahwa “Dan
Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk dalam
kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran
(Kami) kepada orang-orang yang mengetahui”. Dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan QS alan’am ayat 97, bintang-bintang yang berkelompok membentuk rasi bintang atau konstelasi dapat
digunakan sebagai petunjuk arah maupun waktu didarat dan dilautan. Para pelaut menggunakan
rasi bintang sebagai alat navigasi ketika tidak ada kompas, begitu juga ketika kita tersesat
dipegunungan, rasi bintang dapat digunakan sebagai petunjuk arah utara dan selatan.
Terdapat beberapa bintang utama yang dapat digunakan sebagai petunjuk arah yaitu Rasi
bintang pari (setara dengan Crux) dan bintang biduk (setara dengan Ursa Major). Kedua rasi
bintang tersebut menunjukkan arah Selatan dan Utara. Rasi Orion (sang pemburu) bisa dengan
mudah digunakan sebagai penunjuk semua arah mata angin.
Rasi bintang yang dapat digunakan sebagi petunjuk waktu, sering disebut dengan zodiac,
setiap rasi bintang terdiri atas beberapa bintang yang membentuk gambaran bintang. Misalnya
rasi bintang Leo, disebut demikian karena membentuk formasi
singa atau Scorpio yang
membentuk formasi kalajengking. Setiap rasi bintang pada zodiak akan muncul satu kali selama
setahun. Lamanya rasi bintang menampakkan diri di langit adalah satu bulan. Tenggelamnya rasi
bintang yang satu diganti rasi bintang lainnya terdapat 13 zodiak yang dikenal yaitu Capricorn,
Aquarius, Pisces,Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Ophiuchus,
Sagitarius. Selain ke tiga belas rasi bintang diatas dikenal juga rasi bintang segitiga musim panas
yang dapat menunjukan datangnya musim panas.
DAFTAR PUSTAKA
DJakaria M. Nur. Djakaria,Ahmad Yani. 2008. Hand out matakuliah
kosmotografi. Universitas Pendidikan Indonesia
Departemen Agama RI, Al-Qura’an dan Tafsirnya, Perpustakaan Nasional,
Jakarta.
Ghulsyani.Mahdi. 2001. Filsafat Sains Menurut Al-Quran.Mizan: Bandung
http://sapalalq.blogspot.com/2012/12/rasi-bintang-sebagai-penunjuk-arahmata.html. Di unduh pada tanggal 8 april 2013 jam 07:22
http://id.wikipedia.orgfile/rasi%20bintang/Rasi_bintang_files/2.png.
Diunduh
pada tanggal 01 April 2013 jam 10:29
http://kafeastronomi.com/mengenal-segitiga-musim-panas.html
Diunduh
pada
tanggal 01 April 2013 jam 10:29
http://www.qtesting.16mb.com/resource/img/favicon.ico Al-Quran
An'am [6]
Surat Al-
ayat 97, Tafsir, Translation, Asbabunnuzul, Quran, tafsiriyah, Al-An'am
Diunduh pada tanggal 01 April 2013 jam 10:29
http://id.shvoong.com/humanities/religion-studies/1931544-bintang-dalam-alquran/ Diunduh pada tanggal 01 April 2013 jam 10:29