Kecernaan In Vitro Alfalfa (Medicago sativa L.) pada Pemupukan Fosfat dan Umur Defoliasi Pertama yang Berbeda. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
RINGKASAN
SINTA WIDAYANI. H2C 004 130. 2008. Kecernaan In Vitro Alfalfa
(Medicago sativa L.) pada Pemupukan Fosfat dan Umur Defoliasi Pertama yang
Berbeda. (Pembimbing: WIDYATI SLAMET dan SURAHMANTO).
Tujuan penelitian adalah mengkaji kecernaan bahan kering dan bahan
organik alfalfa akibat pemberian fosfat dan umur defoliasi pertama yang berbeda.
Penelitian dilakukan bulan September 2006 sampai Januari 2007 di rumah kaca
Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak dan Laboratorium Ilmu Makanan
Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro Semarang.
Materi yang digunakan benih alfalfa dan inokulum, tanah latosol, pupuk
kompos, pupuk urea, pupuk SP-36 dan pupuk KCl. Alat yang digunakan adalah
pot kapasitas 6 kg (27 buah), ayakan, sekop, ember plastik, gunting, timbangan
kapasitas 5 kg, timbangan analitis kapasitas 25 g dengan ketelitian 0,0001 g,
kertas minyak, gelas ukur, tabung fermentor, oven, inkubator, sentrifuse,
eksikator, cawan porselin, tanur dan erlenmeyer. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan.
Faktor pertama adalah pemupukan (P) dengan dosis 50, 100 dan 150 kg/ha. Faktor
kedua adalah umur defoliasi pertama (D) yaitu umur 6, 8 dan 10 minggu.
Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan
organik (KcBO). Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan analisis
ragam apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan Uji Wilayah Ganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara pemupukan
fosfat dengan umur defoliasi pertama terhadap KcBK dan KcBO alfalfa.
Pemupukan fosfat tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap KcBK dan KcBO
alfalfa, sedangkan umur defoliasi pertama berpengaruh nyata (P
SINTA WIDAYANI. H2C 004 130. 2008. Kecernaan In Vitro Alfalfa
(Medicago sativa L.) pada Pemupukan Fosfat dan Umur Defoliasi Pertama yang
Berbeda. (Pembimbing: WIDYATI SLAMET dan SURAHMANTO).
Tujuan penelitian adalah mengkaji kecernaan bahan kering dan bahan
organik alfalfa akibat pemberian fosfat dan umur defoliasi pertama yang berbeda.
Penelitian dilakukan bulan September 2006 sampai Januari 2007 di rumah kaca
Laboratorium Ilmu Tanaman Makanan Ternak dan Laboratorium Ilmu Makanan
Ternak Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas
Diponegoro Semarang.
Materi yang digunakan benih alfalfa dan inokulum, tanah latosol, pupuk
kompos, pupuk urea, pupuk SP-36 dan pupuk KCl. Alat yang digunakan adalah
pot kapasitas 6 kg (27 buah), ayakan, sekop, ember plastik, gunting, timbangan
kapasitas 5 kg, timbangan analitis kapasitas 25 g dengan ketelitian 0,0001 g,
kertas minyak, gelas ukur, tabung fermentor, oven, inkubator, sentrifuse,
eksikator, cawan porselin, tanur dan erlenmeyer. Rancangan yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 3 ulangan.
Faktor pertama adalah pemupukan (P) dengan dosis 50, 100 dan 150 kg/ha. Faktor
kedua adalah umur defoliasi pertama (D) yaitu umur 6, 8 dan 10 minggu.
Parameter yang diamati adalah kecernaan bahan kering (KcBK) dan bahan
organik (KcBO). Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan analisis
ragam apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan Uji Wilayah Ganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh interaksi antara pemupukan
fosfat dengan umur defoliasi pertama terhadap KcBK dan KcBO alfalfa.
Pemupukan fosfat tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap KcBK dan KcBO
alfalfa, sedangkan umur defoliasi pertama berpengaruh nyata (P