s pgsd penjas 1100448 chapter1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan pada dasarnya merupakan sebuah proses pembelajaran yang
berorientasi pada pengalaman maupun peristiwa yang memiliki makna dan tujuan
ke arah yang lebih baik. Pendidikan dalam arti sempit merupakan proses interaksi
antara pendidik dan siswadi lingkungan sekitarnya baik itu di keluarga, sekolah
maupun di lingkungan masyarakat, namun pendidikan dalam arti sempit sering
diartikan sebagai sekolah (dimana sekolah memiliki peranan yang sangat penting
sebagai pemberi pengaruh yang besar bagi perkembangan anak untuk menjalani
kehidupan-kehidupan sosial mereka), sedangkan pendidikan dalam arti luas
adalah proses interaksi antara manusia dengan lingkungan, baik itu alam semesta,
lingkungan sosial, masyarakat, sosial ekonomi, sosial politik dan sosial budaya.
Pendidikan menurut UU Nomor 20 tahun 2003 (Aedi, 2012, hlm. 15) adalah
Pengertian pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Susana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan umum pendidikan selaras dengan tujuan umum pendidikan jasmani,

karena pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara
keseluruhan.Pendidikan jasmani merupakan sebuah proses pembelajaran melalui
aktivitas fisik yang dirancang untuk meningkatkan aspek kognitif, apektif dan
psikomotor siswa ke arah yang lebih baik. Pendidikan jasmani pada dasarnya
merupakan pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media
untuk mencapai perkembangan individu secara menyeluruh.Safari (2011, hlm. 61)
mengemukakan bahwa pendidikan jasmani merupakan “Proses pendidikan untuk
tujuan pengembangan keterampilan dan kebugaran, juga sangat peduli untuk
mengembangkan aspek lainnya.Hal ini mencakup pula, perkembangan kognitif
dan sifat-sifat kepribadian anak”. Pembelajaran pendidikan jasmani berbeda
dengan

pembelajaran

lainnya,

karena

1


pada

dasarnya

pendidikan

2

jasmanimerupakan aktivitas jasmani yang menggunakan fisik dalam setiap
kegiatannya, sehingga dengan berpartisipasinya dalam aktivitas jasmani, siswa
dapat menguasai pengetahuan, mengembangkan keterampilan gerak, memperbaiki
sikap serta meningkatkan nilai-nilai positif untuk mencapai tujuan-tujuan
pendidikan jasmani. Dalam pendidikan jasmani siswa diajarkan untuk bergerak
melalui pengalaman gerak sehingga terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan
rohani. Tujuan dari proses belajar pendidikan jasmani adalah perkembangan yang
menyeluruh dilihat dari aspek kognitif, apektif dan psikomotorik. Ketiga aspek
tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan satu sama lainnya yang
pada hakikatnya merupakan kesatuan jiwa dan raga atau jasmani dan rohani.
Pendidikan jasmani mencakup berbagai macam cabang olahraga di dalamnya.
Salah satu cabang yang terdapat dalam pendidikan jasmani adalah senam. Dari

tahun ke tahun, olahraga senam mengalami perkembangan dan penyempurnaan,
salah satu jenis senam yang sering dijumpai dalam pembelajaran pendidikan
jasmani yaitu senam lantai.Restianti (2010, hlm. 10) mengemukakan bahwa
Senam lantai (flour exercise) adalah “Satu bagian dari rumpun senam”. Sesuai
dengan istilah lantai, maka gerakan-gerakan senamnya dilakukan di atas lantai
dengan beralaskan matras atau sejenisnya. Senam sering disebut juga dengan
latihan bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan atau latihannya, seorang
pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.Senam lantai merupakan
suatu rangkaian gerak atau olah tubuh yang membutuhkan kelentukan tubuh
dalam melakukan rangkaian-rangkaian gerakannya karena kebebasan bergerak
sangatlah dibutuhkan.
Salah satu jenis senam lantai yang biasa dijumpai dalam kegiatan
pembelajaran adalah guling depan. Guling depan (forward roll) adalah gerakan
menggulingkan badan menggunakan bagian belakang badan bagian atas (tengkuk,
punggung, pinggang dan panggul bagian belakang).Pembelajaran guling depan
yang diberikan seharusnya selalu menekankan pada peningkatan komponen gerak
tubuh, salah satu komponen gerak yang dibutuhkan dalam pelaksanaan guling
depan adalah kelentukan. Kelentukan merupakan salah satu komponen gerak yang
memiliki peran penting bagi peningkatan gerak dasar guling depan.Secara analisis
gerak, beberapa faktor yang menunjang keberhasilan pelaksanaan guling depan


3

ditentukan dari gerak dasarnya. Artinya kualitas gerak dasar yang baik akan
berbanding lurus dengan hasil belajar yang ingin dicapai, untuk mendapatkan
kualitas gerak dasar yang optimal diperlukan sebuah alternatif pembelajaran yang
mampu menunjang keberhasilan proses pembelajaran tersebut.
Berdasarkan pengamatan peneliti, kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan
tujuan yang diharapkan, yaitu sebagai berikut.
1. Siswa.
a. Kualitas gerak khususnya tingkat kelentukan tubuh yang dimiliki siswa
terbatas sehingga pengembangan gerak dasar guling depan dalam
pembelajaran senam lantai kurang maksimal.
b. Siswa cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran guling depan.
c. Siswa masih sulit untuk melakukan gerak dasar guling depan, maka hasil
belajar yang didapat pun kurang memuaskan.
2. Sarana dan prasarana.
a. Belum adanya ruangan khusus untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
senam lantai guling depan.
b. Penggunaan media dan alat yang belum berkembang.

3. Pembelajaran.
a. Pembelajaran yang diberikan lebih fokus pada pembelajaran yang sudah
baku sehingga menimbulkan kesan monoton.
b. Pembelajaran diberikan dalam waktu yang singkat, sehingga kesempatan
untuk mengulang kembali pembelajaran yang telah dilakukan dirasa
kurang.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus, tentu kualitas gerak yang dimiliki siswa
akan sulit meningkat. Tujuan pembelajaran yang semula telah direncanakan
dengan matang pun tak akan tercapai dengan baik. Oleh karena itu guru harus
mampu mengemas pembelajaran guling depan menjadi lebih menyenangkan agar
siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran yang akan diberikan.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah melalui penggunaan media
pembelajaran.Media

pembelajaran

merupakan

salah


satu

sarana

untuk

menyampaikan informasi yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan
belajar mengajar. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang digunakan dalam

4

rangka untuk mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa
dalam proses pembelajaran di sekolah. Salah satu media pembelajaran yang
mungkin mampu mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran
senam lantai guling depan yaitu media pembelajaran berbentuk objek fisik yaitu
bola. Siswa akan dilatih tingkat kelentukan tubuhnya melalui program latihan
yang menggunakan bola sebagai medianya. Hal ini dilakukan karena selain
tujuannya untuk meningkatkan kelentukan tubuh siswa yang nantinya akan
berpengaruh terhadap proses pelaksanaan guling depan, juga akan memotivasi
siswa untuk berpartisipasi dengan baik ketika mengikuti proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan alternatif pembelajaran
yang mampu mendukung setiap proses pembelajaran. Maka dari itu, peneliti
dituntut untuk mampu menciptakan solusi dan kondisi belajar yang baik.
Pembelajaran yang diberikan harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa
dengan memberikan kesan yang menyenangkan tetapi masih tetap mengacu pada
kompetensi dasar, standar kompetensi dan tujuan pembelajaran itu sendiri. Selain
itu agar pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan baik, tentunya harus
dilakukan beberapa pengulangan-pengulangan materi yang telah diajarkan baik
didalam maupun diluar sekolah. Contohnya dengan mengadakan sebuah program
latihan yang dilakukan dalam beberapa pertemuan sehingga tujuan yang telah
direncanakan dapat tercapai dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengambil
judul penelitian yang mengkaji tentang “Pengaruh Media Bola Terhadap Gerak
Dasar Guling Depan Dalam Pembelajaran Senam Lantai Pada Siswa Kelas IV”.

B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Bagaimana pengaruh penggunaan media bola terhadap gerak dasar guling
depan dalam pembelajaran senam lantai pada siswa kelas IV SDN Cimarga?

2. Bagaimana pengaruh tanpa menggunakan media bola terhadap gerak dasar
guling depan dalam pembelajaran senam lantai pada siswa kelas IV SDN
Linggasari?

5

3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan gerak dasar guling depan dengan
menggunakan media bola dan tanpa menggunakan media bola dalam
pembelajaran senam lantai pada siswa kelas IV secara signifikan?

C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui pengaruh penggunaan media bola terhadap gerak dasar
guling depan dalam pembelajaran senam lantai pada siswa kelas IV SDN
Cimarga.
2. Ingin mengetahui pengaruh tanpa menggunakan media bola terhadap gerak
dasar guling depan dalam pembelajaran senam lantai pada siswa kelas IV
SDN Linggasari.
3. Ingin mengetahui perbedaan peningkatan gerak dasar guling depan dengan

menggunakan media bola dan tanpa menggunakan media bola dalam
pembelajaran senam lantai pada siswa kelas IV secara signifikan.

D. Manfaat penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
pengetahuan terhadap pengembangan gerak dasar pembelajaran senam
lantai khususnya guling depan.
b. Untuk menambah referensi terhadap kajian guling depan terkait dengan
penggunaan media bola pada kelas IV.
c. Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan
dimasa yang akan datang.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
1) Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa tidak lagi mengalami
kesulitan dalam melakukan pembelajaran guling depan.

6


2) Dengan adanya penelitian ini, diharapkan siswa dapat memiliki
kemampuan gerak dasar guling depanyang baik.
3) Dangan adanya penelitian ini, diharapkan siswa bisa lebih termotivasi
dalam melaksanakan pembelajaran guling depan pada saat mengikuti
mata pelajaran pendidikan jasmani.
b. Bagi guru
1) Dapat menambah alternatif pembelajaran agar tidak terpaku pada
pembelajaran yang sudah baku.
2) Dapat membantu guru untuk meningkatkan gerak dasar dan hasil
belajar siswa.
c. Bagi Sekolah
1) Dapat meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan jasmani di
sekolah tersebut.
2) Dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam peningkatan hasil belajar
siswa, khususnya dalam pembelajaran senam lantai guling depan.
3) Dapat dijadikan bahan evaluasi tentang keberhasilan pembelajaran
pendidikan jasmani di Sekolah Dasar.
d. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang
1) Dapat dijadikan sebagai acuan agar dapat memberikan motivasi untuk

menciptakan tenaga pengajar yang berkualitas di masa yang
akandatang.
2) Dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya
dalam pembelajaran senam lantai guling depan.
e. Bagi Peneliti:
1) Pribadi
a) Dapat memperoleh data dan informasi yang transparan tentang
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam proses kegiatan
belajar mengajar pada siswakelas IVketika mengikuti pembelajaran
senam lantai guling depan.
b) Dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan pengalaman
dalam menyusun karya ilmiah.

7

2) Peneliti lain
a) Dapat dijadikan sebagai sumber atau referensi bagi peneliti lain
dalam melakukan penelitian selanjutnya.
b) Dapat memperoleh pengetahuan baru tentang pembelajaran
pendidikan jasmani khususnya pembelajaran senam lantai guling
depan.

E. Struktur Organisasi
Berikut peneliti merumuskan struktur organisasi atau sistematika penulisan
dalam penulisan skripsi yang berjudul, “Pengaruh Media Bola Terhadap Gerak
Dasar Guling Depan Dalam Pembelajaran Senam Lantai Pada Siswa Kelas IV”
yang terdiri dari:
1. BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
B. Rumusan Masalah Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Struktur Oganisasi
2. BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pendidikan Jasmani
1. Pengertian Pendidikan Jasmani
2. Landasan Ilmiah Pendidikan Jasmani
3. Makna Pendidikan Jasmani
4. Tujuan Pendidikan Jasmani
5. Manfaat Pendidikan Jasmani
6. Hakikat Pendidikan Jasmani
7. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani
B. Senam
1. Pengertian Senam Secara Umum
2. Jenis Senam
3. Senam Lantai
4. Guling Depan

8

C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
2. Fungsi Media Pembelajaran
3. Kegunaan Media Pembelajaran
D. Bola
1. Pengertian Bola
2. Jenis-jenis Bola
E. Program Latihan
F. Penelitian yang Relevan
G. Hipotesis
3. BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Partisipan
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Prosedur Penelitian
F. Analisis Data
4. BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan
B. Pembahasan
5. BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Rekomendasi