s pgsd penjas 1100448 chapter4
41 A. Temuan
Pada bagian ini akan dipelajari mengenai data yang telah diperoleh sebelum, selama dan setelah program latihan diberikan.Data ini diperoleh dari tes awal, tes akhir dan selisih antara keduanya. Data awal diperoleh dari tes guling depan yang dilakukan sebelum pemberian perlakuan atau disebut juga dengan pretest. Data akhir diperoleh dari tes guling depan yang dilakukan setelah diberikan perlakuan atau disebut juga dengan posttest.Data yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat menjadi bukti yang bisa memberikan gambaran dan arti yang jelas mengenai penelitian yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa skor yang berhasil dicapai oleh sampel dalam tes praktek guling depan.
Data yang akan dipaparkan bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan media bola pada kelompok eksperimen dan pengaruh yang ditimbulkan dari tidak digunakannya media bola pada kelompok kontrol dalam program latihan yang diberikan terhadap gerak dasar guling depan dalam pembelajaran senam lantai serta menguji pengaruh atau peningkatan yang timbul apakah bersifat signifikan atau tidak. Data ini diperoleh dari kegiatanpretest dan posttest baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen.
1. Analisis Data Pretestdan Posttest Kedua Kelompok
Pengambilan data awal bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasaryang dimiliki siswa dalam melakukan guling depan pada pembelajaran senam lantai dilihat dari kemampuan gerak dasarnya tanpa diajarkan guru terlebih dahulu.Sedangkan pengambilan data akhir bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar yang dimiliki siswa dalam melakukan guling depan setelah diberikan perlakuan dalam program latihan yang telah dilaksanakan. Pengambilan data awal dilakukan sebelum program latihan diberikan, sedangkan pengambilan data akhir diambil setelah program latihan diberikan atau setelah
(2)
diberi perlakuan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Data ini diperoleh dari hasil tes praktek guling depan dalam pembelajaran senam lantai. a. Kelompok Kontrol
1) Data Awal (Pretes)
Berikut ini merupakan data awal (pretest) pada kelompok kontrol. Tabel 4.1
Data Pretest Kelompok Kontrol
No Nama
Aspek yang dinilai
Skor Sikap Awal Saat
Berguling Sikap Akhir 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Ahmad Sopian √ √ √ 5
2 Cepi Nurpalah √ √ √ 6
3 Desi Nuraeni √ √ √ 5
4 Desy Sofiah √ √ √ 5
5 Dian Taryana √ √ √ 6
6 Elsa Purnama √ √ √ 4
7 Gurun Sutarma √ √ √ 6
8 Julia √ √ √ 6
9 Kansa Sativa V. √ √ √ 7
10 Melisa P. √ √ √ 5
11 Nadia Aurelia √ √ √ 4
12 Rafiq Hilmi D. √ √ √ 5
13 Reka Alifia √ √ √ 4
14 Risa Nuryanti √ √ √ 4
15 Rizky Ramanda √ √ √ 3
16 Sendi Andrian √ √ √ 7
17 Siti Amelia √ √ √ 4
18 Susi Setiawati √ √ √ 6
19 Tasya Kristin P. √ √ √ 5
20 Vinna D. M. √ √ √ 7
21 Widianingsih √ √ √ 7
22 Yanti Pebrian P. √ √ √ 6
Jumlah 117
Rata-rata 5,32
Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh data bahwa kurang dari 50% siswa kelas IV SDN Linggasari ternyata belum mencapai skor yang baik, artinya skor yang didapat masih kurang dari 7. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22 orang, hanya empat siswa saja yang mencapai skor 7 atau lebih dari 7 sedangkan 18 siswa lainnya dibawah skor tersebut. Jumlah skor yang diperoleh dari keseluruhan siswa yaitu 117 dengan rata-rata sebesar 5,32.
(3)
Data hasil penelitian tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan pengetahuan maupun wawasan tentang gerak dasar guling depan yang kurang atau minimnya waktu atau kesempatan untuk berlatih diluar pembelajaran.
a) Simpangan Baku Pretest
Tabel 4.2
Simpangan Baku Pretest Kelompok Kontrol
No Nama Pretest (Skor)
1 Ahmad Sopian 5
2 Cepi Nurpalah 6
3 Desi Nuraeni 5
4 Desy Sofiah 5
5 Dian Taryana 6
6 Elsa Purnama 4
7 Gurun Sutarma 6
8 Julia 6
9 Kansa Sativa V. 7
10 Melisa P. 5
11 Nadia Aurelia 4
12 Rafiq Hilmi D. 5
13 Reka Alifia 4
14 Risa Nuryanti 4
15 Rizky Ramanda 3
16 Sendi Andrian 7
17 Siti Amelia 4
18 Susi Setiawati 6
19 Tasya Kristin P. 5
20 Vinna D. M. 7
21 Widianingsih 7
22 Yanti Pebrian P. 6
Jumlah 117
Rata-rata 5,31818181818
= 5,32
Skor Minimal 3
Skor Maksimal 7
Standar Deviasi 1,17052694686
= 1,17
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh data bahwa dari hasil pengambilan tes awal (pretes) didapatkan jumlah skor sebesar 117, rata-rata sebesar 5,32 dan simpangan baku sebesar 1,17 dengan skor terendah 3 dan skor tertinggi yaitu 7.
(4)
b) Normalitas Data Pretest
Tabel 4.3
Uji Normalitas Data Pretest No.
Urut Xi
Z-Skor (Zi)
F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
1 3 -1,98 0,0239 0,0454 0,0215
2 4 -1,13 0,1292 0,2727 0,1435
3 4 -1,13 0,1292 0,2727 0,1435
4 4 -1,13 0,1292 0,2727 0,1435
5 4 -1,13 0,1292 0,2727 0,1435
6 4 -1,13 0,1292 0,2727 0,1435
7 5 -0,27 0,3936 0,5454 0,1518
8 5 -0,27 0,3936 0,5454 0,1518
9 5 -0,27 0,3936 0,5454 0,1518
10 5 -0,27 0,3936 0,5454 0,1518
11 5 -0,27 0,3936 0,5454 0,1518
12 5 -0,27 0,3936 0,5454 0,1518
13 6 0,58 0,7190 0,8182 0,0992
14 6 0,58 0,7190 0,8182 0,0992
15 6 0,58 0,7190 0,8182 0,0992
16 6 0,58 0,7190 0,8182 0,0992
17 6 0,58 0,7190 0,8182 0,0992
18 6 0,58 0,7190 0,8182 0,0992
19 7 1,44 0,9251 1,0000 0,0749
20 7 1,44 0,9251 1,0000 0,0749
21 7 1,44 0,9251 1,0000 0,0749
22 7 1,44 0,9251 1,0000 0,0749
Keterangan: Lo (0,1518) < L (0,231 dan 0,190), Hipotesis diterima dan
berdistribusi normal.
Tabel 4.3 menjelaskan bahwa hasil pretest gerak dasar guling depan pada siswa kelas IV SDN Linggasari berada dalam keadaan normal karena nilai L hitung lebih kecil dari L tabel atau dengan kata lain melalui rangkaian pengolahan data uji normalitas dengan pendekatan Uji Liliefors diperoleh data bahwa Lo
sebesar 0,1518 lebih kecil daripada taraf nyata 0,01 sebesar 0,231 maupun taraf nyata 0,05 sebesar 0,190, artinya hipotesis diterima dan berdistribusi normal.
(5)
2) Data Akhir (Posttest)
Berikut ini merupakan data awal (pretest) pada kelompok kontrol. Tabel 4.4
Data Posttest Kelompok Kontrol
No Nama
Aspek yang dinilai
Skor Sikap Awal Saat
Berguling Sikap Akhir 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Ahmad Sopian √ √ √ 8
2 Cepi Nurpalah √ √ √ 8
3 Desi Nuraeni √ √ √ 7
4 Desy Sofiah √ √ √ 7
5 Dian Taryana √ √ √ 8
6 Elsa Purnama √ √ √ 6
7 Gurun Sutarma √ √ √ 8
8 Julia √ √ √ 8
9 Kansa Sativa V. √ √ √ 9
10 Melisa P. √ √ √ 7
11 Nadia Aurelia √ √ √ 6
12 Rafiq Hilmi D. √ √ √ 7
13 Reka Alifia √ √ √ 7
14 Risa Nuryanti √ √ √ 7
15 Rizky Ramanda √ √ √ 4
16 Sendi Andrian √ √ √ 9
17 Siti Amelia √ √ √ 6
18 Susi Setiawati √ √ √ 8
19 Tasya Kristin P. √ √ √ 6
20 Vinna D. M. √ √ √ 9
21 Widianingsih √ √ √ 9
22 Yanti Pebrian P. √ √ √ 8
Jumlah 162
Rata-rata 7,36
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh data bahwa setelah diberikan latihan selama 12 kali pertemuan, hasil tes gerak dasar guling depan mengalami kenaikan, lebih dari 50% siswa kelas IV SDN Linggasarimendapatkan skor yang baik yaitu lebih dari atau sama dengan 7. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 22 orang, hanya lima siswa saja yang dikategorikan mendapat skor kurang dari 7. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh siswa yang telah melakukan latihan selama 12 kali yaitu 162 dengan rata-rata sebesar 7,36. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan berlatih secara terus-menerus dan berulang-ulang, gerak dasar guling depan siswa dapat meningkat.
(6)
a) Simpangan Baku Posttest
Tabel 4.5
Simpangan Baku Posttest
No Nama Posttest (Skor)
1 Ahmad Sopian 8
2 Cepi Nurpalah 8
3 Desi Nuraeni 7
4 Desy Sofiah 7
5 Dian Taryana 8
6 Elsa Purnama 6
7 Gurun Sutarma 8
8 Julia 8
9 Kansa Sativa V. 9
10 Melisa P. 7
11 Nadia Aurelia 6
12 Rafiq Hilmi D. 7
13 Reka Alifia 7
14 Risa Nuryanti 7
15 Rizky Ramanda 4
16 Sendi Andrian 9
17 Siti Amelia 6
18 Susi Setiawati 8
19 Tasya Kristin P. 6
20 Vinna D. M. 9
21 Widianingsih 9
22 Yanti Pebrian P. 8
Jumlah 162
Rata-rata 7,36363636363
= 7,36
Skor Minimal 4
Skor Maksimal 9
Standar Deviasi 1,25529734667
= 1,26
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh data bahwa setelah dilakukan latihan guling depan selama 12 kali didapatkan data hasil pengambilan tes akhir (posttes) yaitu jumlah skor sebesar 162, rata-rata sebesar 7,36 dan simpangan baku sebesar 1,26 dengan skor terendah 4 dan skor tertinggi yaitu 9. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah melakukan latihan selama 12 kali secara berulang-ulang dengan penambahan beban yang telah ditentukan dengan baik, rata-rata skor tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest)mengalami kenaikan sebesar 2,04.
(7)
b) Uji normalitas Data Posttest
Tabel 4.6
Uji Normalitas Data PosttestKelompok Kontrol No.
Urut Xi
Z-Skor
(Zi) F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
1 4 -2,67 0,0038 0,0454 0,0416
2 6 -1,08 0,1401 0,2273 0,0872
3 6 -1,08 0,1401 0,2273 0,0872
4 6 -1,08 0,1401 0,2273 0,0872
5 6 -1,08 0,1401 0,2273 0,0872
6 7 -0,28 0,3897 0,5000 0,1103
7 7 -0,28 0,3897 0,5000 0,1103
8 7 -0,28 0,3897 0,5000 0,1103
9 7 -0,28 0,3897 0,5000 0,1103
10 7 -0,28 0,3897 0,5000 0,1103
11 7 -0,28 0,3897 0,5000 0,1103
12 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
13 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
14 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
15 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
16 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
17 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
18 8 0,51 0,6950 0,8182 0,1232
19 9 1,30 0,0932 1,0000 0,0968
20 9 1,30 0,0932 1,0000 0,0968
21 9 1,30 0,0932 1,0000 0,0968
22 9 1,30 0,0932 1,0000 0,0968
Keterangan: Lo (0,1232) < L (0,231 dan 0,190), Hipotesis diterima dan
berdistribusi normal.
Tabel 4.6 menjelaskan bahwa hasil posttest gerak dasar guling depan pada siswa kelas IV SDN Linggasari berada dalam keadaan normal karena nilai L hitung lebih kecil dari L tabel atau dengan kata lain melalui rangkaian pengolahan data uji normalitas dengan pendekatan Uji Liliefors diperoleh data bahwa Lo
sebesar 0,1232 lebih kecil daripada taraf nyata 0,01 sebesar 0,231 maupun taraf nyata 0,05 sebesar 0,190, artinya hipotesis diterima dan berdistribusi normal.
(8)
b. Kelompok Eksperimen 1) Data Pretest
Berikut ini merupakan data hasil tes awal pada kelompok eksperimen. Tabel 4.7
Data Awal (Pretest) pada Kelompok Eksperimen
No Nama
Aspek yang dinilai
Skor Sikap Awal Saat
Berguling Sikap Akhir 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Anisa Kurnia √ √ √ 4
2 Firmansyah √ √ √ 6
3 Hendri F. √ √ √ 7
4 Hidayat √ √ √ 6
5 Lalan Nurhalim √ √ √ 3
6 Ondhelatifah √ √ √ 5
7 Ratna S. √ √ √ 6
8 Yulianti √ √ √ 4
9 Daimar Seta √ √ √ 7
10 Hylda D. R. W. √ √ √ 4
11 Windya P. √ √ √ 3
12 Yusti Susanti √ √ √ 5
13 Yuni Winingsih √ √ √ 5
14 Adi Candra √ √ √ 6
15 Galih Sri Lestari √ √ √ 5
16 Ilham M. √ √ √ 7
17 Damuro R. √ √ √ 7
18 Vian Santosa √ √ √ 7
19 Etisa Febriani √ √ √ 5
20 Nurhelawati √ √ √ 5
Jumlah 107
Rata-rata 5,35
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh data bahwa kurang dari 50% siswa kelas IV SDN Cimarga juga belum mendapatkan skor yang baik dalam mengikuti tes guling depan. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 orang, hanya lima siswa saja yang mendapatkan skor melebihi atau sama dengan 7 sedangkan yang lainnya masih dibawah skor tersebut. Jumlah skor yang diperoleh dari keseluruhan siswa yaitu 107 dengan rata-rata sebesar 5,35. Jika dibandingkan, data hasil pengambilan tes awal lebih besar pada kelompok eksperimen.Hal ini mungkin terjadi dikarenakan jumlah siswa yang relatif sedikit dan pembelajaran yang diberikan guru mudah dipahami dan diikuti oleh siswa.Data pengambilan tes awal
(9)
tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan sebelumnya. Hal ini terjadi mungkin dikarenakan pengetahuan maupun wawasan tentang gerak dasar guling depan yang kurang atau minimnya waktu atau kesempatan untuk berlatih diluar pembelajaran.
a) Simpangan Baku Pretest
Tabel 4.8
Simpangan Baku Pretest Kelompok Eksperimen
No Nama Pretest (Skor)
1 Anisa Kurnia 4
2 Firmansyah 6
3 Hendri F. 7
4 Hidayat 6
5 Lalan Nurhalim 3
6 Ondhelatifah 5
7 Ratna S. 6
8 Yulianti 4
9 Daimar Seta 7
10 Hylda D. R. W. 4
11 Windya P. 3
12 Yusti Susanti 5
13 Yuni Winingsih 5
14 Adi Candra 6
15 Galih Sri Lestari 5
16 Ilham M. 7
17 Damuro R. 7
18 Vian Santosa 7
19 Etisa Febriani 5
20 Nurhelawati 5
Jumlah 107
Rata-rata 5,35
Skor Minimal 3
Skor Maksimal 7
Standar Deviasi 1,30887657734
= 1,31
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh data bahwa dari hasil pengambilan tes awal (pretest) pada kelompok eksperimen didapatkan jumlah skor sebesar 107, rata-rata sebesar 5,35 dan simpangan baku sebesar 1,31 dengan skor terendah 3 dan skor tertinggi yaitu 7.
(10)
b) Uji Normalitas Data Pretest
Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Pretest Kelompok Eksperimen No.
Urut Xi
Z-Skor (Zi)
F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
1 3 -1,79 0,0367 0,1000 0,0633
2 3 -1,79 0,0367 0,1000 0,0633
3 4 -1,03 0,1515 0,2500 0,0985
4 4 -1,03 0,1515 0,2500 0,0985
5 4 -1,03 0,1515 0,2500 0,0985
6 5 -0,27 0,3936 0,5500 0,1564
7 5 -0,27 0,3936 0,5500 0,1564
8 5 -0,27 0,3936 0,5500 0,1564
9 5 -0,27 0,3936 0,5500 0,1564
10 5 -0,27 0,3936 0,5500 0,1564
11 5 -0,27 0,3936 0,5500 0,1564
12 6 0,50 0,6915 0,7500 0,0585
13 6 0,50 0,6915 0,7500 0,0585
14 6 0,50 0,6915 0,7500 0,0585
15 6 0,50 0,6915 0,7500 0,0585
16 7 1,26 0,8962 1,0000 0,1038
17 7 1,26 0,8962 1,0000 0,1038
18 7 1,26 0,8962 1,0000 0,1038
19 7 1,26 0,8962 1,0000 0,1038
20 7 1,26 0,8962 1,0000 0,1038
Keterangan: Lo (0,1564) < L (0,231 dan 0,190). Hipotesis diterima dan
berdistribusi normal.
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa hasil pretest gerak dasar guling depan pada siswa kelas IV SDN Cimarga berada dalam keadaan normal karena nilai L hitung lebih kecil dari L tabel atau dengan kata lain melalui rangkaian pengolahan data uji normalitas dengan pendekatan Uji Liliefors diperoleh data bahwa Lo sebesar
0,1564 lebih kecil daripada taraf nyata 0,01 sebesar 0,231 maupun taraf nyata 0,05 sebesar 0,190, artinya hipotesis diterima dan berdistribusi normal.
2) Data Akhir (Posttest)
Berikut ini merupakan data hasil pengambilan tes akhir pada kelompok eksperimen.
(11)
Tabel 4.10
Data Akhir (Posttest) pada Kelompok Eksperimen
No Nama
Aspek yang dinilai
Skor Sikap Awal Saat
Berguling Sikap Akhir 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Anisa Kurnia √ √ √ 6
2 Firmansyah √ √ √ 8
3 Hendri F. √ √ √ 9
4 Hidayat √ √ √ 8
5 Lalan Nurhalim √ √ √ 4
6 Ondhelatifah √ √ √ 7
7 Ratna S. √ √ √ 8
8 Yulianti √ √ √ 7
9 Daimar Seta √ √ √ 9
10 Hylda D. R. W. √ √ √ 6
11 Windya P. √ √ √ 4
12 Yusti Susanti √ √ √ 7
13 Yuni Winingsih √ √ √ 9
14 Adi Candra √ √ √ 8
15 Galih Sri Lestari √ √ √ 7
16 Ilham M. √ √ √ 8
17 Damuro R. √ √ √ 9
18 Vian Santosa √ √ √ 8
19 Etisa Febriani √ √ √ 7
20 Nurhelawati √ √ √ 7
Jumlah 146
Rata-rata 7,30
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh data bahwa setelah diberikan latihan selama 12 kali pertemuan dengan penggunaan media bola sebagai perlakuannya, hasil tes gerak dasar guling depan mengalami kenaikan, lebih dari 50% siswa kelas IV SDN Cimargamendapatkan skor yang baik dalam mengikuti tes praktek guling depan. Dari keseluruhan siswa yang berjumlah 20 orang, hanya empat siswa saja yang belum mencapai skor yang cukup baik atau masih dibawah skor 7. Jumlah skor yang diperoleh dari seluruh siswa yang telah melakukan latihan selama 12 kali denganpemberian media bola sebagai treatment yaitu 144 dengan rata-rata sebesar 7,30.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan berlatih secara terus-menerus dan berulang-ulang dengan penggunaan media dalam latihannya yang mampu mempermudah penyampaian materi ternyata dapat meningkatkan gerak dasar guling depan siswa.
(12)
a) Simpangan Baku Posttest
Berikut ini merupakan tabel simpangan baku pada pengambilan tes akhir.
Tabel 4.11
Simpangan Baku Posttest Kelompok Eksperimen
No Nama Posttest (Skor)
1 Anisa Kurnia 6
2 Firmansyah 8
3 Hendri F. 9
4 Hidayat 8
5 Lalan Nurhalim 4
6 Ondhelatifah 7
7 Ratna S. 8
8 Yulianti 7
9 Daimar Seta 9
10 Hylda D. R. W. 6
11 Windya P. 4
12 Yusti Susanti 7
13 Yuni Winingsih 9
14 Adi Candra 8
15 Galih Sri Lestari 7
16 Ilham M. 8
17 Damuro R. 9
18 Vian Santosa 8
19 Etisa Febriani 7
20 Nurhelawati 7
Jumlah 146
Rata-rata 7,30
Skor Minimal 4
Skor Maksimal 9
Standar Deviasi 1,45457535854
= 1,45
Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh data bahwa setelah melakukan latihan guling depan selama 12 kali dengan pemberian treatment dalam setiap latihannya didapatkan data hasil pengambilan tes akhir (posttes) yaitu jumlah skor keseluruhan sebesar 146, rata-rata sebesar 7,30 dan simpangan baku sebesar 1,45 dengan skor terendah 4 dan skor tertinggi yaitu 9. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah melakukan latihan selama 12 kali, rata-rata skor tes awal dan tes akhir mengalami kenaikan sebesar 1,95.
(13)
b) Uji Normalitas Data Posttest
Tabel 4.12
Uji Normalitas Data Posttest Kelompok Eksperimen No.
Urut Xi
Z-Skor (Zi)
F(Zi) S(Zi) F(Zi) - S(Zi)
1 4 -2,28 0,0113 0,1000 0,0887
2 4 -2,28 0,0113 0,1000 0,0887
3 6 -0,90 0,1841 0,2000 0,0159
4 6 -0,90 0,1841 0,2000 0,0159
5 7 -0,21 0,4168 0,5000 0,0832
6 7 -0,21 0,4168 0,5000 0,0832
7 7 -0,21 0,4168 0,5000 0,0832
8 7 -0,21 0,4168 0,5000 0,0832
9 7 -0,21 0,4168 0,5000 0,0832
10 7 -0,21 0,4168 0,5000 0,0832
11 8 0,48 0,6844 0,8000 0,1156
12 8 0,48 0,6844 0,8000 0,1156
13 8 0,48 0,6844 0,8000 0,1156
14 8 0,48 0,6844 0,8000 0,1156
15 8 0,48 0,6844 0,8000 0,1156
16 8 0,48 0,6844 0,8000 0,1156
17 9 1,17 0,8790 1,0000 0,1210
18 9 1,17 0,8790 1,0000 0,1210
19 9 1,17 0,8790 1,0000 0,1210
20 9 1,17 0,8790 1,0000 0,1210
Keterangan: Lo (0,121) < L (0,231 dan 0,190), Hipotesis diterima dan
berdistribusi normal.
Tabel 4.12 menjelaskan bahwa hasil posttest gerak dasar guling depan pada siswa kelas IV SDN Cimarga yang telah diberikan perlakuan selama 12 kali berada dalam keadaan normal karena nilai L hitung lebih kecil dari L tabel atau dengan kata lain melalui rangkaian pengolahan data uji normalitas dengan pendekatan Uji Liliefors diperoleh data bahwa Lo sebesar 0,121 lebih kecil
daripada taraf nyata 0,01 sebesar 0,231 maupun taraf nyata 0,05 sebesar 0,190, artinya hipotesis diterima dan berdistribusi normal.
(14)
2. Uji Homogenitas Kedua Kelompok Tabel 4.13
Hasil Pengujian Homogenitas Data Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Kategori F hitung F tabel Keterangan
Pretest 1,25 2,88 (0,01) Homogen
2,09 (0,05)
Posttest 1,34 2,88 (0,01) Homogen
2,09 (0,05)
Dari tabel 4.13, dapat dilihat bahwa distribusi f pada taraf nyata ( ) = 0,01 dan 0,05 dengan dk = n- 1, f hitung pretest (1,25) dan posttest (1,34) lebih kecil dari f tabel (2,88 dan 2,09), sehingga data setiap tes tersebut bersifat homogen. Maka kedua kelompok sampel yang menerima program latihan gerak dasar guling depan selama 12 kali berada dalam keadaan yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Pengolahan data sebelumnya, menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut.
a. Uji Kesamaan dan Rata-rata (Dua Pihak) Tabel 4.14
Hasil Uji Kesamaan dan Rata-rata (Dua Pihak)
Kategori dk thitung ttabel W Batas kritis
Kontrol 21 0,39 0,05 2,080 0,0718 2,09
Eksperimen 19 0,39 0,05 2,093 0,0960 2,09
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa karena nilai t (0,39) berada diantara -2,09 dan 2,09, maka hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai pengaruh yang sama terhadap gerak dasar guling depan yaitu dapat meningkatkan gerak dasar guling depan.
Berikut ini merupakan kurva batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesisnya.
(15)
Gambar 4.2
Kurva Batas Kritis Penerimaan Hipotesis
b. Uji Signifikansi
1) Uji Signifikansi Kelompok Kontrol Tabel 4.15
Peningkatan (Selisih Skor untuk Menghitung Uji Signifikansi)
No Nama Pretest Posttest Peningkatan (Selisih)
1 Ahmad Sopian 5 8 3
2 Cepi Nurpalah 6 8 2
3 Desi Nuraeni 5 7 2
4 Desy Sofiah 5 7 2
5 Dian Taryana 6 8 2
6 Elsa Purnama 4 6 2
7 Gurun Sutarma 6 8 2
8 Julia 6 8 2
9 Kansa Sativa V. 7 9 2
10 Melisa P. 5 7 2
11 Nadia Aurelia 4 6 2
12 Rafiq Hilmi D. 5 7 2
13 Reka Alifia 4 7 3
14 Risa Nuryanti 4 7 3
15 Rizky Ramanda 3 4 1
16 Sendi Andrian 7 9 2
17 Siti Amelia 4 6 2
18 Susi Setiawati 6 8 2
19 Tasya Kristin P. 5 6 1
20 Vinna D. M. 7 9 2
21 Widianingsih 7 9 2
22 Yanti Pebrian P. 6 8 2
B 45
Berdasarkan tabel 4.15 didapatkan jumlah selisih antara tes awal dan tes akhir sebesar 45.Setelah diuji, ternyata program latihan selama 12 kali pertemuan tanpa pemberian treatment dapat meningkatkan gerak dasar siswa sebesar 17%.
(16)
2) Uji Signifikansi Kelompok Eksperimen Tabel 4.16
Peningkatan (Selisih Skor untuk Menghitung Uji Signifikansi) No Nama Pretest Posttest Peningkatan (Selisih)
1 Anisa Kurnia 4 6 2
2 Firmansyah 6 8 2
3 Hendri F. 7 9 2
4 Hidayat 6 8 2
5 Lalan Nurhalim 3 4 1
6 Ondhelatifah 5 7 2
7 Ratna S. 6 8 2
8 Yulianti 4 7 3
9 Daimar Seta 7 9 2
10 Hylda D. R. W. 4 6 2
11 Windya P. 3 4 1
12 Yusti Susanti 5 7 2
13 Yuni Winingsih 5 9 4
14 Adi Candra 6 8 2
15 Galih Sri Lestari 5 7 2
16 Ilham M. 7 8 1
17 Damuro R. 7 9 2
18 Vian Santosa 7 8 1
19 Etisa Febriani 5 7 2
20 Nurhelawati 5 7 2
B 39
Berdasarkan tabel 4.16 didapatkan jumlah selisih antara tes awal dan tes akhir sebesar 39.Setelah diuji, ternyata program latihan selama 12 kali dengan pemberian treatment media bola dapat meningkatkan gerak dasar siswa sebesar 65%. Hal ini dapat membuktikan bahwa penggunaan media bola dalam program latihan guling depan dalam pembelajaran senam lantai dapat meningkat dengan baik. Berikut ini rekapitulasi data hasil penguian signifikasi.
Tabel 4.17
Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi
Kategori B B SB Thitung Ttabel Keterangan
Kontrol 45 2,04 0,09 17 2,080 (0,05) dan 2,831 (0,01) Signifikan
(17)
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa karena nilai thitung kelompok kontrol sebesar 17
dan thitung kelompok eksperimen sebesar 65 lebih besar daripada ttabel baik pada
taraf nyata 0,05 (2,080) maupuun taraf nyata 0,01 (2,861) maka potesis ditolak. Jadi kesimpulannya adalah ada perbedaan peningkatan yang signifikan dari hasil latihan guling depan. Namun taraf signifikansi yang cukup besar diperoleh oleh kelompok eksperimen dimana dalam setiap latihannya selalu diberikan media bola sebagai perlakuannya.Berikut ini kurva batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesisnya pada kelompok kontrol.
Gambar 4.3
Kurva Batas Kritis Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Kelompok Kontrol
Selain itu, berikut ini merupakan kurva batas kritis penolakan dan penerimaan hipotesis pada kelompok eksperimen.
Gambar 4.4
Kurva Batas Kritis Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Kelompok Eksperimen
B. Pembahasan
Pada dasarnya gerakan guling depan dalam pembelajaran senam lantai membutuhkan tingkat kelentukan tubuh yang baik. Kelentukan tubuh ini sangat berpengaruh terhadap gerakan guling depan yang dilakukan. Kelentukan tubuh akan membuat gerakan guling depan menjadi lebih mudah dan terlihat indah. Oleh karena itu diperlukan sebuah alternatif pembelajaran tentang guling depan,
(18)
misalnya dengan menggunakan metode atau media yang dapat membantu proses perkembangan atau proses peningkatan gerak dasarnya, yang kemudian bisa dijadikan sebagai bahan untuk penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, tentukan terlebih dahulu sampel yang akan digunakan dan bersifat homogen seperti yang dipaparkan dalam tabel 4.14 pada hasil penelitian. Dimana Fhitung yang diperoleh saat pretes sebesar 1,25 dan saat
posttest sebesar 1,34 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan taraf nyata yang telah ditentukan, baik taraf nyata 0,01 yang besarnya 2,88 maupun taraf nyata 0,05 yang besarnya 2,09. Maka dari itu, dapat diperoleh kesimpulan bahwa sampel yang digunakan adalah bersifat homogen.
Setelah melakukan penelitian, akan didapatkan hasil berupa data-data yang kemudian harus diolah dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal, maka penelitian dapat dilanjutkan ke tahap uji hipotesis maupun uji signifikansi (peningkatan). Namun apabila data yang dihasilkan ternyata berdistribusi tidak normal, maka penelitian harus diulangi dengan cara mengganti salah satu komponen datanya. Sampel dalam penelitian ini bersifat homogen, artinya data yang dihasilkan pun akan berdistribusi normal. Hal ini terbukti dalam uji normalitas data pada tabel 4.8 sampai tabel 4.13 dimana disana tertera dengan jelas batas penerimaan dan penolakan hipotesisnya. Hasil pengolahan data uji normalitas datanya yaitu pretest 0,1518 dan posttest 0,1232 pada kelompok kontrol, dan pretest 0,1564 dan posttest 0,1210 pada kelompok eksperimen ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai tabel yaitu 0,231 (0,01)
dan 0,190 (0,05).
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dan setelah dianalisis dalam jangka waktu yang cukup singkat, ternyata hasil program latihan selama 12 kali pertemuan pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memberikan pengaruh yang sama terhadap gerak dasar guling depan yaitu peningkatan yang signifikan pada gerak dasar guling depan dalam pembelajaran senam lantai. Hal ini terbukti dalam tabel 4.14 yaitu perolehan thitung pada
kelompok kontrol sebesar 17 dengan ttabel yaitu 2,080 (0,05) dan 2,831 (0,01) dan
pada kelompok eksperimen sebesar 65 ternyata lebih besar dibandingkan dengan ttabel yaitu 2,093 (0,05) dan 2,861 (0,01). Sangat jelas terlihat bahwa terdapat
(19)
perbedaan yang signifikan antara penggunaan media bola dan tanpa menggunakan media bola dalam pembelajaran guling depan, karena tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen jauh lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih 48, artinya penggunaan media bola dalam pembelajaran senam lantai guling depan dapat diterapkan untuk pembelajaran selanjutnya karena dapat meningkatkan gerak dasar guling depan itu sendiri.
Maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media bola dalam pembelajaran senam lantai dapat meningkatkan gerak dasar guling depan siswa. Hal ini dikarenakan penggunaan bola sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa untuk meningkatkan kelentukan. Karena kelentukan merupakan komponen gerak yang paling dibutuhkan bagi gerak dasar yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran guling depan dalam senam lantai, juga dalam pembelajaran lainnya. Penggunaan media bola juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 65artinya lebih dari taraf nyata 0,05 (2,093).
(1)
2. Uji Homogenitas Kedua Kelompok Tabel 4.13
Hasil Pengujian Homogenitas Data Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Kategori F hitung F tabel Keterangan
Pretest 1,25 2,88 (0,01) Homogen
2,09 (0,05)
Posttest 1,34 2,88 (0,01) Homogen
2,09 (0,05)
Dari tabel 4.13, dapat dilihat bahwa distribusi f pada taraf nyata ( ) = 0,01 dan 0,05 dengan dk = n- 1, f hitung pretest (1,25) dan posttest (1,34) lebih kecil dari f tabel (2,88 dan 2,09), sehingga data setiap tes tersebut bersifat homogen. Maka kedua kelompok sampel yang menerima program latihan gerak dasar guling depan selama 12 kali berada dalam keadaan yang homogen.
3. Uji Hipotesis
Pengolahan data sebelumnya, menyatakan bahwa data berdistribusi normal dan bersifat homogen, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut.
a. Uji Kesamaan dan Rata-rata (Dua Pihak) Tabel 4.14
Hasil Uji Kesamaan dan Rata-rata (Dua Pihak)
Kategori dk thitung ttabel W Batas kritis
Kontrol 21 0,39 0,05 2,080 0,0718 2,09
Eksperimen 19 0,39 0,05 2,093 0,0960 2,09
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa karena nilai t (0,39) berada diantara -2,09 dan 2,09, maka hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut mempunyai pengaruh yang sama terhadap gerak dasar guling depan yaitu dapat meningkatkan gerak dasar guling depan.
Berikut ini merupakan kurva batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesisnya.
(2)
Gambar 4.2
Kurva Batas Kritis Penerimaan Hipotesis
b. Uji Signifikansi
1) Uji Signifikansi Kelompok Kontrol Tabel 4.15
Peningkatan (Selisih Skor untuk Menghitung Uji Signifikansi) No Nama Pretest Posttest Peningkatan (Selisih)
1 Ahmad Sopian 5 8 3
2 Cepi Nurpalah 6 8 2
3 Desi Nuraeni 5 7 2
4 Desy Sofiah 5 7 2
5 Dian Taryana 6 8 2
6 Elsa Purnama 4 6 2
7 Gurun Sutarma 6 8 2
8 Julia 6 8 2
9 Kansa Sativa V. 7 9 2
10 Melisa P. 5 7 2
11 Nadia Aurelia 4 6 2
12 Rafiq Hilmi D. 5 7 2
13 Reka Alifia 4 7 3
14 Risa Nuryanti 4 7 3
15 Rizky Ramanda 3 4 1
16 Sendi Andrian 7 9 2
17 Siti Amelia 4 6 2
18 Susi Setiawati 6 8 2
19 Tasya Kristin P. 5 6 1
20 Vinna D. M. 7 9 2
21 Widianingsih 7 9 2
22 Yanti Pebrian P. 6 8 2
B 45
Berdasarkan tabel 4.15 didapatkan jumlah selisih antara tes awal dan tes akhir sebesar 45.Setelah diuji, ternyata program latihan selama 12 kali pertemuan tanpa pemberian treatment dapat meningkatkan gerak dasar siswa sebesar 17%.
(3)
2) Uji Signifikansi Kelompok Eksperimen Tabel 4.16
Peningkatan (Selisih Skor untuk Menghitung Uji Signifikansi) No Nama Pretest Posttest Peningkatan (Selisih)
1 Anisa Kurnia 4 6 2
2 Firmansyah 6 8 2
3 Hendri F. 7 9 2
4 Hidayat 6 8 2
5 Lalan Nurhalim 3 4 1
6 Ondhelatifah 5 7 2
7 Ratna S. 6 8 2
8 Yulianti 4 7 3
9 Daimar Seta 7 9 2
10 Hylda D. R. W. 4 6 2
11 Windya P. 3 4 1
12 Yusti Susanti 5 7 2
13 Yuni Winingsih 5 9 4
14 Adi Candra 6 8 2
15 Galih Sri Lestari 5 7 2
16 Ilham M. 7 8 1
17 Damuro R. 7 9 2
18 Vian Santosa 7 8 1
19 Etisa Febriani 5 7 2
20 Nurhelawati 5 7 2
B 39
Berdasarkan tabel 4.16 didapatkan jumlah selisih antara tes awal dan tes akhir sebesar 39.Setelah diuji, ternyata program latihan selama 12 kali dengan pemberian treatment media bola dapat meningkatkan gerak dasar siswa sebesar 65%. Hal ini dapat membuktikan bahwa penggunaan media bola dalam program latihan guling depan dalam pembelajaran senam lantai dapat meningkat dengan baik. Berikut ini rekapitulasi data hasil penguian signifikasi.
Tabel 4.17
Rekapitulasi Hasil Uji Signifikansi
Kategori B B SB Thitung Ttabel Keterangan
Kontrol 45 2,04 0,09 17 2,080 (0,05) dan 2,831 (0,01) Signifikan
(4)
Tabel 4.14 menjelaskan bahwa karena nilai thitung kelompok kontrol sebesar 17 dan thitung kelompok eksperimen sebesar 65 lebih besar daripada ttabel baik pada taraf nyata 0,05 (2,080) maupuun taraf nyata 0,01 (2,861) maka potesis ditolak. Jadi kesimpulannya adalah ada perbedaan peningkatan yang signifikan dari hasil latihan guling depan. Namun taraf signifikansi yang cukup besar diperoleh oleh kelompok eksperimen dimana dalam setiap latihannya selalu diberikan media bola sebagai perlakuannya.Berikut ini kurva batas kritis penerimaan dan penolakan hipotesisnya pada kelompok kontrol.
Gambar 4.3
Kurva Batas Kritis Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Kelompok Kontrol
Selain itu, berikut ini merupakan kurva batas kritis penolakan dan penerimaan hipotesis pada kelompok eksperimen.
Gambar 4.4
Kurva Batas Kritis Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Kelompok Eksperimen
B. Pembahasan
Pada dasarnya gerakan guling depan dalam pembelajaran senam lantai membutuhkan tingkat kelentukan tubuh yang baik. Kelentukan tubuh ini sangat berpengaruh terhadap gerakan guling depan yang dilakukan. Kelentukan tubuh akan membuat gerakan guling depan menjadi lebih mudah dan terlihat indah. Oleh karena itu diperlukan sebuah alternatif pembelajaran tentang guling depan,
(5)
misalnya dengan menggunakan metode atau media yang dapat membantu proses perkembangan atau proses peningkatan gerak dasarnya, yang kemudian bisa dijadikan sebagai bahan untuk penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, tentukan terlebih dahulu sampel yang akan digunakan dan bersifat homogen seperti yang dipaparkan dalam tabel 4.14 pada hasil penelitian. Dimana Fhitung yang diperoleh saat pretes sebesar 1,25 dan saat posttest sebesar 1,34 ternyata lebih kecil dibandingkan dengan taraf nyata yang telah ditentukan, baik taraf nyata 0,01 yang besarnya 2,88 maupun taraf nyata 0,05 yang besarnya 2,09. Maka dari itu, dapat diperoleh kesimpulan bahwa sampel yang digunakan adalah bersifat homogen.
Setelah melakukan penelitian, akan didapatkan hasil berupa data-data yang kemudian harus diolah dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan. Apabila data yang dihasilkan berdistribusi normal, maka penelitian dapat dilanjutkan ke tahap uji hipotesis maupun uji signifikansi (peningkatan). Namun apabila data yang dihasilkan ternyata berdistribusi tidak normal, maka penelitian harus diulangi dengan cara mengganti salah satu komponen datanya. Sampel dalam penelitian ini bersifat homogen, artinya data yang dihasilkan pun akan berdistribusi normal. Hal ini terbukti dalam uji normalitas data pada tabel 4.8 sampai tabel 4.13 dimana disana tertera dengan jelas batas penerimaan dan penolakan hipotesisnya. Hasil pengolahan data uji normalitas datanya yaitu pretest 0,1518 dan posttest 0,1232 pada kelompok kontrol, dan pretest 0,1564 dan posttest 0,1210 pada kelompok eksperimen ternyata lebih kecil dibandingkan dengan nilai tabel yaitu 0,231 (0,01) dan 0,190 (0,05).
Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan dan setelah dianalisis dalam jangka waktu yang cukup singkat, ternyata hasil program latihan selama 12 kali pertemuan pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memberikan pengaruh yang sama terhadap gerak dasar guling depan yaitu peningkatan yang signifikan pada gerak dasar guling depan dalam pembelajaran senam lantai. Hal ini terbukti dalam tabel 4.14 yaitu perolehan thitung pada kelompok kontrol sebesar 17 dengan ttabel yaitu 2,080 (0,05) dan 2,831 (0,01) dan pada kelompok eksperimen sebesar 65 ternyata lebih besar dibandingkan dengan
(6)
perbedaan yang signifikan antara penggunaan media bola dan tanpa menggunakan media bola dalam pembelajaran guling depan, karena tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen jauh lebih besar atau lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih 48, artinya penggunaan media bola dalam pembelajaran senam lantai guling depan dapat diterapkan untuk pembelajaran selanjutnya karena dapat meningkatkan gerak dasar guling depan itu sendiri.
Maka dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media bola dalam pembelajaran senam lantai dapat meningkatkan gerak dasar guling depan siswa. Hal ini dikarenakan penggunaan bola sebagai media pembelajaran dapat membantu siswa untuk meningkatkan kelentukan. Karena kelentukan merupakan komponen gerak yang paling dibutuhkan bagi gerak dasar yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran guling depan dalam senam lantai, juga dalam pembelajaran lainnya. Penggunaan media bola juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 65artinya lebih dari taraf nyata 0,05 (2,093).