Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Yang Akan Melaksanakan Ujian UKMPPD

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ansietas (cemas) dapat ditemukan di mana saja, kapan saja dan, pada
siapapun termasuk pada mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran yang
akan melaksanakan ujian UKMPPD (Uji Kompetensi Mahasiswa Program
Profesi Dokter).
Ansietas (kecemasan) adalah satu keadaan ditandai oleh rasa khawatir
disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan
berlebihan dari susunan saraf autonomik (SSA). Kemudian dikatakan juga
bahwa kecemasan merupakan gejala yang umum tetapi non-spesifik yang
sering merupakan satu fungsi emosi (Kaplan dan Sadock, )
Sedangkan menurut (kamus kedokteran dorland, 2012)

yang

mendefinisikan kecemasan yaitu suatu keadaan emosional yang tidak
mnyenangkan, berupa respons-respons psikofisiologis yang timbul sebagai
antisipasi bahaya yang tidak nyata atau imajiner, tampak nya disebabkan
oleh konflik intrapsikik yang tidak disadari. Penyerta fisiologis mencakup
denyut jantung bertambah cepat, perubahan laju pernafasan, berkeringat,

gemetar, lemas dan lelah, sedangkan penyerta psikologis meliputi
perasaan-perasaan akan adanya bahaya, tidak berdaya, khawathir, dan
tegang.
Sedangkan

menurut

penyataan

(Kaplan

&

Saddock,

2010),

mendefinisikan kecemasan sebagai suatu sinyal yang menyadarkan, atau
yang


memperingatkan

adanya

bahaya

yang

mengancam

dan

memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman.
Atau kecemasan merupakan respons terhadap suatu ancaman yang
sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar, atau konfliktual.
Sedangkan

menurut

peryataan


(stuart,1995)

kecemasan

adalah

kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki
objek yang spesifik.

Kecemasan adalah pengalaman manusia yang bersifat universal, suatu
respons emosional yang tidak menyenangkan, penuh kekhawatiran, suatu
rasa takut yang tidak terekspresikan dan tidak terarah karena suatu sumber
ancaman atau pikiran yang akan datang tidak jelas dan tidak teridentifikasi
(Taylor,1995). Menurut

(sarafino, 1994) m enyatakan b ahwa cemas

merupakan suatu ketakutan terhadap ketidakberdayaan dirinya dan respons

terhadap kehidupan yang hampa dan tidak berarti. Kemudian (selye, 1996)
mengemukakan bahwa kecemasan merupakan gangguan alam perasaan
yang ditandai dengan perasaan keta kutan atau kekhawatiran yang
mendalam dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai
realitas, kepribadian masih utuh, serta perilaku terganggu tetapi masih
dalam batas normal. Sehingga (solehati & kosasih, 2015) menyimpulkan
dari tiga definisi tersebut dengan menyatakan bahwa kecemasan adalah
suatu respons emosional dimana seseorang merasa takut pada suatu
sumber ancaman yang belum jelas dan tidak teridentifikasi.
Ujian adalah tes yang dilakukan suatu lembaga untuk mengetahui
kualitas

dan

kemampuan

dari

seseorang,


(untara

wahyu,2014).

Kompetensi dokter adalah kemampuan dokter dalam melakukan praktik
profesi kedokteran yang meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif.
UKMPPD (Uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter) adalah
pengujian dan penilaian bersifat nasional bagi mahasiswa program profesi
dokter, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mengacu
pada standar kompetensi dokter indonesia (SKDI) sebagai dasar untuk
melakukan praktik kedokteran. Dengan tujuan UKMPPD (Uji kompetensi
mahasiswa program profesi dokter) yaitu untuk memperoleh sertifikat
kompetensi dari organisasi profesi dalam hal ini kolegium sesuai UU
Praktik Kedokteran dan Perkonsil No.1 Tahun 2010 (Panduan UKMPPD
FK UNUD, 2015).
Ujian UKMPPD menggunakan metode dalam uji kompetensi
mahasiswa saat ini yaitu CBT dan OSCE yang pada saat ini menjadi ujian

exit exam. Exit Exam adalah Suatu bentuk uji kompetensi yang dilakukan
sebelum dokter muda lulus dan menyandang gelar dokter . Soal/Materi

yang digunakan dalam ujian exit exam bukan berasal dari masing-masing
fakultas kedokteran, namun soal/materi tersebut terstandarisasi untuk
tingkat ujian nasional. CBT adalah Untuk menilai pengetahuan dan
pemahaman diselenggarakan uji tulis menggunakan komputer (Computer
Based

Test)

dalam

bentuk

pilihan

berganda

(Multiple

Choice


Question/MCQ) dengan menggunakan prinsip key feature approach.
OSCE adalah suatu metode untuk menguji kompetensi klinik secara
obyektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu
tertentu. Objektif karena semua mahasiswa diuji dengan ujian yang sama.
Terstruktur karena yang diuji keterampilan klinik tertentu dengan
menggunakan lembar penilaian tertentu. Dalam OSCE penilaian berdasar
pada keputusan yang sifatnya menyeluruh dari berbagai komponen
kompetensi. Setiap stasiun mempunyai materi uji yang spesifik. Semua
peserta diuji terhadap materi klinik yang sama. Lamanya waktu untuk
masing-‐masing stasiun terbatas. Hal inilah yang dapat menyebabkan
kecemasasan pada Mahasiswa/Mahasiswi Fakultas Kedokteran yang akan
melaksanakan ujian UKMPPD (Uji kompetensi mahasiswa program
profesi dokter), (Paniteraan FK UMJ,2017).
Perasaan

cemas

yang

dialami


mahasiswa/mahasiswi

fakultas

kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD merupakan reaksi
yang berupa perasaan tidak nyaman atau tertekan terhadap tuntutan, bahwa
ujian UKMPPD adalah penentu masa depan dan perjuangan selama ia
menempuh pendidikan kurang lebih selama 6 tahun, pendidikan dokter
dan pendidikan profesi dokter. Setiap mahasiswa/mahasiswi menginginkan
untuk lulus ujian UKMPPD. kelulusan Ujian UKMPPD menjadi target dan
inspirasi mahasiswa/mahasiswi tersebut, apalagi dengan tuntutan orang
tua, keluarga dan tuntutan usia yang sudah semakin dewasa, yang justru

seringkali menjadikan tekanan tersendiri bagi mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD.
Fase

ini


tidak

jarang

menjadi

beban

tersendiri

bagi

mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian
UKMPPD

sehingga

menimbulkan

mahasiswa/mahasiswi tersebut.


tekanan

dalam

diri

Oleh sebab itu tidak jarang ujian

UKMPPD menjadi semacam “kecemasan”

bagi mahasiswa/mahasiswi

fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD. Ada
sebagian mahasiswa/mahasiswi yang mampu melewati fase ini karena
tekanan dari luar yang tidak begitu kuat, dan dukungan orang tua serta
keluarga yang selalu memberi motivasi dan dorongan. Ada juga yang
merasa tertekan dan cemas karena tuntutan orang tua, biaya pendaftaran
yang cukup mahal, dan rasa malu kepada lingkungan sekitar. Hal inilah
yang


mengakibatkan

kecemasan

yang

berlebihan

pada

mahasiswa/mahasiswi tersebut.
Kecemasan dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa/mahasiswi,
karena kecemasan cenderung menghasilkan kebingungan dan distorsi
persepsi. Distorsi tersebut dapat mengganggu belajar dengan menurunkan
kemampuan memusatkan perhatian, menurunkan daya ingat, mengganggu
kemampuan menghubungkan satu hal dengan hal yang lain. Sehingga
kecemasan ini

menjadi konflik bagi mahasiswa/mahasiswi Fakultas

Kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD yang dapat menjadi
gangguan kecemasan dan kemudian berujung pada gangguan cemas
menyeluruh atau GAD (Generalized Anxiety Disorder),

(Kaplan &

Saddock, 2005).

Pada umumnya mahasiswa/mahasiswi Fakultas Kedokteran yang akan
melaksanakan ujian UKMPPD dapat fokus untuk ujian UKMPPD hanya
sekitar 3 bulan, jika mahasiswa/mahasiswi lulus di try out yang dibuat oleh
masing-masing kampus maka mahasiswa/mahasiswi dapat melaksanakan

ujian UKMPPD. Kebijakan tersebut tidak dapat menjadi patokan bagi
mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian
UKMPPD melihat jumlah soal yang banyak sekitar 200 soal dan tingkat
kesulitan yang tergolong sangat sulit. Kemudian bila dilihat dari
persentase kelulusan yang cukup rendah seperti pada periode Agustus
tahun 2017 yang mendaftar sebanyak 5.477 jiwa sedangkan yang lulus
sebanyak 2.944 jiwa, dengan persentase kelulusan 53,75%. Sedangkan
untuk periode Mei tahun 2017 yang mendaftar 5.7 27 jiwa dan yang lulus
sebanyak 3.284 dengan persentase kelulusan 57,34%, dari data statistik
tersebut dapat dilihat bahwa angka kelulusan sangat rendah. Dapat juga
dilihat dari biaya pendaftaran UKMPPD yang cukup mahal yaitu sebesar
Rp.4.000.000,-(Empat juta rupiah). Hal ini dapat menyebabkan kecemasan
pada mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran yang akan melaksanakan
ujian UKMPPD. (DIKTI,2017)
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk
meneliti bagaimanakah tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah: bagaimana gambaran tingkat kecemasan pada
mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian
UKMPPD.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum

Untuk

mengidentifikasi

mahasiswa/mahasiswi

tingkat

fakultas

kecemasan

kedokteran

yang

pada
akan

melaksanakan ujian UKMPPD.
1.3.2Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD
berdasarkan jenis kelamin
2. Mengetahui tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD
berdasarkan Universitas
3. Mengetahui tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD
berdasarkan lingkungan (yang tinggal dengan orang tua dan
yang tidak tinggal dengan orang tua)
4. Mengetahui tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD
berdasarkan first taker atau retaker
5. Mengetahui tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD
berdasarkan tingkat ekonomi orang tua.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1.4.1

Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti dalam
mengetahui tingkat kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi fakultas
kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD.

1.4.2

Bagi Instansi Fakultas Kedokteran Universitas Methodist
Indonesia
1. Sebagai bahan atau sumber data untuk penelitian berikutnya,
khususnya yang berkaitan dengan kecemasan dan faktor-faktor
yang menyebabkan kecemasan pada mahasiswa/mahasiswi
fakultas kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperkaya
pengetahuan dan bahan masukan bagi bagian pendidikan
kedokteran khususnya tentang kecemasan

1.4.3

Bagi Mahasiswa Kedokteran
Sebagai gambaran mengenai tingkat kecemasan dan faktorfaktor

penyebab

kecemasan

mahasiswa/mahasiswi

fakultas

kedokteran yang akan melaksanakan ujian UKMPPD, sehingga
dapat mengantisipasi dan mengelola kecemasan dengan baik.
1.4.4

Bagi Orang Tua
Menjadi gambaran tentang tingkat kecemasan dan faktorfaktor yang mempengaruhi kecemasan, serta peran orang tua dalam
mengelola kecemasan mahasiswa/mahasiswi fakultas kedokteran
yang akan melaksanakan ujian UKMPPD.