89620 ID implementasi mendukung ketahanan pangan

AGRITECH : Vol. XVII No. 1 Juni 2015 : 1 – 10

ISSN : 1411-1063

IMPLEMENTASI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
MELALUI KEGIATAN M-KRPL
DI KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR
Nelson Hasdy Kario
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Nusa Tenggara Timur
Jl. Timor Raya Km 32 Naibonat, Kupang
e-mail: kario_nelson@yahoo.com
Masuk: 28 Desember 2014; Diterima: 2 Februari 2015

ABSTRACT
Sustainable food house area (KRPL) is a governmental program to drive economy to
maximize fulfillment of farmer’s food need. It was early introduced by Agricultural Ministry
in Kayen Village, Pacitan, East Java by President Susilo Bambang Yudhoyono and then was
developed by Agricultural Research agency in Indonesia by BPTP. Target area is yard.
Kupang is one of town in NTT doing the activity. The objective of the research was to identify
implementation of KRPL model in Kupang, to evaluate performance of technology
component in KRPL activity and to identify obstacle and continuity of the program. The

research was conducted in Kupang for six months from July–December 2013. The results
indicated that the program was implemented in six areas (three military areas and three civil
areas) with good results indicated with various plants cultivated such as horticulture,
medicinal plant and ground fishery. Performance of component application has run as
planned step from dissemination, preparation and realization (polybag filling, planting,
transferring, keeping, harvest and post harvest). The dominant obstacles is water

oleh Badan Penelitian dan Pengembangan

PENDAHULUAN

(Litbang) Pertanian di seluruh Indonesia

Pangan dikenal sebagai salah satu
komoditas

yang

sangat


melalui

dibutuhkan

Balai

Pengkajian

Teknologi

manusia baik sebagai sumber energi juga

Pertanian (BPTP). Pencanangan model ini

dapat

sumber

pertama kali dilaksanakan di Desa Kayen


pendapatan utama masyarakat sehingga

Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan

diharapkan

Jawa Timur pada tanggal 13 Januari 2012

dijadikan

sebagai

mampu

menggerakkan

perekonomian. Salah satu upaya yang telah

oleh


dilakukan

Yudhoyono.

pemerintah

memaksimalkan

kecukupan

pangan

tangga

rumah

dalam

Susilo


Bambang

Prinsip dasar dari pelaksanaan

kebutuhan

petani

Presiden

model M-KRPL ini adalah melakukan

adalah

melalui pengembangan Model Kawasan

pengembangan

Rumah Pangan Lestari (M-KRPL).


kawasan berupa:

kemandirian

a. Diversifikasi

Model ini digagas oleh Kementrian

sumberdaya lokal

Pertanian yang selanjutnya dikembangkan
1

pangan

suatu

berbasis

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...

b. Konservasi tanaman pangan, pakan

pendapatan

terutama

untuk

konsumsi

rumah tangga.

termasuk perkebunan dan hortikultura
di masa yang akan datang

Saptana, et al., (2013) menjelaskan

c. Kesejahteraan petani

bahwa


program-program

d. Pemanfaatan sebagai kebun bibit

pekarangan

e. Antisipasi perubahan iklim

dikembangkan sejak dahulu namun sejauh

telah

berbasis

banyak

yang

pengembangan


ini belum dijumpai adanya program yang

model M-KRPL ini (Anonim, 2011)

dinilai berhasil secara luas. Ada 3 strata

adalah :

yang dikembangkan yaitu :

a.

a. Rumah tanpa halaman. Tanaman yang

Tujuan

Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi
keluarga


b.

utama

dan

masyarakat

dikembangkan dapat berupa sayuran

dengan

mengoptimalkan pekarangan

dalam polibag/pot maupun vertikultur

Meningkatkan kemampuan keluarga

menggunakan rak
b. Rumah dengan pekarangan. Tanaman


dan masyarakat dalam memanfaatkan
perkotaan

yang dikembangkan adalah sayuran,

maupun di pedesaan untuk budidaya

tanaman obat yang dapat dilakukan

tanaman pangan, buah, sayuran, toga,

melalui bedengan dan vertikultur

lahan

pekarangan

di

c. Rumah

ternak dan ikan, pengolahan hasil dan

c.

dengan

pekarangan

luas,

pemanfaatan limbah rumah tangga

tanaman yang dapat dikembangkan

sebagai kompos

berupa sayuran, tanaman obat, buah-

Mengembangkan sumber benih/bibit

buahan, kolam ikan serta ternak seperti

untuk

ayam atau kambing.

menjaga

keberlanjutan
dan

Hasil penelitian Saptana, et al.,

melestarikan tanaman pangan lokal

(2012) di Kabupaten Karawang, Magetan

untuk masa depan.

dan Timor Tengah Selatan menunjukkan

pemanfaatan

pekarangan

bahwa hasil bahwa program M-KRPL

Pekarangan merupakan jenis lahan
target

yang

menjadi

sasaran

memberikan dampak:

dari

a. Program

pengembangan program ini. Dan dari

M-KRPL

telah

program ini pula diharapkan mampu

mengurangi

memenuhi kebutuhan sebagian kebutuhan

konsumsi pangan dan pengeluaran

rumah tangga dari hasil optimalisasi

kelompok

pemanfaatan pekarangan ini serta terjadi

umbi-umbian serta produk hasil ternak

terjadi penghematan dalam pengeluaran

(telur ayam) dan ikan (ikan lele)

2

pengeluaran

dapat

pangan

untuk

sayur-sayuran,

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
berdampak

Korem

khususnya

Komando Armada Laut Timur Kupang

untuk kelompok komoditas sayuran,

(Angkatan Laut) dan Lapangan Udara

tambahan konsumsi yang berasal dari

(Lanud) Adi Sucipto Kupang (Angkatan

produksi M-KRPL walaupun belum

Udara) sedangkan untuk sipil yaitu PKK

mengubah pola konsumsi

Dharma Wanita Kota Kupang, Pondok

b. Program

M-KRPL

meningkatkan

produksi

c. Pengembangan

M-KRPL

Wirasakti

Pesantren

telah

(Angkatan

(Ponpes)

Darat),

Hidayatullah

dan

Attin.

berdampak meningkatkan PPH.
Kota Kupang merupakan salah satu

Metode

wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Dilaksanakan dengan memanfaatkan

yang melakukan pengembangan kegiatan

semaksimal mungkin di lahan sekitar

M-KRPL. Pelaksanaan kegiatan di wilayah

rumah atau pekarangan. Tanaman yang

ini memiliki arti yang paling mendalam

ditanam disesuaikan dengan keinginan

karena termasuk dalam wilayah kering

petani,

yang secara empiris memiliki keterbatasan

disesuaikan dengan kondisi pekarangan.

sumberdaya dalam hal ini adalah air. Oleh

Data dan Analisis

sekunder.

KRPL di kota Kupang

komponen

teknologi

Untuk

jenis

data

primer

besarnya biaya sarana produksi seperti

pelaksanaan
kegiatan

tanam

terdiri atas dua yaitu data primer dan

a. Mengetahui implementasi kegiatan M-

kinerja

media

Jenis data yang dikumpulkan yaitu

sebab itu penelitian ini bertujuan :

b. Mengkaji

menggunakan

bibit, pupuk, pestisida, polibag, tenaga

M-

kerja sedangkan untuk sekunder yaitu data

KRPL

dukung yang diambil dari kantor instansi

c. Mengetahui kendala dan keberlanjutan

pemerintah seperti BPS dan Dinas terkait.

kegiatan

Data yang dikumpulkan dianalisis secara
METODE PENELITIAN

deskriptif.

Waktu dan tempat
Penelitian dilaksanakan di kota

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kupang selama enam bulan yaitu dari

Deskripsi Daerah Penelitian
Kota

bulan Juli sampai dengan Desember 2013.

Kupang

adalah

ibukota

Lokasi ditentukan secara sengaja yaitu

Provinsi Nusa Tenggara Timur. Wilayah

terbagi ke dalam dua jenis yaitu TNI dan

ini terletak di ujung barat pulau Timor,

Sipil. Lokasi untuk TNI yang terpilih yaitu

memiliki luas 260,127 km2 yang terdiri

Unit Perbekalan dan Angkutan (Bekang)

atas daratan seluas 180,27 ha dan lautan
3

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
94,79 Km2 atau 9.479 ha. Berpenduduk

Lokasi penelitian terdiri atas 6

sejumlah 365.348 jiwa yang terdistribusi

kecamatan yaitu : Alak, Maulafa, Oebobo,

atas 187.619 jiwa laki-laki dan 177.729

Kotaraja, Kelapa lima dan Kota Lama

jiwa perempuan (Tabel 1).

dengan proporsi kecamatan terluas yaitu

Kota ini dilewati oleh 3 buah

Alak

mencapai

48,21

persen

diikuti

Maulafa 30,40 persen.

sungai besar yang airnya hanya nampak
disaat memasuki musim penghujan saja

Kelurahan terdiri atas 51 kelurahan

yaitu kali Dendeng, Liliba dan Merdeka.

dengan jumlah terbanyak yaitu Kelapa

Topografi tertinggi berada pada ketinggian

lima dengan 15 kelurahan kemudian

350 m dpl terutama pada bagian Selatan

diikuti Oebobo sebanyak 14 kelurahan.

dengan tingkat kemiringan mencapai 15

Yang terbagi atas 421 RW/RK dan 1.294

persen.

RT.
Tabel 1. Deskripsi Kota Kupang
Satuan

Variabel
a. Luas
- Daratan
- Lautan
b. Penduduk
- Laki-laki
- Wanita
c. Lahan
- Ketinggian
- Kemiringan maksimal
d. Administrasi
- Kecamatan
- Kelurahan
- Rukun Warga
- Rukun Tetangga
e. Iklim
- Temperatur
- Kelembaban
Sumber : Kota Kupang dalam Angka, 2013.

Jumlah
260,13
180,27
94,79
365.348
187.619
177.729

km2
km2
jiwa
jiwa
m dpl

350
15

buah
buah
buah

5
51
421
1.294

o

19,6 – 34,80
1013,8 – 1007,1

C
milibar

Iklim selama tahun 2012 memiliki

tekanan tertinggi pada bulan Agustus

temperatur rata-rata minimal 19,6 oC pada

mencapai

bulan Juni dan maksimal 34,80 oC pada

terendah Desember 1.007,1 milibar.

bulan

Keadaan Pertanian di Lokasi Penelitian

Nopember

dengan

tingkat

kelembaban terendah pada bulan Agustus

1.013,8

milibar

sedangkan

Tanaman Pangan

sebesar 62 % pada Bulan Agustus dan

Kondisi pertanian secara umum di

tertinggi pada Januari dan Maret serta

kota Kupang sangat kontras dibanding
4

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
wilayah sekitarnya dalam hal ini baik

sawah, jagung dan ubi kayu terbesar yaitu

ditinjau dari aspek luas tanam maupun

masing-masing seluas 119 ha, 243 ha dan

keragaman

jenis

yang

29 ha. Sedangkan untuk kacang tanah

diusahakan

seperti

pangan,

yaitu Alak seluas 38 ha dan ubi jalar yaitu

hortikultura maupun perkebunan. Untuk

Kota raja. Khusus Maulafa dan Alak

tanaman

yang

memiliki luasan penanaman yang sangat

diusahakan adalah padi sawah, jagung

besar karena berada pada pinggiran kota

kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar (Tabel

yang masih memiliki luas areal yang dapat

2). Dari Tabel 2 terlihat bahwa Kecamatan

dipergunakan

Maulafa memiliki luasan penanaman padi

komoditas pertanian.

pangan

komoditas
tanaman

komoditas

untuk

pengembangan

Tabel 2. Luas lahan, Produksi dan Produktifitas Tanaman Pangan Kota Kupang 2012
Kecamatan
1. Alak
- Luas Lahan
- Produksi
- Produktifitas
2. Maulafa
- Luas Lahan
- Produksi
- Produktifitas
3. Oebobo
- Luas Lahan
- Produksi
- Produktifitas
4. Kota Raja
- Luas Lahan
- Produksi
- Produktifitas
5. Kelapa Lima
- Luas Lahan
- Produksi
- Produktifitas
6. Kota Lama
- Luas Lahan
- Produksi
- Produktifitas

Padi sawah

K o m o d i t a s
Jagung
Kacang Tanah
Ubi Kayu

Ubi Jalar

43
149
34,58

127
770
60,61

38
39
10,3

25
256
102,24

-

119
411
34,58

243
1.473
60,61

13
13
10,3

29
297
102,24

-

21
73
34,58

45
273
60,61

9
9
10,3

15
153
102,24

-

43
149
34,58

16
97
60,61

-

2
20
102,24

1
1
10,83

13
45
34,58

8
48
60,61

5
5
10,3

-

-

-

-

-

-

-

Sumber: Kota Kupang Dalam Angka, 2013.
sangat tinggi terhadap wilayah penyanggah

Hortikultura
Komoditas ini sangat diperlukan

dari luar terutama hortikultura atau sayur-

untuk menopang kehidupan masyarakat

sayuran sebagai sumber energi bagi setiap

yang ada terutama perkotaan yang selama

anggota keluarga terutama kecukupan gizi

ini memiliki tingkat ketergantungan yang

terutama yang bersumber dari nabati.
5

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
Dari

Tabel

3

terlihat

bahwa

kemudian diikuti oleh sawi dan bayam

kangkung merupakan jenis sayuran yang

masing-masing sebesar 1.504 kwintal dan

memiliki proporsi kontribusi yang paling

858 kwintal. Selanjutnya yang paling

besar dalam pendistribusian dari beragam

sedikit memberikan kontribusinya adalah

jenis sayur-sayuran yang ada di kota

Kubis (127 kw), terung (156 kw) dan

Kupang yaitu sebesar 2.416,6 kwintal

buncis (170 kw).

Tabel 3. Produksi Sayuran Menurut Jenis Di Kota Kupang (Kw)
K e c a m a t a n
Jenis
Alak
Maulafa
Oebobo
Kota
Kelapa
Kota
Raja
Lima
Lama
Bawang Merah
90
Kubis
127
Sawi
67
768
667
2
Kacang Panjang
64
232
Tomat
16
221
Cabe Besar
15
844
1,4
Terung
25
131
Buncis
79
91
Ketimun
46
224
Kangkung
131
888
972
425
0,6
Bayam
87
858
170
110
0,4
Cabe Rawit
22
741
1
Sumber : Kota Kupang Dalam Angka, 2013.
Untuk

Implementasi M-KRPL

umum

90
127
1.504
296
237
860,4
156
170
270
2.416,6
1.225,4
764

tanaman

yang

diusahakan beragam yaitu :

Kharakteristik Koperator
Gambaran

jumlah

Jumlah

− Angkatan Darat : cabe, tomat, bawang

kondisi

kelompok pelaksana kegiatan ini seperti

merah,

tergambar dalam Tabel 4. Dari Tabel

seledri (hortikultura), binahong, mayana

tersebut nampak bahwa jumlah kelompok

merah, cocor bebek, daun mint, ki urat,

pelaksana sangat terbatas dengan jumlah

keladi tikus, daun yeos, daun dewa dan

anggota yang beragam. Khusus angkatan

daun sambung nyawa (tanaman obat)

darat, udara dan laut serta PKK kota

− Angkatan laut : cabe, tomat, bawang

Kupang jumlah pelaksananya jelas karena

merah, terung dan seledri (hortikultura),

yaitu para ibu-ibu sedangkan pada pondok

binahong, mayana merah, daun mint, ki

pesantren Hidayatullah dan Attin yang

urat, daun yeos, daun dewa, dan daun

melaksanakan

sambung nyawa (tanaman obat)

adalah

para

pengurus

ponpes sedangkan santri hanya pendukung

terung,

kangkung,

− Angkatan Udara : cabe,

saja.

terung
6

sawi,

tomat dan

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
− PKK Kota Kupang: cabe, tomat, terung,

− Ponpes Hidayatullah : cabe, tomat,

selada, sawi manis dan bawang merah
(hortikultura),

binahong,

bawang merah dan seledri

mayana

− Ponpes Attin : cabe, tomat, terung,

merah, daun mint, daun yeos, daun
dewa,

dan

daun

sambung

kangkung darat dan bawang

merah.

nyawa

(tanaman obat)
Tabel 4. Karakteristik koperator
Lembaga
- Jumlah Kelompok
- Jumlah Anggota
- Jumlah Tanaman
yang diusahakan:
1. Tanaman
hortikultura
2. Tanaman obat

Angkatan
Laut
Udara

Darat

Ponpes
Hidayatullah

Attin

PKK Kota
Kupang

1
300

1
30

1
30

1
60

1
42

1
25

18

12

3

5

5

12

8
10

5
7

3
0

5
0

5
0

6
6

Sumber : Data Primer
Tahapan
Pelaksanaan
Implementasi M-KRPL
Jumlah

lokasi

Pada

dan

yang rencananya akan dilakukan yang
kemudian dilanjutkan dengan persiapan

realisasinya terdapat pada 3 lokasi ABRI

berupa pemilihan jenis tanaman baik

yaitu Angkatan Darat (lanjutan), Angkatan

hortikultura maupun tanaman obat yang

Laut dan Udara serta 3 tempat pada lokasi

akan

sipil yaitu PKK Kota Kupang, Pondok

dikembangkan

kebutuhan

Pesantren Hidayatullah dan Attin.

sesuai

internal

dengan

masing-masing

kelompok. Pada fase persiapan jenis

Pelaksanaan kegiatan di 6 lokasi

kegiatan

tersebut diatas dilakukan beberapa tahapan

yang

penyampaian

yang terdiri atas :

barang

- Sosialisasi

dilakukan

permintaan

pengkajian

adalah

bahan

yang

dan

selanjutnya

ditindaklanjuti dengan pemilihan lokasi

- Persiapan

penanaman,

jenis

penyampaian atau pemaparan kegiatan

yang terlihat pada Tabel 5. Tempat

Realisasi :

sosialisasi

kegiatan yang dilakukan adalah berupa

implementasi

kegiatan M-KRPL kota Kupang seperti

-

tahapan

seperti
pengisian polibag,
pemindahan

Kebun

Benih

Kota

(KBK),

pelatihan calon petani pelaksana supaya

tanaman,

lebih tertarik berupa kunjungan ke tempat

pemeliharaan, panen/pasca panen

yang pelaksanaannya telah lebih dahulu
dilaksanakan
7

yang

memiliki

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
perkembangan atau kualitas pertumbuhan

dapat dilihat dari perolehan pendapatan

vegetatif yang sangat baik dalam hal ini

sebesar Rp.1.275.000/tahun atau setara

lokasi sub Perbekalan dan Angkutan

dengan

(Bekang) pada Korem Wirasakti Kupang

diikuti dengan Angkatan Darat (Bekang)

yang

dahulu

dengan Rp.1.050.000/tahun atau setara

memulai pelaksanaan. Selanjutnya untuk

dengan Rp.87.500/bulan. Demikian pula

manfaat dari implementasi kegiatan M-

dengan

KRPL di kota Kupang.

diperoleh PKK kota Kupang yang mampu

telah

setahun

terlebih

Rp.106.250/bulan,

besarnya

melakukan
Dampak Terhadap pendapatan dan
Penghematan Pengeluaran Keluarga
Untuk

mengukur

sejauh

mana

kemudian

penghematan

penghematan

Rp.637.500/tahun

atau

Rp.53.125/bulan.

Besarnya

yang

sebesar

setara

dengan
tambahan

manfaat dampak sebuah penerapan model

pendapatan dan penghematan pengeluaran

suatu teknologi dapat diukur melalui

di ke empat lokasi yang lain relatif jauh

pendekatan pendapatan dalam hal ini

lebih kecil karena baru dilibatkan pada

peningkatan pendapatan dan penghematan

tahun

pengeluaran keluarga yang selanjutnya

membutuhkan konsolidasi.

dapat dirinci berdasarkan waktu.

yang membuat tingginya pendapatan di

anggaran

ini

sehingga

masih

Kemudian

pengkajian

PKK kota Kupang karena dampak usaha

seperti yang tersaji pada Tabel 5, terlihat

penanaman bawang merah yang disaat

bahwa

memiliki

panen memiliki harga jual yang cukup baik

kontribusi tambahan pendapatan tertinggi

dipasaran yaitu sekitar Rp.20.000/kg dan

dan penghematan yang terbaik dari ke

usaha selada yang frekuensi panen lebih

enam

tinggi dibanding lainnya.

Berdasarkan

PKK

tempat

kota

hasil

Kupang

digelarnya

pelaksanaan

kegiatan di Kota Kupang. Hal tersebut
Tabel 5. Tambahan Pendapatan dan Besar Penghematan Pengeluaran Keluarga (per tahun)
Lokasi
1.
2.
3.
4.
5.

Angkatan darat
Angkatan Laut
Angkatan Udara
Pkk Kota Kupang
Ponpes :
- Hidayatullah
- Attin

Tambahan pendapatan
(Rp)
Per tahun
Per bulan
1.050.000
87.500
561.000
46.750
270.000
22.500
1.275.000
106.250
664.500
375.000

55.375
31.250

Sumber : Data Primer

8

Penghematan Pengeluaran
(Rp)
Per tahun
Per bulan
561.000
46.750
495.000
41.250
261.000
21.750
637.500
53.125
480.000
375.000

40.000
31.250

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
dengan peralatan mobil angkutan air. Hal

Permasalahan/Kendala Pengembangan
M-KRPL

lain yang turut mempengaruhi kelancaran

Dari Tabel 6 di bawah nampak

pelaksanaan

bahwa air merupakan kendala utama

kegiatan

ini

adalah

koordinasi. Hal ini sebagai dampak tidak

pengembangan kegiatan di hampir semua

sinkronnya pelaksana di tingkat bawah

lokasi yang ada di kota Kupang kecuali

antara

Bekang Korem Wirasakti yang ditunjang

pengurus

dan

petani/teknisi

setempat.

Tabel 6. Kendala Pengembangan M-KRPL di kota Kupang MT. 2013
Lokasi
Kendala
1. Angkatan Darat
Saprotan (pupuk kandang)
2. Angkatan Laut
Air, tanah
3. Angkatan Udara
Koordinasi, air, pendelegasian tugas dan saprotan
4. PKK Kota Kupang
Air, koordinasi, partisipasi anggota
5. Ponpes Hidayatullah
Koordinasi
6. Ponpes Attin
Air, partisipasi
Sumber : Data Primer
pelaksana yang umumnya para ibu-ibu

Pembelajaran dan Keberlanjutan
ini

rumah tangga nampak sangat senang

memiliki kemiripan dengan pelaksanaan

karena disamping menambah pengetahuan

beberapa jenis kegiatan sebelumnya seperti

juga mampu meningkatkan pendapatan,

dapur hidup yang mengandalkan beberapa

pemanfaatan waktu luang

jenis tanaman untuk konsumsi rumah

pengiritan

tangga. Namun perbedaan ini nampak pada

sayuran. Hal lain yang nampak adalah

penempatan komoditas terutama pada

respon

lahan pekarangan pada strata yang lebih

berkaitan dengan optimalisasi penggunaan

luas seperti penempatan ternak atau ikan.

pupuk kandang (organik) yang sama sekali

Secara

spesifik

kegiatan

biaya

yang

serta terjadi

konsumsi

sangat

tinggi

terutama

terutama

Khususnya pada pelaksanaan di

belum pernah diperoleh terutama dalam

kota Kupang untuk penempatan ternak dan

bentuk pelatihan karena pada pelaksanaan

ikan tidak ada sama sekali karena tidak

kegiatan

didukung dengan luasan pekarangan petani

pendamping terutama berkaitan dengan

pelaksana yang lebih luas, oleh karena itu

keberlanjutan

maka penanaman tanaman pada umumnya

pelaksanaan ini adalah dilatihnya para ibu-

dilakukan di polybag.

ibu kader kecamatan sekota Kupang

Hasil
pembimbingan

pelaksanaan
nampak

bahwa

dalam

melalui
para
9

ini

hal

diajari

oleh

program.

penyebaran

penyuluh

Dampak

dari

pengetahuan

Nelson Hasdy Kario : Implementasi Mendukung Ketahanan Pangan ...
Anonimous. 2011. Model Kawasan Rumah
Pangan
Lestari
dan
Pengembangannya ke Seluruh
Provinsi di Indonesia. Warta
Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan
Pertanian.
Kementrian Pertanian.

(knowledge) lebih terperinci sampai ke
tingkat kelurahan.
KESIMPULAN
- Implementasi

dilakukan

di

enam

kawasan yaitu 3 ABRI dan 3 sipil
berjalan cukup baik yang ditandai

Biro Pusat Statistik. 2013. Kota Kupang
Dalam Angka. Kantor Statistik
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

beragamnya tanaman yang ditanam
seperti hortikultura, tanaman obat dan

Saptana, t.b., Purwantini, Y., Y.
Supriyatna, Ashari, A.M.Ar-Rozi,
Tj. Nurasa, S. Haryono, I.W
Rusastra, S.H. Susilowati dan J.
Situmorang.
2112.
Dampak
Pengembangan Model-Kawasan
Rumah Pangan Lestari terhadap
Kesejahteraan Rumah Tangga dan
Ekonomi di Pedesaan. Pusat Sosial
Ekonomi dan Kebijakan Pertanian.

usaha perikanan darat.
- Kinerja aplikasi komponen berjalan
sesuai

dengan

direncanakan

tahapan
sejak

yang

sosialisasi,

persiapan sampai realisasi (pengisian
polibag,

penanaman,

pemindahan

tanaman,

pemeliharaan,

panen

dan

pasca panen).
- Besarnya

peningkatan

Saptana, Sunarsih, dan Supena Friyatno.
2013. Prospek Model-Kawasan
Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)
dan Replikasi
Pengembangan
KRPL. Forum Penelitian Agro
Ekonomi. Vol 31 No. 1 Juli 2013.
Pusat
Sosial
Ekonomi
dan
Kebijakan
Pertanian.
Badan
Litbang Pertanian. Kementerian
Pertanian

pendapatan

terbesar dan penghematan pengeluaran
terbaik diperoleh PKK kota Kupang
dengan peningkatan pendapatan sebesar
Rp.1.275.000/tahun atau setara dengan
Rp.106.250/bulan atau Rp.3.541,67/hari
kemudian diikuti dengan Angkatan
Darat

(Bekang)

dengan

Rp.1.050.000/tahun atau setara dengan
Rp.87.500/bulan atau Rp.2.916,67/hari.
- Kendala yang paling dominan adalah
ketersediaan air.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 2013. Pelaksanaan M-KRPL
di Jawa Timur. Leaflet.

10