POTENSI HUTAN RAKYAT DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN - repository civitas UGM

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN 2016
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA

“Peran dan Tantangan Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan SDM Terampil di Indonesia”

Yogyakarta, 19 November 2016

SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN (SNTT 2016)

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | i

PROSIDING


SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI TERAPAN (SNTT 2016)

ISBN 978-602-1159-18-7

2016 oleh:

SekolahVokasi
Universitas Gadjah Mada

Hak Publikasi dilindungi oleh Undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian
maupun seluruh isi prosiding ini dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis penerbit.

ii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

SUSUNAN PANITIA

PenanggungJawab
Ir. Hotma Prawoto S., M. T. IP-MD (Direktur Sekolah Vokasi)
Ma’un Budiyanto, S.T., M., T
(Wakil Direktur Bidang Penenlitian, Pengabdian Masyarakat, dan

Kerja)
Wikan Sakarinto, S.T., M. Sc., Ph.D. (Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiaan)
Ir. Heru Budi Utomo, M.T.
(Wakil Direktur Bidang SDM dan Keuangan)
Tim Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sekolah Vokasi UGM 2016
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Paramita Her Astuti, S.E., M.Sc.
Rina Widiastuti, S.S., M.A.
Nuryati, S.Far., M.P.H
Edi Kurniadi, S.T., M.T
Ir. F. Eko Wismo Winarto, M.Sc. Ph.D

Galih Kusuma Aji, STP., M.Agr
M. Iqbal Taftazani, S.T., M.Eng
Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
Prima Asrama Sejati, S. T., M. Eng

KetuaPanitia
Budi Sumanto, S. Si., M. Eng
Tim Pelaksana
Koordinator Panitia
Sekertaris
Bendahara
DDD & Editing
Perlengkapan
Acara & Tim Kreatif

: Joni Iskandar
: Imandini Anggimelya Putri
: Shinta Dewi Novitasari
: Rosmawarda Yunarya
: Swatika Adjie Hogantara

: Dwi Cahyo Ramadhan

Humas
Akomodasi & Transport

: Lailatul Isnaeni
: Raka Trialviano Bagus
Eko Afrizal

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | iii

TIM REVIEWER

1. Ir. Prijono Nugroho Djojomartono MSP., Ph.D.
2. Nuryati, MPH
3. Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D
4. Ir. Lukman Subekti, M.T.
5. Anifuddin Aziz, S.Si., M.Kom
6. Ir. FX. Sukidjo, M.T.
7. Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T.

8. Ir. Soeadgihardo Siswantoro, M.T.
9. Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P
10. Dr. Mohammad Affan Fajar Falah, STP, M.Agr
11. Waluyo, S.S., M.Hum
12. Dr. Endang Soelistyowati, M.Pd.
13. Dr. Soni Warjono., MAFIS.
14. Dr. John Supriyanto., MIM
15. Prof. Tri Widodo, M.Ec., D.ev., Ph.D.
16. Edi Kurniadi, S.T., M.T
17. Agus Kurniawan, ST., MT., PhD
18. Dr. Sc. Adhy Kurniawan, ST.

Alamat Sekretariatan
Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
Jl. Kaliurang km 1, Sekip 1 Yogyakarta
Tlp

: (0274) 541020 – 588999

Website :www.sntt.sv.ugm.ac.id

Email : sntt.sv@ugm.ac.id

iv | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

SAMBUTAN KETUA PANITIA SNTT 2016

Pertama dan yang utama marilah selalu kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yangtelah memberikan berbagai kenikmatan yang tidak terhingga. Shalamat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umattnya. Kami
ucapkanterima kasih kepada seluruh peserta Seminar Nasional Teknologi Terapan 2016 dan berbagai
pihak yangmendukung terselenggaranya acara ini, terutama pimpinan Sekolah Vokasi UGM, Tim
Kepanitiaan, danPihak Sponsor.
SNTT 2016 tidak sekedar acara rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai forum ilmiah media
solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa dengan harapan memberikan kontribusinya atas
sesuai bidang dan keahlian yang dikuasai. Tahun ini SNTT 2016 mengambil tema “Peran dan Tantangan
Pendidikan Vokasi dalam Pengembangan SDM Terampil di Indonesia”. Tema ini merupakan formulasi
(penjabaran) visi besar UGM dalam menguatkan partisipasi pembanguna negeri dan lebih dikenal di
kalangan internasional (mengakar kuat dan menjuang tinggi).
Kedaulatan bangsa berarti kemandirian bangsa. Bangsa yang mampu memenangkan persaingan
global adalah mereka yang memiliki kemandirian dalam segala –segala aspek kehidupan baik budaya,

sains, maupun teknologi. Kemandirian suatu bangsa menunjukkan bahwa bangsa tersebut memiliki visi
dan misi kenegaraan jangka panjang yang terarah dan terencana baik dengan pemimpin yang kuat.
Sumber daya yang memiliki mampu dimanfaatkan secara optimal dantepat, sedangkan permasalahan
atau kekurangan yang ada mampu diselesaikan dengan segera.
Dengan berlakunya kesepatan

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | v

Denah Sekolah Vokasi

vi | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | vii

viii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

DAFTAR ISI
Judul

Hal.


1.

Pengukuran Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning (Studi Kasus: Stikom Uyelindo
Kupang) (Claria Fransiska Agatha Berek)

517

2.

Perancangan Tata Kelola Keamanan Informasi Instansi Penyelenggara Pelayanan
Publik (Dedi Irawan).

523

3.

Evaluasi Supplier Dengan Pendekatan Vendor Performance Indicator (Vpi)
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Ahp) Dan Technique For Order
Preference By Similarity To Ideal Solution (Topsis) Pada Cv. Multi Sam Jaya

Surabaya(Denis Fidita Karya).

527

4.

Implementasi E-Reserachdiscussion Untuk Bimbingan Tugas Akhir(Dian

531

No.

Indudewi)

5.

Pemakaian Pipa Pemanas Dua Sisi Untuk Pengembangan Sistem Pengering Kelom
Geulis Berbasis Mikrokontroler (Edvin Priatna).

535


6.

Aplikasi Digital Mapping Universitas Trunojoyo Madura (Eka Mala Sari Rochman).

538

7.

Bank Perkreditan Rakyat Di Jawa Timur Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya
(Endah Tri Wahyuningtyas).

543

8.

Laboratorium, Fasilitas Belajar, Dan Keterampilan Guru Dalam Pembelajaran Sains
Serta Sumbangannya Terhadap Sifat Dinamis Siswa Sma Di Sumatera Barat (Erman
Har).


547

9.

Metode Simple Additive Weighting Dalam Penentuan Lokasi Tanam Kelapa Sawit
(Faizal Widya Nugraha).

551

10. Steganalisis Citra Digital Domain Frekuensi Berbasiskan Discrete Wavelet Transform

556

Dan Principal Component Analysis(Fauzan Pradana Akinta Putra).

11. Artificial Neural Network Untuk Prediksi Data Anomali Jaringan Akibat Serangan

562

Denial Of Service (Henning Titi Ciptaningtyas).

12. Pengaruh Perceived Organizational Support (Pos) Dan Komitmen Organisasi Terhadap

567

Job Performance Akuntan Manajemen Pada Perusahaan-Perusahaan Di Kota Surabaya
(Hidayatul Khusnah).

13. Analisis Waktu Route Discovery Pada Protokol Ad Hoc On Demand Distance Vector

572

(Ika Oktavia Suzanti).

14. Model Pengelolaan Surat

Dan Disposisi Pimpinan Berbasis Web Pada Kantor
Pemerintah Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan(Imasita).

578

15. Rancang Bangun Sistem Informasi Analisa Gap Kompetensi Pegawai Berbasis Web

584

(Karno).

16. Pemetaan Lahan Daerah Irigasi Kritis Di Uptd Pengairan Pujon Kabupaten Malang

589

(Kiki Frida Sulistyani).

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | ix

17. Pengembangan Industri Mebel Berbasis Iptek Untuk

Meningkatkan Keunggulan
Produk Lokal Di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto(Muis Murtadho).

595

18. Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada Jurusan Administrasi Niaga Politeknik

600

Negeri Ujung Pandang (Nahlah).

19. Perancangan Dan Analisis Audio Watermarking

Dengan Spread Spectrum
Termodifikasi Dan Dioptimasi Menggunakan Algoritma Genetika (Reza Hermansyah).

604

20. Perencanaan Dan Realisasi Alat Deteksi Infeksi Saluran Pernapasan Berdasarkan

609

Pengukuran Kapasitas Dan Volume Paru-Paru Secara Non-Invasive Pasca Musibah
(Kemalasari).

21. Pengukuran Dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja Dan Anggaran

614

Pada Kegiatan Science And Technology Park (Mahardhika Berliandaldo).

22. Rumusan Metode Deteksi Pencurian Listrik Memanfaatkan Perangkat Wsn (Arya

619

Sony).

23. Pengujian Data Minutiae Berdasarkan Standar Iso/Iec 19794-2 Untuk Identifikasi Sidik

625

Jari (Dwiyanto).

24. Simulasi Implementasi Smart Metering Sebagai Sistem pencatatan Tagihan Listrik

629

PLN Otomatis Menggunakan Opnet Modeler (Sulistyo).

25. Evaluasi Metode Load Balancing menggunakan HAProxy dengan Variasi Algoritma

635

Penjadwalan Pada Sistem Server Chat Social Network(Sampurna Dadi Riskiono).

26. Sistem Kriptografi Des Pada Media Audio (Kristoforus Jawa Bendi).

640

27. Optimalisasi Pemanfaatan Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Kepulauan Kei Provinsi

645

Maluku (Anna Kartika Ngamel).

28. Hybrid Data Untuk Menangani Class Imbalance Pada Dataset Bank Direct Marketing

651

(Hairani).

29. Enkripsi Query Menggunakan Algoritma Rc4 Pada Server Mysql (Yoga Dwitya

655

Pramudita).

30. Aplikasi Film Ba0,55sr0,45tio3 Sebagai Sensor Deteksi Cahaya Guna Monitoring Status

661

Lampu Pada Prototipe Lampu Otomatis Hemat Energi Berbantukan Sensor Passive
Infrared (Ridwan Siskandar).

31. Optimasi Audio Watermarking Berbasis Teknik Reduced-Arc Bpsk Menggunakan

667

Algoritma Genetika (Rizki Rivai Ginanjar).

32. Pengaruh Faktor - Faktor Kewirausahaan Terhadap Keinginan Untuk Berwirausaha

672

Pada Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya (Riyan Sisiawan Putra).

33. Optimasi Audio Watermarking Menggunakan Algoritma Genetika Dengan Metode

676

Qim Berbasis Dct & Lwt (Rizki Rodhia Mardhatillah).

34. Identifikasi Citra Surat Suara Menggunakan Neuroph Studio (Satriyo).

680

35. Identifikasi Biometrik Rugae Palatina Berdasarkan Bentuk Dengan Metode Gabor

682

x | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

Wavelet Dan Learning Vector Quantization (Silvi Sam Berta Yunitasari).

36. Analisis Kinerja Metode Simple Additive Weighting Untuk Sistem Pendukung

686

Keputusan Pemilihan Jurusan Di Man Bangkalan (Sri Herawati).

37. Penentuan Node Wearable Sensor Untuk Sistem Monitoring Anak Sekolah

691

Menggunakan Metode Fuzzy Logic (Tijaniyah).

38. Perancangan Sistem Keamanan Multi Ruangan Dengan Rfid Terintegrasi Web

696

Berbasis Arduino (Inna Novianty).

39. Prototipe Lampu Penerangan Jalan Otomatis Menggunakan Sensor Ldr Berbasis

700

Mikrokontroler (Vivi Tri Widyaningrum).

40. Prototype Monitoring Kadar Ph Dan Suhu Air Otomatis Berbasis Mikrokontroler Pada

704

Proses Pengolahan Limbah (Agus Riyanto).

41. Monitoring Vital Sign Pendeteksi Suhu, Denyut Nadi, Oksigen Dalam Darah, Dan

708

Tekanan Darah Pasien Menggunakan Wireless Sensor (Anggi Zafia).

42. Pengaruh Kanal Powerline Communication Terhadap Sistem Monitoring Pada Gedung

713

Bertingkat (Basuki Rahmat).

43. Strategi Pelatihan Dan Sertifikasi Berbasis Kompetensi Untuk Memenuhi Kebutuhan

718

Tenaga Kerja Terampil Bidang Maintenance, Repair Dan Overhaul (Mro) (Cahyani
Windarto).

44. Potensi Pemanfaaatan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Karakteristiknya (Dwi

725

Ermawati Rahayu).

45. Pengaruh Lendutan Terhadap Ketebalan Lapis Tambah (Overlay) Pada Jalan Provinsi

731

Lintas Batas Desa Labuhan Tangga Besar - Labuhan Tangga Kecil Kabupaten Rokan
Hilir – Riau (Elianora).

46. Pengontrolan Sistem Pemutusan Sementara Oleh Pln Berbasis Arduino (Euis Suryati).

736

47. Aplikasi Thaharah Dalam Fiqih Islam Berbasis Android (Honainah).

740

48. Impedansi Meter Portabel Dengan Metode Autobalancing Bridge Untuk Pengukuran

744

Kadar Air Tanah (Indra Agustian).

49. Monitoring Keamanan Vital Area Berbasis Android (Kamil Malik).

750

50. Peningkatan Efisiensi Pembibitan Ayam Buras Menggunakan Mesin Tetas Telur

754

Otomatis Dengan Kendali Temperatur Berbasis Pid Dan Back-Up Daya Solar Cell (M.
Khairul Amri Rosa).

51. Sistem Informasi Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Beasiswa Online Dengan

759

Metode Fuzzy-Knearest Neighbours (Nasa Zata Dina).

52. Identifikasi Biometrik Rugae Palatina Pada Individu Dengan Metode Active Contour

763

Dan Klasifikasi Conjugate Gradient Backpropagation (Bambang Hidayat).

53. Pengaruh Daya Dukung Lingkungan Terhadap Kesejahteraan Masyarakat (Rinto Dwi

768

Atmojo).

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | xi

54. Pengembangan Mesin Pengupas Kulit Buah Aren Dengan Metode Quality Function

772

Deployment (Qfd) (Robert Napitupulu).

55. Implementasi Metode Watershed Dan Knn Untuk Identifikasi Biometrik Pada Individu

777

(Rosarila Dwi Jayanti).

56. Singular Value Decomposition Dan Support Vector Machine Untuk Identifikasi Rugae

781

Palatina Pada Individu (Shofi Annisa Fajrin).

57. Pengembangan Teknologi Bagi Kelompok Masyarakat Pembuat Laksa (Somawardi).

784

58. Pengaruh Radius Pembentuk Terhadap Kekerasan Pewter Pada Proses Spinning

787

(Sugianto).

59. Aplikasi Pemecah Permasalahan Pertanian Dengan Sharing Information System

790

(Sulthonul Mubarok).

60. Pemetaan Bidang Minat Dosen Berdasarkan Kemiripan Judul Penelitian (Tesa Eranti

795

Putri).

61. Virtual Learning Environment Di Sekolah Menengah (Walidatush Sholihah).

799

62. Sistem Pendeteksi Kemiripan Teks Berbahasa Indonesia Berdasarkan Urutan Karakter

804

Pada Dokumen Setopik (Wilda Imama Sabilla).

63. Investigasi Perbedaan Suhu Tuang Terhadap Sifat Mekanis Dengan Pengukuran
Kekerasan Dan Impact Pada Paduan Al 2024 (R. Syaputra).

810

64. Akuisisi Data Berbasis Smartphone Untuk Unit Air Cooler And Dehumidifier

814

(Pratikto).

65. Pengembangan Portal E-Commerce Untuk Pemasaran Produk Umkm (Studi Kasus :

819

Umkm Kabupaten) (Anny Kartika Sari).

66. Implementasi Intrusion Prevention Sistem (Ips) Suricata Untuk Sistem Monitoring

824

Menggunakan Smartphone (Dwi Kuswanto).

67. Desain Dan Implementasi Web Crawler Untuk Menghimpun Website Berbahasa

828

Indonesia (Husni).

68. Teknologi Bagi Masyarakat: Pemanfaatan Aplikasi Berbasis Web Untuk Edukasi Gizi

833

Seimbang (Karmilasari).

69. Optimasi Sistem Roll-Press Pada Rancang-Bangun Pemecah Cangkang Kakao Untuk

837

Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Produksi (Muh. Setiawan S).

70. Perancangan Sistem pendukung Keputusan Pemilihan Obyek Wisata Di Kota

844

Samarinda Dengan Metode Fuzzy Ahp (Noor Alam Hadiwijaya).

71. Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk Memantau Hasil Latihan Teknik Atlet

850

Badminton (Sigit Susanto Putro).

72. Peluang & Tantangan Teknologi Biohidrometalurgi Di Tanah Air (Yustin Paisal).

853

73. Hubungan Sosial Ekonomi Terhadap Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dan Depresi

857

xii | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

Pada Tenaga Kerja Wanita PT. Putra Patria Adikarsa Kulonprogo (Hadianto
Ismangoen).

74. Perilaku Perubahan Volume Pada Tanah Ekspansif Di Stabilisasi Abu Vulkanis

862

Sinabung Dan Kapur (Devi Oktaviana Latif).
75.

Penerapan Pelindung Tebing Dengan Metode Bioengineering di Sungai Belik,
Kabupaten Sleman. (A. Kurniawan)

867

76.

Desain & Implementasi Home Automation Berbasis IOT (Internet of Things). (Budi
Basuki)

871

77.

Ortorektifikasi Data Synthetic Aperture Radar (SAR) Sentinel-1 Sebagian Sulawesi
Tenggara Menggunakan Sentinel-1 Toolbox (Retnadi Heru Jatmiko)

877

78.

Pembuatan Alat Uji Keausan Bahan Dengan Metode Pin On Plate. (Handoko)

887

79.

Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pada Pemerintah
Daerah Kulon Progo. (Faiz Zamzami)

891

80.

Yolatilitas Suku Bunga Pasar Uang Antar Bank dan Hubungannya Dengan Kebijakan
Standing Facility Bank Indonesia. (Yuni Andari)

895

81.

Desain dan Pembuatan Pola Dengan 3D Printer Untuk Pembuatan Cetakan Pada
Pengecoran Logam.(Design and Pattern Making by 3D Printer For Metal Casting
Mould Making) Perubahan Desain. (Nugroho Santoso)

900

82.

Pengaruh Modifikasi Injektor Terhadap Kualitas Gas Buang Pada Mesin Daihatsu
Xenia Li. (Greg. Sukartono)

903

83.

Implementasi IOT Untuk Monitoring Tingkat Kekeruhan Aliran Air Melalui Wi–fi esp
6288 berbasis Arduino. (Implementation Of IOT For Level Monitoring Turbidity Water
Flow Through wi-fi esp 6288 Based Arduino). (Hidayat Nur Isnianto)

908

84.

Pengaruh Penambahan Mikrokapsul Berisi Bahan Peremaja Minyak Tanah Terhadap
Potensi Pengelupasan (Stripping) Beton Aspal. (Iman Haryanto)

912

85.

Desentralisasi Penerimaan dan Ketimpangan Distribusi Pendapatan di Indonesia,
Kabupaten/Kota di Provinsi DIY Tahun 2009 – 2014. (Latri Wihastuti, SE., M.Sc)

917

86.

Pemetaan Berorientasi Objek Untuk Ekstraksi Bangunan Dan Vegetasi di Area
Perkotaan Menggunakan Klasifikasi Random Forest Pada Citra Pleides 1-B. (Like
Indrawati)

923

87.

Analisis Pemakaian Kapasitor Delta Sebagai Peningkatan Faktor Data Beban
Seimbang Pada Industri. (Usage Analysis Capacitors Delta To Increase Load Power
Factor Balanced On Industry). (Daroto)

929

88.

Pengaruh Arah Deposisi Terhadap Kekuatan Impak Hips Parts Dibuat Dengan
Teknologi Fused Depositition Modelling. (Radhian Krisnaputra, S.T., M. Eng)

932

89.

Perancangan Sistem Informasi Pendataan Keluarga. (Muhammad Fakhrurrifqi)

936

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | xiii

90.

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Paired Story-Telling Dalam Mata
Kuliah Membaca Pada Program Studi Bahasa Jepang. (Wahyu Handayani
Setyaningsih)

941

91.

Ekstraksi Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma C4.5 Untuk
Pembentukan Basis Aturan Kerasionalan Pemberian Obat Penghambat Pompa
Proton. (Anifuddinazis)

946

92.

Proses Pembentukan Kata Kerja Dasar Menjadi Kata Kerja Jadian Bahasa Indonesia dan
Bahasa Korea. (Supriadianto)

950

93.

Studi Efisiensi Termal Proses Pengeringan Cengkeh Pada Alat Pengering Yang
Memiliki Lima Tingkat Tray. (Susanto Johanes)

954

94.

Analisis Kelayakan Kondisi Infrastruktur Pendukung Pelayanan Angkutan Massal
Berbasis Jalan Sesuai Standar Pelayanan Minimal. (Suwardo)

959

95.

Pergeseran Nilai Budaya Kolektivisme ke Nilai Budaya Individualisme Masyarakat
Korea Dalam Drama Korea Reply 1988. (Ummul Hasanah, S.S., M.T, Th)

966

96.

Aplikasi Sistem Bahan Bakar Elektronik Tipe Ym Jet-fi Dengan Variasi Jenis Bahan
Bakar Terhadap Unjuk Kerja Sepeda Motor Transmisi Manual. (Harjono)

971

97.

Pengaruh Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam Usaha Ekonomi Mikro Terhadap
Tingkat Sosial Ekonomi Keluargadi Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulon Progo.
(Nur Aini Yuniyarti)

975

98.

Rancang Bangun Gimbal Camcorder Stabilizer Dengan 3 Derajat Kebebasan
Menggunakan Kontrol Pid. (Prima Asmara Sejati)

979

99.

Penerapan Model Neural Network Backpropagation Untuk Prediksi Tingkat Kualifikasi
Calon Mahasiswa. (Studi Kasus Program Diploma Teknik Elektro Ugm). (Sri Lestari)

984

100.

Sentimen Kedaerahan (Regionalisme) Di Korea Selatan: Dulu Dan Sekarang. (Yuni
Wachid Asrori)

988

101.

Perancangan Layanan Cloud Print Berbasis Raspberry Pi 3. (Yuris Mulya Saputra)

993

102.

Bank Diversification And Market Share Evidence From Indonesia. (Paramita Her
Astuti)

998

103.

Sistem Ground Control Station Untuk Pengamatan Dan Pengendalian Unmanned Aerial
Vehicle. (Ariesta Martiningtyas Handayani)

1000

104.

Dampak Penerapan Akuntansi Murabahah Terhadap Non Performing Financing (Npf):
Bukti Empiris Bank Umum Syariah Di Indonesia. (Ihda Arifin Faiz)

1004

105.

Pengaruh Sudut Defleksi Canard Pada Sudut Serang Tinggi Model Pesawat Tempur
Terhadap Karakter Aliran Aerodinamika. (Setyawan Bekti Wibowo)

1009

xiv | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

106.

Pengaruh Arah Deposisi Terhadap Kekuatan Tarik Hips Parts Dibuat Dengan
Teknologi Fused Depositition Modelling. (Suryo Darmo)

1015

107.

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Untuk Menggunakan
Layanan Mobile Banking Secara Berkelanjutan. (Suwardi Prawiro Hartono)

1020

108.

Petani Di Daerah Istimewa Yogyakarta. (Wiyono)

1025

109.

Motion Capture Manual Untuk Film Tengkorak. (Yusron Fuadi)

1029

110.

Identification Of The Maintenance Priority A Hospital Building Using Analytical
Hierarchy Process (Ahp). Case Study : Gadjah Mada University’s Hospital. (Agus
Nugroho)

1033

111.

Analisis Metrologi Pada Aspek Pengukuran Level Zat Cair Berfluktuasi Dengan
Menggunakan Sensor Ultrasonik Dan Pelampung Bensin. (Galih Setyawan)

1040

112.

Perbaikan Kualitas Produk Cokelat Pegagan Menggunakan Metode Quality Function
Deployment. (Ika Restu Revulaningtyas)

1043

113.

Pengaruh Suhu Ekstraksi Terhadap Karakteristik Pektin Kulit Buah Kakao
(Theobroma Cacao L.). (Iman Sabarisman)

1049

114.

Pemetaan Arsip Tokoh Masyarakat Dalam Pembangunan Dan Pemberdayaan
Masyarakat: Program Seleksi Arsip Personal Di Kulon Progo. (Indah Novita Sari,
S.Iip., M.A)

1052

115.

Pemanfaatan Mers Sebagai Pengatur Faktor Daya Dan Intensitas Penerangan Pada Lamp 1058
Tl.(Lukman Subekti)

116.

Gejala Morfologi Semai Jati (Tectona Grandis) Pada Beberapa Tingkat Konsentrasi
Nitrogen. (Puji Lestari)

1063

117.

Pengembangan Video Animasi Edukasi Keamanan Pangan Bagi Anak Usia Paud
(Studi Kasus Di Tk X). (Ratih Hardiyanti)

1066

118.

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Organisasi Di
Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Rina
Widiastuti)

1070

119.

Penilaian Kesejahteraan Hewan Dengan Cara Analisis Kadar Hormon Kortikosteron
Sebagai Penanda Stres Pada Ayam Broiler Yang Dipelihara Dengan Metode Intensif
Dan Ekstensif. (Risa Ummami)

1075

120.

Perbandingan Metode Klasifikasi Opini Pada Berita Berbahasa Indonesia Dengan Svm
Dan Nbc. (Sigit Priyanta)

1079

121.

Evaluasi Pelaksanaan Dan Hasil Konsolidasi Tanah Di Kelurahan Puloharjo
Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. (Untung Rahardjo)

1086

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | xv

122.

Manfaat Program Hutan Kemasyarakatan Bagi Petani Di Daerah Istimewa Yogyakarta.
(Wiyono)

1091

123.

Infrastruktur Dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Diy Tahun 2009 –
2014.

1095

(Anisa Nurpita)
124.

Studi Kualitas Sperma Epididimis Pada Penyimpanan 4 oc Dan Penggunaan Kuning
Telur Sebagai Bahan Alternatif Media Semen Cair Kambing. (Dalimunthe Naela W.Y)

1102

125.

Harmonisasi, Kreativitas, Dan Pelestarian: Paket Wisata Kreatif Jelajah Sejarah Dan
Pembuatan Bakpia Untuk Membangun Pemahaman Lintas Budaya. (Ghifari Yuristiadhi)

1107

126.

Identifikasi Kasus Chlamydiosis Pada Kucing Di Wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta. (Fajar Budi Lestari)

1113

127.

Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Untuk Menggunakan Tokopedia
Dalam Transaksi Online Dengan Sikap Konsumen Sebagai Variabel Intervening (Studi
Pada Konsumen Tokopedia Di Yogyakarta). (Mohamad Halimi)

1116

128.

Pemantauan Dan Analisis Pola Serangan Pada Jaringan Kampus Berbasis Jaringan
Honeypot. (Nur Rohman Rosyid)

1120

129.

Arsip Privat: Inventarisasi Khazanah Arsip Pura Pakualaman. (Faizatush Sholikhah)

1125

130.

Unjuk Kerja Turbin Angin Sumbu Vertikal Tipe Hybrid Antara Savonius Dan Darrieus
Dengan Modifikasi Generator Dan Sistem Transmisi.(Ir. F. Eko Wismo Winarto,
M.Sc., Ph.D)

1128

131.

Potensi Hutan Rakyat Dalam Mendukung Ketahanan Pangan. (Silvi Nur
Oktalina)

1135

132.

Karakteristik Tegangan Tembus Pada Isolasi Berbahan Bambu Dengan Lapisan Resin
Epoksi (Lukmanul Hakim)

1137

133.

Model Terapan Pendidikan Kewirausahaan Berbasis Karakter Bangsa Yang
Berdampak Pada Minat Wirausaha Siswa (Setyani Sri Haryanti)

1141

134.

Enkripsi Query Menggunakan Algoritma

1153

Rc4 Pada Server Mysql (Yoga Dwitya Pramudita)

xvi | Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN PENERAPAN E-LEARNING
(STUDI KASUS: STIKOM UYELINDO KUPANG)
Claria Fransiska Agatha Berek1, Albertus Joko Santoso2
Magister Teknik Informatika Atma Jaya Yogyakarta
Jl.Babarsari No.40 Yogyakarta 55281
Email: clariaberek81@gmail.com1, albjoko@mail.uajy.ac.id2
ABSTRAK
E-Learning readiness adalah kesiapan mental atau fisik suatu organisasi untuk suatu pengalaman
pembelajaran. Untuk melakukan penerapan e-learning membutuhkan beberapa kesiapan agar dapat
mengungkap faktor yang masih lemah dan memerlukan perbaikan dan faktor yang sudah dianggap berhasil atau
kuat dalam mendukung penerapan e-learning. Pengukuran tingkat kesiapan penerapan e-learning di STIKOM
Uyelindo Kupang perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan dan faktor-faktor yang mendukung
penerapan e-learning di STIKOM Uyelindo Kupang. Pengukuran e-learning readiness didasarkan pada model
E-Learning Readiness (ELR) yang diadopsi dari model Akaslan dan Law 2010 dan dinyatakan dengan suatu
skala likert 1-5 versi Aydin dan Tasci 2005. Responden penelitian ini terdiri dari dosen dan mahasiswa di
STIKOM Uyelindo Kupang. Analisa data menggunakan SPSS 20. Hasil dari pengukuran tingkat kesiapan
penerapan e-learning menunjukkan bahwa dosen di STIKOM Uyelindo Kupang sudah siap untuk menerapkan elearning artinya fasilitas sudah cukup memadai dan memuaskan serta mereka percaya bahwa e-learning dapat
meningkatkan produktivitas pengajaran yang lebih efektif dan telah memiliki informasi tentang e-learning,
sedangkan pada mahasiswa disimpulkan bahwa mahasiswa telah siap namun masih membutuhkan sedikit
persiapan artinya pengelola kampus perlu melakukan perbaikan untuk meningkatkan kesiapan penerapan elearning seperti menyediakan fasilitas yang lebih memadai, memberikan informasi dan pelatihan agar
mahasiswa lebih percaya diri untuk menggunakan e-learning.
Kata Kunci: Pengukuran tingkat kesiapan, E-Learning readiness, STIKOM Uyelindo Kupang

I. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang cepat membuat perubahan pada pola dan cara
melakukan aktivitas pada hampir semua bidang
kehidupan. Salah satu bidang yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yaitu pendidikan.
Kemajuan teknologi informasi yang pesat menawarkan
kemudahan-kemudahan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran yang semula hanya terjadi di dalam kelas
pada waktu tertentu telah bergeser menjadi
pembelajaran yang dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja. Bentuk penerapan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan
yaitu e-learning. E-learning mempunyai banyak
manfaat bagi pengembang dan pengguna. Contoh
Keuntungan dari e-learning yaitu lebih mudah
mengakses informasi, penyampaian informasi yang
lebih baik, ketersediaan sesuai kebutuhan pengguna,
terukur, memiliki informasi yang standar, cepat dalam
memberikan respon terhadap permintaan pengguna,
mandiri, kepercayaan diri, dan kenyamanan. Dengan
adanya e-learning kegiatan perkuliahan dapat
dilakukan kapanpun dan dimanapun selama terhubung
jaringan internet antara dosen dan mahasiswa.
E-learning sebagian besar digunakan di
perguruan tinggi. Perguruan tinggi membutuhkan elearning untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan
pembelajaran serta sebagai alat pengiriman bahan ajar
dan penyampaian informasi yang cepat dan efisien
dalam mendukung perkembangan dan pengelolaan
aktivitas akademik. Namun masih ada juga perguruan
tinggi yang belum menerapkan e-learning, terlebih
pada perguruan tinggi yang baru dan kecil karena

kendala biaya, infrastruktur, sumber daya manusia
yang belum mendukung dalam penerapan e-learning.
STIKOM Uyelindo Kupang termasuk dalam ketegori
perguruan tinggi yang belum menerapkan e-learning
dalam proses pembelajaran, sehingga mendorong
pengelola kampus untuk menyediakan sistem informasi
yang mendukung proses pembelajaran dengan
menerapkan
e-learning.
Sebelum
e-learning
diterapkan, sistem tersebut butuh diukur tingkat
kesiapan penerapan e-learning agar dapat diketahui
sejauh mana tingkat kesiapan pengguna untuk
mengubah program mereka menuju sistem e-learning
tanpa menghilangkan pengajaran dalam kelas.
Kesiapan penerapan e-learning ini dikenal dengan
istilah E-Learning Readiness (ELR). Pengukuran
tingkat kesiapan e-learning ini diukur dengan model ELearning Readiness yang diadopsi dari model Akaslan
dan Law yang menggunakan model Readiness for ELearning yang terdiri dari tiga tahap, yaitu kesiapan,
penerimaan dan pelatihan. Model ini akan memberikan
hasil berupa skor yang dapat menentukan peringkat
kesiapan e-learning. Model ini dipilih karena dapat
digunakan sebelum penerapan e-learning dalam proses
pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
rekomendasi tingkat kesiapan dalam menerapkan elearning yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk penerapan e-learning, sehingga
dalam proses pelaksanaannya nanti tidak terdapat
banyak kendala, sebab kendala-kendala yang akan
muncul sudah diantisipasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | 517

1. Bagaimana kesiapan dosen dan mahasiswa
STIKOM Uyelindo Kupang terhadap penerapan elearning?
2. Apa rekomendasi yang bisa diberikan sesuai
dengan data yang didapat dan dianalisis, sehingga
mampu mendukung kesiapan penerapan elearning?
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
tingkat kesiapan dan faktor-faktor yang mendukung
penerapan e-learning di STIKOM Uyelindo Kupang.
Metodologi dalam penelitian ini meliputi beberapa
tahap, yaitu: 1) studi kepustakaan, 2) wawancara, 3)
penyebaran kuesioner kepada 24 orang dosen
(pengambilan sampel dosen menggunakan sampling
jenuh untuk karena jumlah dosen relatif kecil, maka
semua anggota populasi dari dosen digunakan sebagai
sampel) dan kepada 100 mahasiswa di STIKOM
Uyelindo Kupang, 4) analisa data berupa analisis
deskriptif yang akan menjelaskan mengenai variabel
penelitian dan akan menghasilkan suatu indeks tingkat
kesiapan (Readiness), uji validitas dan uji realibilitas.
Penelitian-penelitian sebelumnya telah banyak
dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan
model E-learning Readiness (ELR) dengan komponen
yang sama pada institusi pendidikan, seperti pada
penelitian Invalid source specified.
mengukur
kesiapan e-learning pada pengajar. Penelitian ini
meneliti sejauh mana kesiapan e-learning pada higher
education institutions (HEIs) ilmu kelistrikan di Turki
untuk kesiapan e-learning, juga meneliti dua faktor
yang mempengaruhi persepsi pengajar dari e-learning.
Pertama: gelar, beberapa pengajar percaya bahwa elearning akan leluasa berupaya dan akan menambah
pengajaran
mereka.
Kedua:
apakah
mereka
membutuhkan
pelatihan
sebelum
memulai
menggunakan e-learning. Penelitian ini menggunakan
tiga tahap, yaitu kesiapan, penerimaan dan pelatihan.
Terlepas dari kenyataan bahwa kesiapan mereka
tampaknya cukup, sikap mereka terhadap e-learning
memperkuat mereka dalam mengadopsi e-learning.
Dan juga melakukan penelitian untuk mengukur
kesiapan e-learning pada mahasiswa perguruan tinggi
di Turki. Penelitian ini menggunakan ELR mereka
yang pernah mereka gunakan sebelumnya untuk
mengukur kesiapan e-learning pada pengajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa cukup siap
untuk e-learning, pelatihan untuk e-learning dianggap
penting untuk meningkatkan kesiapan e-learning
siswa. Tahun yang sama menyelidiki kesiapan elearning terhadap staf akademik Fakultas Sastra
Universitas Hacettepe untuk mengetahui apakah
universitas siap untuk mengubah program mereka
menuju sistem e-learning. Konsep model yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model dari
Akaslan dan Law 2010 dengan tiga tahap yaitu
kesiapan, penerimaan dan pelatihan. Sebuah kuesioner
dengan 37 soal bersama dengan beberapa pertanyaan
demografi digunakan untuk memperoleh data. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa staf akademik tidak
siap untuk lingkungan e-learning. Temuan penelitian
ini akan membantu untuk melakukan penelitian yang
lebih besar di seluruh Turki dalam menentukan model
untuk tindakan peralihan ke sistem e-learning. Pada

tahun selanjutnya meneliti kesiapan mahasiswa untuk
e-learning pada sebuah departemen manajemen
informasi di Universitas Hacettepe. Dimensi Readiness
for E-Learning yang digunakan diadopsi dari penelitian
Akaslan dan Law (2010). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua dimensi menyatakan siap
menerapkan e-learning, meskipun ada beberapa
perbaikan yang diperlukan. Department of Information
Management (DIM) mahasiswa pada umumnya berada
di tingkat yang diharapkan dari kesiapan e-learning.
II.PEMBAHASAN
A. Variabel Penelitian
Model penelitian yang digunakan untuk
pengukuran tingkat kesiapan penerapan e-learning
pada penelitian ini diadopsi dari model pengukuran
kesiapan e-learning Akaslan dan Law (2010) hanya
pada institusi ―faculty‖ disesuaikan dengan sekolah
tinggi yang menggunakan ―prodi‖. Model ini dapat
dilihat pada gambar di bawah ini..

Gambar 1 Model Akaslan dan Law (2010)
Penilaian dilakukan dengan menggunakan skala
likert yang mengacu pada pengukuran kesiapan
penerapan e-learning oleh Aydin dan Tasci 2005 dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2 Model penilaian kesiapan e-learning
Aydin & Tasci (2005)
Lima poin skala Likert pada gambar di atas diberi
kode dengan angka 1 menjadi sangat tidak setuju, 2
tidak setuju, 3 kurang setuju, 4 setuju dan 5 sangat
setuju. ". Sebagai pilihan diberi kode 1, 2, 3, 4 atau 5,
disarankan bahwa skor rata-rata 3,40 dapat
diidentifikasi sebagai tingkat kesiapan e-learning yang
diharapkan. Analisa data menggunakan Statistical
Product and Service Solution (SPSS) 20.
Hasil analisis yang telah dilakukan menggunakan
SPSS 20 terhadap variabel-variabel tingkat kesiapan
penerapan e-learning pada dosen dan mahasiswa dapat
dilihat pada pembahasan berikut:
I. Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning dari
Variabel Kesiapan Dosen
Hasil analisis deskriptif tingkat kesiapan penerapan
e-learning dari variabel kesiapan dosen dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:

518 |Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

TABEL SEQ Tabel \* ARABIC 1 ANALISIS
DESKRIPTIF VARIABEL KESIAPAN DOSEN
Item Statistik Kesiapan Dosen
Item
Mean Standar deviasi
N
1
4.63
.770
24
2
4.75
.442
24
3
4.88
.338
24
4
4.92
.282
24
5
4.92
.282
24
6
4.83
.381
24
7
4.79
.415
24
8
4.67
.565
24
9
4.75
.532
24
10
4.79
.415
24
Total
47.93
3.538
24
Hasil
4.79

learning berguna bagi penelitian (2 = 4.08), e-learning
memungkinkan pengajaran mereka lebih efektif (3 =
4.21), dan mereka yakin mahasiswa mudah
menggunakan e-learning (4 = 4.25).
III.

TABEL SEQ Tabel \* ARABIC 3 ANALISIS
DESKRIPTIF VARIABEL PELATIHAN DOSEN
Item Statistik Pelatihan Dosen
Item
Mean Standar deviasi
N
1
3.83
.868
24
2
4.25
.608
24
3
3.96
.859
24
1.654
24
Total
12.04
Hasil
4.01

Tingkat kesiapan e-learning pada dosen memiliki
skor rata-rata 4.79 lebih tinggi dari tingkat kesiapan
yang diharapkan yaitu 3.40. Variabel kesiapan dosen
untuk e-learning pada tabel 5.9 di atas tergolong dalam
kategori siap untuk mengimplementasikan e-learning
menunjukkan bahwa dosen di STIKOM Uyelindo
sudah menggunakan e-mail/chat sebagai alat
komunikasi utama (1 = 4.63), menggunakan e-mail
untuk mengirim konten (2 = 4.75), percaya diri
menggunakan alat manajemen file digital (3 = 4.88),
memiliki informasi mengenai e-learning (4 = 4.92),
memiliki
kompetensi
menggunakan
teknologi
informasi dan komunikasi (5 = 4.92), siap
mengintegrasikan e-learning untuk pengajaran (6 =
4.83), memiliki waktu untuk mempersiapkan materi elearning (7 = 4.79), administrasi tingkat atas
memahami e-learning (8 = 4.67) dan mendukung
penggunaan e-learning (9 = 4.75), dan percaya elearning dapat meningkatkan dan diterapkan dalam
mata kuliah (10 = 4.79).
II.

Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning dari
Variabel Penerimaan Dosen
Hasil analisis deskriptif tingkat kesiapan penerapan
e-learning dari 4 item variabel penerimaan dosen dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
TABEL SEQ Tabel \* ARABIC 2 ANALISIS
DESKRIPTIF VARIABEL PENERIMAAN DOSEN
Item Statistik Penerimaan Dosen
Item
Mean Standar deviasi
N
1
4.38
.495
24
2
4.08
.654
24
3
4.21
.509
24
4
4.25
.608
24
Total
16.92
1.472
24
Hasil
4.23
Tingkat penerimaan e-learning pada dosen
memiliki skor rata-rata 4.23 lebih tinggi dari tingkat
kesiapan yang diharapkan yaitu 3.40. Variabel
penerimaan dosen untuk e-learning pada tabel 5.10 di
atas tergolong dalam kategori siap untuk
mengimplementasikan e-learning menunjukkan bahwa
dosen di STIKOM Uyelindo percaya e-learning dapat
meningkatkan produktivitas pengajaran (1= 4.38), e-

Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning dari
Variabel Pelatihan Dosen
Hasil analisis deskriptif tingkat kesiapan penerapan
e-learning dari 3 item variabel pelatihan dosen dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:

Tingkat pelatihan e-learning pada dosen memiliki
skor rata-rata 4.01 lebih tinggi dari tingkat kesiapan
yang diharapkan yaitu 3.40. Variabel pelatihan dosen
untuk e-learning pada tabel 5.11 di atas tergolong
dalam kategori sudah siap namun masih membutuhkan
sedikit persiapan untuk mengimplementasikan elearning menunjukkan bahwa dosen tidak perlu
pelatihan e-learning (1 = 3.83), mahasiswa tidak perlu
pelatihan e-learning (2 =4.25) dan personil teknis dan
administrasi tidak perlu pelatihan untuk e-learning (3
=96). Sudah siap namun masih membutuhkan sedikit
persiapan pada pelatihan e-learning yaitu pengelola
kampus perlu melakukan sedikit pelatihan e-learning
bagi dosen, personil teknis dan administrasi yang
belum mendapatkan informasi mengenai e-learning.
IV.

Hasil rata-rata variabel-variabel kesiapan dosen
Jumlah rata-rata 27 item dari variabel-variabel
kesiapan penerapan e-learning pada dosen dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
TABEL 4. HASIL RATA-RATA VARIABELVARIABEL KESIAPAN DOSEN
No
Item
Mean N
1 Kesiapan untuk e-learning
4.79 24
2 Penerimaan untuk e-learning
4.23 24
3 Pelatihan untuk e-learning
4.01 24
Hasil rata-rata variabel-variabel
4.34 24
kesiapan dosen
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui hasil
kuesioner yang disebarkan kepada 24 orang dosen
STIKOM uyelindo kupang diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebesar 4.34, bila dibawa ke skala pengukuran
kesiapan penerapan e-learning untuk dosen, angka 4.34
masuk dalam nilai interval yang keempat yaitu indeks
4.2 - 5 berarti sudah siap untuk mengimplementasikan
e-learning.

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | 519

V.

Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning dari
Variabel Kesiapan Mahasiswa
Hasil analisis deskriptif tingkat kesiapan penerapan
e-learning dari 21 item variabel kesiapan mahasiswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

VI.

TABEL 6 ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL
PENERIMAAN MAHASISWA

TABEL 5 ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL
KESIAPAN MAHASISWA
Item Statistik Kesiapan Mahasiswa
Item
Mean Standar deviasi
N
1
3.28
.854
100
2
3.53
.771
100
3
3.37
.991
100
4
4.43
.573
100
5
4.23
.601
100
6
4.37
.677
100
7
3.93
.700
100
8
4.56
.641
100
9
4.21
.640
100
10
4.23
.664
100
11
4.04
.777
100
12
4.57
.624
100
13
4.19
.692
100
14
4.16
.598
100
15
4.08
.614
100
16
4.36
.659
100
17
4.46
.593
100
18
3.65
.657
100
19
4.45
.575
100
20
4.41
.588
100
21
4.21
.608
100
Total
86.72
6.202
100
Hasil
4.13
Tingkat kesiapan e-learning pada mahasiswa
memiliki skor rata-rata 4.13 lebih tinggi dari tingkat
kesiapan yang diharapkan yaitu 3.40. Pada item
keterampilan mengoperasikan komputer (4 = 4.43),
memiliki akses komputer (5 = 4.23), menggunakan
internet, software, teknologi mobile (6 = 4.37, 8 = 4.56
, 12 = 4.57), mereka percaya bahwa e-learning mudah
digunakan dan siap untuk e-learning (16 = 4.36, 17 =
4.46), mereka dapat menggunakan web browser dan
memecahkan masalah terkait penggunaan komputer
(19 = 4.45 dan 20 = 4.41), ini suatu tanggapan positif
mahasiswa terhadap kesiapan penerapan e-learning,
namun ada beberapa item yang memiliki skor rata-rata
yang tidak memenuhi tingkat kesiapan yang
diharapkan yaitu pada item fasilitas hardware (1 =
3.28) dan kecepatan akses internet kampus (3 = 3.37)
yang belum memuaskan. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa variabel kesiapan mahasiswa
untuk e-learning pada tabel 5.12 di atas tergolong
dalam kategori sudah siap namun masih membutuhkan
sedikit persiapan untuk mengimplementasikan elearning pada mahasiswa di STIKOM Uyelindo.
Sedikit persiapan yang perlu dilakukan untuk
mendukung kesiapan mahasiswa yaitu: menambahkan
fasilitas hardware dan kecepatan akses internet
kampus.

Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning dari
Variabel Penerimaan Mahasiswa
Hasil analisis deskriptif tingkat kesiapan penerapan
e-learning dari 9 item variabel penerimaan mahasiswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Item Statistik Penerimaan Mahasiswa
Item
Mean Standar deviasi
N
1
4.00
.682 100
2
4.00
.651 100
3
4.11
.567 100
4
4.07
.590 100
5
4.15
.657 100
6
4.33
.570 100
7
4.44
.499 100
8
4.42
.535 100
9
4.49
.522 100
Total
38.01
3.526 100
Hasil
4.22
Tingkat penerimaan e-learning pada mahasiswa
memiliki skor rata-rata 4.22 lebih tinggi dari tingkat
kesiapan yang diharapkan yaitu 3.40. Variabel
penerimaan mahasiswa untuk e-learning pada tabel
5.13 di atas tergolong dalam kategori sudah siap
namun masih membutuhkan sedikit persiapan untuk
mengimplementasikan e-learning menunjukkan bahwa
mahasiswa di STIKOM Uyelindo percaya bahwa elearning dapat meningkatkan kualitas pendidikan (2 =
4.00), meningkatkat produktifitas belajar (3= 4.11) dan
efektif (4 = 4.07), memiliki manfaat untuk pendidikan
(6 = 4.33), e-learning memungkinkan peserta didik dan
instruktur untuk berkomunikasi dan berinteraksi lebih
baik (5 = 4.15). berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa perlu adanya sedikit perbaikan
untuk meningkatkan kesiapan penerapan e-learning
sesuai pada item di atas, terlebih pada item 1 sampai 5.
VII.

Tingkat Kesiapan Penerapan E-Learning dari
Variabel Pelatihan Mahasiswa
Hasil analisis deskriptif tingkat kesiapan penerapan
e-learning dari 3 item variabel pelatihan mahasiswa
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
TABEL 7 ANALISIS DESKRIPTIF VARIABEL
PELATIHAN MAHASISWA
Item Statistik Pelatihan Mahasiswa
Item
Mean Standar deviasi
N
1
3.86
.725
100
2
4.12
.608
100
3
4.17
.922
100
Total
12.15
1.702
100
Hasil
4.05
Tingkat pelatihan e-learning pada mahasiswa
memiliki skor rata-rata 4.05 lebih tinggi dari tingkat
kesiapan yang diharapkan yaitu 3.40. Pada 3 item
variabel pelatihan mahasiswa untuk e-learning pada
tabel 5.14 di atas tergolong dalam kategori sudah siap
namun masih membutuhkan sedikit persiapan untuk

520 |Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

mengimplementasikan e-learning menunjukkan bahwa
sebagian mahasiswa dan dosen di STIKOM Uyelindo
perlu sedikit pelatihan untuk e-learning.
VIII.

Hasil rata-rata variabel-variabel kesiapan
mahasiswa
Hasil rata-rata 33 item dari variabel-variabel
kesiapan penerapan e-learning pada mahasiswa dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
TABEL 8. HASIL RATA-RATA VARIABELVARIABEL KESIAPAN MAHASISWA
N
Item
Mean
N
o
Kesiapan untuk e1
4.13
100
learning
Penerimaan untuk e2
4.22
100
learning
Pelatihan untuk e3
4.05
100
learning
4.13
100
Hasil rata-rata variabelvariabel kesiapan
mahasiswa
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat diketahui hasil
kuesioner yang disebarkan kepada 100 orang
mahasiswa STIKOM uyelindo kupang diperoleh nilai
rata-rata (mean) sebesar 4.13, bila dibawa ke skala
pengukuran kesiapan penerapan e-learning untuk
mahasiswa, angka 4.13 masuk dalam nilai interval
yang ketiga yaitu indeks 3.4 – 4,19 berarti sudah siap
namun masih membutuhkan sedikit persiapan untuk
mengimplementasikan e-learning
III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data penelitian tingkat kesiapan
penerapan e-learning yang telah dikumpulkan dari
sejumlah responden yang terdiri dari 24 dosen dan 100
mahasiswa di STIKOM Uyelindo Kupang, dapat
ditentukan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. a) Berdasarkan hasil uji analisis deskriptif yang
dilakukan dari semua variabel untuk data yang
diperoleh dari dosen, diperoleh nilai rata-rata
(mean) sebesar 4.34, bila dibawa ke skala
pengukuran kesiapan penerapan e-learning untuk
dosen, angka 4.34 masuk dalam nilai interval yang
keempat yaitu indeks 4.2 - 5 berarti sudah siap
untuk mengimplementasikan e-learning, artinya
skor rata-rata tingkat kesiapan penerapan e-learning
pada dosen sudah pada tingkat yang diharapkan
(3.40) dan fasilitas (hardware, software dan
kecepatan akses internet) sudah cukup memadai
dan memuaskan serta para dosen percaya bahwa elearning dapat meningkatkan produktivitas
pengajaran, pengajaran lebih efektif dan mahasiswa
mudah menggunakan e-learning dan para dosen
tidak perlu pelatihan e-learning karena para dosen
telah banyak memiliki informasi tentang elearning.
b) Berdasarkan hasil uji analisis deskriptif yang
dilakukan dari semua variabel untuk data yang
diperoleh dari mahasiswa, diperoleh nilai rata-rata

(mean) sebesar 4.13, bila dibawa ke skala
pengukuran kesiapan penerapan e-learning untuk
mahasiswa, angka 4.13 masuk dalam nilai interval
yang ketiga yaitu indeks 3.4 – 4,19 berarti sudah
siap namun masih membutuhkan sedikit persiapan
untuk mengimplementasikan e-learning. ‖Sudah
siap namun masih membutuhkan sedikit persiapan‖
artinya: pada skor rata-rata semua variabel kesiapan
penerapan e-learning pada mahasiswa sudah pada
tingkat yang diharapkan, namun pihak pengolah
kampus masih perlu melakukan sedikit perbaikan
terhadap kekurangan-kekurangan yang masih ada,
agar mendukung kesiapan mahasiswa dalam
penerapan e-learning.
2. Pengelola STIKOM Uyelindo Kupang diharapkan
dapat melakukan perbaikan untuk meningkatkan
kesiapan
penerapan
e-learning,
seperti:
menyediakan infrastruktur yang memadai seperti
komputer beserta hardware, software, kecepatan
akses internet dan mahasiswa diberikan bimbingan
agar mahasiswa lebih percaya diri untuk
menggunakan e-learning dan melakukan pelatihan
e-learning bagi sebagian mahasiswa di STIKOM
Uyelindo yang memerlukan pelatihan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
peneliti memiliki beberapa saran, antara lain:
1. Pengelola kampus STIKOM Uyelindo Kupang
perlu melakukan perbaikan agar mendukung
kesiapan mahasiswa dalam penerapan e-learning.
2. Untuk
penelitian
selanjutnya
diharapkan
menambahkan variabel lain seperti Anggaran/
Budget dan menggunakan ELR dari penelitian lain
yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
penelitian.
IV. DAFTAR PUSTAKA
IBLIOGRAPHY
[1] Akaslan. D and Law. Effie L-C, "Measuring
Teachers‘ Readiness for E-learning In Higher
Education Institutions associated with the
Subject of Electricity in Turkey," Global
Engineering
Education
Conference
(EDUCON) – "Learning Environments and
Ecosystems in Engineering Education" IEEE,
pp. 481- 490, 2010.
[2] Akaslan D and L- C. Law. Effie, "Measuring
Student E-Learning Readiness:A Case about
the Subject of Electricity in Higher Education
Institutions in Turkey," ICWL 2011, vol. 7048,
pp. 209–218, 2011.
[3] Aydin. C. H and Tasci. D, "Measuring Readiness
for e-Learning: Reflections from an Emerging
Country," International Forum of Educational
Technology & Society (IFETS), pp. 244-257,
2005.
[4] Bhuasiri. W, Xaymoungkhoun. O, Zo. H, Jeung. J,
and Ciganek. A. P, "Computers & Education
Critical success factors for e-learning in
developing countries : A comparative analysis
between ICT experts and faculty," Computers

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016 | 521

& Education, vol. 58, no. 2, pp. 843-855,
2012.
[5] Soydal. I, Alır. G, and Ünal. Y, "Are Turkish
universities ready for e-learning:A case of
Hacettepe University Faculty of Letters,"
Information Services & Use 31 (2011) 281–
291, vol. 31, pp. 281-291, 2011.
[6] Unal. Y, Alir. G, and Soydal. I, "Students
Readiness for E-Learning: An Assessment on
Hacettepe
University
Department
of
Information Management," IMCW 2013, pp.
137–147, 2014.
[7] Yuliantoro. H. R, "Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kepuasan Pengguna Aplikasi
E-Learning Dengan Pelayanan Staf Pengajar
Sebagai Variabel Intervening," Yogyakarta,
2089-9815, 2015.

522 |Prosiding Seminar Nasional Teknologi Terapan SV UGM 2016

PERANCANGAN TATA KELOLA KEAMANAN INFORMASI
INSTANSI PENYELENGGARA PELAYANAN PUBLIK
Dedi Irawan1, I Wayan Mustika2, Ahmad Ashari3

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Jl Grafika No. 2, Kampus UGM,Yogyakarta, 55281
Email: dedi.cio15@mail.ugm.ac.id, wmustika@ugm.ac.id, ashari@ugm.ac.id
ABSTRAK
Informasi adalah aset yang sangat bernilai bagi Pemerintah. Informasi menjadi bahan dasar utama
dalam proses perencanaan, pengoperasian, pengembangan, pemeliharaan dan pengambilan kebijakan
agar kinerja organisasi lebih optimal. Aspek keamanan informasi sangat penting diperhatikan karena
jika terjadi masalah keamanan informasi yang menyangkut kerahasiaan (confidentiality), keutuhan
(integrity) dan ketersediaan (availability) maka kinerja tata kelola teknologi informasi dan komunikasi
dapat terganggu. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tata kelola keamanan informasi di
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan mengacu kepada Standar Nasional Indonesia SNI ISO/IEC
27001:2009 ―Teknologi informasi – Teknik keamanan – Sistem manajemen keamanan informasi –
Persyaratan‖ yang disusun secara adopsi identik terhadap standar ISO/IEC 27001:2005, Information
technology – Security techniques – Information security management systems – Requirements, dengan
metode terjemahan oleh Panitia Teknis PK 03-02 Sistem Manajemen Mutu yang dibentuk oleh Badan
Standardisasi Nasional. Hasil penelitian ini adalah sebuah rancangan ruang lingkup penerapan tata
kelola keamanan informasi bagi penyelenggara pelayanan publik untuk penetapan, penerapan,
pengoperasian, pemantauan, pengkajian, pemeliharaan dan perbaikan Sistem Manajemen Keamanan
Informasi (SMKI).
Kata Kunci: Keamanan Informasi, SNI ISO/IEC 27001:2009, SMKI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penerapan tata kelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi kebutuhan
dan tuntutan di setiap instansi penyelenggara pelayanan
publik mengingat peran TIK yang semakin penting
bagi upaya peningkatan kualitas layanan sebagai salah
satu realisasi dari tata kelola pemerintahan yang baik
(Good
Corporate
Governance).
Dalam
penyelenggaraan tata kelola TIK, faktor keamanan
informasi merupakan aspek yang sangat penting
diperhatikan mengingat kinerja tata kelola TIK akan
terganggu jika informasi sebagai salah satu objek
utama tata kelola TIK mengalami masalah keamanan
informasi
yang
menyangkut
kerahasiaan
(confidentiality), keutuhan (integrity) dan ketersediaan
(availability) [1].
Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
menjamin penyediaan pelayanan publik yang sesuai
dengan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang
baik, khususnya pengelolaan informasi yang
menggunakan sistem elektronik, maka setiap
penyelenggara pelayanan publik harus me