SISTEMATIKA PROPOSAL
SISTEMATIKA PROPOSAL
Kata Pengantar................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................. ii
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................
B. Sasaran.....................................................................
C. Hasil yang diharapkan...............................................
D. Manfaat.....................................................................
Bab. II. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM
A. Alur Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum
.................................................................................
B. Tempat Kegiatan.......................................................
C. Waktu Pelaksanaan (Terlampir).................................
D. Strukutur Program.....................................................
Bab. III PENUTUP
LAMPIRAN
Proposal BantuanPemerintahPendampinganKurikulum SMP Tahun 2016 | 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0128/MPK/KR/2013
tanggal
5
Juni
2013
tentang
Implementasi Kurikulum 2013 menetapkan bahwa Kurikulum
2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai
tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013
pada tahun pelajaran 2013/2014 di 1.437 SMP sasaran.
Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, berdasarkan
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan Kurikulum 2013
diperluas di seluruh SMP pada kelas VII dan VIII.
Berdasarkan evaluasi, pelaksanaan Kurikulum 2013 di
sekolah menghadapi beberapa kendala, di antaranya
kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum lengkapnya
dokumen Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang baik dan masih
ditemukannya beberapa kendala, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan
penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
termasuk SMP mulai semester dua tahun pelajaran
2014/2015.
Penataan implementasi Kurikulum meliputi penyempurnaan
konsep Kurikulum SMP dan tahapan implementasi Kurikulum
di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar dan
menengah yang pada tahun pelajaran 2014/2015 baru satu
semester melaksanakan Kurikulum 2013, pada semester dua
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 1
kembali menggunakan Kurikulum Tahun 2006 sampai ada
ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum
2013. Sedangkan Satuan pendidikan dasar dan menengah
yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga
semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan
merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum
2013.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian
dan
Pengembangan,
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015
tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 3.994 SMP sebagai
sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMP rintisan
tersebut
terdiri
atas
1.419
SMP
yang
sudah
melaksanakan K 13 selama 3 semester, 3 SMP
percontohan
sebagai
model
yang
sudah
melaksanakan selama 1 semester, dan 2.572 SMP
yang melaksanakan K 13 secara mandiri. Terhadap SMP
rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan
pembinaan dalam bentuk pendampingan Kurikulum 2013.
Pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013
dilakukan
oleh
Tim
Pengembang
Kurikulum
(TPK)
Kabupaten/Kota yang telah dilatih oleh Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) provinsi.
Pada tahun ajaran 2016/2017, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menargetkan 25% SMP telah melaksanakan
Kurikulum 2013 dari total SMP di Indonesia sebanyak 36.819
buah. Dengan demikian tambahan sekolah sasaran
pelaksana Kurikulum sebanyak 5.320 SMP atau 16%
dari seluruh SMP di Indonesia. Terhadap SMP pelaksana
Kurikulum 2013 tambahan tersebut, pada tahun anggaran
2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan
pendampingan Kurikulum. Pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan bagi guru SMP dilakukan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bekerja sama dengan
Instruktur Kabupaten/Kota.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 2
Sasaran pelatihan implementasi kurikulum 2013 pada tahun
2016 sebanyak 5.320 SMP yang tersebar di 34 provinsi dan
514 kabupaten/kota. Sasaran pelatihan ini merupakan
sekolah baru pelaksana kurikulum
pada tahun 2016.
Instruktur yang akan melatih adalah Tim Instruktur
Kabupaten/Kota (IK). Peserta pelatihan dari masing-masing
sekolah terdiri atas 11 orang yaitu guru Bahasa Indonesia,
PPKn, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya,
Prakarya, PJOK @ 1 orang, guru Agama 2 orang. Salah satu
peserta adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata
pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajar oleh
kepala sekolah yang bersangkutan.
Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum sebanyak
adalah 9.333 SMP yang merupakan pelaksana Kurikulum
lama (tahun 2015) dan pelaksana baru (tahun 2016),
tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Sekolahsekolah dikelompokkan ke dalam 2.931 klaster, dengan
setiap klaster terdiri atas 2 – 3 SMP. Pada setiap klaster
ditetapkan satu SMP Induk Klaster yang berfungsi sebagai
koordinator pelaksanaan pendampingan dalam klasternya.
Pembiayaan kegiatan pelatihan implementasi kurikulum
menggunakan dana pusat yang dikelola oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sementara itu
pembiayaan
kegiatan
pendampingan
implementasi
Kurikulum di SMP menggunakan skema dana Bantuan
Pemerintah (Bantah) yang disalurkan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) kepada 2.931 SMP
Induk
Klaster.
Bantuan
Pemerintah
pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 SMP diberikan kepada SMP
Induk Klaster digunakan untuk pelaksanaan pendampingan
yang meliputi kegiatan pendampingan In dan pendampingan
On.
Proses, mekanisme, dan materi pendampingan dan Bantuan
Pemerintah dijelaskan pada Petunjuk Teknis Bantuan
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 3
Pemerintah Pendampingan Implementasi Kurikulum SMP
Tahun 2016 ini.
B. TUJUAN
Untuk memfasilitasi upaya peningkatan profesionalitas
pendidik
melalui
program
pemberdayaan
bantuan
pemerintah
pendampingan
kurikulum
2013
jenjang…………….. tahun 2016.
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah ……….orang anggota sekolah
induk klaster dan sekolah imbas secara rinci adalah sebagai
berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
dst
NAMA
ASAL SEKOLAH
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 4
D.HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kompetensi pendidik sehingga dapat
meningkatkan kualitas kerjanya
2. Pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah masing-masing.
3. Dengan meningkatnya kompetensi pendidik diharapkan
dapat mengurangi beban sehari-hari berkaitan dengan
pembelajaran.
4. Meningkatnya kualitas pembelajaran dengan salah satu
solusi dapat memberdayakan lingkungan sebagai salah
satu sumber belajar.
E. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pendampingan
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas kompetensi peserta pendampingan
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah
tempat para pendampingan bertugas
3. Meningkatnya frekwensi dan kualitas kegiatan di sekolah
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 5
BAB II
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM
A. Alur kegiatan pelatihan dan pendampingan Kurikulum
Gambar 1 berikut:
1. Dit. PSMP
menetapkanKuotadan
SMP
2. LPMP
menetapkansekolahindu
kklasterdanimbasPenda
digambarkan dalam
11. Analisis terhadap hasil monev
dan laporan pelaksanaan
pendampingan
10.
SekolahIndukKlasterdanSek
olahImbasmelaksanakanPe
ndampingan
3. Dit. PSMP
melaksanakan Pelatihan
Instruktur Nasional (IN)
9. LPMP
MenyalurkanBantuanPe
merintahuntukpendampi
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SDnganK-13
Tahun 2016 | 6
4.
SinkronisasiPelaksanaan
PendampinganKurikulu
mantara Dit. PSMP
5. Dit. PSMP
melaksanakan Pelatihan
Instruktur Provinsi (IP)
8. LPMP memberikan
workshop Asistensi
BantuanPemerintahuntu
kPendampingan K-13
6. LPMP
menyelenggarakan
Bimtek Instruktur
Kabupaten (IK) K-13
7. LPMP
menyelenggarakan
Pelatihan Sekolah
Sasaran (SS)
Gambar 1: Alur Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
B. TEMPAT KEGIATAN
Tempat kegiatan pendampingan dilaksanakan di SMP
……………………………(
sebagai
Induk
Klaster)
dan
SMP……………………( sebagai sekolah imbas )
Setelah sekolah menerima Bantuan Pemerintah, sekolah
menyelenggarakan
pendampingan.
Pendampingan
pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan teknis
operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelaksanaan kurikulum kepada sekolah (terutama guru dan
kepala
sekolah)
yang
diberikan
oleh
Instruktur
Kabupaten/Kota yang datang langsung ke sekolah induk
klaster dan sekolah imbas.
Sasaran utama pendampingan adalah guru mata pelajaran
dan kepala sekolah. Bagi guru, tujuan utamanya adalah
bahwa guru meningkat keterampilan operasionalnya dalam:
a. menyusun RPP;
b. menyusun instrumen penilaian;
c. melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
problem-based
learning,
project-based
learning ,
dan
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 7
discovery learning dengan integrasi penumbuhan budi
pekerti;
d. melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. menyelesaikan
hambatan-hambatan
pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian.
Sementara itu, bagi kepala sekolah, diharapkan mereka
meningkat keterampilan praktiknya dalam:
a. menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif;
b. mengelola pelaksanaan kurikulum;
c. mengelola pemenuhan Standar Nasional Pendidikan untuk
mendukung pelaksanaan kurikulum;
d. menyelesaikan
hambatan-hambatan
pengelolaan
pelaksanaan Kurikulum 2013.
Pendampingan implementasi Kurikulum pada jenjang SMP
dilaksanakan dengan strategi kegiatan In dan kegiatan On.
Baik pendampingan In maupun On masing-masing diberikan
3 (tiga) kali dengan @ pendampingan 1 (satu) hari @ hari 7
jam pelatihan. Apabila karena kondisi geografis yang sulit
dan/atau biaya transport yang tinggi, jumlah pendampingan
In dan On masing-masing dapat kurang dari 3 (tiga) kali.
Sebaliknya, apabila tidak ada kendala geografis dan/atau
transport, bantuan pemerintah agar digunakan secara efisien
sehingga pendampingan In dan On masing-masing lebih dari
3 (tiga) kali.
Berikut adalah urutan pelaksanaan pemberian pendampingan
In dan On sebanyak 3 (tiga) kali:
In 1 – On 1 – In 2 – On 2 – In 3 – On 3
Sekolah induk yang tidak memiliki sekolah imbas, berlaku
ketentuan sebagai berikut :
a.
Peserta pendampingan In dan On meliputi semua guru
di sekolah yang bersangkutan.
b.
Dapat mengundang sekolah disekitarnya yang belum
melaksanakan Kurikulum 2013 pada kegiatan In sebagai
bentuk sosialisasi dengan masing-masing sekolah tersebut
mengirimkan 11 (sebelas) orang guru yang salah satunya
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 8
adalah Kepala Sekolah mewakili mata pelajaran yang
diampunya.
c.
Sekolah induk yang tidak memiliki sekolah imbas, tetap
menerima bantuan pemerintah sebesar Rp 5.000.000,- untuk
pendampingan On.
d.
Agar memaksimalkan jumlah pelaksanaan kegiatan In
dan On.
Pendampingan In
Pendampingan In adalah asistensi implementasi Kurikulum
yang diberikan kepada guru dan kepala sekolah (sebagai
wakil guru mata pelajaran yang diampunya) pada semua
sekolah dalam satu klaster secara klasikal di induk klaster.
Pendampingan In dilaksanakan pada Agustus s.d. Oktober
2016. Pendampingan In dilaksanakan di sekolah induk klaster.
Peserta pendampingan In sekurang-kurangnya sama dengan
peserta
pelatihan
sekolah
sasaran.
Jumlah
peserta
pendampingan In dari setiap sekolah minimal 11 orang yang
terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn,
Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya,
Penjasorkes, Prakarya, Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti (@ 1 orang) dan 1 (satu) orang guru Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, ATAU Pendidikan
Agama Konghucu dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti selain Islam yang dikirim adalah yang
peserta
didiknya
paling
banyak
di
sekolah
yang
bersangkutan.
Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah
yang mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
Instruktur pendampingan In adalah Instruktur Kabupaten/Kota
yang telah mengikuti pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota
yang dinyatakan lulus dengan nilai sekurang-kurangnya BAIK.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 9
Materi (fokus) pendampingan In 1, In 2, dan In 3 adalah
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sebagaimana
disajikan pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.
Tabel 2: Struktur Program Pendampingan In 1
N
o
.
Materi
JP
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In
1
2
.
Workshop Penyusunan RPP (untuk
pembelajaran riil pada On 1)
2
3
.
Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian
(untuk pembelajaran riil pada On 1)
2
4
.
Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian dan Refleksi
2
JUMLAH
7
Tabel 3: Struktur Program Pendampingan In 2
N
o
.
Materi
JP
1.
Refleksi lesson learned dari pendampingan
On 1
1
2.
Workshop Penyusunan RPP (untuk
pembelajaran riil pada On 2)
2
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 10
3.
Workshop Penyusunan Instrumen
Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On
2)
2
4.
Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian dan Refleksi
2
JUMLAH
7
Tabel 4: Struktur Program Pendampingan In 3
N
o
.
Materi
JP
1.
Refleksi lesson learned dari pendampingan
On 2
1
2.
Workshop Penyusunan RPP (untuk
pembelajaran riil pada On 3)
2
3.
Workshop Penyusunan Instrumen
Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On
3)
2
4.
Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian dan Refleksi
2
JUMLAH
Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan In
disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5: Output Pendampingan In
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 11
7
No
.
1.
Penda
mpingan
In 1
2.
In 2
3.
In 3
Output
1.
RPP untuk dilaksanakan
pada On 1;
2.
Instrumen penilaian untuk
dipakai pada On 1;
3.
Umpan balik simulasi.
1.
Daftar best practice dari On
1;
2.
RPP untuk dilaksanakan
pada On 2;
3.
Instrumen penilaian untuk
dipakai pada On 2;
4.
Umpan balik simulasi.
1.
Daftar best practice dari On
2;
2.
RPP untuk dilaksanakan
pada On 3;
3.
Instrumen penilaian untuk
dipakai pada On 3;
4.
Umpan balik simulasi.
Pelaksana pendampingan In adalah Sekolah Induk, yaitu oleh
panitia pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan
panitia pelaksana pendampingan In yang dihadiri oleh semua
kepala sekolah dalam satu klaster, wakil kepala sekolah
sekolah induk, dan para guru serta kepala dan staf TU
sekolah induk.
Struktur panitia pelaksana pendampingan In adalah sebagai
berikut:
Penanggungjawab
: Kepala Sekolah (sekolah induk)
Ketua
: Wakaur Kurikulum
Sekretaris
: Guru senior yang dipilih oleh forum rapat
Bendahara
: Bendahara sekolah
Seksi akademik
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Seksi sarpras
: Wakaur Sarpras
Seksi konsumsi
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 12
Pendampingan On
Pendampingan On adalah asistensi pelaksanaan kurikulum
yang diberikan guru secara individual di sekolah yang
bersangkutan.
Pendampingan
On dilaksanakan pada
September s.d. November 2016. Pendampingan On
dilaksanakan di sekolah imbas.
Peserta pendampingan On sekurang-kurangnya sama dengan
peserta pendampingan In. Jumlah peserta pendampingan On
dari setiap sekolah minimal 11 orang yang terdiri dari guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA,
Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1
(satu) orang ATAU LEBIH guru Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama
Buddha dan Budi Pekerti, ATAU Pendidikan Agama Konghucu
dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
selain Islam yang mengikuti adalah yang peserta didiknya
paling banyak di sekolah yang bersangkutan.
Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah
yang mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
Instruktur
pendampingan
On
adalah
Instruktur
Kabupaten/Kota yang telah mengikuti pelatihan Instruktur
Kabupaten/Kota yang dinyatakan lulus dengan nilai sekurangkurangnya BAIK.
Materi (fokus) pendampingan On adalah pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian sebagaimana disajikan pada
Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 13
Tabel 6: Struktur Program Pendampingan On 1
N
o
.
Materi
JP*
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In (1 kali)
1
2
.
(Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di
dalam Kelas A
2
3
.
(Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di
dalam Kelas B
2
4
.
Refleksi Pembelajaran dan Penilaian dan
Revisi RPP dan Instrumen Penilaian
2
JUMLAH
7
Tabel 7: Struktur Program Pendampingan On 2
N
o
.
Materi
JP*
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In (1 kali)
1
2
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas A
2
3
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas B
2
4
Pengolahan hasil penilaian
2
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 14
.
JUMLAH
7
Tabel 8: Struktur Program Pendampingan On 3
N
o
.
Materi
JP*
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In (1 kali)
1
2
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas A
2
3
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas B
2
4
.
Penulisan rapor
2
JUMLAH
7
Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan On 1
dan On 2 disajikan dalam Tabel 9.
Tabel 9: Output Pendampingan ON
No
.
1.
Penda
mpingan
ON 1
2.
ON 2
3.
ON 3
Output
1.
Umpan balik
pembelajaran;
2.
Umpan balik penilaian;
4.
RPP dan instrumen
penilian yang telah direvisi.
1.
Umpan balik
pembelajaran;
2.
Umpan balik penilaian;
3.
Contoh pengolahan nilai.
1.
Umpan balik
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 15
pembelajaran;
2.
Umpan balik penilaian;
3.
Contoh penulisan
pencapaian peserta didik dalam
rapor.
Pelaksana pendampingan On adalah Sekolah Imbas yaitu oleh
panitia pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan
panitia pelaksana pendampingan On yang dihadiri oleh
kepala sekolah semua wakil kepala sekolah, dan para guru
serta kepala dan staf TU.
Struktur panitia pelaksana pendampingan On adalah sebagai
berikut:
Penanggungjawab
: Kepala Sekolah (sekolah induk)
Ketua
: Wakaur Kurikulum
Sekretaris
: Guru senior yang dipilih oleh forum rapat
Bendahara
: Bendahara sekolah
Seksi akademik
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Seksi sarpras
: Wakaur Sarpras
Seksi konsumsi
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 16
BAB III
PENUTUP
Pelaksanaan Kurikulum memerlukan keterlibatan semua unsur
sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Agar
pelaksanaan Kurikulum sesuai dengan kebijakan dan konsep
yang diinginkan maka guru yang telah dilatih perlu mendapatkan
pendampingan dalam mengimplementasikan hasil pelatihan.
Melalui pendampinganakan terjadi interaksi dan kolaborasi antara
pendamping dan yang didampingi untuk saling berbagi
melaksanakan Kurikulum. Interaksi tersebut diharapkan mampu
memperkuat pelaksanaan Kurikulumdi sekolah.
Keberhasilan Bantuan Pemerintahpendampingan implementasi
Kurikulum tahun 2016 sangat dipengaruhi oleh kualitas proses
pengelolaannya mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai
dengan evaluasi dan pelaporan. Oleh karena itu, agar Bantuan
Pemerintah pendampingan Kurikulum di SMP dapat terlaksana
sesuai tujuan diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak
yang terkait baik unsur pusat, LPMP, provinsi, kabupaten/kota,
SMP Induk Klaster, maupun sekolah imbas untuk bersama-sama
mengupayakan keberhasilan keseluruhan kegiatan Bantuan
Pemerintah
pendampingan
Kurikulum,
sesuai
dengan
tugas,fungsidan kewenangan masing-masing.
Melalui petunjuk pelaksanaanteknis ini diharapkan semua pihak
yang terkait dengan Bantuan Pemerintah pendampingan
Kurikulum
dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. SMP Induk Klaster dan sekolah imbas
dapat mengembangkan lebih lanjut kegiatan pendampingan
sesuai dengan kebutuhannya dengan tetap mengikuti ramburambu yang ada dalam petunjuk teknis ini. Bila menemukan
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 17
permasalahan ataupun pertanyaan yang terkait dengan
pelaksanaan
Bantuan
Pemerintahpendampingan
dapat
menghubungi Tim Kurikulum LPMP setempat dan/atau Direktorat
Pembinaan SMP melalui Subdit Kurikulum di nomor telepon 02157900083.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 18
Kata Pengantar................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................. ii
Bab I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................
B. Sasaran.....................................................................
C. Hasil yang diharapkan...............................................
D. Manfaat.....................................................................
Bab. II. PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM
A. Alur Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Kurikulum
.................................................................................
B. Tempat Kegiatan.......................................................
C. Waktu Pelaksanaan (Terlampir).................................
D. Strukutur Program.....................................................
Bab. III PENUTUP
LAMPIRAN
Proposal BantuanPemerintahPendampinganKurikulum SMP Tahun 2016 | 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0128/MPK/KR/2013
tanggal
5
Juni
2013
tentang
Implementasi Kurikulum 2013 menetapkan bahwa Kurikulum
2013 diimplementasikan secara bertahap dan terbatas mulai
tahun pelajaran 2013/2014. Implementasi Kurikulum 2013
pada tahun pelajaran 2013/2014 di 1.437 SMP sasaran.
Selanjutnya pada tahun pelajaran 2014/2015, berdasarkan
Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
156928/MPK.A/KR/2013 tanggal 8 November 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013, pelaksanaan Kurikulum 2013
diperluas di seluruh SMP pada kelas VII dan VIII.
Berdasarkan evaluasi, pelaksanaan Kurikulum 2013 di
sekolah menghadapi beberapa kendala, di antaranya
kesiapan guru, ketersediaan buku, dan belum lengkapnya
dokumen Kurikulum 2013. Mempertimbangkan pentingnya
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang baik dan masih
ditemukannya beberapa kendala, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan
Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013, melakukan
penataan kembali implementasi Kurikulum 2013 pada
satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah
termasuk SMP mulai semester dua tahun pelajaran
2014/2015.
Penataan implementasi Kurikulum meliputi penyempurnaan
konsep Kurikulum SMP dan tahapan implementasi Kurikulum
di satuan pendidikan. Satuan pendidikan dasar dan
menengah yang pada tahun pelajaran 2014/2015 baru satu
semester melaksanakan Kurikulum 2013, pada semester dua
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 1
kembali menggunakan Kurikulum Tahun 2006 sampai ada
ketetapan dari Kementerian untuk melaksanakan Kurikulum
2013. Sedangkan Satuan pendidikan dasar dan menengah
yang telah melaksanakan Kurikulum 2013 selama tiga
semester tetap menggunakan Kurikulum 2013 dan
merupakan satuan pendidikan rintisan penerapan Kurikulum
2013.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut Kepala Badan Penelitian
dan
Pengembangan,
Kementerian
Pendidikan
dan
Kebudayaan melalui Keputusan Nomor 022/H/KR/2015
tanggal 2 April 2015 telah menetapkan 3.994 SMP sebagai
sekolah rintisan implementasi Kurikulum 2013. SMP rintisan
tersebut
terdiri
atas
1.419
SMP
yang
sudah
melaksanakan K 13 selama 3 semester, 3 SMP
percontohan
sebagai
model
yang
sudah
melaksanakan selama 1 semester, dan 2.572 SMP
yang melaksanakan K 13 secara mandiri. Terhadap SMP
rintisan tersebut, pada tahun anggaran 2015 diberikan
pembinaan dalam bentuk pendampingan Kurikulum 2013.
Pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013
dilakukan
oleh
Tim
Pengembang
Kurikulum
(TPK)
Kabupaten/Kota yang telah dilatih oleh Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) provinsi.
Pada tahun ajaran 2016/2017, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan menargetkan 25% SMP telah melaksanakan
Kurikulum 2013 dari total SMP di Indonesia sebanyak 36.819
buah. Dengan demikian tambahan sekolah sasaran
pelaksana Kurikulum sebanyak 5.320 SMP atau 16%
dari seluruh SMP di Indonesia. Terhadap SMP pelaksana
Kurikulum 2013 tambahan tersebut, pada tahun anggaran
2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan
pendampingan Kurikulum. Pelaksanaan pelatihan dan
pendampingan bagi guru SMP dilakukan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bekerja sama dengan
Instruktur Kabupaten/Kota.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 2
Sasaran pelatihan implementasi kurikulum 2013 pada tahun
2016 sebanyak 5.320 SMP yang tersebar di 34 provinsi dan
514 kabupaten/kota. Sasaran pelatihan ini merupakan
sekolah baru pelaksana kurikulum
pada tahun 2016.
Instruktur yang akan melatih adalah Tim Instruktur
Kabupaten/Kota (IK). Peserta pelatihan dari masing-masing
sekolah terdiri atas 11 orang yaitu guru Bahasa Indonesia,
PPKn, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya,
Prakarya, PJOK @ 1 orang, guru Agama 2 orang. Salah satu
peserta adalah kepala sekolah yang mewakili guru mata
pelajaran sesuai dengan mata pelajaran yang diajar oleh
kepala sekolah yang bersangkutan.
Sasaran pendampingan implementasi Kurikulum sebanyak
adalah 9.333 SMP yang merupakan pelaksana Kurikulum
lama (tahun 2015) dan pelaksana baru (tahun 2016),
tersebar di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Sekolahsekolah dikelompokkan ke dalam 2.931 klaster, dengan
setiap klaster terdiri atas 2 – 3 SMP. Pada setiap klaster
ditetapkan satu SMP Induk Klaster yang berfungsi sebagai
koordinator pelaksanaan pendampingan dalam klasternya.
Pembiayaan kegiatan pelatihan implementasi kurikulum
menggunakan dana pusat yang dikelola oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), sementara itu
pembiayaan
kegiatan
pendampingan
implementasi
Kurikulum di SMP menggunakan skema dana Bantuan
Pemerintah (Bantah) yang disalurkan oleh Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) kepada 2.931 SMP
Induk
Klaster.
Bantuan
Pemerintah
pendampingan
implementasi Kurikulum 2013 SMP diberikan kepada SMP
Induk Klaster digunakan untuk pelaksanaan pendampingan
yang meliputi kegiatan pendampingan In dan pendampingan
On.
Proses, mekanisme, dan materi pendampingan dan Bantuan
Pemerintah dijelaskan pada Petunjuk Teknis Bantuan
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 3
Pemerintah Pendampingan Implementasi Kurikulum SMP
Tahun 2016 ini.
B. TUJUAN
Untuk memfasilitasi upaya peningkatan profesionalitas
pendidik
melalui
program
pemberdayaan
bantuan
pemerintah
pendampingan
kurikulum
2013
jenjang…………….. tahun 2016.
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah ……….orang anggota sekolah
induk klaster dan sekolah imbas secara rinci adalah sebagai
berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
dst
NAMA
ASAL SEKOLAH
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 4
D.HASIL YANG DIHARAPKAN
Hasil yang diharapkan dari kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kompetensi pendidik sehingga dapat
meningkatkan kualitas kerjanya
2. Pendidik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah masing-masing.
3. Dengan meningkatnya kompetensi pendidik diharapkan
dapat mengurangi beban sehari-hari berkaitan dengan
pembelajaran.
4. Meningkatnya kualitas pembelajaran dengan salah satu
solusi dapat memberdayakan lingkungan sebagai salah
satu sumber belajar.
E. MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan pendampingan
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas kompetensi peserta pendampingan
2. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan di sekolah
tempat para pendampingan bertugas
3. Meningkatnya frekwensi dan kualitas kegiatan di sekolah
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 5
BAB II
PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KURIKULUM
A. Alur kegiatan pelatihan dan pendampingan Kurikulum
Gambar 1 berikut:
1. Dit. PSMP
menetapkanKuotadan
SMP
2. LPMP
menetapkansekolahindu
kklasterdanimbasPenda
digambarkan dalam
11. Analisis terhadap hasil monev
dan laporan pelaksanaan
pendampingan
10.
SekolahIndukKlasterdanSek
olahImbasmelaksanakanPe
ndampingan
3. Dit. PSMP
melaksanakan Pelatihan
Instruktur Nasional (IN)
9. LPMP
MenyalurkanBantuanPe
merintahuntukpendampi
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SDnganK-13
Tahun 2016 | 6
4.
SinkronisasiPelaksanaan
PendampinganKurikulu
mantara Dit. PSMP
5. Dit. PSMP
melaksanakan Pelatihan
Instruktur Provinsi (IP)
8. LPMP memberikan
workshop Asistensi
BantuanPemerintahuntu
kPendampingan K-13
6. LPMP
menyelenggarakan
Bimtek Instruktur
Kabupaten (IK) K-13
7. LPMP
menyelenggarakan
Pelatihan Sekolah
Sasaran (SS)
Gambar 1: Alur Kegiatan Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013
B. TEMPAT KEGIATAN
Tempat kegiatan pendampingan dilaksanakan di SMP
……………………………(
sebagai
Induk
Klaster)
dan
SMP……………………( sebagai sekolah imbas )
Setelah sekolah menerima Bantuan Pemerintah, sekolah
menyelenggarakan
pendampingan.
Pendampingan
pelaksanaan kurikulum adalah pemberian bantuan teknis
operasional perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pelaksanaan kurikulum kepada sekolah (terutama guru dan
kepala
sekolah)
yang
diberikan
oleh
Instruktur
Kabupaten/Kota yang datang langsung ke sekolah induk
klaster dan sekolah imbas.
Sasaran utama pendampingan adalah guru mata pelajaran
dan kepala sekolah. Bagi guru, tujuan utamanya adalah
bahwa guru meningkat keterampilan operasionalnya dalam:
a. menyusun RPP;
b. menyusun instrumen penilaian;
c. melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik,
problem-based
learning,
project-based
learning ,
dan
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 7
discovery learning dengan integrasi penumbuhan budi
pekerti;
d. melaksanakan penilaian dan mengelola hasil penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
e. menyelesaikan
hambatan-hambatan
pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian.
Sementara itu, bagi kepala sekolah, diharapkan mereka
meningkat keterampilan praktiknya dalam:
a. menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif;
b. mengelola pelaksanaan kurikulum;
c. mengelola pemenuhan Standar Nasional Pendidikan untuk
mendukung pelaksanaan kurikulum;
d. menyelesaikan
hambatan-hambatan
pengelolaan
pelaksanaan Kurikulum 2013.
Pendampingan implementasi Kurikulum pada jenjang SMP
dilaksanakan dengan strategi kegiatan In dan kegiatan On.
Baik pendampingan In maupun On masing-masing diberikan
3 (tiga) kali dengan @ pendampingan 1 (satu) hari @ hari 7
jam pelatihan. Apabila karena kondisi geografis yang sulit
dan/atau biaya transport yang tinggi, jumlah pendampingan
In dan On masing-masing dapat kurang dari 3 (tiga) kali.
Sebaliknya, apabila tidak ada kendala geografis dan/atau
transport, bantuan pemerintah agar digunakan secara efisien
sehingga pendampingan In dan On masing-masing lebih dari
3 (tiga) kali.
Berikut adalah urutan pelaksanaan pemberian pendampingan
In dan On sebanyak 3 (tiga) kali:
In 1 – On 1 – In 2 – On 2 – In 3 – On 3
Sekolah induk yang tidak memiliki sekolah imbas, berlaku
ketentuan sebagai berikut :
a.
Peserta pendampingan In dan On meliputi semua guru
di sekolah yang bersangkutan.
b.
Dapat mengundang sekolah disekitarnya yang belum
melaksanakan Kurikulum 2013 pada kegiatan In sebagai
bentuk sosialisasi dengan masing-masing sekolah tersebut
mengirimkan 11 (sebelas) orang guru yang salah satunya
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 8
adalah Kepala Sekolah mewakili mata pelajaran yang
diampunya.
c.
Sekolah induk yang tidak memiliki sekolah imbas, tetap
menerima bantuan pemerintah sebesar Rp 5.000.000,- untuk
pendampingan On.
d.
Agar memaksimalkan jumlah pelaksanaan kegiatan In
dan On.
Pendampingan In
Pendampingan In adalah asistensi implementasi Kurikulum
yang diberikan kepada guru dan kepala sekolah (sebagai
wakil guru mata pelajaran yang diampunya) pada semua
sekolah dalam satu klaster secara klasikal di induk klaster.
Pendampingan In dilaksanakan pada Agustus s.d. Oktober
2016. Pendampingan In dilaksanakan di sekolah induk klaster.
Peserta pendampingan In sekurang-kurangnya sama dengan
peserta
pelatihan
sekolah
sasaran.
Jumlah
peserta
pendampingan In dari setiap sekolah minimal 11 orang yang
terdiri dari guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn,
Matematika, IPA, Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya,
Penjasorkes, Prakarya, Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti (@ 1 orang) dan 1 (satu) orang guru Pendidikan
Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik
dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti, ATAU Pendidikan
Agama Konghucu dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti selain Islam yang dikirim adalah yang
peserta
didiknya
paling
banyak
di
sekolah
yang
bersangkutan.
Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah
yang mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
Instruktur pendampingan In adalah Instruktur Kabupaten/Kota
yang telah mengikuti pelatihan Instruktur Kabupaten/Kota
yang dinyatakan lulus dengan nilai sekurang-kurangnya BAIK.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 9
Materi (fokus) pendampingan In 1, In 2, dan In 3 adalah
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sebagaimana
disajikan pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4.
Tabel 2: Struktur Program Pendampingan In 1
N
o
.
Materi
JP
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In
1
2
.
Workshop Penyusunan RPP (untuk
pembelajaran riil pada On 1)
2
3
.
Workshop Penyusunan Instrumen Penilaian
(untuk pembelajaran riil pada On 1)
2
4
.
Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian dan Refleksi
2
JUMLAH
7
Tabel 3: Struktur Program Pendampingan In 2
N
o
.
Materi
JP
1.
Refleksi lesson learned dari pendampingan
On 1
1
2.
Workshop Penyusunan RPP (untuk
pembelajaran riil pada On 2)
2
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 10
3.
Workshop Penyusunan Instrumen
Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On
2)
2
4.
Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian dan Refleksi
2
JUMLAH
7
Tabel 4: Struktur Program Pendampingan In 3
N
o
.
Materi
JP
1.
Refleksi lesson learned dari pendampingan
On 2
1
2.
Workshop Penyusunan RPP (untuk
pembelajaran riil pada On 3)
2
3.
Workshop Penyusunan Instrumen
Penilaian(untuk pembelajaran riil pada On
3)
2
4.
Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian dan Refleksi
2
JUMLAH
Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan In
disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5: Output Pendampingan In
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 11
7
No
.
1.
Penda
mpingan
In 1
2.
In 2
3.
In 3
Output
1.
RPP untuk dilaksanakan
pada On 1;
2.
Instrumen penilaian untuk
dipakai pada On 1;
3.
Umpan balik simulasi.
1.
Daftar best practice dari On
1;
2.
RPP untuk dilaksanakan
pada On 2;
3.
Instrumen penilaian untuk
dipakai pada On 2;
4.
Umpan balik simulasi.
1.
Daftar best practice dari On
2;
2.
RPP untuk dilaksanakan
pada On 3;
3.
Instrumen penilaian untuk
dipakai pada On 3;
4.
Umpan balik simulasi.
Pelaksana pendampingan In adalah Sekolah Induk, yaitu oleh
panitia pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan
panitia pelaksana pendampingan In yang dihadiri oleh semua
kepala sekolah dalam satu klaster, wakil kepala sekolah
sekolah induk, dan para guru serta kepala dan staf TU
sekolah induk.
Struktur panitia pelaksana pendampingan In adalah sebagai
berikut:
Penanggungjawab
: Kepala Sekolah (sekolah induk)
Ketua
: Wakaur Kurikulum
Sekretaris
: Guru senior yang dipilih oleh forum rapat
Bendahara
: Bendahara sekolah
Seksi akademik
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Seksi sarpras
: Wakaur Sarpras
Seksi konsumsi
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 12
Pendampingan On
Pendampingan On adalah asistensi pelaksanaan kurikulum
yang diberikan guru secara individual di sekolah yang
bersangkutan.
Pendampingan
On dilaksanakan pada
September s.d. November 2016. Pendampingan On
dilaksanakan di sekolah imbas.
Peserta pendampingan On sekurang-kurangnya sama dengan
peserta pendampingan In. Jumlah peserta pendampingan On
dari setiap sekolah minimal 11 orang yang terdiri dari guru
mata pelajaran Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika, IPA,
Bahasa Inggris, IPS, Seni Budaya, Penjasorkes, Prakarya,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (@ 1 orang) dan 1
(satu) orang ATAU LEBIH guru Pendidikan Agama Kristen dan
Budi Pekerti, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, Pendidikan Agama
Buddha dan Budi Pekerti, ATAU Pendidikan Agama Konghucu
dan Budi Pekerti. Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
selain Islam yang mengikuti adalah yang peserta didiknya
paling banyak di sekolah yang bersangkutan.
Salah satu dari 11 peserta tersebut adalah kepala sekolah
yang mewakili guru mata pelajaran yang diampunya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya.
Instruktur
pendampingan
On
adalah
Instruktur
Kabupaten/Kota yang telah mengikuti pelatihan Instruktur
Kabupaten/Kota yang dinyatakan lulus dengan nilai sekurangkurangnya BAIK.
Materi (fokus) pendampingan On adalah pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian sebagaimana disajikan pada
Tabel 6, Tabel 7, dan Tabel 8.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 13
Tabel 6: Struktur Program Pendampingan On 1
N
o
.
Materi
JP*
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In (1 kali)
1
2
.
(Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di
dalam Kelas A
2
3
.
(Observasi) Pembelajaran dan Penilaian di
dalam Kelas B
2
4
.
Refleksi Pembelajaran dan Penilaian dan
Revisi RPP dan Instrumen Penilaian
2
JUMLAH
7
Tabel 7: Struktur Program Pendampingan On 2
N
o
.
Materi
JP*
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In (1 kali)
1
2
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas A
2
3
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas B
2
4
Pengolahan hasil penilaian
2
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 14
.
JUMLAH
7
Tabel 8: Struktur Program Pendampingan On 3
N
o
.
Materi
JP*
1
.
Pembukaan dan Penjelasan Teknis
Pendampingan In (1 kali)
1
2
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas A
2
3
.
(Observasi dan refleksi) Pembelajaran dan
Penilaian di dalam Kelas B
2
4
.
Penulisan rapor
2
JUMLAH
7
Produk yang diharapkan dihasilkan dari Pendampingan On 1
dan On 2 disajikan dalam Tabel 9.
Tabel 9: Output Pendampingan ON
No
.
1.
Penda
mpingan
ON 1
2.
ON 2
3.
ON 3
Output
1.
Umpan balik
pembelajaran;
2.
Umpan balik penilaian;
4.
RPP dan instrumen
penilian yang telah direvisi.
1.
Umpan balik
pembelajaran;
2.
Umpan balik penilaian;
3.
Contoh pengolahan nilai.
1.
Umpan balik
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 15
pembelajaran;
2.
Umpan balik penilaian;
3.
Contoh penulisan
pencapaian peserta didik dalam
rapor.
Pelaksana pendampingan On adalah Sekolah Imbas yaitu oleh
panitia pelaksana yang dibentuk melalui rapat pembentukan
panitia pelaksana pendampingan On yang dihadiri oleh
kepala sekolah semua wakil kepala sekolah, dan para guru
serta kepala dan staf TU.
Struktur panitia pelaksana pendampingan On adalah sebagai
berikut:
Penanggungjawab
: Kepala Sekolah (sekolah induk)
Ketua
: Wakaur Kurikulum
Sekretaris
: Guru senior yang dipilih oleh forum rapat
Bendahara
: Bendahara sekolah
Seksi akademik
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Seksi sarpras
: Wakaur Sarpras
Seksi konsumsi
: Guru yang dipilih oleh forum rapat
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 16
BAB III
PENUTUP
Pelaksanaan Kurikulum memerlukan keterlibatan semua unsur
sekolah untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Agar
pelaksanaan Kurikulum sesuai dengan kebijakan dan konsep
yang diinginkan maka guru yang telah dilatih perlu mendapatkan
pendampingan dalam mengimplementasikan hasil pelatihan.
Melalui pendampinganakan terjadi interaksi dan kolaborasi antara
pendamping dan yang didampingi untuk saling berbagi
melaksanakan Kurikulum. Interaksi tersebut diharapkan mampu
memperkuat pelaksanaan Kurikulumdi sekolah.
Keberhasilan Bantuan Pemerintahpendampingan implementasi
Kurikulum tahun 2016 sangat dipengaruhi oleh kualitas proses
pengelolaannya mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai
dengan evaluasi dan pelaporan. Oleh karena itu, agar Bantuan
Pemerintah pendampingan Kurikulum di SMP dapat terlaksana
sesuai tujuan diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak
yang terkait baik unsur pusat, LPMP, provinsi, kabupaten/kota,
SMP Induk Klaster, maupun sekolah imbas untuk bersama-sama
mengupayakan keberhasilan keseluruhan kegiatan Bantuan
Pemerintah
pendampingan
Kurikulum,
sesuai
dengan
tugas,fungsidan kewenangan masing-masing.
Melalui petunjuk pelaksanaanteknis ini diharapkan semua pihak
yang terkait dengan Bantuan Pemerintah pendampingan
Kurikulum
dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. SMP Induk Klaster dan sekolah imbas
dapat mengembangkan lebih lanjut kegiatan pendampingan
sesuai dengan kebutuhannya dengan tetap mengikuti ramburambu yang ada dalam petunjuk teknis ini. Bila menemukan
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 17
permasalahan ataupun pertanyaan yang terkait dengan
pelaksanaan
Bantuan
Pemerintahpendampingan
dapat
menghubungi Tim Kurikulum LPMP setempat dan/atau Direktorat
Pembinaan SMP melalui Subdit Kurikulum di nomor telepon 02157900083.
Proposal Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum SD Tahun 2016 | 18