Hubungan Status Gizi, Pemberian ASI Eksklusif, Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kota Medan
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN STATUS GIZI, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, STATUS
IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 12-24
BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT MEDAN
Nomor Sampel
I. Data Umum Responden
1. Nomor Responden
2. Nama Responden
3. Umur
4. Pekerjaan Responden
:
:
:
tahun
: 1. IRT
4. Pegawai Swasta
2. Petani
5. Pegawai Negeri
3. Wiraswasta
5. Pendidikan Terakhir
: 1. Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Akademik / Perguruan Tinggi
6. Status Rumah
: 1. Rumah Pribadi
2. Kontrak/Sewa (lebih dari 1 tahun)
7. Status Perokok dalam Rumah : 1. Ada
2. Tidak Ada
II. Data Umum Anak
7. Nama Anak
8. Umur
9. Tanggal Lahir
10. Jenis Kelamin
11. Berat Badan
:
:
bulan
:
: 1. Laki-laki
:
kg
III. Status ASI
12. Apakah baduta mendapatkan ASI?
1. Ya
2. Tidak (lanjut ke pertanyaan 14)
2. Perempuan
13. Jika Ya, sampai umur berapa?
1. Kurang dari 6 bulan
2. 6 bulan atau lebih
14. Apakah baduta mendapatkan makanan tambahan?
1. Ya
2. Tidak (lanjut ke pertanyaan 16)
15. Jika Ya, sejak umur berapa?
1. Kurang dari 6 bulan
2. 6 bulan atau lebih
IV. Status Imunisasi
16. Apakah balita mendapat imunisasi?
1. Ya
2. Tidak (lanjut ke pertanyaan 18)
17. Jika Ya, sudah mendapatkan imunisasi apa saja? (sesuaikan dengan KMS)
1. BCG
….. kali
2. Polio
….. kali
3. DPT
….. kali
4. Campak
….. kali
5. Hepatitis B
….. kali
II. Riwayat Kejadian ISPA
18. Apakah balita menderita batuk dan atau pilek selama 1 bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak ( dijadikan sampel kontrol)
19. Jika Ya, apakah batuk dan atau pilek disertai dengan demam?
1. Ya (dijadikan sampel kasus)
2. Tidak
Lampiran2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
OUTPUT ANALISIS DATA
Kelompok Kasus
Karakteristik Responden
Umur Responden
Frequency
Valid
< 25 tahun
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
16.7
16.7
16.7
25 - 34 tahun
19
63.3
63.3
80.0
35 - 44 tahun
3
10.0
10.0
90.0
> 54 tahun
3
10.0
10.0
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pekerjaan Responden
Frequency
Valid
IRT
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
24
80.0
80.0
80.0
Wiraswasta
2
6.7
6.7
86.7
Pegawai Swasta
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Responden
Cumulative
Frequency
Valid
Tidak Sekolah/Tidak Tamat
Percent
Valid Percent
Percent
1
3.3
3.3
3.3
SD
5
16.7
16.7
20.0
SMP
3
10.0
10.0
30.0
SMA
16
53.3
53.3
83.3
SD
Akademik/Perguruan Tinggi
Total
5
16.7
16.7
30
100.0
100.0
100.0
Status Rumah Responden
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Rumah Pribadii
20
66.7
66.7
66.7
Kontrak/Sewa
10
33.3
33.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Status Perokok dalam rumah
Frequency
Valid
Ada
Percent
Cumulative Percent
25
83.3
83.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Tidak Ada
Total
Valid Percent
Karakteristik Anak
Umur Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12-18 bulan
18
60.0
60.0
60.0
19-24
12
40.0
40.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-Laki
12
40.0
40.0
40.0
Perempuan
18
60.0
60.0
100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-Laki
12
40.0
40.0
40.0
Perempuan
18
60.0
60.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Kelompok Kontrol
Karakteristik Responden
Umur Responden
Frequency
Valid
Percent
< 25 tahun
Valid Percent
Cumulative Percent
6
20.0
20.0
20.0
25 - 34 tahun
15
50.0
50.0
70.0
35 - 44 tahun
8
26.7
26.7
96.7
45 - 54 tahun
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pekerjaan Responden
Frequency
Valid IRT
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
25
83.3
83.3
83.3
Wiraswasta
3
10.0
10.0
93.3
Pegawai Swasta
1
3.3
3.3
96.7
Pegawai Negeri
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Responden
Cumulative
Frequency
Valid
SD
Percent
1
3.3
Valid Percent
3.3
Percent
3.3
SMP
8
26.7
26.7
30.0
SMA
19
63.3
63.3
93.3
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
Akademik/Perguruan Tinggi
Total
Status Rumah Responden
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Rumah Pribadii
20
66.7
66.7
66.7
Kontrak/Sewa
10
33.3
33.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Status Perokok dalam rumah
Frequency
Valid
Ada
Percent
Cumulative Percent
25
83.3
83.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Tidak Ada
Total
Valid Percent
Karakteristik Anak
Umur Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12-18 bulan
18
60.0
60.0
60.0
19-24
12
40.0
40.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency
Valid
Laki-Laki
Percent
17
56.7
Valid Percent
56.7
Cumulative Percent
56.7
Perempuan
13
43.3
43.3
Total
30
100.0
100.0
100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Status Gizi * Kejadian ISPA
ASI Eksklusif * Kejadian
ISPA
Status Imunisasi * Kejadian
ISPA
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
Status Gizi * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Status Gizi
Tidak
Total
Tidak Baik
12
5
17
Baik
18
25
43
30
30
60
Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2Value
df
sided)
sided)
4.022a
1
.045
Continuity Correction
2.955
1
.086
Likelihood Ratio
4.115
1
.043
Pearson Chi-Square
b
Exact Sig. (1sided)
Fisher's Exact Test
.084
Linear-by-Linear
3.955
Association
N of Valid Casesb
1
.042
.047
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for Status Gizi (Tidak Baik /
Baik)
For cohort Kejadian ISPA = Ya
Lower
Upper
3.333
.998
11.139
1.686
1.057
2.690
.506
.232
1.102
For cohort Kejadian ISPA = Tidak
N of Valid Cases
60
ASI Eksklusif * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Total
Tidak
Total
23
15
38
7
15
22
30
30
60
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2Value
df
sided)
sided)
4.593a
1
.032
Continuity Correction
3.517
1
.061
Likelihood Ratio
4.674
1
.031
Pearson Chi-Square
b
Exact Sig. (1sided)
Fisher's Exact Test
.060
Linear-by-Linear
4.517
Association
N of Valid Casesb
1
.030
.034
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for ASI Eksklusif (Tidak ASI
Eksklusif / ASI Eksklusif)
For cohort Kejadian ISPA = Ya
Lower
Upper
3.286
1.085
9.952
1.902
.980
3.693
.579
.356
.942
For cohort Kejadian ISPA = Tidak
N of Valid Cases
60
Status Imunisasi * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Status Imunisasi
Tidak
Total
Tidak Lengkap
11
4
15
Lengkap
19
26
45
30
30
60
Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2Value
Pearson Chi-Square
b
Continuity Correction
df
sided)
sided)
4.356a
1
.037
3.200
1
.074
Exact Sig. (1sided)
Likelihood Ratio
4.490
1
.034
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
.072
4.283
N of Valid Casesb
1
.036
.038
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for Status Imunisasi (Tidak
Lengkap / Lengkap)
For cohort Kejadian ISPA = Ya
For cohort Kejadian ISPA = Tidak
N of Valid Cases
Lower
Upper
3.763
1.038
13.646
1.737
1.098
2.746
.462
.192
1.108
60
Lampiran 6
MASTER DATA
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
ISPA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Umur
Umur_KRes
Pekerjaan
Responden
ponden
26
25 - 34 th Pegawai Swasta
40
35 - 44 th
IRT
21
< 25 th
IRT
33
25 - 34 th
IRT
23
< 25 th
Pegawai Swasta
25
25 - 34 th
IRT
57
> 54 th
IRT
29
25 - 34 th Pegawai Swasta
32
25 - 34 th
IRT
32
25 - 34 th
IRT
30
25 - 34 th
IRT
30
25 - 34 th
IRT
35
25 - 34 th
IRT
38
25 - 34 th
IRT
33
25 - 34 th
IRT
34
25 - 34 th
IRT
22
< 25 th
IRT
58
> 54 th
IRT
25
25 - 34 th
IRT
28
25 - 34 th
Wiraswasta
34
25 - 34 th
IRT
18
< 25 th
IRT
34
25 - 34 th
IRT
29
25 - 34 th
IRT
25
25 - 34 th Pegawai Swasta
64
> 54 th
Wiraswasta
23
< 25 th
IRT
31
25 - 34 th
IRT
27
25 - 34 th
IRT
Pendidikan
Perokok
Umur Jenis Kelamin Berat
dalam Rumah Anak
Badan
SMA
Ada
18
Perempuan
10.0
SD
Tidak Ada
18
Laki-laki
7.9
Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
Ada
14
Perempuan
5.5
SD
Ada
15
Laki-laki
6.7
SMA
Ada
20
Laki-laki
9.4
SMA
Ada
22
Laki-laki
10.8
SMA
Ada
12
Perempuan
7.5
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
22
Laki-laki
9.0
SMA
Tidak Ada
12
Perempuan
8.0
SMA
Tidak Ada
19
Perempuan
7.0
Akademi / Perguruan Tinggi
Tidak Ada
16
Perempuan
7.5
SD
Ada
12
Perempuan
6.5
SMA
Ada
17
Laki-laki
8.0
SMA
Ada
24
Perempuan
9.0
SMP
Ada
12
Perempuan
7.1
SMA
Ada
24
Laki-laki
11.0
SMA
Ada
18
Perempuan
9.0
SD
Ada
15
Perempuan
9.0
SMA
Ada
14
Laki-laki
9.0
SMA
Ada
12
Perempuan
6.5
SMA
Ada
21
Perempuan
9.0
SMP
Ada
18
Perempuan
7.0
SMA
Ada
24
Laki-laki
10.0
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
20
Laki-laki
13.0
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
14
Laki-laki
7.3
SMA
Ada
23
Perempuan
9.5
SMA
Tidak Ada
13
Perempuan
7.5
SD
Ada
17
Perempuan
8.5
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
22
Laki-laki
10.0
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
28
32
35
25
24
31
38
40
45
38
34
42
38
23
30
20
42
28
24
26
34
20
26
34
33
28
39
22
31
30
32
25 - 34 th
25 - 34 th
35 - 44 th
25 - 34 th
< 25 th
25 - 34 th
35 - 44 th
35 - 44 th
45 - 54 th
35 - 44 th
25 - 34 th
35 - 44 th
35 - 44 th
< 25 th
25 - 34 th
< 25 th
35 - 44 th
25 - 34 th
< 25 th
25 - 34 th
25 - 34 th
< 25 th
25 - 34 th
25 - 34 th
25 - 34 th
25 - 34 th
35 - 44 th
< 25 th
25 - 34 th
25 - 34 th
25 - 34 th
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
Wiraswasta
IRT
Wiraswasta
Pegawai Swasta
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
Wiraswasta
IRT
IRT
IRT
Pegawai Negeri
IRT
SMP
SMA
SD
SMA
SMP
SMP
SMA
SMP
SMA
SMP
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
Akademi / Perguruan Tinggi
SMA
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
Akademi / Perguruan Tinggi
SMA
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
23
21
12
15
24
12
12
22
16
18
16
12
14
16
12
13
19
13
13
21
19
19
12
20
22
22
24
20
16
15
16
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
10.9
9.0
6.8
8.5
9.5
9.4
6.0
12.0
7.5
9.5
8.5
10.5
8.1
10.5
8.2
8.0
11.5
7.6
8.0
12.0
10.5
8.4
7.9
8.6
11.0
10.0
10.0
11.9
7.5
10.0
11.0
Nomor
Z-Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-0.19
-2.94
-4.39
-3.81
-1.76
-0.82
-1.49
-2.36
-1.00
-3.42
-2.33
-2.55
-2.71
-2.04
-1.73
-0.93
-1.13
-0.63
-1.11
-2.56
-1.62
-3.23
0.14
1.10
-3.11
0.53
-1.75
-1.37
-1.55
-0.38
Status Gizi Status Gizi_K
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Buruk
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Kurang
Gizi Kurang
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Pemberian
ASI
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Umur ASI
ASI Eksklusif
0
0
0
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
0
≥ 6 bulan
0
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
0
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
0
≥ 6 bulan
0
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Makanan
Tambahan
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Umur Makanan
Imunisasi BCG
Tambahan
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Tidak
Tidak
< 6 bulan
Ya
Tidak
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Tidak
Tidak
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
-1.60
-3.28
-1.85
-1.63
0.22
-3.54
0.14
-3.14
-0.73
-1.94
1.12
-1.31
0.41
-1.61
-1.97
0.25
-1.61
-1.97
0.65
0.02
-1.93
-1.94
-2.57
-0.60
-1.52
-1.16
0.32
-3.18
-0.37
0.23
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
0
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
0
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Polio 1
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Polio 2
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Polio 3 Polio 4
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
DPT 1
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
DPT 2
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
DPT 3
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Campak HB 1
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
HB 2
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
HB 3
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Imunisasi Batuk/Pilek Demam
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Tidak
Tidak Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Tidak
Tidak
Lengkap
Tidak
Tidak
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Kemenkes. 2011. Imunisasi efektif menekan angka kesakitan dan kematian bayi.
Jakarta
Kemenkes. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional.
Balitbangkes. Jakarta
Lewis. 2003. Menyiapkan Makanan Bayi. Esensi Erlangga Group : Jakarta
Moehji, S. 1988. Pemeliharaan Gizi dan Balita, Penerbit Bhratara Karya Aksara :
Jakarta
Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya : Jakarta
Roesli, U. 2005. Panduan Praktis Menyusui. Puspa Swara : Jakarta
Rosalina, S. 2008. Strategi Penanggulangan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
pada Anak Balita Melalui Analisis Faktor Determinan di Tiga
Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Tahun 2006. Tesis
FKM USU. Medan
Sastroasmoro, S. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto :
Jakarta
SP2TP. 2013. Laporan Bulanan P2-ISPA. Puskesmas Glugur Darat. Medan
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sihotang, D. J. 2009. Hubungan antara Tingkat Keparahan ISPA dengan Status
Gizi pada Anak Balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan
Labuhan Tahun 2009. Skripsi FKM USU. Medan
Singarimbun, M. 1988. Kelangsungan Hidup Anak. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
Sukarmin, S. R. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak.Graha Ilmu : Yogyakarta
Supariasa, N.D.I, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 1985. Epidemiologi dan Kontrol Penyakit yang Ditularkan Melalui
Udara.Majalah Kesehatan Masyarakat. Tahun XV No.7
Cicih, L. H.M. 2011. Pengaruh Perilaku Ibu terhadap Status Kesehatan Anak
Baduta di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sari Pediatri. Vol. 13, No. 1
DepkesRI. 1998.Pedoman Program
Pneumonia pada Balita. Jakarta
P2
ISPA
untuk
Penanggulangan
Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) dan Pneumonia pada Balita. Jakarta
Depkes RI. 2002. Pedoman Operasional Program Imunisasi. Jakarta
Depkes RI. 2004. Keluarga Sadar gizi Mewujudkan Keluarga Cerdas dan
Mandiri.Jakarta
Depkes RI. 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta
Depkes RI. 2007. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas
pelayanan kesehatan. Jakarta
Depkes RI. 2007. Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita. Dirjen PP & PL.
Jakarta.
Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta
Dinkes Provsu. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012.
Medan
Djaja, S. 2000. Prevalensi Pneumonia Dan Demam Pada Bayi Dan Anak Balita,
SDKI 1991, 1994, 1997. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol.26, No.4
Gibney, M.J. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Penerbit EGC : Jakarta
Hartriyanti, Y dan Triyanti. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT.
RajaGrafindo Persada : Jakarta
Triton. 2006. Mengasuh dan Perkembangan Balita. Oryza : Yogyakarta
Tupasi et al, 1998. Determinants of Morbidity And Mortality Due to Acute
Respiratory Infections: Implications of Intervention. The Journal Of
Infectious Disease, Vol. 157 ( No 4).
Valentina. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Batita di Kelurahan Glugur
Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011. Skripsi FKM USU.
Medan
WHO. 2002. Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Negara
Berkembang. Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
WHO dan UNICEF.2003.Global Strategy of Infant and Young Child Feeding.
Geneva, Switzerland
WHO.
2013. MDG 4 : reducechildmortality.http://www.who.int/topics/
millennium_development_goals/child_mortality/en/ diakses tanggal 17 April
2014
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi analitik observasional dengan
menggunakan desain kasus kontroldengan cara memilih dan membandingkan kasus
(yang menderita ISPA) dan kontrol (yang tidak menderita ISPA) untuk mengetahui
hubungan status gizi, pemberian ASI eksklusif, status imunisasi dasar dengan
kejadian ISPA pada baduta. Dalam penelitian studi kasus kontrol, dibuat alur
penelitian sebagai berikut :
Faktor Resiko (+)
Status Gizi Tidak Baik,
Tidak ASI Eksklusif, Status
Imunisasi Tidak Lengkap
Kasus
(menderita ISPA)
Faktor Resiko (-)
Status Gizi Baik, ASI
Eksklusif, Status Imunisasi
Lengkap
Faktor Resiko (+)
Status Gizi Tidak Baik,
Tidak ASI Eksklusif, Status
Imunisasi Tidak Lengkap
Kejadian
ISPA
Kontrol
(tidak menderita ISPA)
Faktor Resiko (-)
Status Gizi Baik, ASI
Eksklusif, Status Imunisasi
Lengkap
Gambar 2. Rancangan PenelitianStudi Kasus Kontrol
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Glugur
DaratKota Medan dengan pertimbangan:
1.
Puskesmas Glugur Darat memiliki wilayah kerja yang cukup luas dengan
karakteristik penduduk yang bervariasi.
2.
Puskesmas Glugur Darat memiliki fasilitas rawat inap dan merupakan
puskesmas
rujukan serta mempunyai bagian rekam medik yang memiliki
pencatatan kartu
status pasien, dan terdapat data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan Agustus
2014.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
1.
Populasi Kasus
Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang menderita ISPA
berusia 12-24 bulan yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Glugur Darat dan
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.
2.
Populasi Kontrol
Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang tidak menderita
ISPA berusia 12-24 bulan yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.
3.3.2 Sampel
1.
Sampel Kasus
Sampel kasus dalam penelitian ini adalah anak yang menderita ISPA berusia 12-
24 bulan yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Glugur Darat dan berada
dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat, yaitu 30 orang.
Kriteria inklusi dari sampel kasus, yaitu :
a. anak usia 12-24 bulan
b. menderita ISPA berdasarkan data Puskesmas Glugur Darat dan berada dalam
wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat
c. responden,yaitu ibu/wali anak bersedia menjadi subyek penelitian.
Kriteria eksklusi dari sampel kasus, yaitu :
a. anak usia 12-24 bulan menderita penyakit/kelainan bawaan dari lahir
b. tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berada dalam wilayah
kerja
2.
Puskesmas Glugur Darat
Sampel Kontrol
Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah anak yang tidak menderita ISPA
berusia 12-24 bulan yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.
Sampel diambil sebanding dengan jumlah sampel kasus dengan perbandingan 1:1,
maka jumlah kontrol sebanyak 30 orang.
Kriteria inklusi dari sampel kontrol, yaitu :
a. anak usia 12-24 bulan
b. tidak menderita ISPA dan berada dalam wilayah kerja Puskesmas
GlugurDarat
c. responden, yaitu ibu/wali anak bersedia menjadi subyek penelitian.
Kriteria eksklusi dari sampel, yaitu :
a. tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berada dalam wilayah
kerja Puskesmas Glugur Darat
3.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subyek penelitian pada
populasi target dan pada populasi terjangkau. Kriteria eksklusi adalah subyek yang
memenuhi kriteria inklusi yang harus dikeluarkan dari penelitian karena pelbagai
sebab (Sastroasmoro, 2010). Responden dalam penelitian ini adalah ibu/wali baduta
yang terpilih sebagai sampel kasus dan kontrol.
Selain berdasarkan kriteria diatas, pemilihan kontrol disesuaikan dengan bulan
kejadian kasus dan dengan memperhatikan matching keberadaan perokok dalam
rumah. Matching dilakukan untuk mengurangi bias penelitian dan memperkecil
faktor resiko ISPA pada baduta.
3.4
1.
Metode Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada ibu
baduta menggunakan kuesioner, meliputi karakteristik responden (umur,
pekerjaan, pendidikan), karakteristik baduta (umur, tanggal lahir, jenis kelamin),
berat badan, riwayat pemberian ASI, status imunisasi dasar, dan kejadian
ISPA.
2.
Data Sekunder
Data Sekunder meliputi gambaran umum wilayah penelitian, profilpuskesmas,
data baduta penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat,dan
sumber-sumber lain yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian.
3.5
1.
Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel terikat (dependen)
Kejadian ISPA pada anak adalah penyakit yang pernah atau sedang dideritaoleh
anakdalam satu bulan terakhir dengan gejala batukdan atau pilek, disertai
demam dan telah didiagnosa oleh dokter.
2.
Variabel bebas (independen)
a. Status Gizi
Status gizi adalah keadaan baduta yang ditentukandenganmelakukan
pengukuran antropometri, yaitu berat badan menurut umur sesuai standar
WHO-Anthro 2005. Berat badan dan umur baduta yang diambil adalah berat
badan dan umur pada saat penelitian dilakukan.
b. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASIeksklusif adalah ada atau tidak adanya ibu memberikan ASI
kepada
baduta
sejak
lahir
makanan/minuman tambahan.
sampai
usia
6
bulan
tanpa
adanya
c. Status Imunisasi Dasar
Status imunisasi dasar adalah keadaan lengkap atau tidak lengkapnya
vaksinasi yang sudah didapatkan oleh baduta sesuai dengan batas waktu
pemberian, usia, dan frekuensi mendapatkannya (BCG 1x :0-11 bulan,
DPT 3x :2-11 bulan, polio 4x :0-11 bulan, campak 1x :9-11 bulan, hepatitis B
3x : 0–11 bulan).
3.6
1.
Aspek Pengukuran
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Kejadian ISPA diukur dengan menggunakan kuesioner dan dikategorikan
sebagai berikut :
- ISPA (batuk dan atau pilek, disertai demam atau tidak)
- Tidak ISPA (apabila tidak terdapat salah satu dari tanda-tanda diatas)
2.
Status Gizi
Status gizi diukur dengan menggunakan indikator berat badanmenurutumur
(BB/U) melalui penilaian nilai Z-score sesuai baku rujukan WHO-Anthro
2005.Data berat badan diperoleh dari hasil penimbangan di posyandu atau
puskesmas,sedangkan umur dan jenis kelamin diperoleh dari KMS dan
wawancara langsung denganibu/wali baduta, dikategorikan atas :
- Tidak Baik, bila :
nilai Z-Score terletak antara -3 SD≤Z 54 tahun
Total
Kasus
Kontrol
Jlh
%
Jlh
%
5
19
3
0
3
13,3
63,3
13,3
0
10,0
6
15
8
1
0
20,0
50,0
26,7
3,3
0
30
100,0
30
100,0
Karakteristik Responden
2. Pendidikan Ibu / Wali
Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
SD
SMP
SMA
Akademi / PT
Total
3. Pekerjaan Ibu / Wali
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Total
4. Keberadaan Perokok dalam Rumah
Tidak Merokok
Merokok
Total
Kasus
Kontrol
Jlh
%
Jlh
%
1
5
3
16
5
30
3,3
16,7
10,0
53,3
16,7
100,0
0
1
8
19
2
30
0
3,3
26,7
63,3
6,7
100,0
24
2
4
0
30
80,0
6,7
13,3
0
100,0
25
3
1
1
30
83,3
10,0
3,3
3,3
100,0
5
25
30
16,7
83,3
100,0
5
25
30
16,7
83,3
100,0
Tabel 4.5. diatas menunjukkan bahwa jumlah responden terbesar berada pada
golongan umur 25-34 tahun, yaitu pada kelompok kasus sebanyak 19 orang (63,3%)
dan pada kelompok kontrol sebanyak 15 orang (50%). Pendidikan terakhir responden
yang terbanyak adalah pada jenjang SMA, yaitu pada kelompok kasus sebanyak 16
orang (53,3%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 19 orang (63,3%). Sebagian
besar responden adalah ibu rumah tangga, yaitu pada kelompok kasus sebanyak 24
orang (80%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 25 orang (83,3%). Keberadaan
perokok dalam rumah responden pada kelompok kasus dan kontrol sebanyak 25
orang (83,3%). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara baduta yang memiliki
perokok dalam rumah atau tidak pada kelompok kasus maupun kontrol karena
keberadaan perokok dalam rumah merupakan kriteria matching.
4.2.2 Karakteristik Anak
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh anak usia 12-24 bulan yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat. Sampel penelitian ini sebanyak
60 orang, yaitu kasus 30 orang dan kontrol 30 orang, yang dapat dilihat pada tabel
4.6. sebagai berikut :
Tabel 4.6.
Karakteristik Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Glugur Darat
Kasus
Kontrol
Karakteristik Anak
Jumlah
%
Jumlah
%
1. Kelompok Umur
12 – 18 bulan
19 – 24 bulan
18
12
60,0
40,0
18
12
60,0
40,0
Total
30
100,0
30
100,0
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
12
18
40,0
60,0
17
13
56,7
43,3
Total
30
100,0
30
100,0
Tabel 4.6. diatas menunjukkan bahwa anak yang paling banyak menderita
ISPA adalah yang berumur 12-18 bulan, yaitu 18 orang (60%) dan jenis kelamin
perempuan lebih banyak terkena ISPA daripada laki-laki, yaitu sebanyak 18 orang
(60%). Sedangkan pada kelompok kontrol, yang paling banyak tidak terkena ISPA
juga yang berumur 12-18 bulan, yaitu 18 orang (60%) dan jenis kelamin laki-laki
lebih banyak tidak terkena ISPA dibandingkan perempuan, yaitu sebanyak 17 orang
(56,7%).
4.3
Analisis Bivariat
4.3.1 Hubungan Variabel Independen terhadap Kejadian ISPA
Hasil analisis bivariat yang dilakukan antara variabel independenterhadap
kejadian ISPA antara kelompok kasus dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel
4.7. sebagai berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Proporsi Kasus dan Kontrol Berdasarkan Variabel
Independen, Nilai ρ, Odds Ratio dengan 95% Confidence Interval pada
Anak Usia 12-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Variabel Independen
Kasus
Kontrol
n
%
X2/
(ρ-value)
OR/(CI 95%)
N
%
Status Gizi
Tidak Baik
Baik
Total
12
18
30
40,0
60,0
100,0
5
25
30
16,7
83,3
100,0
4,022 /
(0,045)*
3,333
(0,998–11,139)
Pemberian ASI
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
23
7
76,7
23,3
15
15
50,0
50,0
4,593 /
(0,032)*
3,286
(1,085–9,952)
30
100,0
30
100,0
11
19
36,7
63,3
4
26
13,3
86,7
4,356 /
(0,037)*
3,763
(1,038–13,646)
30
100,0
30
100,0
Total
Status Imunisasi
Tidak Lengkap
Lengkap
Total
Ket: * = signifikan
4.3.2 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ=0,045 artinya terdapat
hubunganyang bermakna status gizi dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut
yaitu anak usia 12-24 tahun yang memiliki status gizi tidak baik secara bermakna
proporsinya lebih tinggi pada kasus (40%) dibandingkan dengan kontrol (16,7%).
Nilai OR=3,333 (CI 95%: 0,998 -11,139), menunjukkan bahwa anak usia 12-24 bulan
yang
menderita
ISPA
kemungkinan
3,3
kali
status
gizinya
tidak
baikdibandingkandengan anak usia 12-24 bulan yang tidak menderita ISPA pada
tingkatkepercayaan 95% diyakini nilai OR berada pada interval 0,998 -11,139.
4.3.3 Hubungan Pemberian ASI dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ=0,032 artinya terdapat
hubungan yangbermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA,
yaitu anak usia 12 24 bulan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif secara bermakna
proporsinya lebih tinggi pada kasus (76,7%) dibandingkan dengan kontrol (50%).
Nilai OR=3,286(CI95%: 1,085 – 9,952), menunjukkan bahwa anak usia 12-24 bulan
yang menderita infeksi saluran pernapasan akut kemungkinan besar 3,2 kali tidak
mendapat ASI eksklusif dibandingkan dengan anak usia 12-24 bulan yang tidak
menderita infeksi saluran pernapasan akut, pada tingkat kepercayaan 95% diyakini
nilai OR berada pada interval 1,085 – 9,952.
4.3.4 Hubungan Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ=0,037, artinya terdapat
hubunganbermakna status imunisasi dengan kejadian ISPA, yaitu proporsi anak usia
12-24tahun yang status imunisasinya tidak lengkap secara bermakna lebih tinggi pada
kasus (36,7%) dibandingkan dengan kontrol (13,3%). Nilai OR=3,763(CI 95%: 1,038
– 13,646), menunjukkan bahwa anak usia 12-24 tahun yang menderita
ISPAkemungkinan besar 3,7 kali imunisasinya tidak lengkap dibandingkan dengan
anakusia 12-24 tahun yang tidak ISPA pada tingkat kepercayaan 95% diyakini nilai
OR berada pada interval 1,038 – 13,646.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Gambaran Kejadian ISPA pada Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Glugur Darat
Usia anak bawah dua tahun (baduta) merupakan usia yang sangat menentukan
perkembangan seorang anak di masa depan. Masa baduta adalah masa kritis dalam
kesehatan dan masa emas dalam pertumbuhan otak. Namun, usia baduta juga
merupakan usia yang rentan terhadap penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.
Sebagian besar penyebab kesakitan dan kematian tersebut dikarenakan penyakit
seperti ISPA, diare, malaria, campak, dan malnutrisi (Cicih, 2011).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berlangsung sampai 14 hari
yang secara klinis tanda dan gejala akut akibat infeksi terjadi di setiap bagian saluran
pernapasan tidak lebih dari 14 hari (Depkes RI, 1998). Periode Prevalence ISPA di
Sumatera Utara adalah sebesar 10,9% (Kemenkes, 2013). Pada tahun 2012,
prevalensi ISPA di Medan mencapai 25,5% dan berada di urutan kedua sebagai kota
yang memiliki prevalensi ISPA tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera
Utara (Dinkes Provsu, 2013).
Hasil penelitian pada tabel 4.6.menunjukkan bahwa proporsi anak usia 12-24
bulan yang mengalami ISPA lebih banyak berjenis kelamin perempuan(60%)
sedangkan proporsi anak usia 12-24 bulan yang mengalami ISPA yang berjenis
kelamin laki-laki sebesar 40%. Meskipun secara keseluruhan di negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia masalah ini tidak terlalu diperhatikan, namun ada
penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan prevalensi ISPA terhadap jenis
kelamin tertentu. Penelitian Koch (2003) di Negara Denmark menunjukkan bahwa
angka kesakitan ISPA pada anak perempuan lebih tinggi daripada laki-laki sering
pada anak usia kurang dari 2 tahun.
Hasil penelitian ini pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa pada baduta yang
menderita ISPA maupun tidak menderita ISPA memiliki perokok dalam rumah
(83,3%). Paparan asap rokok merupakan penyebab signifikan masalah kesehatan
seperti ISPA pada anak. Namun pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang
signifikan karena keberadaan perokok dalam rumah merupakan kriteria matching.
5.2
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan
dan kesejahteraan manusia. Status gizi dapat mempengaruhi kekebalan tubuh seorang
balita.Gizi kurang terutama kurang energi, vitamin A, Zn, dan Fe menyebabkan masa
bayi dan masa dini anak-anak sering mendapat penyakit infeksi(Hartriyanti, 2007).
Hasil penelitian pada tabel 4.7. menunjukkan bahwa proporsi anak usia 12-24
bulan yang memiliki status gizi tidak baikpada kelompok kasus sebesar 40,0% dan
kontrol 16,7%. Sedangkan proporsi anak usia 12-24 bulan yang memiliki status gizi
baikpada kelompok kasus sebesar 60,0% dan kontrol 83,3%. Berdasarkan analisis
statistik dengan uji Chi Square,diperoleh nilai ρ=0,045 (ρ
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN STATUS GIZI, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, STATUS
IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK USIA 12-24
BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT MEDAN
Nomor Sampel
I. Data Umum Responden
1. Nomor Responden
2. Nama Responden
3. Umur
4. Pekerjaan Responden
:
:
:
tahun
: 1. IRT
4. Pegawai Swasta
2. Petani
5. Pegawai Negeri
3. Wiraswasta
5. Pendidikan Terakhir
: 1. Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
2. SD
3. SMP
4. SMA
5. Akademik / Perguruan Tinggi
6. Status Rumah
: 1. Rumah Pribadi
2. Kontrak/Sewa (lebih dari 1 tahun)
7. Status Perokok dalam Rumah : 1. Ada
2. Tidak Ada
II. Data Umum Anak
7. Nama Anak
8. Umur
9. Tanggal Lahir
10. Jenis Kelamin
11. Berat Badan
:
:
bulan
:
: 1. Laki-laki
:
kg
III. Status ASI
12. Apakah baduta mendapatkan ASI?
1. Ya
2. Tidak (lanjut ke pertanyaan 14)
2. Perempuan
13. Jika Ya, sampai umur berapa?
1. Kurang dari 6 bulan
2. 6 bulan atau lebih
14. Apakah baduta mendapatkan makanan tambahan?
1. Ya
2. Tidak (lanjut ke pertanyaan 16)
15. Jika Ya, sejak umur berapa?
1. Kurang dari 6 bulan
2. 6 bulan atau lebih
IV. Status Imunisasi
16. Apakah balita mendapat imunisasi?
1. Ya
2. Tidak (lanjut ke pertanyaan 18)
17. Jika Ya, sudah mendapatkan imunisasi apa saja? (sesuaikan dengan KMS)
1. BCG
….. kali
2. Polio
….. kali
3. DPT
….. kali
4. Campak
….. kali
5. Hepatitis B
….. kali
II. Riwayat Kejadian ISPA
18. Apakah balita menderita batuk dan atau pilek selama 1 bulan terakhir?
1. Ya
2. Tidak ( dijadikan sampel kontrol)
19. Jika Ya, apakah batuk dan atau pilek disertai dengan demam?
1. Ya (dijadikan sampel kasus)
2. Tidak
Lampiran2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
OUTPUT ANALISIS DATA
Kelompok Kasus
Karakteristik Responden
Umur Responden
Frequency
Valid
< 25 tahun
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
16.7
16.7
16.7
25 - 34 tahun
19
63.3
63.3
80.0
35 - 44 tahun
3
10.0
10.0
90.0
> 54 tahun
3
10.0
10.0
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pekerjaan Responden
Frequency
Valid
IRT
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
24
80.0
80.0
80.0
Wiraswasta
2
6.7
6.7
86.7
Pegawai Swasta
4
13.3
13.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Responden
Cumulative
Frequency
Valid
Tidak Sekolah/Tidak Tamat
Percent
Valid Percent
Percent
1
3.3
3.3
3.3
SD
5
16.7
16.7
20.0
SMP
3
10.0
10.0
30.0
SMA
16
53.3
53.3
83.3
SD
Akademik/Perguruan Tinggi
Total
5
16.7
16.7
30
100.0
100.0
100.0
Status Rumah Responden
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Rumah Pribadii
20
66.7
66.7
66.7
Kontrak/Sewa
10
33.3
33.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Status Perokok dalam rumah
Frequency
Valid
Ada
Percent
Cumulative Percent
25
83.3
83.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Tidak Ada
Total
Valid Percent
Karakteristik Anak
Umur Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12-18 bulan
18
60.0
60.0
60.0
19-24
12
40.0
40.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-Laki
12
40.0
40.0
40.0
Perempuan
18
60.0
60.0
100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Laki-Laki
12
40.0
40.0
40.0
Perempuan
18
60.0
60.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Kelompok Kontrol
Karakteristik Responden
Umur Responden
Frequency
Valid
Percent
< 25 tahun
Valid Percent
Cumulative Percent
6
20.0
20.0
20.0
25 - 34 tahun
15
50.0
50.0
70.0
35 - 44 tahun
8
26.7
26.7
96.7
45 - 54 tahun
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pekerjaan Responden
Frequency
Valid IRT
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
25
83.3
83.3
83.3
Wiraswasta
3
10.0
10.0
93.3
Pegawai Swasta
1
3.3
3.3
96.7
Pegawai Negeri
1
3.3
3.3
100.0
30
100.0
100.0
Total
Pendidikan Terakhir Responden
Cumulative
Frequency
Valid
SD
Percent
1
3.3
Valid Percent
3.3
Percent
3.3
SMP
8
26.7
26.7
30.0
SMA
19
63.3
63.3
93.3
2
6.7
6.7
100.0
30
100.0
100.0
Akademik/Perguruan Tinggi
Total
Status Rumah Responden
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Rumah Pribadii
20
66.7
66.7
66.7
Kontrak/Sewa
10
33.3
33.3
100.0
Total
30
100.0
100.0
Status Perokok dalam rumah
Frequency
Valid
Ada
Percent
Cumulative Percent
25
83.3
83.3
83.3
5
16.7
16.7
100.0
30
100.0
100.0
Tidak Ada
Total
Valid Percent
Karakteristik Anak
Umur Anak
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
12-18 bulan
18
60.0
60.0
60.0
19-24
12
40.0
40.0
100.0
Total
30
100.0
100.0
Jenis Kelamin Anak
Frequency
Valid
Laki-Laki
Percent
17
56.7
Valid Percent
56.7
Cumulative Percent
56.7
Perempuan
13
43.3
43.3
Total
30
100.0
100.0
100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Status Gizi * Kejadian ISPA
ASI Eksklusif * Kejadian
ISPA
Status Imunisasi * Kejadian
ISPA
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
Status Gizi * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Status Gizi
Tidak
Total
Tidak Baik
12
5
17
Baik
18
25
43
30
30
60
Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2Value
df
sided)
sided)
4.022a
1
.045
Continuity Correction
2.955
1
.086
Likelihood Ratio
4.115
1
.043
Pearson Chi-Square
b
Exact Sig. (1sided)
Fisher's Exact Test
.084
Linear-by-Linear
3.955
Association
N of Valid Casesb
1
.042
.047
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for Status Gizi (Tidak Baik /
Baik)
For cohort Kejadian ISPA = Ya
Lower
Upper
3.333
.998
11.139
1.686
1.057
2.690
.506
.232
1.102
For cohort Kejadian ISPA = Tidak
N of Valid Cases
60
ASI Eksklusif * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Total
Tidak
Total
23
15
38
7
15
22
30
30
60
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2Value
df
sided)
sided)
4.593a
1
.032
Continuity Correction
3.517
1
.061
Likelihood Ratio
4.674
1
.031
Pearson Chi-Square
b
Exact Sig. (1sided)
Fisher's Exact Test
.060
Linear-by-Linear
4.517
Association
N of Valid Casesb
1
.030
.034
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for ASI Eksklusif (Tidak ASI
Eksklusif / ASI Eksklusif)
For cohort Kejadian ISPA = Ya
Lower
Upper
3.286
1.085
9.952
1.902
.980
3.693
.579
.356
.942
For cohort Kejadian ISPA = Tidak
N of Valid Cases
60
Status Imunisasi * Kejadian ISPA
Crosstab
Count
Kejadian ISPA
Ya
Status Imunisasi
Tidak
Total
Tidak Lengkap
11
4
15
Lengkap
19
26
45
30
30
60
Total
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2Value
Pearson Chi-Square
b
Continuity Correction
df
sided)
sided)
4.356a
1
.037
3.200
1
.074
Exact Sig. (1sided)
Likelihood Ratio
4.490
1
.034
Fisher's Exact Test
Linear-by-Linear
Association
.072
4.283
N of Valid Casesb
1
.036
.038
60
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Odds Ratio for Status Imunisasi (Tidak
Lengkap / Lengkap)
For cohort Kejadian ISPA = Ya
For cohort Kejadian ISPA = Tidak
N of Valid Cases
Lower
Upper
3.763
1.038
13.646
1.737
1.098
2.746
.462
.192
1.108
60
Lampiran 6
MASTER DATA
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
ISPA
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Umur
Umur_KRes
Pekerjaan
Responden
ponden
26
25 - 34 th Pegawai Swasta
40
35 - 44 th
IRT
21
< 25 th
IRT
33
25 - 34 th
IRT
23
< 25 th
Pegawai Swasta
25
25 - 34 th
IRT
57
> 54 th
IRT
29
25 - 34 th Pegawai Swasta
32
25 - 34 th
IRT
32
25 - 34 th
IRT
30
25 - 34 th
IRT
30
25 - 34 th
IRT
35
25 - 34 th
IRT
38
25 - 34 th
IRT
33
25 - 34 th
IRT
34
25 - 34 th
IRT
22
< 25 th
IRT
58
> 54 th
IRT
25
25 - 34 th
IRT
28
25 - 34 th
Wiraswasta
34
25 - 34 th
IRT
18
< 25 th
IRT
34
25 - 34 th
IRT
29
25 - 34 th
IRT
25
25 - 34 th Pegawai Swasta
64
> 54 th
Wiraswasta
23
< 25 th
IRT
31
25 - 34 th
IRT
27
25 - 34 th
IRT
Pendidikan
Perokok
Umur Jenis Kelamin Berat
dalam Rumah Anak
Badan
SMA
Ada
18
Perempuan
10.0
SD
Tidak Ada
18
Laki-laki
7.9
Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
Ada
14
Perempuan
5.5
SD
Ada
15
Laki-laki
6.7
SMA
Ada
20
Laki-laki
9.4
SMA
Ada
22
Laki-laki
10.8
SMA
Ada
12
Perempuan
7.5
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
22
Laki-laki
9.0
SMA
Tidak Ada
12
Perempuan
8.0
SMA
Tidak Ada
19
Perempuan
7.0
Akademi / Perguruan Tinggi
Tidak Ada
16
Perempuan
7.5
SD
Ada
12
Perempuan
6.5
SMA
Ada
17
Laki-laki
8.0
SMA
Ada
24
Perempuan
9.0
SMP
Ada
12
Perempuan
7.1
SMA
Ada
24
Laki-laki
11.0
SMA
Ada
18
Perempuan
9.0
SD
Ada
15
Perempuan
9.0
SMA
Ada
14
Laki-laki
9.0
SMA
Ada
12
Perempuan
6.5
SMA
Ada
21
Perempuan
9.0
SMP
Ada
18
Perempuan
7.0
SMA
Ada
24
Laki-laki
10.0
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
20
Laki-laki
13.0
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
14
Laki-laki
7.3
SMA
Ada
23
Perempuan
9.5
SMA
Tidak Ada
13
Perempuan
7.5
SD
Ada
17
Perempuan
8.5
Akademi / Perguruan Tinggi
Ada
22
Laki-laki
10.0
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
28
32
35
25
24
31
38
40
45
38
34
42
38
23
30
20
42
28
24
26
34
20
26
34
33
28
39
22
31
30
32
25 - 34 th
25 - 34 th
35 - 44 th
25 - 34 th
< 25 th
25 - 34 th
35 - 44 th
35 - 44 th
45 - 54 th
35 - 44 th
25 - 34 th
35 - 44 th
35 - 44 th
< 25 th
25 - 34 th
< 25 th
35 - 44 th
25 - 34 th
< 25 th
25 - 34 th
25 - 34 th
< 25 th
25 - 34 th
25 - 34 th
25 - 34 th
25 - 34 th
35 - 44 th
< 25 th
25 - 34 th
25 - 34 th
25 - 34 th
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
Wiraswasta
IRT
Wiraswasta
Pegawai Swasta
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
IRT
Wiraswasta
IRT
IRT
IRT
Pegawai Negeri
IRT
SMP
SMA
SD
SMA
SMP
SMP
SMA
SMP
SMA
SMP
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
Akademi / Perguruan Tinggi
SMA
SMA
SMP
SMA
SMA
SMA
SMA
SMA
SMP
Akademi / Perguruan Tinggi
SMA
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak Ada
Ada
23
21
12
15
24
12
12
22
16
18
16
12
14
16
12
13
19
13
13
21
19
19
12
20
22
22
24
20
16
15
16
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
10.9
9.0
6.8
8.5
9.5
9.4
6.0
12.0
7.5
9.5
8.5
10.5
8.1
10.5
8.2
8.0
11.5
7.6
8.0
12.0
10.5
8.4
7.9
8.6
11.0
10.0
10.0
11.9
7.5
10.0
11.0
Nomor
Z-Score
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
-0.19
-2.94
-4.39
-3.81
-1.76
-0.82
-1.49
-2.36
-1.00
-3.42
-2.33
-2.55
-2.71
-2.04
-1.73
-0.93
-1.13
-0.63
-1.11
-2.56
-1.62
-3.23
0.14
1.10
-3.11
0.53
-1.75
-1.37
-1.55
-0.38
Status Gizi Status Gizi_K
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Buruk
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Kurang
Gizi Kurang
Gizi Kurang
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Pemberian
ASI
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Umur ASI
ASI Eksklusif
0
0
0
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
0
≥ 6 bulan
0
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
0
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
0
≥ 6 bulan
0
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Makanan
Tambahan
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Umur Makanan
Imunisasi BCG
Tambahan
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Tidak
Tidak
< 6 bulan
Ya
Tidak
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Tidak
Tidak
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
≥ 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
< 6 bulan
Ya
Ya
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
-1.60
-3.28
-1.85
-1.63
0.22
-3.54
0.14
-3.14
-0.73
-1.94
1.12
-1.31
0.41
-1.61
-1.97
0.25
-1.61
-1.97
0.65
0.02
-1.93
-1.94
-2.57
-0.60
-1.52
-1.16
0.32
-3.18
-0.37
0.23
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Kurang
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Baik
Gizi Buruk
Gizi Baik
Gizi Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak Baik
Baik
Baik
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
0
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
0
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
< 6 bulan
≥ 6 bulan
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Nomor
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Polio 1
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Polio 2
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Polio 3 Polio 4
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Tidak Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
DPT 1
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
DPT 2
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
DPT 3
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Campak HB 1
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
HB 2
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
HB 3
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Imunisasi Batuk/Pilek Demam
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Tidak
Tidak Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Ya
Ya
Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Ya
Tidak Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Ya
Tidak
Lengkap
Tidak
Tidak
Lengkap
Tidak
Tidak
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Tidak Lengkap
Tidak Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Lengkap
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Kemenkes. 2011. Imunisasi efektif menekan angka kesakitan dan kematian bayi.
Jakarta
Kemenkes. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional.
Balitbangkes. Jakarta
Lewis. 2003. Menyiapkan Makanan Bayi. Esensi Erlangga Group : Jakarta
Moehji, S. 1988. Pemeliharaan Gizi dan Balita, Penerbit Bhratara Karya Aksara :
Jakarta
Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya : Jakarta
Roesli, U. 2005. Panduan Praktis Menyusui. Puspa Swara : Jakarta
Rosalina, S. 2008. Strategi Penanggulangan Infeksi Saluran Pernapasan Akut
pada Anak Balita Melalui Analisis Faktor Determinan di Tiga
Kecamatan Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Tahun 2006. Tesis
FKM USU. Medan
Sastroasmoro, S. 2010. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Sagung Seto :
Jakarta
SP2TP. 2013. Laporan Bulanan P2-ISPA. Puskesmas Glugur Darat. Medan
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Sihotang, D. J. 2009. Hubungan antara Tingkat Keparahan ISPA dengan Status
Gizi pada Anak Balita di Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan
Labuhan Tahun 2009. Skripsi FKM USU. Medan
Singarimbun, M. 1988. Kelangsungan Hidup Anak. Gadjah Mada University Press:
Yogyakarta
Sukarmin, S. R. 2009. Asuhan Keperawatan pada Anak.Graha Ilmu : Yogyakarta
Supariasa, N.D.I, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta
Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 1985. Epidemiologi dan Kontrol Penyakit yang Ditularkan Melalui
Udara.Majalah Kesehatan Masyarakat. Tahun XV No.7
Cicih, L. H.M. 2011. Pengaruh Perilaku Ibu terhadap Status Kesehatan Anak
Baduta di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Sari Pediatri. Vol. 13, No. 1
DepkesRI. 1998.Pedoman Program
Pneumonia pada Balita. Jakarta
P2
ISPA
untuk
Penanggulangan
Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) dan Pneumonia pada Balita. Jakarta
Depkes RI. 2002. Pedoman Operasional Program Imunisasi. Jakarta
Depkes RI. 2004. Keluarga Sadar gizi Mewujudkan Keluarga Cerdas dan
Mandiri.Jakarta
Depkes RI. 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta
Depkes RI. 2007. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas
pelayanan kesehatan. Jakarta
Depkes RI. 2007. Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita. Dirjen PP & PL.
Jakarta.
Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia 2009. Jakarta
Dinkes Provsu. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012.
Medan
Djaja, S. 2000. Prevalensi Pneumonia Dan Demam Pada Bayi Dan Anak Balita,
SDKI 1991, 1994, 1997. Buletin Penelitian Kesehatan. Vol.26, No.4
Gibney, M.J. 2008. Gizi Kesehatan Masyarakat. Penerbit EGC : Jakarta
Hartriyanti, Y dan Triyanti. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT.
RajaGrafindo Persada : Jakarta
Triton. 2006. Mengasuh dan Perkembangan Balita. Oryza : Yogyakarta
Tupasi et al, 1998. Determinants of Morbidity And Mortality Due to Acute
Respiratory Infections: Implications of Intervention. The Journal Of
Infectious Disease, Vol. 157 ( No 4).
Valentina. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Batita di Kelurahan Glugur
Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011. Skripsi FKM USU.
Medan
WHO. 2002. Penanganan ISPA pada Anak di Rumah Sakit Negara
Berkembang. Pedoman untuk Dokter dan Petugas Kesehatan Senior.
Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta
WHO dan UNICEF.2003.Global Strategy of Infant and Young Child Feeding.
Geneva, Switzerland
WHO.
2013. MDG 4 : reducechildmortality.http://www.who.int/topics/
millennium_development_goals/child_mortality/en/ diakses tanggal 17 April
2014
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian studi analitik observasional dengan
menggunakan desain kasus kontroldengan cara memilih dan membandingkan kasus
(yang menderita ISPA) dan kontrol (yang tidak menderita ISPA) untuk mengetahui
hubungan status gizi, pemberian ASI eksklusif, status imunisasi dasar dengan
kejadian ISPA pada baduta. Dalam penelitian studi kasus kontrol, dibuat alur
penelitian sebagai berikut :
Faktor Resiko (+)
Status Gizi Tidak Baik,
Tidak ASI Eksklusif, Status
Imunisasi Tidak Lengkap
Kasus
(menderita ISPA)
Faktor Resiko (-)
Status Gizi Baik, ASI
Eksklusif, Status Imunisasi
Lengkap
Faktor Resiko (+)
Status Gizi Tidak Baik,
Tidak ASI Eksklusif, Status
Imunisasi Tidak Lengkap
Kejadian
ISPA
Kontrol
(tidak menderita ISPA)
Faktor Resiko (-)
Status Gizi Baik, ASI
Eksklusif, Status Imunisasi
Lengkap
Gambar 2. Rancangan PenelitianStudi Kasus Kontrol
3.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Glugur
DaratKota Medan dengan pertimbangan:
1.
Puskesmas Glugur Darat memiliki wilayah kerja yang cukup luas dengan
karakteristik penduduk yang bervariasi.
2.
Puskesmas Glugur Darat memiliki fasilitas rawat inap dan merupakan
puskesmas
rujukan serta mempunyai bagian rekam medik yang memiliki
pencatatan kartu
status pasien, dan terdapat data yang dibutuhkan dalam
penelitian.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan Agustus
2014.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
1.
Populasi Kasus
Populasi kasus dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang menderita ISPA
berusia 12-24 bulan yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Glugur Darat dan
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.
2.
Populasi Kontrol
Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang tidak menderita
ISPA berusia 12-24 bulan yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.
3.3.2 Sampel
1.
Sampel Kasus
Sampel kasus dalam penelitian ini adalah anak yang menderita ISPA berusia 12-
24 bulan yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Glugur Darat dan berada
dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat, yaitu 30 orang.
Kriteria inklusi dari sampel kasus, yaitu :
a. anak usia 12-24 bulan
b. menderita ISPA berdasarkan data Puskesmas Glugur Darat dan berada dalam
wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat
c. responden,yaitu ibu/wali anak bersedia menjadi subyek penelitian.
Kriteria eksklusi dari sampel kasus, yaitu :
a. anak usia 12-24 bulan menderita penyakit/kelainan bawaan dari lahir
b. tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berada dalam wilayah
kerja
2.
Puskesmas Glugur Darat
Sampel Kontrol
Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah anak yang tidak menderita ISPA
berusia 12-24 bulan yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat.
Sampel diambil sebanding dengan jumlah sampel kasus dengan perbandingan 1:1,
maka jumlah kontrol sebanyak 30 orang.
Kriteria inklusi dari sampel kontrol, yaitu :
a. anak usia 12-24 bulan
b. tidak menderita ISPA dan berada dalam wilayah kerja Puskesmas
GlugurDarat
c. responden, yaitu ibu/wali anak bersedia menjadi subyek penelitian.
Kriteria eksklusi dari sampel, yaitu :
a. tidak memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berada dalam wilayah
kerja Puskesmas Glugur Darat
3.
Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini berdasarkan kriteria inklusi dan
eksklusi. Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subyek penelitian pada
populasi target dan pada populasi terjangkau. Kriteria eksklusi adalah subyek yang
memenuhi kriteria inklusi yang harus dikeluarkan dari penelitian karena pelbagai
sebab (Sastroasmoro, 2010). Responden dalam penelitian ini adalah ibu/wali baduta
yang terpilih sebagai sampel kasus dan kontrol.
Selain berdasarkan kriteria diatas, pemilihan kontrol disesuaikan dengan bulan
kejadian kasus dan dengan memperhatikan matching keberadaan perokok dalam
rumah. Matching dilakukan untuk mengurangi bias penelitian dan memperkecil
faktor resiko ISPA pada baduta.
3.4
1.
Metode Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada ibu
baduta menggunakan kuesioner, meliputi karakteristik responden (umur,
pekerjaan, pendidikan), karakteristik baduta (umur, tanggal lahir, jenis kelamin),
berat badan, riwayat pemberian ASI, status imunisasi dasar, dan kejadian
ISPA.
2.
Data Sekunder
Data Sekunder meliputi gambaran umum wilayah penelitian, profilpuskesmas,
data baduta penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat,dan
sumber-sumber lain yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian.
3.5
1.
Variabel dan Defenisi Operasional
Variabel terikat (dependen)
Kejadian ISPA pada anak adalah penyakit yang pernah atau sedang dideritaoleh
anakdalam satu bulan terakhir dengan gejala batukdan atau pilek, disertai
demam dan telah didiagnosa oleh dokter.
2.
Variabel bebas (independen)
a. Status Gizi
Status gizi adalah keadaan baduta yang ditentukandenganmelakukan
pengukuran antropometri, yaitu berat badan menurut umur sesuai standar
WHO-Anthro 2005. Berat badan dan umur baduta yang diambil adalah berat
badan dan umur pada saat penelitian dilakukan.
b. Pemberian ASI Eksklusif
Pemberian ASIeksklusif adalah ada atau tidak adanya ibu memberikan ASI
kepada
baduta
sejak
lahir
makanan/minuman tambahan.
sampai
usia
6
bulan
tanpa
adanya
c. Status Imunisasi Dasar
Status imunisasi dasar adalah keadaan lengkap atau tidak lengkapnya
vaksinasi yang sudah didapatkan oleh baduta sesuai dengan batas waktu
pemberian, usia, dan frekuensi mendapatkannya (BCG 1x :0-11 bulan,
DPT 3x :2-11 bulan, polio 4x :0-11 bulan, campak 1x :9-11 bulan, hepatitis B
3x : 0–11 bulan).
3.6
1.
Aspek Pengukuran
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Kejadian ISPA diukur dengan menggunakan kuesioner dan dikategorikan
sebagai berikut :
- ISPA (batuk dan atau pilek, disertai demam atau tidak)
- Tidak ISPA (apabila tidak terdapat salah satu dari tanda-tanda diatas)
2.
Status Gizi
Status gizi diukur dengan menggunakan indikator berat badanmenurutumur
(BB/U) melalui penilaian nilai Z-score sesuai baku rujukan WHO-Anthro
2005.Data berat badan diperoleh dari hasil penimbangan di posyandu atau
puskesmas,sedangkan umur dan jenis kelamin diperoleh dari KMS dan
wawancara langsung denganibu/wali baduta, dikategorikan atas :
- Tidak Baik, bila :
nilai Z-Score terletak antara -3 SD≤Z 54 tahun
Total
Kasus
Kontrol
Jlh
%
Jlh
%
5
19
3
0
3
13,3
63,3
13,3
0
10,0
6
15
8
1
0
20,0
50,0
26,7
3,3
0
30
100,0
30
100,0
Karakteristik Responden
2. Pendidikan Ibu / Wali
Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD
SD
SMP
SMA
Akademi / PT
Total
3. Pekerjaan Ibu / Wali
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pegawai Swasta
Pegawai Negeri
Total
4. Keberadaan Perokok dalam Rumah
Tidak Merokok
Merokok
Total
Kasus
Kontrol
Jlh
%
Jlh
%
1
5
3
16
5
30
3,3
16,7
10,0
53,3
16,7
100,0
0
1
8
19
2
30
0
3,3
26,7
63,3
6,7
100,0
24
2
4
0
30
80,0
6,7
13,3
0
100,0
25
3
1
1
30
83,3
10,0
3,3
3,3
100,0
5
25
30
16,7
83,3
100,0
5
25
30
16,7
83,3
100,0
Tabel 4.5. diatas menunjukkan bahwa jumlah responden terbesar berada pada
golongan umur 25-34 tahun, yaitu pada kelompok kasus sebanyak 19 orang (63,3%)
dan pada kelompok kontrol sebanyak 15 orang (50%). Pendidikan terakhir responden
yang terbanyak adalah pada jenjang SMA, yaitu pada kelompok kasus sebanyak 16
orang (53,3%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 19 orang (63,3%). Sebagian
besar responden adalah ibu rumah tangga, yaitu pada kelompok kasus sebanyak 24
orang (80%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 25 orang (83,3%). Keberadaan
perokok dalam rumah responden pada kelompok kasus dan kontrol sebanyak 25
orang (83,3%). Tidak ada perbedaan yang signifikan antara baduta yang memiliki
perokok dalam rumah atau tidak pada kelompok kasus maupun kontrol karena
keberadaan perokok dalam rumah merupakan kriteria matching.
4.2.2 Karakteristik Anak
Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh anak usia 12-24 bulan yang
berada dalam wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat. Sampel penelitian ini sebanyak
60 orang, yaitu kasus 30 orang dan kontrol 30 orang, yang dapat dilihat pada tabel
4.6. sebagai berikut :
Tabel 4.6.
Karakteristik Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Glugur Darat
Kasus
Kontrol
Karakteristik Anak
Jumlah
%
Jumlah
%
1. Kelompok Umur
12 – 18 bulan
19 – 24 bulan
18
12
60,0
40,0
18
12
60,0
40,0
Total
30
100,0
30
100,0
2. Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
12
18
40,0
60,0
17
13
56,7
43,3
Total
30
100,0
30
100,0
Tabel 4.6. diatas menunjukkan bahwa anak yang paling banyak menderita
ISPA adalah yang berumur 12-18 bulan, yaitu 18 orang (60%) dan jenis kelamin
perempuan lebih banyak terkena ISPA daripada laki-laki, yaitu sebanyak 18 orang
(60%). Sedangkan pada kelompok kontrol, yang paling banyak tidak terkena ISPA
juga yang berumur 12-18 bulan, yaitu 18 orang (60%) dan jenis kelamin laki-laki
lebih banyak tidak terkena ISPA dibandingkan perempuan, yaitu sebanyak 17 orang
(56,7%).
4.3
Analisis Bivariat
4.3.1 Hubungan Variabel Independen terhadap Kejadian ISPA
Hasil analisis bivariat yang dilakukan antara variabel independenterhadap
kejadian ISPA antara kelompok kasus dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel
4.7. sebagai berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Proporsi Kasus dan Kontrol Berdasarkan Variabel
Independen, Nilai ρ, Odds Ratio dengan 95% Confidence Interval pada
Anak Usia 12-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
Variabel Independen
Kasus
Kontrol
n
%
X2/
(ρ-value)
OR/(CI 95%)
N
%
Status Gizi
Tidak Baik
Baik
Total
12
18
30
40,0
60,0
100,0
5
25
30
16,7
83,3
100,0
4,022 /
(0,045)*
3,333
(0,998–11,139)
Pemberian ASI
Tidak ASI Eksklusif
ASI Eksklusif
23
7
76,7
23,3
15
15
50,0
50,0
4,593 /
(0,032)*
3,286
(1,085–9,952)
30
100,0
30
100,0
11
19
36,7
63,3
4
26
13,3
86,7
4,356 /
(0,037)*
3,763
(1,038–13,646)
30
100,0
30
100,0
Total
Status Imunisasi
Tidak Lengkap
Lengkap
Total
Ket: * = signifikan
4.3.2 Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ=0,045 artinya terdapat
hubunganyang bermakna status gizi dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut
yaitu anak usia 12-24 tahun yang memiliki status gizi tidak baik secara bermakna
proporsinya lebih tinggi pada kasus (40%) dibandingkan dengan kontrol (16,7%).
Nilai OR=3,333 (CI 95%: 0,998 -11,139), menunjukkan bahwa anak usia 12-24 bulan
yang
menderita
ISPA
kemungkinan
3,3
kali
status
gizinya
tidak
baikdibandingkandengan anak usia 12-24 bulan yang tidak menderita ISPA pada
tingkatkepercayaan 95% diyakini nilai OR berada pada interval 0,998 -11,139.
4.3.3 Hubungan Pemberian ASI dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ=0,032 artinya terdapat
hubungan yangbermakna antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian ISPA,
yaitu anak usia 12 24 bulan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif secara bermakna
proporsinya lebih tinggi pada kasus (76,7%) dibandingkan dengan kontrol (50%).
Nilai OR=3,286(CI95%: 1,085 – 9,952), menunjukkan bahwa anak usia 12-24 bulan
yang menderita infeksi saluran pernapasan akut kemungkinan besar 3,2 kali tidak
mendapat ASI eksklusif dibandingkan dengan anak usia 12-24 bulan yang tidak
menderita infeksi saluran pernapasan akut, pada tingkat kepercayaan 95% diyakini
nilai OR berada pada interval 1,085 – 9,952.
4.3.4 Hubungan Status Imunisasi Dasar dengan Kejadian ISPA
Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh nilai ρ=0,037, artinya terdapat
hubunganbermakna status imunisasi dengan kejadian ISPA, yaitu proporsi anak usia
12-24tahun yang status imunisasinya tidak lengkap secara bermakna lebih tinggi pada
kasus (36,7%) dibandingkan dengan kontrol (13,3%). Nilai OR=3,763(CI 95%: 1,038
– 13,646), menunjukkan bahwa anak usia 12-24 tahun yang menderita
ISPAkemungkinan besar 3,7 kali imunisasinya tidak lengkap dibandingkan dengan
anakusia 12-24 tahun yang tidak ISPA pada tingkat kepercayaan 95% diyakini nilai
OR berada pada interval 1,038 – 13,646.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Gambaran Kejadian ISPA pada Anak Usia 12-24 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Glugur Darat
Usia anak bawah dua tahun (baduta) merupakan usia yang sangat menentukan
perkembangan seorang anak di masa depan. Masa baduta adalah masa kritis dalam
kesehatan dan masa emas dalam pertumbuhan otak. Namun, usia baduta juga
merupakan usia yang rentan terhadap penyakit yang dapat mengakibatkan kematian.
Sebagian besar penyebab kesakitan dan kematian tersebut dikarenakan penyakit
seperti ISPA, diare, malaria, campak, dan malnutrisi (Cicih, 2011).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dapat berlangsung sampai 14 hari
yang secara klinis tanda dan gejala akut akibat infeksi terjadi di setiap bagian saluran
pernapasan tidak lebih dari 14 hari (Depkes RI, 1998). Periode Prevalence ISPA di
Sumatera Utara adalah sebesar 10,9% (Kemenkes, 2013). Pada tahun 2012,
prevalensi ISPA di Medan mencapai 25,5% dan berada di urutan kedua sebagai kota
yang memiliki prevalensi ISPA tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Sumatera
Utara (Dinkes Provsu, 2013).
Hasil penelitian pada tabel 4.6.menunjukkan bahwa proporsi anak usia 12-24
bulan yang mengalami ISPA lebih banyak berjenis kelamin perempuan(60%)
sedangkan proporsi anak usia 12-24 bulan yang mengalami ISPA yang berjenis
kelamin laki-laki sebesar 40%. Meskipun secara keseluruhan di negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia masalah ini tidak terlalu diperhatikan, namun ada
penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan prevalensi ISPA terhadap jenis
kelamin tertentu. Penelitian Koch (2003) di Negara Denmark menunjukkan bahwa
angka kesakitan ISPA pada anak perempuan lebih tinggi daripada laki-laki sering
pada anak usia kurang dari 2 tahun.
Hasil penelitian ini pada tabel 4.5. menunjukkan bahwa pada baduta yang
menderita ISPA maupun tidak menderita ISPA memiliki perokok dalam rumah
(83,3%). Paparan asap rokok merupakan penyebab signifikan masalah kesehatan
seperti ISPA pada anak. Namun pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang
signifikan karena keberadaan perokok dalam rumah merupakan kriteria matching.
5.2
Hubungan Status Gizi dengan Kejadian ISPA
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan
dan kesejahteraan manusia. Status gizi dapat mempengaruhi kekebalan tubuh seorang
balita.Gizi kurang terutama kurang energi, vitamin A, Zn, dan Fe menyebabkan masa
bayi dan masa dini anak-anak sering mendapat penyakit infeksi(Hartriyanti, 2007).
Hasil penelitian pada tabel 4.7. menunjukkan bahwa proporsi anak usia 12-24
bulan yang memiliki status gizi tidak baikpada kelompok kasus sebesar 40,0% dan
kontrol 16,7%. Sedangkan proporsi anak usia 12-24 bulan yang memiliki status gizi
baikpada kelompok kasus sebesar 60,0% dan kontrol 83,3%. Berdasarkan analisis
statistik dengan uji Chi Square,diperoleh nilai ρ=0,045 (ρ