Latar Belakang Perancangan Sistem Verifikasi Keanggotaan Dengan Kartu Cerdas Nirkontak Berbasis Arduino Mega 2560

1 4 BAB I PENDAHULUAN

4.1 Latar Belakang

Suatu organisasi atau lembagamemiliki anggota sebagai unsur organisasinya. Anggota memiliki hak dan tanggung jawab yang harus dipenuhi. Tanggung jawab anggota adalah menjalankan tugas yang telah diberikan oleh organisasi. Sedangkan hak yang didapatkan oleh anggotadiantaranya adalah mendapatkan berbagai izin akses, mendapatkan izin penggunaan fasilitas serta mendapatkan pelayanan dari organisasi. Hak-hak anggota tersebut telah ditetapkan dan disepakati oleh organisasi atau lembaga yang terkait. Semakin besar suatu organisasi maka semakin banyak jumlah anggota.Anggota organisasi akan fokus untuk melakukan pekerjaannya masing- masing sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.Banyaknya kesibukan kerja yang berlangsung dalam organisasi akan menyebabkan tingkat konsentrasi anggota terhadap pekerjaannyameningkat.Hal tersebut memungkinkan anggota satu dengan lainnya tidak saling mengenal sehingga tidak menutup kemungkinan anggota tidak mengetahui bahwa ada orang lain yang bukan anggota telah bergabung dan menyelinap sebagai anggota organisasi. Apabila hal tersebut terjadi maka akan merugikan pihak organisasi karena hak-hak anggota yang seharusnya diperuntukkan hanya bagi anggota dapat digunakan oleh orang lain yang bukan bagian dari anggota. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan sistem yang bertugas untuk melindungi hak-hak anggota Universitas Sumatera Utara 2 dengan memverifikasi status keanggotaannya sehingga diketahui apakah orang tersebut terdaftar sebagai anggota organisasi atau tidak. Sistem verifikasi keanggotan yang dirancang bertindak sebagai pengendali atau pengontrol anggota dalam mendapatkan hak akses, hak guna ataupun hak pelayanan. Sistem ini dirancang dengan menggunakan kartu cerdas nirkontak contactless smart card. Kartu ini menyimpan serangkaian serial ID yang dapat dijadikan sebagai objek verifikasi. Kartu ini juga digunakan sebagai kartu identitas anggota. Untuk memastikan pemilik kartu adalah pemilik yang sebenarnya maka diperlukan suatu data besaran fisik seseorang yang dapat disimpan didalam kartu identitas sebagai objek kepemilikankartu. Teknologi biometrik dapat menjadi alternatif untuk mengolah data besaran fisik seseorang. Biometrik sendiri dikenal sebagai teknologi untuk mengidentifikasi seseorang melalui karakteristik fisik maupun tingkah laku yang berbeda satu sama lain seperti sidik jari, retina, suara, wajah, iris dan sebagainya[1]. Jenis biometrik yang populer digunakan adalah jenis biometrik sidik jari finger print karena memiliki performa serta keunikan yang baik[2]. Sidik jari memiliki pola-pola yang khas yang disebut sebagai minutiae. Jumlah dan letak minutiae pada setiap orang berbeda-beda sehingga dapat dijadikan pembeda antara orang yang satu dengan yang lain. Sistem ini akan bekerja dengan beberapa tahap. Tahapan pertama adalah registrasi. Registrasi dilakukan oleh administrator ke calon anggota dengan caramenginput informasi data pribadi , informasi ID kartu serta sebagian informasi sidik jari ke databaseanggota. Tahapan kedua adalah verifikasi, verifikasi dilakukan dengan cara mentap kartu ke reader kemudian sistem akan Universitas Sumatera Utara 3 memverifikasi anggota tersebut dan memunculkan profil pribadinya melalui layar komputer.

4.2 Rumusan Masalah