24
Definisi-definisi diatas memperlihatkan bahwa ada 2 konsep tentang pendapatan sebagai berikut.
a Konsep Pendapatan yang memusatkan pada arus masuk inflow aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan. Pendekatan ini
menganggap pendapatan sebagai inflow of net asset. b Konsep Pendapatan yang memusatkan perhatian kepada penciptaan
barang dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya, jadi pendekatan ini menganggap pendapatan sebagai outflow of good
and services Hendriksen, 2000: 354.
Keberhasilan dalam usaha dagang dapat dilihat dari pencapaian tingkat
pendapatan atau laba yang diperoleh. Pendapatan dapat dikatakan sebagai hasil yang diperoleh oleh pedagang dengan adanya transaksi penjualan pada
waktu tertentu setelah dikurangi biaya sebagai pengeluaran Nusaibah, 2008 : 13.
5. Pengaruh Antara Modal Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang
Modal kerja yang ada harus dapat atau mampu membiayai pengeluaran atau
operasi perusahaan sehari-hari, karena dengan modal kerja yang cukup akan menguntungkan pedagang, disamping itu memungkinkan bagi pedagang
untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan tidak mengalami kesulitan keuangan.
“Apabila sumber modal kerja lebih besar dari pada penggunaan, berarti ada kenaikan modal kerja. Sebaliknya apabila penggunaannya lebih
kecil, berarti penurunan modal kerja ” Riyanto dan Indriyo : 2008.
Besar kecilnya modal kerja yang dipergunakan dalam usaha tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh pedagang kaki lima. Agar
25
usaha dagangnya berjalan dengan baik, diperlukan modal dagang yang cukup memadai. Modal yang besar akan memungkinkan jumlah persediaan barang
dagang yang akan dijual semakin banyak. Hal ini memungkinkan akan turut mempengaruhi tingkat pendapatan pedagang kaki lima.
“Kekurangan modal kerja bagi sebagian pedagang akan sangat membatasi kemampuan
mengadakan persediaan barang yang cukup ” Sari, 2005 : 33.
6. Pengaruh Jumlah Jam Kerja Terhadap Pendapatan Pedagang
Bustanul 2002 : 15, mengemukakan secara umum dapat diasumsikan bahwa “semakin banyak jam kerja yang digunakan, berarti semakin produktif”. Hal
ini berarti dengan jumlah jam kerja yang panjang secara tidak langsung akan membuat pekerjaan semakin produktif, dan dengan bekerja secara produktif
diharapkan menghasilkan pendapatan yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman dalam Nusaibah 2008
bahwa “pendapatan harus didapatkan melalui aktivitas produktif. Lamanya jam kerja yang ditempuh
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan”.
7. Penelitian yang Relevan
Bagian ini mengungkapkan beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini, baik sebagai latar belakang atau sebagai
pembahasan lebih lanjut. Pertama menurut Sari dengan judul Hubungan Antara Jumlah Jam Kerja dan Jumlah Modal Kerja dengan Pendapatan
26
Pedagang Makanan Kaki Lima Pasar Talang Padang Kabupaten Tanggamus tahun 2004. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui.
a Semakin tinggi jumlah jam kerja yang digunakan pedagang, maka akan semakin tinggi pendapatan mereka. Hal ini dapat dilihat dari
jumlah jam kerja tertinggi dari pedagang nasi yaitu berkisar 9 sampai 10 jam perhari dengan pendapatan tertinggi juga diperoleh pedagang
nasi yaitu sebesar Rp 22.500,00 perhari. Dibuktikan melalui hipotesis pertama, ternyata Ha diterima dan Ho ditolak dengan koefisien
korelasi sebesar 0,7886. Dan untuk mengetahui tingkat
hubungan kedua variabel tersebut digunakan uji t dan diperoleh 8,69
2,01. Kriteria pengujian hipotesis tolak Ho jika
.
b Semakin tinggi modal kerja yang digunakan pedagang makanan di kaki lima untuk berdagang, maka akan semakin tinggi pula
pendapatan mereka. Hal ini dapat dilihat dari modal kerja tertinggi dari pedagang nasi yaitu sebesar Rp 200.000,00 perminggu dengan
pendapatan tertinggi juga diperoleh pedagang nasi yaitu sebesar Rp 25.500,00 perhari. Hal ini dibuktikan melalui hipotesis kedua, ternyata
Ha diterima dan Ho ditolak dengan koefisien korelasi sebesar
0,746. Dan untuk mengetahui tingkat hubungan kedua variabel tersebut digunakan uji t dan diperoleh
12,23 2,01.
Kriteria pengujian hipotesis tolak Ho jika .
27
Kedua menurut Nusaibah dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Jumlah Modal dan Lama Usaha terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima
Pada Unit Pasar Bambu Kuning Bandar Lampung tahun 2008. Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui.
a Bagi pedagang, modal usaha sangat penting artinya meskipun modal juga tetap mempunyai peranan yang tidak kecil artinya bagi
pengembangan usaha. Dengan demikian ada pengaruh jumlah modal terhadap pendapatan pedagang kaki lima. Dibuktikan dari t
hitung
sebesar 4,33 t
tabel
sebesar 1,67.
b Lamanya seseorang berusaha akan berpengaruh terhadap besar kecilnya pendapatan yang akan diterima, hal ini disebabkan karena
dengan adanya waktu seseorang berusaha, maka seorang pedagang tersebut akan memiliki bekal pengalaman dalam mempelajari pangsa
pasar, meraih simpati konsumen dan mengenali trend pasar saat-saat terbaru, sehingga akan mempengaruhi produktivitasnya berusaha yang
pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan pendapatan. Dibuktikan dari t
hitung
sebesar 4,33 t
tabel
sebesar 1,67. Dengan demikian ada pengaruh lama usaha terhadap pendapatan pedagang kaki
lima.
B. Kerangka Pikir
Seorang pedagang dalam melakukan usahanya akan selalu berpikir bagaimana cara mengelola input seefisien mungkin untuk memperoleh
produksi semaksimal mungkin dan memaksimumkan pendapatan. Namun
28
pendapatan dengan laba maksimal bukan satu-satunya tujuan utama didirikannya suatu usaha karena ada tujuan yang lainnya yaitu kontinuitas
usaha dan perkembangan usaha. Pendapatan itu sendiri diterima karena berbagai faktor produksi yang mendukung di antaranya modal kerja dan jam
kerja. Suatu usaha diperlukan pengelolaan dan pengawasan yang baik atas
penggunaan modal kerja. Hal ini dimaksudkan agar aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan keadaan usaha dan jumlah
permintaan di pasar sehingga dapat meningkatkan pendapatan. Modal kerja yang dimaksud dalam penelitian ini dialokasikan untuk pembelian bahan
baku atau bahan produksi yang digunakan pedagang kaki lima pasar Gadingrejo.
Adanya penyediaan modal kerja yang cukup baik itu dari modal sendiri ataupun dari pinjaman pemerintah akan membantu pedagang kaki lima
dalam menjalankan usahanya. Adanya modal kerja yang cukup sangat penting bagi pedagang kaki lima pasar Gadingrejo karena memungkinkan
usahanya tersebut untuk beroperasi dengan seekonomis mungkin. Disamping itu, pengelolaan satuan jam kerja juga perlu diperhatikan karena
pengelolaan satuan jam kerja pada pedagan kaki lima pasar Gadingrejo masih belum maksimal. Sehubungan dengan pengelolaan satuan jam kerja,
setiap pedagang hendaknya dapat melaksanakan ketentuan waktu kerja yang maksimal secara efektif dan efisien karena dengan jam kerja yang efektif dan
efisien tenaga kerja akan bekerja dengan baik dan lancar sesuai dengan
29
jadwal yang ditentukan. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat divisualkan pada Gambar 1. berikut ini.
Gambar 1. Pengaruh Modal dan Lama Jam Kerja Terhadap Tingkat Pendapatan
C. Hipotesis
Menurut Sudjana 2002:121, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dalam penelitian. Hipotesis pada penelitian ini sebagai berikut.
1. Ada pengaruh modal kerja terhadap pendapatan pedagang kaki lima pada unit
pelaksana teknis pasar Gadingrejo tahun 20122013. 2. Ada pengaruh lama jam kerja terhadap pendapatan pedagang lima pada unit
pelaksana teknis pasar Gadingrejo tahun 20122013. 3. Ada pengaruh modal kerja dan lama jam kerja terhadap pendapatan pedagang
kaki lima pada unit pelaksana teknis pasar Gadingrejo tahun 20122013.
Modal Kerja X
1
Lama Jam Kerja X
2
Tingkat Pendapatan Y
31
III. METODE PENELITIAN
Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode
penelitian, pendekatanrancangan penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan data, uji persyaratan
instrumen, uji persyaratan regresi linear ganda dan diakhiri teknik pengujian analisis data. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai
berikut.
A. PendekatanRancangan Penelitian
Metode sangat diperlukan dalam suatu penelitian, yaitu untuk menentukan data
penelitian, menguji kebenaran, menemukan, dan mengembangkan suatu pengetahuan, serta mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Metode penelitian
merupakan metode kerja yang dilakukan dalam penelitian, termasuk alat-alat apa saja yang digunakan untuk mengukur kemampuan mengumpulkan data serta
bagaimana penelitian di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif
dengan pendekatan survey yang mengambil sampel dari satu populasi. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
melukiskan keadaan obyek atau subyek penelitian seseorang, lembaga,
32
masyarakat, dan lain-lain. Sedangkan tujuan verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat pengaruh variabel-variabel dalam suatu populasi Sukardi, 2003:157.
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis Karlinger
dalam Riduwan, 2010 : 49. Berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu mempelajari pengaruh modal kerja dan lama jam kerja terhadap pendapatan pendapatan pedagang kaki
lima pada unit pelaksana teknis pasar Gadingrejo tahun 20122013. B. Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung
atau mengukur kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas Sudjana, 2002 : 213.
Suatu penelitian umumnya menjangkau populasi yang cukup besar. Dibalik itu biasanya peneliti mempunyai berbagai keterbatasan, sehingga sangat
jarang penelitian yang dilakukannya menjangkau seluruh populasi. Oleh karena itu banyak peneliti yang membatasi jumlah anggota populasi yang
33
diteliti. Meskipun demikian ada juga penelitian yang diberlakukan pada populasi, ini dilakukan bila populasi yang diteliti terbatas atau sedikit.
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang kaki lima yang berdagang di pasar Gadingrejo yang dapat ditemui peneliti pada observasi awal, dengan
jumlah pedagang kaki lima pasar Gadingrejo yaitu 138 pedagang.
2. Sampel