C. Alur Pikir
Keterangan : Suatu teknologi atau invensi yang bermanfaat sebaiknya segera mendapat
perlindungan hukum agar dapat agar menjamin adanya kepastian bahwa hak seseorang akan dilindungi oleh hukum dan teknologi yang telah diberi
perlindungan hukum dapat segera diproduksi sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh umat manusia. Maka Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001
tentang Paten menganut sistem pemberian Paten atas dasar permohonan Pasal 20 UU Paten, artinya suatu invensi yang ingin mendapat perlindungan harus
dimohonkan Paten. Dasar hukum mengenai pendaftaran paten terdapat di dalam Bab III UU Paten tentang Permohonan Paten. Suatu invensi dapat dimintakan
Patennya apabila memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan di dalam UU Paten, yaitu syarat administratif yang terdapat di dalam Pasal 20 sampai dengan
Pasal 24 UU Paten dan syarat substantif yang terdapat di dalam Pasal 44 Ayat 2 UU Paten. Suatu invensi, dalam hal untuk dapat segera digunakan dan
UU Paten Pendaftaran Paten
Syarat Administratif dan Syarat Substantif
Percepatan Paten Prosedur
Permintaan Paten
dimanfaatkan demi kepentingan orang banyak, dapat dimintakan percepatan Patennya, dengan syarat telah memenuhi ketentuan di dalam Pasal 42 Ayat 3
UU Paten.
III. METODE PENELITIAN HUKUM A. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
normatif. Pendekatan ini dipilih berdasarkan rumusan masalah yang diteliti berkenaan dengan pengaturan tentang pendaftaran paten sebagaimana diatur
dalam peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten dan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1991 tentang Tata
Cara Permintaan Paten. Selain itu, berkaitan juga dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan
Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkenaan dengan pemohon pengajuan paten, yaitu BPPT.
B. Jenis dan Tipe Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, yaitu meneliti ketentuan-ketentuan normatif yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan
yang menjadi dasar hukum Paten. Meskipun demikian, penelitian ini juga didukung dari data hasil wawancara untuk menambah jelas dan terang tentang
ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.