Vol. 10 No. 1 Maret 2009
o Sistem bisa menghitung nilai mahasiswa secara otomatis
berdasarkan 3 nilai yang diinputkan oleh 3 dosen penguji yang tersedia.
o Sistem bisa memberikan laporan nilai akhir mahasiswa
berikut daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan oleh dosen yang bersangkutan.
2. Non functional requirement
o Sistem dijalankan dengan database Mysql
o Sistem dijalankan pada lingkungan pemrograman berbasis
website sehingga script pemrograman yang digunakan adalah PHP
o Masing-masing dosen bisa melakukan login dari komputer
yang berbeda pada saat ujian berlangsung maksimal 3 dosen penguji sesuai dengan ketentuan jumlah dosen penguji dari
STMIK AMIKOM.
3. Rancangan Basis
Data
Untuk DSS yang akan dibangun dibuat beberapa tabel dengan struktur sebagai berikut :
1. Mahasiswa
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
Nim char 10
not null primary
Nama varchar 35
not null 2.
Dosen
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
Nik varchar 10
not null primary
Nama varchar 35
not null
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
3. Ujian
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
kd_ujian int not
null primary
Nim char 10
not null Judul text
not null
tgl_ujian date not null
Jam char 5
not null ruang
varchar 15 not null
penguji1 varchar 10
yes penguji2 varchar10
yes penguji3 varchar10
yes 4.
Presentasi
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
Id int not
null primary
auto_incremen t
kd_ujian int not
null Nik
varchar 10 not null
pertanyaan text yes
Hasil varchar 15
yes 5.
Penguasaan Materi
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
Id int not
null primary
auto_incremen t
kd_ujian int not
null Nik
varchar 10 not null
pertanyaan text yes
Hasil varchar 15
yes
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
6. Demo Program
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
Id int not
null primary
auto_incremen t
kd_ujian int not
null Nik
varchar 10 not null
pertanyaan text yes
Hasil varchar 15
yes 7.
Nilai
Column Name Data Type
Null Key
Defaul t
Extra
Id int not
null primary
auto_incremen t
kd_ujian int not
null Nik
varchar 10 not null
Nilai decimal not
null Bagian
varchar 35 not null
Adapun relasi tabel yang bisa dibentuk dari tabel-tabel tadi adalah :
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 1: Relasi Antar Tabel
Dalam bab ini akan dibahas menu-menu yang ada pada aplikasi DSS untuk penilaian ujian skripsi mahasiswa STMIK
AMIKOM Yogyakarta. Tampilan awal dari aplikasi seperti pada
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
gambar 2 . Pada halaman ini ada 4 menu utam yaitu master data, nilai, hasil ujian dan login dosen.
Gambar 2. halaman Utama DSS Pendadaran Skripsi
Pada menu master data dimasukkan dulu beberapa data yang harus disiapkan sebelum proses ujian pendadaran skripsi berlangsung.
Menu pertama yang harus diiisi adalah data mahasiswa. Pada menu ini diisikan Nomor Induk Mahasiswa dan Nama mahasiswa yang
mengambil ujian. Lihat gambar 3. Pada masing-masing periode ujian semua data mahasiswa peserta ujian periode itu dimasukkan melalui
form tersebut.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 3 : Form pengisian data mahasiswa yang ikut ujian
Langkah berikutnya adalah memasukkan semua dosen penguji pada tabel dosen penguji, dengan submenu data dosen.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 4: Form pengisian dosen penguji
Langkah berikutnya adalah membuat jadwal ujian skripsi dengan memilih submenu jadwal ujian. Akan tampil form pengisian jadwal
dengan tampilan seperti pada gambar 5.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 5 : Form pengisian jadwal ujian skripsi
Jika semua data telah diisikan. Maka data di submit melalui tombol submit. Selanjutnya untuk pelaksanaan ujian dilakukan. Dosen
penguji melakukan login dengan menggunakan inputan berupa NIK dosen dan NIM dari mahasiswa yang ujian. Sebagai contoh dosen
penguji dengan NIM 190302096 akan menguji mahasiswa dengan NIM 05.11.0793. Kemudian tekan login. Untuk ujian skripsi amikom
dosen penguji yang ditunjuk ada 3 orang, sehingga 3 orang dosen akan login untuk nama mahasiswa yang sama.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 6 : Form login dosen sebagai dosen penguji
Setelah berhasil masuk ke halaman login dosen, maka akan ditampilkan form khusus dosen penguji. Pada halaman ini ada
submenu presentasi untuk mencatat dan memberi nilai sesi presentasi yang dilakukan mahasiswa, menu demo program, untuk mencatat
pertanyaan yang diajukan dosen dan memberikan nilai sekaligus dan menu demo program untuk memberikan nilai dan daftar pertanyaan
saat mahasiswa mendemokan program aplikasinya. Gambar 7 adalah tampilan menu dosen penguji.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 7 Tampilan menu dosen penguji.
Pengujian dilakukan pertama kali dengan mengisi form presentasi seperti pada gambar 8. Dosen penguji menuliskan
pertanyaan yang berkaitan dengan subbab ujian presentasi maksimal 10 pertanyaan dan langsung memberikan nilai baik, cukup atau kurang
pada masing-masing pertanyaan yang diajukan. Kemudian dosen penguji memberikan nilai untuk subbab ujian ini dengan skor
maksimal 2 dan mengirim hasilnya ke server melalui tombol submit. Perhatikan gambar 8
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 8 : form pengujian subbab presentasi
Hal yang sama dilakukan juga untuk form penilaian penguasaan materi, caranya sama persis dengan pengisiian materi
ujian presentasi. Dengan nilai maksimal untuk bab ini adalah 5. Terakhir dilakukan pengujian untuk demo program mahasiswa.
Jika 3 materi ujian telah dilakukan, maka nilai masing-masing dosen bisa dilihat pada submenu nilai, dan bisa dicetak pada submenu cetak.
Seperti pada gambar 9. Tampilan nilai yang dikumpulkan mahasiswa dari dosen penguji pertama.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 9: Tampilan nilai yang dikumpulkan mahasiswa dari dosen penguji pertama.
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat dilihat dari versi printout hasil submenu cetak seperti pada gambar 10.
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Gambar 10: Hasil Print out pertanyaan pada bagian penguasaan materi
Penutup
Berdasarkan hasil pengembangan sistem pendukung penilaian ujian skripsi di STMIK AMIKOM Yogyakarta ini dapat disimpulkan
beberapa hal Pertama, aplikasi ini mempermudah penilain yang dilakukan oleh dosen penguji sekaligus memberi kemudahan dalam
menentukan nilai akhir untuk mahasiswa yang diuji. Kedua, Aplikasi ini mencatat histori pertanyaan sehingga pertanyaan apa saja yang
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
diajukan oleh 3 dosen penguji dapat direkap berikut kemampuan anak dalam menjawab. Ketiga, Nilai secara otomatios tersimpan dalam
server sehingga memudahkan administrasi data misalnya pengumuman nilai ujian skripsi ke mahasiswa.
Untuk penentuan nilai masing-masing sub pengujian yaitu presentasi, penguasaan materi dan demo program masih diinputkan
oleh penguji, dikemudian hari bisa dikembangkan model penilaian otomatis dari sejumlah pertanyaan yang diajukan kriteria yang bisa
dijawab baik, cukup atau kurang bisa langsung menentukan nilai untuk mahasiswa yang diuji.
Daftar Pustaka Turban, E, 1995, Decision Support System and Intelligence
System:Fourth Edition, Prentice Hall
http: anakbinus.blogsome.comcategory bahan-kuliahinformation-
technologydss diakses tanggal 7 mei 2008-05-07
http:bahankuliah.files.wordpress.com200804sim_4_dss.ppt diakses tanggal 7 mei 2008-05-07
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
STUDI KASUS TERHADAP PENYELESAIAN SISTEM PERSAMANAAN LINEAR
DENGAN ELIMINASI GAUSS Krisnawati
STMIK AMIKOM Yogyakarta
Abstraksi
Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear adalah metode eliminasi gauss. Metode ini bekerja
dengan melakukan operasi baris elementer terhadap matrik yang diperoleh dari system persamaan linear yang diketahui. Pada saat
implementasi dalam program ada kasus khusus yang arus ditangani, yaitu pada saat baris yang dijadikan acuan operasi baris elementer
ternyata bernilai 0. Penanganannya sederhana, proses membuat 0 digantikan dengan proses penukaran baris yang ternyata 0 tersebut.
Keyword : system persamaan linear, eliminasi gauss Pendahuluan
Persamaan linear adalah suatu persamaan yang pada saat digambar kurvanya berupa garis lurus. Sedangkan system persamaan linear
adalah suatu sistem yang didalamnya terdiri dari minimal 2 persamaan linear. Menyelesaikan persamaan linear sama artinya dengan mencari
titik potong antara persamaan-persamaan yang diketahui. Eliminasi Gauss merupakan salah satu metode untuk menyelesaikan
system persamaan linear. Diketahui sistem persamaan linear sebagai berikut:
a
11
x
1
+a
12
x
2
+a
13
x
3
+.....+a
1n
x
n
=a
1n+1
a
21
x
1
+a
22
x
2
+a
23
x
3
+.....+a
2n
x
n
=a
2n+1
................................................ a
n1
x
1
+a
n2
x
2
+a
n3
x
3
+.....+a
nn
x
n
=a
nn+1
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Sistem persamaan linear tersebut dituliskan dalam bentuk matrik sebagai berikut:
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
+ +
+
1 3
2 1
1 2
2 23
22 21
1 1
1 13
12 11
... ...
... ...
... ...
... ...
...
nn nn
n n
n n
n n
n
a a
a a
a a
a a
a a
a a
a a
a
Matrik dibawa kebentuk matrik satuan sehingga menjadi
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
+ +
+
1 1
2 1
1
1 ...
... ...
... ...
... ...
... 1
... 1
nn n
n
a a
a
Proses untuk membawa matrik asal ke matrik satuan menggunakan operasi baris elementer. Operasi baris elementer adalah:
1. Menjumlahmengurangi suatu baris dengan k kali baris yang
lain. k adalah konstanta real. 2.
Mengalikanmembagi suatu baris dengan k. k adalah konstanta real.
Cara ini banyak dipakai jika sistem persamaan linear diselesaikan secara manual. Tujuannya adalah untuk
mempersingkat bentuk persamaan.
Untuk mempermudah proses, matrik terlebih dahulu dibawa ke bentuk matrik segitiga atasbawah, kemudian ke bentuk matrik diagonal, dan
akhirnya ke matrik satuan. Pembahasan
1.
Ilustrasi Proses Pada Metode Eliminasi Gauss
Contoh: Diketahui sistem persamaan linear sebagai berikut:
3x + 2y + z = 0 2x + y + 3z = 2
x + 3y + 2z = 4
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
Sistem persamaan linear diatas memberikan matrik sebagai berikut:
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
4 2
3 1
2 3
1 2
1 2
3
Matrik diatas diubah menjadi matrik segitiga atas dengan proses sebagai berikut:
Baris ketiga dikurangi dengan ½ kali baris ke dua sehingga matrik menjadi :
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
3 2
1 2
5 2
3 1
2 1
2 3
Baris kedua dikurangi dengan23 baris pertama sehingga menjadi:
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− 3
2 1
2 5
2 3
7 3
1 1
2 3
Baris ketiga ditambah dengan 152 kali baris kedua sehingga menjadi:
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− 18
18 2
3 7
3 1
1 2
3
Matrik diatas sudah dalam bentuk matrik segitiga. Selanjutnya akan dibawa ke bentuk matrik diagonal dengan proses sebagai berikut:
Baris pertama dikurangi dengan 37 baris kedua, sehingga menjadi:
Vol. 10 No. 1 Maret 2009
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
18 18
2 3
7 3
1 7
6 7
15 3
Baris kedua dikurangi dengan 754 kali baris ketiga, sehingga menjadi:
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
−
18 18
3 1
3 1
7 6
7 15
3
Baris pertama ditambah dengan 457 kali baris kedua, sehingga menjadi:
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− −
− 18
18 3
1 3
1 3
3
Matrik sudah dalam bentuk matrik diagonal, akhirnya dibawa ke bentuk matrik satuan, dengan proses sebagai berikut:
Baris pertama dibagi dengan 3, baris kedua dibagi dengan -13 dan baris ketiga dibagi dengan 18 sehingga matrik menjadi:
⎥ ⎥
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎢ ⎢
⎣ ⎡
− 1
1 1
1 1
1
2. Implementasi Metode Eliminasi Gauss dengan Matlab