Metode Penelitian PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR UNTUK IRIGASI DI KABUPATEN SLEMAN | Listyawati | Mimbar Hukum 16151 30699 1 PB
147
Listyawati dan Suharsono, Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber Daya Air untuk Irigasi
5
Tambak adalah kolam ikan yang diusahakandibudidayakan untuk usaha. Keberadaannya harus dilandasi oleh izin usaha secara tertulis dari pejabat yang berwenang, memiliki konstruksi dasar dan pematang, punya bentuk petakan, memiliki sudut tumpul, luas ideal 3000-5000 m
2
, mendapat air pasok yang bebas hama, punya saluran pengairan, memiliki unit tendon, memiliki petak pemeliharaan, dan memiliki petak
pengolahan limbah.
6
Subadi, 2009, Desentralisasi Penguasaan dan Pendayagunaan Tanah Kawasan Hutan di Jawa: Antara Harapan dan Kenyataan, Hasil
Penelitian, Hibah Bersaing Perguruan Tinggi DP2M Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2009, hlm. 16.
tinggi. Konsekuensi dari adanya kebebasan dalam menentukan jenis usaha tani ini memberikan
kontribusi terjadinya konlik kepentingan antar pemangku kepentingan stakeholders, seperti
yang terjadi di Kecamatan Minggir Kabupaten Sleman antara petani tanaman pangan dengan
petani tambak
5
dan di Kecamatan Turi antara petani tanaman pangan dengan pekebun salak
dan peternak. Demikian pula di Kecamatan Cangkringan terjadi konlik antara petani tanaman
pangan dengan petani tambak. Faktor lemahnya
pengawasan dan pengendalian dapat dipastikan merupakan penyebab terjadinya berbagai konlik
tersebut.
Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, urusan irigasi diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No. 6 Tahun 2010 tentang Irigasi, sedangkan di
Kabupaten Sleman aturan hukum urusan irigasi
masih berupa rancangan peraturan daerah tahun 2008.
Dengan diundangkannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
serta peraturan pelaksanaan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah
KabupatenKota, maka
kewenangan dalam pengelolaan sumber daya air dilaksanakan sepenuhnya oleh pemerintah
daerah setempat. Desentralisasi tersebut akan berimplikasi pada: konlik perundang-undangan
conlict of norm; konlik kewenangan conlict of authority; konlik ekonomi kerakyatan dengan
ekonomi liberal kapitalis conlict of economic;
euforia peningkatan pendapatan asli daerah PAD; munculnya primordialisme kedaerahan.
6
Dengan demikian, maka unsur pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya air untuk
irigasi perlu dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk mengeliminir berbagai konlik tersebut
sekaligus dalam rangka menciptakan pemerintahan
yang baik good governance.
Berdasarkan uraian di atas, maka permasa- lahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini
adalah: 1. bagaimanakah pelaksanaan pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan sumber daya air untuk irigasi di Kabupaten Sleman?
2. kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi baik oleh pemerintah maupun masyarakat
dalam melaksanakan
pengawasan dan
pengendalian pemanfaatan sumber daya air untuk irigasi di Kabupaten Sleman?
3. bagaimanakah cara mengatasi kendala- kendala tersebut?