124
b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.
5 Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat 2
huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.
Pasal 9 3
1 Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan
sudah kadaluwarsa dapat dihapuskan. 2
Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi Daerah yang sudah kadaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat 1 .
3 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah
kadaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB I X TAT A CARA P ENGURANG AN DAN PE MBEBASAN RETRI BUSI
Pasal 9 4
1 Bupati dapat memberikan pengurangan atau pembebasan Retribusi.
2 Pemberian pengurangan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dengan memperhatikan permohonan dari Wajib Retribusi sebagai akibat adanya kesalahan hitung dan atau kekeliruan penerapan biaya pelayanan.
125
perusahaan yang tertimpa bencana alam, kerusakan fatal akibat adanya kerusuhan massal atau perusahaan yang mengalami kerugian yang dapat dibuktikan.
4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan dan pembebasan Retribusi diatur
oleh Bupati.
BAB X P E MBUKU AN DAN PE MERI KS AAN
Pasal 9 5
1 Bupati berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban Retribusi dalam rangka melaksanakan peraturan perundang-undangan tentang Retribusi Daerah.
2 Wajib Retribusi yang diperiksa wajib:
a. memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang
menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan objek Retribusi yang terutang;
b. memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dianggap
perlu dan memberikan bantuan guna kelancaran pemeriksaan; dan atau c.
memberikan keterangan yang diperlukan. 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemeriksaan Retribusi diatur dengan Peraturan Bupati.
BAB X I
126
P ENINJAU AN KE MBALI TARIF RETRI BUSI JASA U MUM
Pasal 9 6
1 Tarif Retribusi ditinjau kembali paling lama 3 tiga tahun sekali.
2 Peninjauan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan
memperhatikan indeks harga dan perkembangan perekonomian. 3
Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan tarif Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan Bupati.
BAB X II IN SENTIF P EMUNGUT AN
Pasal 9 7
1 Instansi yang melaksanakan pemungutan Retribusi dapat diberi insentif atas dasar
pencapaian kinerja tertentu. 2
Pemberian insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
3 Tata cara pemberian dan pemanfaatan insentif sebagaimana dimaksud pada ayat 1
mengacu pada ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
BAB X III