TUGAS PPKN NAMA AGRIN DWIYARA NINGTYAS K

TUGAS PPKN

NAMA : AGRIN DWIYARA
NINGTYAS
KELAS : XI IPA 7
ABSEN : 02

Hukum Adat Yang Bertolak Belakang di
Bali
Indonesia adalah negara yang akan kaya dengan Sumber Daya Alamnya,
tidak hanya itu tanah air kita ini adalah negara yang besar dan luas.
Wilayah Indonesia sendiri berbeda dengan negara-negara di benua afrika
dan eropa karena wilayah Indonesia terdiri dari 17.504 pulau, mulai dari
pulau kecil dan besar ada di Indonesia. Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan,

Sulawesi dan Irian Jaya adalah sebagian contoh dari pulau-pulau besar di
Indonesia sedangkan pulau Rote, Bawean, Komodo adalah sebagian contoh
dari pulau-pulau kecil yang ada Indonesia. Dengan jumlah pulau yang
sangat banyak dan letak geografisnya yang berbeda-beda membuat
Indonesia kaya akan suku. Hingga saat ini di Indonesia ada 1.340 suku yang
tersebar di Indonesia. Suku Jawa, Sunda, Melayu ada sebagian kecil contoh

dari suku-suku yang ada Indonesia. Dengan jumlah suku yang banyak itu
otomatis Indonesia menjadi negara yang akan kaya dengan budayanya
karena setiap suku memiliki ciri khas budayanya sendiri. Seperti suku
Papua disana ada banyak sekali budaya salah satunya baju adat suku
mereka adalah Koteka dan masih banyak lagi budaya di Indonesia. Dengan
banyaknya suku di Indonesia maka secara otomatis akan ada banyak sekali
hukum adat di Indonesia karena hukum adat setiap suku berbeda-beda
karena letak geografis, kepercayaan dan masih banyak lagi faktor yang
mempengaruhi.
Dengan banyaknya hukum adat di Indonesia bahkan di dunia maka para ahli
memiliki definisi hukum adat yang berbeda-beda. Salah satunya menurut
Prof. Dr. Supomo S.H. Dalam karangan beliau “Beberapa catatan mengenai
kedudukan hukum adat” beliau mengatakan bahwa hukum adat adalah
sebagai hukum yang tidak tertulis di dalam peraturan-peraturan legislatif
(unstatutory law) meliputi peraturan-peraturan hidup yang meskipun tidak
ditetapkan oleh yang berwajib, toh ditaati dan didukung oleh rakyat
berdasarkan atas keyakinan bahwasanya peraturan-peraturan tersebut
mempunyai ketaatan hukum. Sedangkan menurut Soekanto adalah “
keseluruhan adat yang ( yang tidak tertulis ) dan hidup didalam masyarakat
berupa kesusilaan, kebiasaan, dan kelaziman yang mempunyai akibat

hukum”. Sedangkan hukum adat Indonesia menurut Prof. M.M.
Djojodigoeno S.H adalah ugeran-ugeran (norma-norma kehidupan seharihari) yang langsung timbul sebagai pernyataan kebudayaan orang
Indonesia asli, tegasnya sebagai pernyataan rasa keadilannya dalam
hubungan pamrih. (Hubungan pamrih adalah hubungan antar orang dengan
sesamanya guna usaha memenuhi kepentingan = “bussines relations” ,
“zakelijke verhoudingen“). Dilihat dari definisi beberapa ahli tersebut saya
bisa membuat pengertian hukum adat sendiri, menurut saya hukum adat
adalah suatu aturan atau undang-undang yang tidak tertulis yang berisi
tentang mengatur kegiatan, tingkah-laku, pola kehidupan manusia yang
mempunyai akibat hukum dan selalu ditaati oleh orang yang bersangkutan.
Banyak budaya Indonesia yang bertentangan dengan hukum positif
Indonesia salah satunya adalah budaya di Bali yang bertentangan dengan
Undang-Undang no 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Kenapa
bertetntangan? Karena di Bali banyak perayaan acara adat di Bali yang
mana para pelakunya menggunakan baju adatnya terbuka, mungkin tidak
hanya di Bali yang budayanya melanggar undang-undang pornografi ada
budaya Jawa yang baju adatnya menggunakan baju terbuka bahkan di suku
Papua disana baju adatnya lebih terbuka contohnya koteka tetapi saya akan

lebih fokus ke budaya Bali. Waktu undang-undang pornografi ini belum

disahkan oleh pemerintah (masih menjadi RUU) banyak pihak yang pro dan
kontra. Pihak yang pro kebanyakan adalah dari ormas-ormas islam mereka
mendesak pemerintah untuk cepat mengesahkan undang-undang tersebut
karena pada waktu itu kasus video mesum Ariel dengan Luna Maya dan Cut
Tari sedang hangat-hangatnya, mereka mendesak agar Ariel dapat dijerat
dengan pasal undang-undang pornografi. Sedangkan pihak yang kontra
adalah kebanyakan para seniman karena mereka mengangap undangundang itu akan membatasi kreatifitas mereka dan membuat angka
pengangguran semakin tinggi. Seniman dari kota Jogja dan Pulau Bali
adalah yang paling banyak menolak dengan mengadakan demo. Para
seniman itu harus gigit jari karena undang-undang pornografi akhirnya
disahkan oleh pemerintah pada tanggal 28 November 2008 tetapi ada
angin segar buat para seniman tersebut pemerintah memberikan
pengecualian kepada terutama penduduk Pulau Bali, Jogja dan adat di
Indonesia karena dengan berbagai alasan. Saya akan membahasnya lebih
jelas kenapa pemerintah memberikan pengecualian kepada Pulau Bali.
Sebenernya banyak pasal-pasal di undang-undang pornografi yang bertolak
belakang dengan adat di Bali. Dalam di undang-undang pornografi
mengatakan “Pornografi adalah gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan,
suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh,
atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi

dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat”.
(pasal 1 ayat 1). Pertama jika kita melihat dari nilai seni. Jika kita pergi ke
Pulau Bali kita akan dengan mudah melihat hasil seni dari seniman Bali
yang berbau pornografi contohnya lukisan orang telanjang atau yang lebih
banyak di pasar-pasar tradisional Bali adalah banyak souvernir yang
berbentuk alat kelamin laki-laki dan itu semua dijual dengan bebas bahkan
harganya terjangkau. Kedua jika kita lihat dari kegiatan penduduk Pulau
Bali itu pasti lekat dengan upacara adat atau acara kebudayaan. Jika
penduduk Bali melakukan kegiatan tersebut bisa dipastikan mereka akan
menggunakan baju yang terbuka termasuk anak-anak mereka juga
menggunakan baju yang terbuka, apalagi jika kita melihat di semua pantai
yang ada di Bali maka kita akan dengan mudah melihat para turis
mancanegara atau domestik berjemur yang hanya menggunakan bikini dan
mempertotonkan bentuk indah tubuh mereka. Warga di Bali sudah biasa
melihat kegiatan tersebut, jika dibandingkan dengan orang dari luar Pulau
Bali pasti mereka mengangap bahwa para wisatawan tersebut tidak punya
sopan santun. Bahkan tidak

hanya undang-undang pornografi yang mengecualikan Pulau Bali tetapi

undang-undang tentang lalu lintas yang pasalnya berisi harus menggunakan
helm yang berstandart nasional itu tidak berlaku asalkan para penduduk
Bali waktu mengendarai kendaraan roda dua (sepeda motor) harus
menggunakan udeng atau kopya dan mereka bertujuan mau beribadah
maka polisi tidak akan menilang mereka. Ketiga di Bali banyak diskotik
bahkan disana terutama di daerah Legian diskotik disana sangat banyak
hampir dipinggiran jalan itu terdapat diskotik. Padahal kita semua tahu di
diskotik itu adalah isinya minuman keras dan tidak bisa kita pungkiri bahwa
di diskotik setiap harinya ada penari striptise atau bahkan ada yang menari
dengan telanjang. Di dalam diskotik pula kita akan mudah melihat orang
melakukan kegiatan seks (kecuali hubungan intim) karena mereka
mengangap diskotik adalah tempat yang nyaman dan tepat untuk
melakukan kegiatan itu semua. Kita bisa melihat bahwa kegiatan di Bali itu
sangat banyak yang melanggar undang-undang pornografi tetapi kenapa
pemerintah memberikan pengecualian? Karena Pulau Bali adalah penghasil
devisa tertinggi Indonesia dalam bidang pariwisata. Banyak turis
mancanegara dan domestik yang lebih memilih berlibur disana dikarenakan
letak Bali yang ada di negara tropis (Indonesia termasuk negara yang
dilintasi oleh garis khatulistiwa) sehingga matahari di Indonesia salah
satunya dia Bali sangat disukai turis mancanegara terutama wisatawan dari

negara-negara yang iklimnya dingin. Menurut survey yang dibuat oleh
suatu lembaga mereka mengatakan wisatawan yang ada di Pulau Bali itu
terbanyak dari negara Australia dan diikuti oleh negara-negara lain
terutama negara yang beriklim dingin. Jika pemerintah tidak memberikan
pengecualian kepada Bali maka bisa dipastikan pendapatan (devisa) negara
mengalami penurunan yang sangat drastis karena para wisatawan
mancanegara memilih untuk tidak berlibur di Bali dengan alasan mereka
takut dipenjara atau berurusan dengan hukum karena mereka bisa
dipastikan akan melanggar hukum, ruang gerak mereka akan dibatasi tidak
seperti di negara mereka berasal terutama di negara-negara beriklim dingin
melakukan kegiatan seks (kecuali hubungan intim) di tempat umum,
berjemur di pinggir pantai tidak diatur oleh undang-undang (mereka bebas
melakukan kegitan tersebut kapan saja). Bahkan kebanyakan di negaranegara mereka memperbolehkan membuat film porno asalkan mematuhi
undang-undang yang dibuat oleh pemerintah. Jika Bali tidak diberi
pengecualian maka tidak hanya devisa negara yang turun drastis
pendapatan warga Pulau Bali pun juga akan turun drastis bahkan angka
penganguran di Bali akan meningkat banyak hotel-hotel yang tutup dan
investor asing akan meninggalkan Bali dan memilih berinvestor ke negara
lain. Selain itu menurut survey yang dilakukan oleh lembaga survey di dunia
Pulau Bali adalah tempat wisata nomer dua yang paling banyak dikunjungi

oleh wisatawan. Alasan yang kedua adalah di Bali sangat banyak seniman,
mulai dari seniman batu, seniman lukis, seniman tari, dan lain-lainnya dan
jika pemerintah tidak memberikan pengecualian tersebut maka bisa
dipastikan kreatifitas mereka akan dibatasi dan bisa saja para seniman itu

akan lari ke luar negeri dan mereka lebih memilih berkarya disana karena
mereka disana merasa lebih dihargai mulai dari pekerjann dan hasil seni
mereka. Selain itu turis mancanegara juga beranggapan bahwa Indonesia
itu ada di Bali bukan Bali yang ada Indonesia. Nilai-nilai ini lah yang
menjadi alasan kenapa pemerintah memberi pengecualian kepada Pulau
Bali apalagi kita harus ingat bahwa hutang negara kini bukan berkurang
melainkan malah bertambah semakin banyak sehingga pemerintah harus
mendapatkan devisa lebih banyak lagi untuk menutupi itu semua,
pemerintah juga mengamankan seniman yang ada di Bali agar mereka tidak
lari di luar negeri karena banyak seniman di Bali yang lebih terkenal di
mancanegara daripada di Indonesia. Hal ini malah menguatkan alasan
pemerintah untuk memberi pengecualian kepada Pulau Bali. Tetapi harus
diingat tidak semua kegiatan di Bali diberikan pengecualian. Jika kegiatan
tersebut tentang video porno, atau seks bebas dan dilakukan di tempat
umum maka pihak berwajib bisa menjerat mereka.

Dari tiga paragraf diatas saya dapat menyimpulkan bahwa hukum adat
adalah adalah suatu aturan atau undang-undang yang tidak tertulis yang
berisi tentang mengatur kegiatan, tingkah-laku, pola kehidupan manusia
yang mempunyai akibat hukum dan selalu ditaati oleh orang yang
bersangkutan. Negara Indonesia memiliki banyak sekali hukum adat karena
mereka memiliki banyak suku total ada 1.340 suku di Indonesia. Bali juga
memiliki hukum adat sendiri dan hukum adat di Bali diberi pengecualian
terhadap undang-undang pornografi karena jika tidak diberi pengecualian
maka devisa Negara Indonesia akan mengalami penurunan drastis bahkan
tidak hanya angka devisa yang turun drastis, angka pengangguran juga
akan naik secara drastis, para seniman di Pulau Bali akan lebih memilih
berkarya di luar negeri karena mereka berpendapat bahwa di luar negeri
profesi dan hasil karyanyna lebih dihargai. Ini lah nilai-nilai yang menjadi
tolak ukur pemerintah kenapa Pulau Bali diperlakukan khusus oleh
pemerintah tetapi kita harus ingat bahwa tidak semua hal diberi
pengecualian oleh pemerintah. Jika ada kasus video porno di Bali maka
pihak yang berwajib berhak dan pasti mengusut kasus itu.