Tugas PPKN Makalah Demokrasi Era Reforma

MAKALAH PENDIDIKAN
PANCASILA DAN
KEWARGANEGARAAN
DEMOKRASI PADA ERA
REFORMASI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………
1.1

Latar Belakang ……………………………………………….. 1 1

1.2

Rumusan Masalah ... …………………………………………. 2

1.3

Tujuan ……………………………………………...................

BAB II TINJAUAN TEORI …………………………………………


4
4

BAB III PEMBAHASAN…………………………
3.1

Pengertian demokrasi pancasila

4

3.2

Demokrasi pancasila pada era reformasi………………………...

7

3.3

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun


9

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………

11

4.1

Kesimpulan ……………………………………………………… 11

4.2

Saran …………………………………………………………….

11

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….

12


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Apakah demokrasi itu? Apakah negara ini sudah demokrasi? Sengaja
pertanyaan ini kami munculkan karena teman-teman mungkin sudah mengerti
dengan pertanyaan yang kami ajukan tersebut di atas. Karena kami punya
pandangan produk dan atribut yang berkaitan dengan demokrasi itu merupakan
produk luar negeri. Sedangkan negara kita sendiri tidak memiliki kejelasan yang
tepat tentang demokrasi itu sendiri. Lalu kalau kita melihat bentuk demokrasi
dalam struktur pemerintahan kita dari level negara, provinsi, kabupaten, hingga
kecamatan hampir dapat dipastikan di level ini hanya proses pembuatan kebijakan
sementara kalau kita mencari demokrasi yang berupa ciri khas yang dapat
mewakili bahwa negara kita mempunyai diri demokrasi tersendiri itu dapat dilihat
di level desa. Bagaimana seperti ditulis almarhum Moh. Hatta bahwa,”Di desadesa sistem yang demokrasi masih kuat dan hidup sehat sebagai bagian adat
istiadat yang hakiki.” Dasarnya adalah pemilikan tanah yang komunal yaitu setiap
orang yang merasa bahwa ia harus bertindak berdasarkan persetujuan bersama.
Struktur demokrasi yang hidup dalam diri bangsa Indonesia harus berdasarkan
demokrasi asli yang berlaku di desa. Gambaran dari tulisan almarhum ini tidak

lain dari pola-pola demokrasi tradisional yang dilambangkan oleh musyawarah
dalam pencapaian keputusan dan gotong royong dalam pelaksanaan keputusannya
tersebut. (Prijono Tjiptoherijanto dan Yomiko M. Prijono, 1983 hal 17-19). Dari
gambaran di atas, kami rasa hal ini pula yang menginspirasi demokrasi pancasila

yang selalu menjadi Kiblat negara kita dalam menapaki kehidupan berbangsa dan
bernegara masih perlu ditelaah atau dikaji secara lebih dalam lagi. Demokrasi
Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia yang
dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak mungkin
terlepas dari rasa kekeluargaan. Akan tetapi yang menjadi pandangan kita
sekarang. Mengapa negara ini seperti mengalami sebuah kesulitan besar dalam
melahirkan demokrasi. Banyak para ahli berpendapat bahwa demokrasi pancasila
itu merupakan salah satu demokrasi yang mampu menjawab tantangan jaman
karena semua kehidupan berkaitan erat dengan nilai luhur Pancasila. Dalam hal
ini kita ambil saja salah satu ahli Nasional Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H.
beliau mempunyai Pandangan bahwa demokrasi Pancasila adalah paham
demokrasi yang bersumber kepada kepribadian dan falsafah hidup bangsa
Indonesia yang terwujudnya seperti dalam ketentuan-ketentuan pembukaan UUD
1945. lain hal lagi dengan Prof. dr. Drs. Notonegoro,S.H. mengatakan demokrasi
pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang berkeTuhanan
Yang Maha Esa, yang Berkepribadian Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang
mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan seluruh rakyat.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun masalah yang ditinjau dan dianalisis adalah antar lain:


Demokrasi



Demokrasi Pancasila Diera Reformasi



Aspek demokrasi

1.3 TUJUAN



Agar kita dapat membedakan antara paham demokrasi satu (yang lain) dengan
demokrasi yang kita pakai di Indonesia. Sehingga kita dapat mengerti apa sisi
yang unggul di dalam demokrasi Pancasila.

BAB II
TINJAUAN TEORI
Dalam tataran normatif, prinsip-prinsip demokrasi universal dapat kita
pelajari dari berbagai tulisan. Namun, dalam tahap penerapannya kadang terjadi
perbedaan atau bahkan dipraktekkan secara salah. Dalam hal ini beberapa faktor
seperti faktor mental dan sosio-kultural sangat berpengaruh. Demokrasi selalu
mencoba

melakukan pengaturan mengenai

“Distribusi apa

saja”

yang


diperebutkan dan mengatur cara-cara pendistribusiannya.
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang baru saja membangun
demokrasi setelah keluar dari otoritarianisme orde baru pada tahun 1998. meski
demikian hingga kini banyak kalangan berpendapat bahwa Indonesia masih
dalam tahap “Demokratisasi”. Artinya demokrasi yang kini coba kita bangun
belum benar-benar berdiri dengan mantap. Masih banyak hal yang perlu
dibangun, bukan hanya berkaitan dengan sistem politik, tetapi juga budaya,
hukum, dan perangkat-perangkat lain yang penting bagi tumbuhnya demokrasi
dan masyarakat madani.
Sebagai sebuah gagasan, demokrasi sebenarnya sudah banyak dibahas atau
bahkan dicoba diterapkan di Indonesia. Pada awal kemerdekaan Indonesia
berbagai hal dengan negara-masyarakat telah diatur dalam UUD 1945. Para
pendiri bangsa berharap agar terwujudnya pemerintahan yang segenap tumpah
darah Indonesia, mewujudkan kesejahteraan umum dan ikut serta dalam
perdamaian dunia. Semua itu merupakan gagasan-gagasan dasar yang melandasi
kehidupan negara yang demokratis.

BAB III
PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Demokrasi Pancasila
1. Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H.
Demokrasi pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada
kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti
dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945.
2. Prof. dr. Drs. Notonagoro, S.H.
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang
Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan
Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. Ensiklopedi Indonesia
Demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-bidang
politik sosial ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional
berusaha sejauh mungkin menempuh jalan permusyawaratan untuk

mencapai

mufakat.


3.2 Demokrasi Pancasila Pada Era reformasi
Adalah salah satu reaksi terhadap pemerintahan orde baru yang dianggap
telah menyimpang dari tujuan dan cita-cita demokrasi pancasila. Era reformasi
berlangsung dari 1998 sampai dengan saat ini atau sering disebut orde transisi
demokrasi pancasila.

Sebagai warga negara kita pasti berharap bangsa Indonesia bisa belajar
dari pengalaman sejarah agar pelaksanaan demokrasi pancasila di era reformasi
ini lebih baik dari era sebelumnya.
Ada beberapa hal yang akan menjamin sukses atau tidaknya demokrasi pancasila
di era reformasi ini. Antara lain adalah sebagai berikut.
Komposisi elit politik yang ada di mana tidak ada sistem monopartai dan tidak
adanya diktator komunitas. Semuanya memiliki porsi yang sama untuk mewakili
rakyat semata.


Desain institusi politik di mana institusi politik disusun sedemikian rupa
sehingga wakil-wakil rakyat yang dipilih benar-benar mewakili rakyat
Indonesia bukan mewakili partai, sehingga lebih mengutamakan
kepentingan rakyat dalam setiap kebijakan yang dibuatnya. Institusi yang

ada juga selalu mendukung perwujudan masyarakat Indonesia yang
sejahtera.



Budaya politik yang selalu mendahulukan kepentingan masyarakat bukan
partai. Dengan begitu, maka demokrasi pancasila benar-benar mampu
mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalah segala bidang.



Peranan masyarakat yang aktif dalam memberikan aspirasi dalam
pemilihan wakil-wakil rakyat serta melaksanakan hak dan kewajibannya
secara selaras.

Adapun ciri-ciri khusus yang membedakan demokrasi pancasila di era orde baru
dan era reformasi ini adalah kandungan yang terdapat dalam demokrasi pancasila
di era reformasi itu sendiri, yaitu:




Aspek formal, yakni menunjukkan segi proses dan cara rakyat
berpartisipasi dalam penyelenggaraan negara, yang kesemuanya sudah
diatur oleh undang-undang maupun peraturan-peraturan pelaksanaan yang
lainnya.



Aspek kaidah atau normatif, yang berarti bahwa Demokrasi Pancasila di
era reformasi mengandung seperangkat kaidah yang menjadi pembimbing
dan aturan dalam bertingkah laku yang mengikat negara dan warga negara
dalam

bertindak

dan

melaksanakan

hak

dan

kewajiban

serta

wewenangnya.


Aspek materil, yaitu adanya gambaran manusia yang menegaskan
pengakuan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan dan
memanusiakan warga negara dalam masyarakat negara kesatuan republik
Indonesia dan masyarakat bangsa-bangsa di dunia.



Aspek organisasi yang menggambarkan adanya perwujudan demokrasi
pancasila dalam bentuk organisasi pemerintahan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.



Aspek semangat atau kejiwaan di mana demokrasi pancasila memerlukan
warga negara Indonesia yang berkepribadian peka terhadap apa yang
menjadi hak dan kewajibannya, berbudi pekerti luhur, dan tekun serta
memiliki jiwa pengabdian.



Aspek tujuan, yaitu menunjukkan adanya keinginan atau tujuan untuk
mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera dalam negara hukum,
negara kesejahteraan, negara bangsa, dan negara yang memiliki
kebudayaan.

3.3 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dalam Waktu 50 Tahun
1.

Periode 1945-1949 dengan Undang-Undang 1945 seharusnya berlaku
demokrasi Pancasila, namun dalam penerapan berlaku demokrasi Liberal.

2.
3.

Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.
Periode 1950- 1959 UUDS 1950 berlaku demokrasi Liberal dengan multiPartai

4.

Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi
Pancasila namun yang diterapkan demokrasi terpimpin ( cenderung otoriter)

5.

Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila
(cenderung otoriter)

6.

Periode 1998- sekarang UUD 1945, berlaku Demokrasi Pancasila ( cenderung
ada perubahan

menuju demokratisasi)

BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Dengan demikian telah kita lihat bahwa demokrasi di Indonesia telah
berjalan dari waktu ke waktu. Namun kita harus mengetahui bahwa pengertian
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara
Indonesia yang dijiwai dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila. Adapun
aspek dari Demokrasi Pancasila antara lain di bidang aspek Aspek Material (Segi
Isi/Subsrtansi), Aspek Formal, Aspek Normatif, Aspek Optatif, Aspek Organisasi,
Aspek Kejiwaan. Namun hal tersebut juga harus didasari dengan prinsip pancasila
dan dengan tujuan nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, kita dapat
merasakan demokrasi dalam istilah yang sebenarnya.

4.2 Saran
Demokrasi pancasila di era reformasi Indonesia harus lebih di pahami,
karena agar semua masyarakat Indonesia bisa mengenal demokrasi yang ada di
Negara ini. Dan dapat membedakan antara demokrasi pancasila di Indonesia
dengan Negara lain.

BAB V
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam

makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi saya pada khususnya, juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Mustofa, 2002. Demokrasi Pancasila pada era globalisasi. Yogyakarta: CV.
Putra
Sumarsono, 2000. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Erlangga.
Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran
Kewarganegaraan (Citizenship). Jakarta: Puskurlitbang.Kaelan MS. 2000.
Pendidikan Pancasila. Edisi Reformasi. Yogyakarta: Paradigma.
Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004. Tentang Demokrasi pancasila
pada era reformasi.
Sumarsono, Drs. MBA, dkk. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.