Tugas Sejarah Dunia Nama Dyorisky Otto K (1)

Tugas Sejarah Dunia
Nama :
-

Dyorisky Otto Kusumo – 1106056573
Ivo Giovanni - 1106056522

Dinamika Kekuasaan Kerajaan-kerajaan di Kawasan Asia, Eropa, dan
Afrika masa klasik

Monarki
Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos (μονος) yang berarti satu, dan archein
(αρχειν) yang berarti pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan yang dipimpin
oleh seorang penguasa. Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di
dunia. Pada awal kurun ke-19, terdapat lebih 900 tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun
menjadi 240 dalam abad ke-20. Sedangkan pada dekade kedelapan abad ke-20, hanya 40
takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai penguasa
monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi.
Perbedaan di antara penguasa monarki dengan presiden sebagai kepala negara adalah
penguasa monarki menjadi kepala negara sepanjang hayatnya, sedangkan presiden biasanya
memegang jabatan ini untuk jangka waktu tertentu. Namun dalam negara-negara federasi

seperti Malaysia, penguasa monarki atau Yang dipertuan Agung hanya berkuasa selama 5
tahun dan akan digantikan dengan penguasa monarki dari negeri lain dalam persekutuan.
Pada zaman sekarang, konsep monarki mutlak hampir tidak ada lagi dan kebanyakannya
adalah monarki konstitusional, yaitu penguasa monarki yang dibatasi kekuasaannya oleh
konstitusi.

Kerajaan-kerajaan di Asia
Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman)
Kesultanan Utsmaniyah, kadang ditulis Kesultanan Turki atau Turki saja, adalah
imperium lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey
di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmet II
tahun 1453, negara Utsmaniyah berubah menjadi kesultanan.
Sepanjang abad ke-16 dan 17, tepatnya pada puncak kekuasaannya di bawah
pemerintahan Suleiman Agung, Kesultanan Utsmaniyah adalah salah satu negara terkuat di
dunia, imperium multinasional dan multibahasa yang mengendalikan sebagian besar Eropa
Tenggara, Asia Barat/Kaukasus, Afrika Utara, dan Tanduk Afrika.
Pada awal abad ke-17, kesultanan ini terdiri dari 32 provinsi dan sejumlah negara vasal,
beberapa di antaranya dianeksasi ke dalam teritori kesultanan, sedangkan sisanya diberikan
beragam tingkat otonomi dalam kurun beberapa abad.
Dengan Konstantinopel sebagai ibu kotanya dan kekuasaannya atas wilayah yang luas

di sekitar cekungan Mediterania, Kesultanan Utsmaniyah menjadi pusat interaksi antara
dunia Timur dan Barat selama lebih dari enam abad. Kesultanan ini bubar pasca Perang
Dunia I. Pembubarannya berujung pada kemunculan rezim politik baru di Turki, serta
pembentukan Balkan dan Timur Tengah yang baru.

Kerajaan dan Dinasti Cina
Cina adalah nama dari daerah budaya dan pemukinan turun temurun dari budaya kuno
sejak zaman dahulu sampai sekarang yang termasuk negara di Asia Timur. Salah satu
peradaban tertua di dunia adalah peradaban Cina, yaitu sejarah Cina dan budaya beberapa
negara yang ada sejak 6 milenia.
Berdasarkan sejarah Cina, perang saudara berakhir dengan jalan buntu. Akibatnya,
terbentuklah dua negara dengan dua nama Cina, yaitu Republik Rakyat Cina(lebih dikenal
dengan Cina dengaan kekuasaannya di Cina daratan,Hongkong, dan Makau) dan Republik
Cina (lebih dikenal Taiwan) dengan kekuasaan di pulau Taiwan serta pulau-pulau sekitarnya.

Tapi, sebagian besar negara lain beranggapan bahwa daerah yang diperintah oleh Taiwan
adalah bagian dari Republik Rakyat Cina
Sampai saat ini, Cina adalah peradaban paling tua di dunia. Hal ini terlihat dari sistem
penulisan yang konsisten dari dulu sampai sekarang. Selain itu, banyak penemuan penting
yang berasal dari peradaban Cina kuno, misalnya kertas, kompas, serbuk mesiu, dan lainlain. Inilah sejarah cina dengan peradabannya.

Sejarah Cina diawali ketika manusia modern tiba pertama kali di Cina dan Asia Tengah
sekitar 50.000 SM. Mereka adalah manusia Zaman Batu yang tinggal di gua-gua bersama
anjing mereka. Mereka memenuhi kebutuhan makanan dengan cara berburu dan meramu.
Pada 4000 SM, penduduk Cina mulai menanam padi serta beternak biri-biri dan ayam.
Pada 3000 SM, mereka bahkan telah menggunakan gerabah dan tinggal di rumah. Dari orang
Asia Tengah, penduduk Cina belajar memanfaatkan kuda untuk menarik kereta beroda. Orang
Cina memasuki Zaman Perunggu pada 2000 SM. Saat itu mereka sudah mempergunakan
tulisan.
Dinasti Xià merupakan dinasti pertama yang tercatat dalam buku sejarah Cina. Catatan
sejarah paling awal ditemukan dalam buku sejarah Shàngshū yang mengatakan bahwa
Dinasti Xià memiliki puluhan ribu negara upeti, sehingga secara umum menganggap Dinasti
Xià adalah sebuah negara yang terbentuk dari gabungan berbagai suku bangsa, dan para
sejarawan dari aliran ajaran Marxisme di Cina daratan menetapkan Dinasti Xià sebagai
sebuah negara budak.
Menurut catatan buku sejarah, Dinasti Xià adalah negara yang didirikan oleh putra dari
Yǔ yaitu Qǐ. Yǔ mewariskan singgasana kepada anaknya Qǐ, yang menganti cara terdahulu,
Chánràngzhìdù (mewariskan singgasana kepada orang bijaksana atau yang berkemampuan)
menjadi Shìxízhì (mewariskan singgasana dari ayah kepada anak atau kepada orang yang
mempunyai hubungan darah atau keluarga dekat). Dinasti Xià secara keseluruhan diwariskan
sebanyak 13 generasi, 16 raja (atau 14 generasi, 17 raja, tergantung perbedaan pendapat

tentang Yǔ dianggap sebagai raja Dinasti Xià atau pemimpin gabungan suku), sekitar 400
tahun, yang kemudian dimusnahkan oleh Dinasti Shang.

Kerajaan Majapahit
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah
berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya
menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa
kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara
dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Menurut
Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya,
Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan

Kerajaan India
Kerajaan di India bagian barat didominasi oleh suku bangsa yang kebudayaannya
berbeda dengan kebudayaan Weda, tidak seperti kerajaan India lainnya. Kerajaan tersebut
mendapat pengaruh kebudayaan timur tangah. Begitu pula kerajaan di bagian Selatan,
kebudyaan berbeda dengan kerajaan para Kuru dan Panchala, namun perbedaannya tidak
terlalu mencolok. Kemungkinan perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh budaya Dravida.
Suku bangsa yang berbeda-beda diklasifikasi oleh Weda dengan istilah Mlechha. Kerajaan di

India Utara, di bawah pegunungan Himalaya, jarang muncul dalam sastra India kuno. China
muncul sebagai kerajaan dan dikenal dengan nama “Chin”, dikelompokkan sebagai kerajaan
“Mlechcha” (suku bangsa yang budayanya lain dengan budaya India pada masa itu). Dalam
sastra India kuno, disebutkan bahwa kerajaan di India Utara dipenuhi oleh berbagai kerajaan
dengan suku bangsa yang penuh misteri. Kerajaan yang terkemuka di antara mereka adalah
Kuru Utara atau Uttara Kuru. Beberapa sastra menyebutkan bahwa wilayah tersebut
merupakan daerah para Dewa. Kadang-kadang kerajaan tersebut muncul selayaknya seperti
kerajaan lain, kadang-kadang disebut negeri tanpa Raja, kadang-kadang sebagai Republik.
Kata “Kuru” yang sama, membuatnya dihubungkan dengan “Dinasti Kuru” di India (Korawa
dan Pandawa). Beberapa sejarawan menganggap mereka merupakan leluhur bangsa Kuru di
seluruh India, dan pada mulanya berada di India Utara (diidentifikasikan sebagai Kirgistan
dan Tajikistan) kemudian menyebar di daratan India, mendirikan kerajaannya di wilayah
negara bagian Haryana dan Uttar Pradesh di India

Kerajaan-kerajaan di Eropa
Yunani Kuno
Di Eropa, sistem pemerintahan kerajaan diperkirakan sudah dimulai sejak abad 8 – 6
SM, yaitu pada masa Yunani Kuno. Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani
yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya
Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal. Peradaban ini mencapai puncaknya

pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada
periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan
Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta
dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Aleksander Agung,
kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari Asia
Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.
Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada
Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga
termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan
Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal
sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Kolkhis,
Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan timur laut,
Iberia, dan Taurika.
Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi
Peradaban Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang
selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat
berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong
Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad
ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.


Kekaisaran Romawi
Setelah yunani kuno, ada Kekaisaran Romawi yang dimulai sekitar tahun 27 SM – 476
M. Kekaisaran Romawi adalah periode pasca-Republik peradaban Romawi kuno, ditandai

dengan bentuk pemerintahan otokrasi dan wilayah kekuasaan yang lebih luas di Eropa dan
sekitar Mediterania.
Republik Romawi yang betahan selama 500 tahun dan lebih dulu ada, telah melemah
dan runtuh melalui beberapa perang saudara. Beberapa peristiwa banyak diajukan sebagai
penanda peralihan dari Republik menjadi Kekaisaran, termasuk penunjukan Julius Caesar
sebagai diktator seumur hidup (44 SM), Pertempuran Actium (2 September 31 SM), dan
pemberian gelar Augustus kepada Octavianus oleh Senat (4 Januari 27 SM).
Pada dua abad pertamanya, Kekaisaran Romawi mengalami kestabilan dan
kemakmuran, sehingga periode tersebut dikenal sebagai Pax Romana ("Kedamaian
Romawi"). Romawi ini mencapai wilayah terluasnya di bawah kaisar Trajanus: pada masa
pemerintahannya (98 sampai 117 M) Kekaisaran Romawi menguasai kira-kira 6.5 juta km 2
permukaan tanah yang terletak mulai dari daratan Inggris hingga Asia Kecil. Pada akhir abad
ke-3 M, Romawi menderita krisis yang mengancam keberlangsungannya, namun berhasil
disatukan kembali dan distabilkan oleh kaisat Aurelianus dan Diokletianus. Umat Kristen
bangkit berkuasa pada abad ke-4 ketika pemerintahan ganda dikembangkan di Barat Latin
dan Timur Yunani.

Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada 476 M setelah Romulus Augustus dipaksa untuk
menyerah kepada pemimpin Jermanik, Odoaker. Sementara Kekaisaran Romawi Timur terus
berlanjut hingga Abad Pertengahan sebagai Kekaisaran Bizantium, yang pada akhirnya
runtuh pada tahun 1453 dengan meninggalnya Konstantinus XI dan penaklukan
Konstantinopel oleh Turki Utsmaniyah yang dipimpin oleh Mehmed II.
Karena wilayahnya yang luas dan jangka waktunya yang lama, institusi dan
kebudayaan Romawi memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan bahasa,
agama, arsitektur, filsafat, hukum, dan bentuk pemerintahan di daerah-daerah yang
dikuasainya, khususnya di Eropa. Ketika bangsa Eropa melakukan ekspansi ke belahan dunia
lainnya, pengaruh Romawi ikut disebarkan ke seluruh dunia.

Britania Raya
Permukiman manusia modern yang kelak akan menjadi Britania Raya sudah terbentuk
sejak sekitar 30.000 tahun yang lalu. Pada akhir zaman prasejarah, populasi di wilayah ini

diperkirakan telah terbentuk. Periode ini dinamakan dengan masa Kelts Insular, yang terdiri
dari Britania Britonik dan Irlandia Gaelik. Penaklukan oleh Romawi yang dimulai pada tahun
43 SM diikuti oleh invasi pemukim Jerman Anglo-Saxon ke wilayah yang kelak akan
membentuk Wales. Sebagian besar wilayah yang dihuni oleh Anglo-Saxon disatukan menjadi
Kerajaan Inggris pada abad ke-10. Sementara itu, penutur Gaelik di Inggris baratlaut (yang

terhubung ke Irlandia di timur laut dan secara tradisional telah terjadi migrasi dari sana pada
abad ke-5) bersatu dengan bangsa Pict dan kemudian membentuk Kerajaan Skotlandia pada
abad ke-9.
Pada tahun 1066, bangsa Normandia menyerang Inggris dan setelah penaklukannya,
Normandia berhasil merebut sebagian besar Wales, menaklukkan sebagian besar Irlandia dan
membentuk permukiman di Skotlandia, yang membawa masing-masing negara tersebut ke
periode baru feodalisme yang berdasarkan model Perancis Utara dan kebudayaan NormandiaPerancis. Kedatangan bangsa Normandia ini membawa pengaruh besar, namun pada akhirnya
tetap mampu berasimilasi dengan kebudayaan lokal di masing-masing negara. Raja Inggris
pada abad pertengahan berhasil menaklukkan Wales namun upayanya untuk menaklukkan
Skotlandia

mengalami

kegagalan.

Setelah

itu,

Skotlandia


tetap

mempertahankan

kemerdekaannya, meskipun sering berkonflik dengan Inggris. Monarki Inggris, dalam
upayanya untuk merebut koloni Perancis, juga seringkali terlibat konflik dengan Perancis,
terutama dalam Perang Seratus Tahun.
Memasuki periode modern awal, Inggris dihadapkan pada konflik agama sebagai akibat
reformasi dan diperkenalkannya gereja Protestan di masing-masing negara. Wales
sepenuhnya di klaim sebagai bagian dari Kerajaan Inggris, dan Irlandia ditetapkan sebagai
kerajaan dalam persatuan personal dengan Kerajaan Inggris. Wilayah milik bangsa Gaelik
Katolik yang merdeka disita oleh Kerajaan Inggris dan diberikan kepada pemukim Protestan
dari Inggris dan Skotlandia, yang selanjutnya membentuk Irlandia Utara. Pada tahun 1603,
Kerajaan Inggris, Skotlandia dan Irlandia bersatu dalam penyatuan personal saat James VI,
Raja Skotlandia, mewarisi mahkota Kerajaan Inggris dan Irlandia. James kemudian
memindahkan istananya dari Edinburgh ke London. Meskipun demikian, setiap negara tetap
menjadi entitas politik yang terpisah dan mempertahankan lembaga politik yang juga
terpisah. Pada pertengahan abad ke-17, ketiga kerajaan terlibat dalam serangkaian perang
berkelanjutan (termasuk Perang Saudara Inggris) yang menyebabkan tergulingnya monarki

dan terbentuknya negara republik kesatuan berumur pendek bernama Persemakmuran
Inggris, Skotlandia dan Irlandia. Meskipun monarki berhasil dipulihkan kembali, hal ini

menandai (dengan meletusnya Revolusi Agung pada tahun 1688) bahwa sama seperti
monarki-monarki Eropa lainnya, monarki mutlak tidak akan menang. Konstitusi Britania
kemudian dikembangkan berdasarkan monarki konstitusional dan sistem parlementer. Selama
periode ini, terutama di Inggris, berkembangnya kekuatan angkatan laut mendorong
dilakukannya penjelajahan seberang lautan untuk menjajah dan mendirikan koloni, terutama
di Amerika Utara

Afrika
Mesir
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini
terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dengan unifikasi Mesir Hulu dan
Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium.
Sejarahnya mengalir melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai
oleh periode ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai
puncak kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami
kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan
firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi
menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi
Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode
kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di
lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban
merdeka Mesir.
Dari kerajaan-kerajaan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak kerajaan pada
masa klasik. Secara garis besar yang bisa dilihat dari kerajaan-kerajaan tersebut adalah peran
politik mereka dalam menaklukan daerah-daerah bawahan yang ada disekitarnya. Di
Indonesia sendiri juga ada kerajaan yang cukup memainkan peranan politiknya yaitu
Majapahit dengan ekspedisi Pamalayu-nya, menaklukan daerah-daerah yang ada di wilayah
di Asia Tenggara. Begitu juga dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Eropa seperti Yunani
dan Romawi Kuno.

Referensi
Lurier, Harold E. . 1963. History of Western Civilization (Prehistory to 1600). Pace College :
New York
Poesponegoro, Marwati Djoened. 2008. Sejarah Nasional Indonesia (Edisi Pemutakhiran).
Balai Pustaka : Jakarta.
Sutopo, FX. 2009. Sejarah Singkat China. Yogjakarta : Garasi