Toeri Dasar Graf Graf

9 Contoh 2.4 Gambar 2.2 Graf B Dari gambar 2.2 Graf B di atas, simpul v 5 adalah simpul terpencil. Definisi 2.5 Graf Nol Munir, 2009: 366 Graf Nol adalah graf yang himpunan rusuknya merupakan himpunan kosong. Notasinya adalah N n , yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul. Contoh 2.5 Gambar 2.3 Graf N 4 Definisi 2.6 Derajat Degree Munir, 2009: 366 Derajat suatu simpul pada graf G adalah jumlah rusuk yang bersesuaian dengan simpul tersebut. Notasi dv menyatakan derajat simpul. Contoh 2.6 Dari gambar 2.1 Graf A, banyaknya derajat tiap simpul sebagai berikut. dv 1 = 2 , dv 2 = 3, dv 3 = 2 , dv 4 = 3. B N v 5 v 4 v 3 v 2 v 1 e 1 e 2 e 3 e 4 v 5 v 1 v 3 v 2 v 4 10 Definisi 2.7 Rosen, 2003: 41 Sebuah rusuk dikatakan loop jika rusuk tersebut menguhubungkan simpul yang sama. Dengan kata lain e adalah loop , jika e = v , v . Jika dua buah rusuk atau lebih menghubungkan dua simpul yang sama, maka rusuk-rusuk tersebut dikatakan rusuk ganda multiple edges atau paralel edges . Contoh 2.7 Gambar 2.4 Graf C Dari graf C pada gambar 2.4 di atas rusuk e 5 adalah sebuah loop. Rusuk ganda yaitu e 6 dan e 7 karena menghubungkan simpul v 2 ,v 3 dan e 3 ,e 4 yang menghubungkan simpul v 1 ,v 2 . Berdasarkan keberadaan loop dan sisi ganda, graf digolongkan menjadi dua jenis yaitu graf sederhana dan graf tak-sederhana. a. Graf Sederhana simple graf Definisi 2.8 Rosen, 2003: 44 Graf yang tidak mengandung loop maupun rusuk ganda dinamakan graf sederhana. Contoh 2.8 Dari gambar 2.1 Graf A merupakan contoh graf sederhana. b. Graf Tak-Sederhana Definisi 2.9 Rosen, 2003: 45 C v 1 v 2 v 4 v 3 e 2 e 1 e 3 e 4 e 7 e 6 e 5 e 8 11 Graf yang mengandung rusuk ganda atau loop dinamakan graf tak-sederhana unsimple graf atau multigrapf . Contoh 2.9 Graf C pada gambar 2.4 merupakan graf tak-sederhana karena mempunyai rusuk ganda pada simpul v 2 ,v 3 , v 1 ,v 2 dan mempunyai loop pada simpul v 2 yaitu rusuk e 8 . Berdasarkan orientasi arah, graf dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu graf berarah dan graf tak-berarah. a. Graf Berarah Directed Graph Definisi 2.10 Rosen, 2003: 46 Graf berarah adalah graf yang rusuknya mempunyai orientasi arah. Contoh 2.10 Gambar 2.5 Graf D 12 Graf D pada gambar 2.5 memiliki VD=v 1 ,v 2 ,v 3 ,v 4 , ED=e 1 ,e 2 ,e 3 ,e 4 ,e 5 , sedangkan e 1 =v 2 ,v 1 , e 2 =v 1 ,v 2 , e 3 =v 4 ,v 2 , e 4 =v 1 ,v 4 , e 5 =v 4 ,v 3 Graf D pada gambar 2.6 menunjukkan rusuk e 1 tidak sama dengan e 2 . b. Graf Tak-Berarah Undirected Graph Definisi 2.11Rosen, 2003: 47 Graf tak berarah adalah graf yang rusuknya tidak mempunyai orientasi arah. Contoh 2.11 Graf A dari gambar 2.1 merupakan contoh graf tak-berarah. Berdasarkan ada tidaknya bobot, graf dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu graf berbobot dan graf tak-berbobot. a. Graf Berbobot Defnisi 2.12 Rosen, 2003: 48 Suatu graf dikatakan sebagai graf berbobot jika setiap rusuknya mempunyai nilai atau bobot tertentu. Bobot pada graf biasanya dinotasikan dengan w ij dimana i dan j sebagai simpul yang bersisian dengan rusuk yang memiliki bobot w tersebut. Contoh 2.12 Diberikan graf E sebagai berikut. Gambar 2.6 Graf E E v 1 v 3 v 2 v 4 2 1 2 3 13 Graf E pada gambar 2.6 merupakan graf berbobot, dimana E={v 1 ,v 3 , v 1 ,v 4 , v 2 ,v 3 , v 3 ,v 4 } dan wv 1 ,v 3 = 1, wv 1 ,v 4 = 2, wv 2 ,v 3 = 3 dan wv 3 ,v 4 = 2. Graf E juga dapat dinyatakan dalam graf berikut. Gambar 2.7 Graf F representasi Graf E b. Graf Tak-Berbobot Defnisi 2.13 Rosen, 2003: 49 Suatu graf dikatakan sebagai graf tidak berbobot jika setiap rusuknya tidak mempunyai nilai atau bobot tertentu. Contoh 2.13 Graf A pada gambar 2.1 merupakan contoh dari graf tidak berbobot. B. Konektivitas Graf Keterhubungan Graf Definisi 2.14 Jalan Walk Munir, 2009: 370 Jalan Walk pada suatu Graf G adalah sebagai suatu barisan yang tak kosong dan berhingga yang suku-sukunya bergantian antara simpul dan rusuk v 1, e 2, v 2, e 2 ,..., e i, v i ... e n, v n . Jalan boleh saja memuat simpul dan rusuk yang sama. Jalan dapat ditulis barisan simpul saja atau barisan rusuk saja. v 1 v 3 v 2 v 4 F 14 Contoh 2.14 Gambar 2.8 Graf H Salah satu contoh walk dari v 1 ke v 7 Graf H adalah v 1 ,v 2 ,v 6 ,v 4 ,v 3 ,v 5 ,v 4 ,v 6 ,v 7 , dengan memuat simpul v 4, v 6 dan rusuk v 4, v 6 dua kali. Definisi 2.15 Jejak Trail Munir, 2009: 370 Jejak adalah walk dengan semua rusuk dalam barisan adalah berbeda. Contoh 2.15 Salah satu contoh lintasan pada graf H pada gambar 2.8 diatas adalah v 1 ,v 2 ,v 6 ,v 4 ,v 3 ,v 5 ,v 6 ,v 7, dengan memuat simpul v 6 sebanyak dua kali dengan rusuk yang berbeda. Jejak yang simpul awal dan simpul akhirnya berlainan disebut jejak tertutup. Definisi 2.16 Lintasan Path Munir, 2009: 370 Lintasan adalah Walk yang semua simpul dalam barisan adalah berbeda. Contoh 2.16 Salah satu contoh lintasan pada graf H gambar 2.9 diatas adalah v 1 ,v 2 ,v 3 ,v 4 ,v 5 ,v 6 ,v 7 . Selanjutnya jika pada suatu lintasan simpul awal dan simpul akhirnya sama maka lintasan tersebut disebut lintasan tertutup. v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 v 7 H 15 Definisi 2.17 Siklus Munir, 2009: 371 Siklus adalah sebuah lintasan tertutup. Atau Jejak tertutup yang simpul awal dan simpul internalnya berlainan. Siklus dengan banyaknya simpul n , dinotasikan dengan C n . Contoh 2.17 Contoh siklus pada graf H gambar 2.8 diatas adalah v 1 ,v 2 ,v 6 ,v 7 ,v 4 ,v 5 ,v 3 ,v 1 . C. Travelling Salessmen Problem TSP Definisi 2.18 Traveling Salesman Problem Vasudev, 2006: 88 Suatu permasalahan optimasi yang bertujuan untuk mendapatkan rute terpendek minimum dari beberapa tempat atau kota yang harus dilalui seorang salesman tepat satu kali ia hingga kembali ke tempat awal keberangkatannya. Secara sederhana traveling salesman problem merupakan permasalahan seorang salesman yang harus melakukan kunjungan tepat satu kali pada semua kota dalam sebuah lintasan sebelum dia kembali ke titik awal keberangkatannya. Misalkan di,j adalah jarak perjalanan dari kota i ke kota j dan salesman ingin melakukan perjalanan dengan biaya total yang minimum, yang mana biaya total adalah jumlah masing-masing biaya tiap rusuk atau lintasan perjalanannya Vasudev, 2006: 88. Model dari permasalahan traveling salesman problem dapat digambarkan sebagai graf tak-berarah dan graf berbobot. Berikut representasi banyaknya lintasan tertutup TSP dalam graf. 16 Gambar 2.9 Graf K Berbobot Dari Graf K berbobot dicari banyaknya lintasan tertutup dari simpul A kembali lagi ke simpul A. Terdapat 6 lintasan tertutup pada Graf K yaitu, A-B-C- D-A, A-D-C-B-A, A-C-D-B-A, A-B-D-C-A, A-D-B-C-A, dan A-C-B-D-A, sehingga banyaknya lintasan tertutup s dapat dicari dengan   . 1   n s Dalam graf K, rusuk-rusuknya tidak berarah sehingga     , , , A B w B A w  sehingga banyaknya lintasan menjadi   , 2 1   n s karena lintasan A-B-C-D-A = A-D-C-B-A, A-C-D-B-A= A-C-D-B-A, dan A-C- B-D-A = A-D-B-C-A. Jadi banyaknya semua kemungkinan lintasan tertutup ditentukan dengan rumus 2.2. Pada Skripsi ini, lintasan tertutup dalam permasalahan TSP disebut dengan rute perjalanan.   1 . 2   2 . 2 K 17

D. Algoritma

Definisi 2.19 Wahid, 2004: 2 Algortima adalah urutan langkah-langkah yang dinyatakan dengan jelas dan tidak rancu untuk memecahkan suatu masalah jika ada pemecahannya dalam rentang waktu tertentu. Pemecahan sebuah masalah pada hakekatnya adalah menemukan langkah – langkah tertentu yang jika dijalankan efeknya akan memecahkan masalah . Artinya, setiap langkah harus dapat dikerjakan dan mempunyai efek tertentu. Secara umum, menurut Wahid 2004: 4 karakteristik atau syarat algoritma memenuhi sebagai berikut. 1. Algoritma harus tidak ambigu unambiguous . 2. Algoritma harus tepat precise . 3. Algoritma harus pasti definite . 4. Algortima harus berhingga finite . Menurut Wahid 2004: 10-11, Algoritma sebagai langkah-langkah pemecahan masalah dapat dituliskan dalam beberapa cara sebagai berikut. 1. Uraian deskriptif. 2. Pseudocode . 3. Bagan alir flow chart . Uraian deskriptif merupakan suatu algoritma yang menggunakan bahasa sehari-hari. Algoritma juga dapat dituliskan dalam kode-kode yang disepakati dan mempunyai arti sendiri. Kode-kode seperti ini disebut dengan pseudecode . Kode- kode ini dapat dikembangkan sendiri, asalkan arti dari setiap kode disepakati 18 bersama. Algoritma tersebut juga dituliskan dalam notasi grafik yang setiapnya mempunyai arti tertentu. Notasi-notasi tersebut digunakan untuk menggambarkan bagan alir flow chart .

E. Algoritma Genetika

Definisi 2.19 Algoritma Genetika Kusumadewi , 2003: 87 Algoritma genetika merupakan suatu metode algoritma pencarian berdasarkan pada mekanisme seleksi alam dan genetik alam. Algoritma genetika pertama kali ditemukan oleh John Holland, dalam bukunya yang berjudul Adaption in Natural and Artificial Systems pada tahun 1960-an dan kemudian dikembangkan bersama murid dan rekan kerjanya di Universitas Michigan pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Tujuan Holland mengembangkan algoritma genetika saat itu bukan untuk mendesain suatu algoritma yang dapat memecahkan suatu masalah, namun lebih mengarah ke studi mengenai fenomena adaptasi di alam dan mencoba menerapkan mekanisme adaptasi alam tersebut ke dalam sistem komputer Fariza, dkk 2006. Berbeda dengan teknik pencarian konvensional, algoritma genetika dimulai dari himpunan solusi yang pada umumnya dihasilkan secara acak. Himpunan ini disebut populasi sedangkan setiap individu dalam populasi disebut kromosom merupakan representasi dari solusi dan yang menempati kromosom disebut gen. Gen biasanya merupakan suatu simbol string Gen, 1997:1. Kromosom- kromosom berevolusi dalam suatu proses iterasi yang berkelanjutan yang disebut generasi. Pada setiap generasi, kromosom dievaluasi dengan dengan fungsi 19 evaluasi. Setelah beberapa generasi maka algoritma genetika akan konvergen pada kromosom terbaik, yang diharapkan merupakan solusi optimal Goldberg, 1989: 71. Hal-hal yang terdapat dalam algoritma genetika adalah sebagai berikut Satriyanto, 2009. a. Gen Genotype adalah sebuah nilai yang menyatakan satuan dasar yang membentuk suatu arti tertentu dalam satu kesatuan gen yang dinamakan kromosom. b. Allele yaitu nilai dari sebuah gen, bisa berupa bilangan biner, float, integer, karakter dan kombinatorial. c. Kromosom adalah gabungan gen – gen yang membentuk nilai tertentu. d. Individu merupakan suatu nilai atau keadaan yang menyatakan salah satu solusi yang mungkin dari permasalahan yang diangkat. e. Populasi merupakan sekumpulan individu yang akan diproses bersama dalam satu siklus proses evolusi. Populasi terdiri dari sekumpulan kromosom. f. Induk, adalah kromosom yang akan dikenai operasi genetik crossover g. Crossover merupakan operasi genetik yang mewakili proses perkembangbiakan antar individu. h. Offspring adalah kromosom yang merupakan hasil dari operasi genetik crossover dikenal keturunan atau sebagai anak. i. Mutasi merupakan operasi genetik yang mewakili proses mutasi dalam perjalanan hidup individu. Mutasi berperan menghasilkan perubahan