PERBANKAN KONVENSIONAL PERTANYAAN MODUL

Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 17 Blok ini dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban petugas, baik yang melakukan pencacahan maupun pengawasan pada waktu pelaksanaan kegiatan. Blok ini sama dengan Blok XII pada kuesioner Dana Pensiun.

3.2.2. PERTANYAAN MODUL

Pertanyaan modul secara umum membedakan jenis perusahaanusaha pada usaha lembaga keuangan menjadi 3 tiga blok pertanyaan yaitu: 1. Blok II : Keterangan Usaha 2. Blok V : Laporan LabaRugi Tahun 2009-2010 3. Blok VI : Neraca per 31 Desember Tahun 2009 dan 2010 Pertanyaan modul jenis perusahaan Dana Pensiun dibedakan pada 6 enam blok pertanyaan, yaitu: 1. Blok II : Keterangan Usaha mulai dari rincian 4 2. Blok V : Laporan Aktiva Bersih Dana Pensiun per 31 Desember Tahun 2009 dan 2010 3. Blok VI : Laporan Perubahan Aktiva Bersih Dana Pensiun Tahun 2009-2010 4. Blok VII : Perhitungan Hasil Usaha Dana Pensiun Tahun 2009-2010 5. Blok VIII : Neraca Dana Pensiun per 31 Desember Tahun 2009 dan 2010 6. Blok IX : Laporan Arus Kas Dana Pensiun Tahun 2009-2010

3.2.2.1. PERBANKAN KONVENSIONAL

Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit baik untuk keperluan pembiayaan usaha atau untuk konsumsi dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. BLOK II: KETERANGAN USAHA Rincian 4: Jenis Bank. Jenis bank dibedakan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum: perusahaan perbankan yang kegiatan utamanya menghimpun dana masyarakat dalam bentuk giro, deposito, dan tabungan serta menyalurkan kembali dananya dalam bentuk kredit, selain itu juga memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Termasuk dalam bank umum ini adalah semua jenis bank, baik bank devisa maupun non devisa, yang menpunyai badan hukum persero, perusahaan daerah, koperasi, dan perseroan terbatas. Bank Perkreditan Rakyat BPR: perusahaan atau usaha perbankan yang hanya menerima simpanan dalam bentuk tabungan serta memberikan kredit berskala kecil dalam jangka pendek kepada masyarakat dalam wilayah kerja tertentu yang umumnya Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 18 bersifat lokal, dan kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk badan hukum BPR adalah perusahaan daerah, koperasi, perseroan terbatas dan bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Jika rincian 4 berkode 1 pertanyaan dilanjutkan ke rincian 5 Khusus Kelompok Bank Umum, tetapi jika rincian 4 berkode 2 pertanyaan dilanjutkan ke rincian 6 Khusus Kelompok Bank Perkreditan Rakyat. Rincian 5: Khusus Kelompok Bank Umum. Rincian ini terisi jika rincian 4 berkode 1. Pilihlah salah satu kode yang sesuai dengan keadaan responden. Bank PemerintahBUMNPersero: Bank Milik Negara yang sebagian besar sahamnya minimal 51 dimiliki oleh pemerintah. Contoh: Bank Nasional Indonesia BNI, Bank Rakyat Indonesia BNI, Bank Mandiri. Bank Pembangunan Daerah: bank yang didirikan dengan undang-undang tersendiri yaitu UU No. 13 tahun 1962 dan harus berbadan hukum Perusahaan Daerah sesuai dengan Undang-undang No. 7 tahun 1992 yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah masing-masing. Contoh: Bank Jabar, Bank DKI, Bank Nagari. Bank Campuran: bank umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri. Contoh: Bank Finconesia, Bank Merincorp, Bank Multicor . Bank Asing: bank umum yang seluruh sahamnya dimiliki oleh asing. Contoh: Bank ABN AMRO, Citybank, Hongkong Shanghai Bank Corp. HSBC. Bank Swasta Nasional Devisa: bank yang seluruh sahamnya dimiliki swasta nasional yang dalam melakukan kegiatannya dapat melakukan transaksi dengan valuta asing. Contoh: Bank Central Asia BCA, Bank Lippo. Bank Swasta Nasional Non Devisa: bank yang seluruh sahamnya dimiliki swasta nasional yang dalam melakukan kegiatannya tidak dapat melakukan transaksi dengan valuta asing. Contoh: Bank Indomonex, Bank Yudha Bhakti, Bank Tabungan Pensiunan Nasional BTPN. Rincian 6: Khusus Kantor Pusat Induk. Tuliskan banyaknya Kantor Cabang yang dimiliki oleh Kantor PusatInduk. Kantor Cabang: unit usaha dari suatu bank yang diperkenankan menjalankan semua jenis usaha bank dan menyelenggarakan tata usahapembukuan tersendiri, tetapi dalam mengatur usahanya itu tunduk pada segala ketentuan yang diberlakukan oleh kantor Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 19 pusat bank tersebut. Kantor Cabang Pembantu: kantor di bawah kantor cabang yang kegiatan usahanya membantu kantor cabang induknya, dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana kantor cabang pembantu tersebut melakukan usahanya. Kantor Kas Unit Pembantu: kantor bank yang melakukan kegiatan pelayanan kas dengan alamat tempat usaha yang jelas dimana kantor kas tersebut melakukan usahanya, termasuk memberikan pelayanan kepada nasabah baru. Anjungan Tunai Mandiri ATM: merupakan salah satu perangkat perbankan elektronis yang kegiatannya meliputi pelayanan kas atau non kas yang dilakukan dengan menggunakan sarana mesin elektronis yang berlokasi baik di dalam maupun di luar kantor bank, yang dapat melakukan pelayanan antara lain penarikan atau penyetoran secara tunai, pembayaran melalui pemindahbukuan, transfer antar bank danatau memperoleh informasi mengenai saldomutasi rekening nasabah. Rincian 7: Khusus Kelompok Bank Perkreditan Rakyat. Rincian ini terisi jika rincian 4 berkode 2. Pilihlah salah satu kode yang sesuai dengan keadaan responden. BPR Pakto 27: BPR yang memperoleh izin usaha atas dasar Kep. Menteri Keuangan No.1064KMK.OO1988 dan didirikan setelah tanggal 27 Oktober 1988, contoh: PT. BPR Binadana Makmur, PT. BPR Pijer Podi Kekelengen, PT. BPR Prima Mertoyudan Sejahtera. Bank Karya Produksi Desa BKPD: Lembaga Non Badan Kredit Desa BKD milik Pemerintah Daerah dan terdapat di Jawa Barat, contoh: PD BPR BKPD Manonjaya, PD BPR BKPD Cidahu, PD BPR BKPD Kadipaten. BPR eks Lembaga Dana Kredit Pedesaan LDKP: BPR yang baru memperoleh izin usaha atas dasar Kep. Menteri Keuangan dan telah berdiri sebelum 27 oktober 1988 dalam bentuk LDKP, contoh: PD BPR LPK Cibitung, PD BPR LKP Aikmel, PD BPR BKK Purworejo. Bank Pasar: bank yang wilayah usahanya terbatas pada suatu pasarlingkungan tertentu dengan menerima simpanan dan memberikan kredit uang kepada pedagang, contoh: PD Bank Pasar Arjawinangun, PT Bank Pasar Gunung Merbabu, PD BPR BAPAS 69. LDKP: BPR yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah atau Surat Keputusan Gubernur masing-masing provinsi seperti LKP Lembaga Kredit Pedesaan di Jawa Barat, BKK Badan Kredit Kecamatan di Jawa Tengah, BUKP Badan Usaha Kredit Pedesaan di Yogyakarta, KURK Kredit Usaha Rakyat Kecil di Jawa Timur, contoh: Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 20 LKURK Karangmojo, BUKP Kecamatan Wates. Bank Desa: badan usaha milik desa yang daerah usahanya hanya meliputi wilayah desa yang bersangkutan dan umumnya hanya melayani kegiatan kredit dalam bentuk uang bagi penduduk desa yang bersangkutan, contoh: Bank Desa Bancangan, BKD Gebang. Lumbung Desa: badan usaha milik desa yang daerah usahanya hanya meliputi wilayah desa yang bersangkutan dan umumnya hanya melayani kredit dalam bentuk makanan pokok, seperti padi, jagung dan lainnya bagi penduduk desa setempat. Namun ada pula sebagian lumbung desa yang memberi kredit dalam bentuk uang, contoh: Lumbung Desa Sambit, Lumbung Desa Kaliwungu Lor. Rincian 8: Jenis Produk Usaha Jasa Moneter. Tuliskan banyaknya nasabah dan nilai dari jenis produk usaha jasa moneter. a Usaha Simpanan Simpanan: dana yang dipercayakan oleh masyarakat berdasarkan perjanjian penyimpanan. 1 Giro: simpanan pihak lain pada bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan antara lain dengan bilyet giro. 2 Tabungan: simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. 3 Deposito: simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah penyimpan dengan bank yang bersangkutan. b Usaha Jasa 1 Jumlah pemegang kartu ATM: banyaknya nasabah yang terdaftar sebagai pengguna kartu ATM. 2 Jumlah pemegang kartu kredit: banyaknya nasabah yang terdaftar sebagai pengguna kartu kredit. c Usaha Kredit Jumlah peminjam debitur: banyaknya nasabah yang menerima kredit atau pinjaman. Rincian 9: Penyaluran Kredit. Tuliskan jumlah nasabah dari setiap jenis kredit yang disalurkan dan nilai dalam juta Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 21 rupiah dari setiap jenis kredit yang disalurkan. Kredit Modal Kerja: kredit yang diberikan untuk membiayai kelancaran kegiatan usaha nasabah. Kredit Investasi: adalah kredit yang diberikan untuk melakukan penanaman modal yang biasanya jangka panjang dengan maksud memperoleh keuntungan. Kredit Konsumsi: kredit yang diberikan untuk membiayai pengadaan barang-barang serta jasa-jasa penggunaan akhir. Rincian 10: Ikhtisar Keuangan Adalah ringkasan keuangan yang berasal dari laporan LabaRugi dan Neraca yang meliputi: a. Total Aset b. Total Aktiva Produktif Aktiva Produktif meliputi penanaman dana bank dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, dan lainnya yang dapat menghasilkan pendapatan bagi bank. c. Total Ekuitas d. Pendapatan Bunga e. Beban Bunga f. Pendapatan Operasional termasuk Pendapatan Bunga g. Beban Operasional termasuk Beban Bunga h. Laba Sebelum Pajak i. Laba Setelah Pajak Rincian 11 : Rasio Keuangan Rasio keuangan bank meliputi: a. Permodalan CAR: Perbandingan antara Modal dengan ATMR Aktiva Tertimbang Menurut Risiko. b. Kualitas Aktiva NPL: Perbandingan antara Kredit dalam Kualitas yang Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet dengan Total Kredit. c. Rentabilitas ROA: Perbandingan antara Laba Sebelum Pajak dengan Total Aset. ROE: Perbandingan antara Laba Setelah Pajak dengan Total Ekuitas. NIM: Perbandingan antara Pendapatan Bunga Bersih dengan Rata-Rata Aktiva Produktif. BOPO: Perbandingan antara Total Beban Operasional dengan Total Pendapatan Operasional. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 22 d. Likuiditas LDR: Perbandingan antara Kredit yang Diberikan dengan Dana Pihak Ketiga yang dihimpun bank. BLOK V : LAPORAN LABA RUGI TAHUN 2009-2010 Yang dimasukkan ke dalam daftar rincian laba-rugi adalah angka-angka kumulatif sejak awal tahun buku bank sampai dengan tanggal akhir bulan laporan yang bersangkutan.

A. PENDAPATAN OPERASIONAL Rincian 1: Pendapatan bunga.

1. Pendapatan bunga: pendapatan bunga baik dari pinjaman yang diberikan maupun simpanan yang dimiliki, seperti giro, simpanan berjangka, obligasi, Call Money dan surat-surat pengakuan hutang lainnya dalam bentuk rupiah dan valuta asing. a. Pendapatan provisi dan komisi atas kredit: pendapatan berupa provisi dan komisi akibat dari transaksi atau pemberian kredit. Rincian 2: Provisi dan komisi lainnya. Pendapatan berupa provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan transaksi pemberian kredit. Rincian 3: Laba atas kenaikan nilai surat berharga. Keuntungan dari kenaikan nilai surat berharga di pasar modal. Rincian 4: Laba selisih kurs. Cukup jelas. Rincian 5: Lain-lain. Cukup jelas.

B. BEBAN OPERASIONAL. Rincian 1: Beban bunga.

a Beban bunga: biaya bunga dalam rupiah dan valas seperti pada tabungan, giro, simpanan berjangka dan lainnya. b Provisi dan komisi: biaya yang dikeluarkan bank untuk komisi, provisi, fee akibat dari transaksi atau penerimaan pinjaman. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 23 Rincian 2: Beban penyisihan penghapusan aset produktif. Adalah beban penghapusan yang diperhitungkan atas aset produktif. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat berharga, obligasi pemerintah, tagihan derivatif, pinjamanpembiayaan yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham, serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit. Rincian 3: Beban tenaga kerja. Adalah gaji pokok, upah beserta tunjangan yang dibayarkan kepada direksi dan karyawan baik tetap maupun tidak tetap sebelum dikurangi pajak penghasilan dan potongan-potongan lain, termasuk pula honor komisaris, upah lembur dan perawatan kesehatan. BIAYA TENAGA KERJA PADA RINCIAN B.3 KOLOM 3 = BIAYA BALAS JASA PEKERJA YANG TERDAPAT PADA ISIAN BLOK III RINCIAN 8 Rincian 4: Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi adalah berbagai beban yang timbul untuk mendukung kegiatan operasional bank. Beban umum dan administrasi meliputi biaya sewa, perbaikan dan pemeliharaan, persediaan kantor, listrik dan air, transportasi, peneltian dan pengembangan, teknologi informasi, dan komunikasi, depresiasi penyusutan, amortisasi, dan beban lain-lain. Rincian 5: Rugi atas penjualan surat-surat berharga. Cukup jelas. Rincian 6: Lain-lain. Cukup jelas.

C. LABA RUGI OPERASIONAL

Hasil pengurangan antara Rincian A dengan Rincian B.

D. PENDAPATAN BEBAN NON OPERASIONAL Rincian 1: Pendapatan non operasional.

Pendapatan non operasional yang tidak termasuk pada rincian A 1 - 5. Rincian 2: Beban non operasional. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 24 Beban non operasional yang tidak termasuk pada rincian B 1 - 6.

E. LABA RUGI SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS

Yang dimasukkan ke dalam rincian ini adalah jumlah labarugi sebelum dikurangi taksiran pajak penghasilan dan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan.

F. PAJAK PENGHASILAN

Jumlah taksiran pajak penghasilan yang harus dibayar oleh bank.

G. LABA RUGI SEBELUM HAK MINORITAS

Jumlah laba rugi setelah memperhitungkan pajak penghasilan tetapi belum dikurangi dengan hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan.

H. HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

Bagian hasil usaha dan bagian aset neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki baik seara langsung maupun tidak langsung oleh induk perusahaan.

I. LABA RUGI TAHUN BERJALAN

Jumlah laba rugi setelah memperhitungkan pajak penghasilan dan hak minoritas anak atas laba bersih anak perusahaan.

J. SALDO LABA RUGI AWAL TAHUN

Saldo laba rugi pada awal tahun buku yang bersangkutan.

K. DIVIDEN

Dividen adalah distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu atau sebagian keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham.

L. LAINNYA

Jika diberikan indikasi mengenai pembatasan terhadap saldo laba, misalnya; dicadangkan untuk perluasan pabrik, atau untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang maupun ikatan tertentu.

M. SALDO LABA RUGI AKHIR TAHUN. Cukup Jelas. BLOK VI: NERACA PER 31 DESEMBER TAHUN 2009 DAN 2010

Neraca Balance Sheet: laporan sistematis tentang harta aset, hutang serta modal Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 25 suatu perusahaan dengan tujuan menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada penutupan buku di akhir tahun kalender atau tahun fiskal. ASET Rincian 1: Kas. Kas adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing, yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Pengertian kas adalah termasuk mata uang rupiah dan valuta asing yang ditarik dari peredaran dan yang masih dalam masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia. Sementara itu, pengertian kas tersebut tidak termasuk emas batangan dan uang logam yang diterbitkan untuk memperingati peristiwa nasional commemorative coin. Rincian 2: Giro pada Bank Indonesia. Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing di Bank Indonesia. Rincian 3: Giro pada bank lain. Simpanan pada bank lain, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran atau pemindahbukuan. Rincian 4: Penempatan pada Bank Indonesia. Penempatan pada Bank Indonesia adalah penempatantagihan bank baik dalam rupiah maupun valuta asing kepada Bank Indonesia. Jenis penempatan pada Bank Indonesia meliputi: a Fine Tune Operation FTO yaitu transaksi dalam rangka Operasi Pasar Terbuka OPT untuk menyerap likuiditas perbankan yang dilakukan sewaktu-waktu oleh BI apabila diperlukan untuk mempengaruhi likuiditas perbankan secara jangka pendek dengan waktu, jumlah, dan harga transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. b Fasbi Fasilitas Diskonto Bank Indonesia yaitu Fasilitas penempatan dana rupiah bank peserta Pasar Uang Antar Bank PUAB pada Bank Indonesia dengan jangka waktu tertentu, dan suku bunga tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. c Lainnya, yaitu selain jenis diatas dan memenuhi kriteria penempatan pada Bank Indonesia. Rincian 5: Penempatan pada bank lain. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 26 Penempatan pada bank lain adalah penempatantagihan atau simpanan milik bank dalam rupiah dan atau valuta asing pada bank lain, baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun luar Indonesia baik untuk menunjang kelancaran transaksi antar-bank maupun sebagai secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Jenis penempatan pada bank lain meliputi interbank call money, tabungan, deposit on call, deposito berjangka, sertifikat deposito, margin deposit, setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan, dana pelunasan obligasi, serta lainnya yang memenuhi kriteria penempatan pada bank lain. Nilai tercatat penempatan pada bank lain adalah nilai penempatan pada bank lain neto pada tanggal pelaporan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Rincian 6: Efek-efek. Efek adalah surat berharga, yaitu surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka, dan setiap derivatif dari efek. Rincian 7: Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali reverse repo. Efek atau surat berharga yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali dari pembeli dengan harga yang telah disepakati pada awal transaksi. Rincian 8: Tagihan derivatif. Tagihan atas potensi keuntungan dari suatu perjanjiankontrak transaksi derivatif selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi derivatif pada tanggal laporan, termasuk potensi keuntungan karena mark to market dari transaksi spot yang masih berjalan. Rincian 9: Kredit yang diberikan. Semua realisasi pemberian kredit oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank, termasuk kredit kepada pegawai bank sendiri. Rincian 10: Tagihan akseptasi. Akseptasi: janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus dinyatakan dengan kata ”akseptasi” atau dengan cara lain yang sama maksudnya; tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi; apabila Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 27 telah diakseptasi, wesel ini menjadi sama dengan promes, yang berarti dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum tanggal jatuh tempo. Tagihan akseptasi: tagihan yang timbul sebagai akibat akseptasi yang dilakukan terhadap wesel berjangka. Rincian 11: Obligasi pemerintah. Yaitu surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah dan dibeli atau dimiliki bank pelapor. Rincian 12: Penyertaan saham. Penyertaan saham adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham baik dalam rupiah maupun valuta asing pada bank atau perusahaan lembaga keuangan bukan bank untuk tujuan investasi jangka panjang dan tidak untuk diperjualbelikan. Termasuk dalam cakupan penyertaan adalah penyertaan modal sementara. Penyertaan saham disajikan sebesar biaya perolehan, harga wajar melalui ekuitas atau metode ekuitas setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Rincian 13: Aset tetap dan akumulasi penyusutan. Aset tetap adalah aset berwujud yang: a dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan b diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Aset tetap disajikan sebesar julmah tercatat carrying amount, yaitu nilai yang disajikan dalam neraca setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Rincian 14: Aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan deferred tax assets adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan recoverable pada periode mendatang sebagai akibat adanya: a perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan b sisa kompensasi kerugian. Rincian 15: Biaya dibayar dimuka. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 28 Biaya-biaya berjangka waktu kurang dari satu tahun yang telah dibayarkan oleh bank pelapor tetapi belum menjadi beban periode yang bersangkutan. Rincian 16: Aset lain-lain. Saldo rekening aset lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari rincian 1 s.d 15. KEWAJIBAN DAN EKUITAS A. KEWAJIBAN Rincian 1: Kewajiban segera. Kewajiban segera adalah kewajiban bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai dengan perintah pemberi amanat atau perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Contoh: kiriman uang, deposito yang sudah jatuh tempo tetapi belum diambil nasabah. Rincian 2: Simpanan. Simpanan adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat di luar bank kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Bentuk-bentuk simpanan berupa: a Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan. b Tabungan adalah simpanan-simpanan dalam rupiah dari pihak ketiga bukan bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu. c Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. d Sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. e Lainnya: bentuk yang dipersamakan dengan bentuk simpanan. Rincian 3: Simpanan dari bank lain. Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik di dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call money, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis. Rincian 4: Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 29 Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali adalah surat pengakuan utang jangka pendek dan jangka panjang yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali dari pembeli dengan harga yang telah disepakati pada awal transaksi. Rincian 5: Kewajiban derivatif. Kewajiban derivatif adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian berdasarkan proses valuasi atas perjanjiankontrak derivatif yang mencerminkan selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar transaksi derivatif pada tanggal laporan. Rincian 6: Kewajiban akseptasi. Cukup jelas. Rincian 7: Surat berharga yang diterbitkan. Surat pengakuan utang, wesel, saham obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang yang diterbitkan oleh bank kepada pihak ketiga bukan bank. Rincian 8: Pinjaman yang diterima. Pinjaman yang diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Pinjaman subordinasi dan simpanan dari masyarakat tidak termasuk dalam pengertian ini. Rincian 9: Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah taksiran kerugian akibat tidak dipenuhinya komitmen dan kontinjensi oleh nasabah. Rincian 10: Kewajiban pajak tangguhan. Kewajiban pajak tangguhan deferred tax liabilities adalah jumlah pajak penghasilan terutang payable untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. Rincian 11: Beban yang masih harus dibayar. Semua beban dalam rupiah yang secara efektif telah menjadi kewajiban bank dan dapat Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 30 ditagih oleh pemiliknya. Rincian 12: Kewajiban lain-lain. Saldo rekening kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari rincian 1 sd. 11. Rincian 13: Pinjaman subordinasi. Adalah pinjaman dari Bank Indonesia sebagai tambahan modal kerja Bank.

B. HAK MINORITAS

Hak minoritas adalah bagian hasil usaha dan bagian aset neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh induk perusahaan. Bagian pemegang saham minoritas atas perubahan ekuitas yang terjadi sejak tanggal penggabungan usaha sampai dengan tanggal laporan.

C. EKUITAS Rincian 1: Modal saham.

Modal saham terdiri dari modal dasar dan modal disetor. Modal dasar: seluruh nilai nominal saham sesuai dengan Anggaran Dasar. Modal disetor: modal yang telah ditempatkan dan disetor secara penuh yang dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah. Rincian 2: Tambahan modal disetor. Tambahan modal disetor terdiri dari berbagai macam unsur penambah modal, seperti agio saham, tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga lebih rendah daripada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran, tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya, tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor untuk jenis saham yang diatur dalam mata uang asing dalam akta pendiriannya, kompensasi berbasis saham, modal sumbangan, dan lain sebagainya. Agio: selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya. Disagio: selisih kurang setoran modal yang diterima oleh bank pada saat penerbitan saham karena harga pasar saham lebih rendah dari nilai nominal. Rincian 3: Selisih kurs penjabaran laporan keuangan. Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 31 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan adalah selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan kantor cabang atau perusahaan anak di luar negeri yang termasuk dalam kriteria entitas asing. Rincian 4: Selisih penilaian kembali aset tetap. Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku nilai tercatat aset tetap dibukukan dalam kelompok modal di antara tambahan modal disetor dan saldo laba dengan nama akun “Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap”. Rincian 5: Laba rugi yg belum direalisasi dari surat berharga. Cukup jelas. Rincian 6: Pendapatan komprehensif lainnya. Pendapatan komprehensif lainnya, adalah pos-pos keuntungan dan kerugian termasuk penyesuaian reklasifikasi yang tidak diakui dalam laporan laba rugi. Termasuk dalam pendapatan komprehensif lain adalah: a Perubahan ekuitas yang berasal dari peningkatanpenurunan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok tersedia dijual; b Bagian efektif dari keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi lindung nilai atas arus kas cash flow hedge, dan transaksi lindung nilai atas investasi neto net investment hegde. Rincian 7: Saldo laba rugi. Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba-rugi periode lalu, serta tidak dibagikan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS para pemegang saham. SALDO LABA RUGI PADA BLOK VI.2 RINCIAN C.7 = SALDO LABA RUGI AKHIR TAHUN PADA BLOK V RINCIAN M UNTUK MASING-MASING TAHUN 2009 2010 Pedoman Pencacahan Survei Lembaga Keuangan Tahun 2011 32 TOTAL ASET = TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS

3.2.2.2. PERBANKAN SYARIAH BLOK II: KETERANGAN USAHA