53
3.8.2 Lembar Kerja Siswa LKS
LKS dalam penelitian ini digunakan untuk memfasilitasi RPP yang digunakan dalam pembelajaran. LKS ini dapat dipakai sebagai alat untuk
mengukur ketercapaian indikator dalam proses pembelajaran. Pengembangan LKS ini dikembangkan berdasarkan karakteristik RPP yang digunakan pada
masing-masing kelas.
3.9 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan oleh siswa tes kemampuan penalaran
dan Jr. MAI.
3.9.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran oleh guru
Lembar observasi keterlaksanan pembelajaran oleh guru ini memuat daftar keterlaksanaan IBL yang diterapkan pada kelas eksperimen. Instrumen ini berisi
pernyataan terkait dengan pelaksanaan setiap fase dari IBL model 5E dalam pembelajaran. Selain terdiri dari kolom pernyataan, instrumen ini juga berisi
kolom respon yang terdiri dari dua pilihan yaitu ‘ya’ dan ‘tidak’. Lembar
observasi diisi oleh observer dengan memberikan tanda cek
pada kolom
respon untuk memilih satu respon yang diinginkan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran.
3.9.2 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran oleh Siswa
Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran oleh siswa ini memuat daftar pernyataan terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan IBL yang
dilakukan di kelas eksperimen. Instrumen ini terdiri atas dua bagian utama yaitu pernyataan dan respon. Pernyataan yang disajikan pada instrumen ini merupakan
pernyataan terkait dengan pelaksanaan aktivitas yang dilakukan selama pembelajaran dengan menggunakan IBL. Kolom respon berisi dua pilihan respon,
yaitu ‘ya’ dan ‘tidak’. Lembar observasi ini diisi oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran. Siswa dapat memberikan respon atas pernyataan yang tersaji dalam
54
instrumen dengan memberikan tanda cek pada kolom respon yang diinginkan
sesuai dengan aktivitas yang memang ia lakukan saat pembelajaran.
3.9.3 Tes Kemampuan Penalaran
TIMSS
Trends in International Mathematics and Science Study
menyatakan bahwa soal penalaran melibatkan proses-proses berikut ini: menganalisismemecahkan masalah, mengintegrasimensintesis, memberikan
hipotesismemprediksi, merancangmerencanakan,
membuat kesimpulan,
mengeneralisasi, mengevaluasi, menjustifikasi TIMSS, 2007. Kemampuan penalaran siswa yang diukur dengan
post test
kemampuan penalaran terdiri dari pertanyaan soal penalaran dalam bentuk isian. Soal tersebut terdiri dari dua aspek
yaitu pemberian klaim dan alasan, dimana siswa diminta untuk memprediksi apa yang akan terjadi memberikan klaim serta memberikan alasan terhadap prediksi
yang diberikan. Rubrik atau kriteria penskoran kemampuan penalaran disajikan pada Tabel 3.5. Kisi-kisi soal kemampuan penalaran disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.5 Rubrik atau Kriteria Penskoran Kemampuan Penalaran Skor
Deskripsi
Tidak memberikan jawaban.
1 Klaim yang diberikan salah dan tidak memberikan penjelasan
lebih lanjut.
2 Klaim yang diberikan benar namun tidak memberikan penjelasan
lebih lanjut.
3 Klaim yang diberikan benar namun penjelasan yang diberikan
tidak relevan konsepteoriprinsip yang digunakan untuk membuat klaim tidak tepat dengan permasalahan yang
diberikan.
4
Klaim yang diberikan benar dengan penjelasan yang menyertakan teorikonsepprinsip yang tepat namun kurang
lengkap untuk mendasari pemberian klaim.
5
Klaim yang diberikan benar dengan penjelasan yang menyertakan teori, prinsip, konsep yang tepat dan lengkap untuk
mendasari pemberian klaim.
diadaptasi dari McNeill Krajcik, 2012
55
Tabel 3.6 Kisi-kisi Tes Kemampuan Penalaran Materi
Indikator Pencapaian Kompetensi Nomor Item
Kalor Menjelaskan konsep pemuaian zat
5,6 Mejelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan
suhu 2,3
Menjelaskan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
1,10,13 Menjelaskan perpindahan kalor secara
konduksi, konveksi dan radiasi 4,8,9,11,12
Menjelaskan sifat daya hantar panas suatu zat 7,14,15
Jumlah total item 15
3.9.4 Jr. MAI