II-69
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk
Tenaga Medis yang dimaksud adalah tenaga kefarmasian, ahli gizi, perawat, bidan, dan tenaga teknis kesehatan analis lab, penata anestesi,
fisioterapi, Tenaga Elektromedis Penata Rontgen. Rasio tenaga medis per satuan penduduk menunjukkan seberapa besar ketersediaan kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada penduduk. Tabel di bawah ini menunjukkan jumlah tenaga medis Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012.
Tabel 2.47. Jumlah Tenaga Medis Menurut KabupatenKota Tahun 2012 Provinsi Kepulauan Riau
NO KABUPATEN
KOTA JUMLAH
PENDUDUK BIDAN
PERAWAT JUMLAH RASIO JUMLAH
RASIO
1 Karimun
233.075 186
79,80 339
145,45 2
Bintan 158.805
155 97,60
295 185,76
3 Natuna
82.242 122
148,34 264
321,00 4
Lingga 102.377
141 137,73
200 195,36
5 Batam
1.137.894 570
50,09 1.278
112,31 6
Tanjungpinang 229.396
178 77,60
545 237,58
7 Kep. Anambas
45.003 91
202,21 174
386,64 JUMLAH PROVINSI
1.988.792 1.443
72,56 3.095
155,62
Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012
c. Lingkungan Hidup
Persentase Penduduk Berakses Air Minum
Pada tahun 2012, Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak di perkotaan dan perdesaan sebesar 58,36, dengan
rincian perkotaan 67,26 dan perdesaan 11,1. Menurut Kementerian Kesehatan, air yang dapat diminum adalah air yang tidak berasa, tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak mengandung logam berat. d.
Sarana Dan Prasarana Umum
Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha
pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk
II-70
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Karakteristik wilayah Provinsi Kepulauan Riau yang terdiri
dari pulau-pulau kecil menyebabkan pendekatan pengembangan jaringan jalan di Provinsi Kepulauan Riau berbeda dengan pengembangan jaringan jalan pada
umumnya di daerah daratan. Hal ini dikarenakan lebih berfungsinya peran pelabuhan dan bandara sebagai simpul transportasi yang menghubungkan antara
pusat-pusat kegiatan wilayah daripada jaringan jalan. Berikut tersaji data jaringan jalan beserta kondisi jalan yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Dari data
indikator pembangunan rata-rata panjang jalan perluas wilayah dan juga proporsi panjang jaringan jalan dengan kondisi baik menunjukkan tren yang positif dan
telah mencapai target yang telah ditetapkan pada indikator pembangunan. Sebagai gambaran penyediaan jalan sebagai sarana dan prasarana umum
dapat dilihat dari data dinas Pekerjaan Umum Tahun 2011 sebagai berikut:
Tabel 2.48. Panjang Jaringan Jalan Menurut KabupatenKota dan Statusnya
Tahun 2008 – 2012 dalam Km
Sumber : Kepri dalam Angka data Dinas P.U Prov. Kepri
-
: data tidak tersedia
NO. URAIAN
PANJANG JALAN JALAN SECARA
KESELURUHAN JALAN
NASIONAL JALAN
PROVINSI
1. Karimun
145,35 108,65
254,00 2.
Bintan 10,71
162,77 173,48
3. Natuna
- 92,10
92,10 4.
Lingga -
149,25 149,25
5. Kep. Anambas
- 45,00
45,00 6.
Batam 148,21
67,60 215,81
7 Tanjungpinang
29,72 54,12
83,84 Jumlah
2012 333,99
679,49 1.013,48
2011
333,99 679,49
1.013,48
2010
333,99 679,49
1.013,49
2009
514,67 743,92
1.258,59
2008
845,49 421,82
1.267,31
II-71
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH RKPD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2015
e. Permukiman