Analisis Strategi dan Nilai Tambah Pemasaran Ekspor Komoditas Tekstil pada PT. Primissima, Kabupaten Sleman, DIY Yogyakarta
T a n g d e ~ i k i a n i t u a d a l a h Allah.,
Tuhanmu,
Pencipta
r e g a l a r e r u a t u , t i a d a Tuhan m e l a i n k a n Dia.: maka
hagaimanakah k a r u d a p a t d i p a l i n g k a n ? "
IAi ?lu.'min.; a y a t 6 2 )
mama, papa f a l m ) . . d a j o h n ,
ni yeri. nepi, j e f r i ,
ruamiku
a s i r v a n r e r t a anakku r e s t a
RINGKASAN
YEFLIZA
(A. 23 1129) ANALISIS STFZATEGI DAN NILAI
PEMASARAN
EKSPOR
Kabupaten
KOMODITAS TEKSTIL, pada
Sleman.
Daerah
PT
TAMBAH
Primissima.
Istimewa Yogyakarta
(dibawah
bimbingan Dr. Ir. W. Hardjanto Wiryokusumo).
Sektor
agribisnis bukan hanya sektor pertanian
tetapi mencakup
industri dan
lebih
luas
lagi yaitu
saja
sebagian sektor
jasa yang terkait dengan pertanian.
Dalam
sektor agribisnis terdapat sistem komoditas, dimana terdapat
arus yang mengalir dari produsen primer ke konsumen akhir.
Arus ini terjadi
karena adanya dorongan yang berupa perang-
sang ekonomi, sehingga diperoleh keuntungan dari margin
transaksi.
Pemasaran termasuk ke dalam salah satu sistem
komoditas dimana berfungsi sebagai penyalur komoditas dari
produsen primer sampai kepada konsumen, baik konsumen domestik maupun konsumen luar negeri.
Perusahaan dalam memasarkan produknya menggunakan strategi pemasaran yang mengandung
aspek
legalitas, keluasan
cakupan dan integral dalam hubungannya antara Eaktor-faktor
internal perusahaan dengan faktor-faktor ekstenal (lingkungan). Dalam kegiatan pemasarannya, PT Primissima berlandaskan
pada konsep pemasaran yaitu produk di pasarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga PT Primissima
harus merinci strategi bagi produk. harga. promosi dan
dis-
tribusi yang digunakannya. Dengan kata lain perusahaan dapat
menggunakan strategi bauran pemasaran (&tins
mix).
Seg-
mentasi pasar PT Primissima berdasarkan segmentasi geografis
yaitu
sasaran pemasaran tidak hanya
ditujukan
pada
pasar saja, tetapi meliputi pasar domestik dan luar
Semen
pasar luar negeri terdiri dari
seperti
satu
negeri.
negara-negara kuota
Inggris, kmerika Serikat, Benelux, Italia, Jerman,
Irlandia, Denmark dan Perancis serta negara-negara non kuota
seperti Jepang, Thailand dan Korea.
Perusahaan harus merumuskan kembali strategi pemasarannya untuk dapat mengikuti situasi pasar yang selalu berubah,
sebagai akibat dari adanya faktor yang
berpengaruh, seperti
daur hidup produk, posisi persaingan perusahaan di pasar dan
keadaan atau situasi ekonomi.
Untuk mengkaji kembali kondisi yang sebenarnya dihadapi
oleh
PT Primissima, khususnya dalam bidang pemasaran grey
sehingga perusahaan
strategi
maka
dapat
menentukan
tujuan, sasaran dan
penjualan yang tepat pada masa yang
akan
datang,
digunakan analisis peluang pasar perusahaan yaitu
ngan menganalisis kekuatan (strength), kelemahan
de-
1,
(
peluang ( Q D D O ~ ~ U ~ ~ Zdan
~ J ;ancaman
~)
(threat). Faktor internal
(strengthdan weakness) dapat dikendalikan perusahaan karena
menyangkut
internal perusahaan, sedangkan faktor
(QDDOP~I.U~$Xdan
tetapi hanya
eksternal
thrE.at) tidak bisa dikendalikan perusahaan
bisa dimanfaatkan
atau
mengatasinya
dengan
menggunakan strategi yang jitu.
Dalam mengikuti arus komoditas dari industri hulu
pai
)
industri
karena
hilir akan menimbulkan
nilai
tambah
adanya ~erlakuan-perlakuan serta
sam(&&&
jasa-jasa
tertentu
yang
diberikan kepada suatu komoditas, sehingga
nilainya bagi konsumen juga bertambah. Semakin banyak perlakuan
dan jasa yang diberikan maka akan semakin besar
nilai tambahnya.
kecil
Nilai tambah grey sebesar Rp 276.64
pula
iebih
jika dibandingkan dengan nilai tambah cambrics yaitu
sebesar Rp 537,98,
kedua nilai tambah diatae merupakan nilai
tambah yang diperoleh dari pemasaran ekapor.
Dalam kegiatan pemasaran ekspor grey PT Primissima, harus nlelalui prosedur ekspor yang berlaku di Indonesia, mulai
dari pembukaan L/C (btter of C r e U ) pada
oleh
pembeli, pemuatan barang di kapal, hingga pencairan uang
di
Neaotiatina oleh PT Primisima.
Menurut
Limbong
dan Sitorus (1987) perusahaan
harus
menyalurkan
produk
yang
dihasilkannya karena keterbatasan perusahaan.
Faktor
yang
menjadi
pasar,
mempertimbangkan
berbagai faktor dalam
pertimbangan tersebut adalah
keadaan
jenie barang yang dijual, keadaan perusahaan serta
perantara yang digunakan.
sikan produknya
lembaga
PT Primissima dalam mendistribu-
menggunakan strategi distribusi
selektif
yaitu menggunakan lembaga perantara (agen) pemasaran
terbatas pada suatu negara tujuan ekspor.
perusahaan mendistribusikan produknya
yang
Dengan kata lain,
menggunakan
saluran
tataniaga pendek yaitu dari perusahaan langsung ke
pembeli
(agen atau industri hilir) .
Dalam
meiakukan ekspor, PT Primissima
tidak
teriepas
dari jatah kuota yang diterimanya dari Departemen Perdagang-
an.
Kuota
1 .q ij j
:
1
j.:;
:.*
:+:.,
F',
:! j,
.!I>m!
. . :.).
::
karenanya '!IG
kuota
j.i.:;lt,.
I
:
i
.
:,.=
Tuhanmu,
Pencipta
r e g a l a r e r u a t u , t i a d a Tuhan m e l a i n k a n Dia.: maka
hagaimanakah k a r u d a p a t d i p a l i n g k a n ? "
IAi ?lu.'min.; a y a t 6 2 )
mama, papa f a l m ) . . d a j o h n ,
ni yeri. nepi, j e f r i ,
ruamiku
a s i r v a n r e r t a anakku r e s t a
RINGKASAN
YEFLIZA
(A. 23 1129) ANALISIS STFZATEGI DAN NILAI
PEMASARAN
EKSPOR
Kabupaten
KOMODITAS TEKSTIL, pada
Sleman.
Daerah
PT
TAMBAH
Primissima.
Istimewa Yogyakarta
(dibawah
bimbingan Dr. Ir. W. Hardjanto Wiryokusumo).
Sektor
agribisnis bukan hanya sektor pertanian
tetapi mencakup
industri dan
lebih
luas
lagi yaitu
saja
sebagian sektor
jasa yang terkait dengan pertanian.
Dalam
sektor agribisnis terdapat sistem komoditas, dimana terdapat
arus yang mengalir dari produsen primer ke konsumen akhir.
Arus ini terjadi
karena adanya dorongan yang berupa perang-
sang ekonomi, sehingga diperoleh keuntungan dari margin
transaksi.
Pemasaran termasuk ke dalam salah satu sistem
komoditas dimana berfungsi sebagai penyalur komoditas dari
produsen primer sampai kepada konsumen, baik konsumen domestik maupun konsumen luar negeri.
Perusahaan dalam memasarkan produknya menggunakan strategi pemasaran yang mengandung
aspek
legalitas, keluasan
cakupan dan integral dalam hubungannya antara Eaktor-faktor
internal perusahaan dengan faktor-faktor ekstenal (lingkungan). Dalam kegiatan pemasarannya, PT Primissima berlandaskan
pada konsep pemasaran yaitu produk di pasarkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga PT Primissima
harus merinci strategi bagi produk. harga. promosi dan
dis-
tribusi yang digunakannya. Dengan kata lain perusahaan dapat
menggunakan strategi bauran pemasaran (&tins
mix).
Seg-
mentasi pasar PT Primissima berdasarkan segmentasi geografis
yaitu
sasaran pemasaran tidak hanya
ditujukan
pada
pasar saja, tetapi meliputi pasar domestik dan luar
Semen
pasar luar negeri terdiri dari
seperti
satu
negeri.
negara-negara kuota
Inggris, kmerika Serikat, Benelux, Italia, Jerman,
Irlandia, Denmark dan Perancis serta negara-negara non kuota
seperti Jepang, Thailand dan Korea.
Perusahaan harus merumuskan kembali strategi pemasarannya untuk dapat mengikuti situasi pasar yang selalu berubah,
sebagai akibat dari adanya faktor yang
berpengaruh, seperti
daur hidup produk, posisi persaingan perusahaan di pasar dan
keadaan atau situasi ekonomi.
Untuk mengkaji kembali kondisi yang sebenarnya dihadapi
oleh
PT Primissima, khususnya dalam bidang pemasaran grey
sehingga perusahaan
strategi
maka
dapat
menentukan
tujuan, sasaran dan
penjualan yang tepat pada masa yang
akan
datang,
digunakan analisis peluang pasar perusahaan yaitu
ngan menganalisis kekuatan (strength), kelemahan
de-
1,
(
peluang ( Q D D O ~ ~ U ~ ~ Zdan
~ J ;ancaman
~)
(threat). Faktor internal
(strengthdan weakness) dapat dikendalikan perusahaan karena
menyangkut
internal perusahaan, sedangkan faktor
(QDDOP~I.U~$Xdan
tetapi hanya
eksternal
thrE.at) tidak bisa dikendalikan perusahaan
bisa dimanfaatkan
atau
mengatasinya
dengan
menggunakan strategi yang jitu.
Dalam mengikuti arus komoditas dari industri hulu
pai
)
industri
karena
hilir akan menimbulkan
nilai
tambah
adanya ~erlakuan-perlakuan serta
sam(&&&
jasa-jasa
tertentu
yang
diberikan kepada suatu komoditas, sehingga
nilainya bagi konsumen juga bertambah. Semakin banyak perlakuan
dan jasa yang diberikan maka akan semakin besar
nilai tambahnya.
kecil
Nilai tambah grey sebesar Rp 276.64
pula
iebih
jika dibandingkan dengan nilai tambah cambrics yaitu
sebesar Rp 537,98,
kedua nilai tambah diatae merupakan nilai
tambah yang diperoleh dari pemasaran ekapor.
Dalam kegiatan pemasaran ekspor grey PT Primissima, harus nlelalui prosedur ekspor yang berlaku di Indonesia, mulai
dari pembukaan L/C (btter of C r e U ) pada
oleh
pembeli, pemuatan barang di kapal, hingga pencairan uang
di
Neaotiatina oleh PT Primisima.
Menurut
Limbong
dan Sitorus (1987) perusahaan
harus
menyalurkan
produk
yang
dihasilkannya karena keterbatasan perusahaan.
Faktor
yang
menjadi
pasar,
mempertimbangkan
berbagai faktor dalam
pertimbangan tersebut adalah
keadaan
jenie barang yang dijual, keadaan perusahaan serta
perantara yang digunakan.
sikan produknya
lembaga
PT Primissima dalam mendistribu-
menggunakan strategi distribusi
selektif
yaitu menggunakan lembaga perantara (agen) pemasaran
terbatas pada suatu negara tujuan ekspor.
perusahaan mendistribusikan produknya
yang
Dengan kata lain,
menggunakan
saluran
tataniaga pendek yaitu dari perusahaan langsung ke
pembeli
(agen atau industri hilir) .
Dalam
meiakukan ekspor, PT Primissima
tidak
teriepas
dari jatah kuota yang diterimanya dari Departemen Perdagang-
an.
Kuota
1 .q ij j
:
1
j.:;
:.*
:+:.,
F',
:! j,
.!I>m!
. . :.).
::
karenanya '!IG
kuota
j.i.:;lt,.
I
:
i
.
:,.=