3
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Pendidikan Khusus; 7.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor; 9.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus;
10. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03VPB2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit; 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 90 Tahun 2014 tentang
Standar Kualifikasi dan Kompetensi Instruktur pada Kursus dan Pelatihan; 13. Pedoman Uji Kompetensi Guru 2015;
14. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 129au2004 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan;
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 Tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru;
17. DIPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan No: SP DIPA – 023.16.1.3611522016.
C. Tujuan
1. Umum
Memberikan petunjuk teknis bagi seluruh jajaran lembaga sertifikasi kompetensi yang dibentuk oleh organisasi profesi yang diakui Pemerintah yaitu HIMPAUDI,
HISPPI, HIPKI LSK Pendidik PAUD, LSK Pendidik dan Pelatihan Kursus, serta
4
Panitia Uji Kompetensi pada Tempat Uji Kompetensi di daerah dalam
menyelenggarakan uji kompetensi.
2. Khusus
Secara khusus juknis ini bertujuan agar : a. Memberikan acuan teknis pemanfaatan dana bantuan uji kompetensi bagi lembaga
sertifikasi kompetensi melalui TUK; b. Organisasi profesi bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat
berperan serta dalam mengawasi pelaksanaan uji kompetensi; c. Panitia uji kompetensi dapat menyelenggarakan uji kompetensi sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan; d. Petugas Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas dapat menata, mem-
fasilitasi dan mengembangkan pelaksanaan uji kompetensi Guru KBTPASPS, Instruktur Kursus, dan Pengelola Kursus.
D. Pengertian
1. Guru KBTPASPS adalah tenaga pendidik yang berasal dari masyarakat yang
bertugas dalam
merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi
proses pembelajaran pada lembaga PAUD;
2. Instruktur Kursus dan Pelatihan adalah tenaga pendidik yang berasal dari
masyarakat yang bertugas dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran pada lembaga kursus dan pelatihan;
3. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dimiliki, dikuasai dan dipraktekkan; 4.
Uji Kompetensi adalah proses penilaian yang dilakukan oleh penguji kompetensi
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi pada suatu jenis standar kompetensi
tertentu;
5. Tempat Uji Kompetensi adalah tempat pelaksanaan uji kompetensi.
6. Lembaga Sertifikasi Kompetensi adalah lembaga sertifikasi kompetensi pendidik
kursus dan pelatihan pendidikan nonformal LSK PKP PNF yang berwenang melakukan uji kompetensi instruktur kursus dan pelatihan.
5
E. Ruang Lingkup
Juknis ini terdiri dari beberapa bagian yakni, Bab I : Pendahuluan yang menguraikan mengenai latar belakang dilaksanakannya uji kompetensi, dasar hukum, tujuan,
pengertian, dan ruang lingkup isi juknis. Bab II menjelaskan mengenai penyelenggaraan uji kompetensi yang menguraikan tentang bentuk program, sasaran program,
persyaratankriteria penyelenggara, besar dana bantuan, penggunaan dana bantuan, dan hak, kewajiban, serta sanksi. Bab III menguraikan mengenai penyusunan dan pengajuan
proposal baik ketentuan, mekanisme, dan waktu pengajuan proposal. Bab IV menguraikan tentang penilaian dan penetapan penerima dana bantuan antara lain tim
penilai, mekanisme penilaian proposal, penetapan penerima bantuan, dan penyaluran dana bantuan, sedangkan Bab V membahas tentang indikator keberhasilan, pengendalian
mutu, dan pelaporan. Bab VI merupakan penutup.
6
BAB II RUANG LINGKUP PROGRAM