Wawancara Teknik Analisis Data

85 Florensina Meokbun, 2016 KAJIAN EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI KHUSUS DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SORONG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data-data yang memenuhi keabsahan suatu penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku.

I. Teknik Pengumulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur. Bungin ed 2003: 42, menjelaskan metode pengumpulan dataadalah “dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkansehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable”. Arikunto 2002, hlm136, menjelaskan bahwa “metode penelitian adalah berbagai cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan datapenelitiannya”. Cara yang dimaksud adalah wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Wawancara

Menurut Moleong 2007:86 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dapat digunakan sebagai alat pengumpul data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang berkenaan dengan pendapat, aspirasi, harapan, persepsi, keinginan dan lain-lain dari individu atau responden caranya melalui pertanyaan yang sengaja diajukan kepada responden oleh peneliti. Wawancara dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh melalui observasi. Melalui wawancara ini peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam, sebagaimana dikemukakan Alwasilah 2002:154, melalui wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam karena beberapa hal, antara lain: a. Peneliti dapat menjelaskan atau memparafrase pertanyaan yang tidak dimengerti. 86 Florensina Meokbun, 2016 KAJIAN EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN OTONOMI KHUSUS DALAM BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SORONG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan sususlan. c. Responden cenderung menjawab apabila diberi pertanyaan d. Responden dapat menceritakan sesuatu yang terjadi dimasa silam dan masa mendatang. Nasution 1996: 73 mengatakan bahwa tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain. “Wawancara juga disebut kuesioner lisan, merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Pada penelitian kualitatif, wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Wawancara sebagai strategi dalam mengumpulkan data, pada konteks ini catatan data lapangan yang diperoleh berupa transkip wawancara. 2. Wawancara sebagai penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti analisis dokumen dan studi literatur. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan pejabat atau pendidik yang memiliki pengetahuan lebih mengenai pendidikan di kabupaten Sorong. Adapun materi yang akan ditanyakan yaitu pertanyaan yang berkenaan dengan peran implementasi kebijakan otonomi khusus dalam bidang pendidikan dan peran masyarakat dalam menyikapi desentralisasi pendidikan akibat diberlakukannya status otonomi khusus di kabupaten Sorong.

2. Observasi