Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Barang Di Toko Sawargi Putra

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Redi Arani 1.05.06.474

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

i

Toko Sawargi putra adalah salah satu perusahaan menengah yang bergerak di bidang penjualan barang-barang kebutuhan pokok.

Perusahaan ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, berawal dari toko kecil hingga mampu menghasilkan toko-toko lain sebagai cabangnya hasil dari perkembangan perusahaan ini tidak didukung dengan system informasi yang belum optimal hal ini dikarenakan setiap penanganan transksi masih dicatat didalam buku besar dan penyusunan laporan pendapatan tidak di buat setiap periode atau perbulan sehingga pendapatan yang diperoleh perusahaan tidak akurat dengan hasil penjualan yang dilakukan

Kesulitan kesulitan lainpun muncul contohnya seperti sulit untuk menyesuaikan atau mencari data-data barang yang ingin dibeli atau dijual apalagi mengenai jumlah stocknya

Metode pengembangan system yang digunakan yaitu metode prototype dengan alat pemodelan yang digunakan yaitu flomap, diagram kontek, DFD, Relasi table dan ERD sedangkan pengembangan aplikasinya menggunakan microsof visual basic 6.0 dengan data base Microsof SQL Server 2000

Dengan adanya rancangan sisitem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang mampu meningkatkan kinerja system dan memperbaharui sisitem yang lama dengan sisitem yang akan dirancang sehingga keamanan dan keakuratan data bahkan penyusunan laporan dapat tersusun dengan baik seiring dengan meningkatnya kinerja sistem yang dirancang

Kata kunci :Toko, pelayanan, Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang


(3)

ii

Sawargi Putra store's is one medium-sized companies engaged in the sale of staplegoods.

This company has been progressing quite rapidly, starting from small shops to be able to produce other stores as a result of the company's development branch is not supported by information systems is not optimal it is because every handling transaction still recorded in the ledger and preparation of the consolidated income not made any monthly period or that the income derived by an enterprise is not accurate with the proceeds committed

Difficulties arise for example the difficulty another party such as difficult to adjust or find the data items to be bought or sold especially regarding the number stock

System development method used is prototype method with the modeling tool used is flomap, context diagram, DFD, table relation, and ERD while Microsof develop applications using Visual Basic 6.0 with a Database Microsof SQL Server 2000

With the draft system sales information, purchasing and inventory of merchandise to enhance the system and updating the old with system system to be designed so that the safety and accuracy of the data even the preparation of reports can be structured either by increasing the performance of systems designed

Key words: Shops, Services, Information Systems Sales, Purchasing and inventory of merchandise


(4)

iii

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia serta rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini tepat pada waktunya. Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM Bandung dan Laporan Skripsi ini penulis susun berdasarkan hasil penelitian di Toko Sawargi Putra

Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa baik penyajian maupun mutu Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya dorongan maupun bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak akan terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. DR. Ir Eddy Suryanto Soegoto, MSc, Selaku rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung


(5)

iv

3. Dadang Munandar, SE,M.Si, selaku Kaprodi Sistem Informasi UNIKOM Bandung sekaligus selaku dosen wali.

4. Wartika, S.Kom., M.T. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan kepada penulis dalam mengerjakan Laporan Skripsi ini.

5. Seluruh Dosen UNIKOM Bandung yang telah memberikan ilmunya. 6. Bapak Dandi , selaku Pemilik perusahaan Toko Sawargi Putra

7. Kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan, do’a yang tiada henti dan pengorbanan yang tidak ternilai harganaya.

8. Saudara-saudara saya yang ada di kampong, terima kasih atas do’a dan dorongannya.

9. Sahabat-sahabat MI-10 tidak ada kata yang tidak bisa diucapkan selain Terima Kasih atas dukungan selama 4 tahun ini.

10.Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas ketulusan do’anya.

Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya terhadap kita semua, serta membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin yaa Allah Yaa Robbal Alamin.


(6)

v

saran yang bermanfaat untuk menyempurnakan Laporan Skripsi ini. Semoga Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi segenap pembaca yang membutuhkannnya.

Bandung, Juli 2011


(7)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini perkembangan informasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan usahanya.

Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara membangun sistem informasi yang baik. Dan syarat untuk membangun sistem informasi yang baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Komputer adalah suatu alat yang dapat menyimpan data, mengolah data, dan memberikan informasi yang diinginkan secara tepat dan akurat yang berguna bagi perusahaan untuk kemajuan usahanya.

Pada toko Sawargi putra, pencatatan dan pengolahan data barang, jumlah dan harga barang, data para supplier, serta data transaksi penjualan masih dilakukan dengan menggunakan tulisan tangan. Hal ini dapat dikatakan kurang efektif dan efisien, dikarenakan sulit untuk mencatat dan menghitung banyaknya jenis barang yang ada, banyaknya jumlah barang, maupun besarnya jumlah harga. Banyaknya jumlah barang yang dijual dan tingkat keramaian pembeli dapat mengakibatkan penjual mengalami kesulitan untuk mengelola dan menghitung transaksi penjualan secara cepat, tepat, dan efisien.

Dari hasil penelitian penulis Toko Sawargi Putra mengalami kenaikan jumlah transaksi penjualan barang. Dengan menggunakan sistem yang lama pencatatan dan penyimpanan data membutuhkan proses yang cukup lama bahkan


(8)

untuk mengetahui stok barang yang sudah habis seringkali tidak tertulis atau tidak tercatat, dikarenakan proses pencarian datanya yang sulit untuk ditemukan. Dengan alasan tersebut seharusnya toko sawargi putra membutuhkan sistem informasi terkomputerisasi agar permasalahan yang dialami toko tersebut dapat teratasi baik dalam pengolahan dan penyimpanan data. Bahkan dengan sistem yang akan diusulkan mampu mengurangi proses pencarian yang awalnya membutuhkan waktu yang cukup lama menjadi lebih efektif dan efisien. Maka dengan data diatas, penulis mencoba untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “Sistem Informasi Pembelian Dan Penjualan Barang Di Toko Sawargi Putra ”. 1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

1. Tidak tersedianya Sistem Informasi yang terkomputerisasi sehingga menyebabkan data yang dihasilkan tidak akurat karena sistem yang lama masih menggunakan pencatatan dan penyimpanannya kedalam buku 2. Sulitnya menemukan arsip penjualan barang karena semua arsip penjualan

barang masih berupa arsip

3. Sulit untuk mengetahui jumlah stok barang yang ada dalam penjualan 4. Lambatnya pembuatan laporan-laporan perbulannya karena sumber data


(9)

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan pertanyaan pertanyaan yang didasarkan pada identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi yang sedang berjalan diperusahaan tersebut dalam mengolah datanya

2. Bagaimana merancang suatu sistem informasi penjualan barang dalam memecahkan permasalahan diperusahaan tersebut

3. Bagaimana mengimplementasikan suatu rancangan informasi kedalam program aplikasi dan database yang terintegrasi untuk memudahkan pengolahan datanya.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penelitian merupakan salah satu upaya untuk mendapatkan data sebagai bukti – bukti empiris dan untuk menemukan kejelasan mengenai masalah yang diteliti.

1.3.1 Maksud Penelitian

Memenuhi salah satu syarat dalam ujian kelulusan setingkat Strata I pada jurusan Manajemen Informatika di Universitas Komputer Indonesia.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis dalam pelaksanaan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi penjualan, pembelian, persediaan barang pada toko sawargi putra


(10)

2. Untuk merancang sistem informasi penjualan, pembelian, persediaan barang yang diusulkan dalam mempermudah proses pengolahan datanya 3. Untuk mengimplementasikan rancangan informasi kedalam program

aplikasi dan database yang terintegrasi untuk memudahan proses pengolahan data

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian terbagi menjadi dua, yaitu kegunaan praktis dan akademis. Berikut kegunaan praktis dari hasil penelitian ini

1.4.1. Kegunaan Praktis 1. Bagi Toko Sawargi Putra

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan solusi pada masalah yang berkaitan dengan sistem informasi penjualan barang sehingga pekerjaan dapat diselsaikan dengan efektif dan efisien.

2. Bagi Instansi lain

Sebagai informasi yang berupa masukan atau sumbangan pemikiran bagi tempat atau perusahaan yang bergerak di bidang yang sama.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Adapun kegunaan akademis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas terutama dalam membuat sistem informasi penjualan


(11)

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama bagi yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang sistem informasi penjualan.Serta Manfaat bagi peneliti lain Dapat dijadikan sebagai sumber. 1.5 Batasan Masalah

Untuk memaksimalkan sistem informasi yang dibuat maka penulis membatasi permasalahan yang ada di toko sawargi putra supaya sistem yang dibuat mampu memberikan kemudahan dan kompatibilitas yang baik, adapun batasan masalah yang dibuat antara lain:

1. proses penjualan barang tidak dilakukan secara kredit

2. proses pengolahan dan penyimpanan data meliputi penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang

3. proses pembuatan laporan meliputi laporan penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang.

4. Toko sawargi putra tidak menangani retur barang baik secara penjualan maupun pembelian

5. Penjualan yang dilakukan di took sawargi putra dilakukan secara tunai

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu merupakan tempat dan waktu peneliti melaksanakan penelitian. Adapun lokasi penelitian sebagai berikut :


(12)

1.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Toko Sawargi Putra yang berlokasi di JL Raya Bayah-Cibareno Pelabuhan Ratu

1.6.2 Waktu Penelitian

Lamanya penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat pada jadwal penelitian terdapat pada tabel 1.2

No Tahap

M aret April M ei Juni July

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mengidentifikasi kebutuhan pemakai

2 Mengembangkan

prototype 3 Menentukan apakah prototype dapat diterima oleh pemakai 4 Mengadakan sistem operasional

5 Menguji sistem

operasional 6 Menentukan sistem operasioanal


(13)

7 2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat didefinisikan menurut dua kelompok pendekatan sistem, yaitu yang melakukan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Definisi sistem berdasarkan pendekatan yang menekankan pada prosedur adalah sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Jogiyanto H.M, 2002 : 4)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu” (Jogiyanto H.M, 2002 : 683)

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input), keluaran


(14)

1. Komponen Sistem (System Components)

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem baik besar maupun kecil, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.

2. Batas Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.


(15)

4. Penghubung Sistem (System Interprest)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam sistem komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.


(16)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.2 Konsep Dasar Data dan Informasi

Pengertian dari data dan informasi adalah sebagai berikut :

2.2.1 Data

Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data (proses) atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses. Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak


(17)

bagi pemakai, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain informasi adalah hasil dari pengolahan data.

2.2.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan 3 hal, yaitu : a. Relevan (relevancy)

Relevan berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi berbeda-beda untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya.

b. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data-data asli tersebut. Komponen akurat : lengkap (completeness), benar (correctness), aman (security).

c. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan. Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu infomasi,


(18)

sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah, dan mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

2.2.2.2 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2.2.2.3 Siklus Informasi

Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk informasi, maka perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,

dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau disebut pula siklus pengolahan data (processing cycles).


(19)

Diagram 2.1 Siklus Informasi

(Sumber : Raymond McLeod, Jr, Sistem Informasi Manajemen)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan informasi.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Dalam membangun suatu sistem informasi diperlukan penggabungan elemen-elemen pendukung tersebut antara lain :


(20)

a. Software, merupakan suatu program komputer, struktur data, dan dokumen-dokumen yang saling berhubungan yang digunakan dalam metode logika dan prosedur yang dibutuhkan.

b. Hardware, merupakan perangkat elektronik yang memiliki kemampuan

untuk melakukan proses komputerisasi.

c. User, adalah pengguna dan operator perangkat keras atau perangkat lunak.

d. Data, berupa salinan-salinan manual dan deskripsi informasi yang menggambarkan operasi sistem.

2.3.2 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi 1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

2. Efisiensi pengelolaan sistem

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data

b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi c. Penggunaan dan pengambilan informasi

3. Dukungan keputusan untuk manajemen

a. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan b. Akuisisi informasi eksternal melalui jaringan komunikasi


(21)

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki banyak manfaat, diantaranya :

1. Menghemat tenaga kerja

2. Peningkatan efisiensi

3. Mempercepat proses

4. Perbaikan dokumentasi

5. Pencapaian standar

6. Perbaikan keputusan

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Sistem Informasi Manajemen (management information systems) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

Semua sistem-sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), manajemen tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top level management).

Top level management yang dapat disebut juga dengan strategic level dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi,


(22)

keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management atau dapat disebut tactical level terdiri dari manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management disebut dengan operating management atau dapat disebut juga technical level meliputi mandor dan pengawas.

2.5 Konsep Perancangan Sistem

Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.

Penggambaran dan rancangan model sistem informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data Flow Diagram (DFD).

2.5.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram tingkat tinggi dari Diagram Alir Data yang merupakan gambaran global dari sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran data ke dalam maupun keluar suatu sistem dan merupakan alat yang digunakan untuk melihat batasan antara sistem dengan eksternal entity.

2.5.2 Diagram Alir Data

Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum


(23)

suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.

DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.

2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.

3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.

Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain :

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar atau external entity merupakan kesatuan luar di lingkungan sistem, bisa berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan masukan bagi sistem atau keluaran dari sistem.


(24)

2. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk arus data yang akan keluar dari proses.

Gambar 2.2 Proses (process)

3. Arus Data (Data Flow)

Arus data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan masukan dan keluaran dari suatu proses.

Data Transaksi


(25)

4. Penyimpanan Data (Data Storage)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu arsip atau database pada sistem komputer, suatu arsip atau catatan manual, suatu kotak tempat data di meja seseorang, atau suatu agenda/buku.

Nama File

File Barang

Gambar 2.4 Penyimpanan Data (Data storage) 2.6 Konsep Basis Data

Basis data adalah kumpulan file yang saling berinteraksi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu basis data menunjukan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan atau instansi.

Terdapat dua buah teknik perancangan basis data, yaitu dengan membuat

Entity Relationship Diagram atau dengan menerapkan normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui.


(26)

2.6.1 Entity Relationship Diagram

Entity relationship diagram adalah model yang mendeskripsikan

hubungan antar penyimpanan dalam Data Flow Diagram. Entity relationship diagram digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data.

Entity relationship diagram menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.

Ada tiga simbol yang digunakan yaitu :

1. Entity

Entity adalah suatu obyek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat.

2. Atribut

Entity mempunyai elemen yang disebut atribut dan berfungsi

mendeskripsikan karakter entity.

3. Hubungan

Entity dapat berhubungan satu sama lain, hubungan ini dinamakan

relationship. Sebagaimana halnya entity maka dalam hubungan pun harus dibedakan antar hubungan (bentuk hubungan antar entity) dan isi hubungan.


(27)

4. One to One

Hubungan ini menunjukkan bahwa setiap baris pada tabel pertama dapat dikorespondensikan hanya ke satu baris pada tabel kedua.

Hubungan ini menunjukkan bahwa setiap baris data pada tabel pertama dapat dikorespondensikan ke satu baris atau lebih baris data pada tabel kedua

5. Many to Many

Hubungan ini menunjukkan bahwa satu atau lebih baris data pada tabel pertama dapat dikorespondensikan ke satu baris atau lebih baris data pada tabel kedua.

2.6.2 Normalisasi

Normalisasi adalah sebuah teknik untuk mengoptimasi rancangan basis data relasional dan membebaskan rancangan tersebut dari keganjilan dan persoalan yang potensial. Normalisasi juga dapat diterapkan ke model basis data lainnya. Secara sederhana, normalisasi melibatkan pemecahan data dalam tabel ke dalam tabel yang lebih kecil sampai tiap atribut dalam tiap tabel hanya bergantung pada (beberapa) kunci dalam tabel tersebut. Adapun tujuan dari normalisasi ini adalah :

1. Meminimumkan duplikasi data

2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda


(28)

4. Berguna untuk mengstrukturkan data dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah munculnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data.

Rancangan basis data yang buruk, yang tidak dinormalisasi akan menyebabkan persoalan selama basis data tersebut diinstall. Persoalan yang agak ringan, basis data menjadi tidak efisien untuk dijalankan dan sulit untuk dipelihara. Sedangkan persoalan yang terberat adalah setelah basis data diinstall, pemakai menemukan bahwa basis data tersebut tidak menghasilkan apa yang dibutuhkan atau memberikan hasil yang tidak akurat.

2.6.3 Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berisikan beberapa tabel yang memuat nama dari data , tipe dari data yang akan kita gunakan di dalam menyusun program. Kamus data digunakan untuk menghindari duplikasi elemen-elemen dan menghindari konflik antara elemen-elemen tersebut. Dengan kamus data , dapat melihat elemen-elemen yang terdapat dalam sebuah sistem.

2.7 Arsitektur Aplikasi

2.7.1 Definisi Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan computer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya (seperti file dan printer). Sebuah jaringan biasaya terdiri dari 2 buah jaringan atau lebih Komputer yang saling berhubungan antara satu


(29)

dengan yang lainnnya. Adapun jenis-jenis jaringan komputer yaitu: 1. Local Area Network (LAN) / Jaringan Area Lokal

LAN adalah jaaringan Komputer lokal yang dimiliki oleh sebuah organisasi, dimana perangkat jaringan yang saling terhubung terletak didalam sebuah gedung atau antar gedung yang berjarak beberapa km.

2. Metopolitan Area Network (MAN)

MAN adalah Jaringan komputer yang jangkauannya mencakup kota, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi.

3. Wide Area Network (WAN)

WAN adalah Jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari LAN dan MAN yaitu antar negara dan antar benua.

2.7.2 Topologi Jaringan Komputer

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai adalah :

1. Topologi Jaringan Mesh

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping kurang ekonomis


(30)

juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. Di bawah ini gambar topologi jaringan mesh yang terdapat pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Topologi Jaringan Mesh (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)

2. Topologi Jaringan Bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral pusat. Biladibandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringanyang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Di bawah ini gambar topologi jaringan bintang (Star) yang terdapat pada gambar 2.3


(31)

Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bintang (Star) (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009) 3. Topologi Jaringan Bus

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan bus yang terdapat pada gambar 2.4


(32)

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009) 4. Topologi Jaringan Pohon (Tree)

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin ke atas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan pohon (Tree) yang terdapat pada gambar 2.5

Gambar 2.5 Topologi Jaringan Pohon (Tree) (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)


(33)

5. Topologi Jaringan Cincin (Ring)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain :

a. tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana).

b. jika ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.

Di bawah ini gambar topologi jaringan cincin (Ring) yang terdapat pada gambar 2.6

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Cincin (Ring) (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)

Yang paling banyak digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus dibayar. Tapi


(34)

hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.

2.8 Definisi Client Server

Sistem Client Server ini terdiri atas dua komponen atau mesin utama, yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang dikehendaki para pemakai akan lebih dulu ditangani oleh client. Client kemudian mengupayakan agar semua proses “sebia mungkin” ditanggani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data, maka client melakukan “kontak” dengan server.

Ada dua macam implementasi sistem client-server. Bentuk yang pertama yang lebih sederhana dapat diterapkan pada sebuah jaringan komputer local (LAN), dimana fungsi client yaitu menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandigan dan fungsi workstation yaitu untuk menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan menayangkan hasil pengolahan untuk disatukan. Bentuk yang kedua, aplikasi basis data tidak dapat ditempatkan di workstation, tetapi dipasang pada setiap

client yang jumlah client tersebut jauh lebih sedikit. Client – client ini ditempatkan pada lokasi yang jauh lebih dekat pada kumpulan workstation. Jadi setiap client dan sejumlah workstation membentuk sebuah LAN tersendiri. Karena

client – client ini merupakan basis tempat aplikasi data yang disimpan dan turut menangani proses - proses dalam aplikasi, maka bagi workstation,client ini dipandang sebagai server aplikasi.


(35)

Pada bentuk yang pertama, setiap interaksi antara pemakai dan basis data ditangani oleh dua lapisan fungsi yaitu client workstation dan server, sehingga sering pula disebut arsitektur 2-pier. Sedang pada bentuk yang kedua, seringkali disebut arsitektur 3-pier, karena setiap interkasi antara pemakai dan basis data ditangani oleh tiga lapisan fungsi dan sekaligus tiga mesin berbeda, yaitu

workstation, lalu client dan terkahir server.

Aplikasi client server dapat memberikan penyelesaian – penyelesaian sebagai berikut :

1. Setiap departemen / bagian dapat mengkases data yang merupakan bagian dimana dia berada.

2. Memberikan pengaksesan data kepada pengambil keputusan dalam bentuk yang sesuai.

3. Data dapat diperoleh secara terpusat sehingga intergrasi data dapat dijaga. 4. Membagi tugas antara client dan server

5. Dapat memakai kemampuan integrasi data yang diberikan oleh server

database.

6. Mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan karena hanya sebagian data yang dikirimkan ke client, bukan seluruh tabel.

2.9 Tinjauan Perangkat Lunak

Kebutuhan perangkat lunak adalah suatu kondisi atau keadaan yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh suatu sistem, atau suatu kondisi keadaan yang diperlukan oleh pemakai untuk mencapai tujuan .


(36)

2.9.1 Sekilas tentang Visual Basic 6.0

Bahasa Basic adalah bahasa pemograman yang paling banyak digunakan karena bahasa pemograman ini tidak rumit dan tidak banyak ketentuan–ketentuan mengikat, dibanding bahasa Procedural seperti bahasa C atau Pascal. Karena alasan ini maka telah dikembangkan suatu kompiler Bahasa basic untuk pemograman Windows, dimana pada awalnya didominasi oleh kompiler yang menggunakan bahasa C.

Dalam hal ini Pemograman tidak dapat langsung memindahkan program Basic ke dalam Bahasa Pemograman Visual Basic yang didalam lingkungan Windows, karena terdapat perbedaan mendasar. Sebab Windows merupakan peningkatan dari sistem operasi DOS dalam beberapa hal. Dengan menggunakan Windows melakukan atau melaksanakan pemograman dapat dijalankan beberapa program secara bersamaan, pemakaian yang lebih mudah dan beberapa keuntungan lainnya. Dalam pembuatan program – program melalui sistem Windows terdapat perbedaan, hal tersebut diantaranya program digerakkan oleh pesan, tampilan grafik, dan lainnya yang berhubungan dengan pemakai.

Pada bahasa basic konvensional, perancangan program dimulai dari perencanaan dan mendefinisikan tujuan program, menuliskan kode dan langkah terakhir merancang keluaran dari program, beserta hubungan dengan pemakai. Pada Visual Basic, setelah perencanaan dan mendefinisikan tujuan program, langkah berikutnya adalah merancang keluaran, dan media hubungan dengan pemakai, dan langkah terakhir adalah menuliskan kode program tersebut.


(37)

2.9.2 Sekilas tentang Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu software database yang berjalan dibawah sistem windows. Dengan Microsoft SQL Server 2000 dapat merancang, membuat, mengelola database ini lebih mudah dipakai, fleksibel, mudah diintegrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office XP lainnya.

SQL Server 2000 memberikan bahasa dan antarmuka (interface) yang baik untuk pemrograman dan komunikasi pada server.Transact-SQL merupakan bahasa pemrograman server yang merupakan superset dari ANSI-SQL. ANSI-SQL

mendefinisikan empat perintah dasar untuk manipulasi data yaitu : SELECT,

INSERT, UPDATE, DELETE dan sejumlah perintah untuk mendefinisikan

struktur database. Transact-SQL menambahkan beberapa hal pada ANSI-SQL. Penambahan tersebut adalah konstruksi pemrograman yang memungkinkan pemakaian stored procedure untuk mengubah data dan trigger yang akan dijalankan karena terjadi event tertentu.


(38)

32

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang terdapat di Toko Sawargi Putra meliputi sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi tugas.

3.1.1 Sejarah singkat perusahaan

Perusahaan ini berdiri sekitar tahun 1990 terletak di Kampung Gunung Batu Desa Pasir Bungur Kec Cilograng Kab. Lebak, Awal berdirinya perusahaan ini dimulai dengan ide dari pemilik perusahaan yang melihat potensi yang ada dikawasan ini sangat cocok untuk membuat sebuah usaha Glosir dan perlengkapan Rumah Tangga karena daerah ini sebagai salah satu tempat pertemuan dari daerah-daerah lainnya yang ada di kawasan Kec Cilograng ditambah dengan adanya pasar mingguan yang diselenggarakan setiap seminggu sekali maka magnet atau penduduk yang datang kekawasan ini akan begitu besar.

Sebelum perusahaan ini besar dan maju seperti sekarang dulunya pemilik perusahaan yaitu bapak Dandi memiliki modal yang sangat minimalis namun dengan kegigihan yang kuat dan dorongan semangat dari sang istri perusahaan ini dapat berkembang dengan pesat seperti sekarang ini dan perusahaan ini bisa dikenali oleh masyarakat luas dan diberi nama Toko Sawargi Putra.


(39)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi misi perusahaan merupakan suatu tujuan dan pedoman perusahaan agar lebih memotivasi kearah yang lebih baik lagi.

3.1.2.1 Visi

Menjadikan Toko Sawargi Putra sebagai Toko yang terbaik dan dapat diterima oleh masyarakat sekitar sebagai penyedia kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari.

3.1.2.2 Misi

Mendatangkan pelanggan dengan sebanyak-banyaknya dan memberikan pelayanan yang terbaik terhadap para pelanggan Toko Sawargi Putra. Agar para Pelanggan Toko Sawargi Putra merasa nyaman dan dapat kembali lagi membeli kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari di toko ini.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu perusahaan karena struktur organisasi menunjukan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan antarfungsi, bagian, atau posisi maupun orang yang menunjukan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda – beda dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan.

Struktur organisasi akan memudahkan pimpinan organisasi atau perusahaan dalam mengatur atau mengkoordinasikan unit kerja atau bagian – bagian yang terlihat disuatu organisasi dalam usahanya agar tujuan perusahaan dapat tercapai.


(40)

Struktur organisasi perusahaan Toko Sawargi Putra dapat dilihat dibawah ini:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

3.1.4 Deskripsi Tugas

Adapun uraian-uraian dari seluruh SDM yang ada di Toko Sawargi Putra adalah sebagai berikut:

1. Owner (Pemilik Perusahaan)

Membawahi seluruh anggota sekaligus sebagai pemilik perusahaan yang memiliki wewenang untuk mengambil segala keputusan yang bersangkutan dengan kebijakan perusahaan Toko Sawargi Putra.

2. Kasir

Bertanggung jawab terhadap segala bentuk transaksi keuangan yang dihasilkan dari penjualan barang yang nantinya akan diserahkan ke pemilik perusahaan.

Pemilik Perusahaan

Kasir Gudang


(41)

3. Pelayan

Sebagai orang yang membantu bagian gudang dalam pengangkutan barang-barang

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah salah satu cara untuk mencari, memperoleh, mengumpulkan dan mencatat data. Metode yang digunakan adalah :

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.

Sedangkan metode yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan metode :

1. Metode Deskripsi dimana metode ini bersifat memberikan penjelasan, dengan penggunaan metode ini rumusan masalah tentang Sistem Informasi Penjualan pada Toko Sawargi Putra

2. Metode Action dimana metode ini bersifat tindakan, dimana tindakan dalam proses perancangan dan implementasi yang diusulkan dengan penggunaan metode ini maka rumusan masalah tentang bagaimana perancangan sistem dan implementasi sistem dapat terjawab. Dan dalam metode tindakan ini peneliti mencoba untuk mempelajari situasi saat ini dan mencoba untuk memperbaikinya


(42)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang umumnya digunakan dalam suatu penelitian adalah : observasi, wawancara, dan kuesioner.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Adapun salah satu cara pengumpulan data dari lapangan untuk mengetahui keadaan nyata dalam praktek yang dijalankan. Metode yang dipakai dibagi dalam beberapa teknik :

1) Observasi

Teknik Pengumpulan data melalui pengamatan secara langsung dan mengamati bagaimana suatu proses tersebut bekerja.Observasi dilakukan di bagian resepsionis terkait masalah Sistem Informasi Penjualan di Toko Sawargi Putra

2) Wawancara (interview)

Wawancara merupakan tekhnik yang paling sering digunakan. Tujuannya ialah mendapatkan data dan fakta secara langsung dari pihak perusahaan dan mengajukan tanya jawab secara lisan.Pengumpulan data yang di lakukan dilakukan dengan cara wawancara secara langsung kepada manager operasional dan bagian resepsionis


(43)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Teknik Dokumentasi

Dengan memperoleh dokumen – dokumen yang bersangkutan dengan obyek yang diteliti, yang dimaksudkan sebagai bukti bahwa penelitian benar – benar dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh peneliti adalah metode pendekatan sistem terstruktur yang didalam metode terstuktur ini terdapat beberapa alat bantu.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Metode Pendekatan sistem yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode terstuktur yaitu suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.

Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program.

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.


(44)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototipe yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototipe juga membuat suatu proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan lebih mudah. Dimana tahapan – tahapan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan kebutuhan pemakai. Analis system mewawancarai pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.

2. Mengembangkan Prototipe. Analis sistem, mungkin bekerjasama dengan spesialis informasi lain, menggunakan satu atau lebih peralatan prototyping untuk mengembangkan sebuah prototipe.

3. Menentukan apakah prototype dapat diterima. Analis mendidik pemakai dalam penggunaan prototipe dan memberikan kesempatan kepada pemakai untuk membiasakan diri dengan sistem. Pemakai memberikan masukan bagi analis apakah prototipe memuaskan. Jika ya, langkah 4 akan diambil; jika tidak prototipe direvisi dengan mengulangi langkah 1,2, dan 3 dengan pengertian yang lebih baik mengenai kebutuhan pemakai.


(45)

mengidentifikasi kebutuhan pemakai

gunakan prtotipe mengembangkan prototipe

prototipe dapat diterima

Yes

No

1

2

3

4

Gambar 3.2 Pengembangan Prototype Jenis I

(Sumber : Raymond McLeod, Jr, Sistem Informasi Manajemen)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Adapun alat bantu analisis dan perancangan terstruktur yang dijadikan sebagai acuan penulis umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik Alat-alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur diantaranya adalah sebagai berikut:


(46)

1. Flow Map

Flow map adalah bagan alir yang menunjukan arus data laporan dan formulir dalam suatu sistem.Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan dalam bagan alir sistem. Flowmap digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang.

2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. sehingga memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram kontek hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

3. Data Flow Diagram

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah dan atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data mengalir. DFD adalah alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem.


(47)

4. Kamus Data

Kamus data katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan kumpulan data yang memberikan informasi mengenai deskripsi formal dari elemen-elemen yang ada pada data flow diagram. Informasi tersebut mencakup defenisi, struktur pemakai. Kamus data ini memuat tentang :

a. Nama arus data b. Alias

c. Bentuk data d. Arus data e. Penjelasan

5. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data(arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupaagar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

Definisi lain basis data yaitu kumpulan file/table/arsip/yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Satu hal yang harus diperhatikan bahwa basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara otomatis ,tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis disebut dengan basis data.


(48)

Perancangan basis data diperlukan,agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan,cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian data.Dalam merancang basis data,kita dapat melakukan dengan:

a) Menerapkan normalisasi terhadap struktur table yang telah diketahui,atau dengan

b)Langsung membuat model Entity-Relationship

Perancangan basis data merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses pengembangan sistem. Perancangan basis data mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Menghilangkan redudansi data

2. Meminimumkan jumlah relasi di dalam basis data

3. Membuat relasi berada dalam bentuk normal sehingga dapat meminimumkan permaslahan yang berkenaan dengan penambahan, pembaharuan dan penghapusan.

A Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data kedalam tabel- tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi.

Normalisasi lebih menitik beratkan tinjuan terhadap atribut pembentuk tabel, yang disajikan sebagai key, atribut deskriptif, atribut sederhana ataupun atribut komposit dan sebagainya.


(49)

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangan data.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal pertama (1NF) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak (Multivalued Attribute) atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal tahap kedua terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional (KF) pada key primer secara utuh. Sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sedah ditentukan atribut Atribut kunci haruslah unik dan dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Bentuk normal tahap ketiga mempunyai kondisi bahwa relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua stribut bukan primer tidak mempunyai hubunganyang transitif. Dengan kata lain, setiap atribu bukan kunci haruslah bergantung pada kunci utama.


(50)

B. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari flat file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menemukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan, dan dalam penelitian ini metode yang akan digunakan dalam pengujian perangkat lunak yang dihasilkan adalah dengan menggunakan Black-Box.

Pengujian black box adalah pengujian fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar

Pengujian Black-Box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian Black-Box memungkinkan perekayasan perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk program


(51)

3.2.5 Cara Membaca Bacode

Secara umum, yang bertugas membaca barcode ini adalah sistem scanner yang terhubung ke komputer. Namun secara manual kita bisa membacanya dengan cara sebagai berikut:

Pertama-tama lihatlah konfigurasi dari barcode tersebut. Ini terdiri dari garis batangan hitam dan spasi berwarna putih. Tiap-tiap garis dan spasi mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Anggaplah satu garis paling tipis warna hitam (seperti garis pertama pada barcode di atas) adalah garis dengan lebar 1 unit dan spasi paling tipis warna putih (seperti pada spasi pertama setelah garis pertama pada barcode di atas) adalah spasi dengan lebar 1 unit. Kemudian secara keseluruhan kita dapat menentukan bahwa garis hitam dan spasi putih tersebut mempunyai ketebalan masing-masing 1, 2, 3 dan 4 unit.

Awal dari setiap barcode biasanya adalah "1-1-1" atau kalau dibaca dari kiri terdiri dari garis hitam 1 unit, diikuti dengan spasi putih 1 unit, diikuti lagi dengan garis hitam 1 unit.

Kode-kode yang terbaca adalah sbb: 1. 0 = 3-2-1-1

2. 1 = 2-2-2-1 3. 2 = 2-1-2-2 4. 3 = 1-4-1-1 5. 4 = 1-1-3-2 6. 5 = 1-2-3-1 7. 6 = 1-1-1-4


(52)

8. 7 = 1-3-1-2 9. 8 = 1-2-1-3 10.9 = 3-1-1-2

Sebagai contoh mari kita coba baca barcode berikut :

Gambar 3.3 Contoh Barcode

Barcode yang tercetak pada gambar adalah 043000181706:

a. Dimulai dengan standar awal yaitu 1-1-1 (bar-space-bar). b. Angka nol adalah 3-2-1-1 (space-bar-space-bar).

c. Angka empat adalah 1-1-3-2 (space-bar-space-bar). d. Angka tiga adalah 1-4-1-1 (space-bar-space-bar).

e. Tiga angka nol berikutnya adalah 3-2-1-1 (space-bar-space-bar). f. Di tengah biasanya standar 1-1-1-1-1 (space-bar-space-bar-space). g. Angka satu adalah 2-2-2-1 (bar-space-bar-space).

h. Angka delapan adalah 1-2-1-3 (bar-space-bar-space). i. Angka satu adalah 2-2-2-1 (bar-space-bar-space).


(53)

j. Angka tujuh adalah 1-3-1-2 (bar-space-bar-space). k. Angka nol adalah 3-2-1-1 (bar-space-bar-space). l. Angka enam adalah 1-1-1-4 (bar-space-bar-space). m. Karakter stop biasanya 1-1-1 (bar-space-bar).


(54)

48

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah penjelasan dari suatu sistem informasi kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Oleh karena sistem informasi yang berjalan akan digunakan untuk merancang sistem informasi baru yang lebih baik dari sistem yang sudah ada maka tahapan ini harus dilakukan sebaik mungkin. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan aliran sistem informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan diperoleh keterangan sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Dokumen

Adapun data-data yang digunakan dalam system informasi penjualan dan pembelian yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Nama Dokumen : daftar barang/ list barang Sumber : Penjaga Toko

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang akan di beli Periode Pembuatan : Pada saat pembelian barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg, Tgl_penjualan, Jumlah barang yang akan dibeli


(55)

2. Nama Dokumen : Nota penjualan Sumber : Penjaga Toko

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran Periode Pembuatan : Pada saat penjualan barang Item Data : Nama Barang, Harga, Jumlah 3. Nama Dokumen : Data Barang

Sumber : Pelanggan

Fungsi : Daftar pembelian dari konsumen Periode Pembuatan : Pada saat pembelian

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg, 4. Nama Dokumen : Laporan Penjualan

Sumber : Pejaga Toko

Fungsi : Untuk member tahu barang yang telah terjual Periode Pembuatan : Pada saat barang terjual

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg, Tgl_penjualan, Persediaan_barang

5. Nama Dokumen : Daftar pembelian barang atau List barang yang dibeli Sumber : Pelanggan

Fungsi : Untuk mengetahui barang yang diterima Periode Pembuatan : Pada saat penyediaan barang Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg, Jml_brng


(56)

6. Nama Dokumen : Nota Pembelian Sumber : Supplier

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pembayaran dari pembelian barang Periode Pembuatan : Pada saat pembelian barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg, Jml_brg

7. Nama Dokumen : Laporan Pembelian Barang Sumber : Penjaga toko

Fungsi : Untuk mengetahui pembelian barang kepada supplier Pembelian barang

Periode Pembuatan : Pada saat perusahaan memasok barang

Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,Tgl_pembelian, persediaan_barang

8. Nama Dokumen : Laporan persediaan Sumber : Pejaga Toko

Fungsi : Untuk mengetahui persediaan barang

Periode Pembuatan : Pada saat akan membuat dokumen permintaan barang Item Data : Kode_brg, Nama_brg, Harga_brg, Jenis_brg,


(57)

4.1.2 Analisis Prosedur Yang berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan pada sistem informasi penjualan dan pembelian di Toko Sawargi Putra bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang di hadapi sistem untuk dapat di jadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang di lakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada dan dari urutan kejadian tersebut dapat di buat diagram aliran document ( flowmap), prosedur system informasi penjualan dan pembelian yang sedang berjalan:

1. Pelanggan memesan barang kepada penjaga toko dalam bentuk daftar barang atau list barang

2. Penjaga toko mengecek barang atau list, jika ada, penjaga toko menghitung transaksi dan membuat nota penjualan sebanyak dua rangkap, satu dijadikan arsif dan satu lagi akan diberikan kepada konsumen.

3. Nota penjualan diberikan kepada konsumen setelah melakukan pembayaran 4. Diakhir periode penjaga toko membuat laporan penjualan sebanyak dua

rangkap, satu dijadikan arsif dan satu lagi diberikan kepada pemilik toko. 5. Dari buku persediaan barang dibuatkan daftar barang kosong atau daftar

pembelian barang yang akan dibeli

6. Daftar barang pembelian tersebut diberikan kepada pemilik toko untuk disetujui atau ditandatangani oleh pemilik toko

7. Daftar pembelian barang yang telah di acc atau disetujui akan diberikan kepada supplier


(58)

8. Oleh supplier akan dibuatkan nota pembelian, nota pembelian tersebut akan diperiksa kembali oleh penjaga toko apakah sesuai atau tidak dengan daftar pembelian barang

9. Jika sesuai maka akan dicatat nilai transaksinya kedalam arsip pembelian sekaligus dibuatkan laporan pembelian sebanya dua rangkap, satu diberikan kepada pemilik toko dan satu lagi dijadikan arsip

10.Penjaga toko membuat laporan persediaan barang dagang dari arsip pembelian dan penjualan sebanyak dua rangkap, satu dijadikan arsif dan satu lagi diberikan kepada pemilik toko.

4.1.2.1 Flowmap

Flowmap dapat memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Dari sistem yang sedang berjalan maka akan ditemukan data-data dan fakta yang akan dijadikan bahan untuk pengembangan dan penerapan sebuah aplikasi sistem yang di usulkan untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan sehingga diharapkan sistem yang berjalan jauh lebih baik.


(59)

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Pembelian dan persdiaan dagang yang Sedang Berjalan


(60)

Gambar 4.2 Flowmap Penjualan Pembelian dan persdiaan dagang yang Sedang Berjalan Selanjutnya


(61)

Gambar 4.3 Flowmap Penjualan Pembelian dan persdiaan dagang yang Sedang Berjalan Selanjutnya


(62)

4.1.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Adapun diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

N o ta p e m b e lia n D a ft a r p e m b e lia n b a ra n g A C C N o ta p e m b e li a n d it o la k

Gambar 4.4 Diagram Konteks Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang yang Sedang Berjalan

4.1.2.3 DFD Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang yang Sedang Berjalan

Data flow diagram ( diagram alir data ) adalah representasi graphis dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.


(63)

Berikut ini DFD penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang yang sedang berjalan dapat dilihat pada gambar 4.3.

DFD Level 0

Gambar 4.5 DFD Level 0 Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang yang Sedang Berjalan


(64)

DFD Level 1 Proses 1

Gambar 4.6 DFD Level 1 proses 1 DFD level 1 proses 2


(65)

DFD Level 1 Proses 3


(66)

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Berdasarkan hasil analisis, Toko Sawargi Putra masih mengalami masalah dalam melakukan aktivitas penjualan dan pembelian. Adapun masalahmasalah yang dihadapi di Toko Sawargi Putra adalah:

1. Proses penjualan dan pembelian barang masih dicatat kedalam buku penjualan dan pembelian.

2. Kurang terkontrol data barang yang akan dijual dan dibeli dengan baik, karena masih menggunakan buku yang menyebabkan data-data tidak tersimpan dengan baik.

3. Pembuatan laporan masih dicatat dalam pembukuan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan menyebabkan keterlambatan dalam pembuatan laporan penjualan dan pembelian barang.

4. Data yang tersimpan mudah hilang atau rusak. Untuk mengatasi masalah-masalah diatas, Toko sawargi putra perlu membangun sebuah system informasi penjualan dan pembelian yang terkomputerisasi untuk menunjang segala aktivitas perusahaan terutama di bagian penjualan dan pemebelian sepatu sehingga dapat memberikan informasi yang tepat, cepat dan akurat bagi pihak-pihak yang membutuhkan


(67)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru, atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memenfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penyusun akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan akan membantu dan mempermudah pekerjaan

4.2.1 Tujuan Peracangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem yang di usulkan yaitu : 1. Memperbaiki pengelolahan data menjadi komputerisasi

2. Dapat menyimpan data, mengolah data, melakukan pencarian data dan menampilkan data-data dan cara perhitungan atau informasi secara cepat dan tepat waktu.

4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang di usulkan

Dalam tahap ini gambaran umum sistem yang diusulkan bertujuan untuk menghasilkan perancangan sistem informasi Penjualan, pembelian dan persediaan barang yang terkomputerisasi. Usulan perancangan yang dilakukan adalah merubah system informasi Penjualan dan Pembelian barang yang masih manual seperti pada transaksi penjualan dan pemebelian laporan data barang, stok barang, penjualan, pembelian menjadi terkomputerisasi. Adapun gambaran umum sistem ini mencakup


(68)

flowmap, diagram konteks, data flow diagram yang dapat menjelaskan aliran data yang diproses hingga menghasilkan informasi yang diinginkan.

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Di Usulkan

Prosedur yang sedang berjalan di Sistem Informasi Penjualan, pembelian dan persediaan barang di toko sawargi putra masih menggunakan sistem yang lama. Perbedaannnya dengan prosedur yang diusulkan, terletak pada sistem yang lama masih manual sedangkan sistem yang diusulkan terkomputerisasi. Berikut ini merupkan prosedur prosedur-prosedur dari flowmap yang di usulkan :

A. Penjualan

1. Pelanggan memberikan daftar barang atau list barang kepada penjaga toko 2. Melalui data base barang dicek barang yang dipesan jika ada maka penjaga

toko menginput barang kedatabase.

Jika tidak daftar barang atau list barang dinyatakan tidak ada atau kosong. 3. Dari penginputan barang dibuat nota penjualan dan dicatat nilai transaksi. 4. Nota penjualan diberikan kepada konsumen.

5. Penjaga toko membuat laporan penjualan yang akan diberian kepada pemilik toko.

B. Pembelian dan Persediaan barang

1. Penjaga toko membuat daftar barang kosong melalui data base. 2. Daftar pembelian yang dibuat diberikan kepada pemilik toko.

3. Oleh pemilik toko ditanda tangani dan diberikan kembali kepenjaga toko utnuk diserahkan kepada supplier.


(69)

4. Oleh supplier dibuat nota pembelian,

5. Dari nota pembelian tersebut penjaga toko mengecek barang tersebut sesuai atau tidak dengan daftar pesanan barang.

6. Jika ia maka dicatat nilai transaksi dan dibuat laporan pembelian. 7. Jika tidak maka nota tersebut akan dikembaliakan kepada supplier.

8. Dibuatkan laporan persediaan barang dari laporan penjualan dan pembelian yang disimpan kedalam database

9. Hasil dari pembuata laporan persediaan barang dagang diserahkan kepada pemilik toko.

4.2.3.1 Flow Map yang Di usulkan

Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan- tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar


(70)

(71)

(72)

4.2.3.2 Diagram Konteks yang di usulkan

Diagram konteks ini sering juga disebut data alir diagram level 0. Gambar di bawah ini adalah gambar diagram konteks usulan program penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang di toko sawargi putra.

N o ta p e m b e lia n ti d a k v a lid N o ta p e m b e li a n D a ft a r p e m b e lia n b a ra n g

Gambar 4.11 Diagram Konteks Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang yang di usulkan

4.2.3.3 Data Flow Diagram yang di usulkan

Berdasarkan flow map yang telah diusulkan maka DFD yang diusulkan adalah sebagai berikut :


(73)

Gambar 4.12 DFD level 0 Penjualan, Pembelian yang Diusulkan


(74)

2.1 Membuat daftar pembelian barang 2.2 Mengecek barang 2.3 Menyimpan data transaksi

Supplier Daftar pembelian barang acc Data barang

Nota pembelian barang acc Nota pembelian tidak

valid

Nota pembelian valid

N o ta p e m b e li a n v a li d F. barang F. pembelian

Gambar 4.14 DFD level 1 proses 2 Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang yang Diusulkan

Gambar 4.15 DFD level 1 proses 3 Penjualan, Pembelian dan persediaan barang dagang yang Diusulkan


(75)

4.2.3.4. Kamus Data

Dalam perancangan sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang, arus data yang mengalir di DFD sifatnya global. Kamus data digunakan dalam perancangan basis data yang dipakai dalam pembuatan program aplikasi. Fungsi kamus data adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan arti dari aliran data dan penyimpanan dalam DFD. 2. Menjelaskan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran. 3. Menjelaskan komposisi penyimpanan data.

Adapun kamus data dari sistem penjualan, pembelian dan persediaan barang dagang di Toko sawargi putra yang diusulkan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

1. Nama arus data : Data Barang Alias : -

Bentuk data : Data

Deskripsi : Data yang berfungsi sebagai alamat barang Aliran data : Tbl barang-proses1, Tbl barang-proses2 Struktur data : Kode_Barang, Kode_Barcode, Jenis_Barang,

Nama_Barang, Harga_Beli,Harga_Jual, Stok 2. Nama arus data :Daftar Barang

Alias : - Bentuk data : Form


(76)

Deskripsi : Data yang berfungsi sebagai alamat barang yang akan dibeli atau dijual

Aliran data : konsumen-proses1, proses1-Tbl penjualan, Proses1-Konsumen

Struktur data :Kode_Barang, Kode_Barcode, Jenis_Barang, Nama_Barang, Harga_Beli,Harga_Jual, Stok

3. Nama arus data : Data Supplier Alias : -

Bentuk data :Data

Deskripsi : Data yang menyimpan alamat supplier Aliran data : Supplier-proses2

Struktur data : kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Kota, Telepon, Fax, Kontak

4. Nama arus data : Data Pelanggan Alias : -

Bentuk data : Data

Deskripsi : Data yang menyimpan alamat pelanggan Aliran data : Konsumen-Proses1

Struktur data : Kode_Pelanggan, Nama_Pelanggan, Alamat, Telepon 5. Nama arus data :Nota Pembelian

Alias : - Bentuk data : Nota


(77)

Deskripsi : Data yang menyimpan transaksi pembelian dari supplier Aliran data : Proses2-Tbl Pembelian, supplier-proses2, proses2-supplier Struktur data :No_pembelian, Tgl_Pembelian, Kode_Supplier, Disc, Total,

Nama_Pengguna 6. Nama arus data :Nota Penjualan

Alias : - Bentuk data : Nota

Deskripsi : Data yang menyimpan transaksi penjualan dari pelanggan Aliran data : Proses1-Konsumen

Struktur data :No_nota, Tgl_nota, Disc, Ppn, Total_bayar, Kode_pelanggan, Nama_pengguna

7. Nama arus data : Jenis_Barang Alias : -

Bentuk data : Data

Deskripsi : Data yang menyimpan Jenis_Barang Aliran data : Tbl barang-Proses1

Struktur data : Jenis_barang, Merk, Satuan

4.2.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Database dalam sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang ditujukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasian, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Pada perancangan basis data ini akan dibahas mengenai


(78)

Normalisasi, Entity-Relationship Diagram (ERD), Relasi Tabel, dan Struktur File. Karena struktur data dan hubungan antar data relatif kompleks, maka ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data, secara umum ada tiga macam simbol yang digunakan, yaitu Entity, Atribut Dan Relation.

4.2.4.1. Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya, untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhibungan dengan pengolahan data dalam database. Adapun normalisasi dari sestem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang ini adalah sebagai berikut:

1. Bentuk UnNormal

Dalam kamus data di atas terdapat atribut- atribut sebagai berikut ini : { Kode_Barang, Kode_Barcode, Jenis_Barang, Nama_Barang, Harga_Beli,Harga_Jual, Stok, Kode_Barang, Kode_Barcode, Jenis_Barang, Nama_Barang, Harga_Beli,Harga_Jual, Stok, kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Kota, Telepon, Fax, Kontak, Kode_Pelanggan, Nama_Pelanggan, Alamat, Telepon, No_pembelian, Tgl_Pembelian, Kode_Supplier, Disc, Total, Nama_Pengguna, No_nota, Tgl_nota, Disc, Ppn, Total_bayar, Kode_pelanggan, Nama_pengguna, No_Jenis_barang, Jenis_barang, Merk, Satuan}


(79)

2. Bentuk Normal Ke -1

Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :

{ Kode_Barang, Kode_Barcode, Nama_Barang, Harga_Beli,Harga_Jual, Stok, kode_supplier, Nama_Supplier, Alamat, Kota, Telepon, Fax, Kontak, Kode_Pelanggan, Nama_Pelanggan, Alamat, Telepon, No_pembelian, Tgl_Pembelian , Disc, Total, Nama_Pengguna, No_nota, Tgl_nota, Disc, Ppn, Total_bayar , No_Jenis_barang, Jenis_barang, Merk, Satuan }

3. Bentuk Normal Ke -2

Bentuk Nomal kedua didasari atas konsep ketergantungan fungsional sepenuhnya, berikut bentuk dari normal kedua.

Barang ={ Kode_Barang*, Kode_Barcode, Nama_Barang, Harga_Beli, Harga_Jual, Stok }

Supplier = { kode_supplier*, Nama_Supplier, Alamat, Kota, Telepon, Fax, Kontak}

Pelanggan ={Kode_Pelanggan*, Nama_Pelanggan, Alamat, Telepon } Jenis_Barang = {, Jenis_barang*, Merk, Satuan,}

Nota_Penjualan={ No_nota*, Tgl_nota, Disc, Ppn, Total_bayar, Kode_pelanggan**, Nama_pengguna}

Nota_Pembelian={No_pembelian, Tgl_Pembelian, Kode_Supplier, Disc, Total, Nama_Pengguna}


(80)

1. Normalisasi Ketiga

Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional primary key secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel sedangkan pada normalisasi ketiga sudah ditentukan fieldfield mana saja yang dijadikan kunci tamu dan kunci primer pada tiap table sebagai relasi/ penghubung tabel satu ke tabel yang lain. Seperti terlihat dibawah ini :

Barang ={Kode_Barang*, Kode_Barcode, Nama_Barang, Harga_ Beli, Harga_Jual, Stok }

Supplier = { kode_supplier*, Nama_Supplier, Alamat, Kota, Telepon, Fax, Kontak}

Pelanggan ={Kode_Pelanggan*, Nama_Pelanggan, Alamat, Telepon } Jenis_Barang = {, Jenis_barang*, Merk, Satuan,}

Nota_Penjualan={No_nota*, Tgl_nota, Disc, Ppn, Total_bayar, Kode_pelanggan**, } Nota_Pembelian={No_pembelian*, Tgl_Pembelian, Kode_Supplier**, Disc, Total, } Penjualan_rinci={No_nota**, Kode_barang**, Kode_barcode**, Jenis_barang**,

harga_jual, jumlah, Subtotal}

Pembelian_rinci={No_pembelian**, Kode_barang**, Kode_Barcode**, Jenis_barang**, Harga_Beli, jumlah, subtotal}


(81)

4.2.4.2. Relasi Tabel

Relasi Tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara tabel yangsatu dengan yang lainnya dapat dilihat pada gambar ini:


(82)

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Bentuk entity relationship merupakan salah satu cara untuk mengolah database sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antara file dan tehnik ini dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya redundasi data atau sejenisnya dan bentuk entity relationship tersebut dapat dilihat pada gambar ini :

Gambar 4.17 Entity Relationship Diagram (ERD) 4.2.4.4. Struktur File

Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan system komputer. Untuk itu pengolahan data ini membutuhkan spesifikasi file untuk mempermudah dalam melakukan kegiatan pemprograman komputer. Tujuan dari perancangan struktur file ini yaitu untuk


(83)

menentukan nama field, type field, lebar field dan keterangan dari field tersebut yang ada pada setiap file. Adapun struktur file pada sistem informasi penjualan, pembelian dan persediaan barang yaitu:

1. File Barang

Nama File : Data Barang Primary Key : Kode_barang*

Tabel 4.1 Struktur File Barang

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kode_Barang Numeric 9(18,0) Kode barang 2 Kode_Barcode varchar 35 Kode barcode 3 Jenis_barang varchar 25 Jenis barang

4 Nama_Barang varchar 50 Nama barang

5 Harga_Beli money 8 Harga beli

6 Harga_Jual money 8 Harga jual

7 Stock numeric 9(18,0) stock

2. File Supplier

Nama file : Supplier

Primary Key : kode_suplier*

Tabel 4.2 Struktur File Supplier

No Nama Field Type Size keterangan

1 Kode_suplier varchar 10 Kode supplier 2 Nama_suplier varchar 35 Nama supplier


(84)

Tabel 4.2 Struktur File Supplier lanjutan

3 Alamat varchar 50 Alamar supplier

4 Kota varchar 25 Kota supplier

5 Tlp varchar 15 Telepon

6 Fax varchar 15 Fax

7 Kontak varchar 35 Kontak

3. File Pelanggan

Nama File : Pelanggan

Primary Key : Kode_Pelanggan*

Tabel 4.3 Struktur File pelanggan

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kode_Pelanggan varchar 10 Kode Pelanggan 2 Nama_Pelanggan varchar 35 Nama Pelanggan

3 Alamat varchar 50 Alamat

4 Telepon varchar 15 Telepon

4. File Pembelian

Nama File :Pembelian


(1)

142

5. Pengujian inputan data transaksi penjualan

Tabel 5.5 Pengujian inputan data transaksi penjualan

Kasus dan hasil Pengujian

Data masuk Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Masukan kode transaksi penjualan apa bila melakukan transaksi penjualan Kode transaksi penjualan bisa melakukan penjualan apa bila kode transaksi sama

Transaksi penjualan bisa dilakukan

[ X] diterima [ ] ditolak

Masukan kode transaksi penjualan yang belum dimasukan ke data penjualan

Kode transaksi penjualan tidak bisa melakukan penjualan Transaksi penjualan tidak bisa dilakukan

[ ] diterima [ X ] ditolak

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perangkat Lunak secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.


(2)

143

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukannya penelitian mengenai Sistem Informasi Penjualan, Pembelian dan Persediaan Barang Dagang Pada Toko Sawargi Putra masih dilakukan menggunakan arsip-arsip. Maka dari itu perlunya peranan sistem komputer yang dapat mempermudah dalam proses yang terjadi khususnya Penjualan dan Persediaan Barang Dagangnya.Dari hasil analisis diatas,penulis dapat menyimpulkan bahwa:

1. Dengan adanya Sistem informasi yang terkomputerisasi maka data yang dihasilkan baik data penjualan, pembelian, dan persediaan barang menjadi lebih akurat

2. Dengan adanya system informasi memudahkan pencarian file penjualan, file pembelian, dan file barang

3. System informasi yang dirancang menambahkan bagian gudang sehingga jumlah stock barang dapat dikontrol dengan baik

4. System informasi penjualan, pembelian barang memudahkan dalam pembuatan laporan-laporan setiap periodenya


(3)

144

6.2 Saran

1. Sistem informasi yang dibuat harus meliputi retur barang

2. Sistem informasi yang di buat tidak hanya meliputi transaksi penjualan tunai tetapi harus bisa kredit


(4)

143

DAFTAR PUSTAKA

Al Bahra Bin Ladjamudin. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Graha Ilmu.

Fathansyah.2004. Buku Teks Komputer Basis Data Lanjutan.informatika Bandung Fathansyah.2007. Buku Teks Komputer Basis Data. Informatika Bandung

Harip Santoso. 2004. Membuat Multiaplikasi menggunakan Visual Basic 6. PT.Elex Media Komputindo. Jakarta.

http://nic.unud.ac.id/23-12-2009

Jogiyanto Hartono, MBA, Ph.D. 2005. Analisis dan desain. Andi.Yogyakarta. McLeod, Raymond. 2004. Sistem Informasi manajemen. PT. Indeks. Jakarta.


(5)

BIODATA PENULIS

Nama : Redi Arani

Nim : 10506474

Alamat : Kp. Gunung Batu3 Desa. Gunung Batu Kec. Cilograng Kab. Lebak Prop. BANTEN

Tempat, Tgl Lahir : Lebak, 04 Februari 1988 Agama : Islam

HandPhone : 0857231 92776

Email : redy.ariandi@yahoo.com

Pendidikan :

1994 – 2000 : SD Negeri Gunung Batu 2000 – 2003 : SMP Negeri 1 Cilograng 2003 – 2006 : MA Negri 1 Cibadak Sukabumi


(6)