Modul-I- Implementasi Pengendalian Hama-Penyakit-Gulma Terpadu
IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PENYAKIT TERPADU Pengelolaan Penyakit Secara Terpadu
Nagarajan dan Muralidharan, 1995 menerangkan komponen Pengelolaan Penyakit Secara Terpadu yang meliputi : 1 Ketahanan genetik; 2 Kemoterapi dan 3
Penanggulangan .
1. Ketahanan Genetik.
Ketahanan genetik merupakan sifat ketahanan suatu varietas kedelai terhadap patogen penyebab penyakit yang bersifat diturunkan pada keturunannya. Varietas
tahan merupakan komponen utama untuk mengendalikan penyakit kedelai.
2. Kemoterapi
Bahan yang bersifat sistemik, banyak dipergunakan sebagai bahan aktif untuk mengendalikan penyakit tanaman kedelai, misalnya berupa fungisida, bakterisida,
antibiotika dan mengendalikan serangga penular vektor virus tanaman, misalnya berupa insektisida, akarisida dan nematisida.
3. Penanggulangan, terdiri dari empat komponen yaitu Pencegahan infeksi oleh
patogen, Perlindungan tanaman inang, Peraturan dan Eradikasi patogen.
3.1. Pencegahan infeksi patogen.
Untuk mencegah dan menghindari infeksi patogen maka beberapa cara yang dapat dilakukan adalah :
Pemilihan lokasi untuk usaha tani hendaknya dihindarkan lokasi petakan yang diketahui merupakan daerah endemis penyakit tanaman kedelai. Misalnya
penyakit rebah semai oleh jamur Sclerotium rolfsii, hawar batangpolong oleh
Rhizoctonia solani. Musim tanam akan sangat berpengaruh terhadap kemunculan penyakit. Musim
hujan pada umumnya merupakan musim yang lebih cocok untuk perkembangan berbagai penyakit oleh jamur
Rhizoctonia solani, Colletrotichum dematium yang untuk perkembangannya memerlukan
kelembaban udara yang tinggi. Waktu tanam dan lokasi yang diperhitungkan dengan baik akan dapat
menghindarkan tanaman kedelai dari infeksi penyakit virus. Populasi vektor virus
Aphis spp., Bemisia tabaci umumnya mulai ada pada akhir musim penghujan dan meningkat pada musim kemarau. Oleh karena itu intensitas
Modul-I- Implementasi Pengendalian Hama-Penyakit-Gulma Terpadu
serangan penyakit virus pada MK-II umumnya lebih tinggi dibanding pada pertanaman MH ataupun MK-I.
Stok benih yang terleksi dan terbebas dari penyakit tular benih. Jamur Colletotrichum sp., Cercospora kikuchii, bakteri Pseudomonas syringae,
Soybean mosaic virus SMV, soybean stunt virus SSV diketahui ditularkan melalui benih kedelai.
3.2. Perundangan.
Karantina Tumbuhan bertujuan mencegah masuknya patogen dari negara lain atau dari satu wilayah ke wilayah yang lain dalam satu negara, khususnya
untuk patogen yang belum ditemukan di negarawilayah yang bersangkutan. Phytosanitary certificate dapat dipergunakan untuk membatasi lalulintas
tersebarnya patogen di berbagai daerah
3.3. Eradikasi Patogen :
Berbagai cara dapat dilakukan untuk eradikasi patogen yang secara umum dikelompokkan menjadi lima , yaitu :
- Perlakuan suhu tinggi
hot air treatment hot water treatment yang dilakukan untuk benih stok benih, peralatan pertanian.
- Perlakuan kimia seed treatment, fumigasi, disinfectant dapat
diperlakukan untuk benih, stok benih dan peralatan pertanian. -
Cara Biologi, beberapa cara biologi yang dapat mengurangi sumber inokulum di lapang antara lain adalah aplikasi agens antagonis, hiperparasit,
mycorhiza, pengendalian gulma dan serangga vektor. -
Cara bercocok tanam, dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman, pemupukan yang berimbang, pengaturan populasi tanaman dengan
mengatur jarak tanam, Sanitasi, mencabut dan membakar tanaman yang terinfeksi, disinfeksi pada gudang, sterilisasi peralatan pertanian.
- Mencabut tanaman yang dapat berperan sebagai inang alternatif.
4. Perlindungan Terhadap Tanaman Inang