Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Bengkalis-Riau RPJP

RPJP Kabupaten Bengkalis Tahun 2005-2025 Pendahuluan 1 - 1

1.1. Latar Belakang

Sejarah mencatat, meskipun dalam kurun waktu 1969 - 1997, bangsa Indonesia telah berhasil menyusun rencana pembangunan nasional secara sistematis melalui tahapan lima tahunan yang meletakkan dasar-dasar bagi suatu proses pembangunan berkelanjutan dan berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat, seperti tercermin dalam berbagai indikator ekonomi dan sosial. Akan tetapi realisasinya menunjukan hasil yang timpang dari sisi keadilan yang pada akhirnya mengancam keberlanjutan proses pembangunan itu sendiri. Proses pem- bangunan pada waktu tersebut sangat berorientasi pada output dan hasil akhir. Sementara proses dan terutama kualitas institusi yang mendukung dan melaksanakan tidak dikembangkan dan bahkan ditekan secara politis sehingga menjadi rentan terhadap penyalahgunaan dan tidak mampu menjalankan fungsinya secara profesional. Hal yang disebutkan dengan ketertinggalan pem- bangunan dalam sistem dan kelembagaan politik, hukum dan sosial inilah yang menyebabkan ketimpangan hasil pembangunan dari sisi keadilan. Sejak tahun 1998, pembangunan telah difokuskan pada upaya mengatasi dan pemulihan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat krisis multidimensional yang terjadi sejak tahun 1997. Namun upaya tersebut belum dapat memenuhi harapan semua pihak agar dapat kembali pada kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejahtera, makmur dan berkeadilan. Dalam kondisi seperti ini, sudah saatnya untuk memikirkan kembali perencanaan pembangunan yang berdimensi waktu jangka panjang 20 tahunan. Pemikiran ini diperkuat dengan TAP MPR Nomor VII Tahun 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan yang menugaskan kepada semua penyelenggara negara untuk menggunakan visi tersebut sebagai pedoman dalam merumuskan arah kebijakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bab 1 P e n d a h u l u a n RPJP Kabupaten Bengkalis Tahun 2005-2025 Pendahuluan 1 - 2 Penyusunan perencanaan pembangunan jangka panjang tersebut oleh daerah adalah merupakan upaya perwujudkan keadaan yang dicita-citakan dan diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah dengan memper- hatikan prinsip demokrasi, pemerataan keadilan, keistimewaan dan kekhususan sesuatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam tatanan sosial dan politik, mengiringi perubahan dalam tatanan birokrasi ke arah sistem manajemen pemerintah daerah yang lebih demokratis, transparan, efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah daerah, termasuk dalam fungsi pemerintah daerah sebagai perencana pembangunan, perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antar susunan pemerintahan dan antar pemerintahan daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepada daerah. Kewenangan ini harus disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelenggarakan otonomi daerah dalam kesatuan sistem penyelenggaraan pemerintahan negara dan termasuk di dalamnya adalah kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan negara sebagaimana yang diatur oleh perundang-undangan yang berlaku.

1.2. Pengertian