Pelatihan Pengembangan Interprofessional Education (IPE) Dalam Profesi Kesehatan di Indonesia

(1)

(2)

Transisi Epidemiologi

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)

Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat

Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan

perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak

seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015

Cedera; 7%

Penyakit Tidak Menular; 37% Penyakit Menular; 56%

Cedera; 8%

Penyakit Tidak Menular; 49% Penyakit Menular; 43%

Cedera; 9%

Penyakit Tidak Menular; 58% Penyakit Menular; 33%

1990

2000

2010

2015

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)

hilangnya hidup

Cedera; 13%

Penyakit Tidak Menular; 57% Penyakit Menular; 30%


(3)

PENDEKATAN

“CONTINUUM OF CARE”

&

“LIFE CYCLE”

BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN

SIKLUS HIDUP MANUSIA


(4)

ENAM PRINSIP

PENYELENGGARAAN

PUSKESMAS

1. PARADIGMA SEHAT

2. PERTANGGUNGJAWABAN WILAYAH

3. KEMANDIRIAN MASYARAKAT

4. PEMERATAAN

5. TEKNOLOGI TEPAT GUNA


(5)

PROGRAM INDONESIA SEHAT

DENGAN

PENDEKATAN KELUARGA

PROGRAM INDONESIA SEHAT

DENGAN

PENDEKATAN KELUARGA

KEMENTERIAN KESEHATAN


(6)

PROGRAM KESEHATAN PRIORITAS

KESEHATAN IBU:

- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)

KESEHATAN ANAK:

-

MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)

- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK (STUNTING)

PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:

- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS <0,5

- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS

- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA

PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR

- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI

- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS PADA 15,4

- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES


(7)

PENDEKATAN KELUARGA

CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA MENYELENGGARAKAN

PELAYANAN KESEHATAN DI DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA

KELUAR GEDUNG DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH

KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG ADA)

PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN UKP & UKM

SECARA BERKESINAMBUNGAN

DG TARGET KELUARGA

DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES KELUARGA

DG TUJUAN:

1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD PELAYANAN KES

YG KOMPREHENSIF

2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA & SPM PROVINSI

3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN


(8)

KONSEP PROGRAM KELUARGA SEHAT

PUSKESMAS

TIM A

TIM B

TIM C

Tim D

Keluarga

Keluarga

Keluarga

Keluarga

Keluarga

Keluarga

1. Setiap Keluarga memiliki Tim pendamping

2. Setiap Tim memiliki potret kesehatan keluarga dan rencana

pembinaan yang perlu dilakukan pada keluarga


(9)

(10)

TIM PEMBINA

KELUARGA

KELUARGA

TENAGA KESEHATAN (PROFESIONAL)

PUSKESMAS LAIN

PENGELOLA

DATA

TIM PEMBINA

WILAYAH

DESA/KELURAHAN:

UKBM DLL

TIM

PERENCANAAN

RENCANA

PUSKES

MAS

PROKESGA

PERAN TIM PEMBINA KELUARGA


(11)

Kolaborasi antar tenaga kesehatan

Dokter

Umum

Dokter

Umum

Perawat

Perawat

Dokter

Dokter

Gigi

Gigi

Bidan

Bidan

Tenaga

Kesehatan

Masyarakat

Tenaga

Kesehatan

Masyarakat

Pemerhati

Kesehatan

Pemerhati

Kesehatan

-

Teknik Pertanian

-

Sosiologi

-

Farmasi

-

Hubungan

Internasional


(12)

1. Dokter umum

2. Dokter gigi

3. Perawat

4. Bidan

5. Tenaga Gizi

6. Tenaga kesehatan lingkungan

7. Ahli tehnologi laboratorium medik

8. Tenaga Kefarmasian

9. Tenaga Kesehatan Masyarakat


(13)

Tujuan Nusantara Sehat

Memberikan pelayanan

kesehatan untuk

menjangkau remote area

Menjaga keberlangsungan

pelayanan kesehatan

Menangani masalah

kesehatan sesuai

kebutuhan daerah

Meningkatkan retensi

nakes yang bertugas

Penggerakkan

pemberdayaan masyarakat

Pelayanan terintegrasi

Peningkatan dan

pemerataan pelayanan

Fungsi Puskesmas

Penyelenggaraan

UKM tingkat

pertama

Penyelenggaraan


(14)

Seleksi Tim Nusantara Sehat

Seleksi / penilaian dilakukan 2 tahap yaitu :

seleksi tahap I (administrasi dan penilaian

portofolio)

seleksi tahap II (Direct Assessment meliputi

psikotes,FGD, wawancara)

Penilaian dilakukan oleh panelis dari

Psikolog, Kemkes, OP dan organisasi

pemerhati kesehatan


(15)

Kompetensi

Basis

Keterampilan & Pengetahuan Medis • Nasionalisme dan Bela Negara

Kompetensi

Personal

• Ketangguhan

• Membangun komitmen

• Memulai aksi

• Mengambil keputusan

• Kemampuan komunikasi

Kepekaan sosial dan budaya • Manajemen program

• Menghasilkan dampak dan analisa

Membina

hubungan

interpersonal

Kreatifitas dan Inovasi

Kolaborasi


(16)

(17)

Visi Nasional untuk Layanan Kesehatan

Primer

(Permenkes No. 75 Tahun 2014)

Transformasi dari situasi masa lalu menuju visi masa depan

Medical

Model

Selective

PHC

Comprehensive

PHC

Menuju Kepesertaan Semesta

(UHC)

2019

UU Kesehatan No. 23/1992

Kepmenkes No 128/2004

UU Kesehatan No. 36/2009

Permenkes No. 75/2014

Master Plan Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (1969)


(18)

Model Layanan Primer pra Era Reformasi Kesehatan Model Layanan Primer pra

Era Reformasi Kesehatan

Medical Model

Medical Model

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Selective Primary Health Care

Selective Primary

Health Care Model Layanan Primer di

Era Jaminan Kesehatan Nasional

Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan

Nasional Comprehensive Primary Health Care Comprehensive Primary Health Care

Cara Pandang

Cara Pandang

Aktor Utama

Aktor Utama

Fokus Layanan

Fokus Layanan

Pemberi Layanan

Pemberi Layanan

Model Koordinasi

Model Koordinasi

Relasi

Dokter-Pasien

Relasi

Dokter-Pasien

Fungsi Utama

Layanan

Fungsi Utama

Layanan

Sehat adalah ketiadaan penyakit

Sehat adalah ketiadaan penyakit

Tenaga kesehatan berlatar belakang medis

Tenaga kesehatan berlatar belakang medis

Pemberantasan penyakit melalui intervensi medis Pemberantasan penyakit melalui intervensi medis

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Pos kesehatan yang terisolasi Pos kesehatan yang terisolasi

Paternalistik Paternalistik

Antitesa rumah sakit Antitesa rumah sakit

Mencegah lebih baik dari mengobati

Mencegah lebih baik dari mengobati

Tenaga kesehatan medis dan non medis

Tenaga kesehatan medis dan non medis

Menjaga kesehatan melalui intervensi medis

Menjaga kesehatan melalui intervensi medis

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Tim layanan kesehatan masyarakat yang terisolasi Tim layanan kesehatan masyarakat yang terisolasi

Pasien berpartisipasi namun belum sepenuhnya memiliki otonomi

Pasien berpartisipasi namun belum sepenuhnya memiliki otonomi

Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat

Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat

Kesehatan adalah kesejahteraan Kesehatan adalah kesejahteraan

Individu, keluarga dan komunitas

Individu, keluarga dan komunitas

Intervensi kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan taraf kesehatan

Intervensi kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan taraf kesehatan

Tim lintas profesi (multidisiplin) Tim lintas profesi (multidisiplin)

Menjadi jembatan bagi pasien untuk mendapat layanan komprehensif

Menjadi jembatan bagi pasien untuk mendapat layanan komprehensif

Pengambilan keputusan menjembatani kebutuhan pasien & keluarganya Pengambilan keputusan menjembatani kebutuhan pasien & keluarganya

Layanan primer sebagai koordinator intervensi layanan kesehatan masyarakat

Layanan primer sebagai koordinator intervensi layanan kesehatan masyarakat


(19)

Model Layanan Primer pra Era Reformasi Kesehatan Model Layanan Primer pra

Era Reformasi Kesehatan

Medical Model

Medical Model

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Selective Primary Health Care

Selective Primary

Health Care Model Layanan Primer di

Era Jaminan Kesehatan Nasional

Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan

Nasional Comprehensive Primary Health Care Comprehensive Primary Health Care

Paket Layanan

Paket Layanan

Teknologi

Kesehatan

Teknologi

Kesehatan

Keterlibatan

Komunitas

Keterlibatan

Komunitas

Pembiayaan

Pembiayaan

Program Prioritas

Program Prioritas

Upaya kesehatan wajib dan perlindungan untuk

masyarakat miskin

Upaya kesehatan wajib dan perlindungan untuk

masyarakat miskin

Teknologi sederhana Teknologi sederhana

Badan penyantun Puskesmas Badan penyantun Puskesmas

Dibiayai pemerintah pusat, fee for service dengan harga murah

Dibiayai pemerintah pusat, fee for service dengan harga murah

Penempatan SDM untuk mengisi kekosongan, kualitas tidak penting

Penempatan SDM untuk mengisi kekosongan, kualitas tidak penting

KIA, penyakit menular (akut), kesehatan lingkungan

KIA, penyakit menular (akut), kesehatan lingkungan

Asuransi kesehatan juga mencakup pekerja sektor informal

Asuransi kesehatan juga mencakup pekerja sektor informal

Teknologi tepat guna dari pihak ketiga

Teknologi tepat guna dari pihak ketiga

Kerjasama lintas sektor Kerjasama lintas sektor

Desentralisasi pembiayaan, skema pembiayaan PPP dimungkinkan

Desentralisasi pembiayaan, skema pembiayaan PPP dimungkinkan

Pelatihan pra dan selama penugasan yang terpusat Pelatihan pra dan selama penugasan yang terpusat KIA, penyakit menular dan tidak menular kesehatan lingkungan

KIA, penyakit menular dan tidak menular kesehatan lingkungan

Jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial Jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial

Pengembangan teknologi yang difasilitasi tenaga kesehatan & komunitas

Pengembangan teknologi yang difasilitasi tenaga kesehatan & komunitas

Publik terlibat dalam penentuan kebijakan dan akuntabilitas

Publik terlibat dalam penentuan kebijakan dan akuntabilitas

Pembiayaan dengan investasi bermakna

Pembiayaan dengan investasi bermakna

SDM dengan kompetensi medis dan softskill, continuing professional education

SDM dengan kompetensi medis dan softskill, continuing professional education

Continuum of care, responsif sesuai kebutuhan masyarakat

Continuum of care, responsif sesuai kebutuhan masyarakat

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer

Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer


(20)

Cochrane review

Citation: Zwarenstein M, Goldman J, Reeves S.

Interprofessional collaboration: effects of

practice-based interventions on professional

practice and healthcare outcomes.

Cochrane

Database of Systematic Reviews

2009, Issue 3.

Art. No.: CD000072. DOI:

10.1002/14651858.CD000072.pub2.

10.1002/14651858.CD007017


(21)

In this updated review, we found five studies (four new studies) that met

the inclusion criteria. The review suggests that practice-based IPC

interventions can improve healthcare processes and outcomes, but due to

the limitations in terms of the small number of studies, sample sizes,

problems with conceptualising and measuring collaboration, and

heterogeneity of interventions and settings, it is difficult to draw

generalisable inferences about the key elements of IPC and its

effectiveness. More rigorous, cluster randomised studies with an explicit

focus on IPC and its measurement, are needed to provide better evidence

of the impact of practice-based IPC interventions on professional practice

and healthcare outcomes. These studies should include qualitative

methods to provide insight into how the interventions affect collaboration

and how improved collaboration contributes to changes in outcomes.


(22)

Apa itu Penugasan Khusus

Tenaga Kesehatan Berbasis Tim

(Tim Nusantara Sehat)

Pendayagunaan secara khusus Tenaga

Kesehatan berbasis tim dalam kurun waktu

tertentu dengan jumlah dan jenis tertentu guna

meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di

Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan

dan Daerah Bermasalah Kesehatan,

Dasar Hukum Permenkes No.23 tahun 2015

tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan

Berbasis Tim ( Team Based) Dalam Mendukung

Program Nusantara Sehat


(1)

Visi Nasional untuk Layanan Kesehatan

Primer

(Permenkes No. 75 Tahun 2014)

Transformasi dari situasi masa lalu menuju visi masa depan

Medical

Model

Selective

PHC

Comprehensive

PHC

Menuju Kepesertaan Semesta (UHC)

2019

UU Kesehatan No. 23/1992

Kepmenkes No 128/2004

UU Kesehatan No. 36/2009

Permenkes No. 75/2014

Master Plan Penguatan Sistem Kesehatan Nasional (1969)


(2)

Model Layanan Primer pra Era Reformasi Kesehatan Model Layanan Primer pra

Era Reformasi Kesehatan Medical Model Medical Model

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014) Selective Primary

Health Care Selective Primary

Health Care Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan

Nasional

Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan

Nasional Comprehensive Primary Health Care Comprehensive Primary Health Care

Cara Pandang

Cara Pandang

Aktor Utama

Aktor Utama

Fokus Layanan

Fokus Layanan

Pemberi Layanan

Pemberi Layanan

Model Koordinasi

Model Koordinasi

Relasi

Dokter-Pasien

Relasi

Dokter-Pasien

Fungsi Utama

Layanan

Fungsi Utama

Layanan

Sehat adalah ketiadaan penyakit

Sehat adalah ketiadaan penyakit

Tenaga kesehatan berlatar belakang medis

Tenaga kesehatan berlatar belakang medis

Pemberantasan penyakit melalui intervensi medis Pemberantasan penyakit melalui intervensi medis Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Pos kesehatan yang terisolasi Pos kesehatan yang terisolasi

Paternalistik Paternalistik

Antitesa rumah sakit Antitesa rumah sakit

Mencegah lebih baik dari mengobati

Mencegah lebih baik dari mengobati

Tenaga kesehatan medis dan non medis

Tenaga kesehatan medis dan non medis

Menjaga kesehatan melalui intervensi medis

Menjaga kesehatan melalui intervensi medis

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Dokter dan tenaga kesehatan lainnya

Tim layanan kesehatan masyarakat yang terisolasi Tim layanan kesehatan masyarakat yang terisolasi Pasien berpartisipasi namun belum sepenuhnya memiliki otonomi

Pasien berpartisipasi namun belum sepenuhnya memiliki otonomi

Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat

Puskesmas sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat

Kesehatan adalah kesejahteraan Kesehatan adalah kesejahteraan

Individu, keluarga dan komunitas

Individu, keluarga dan komunitas

Intervensi kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan taraf kesehatan

Intervensi kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan taraf kesehatan

Tim lintas profesi (multidisiplin) Tim lintas profesi (multidisiplin) Menjadi jembatan bagi pasien untuk mendapat layanan komprehensif

Menjadi jembatan bagi pasien untuk mendapat layanan komprehensif

Pengambilan keputusan menjembatani kebutuhan pasien & keluarganya Pengambilan keputusan menjembatani kebutuhan pasien & keluarganya

Layanan primer sebagai koordinator intervensi layanan kesehatan masyarakat

Layanan primer sebagai koordinator intervensi layanan kesehatan masyarakat

Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer

Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer


(3)

Model Layanan Primer pra Era Reformasi Kesehatan Model Layanan Primer pra

Era Reformasi Kesehatan

Medical Model

Medical Model

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Model Layanan Primer Era Reformasi Kesehatan (Permenkes No. 75 Tahun

2014)

Selective Primary Health Care

Selective Primary

Health Care Model Layanan Primer di

Era Jaminan Kesehatan Nasional

Model Layanan Primer di Era Jaminan Kesehatan

Nasional Comprehensive Primary Health Care Comprehensive Primary Health Care

Paket Layanan

Paket Layanan

Teknologi

Kesehatan

Teknologi

Kesehatan

Keterlibatan

Komunitas

Keterlibatan

Komunitas

Pembiayaan

Pembiayaan

Program Prioritas

Program Prioritas

Upaya kesehatan wajib dan perlindungan untuk

masyarakat miskin

Upaya kesehatan wajib dan perlindungan untuk

masyarakat miskin

Teknologi sederhana Teknologi sederhana

Badan penyantun Puskesmas Badan penyantun Puskesmas Dibiayai pemerintah pusat, fee for service dengan harga murah

Dibiayai pemerintah pusat, fee for service dengan harga murah

Penempatan SDM untuk mengisi kekosongan, kualitas tidak penting

Penempatan SDM untuk mengisi kekosongan, kualitas tidak penting

KIA, penyakit menular (akut), kesehatan lingkungan

KIA, penyakit menular (akut), kesehatan lingkungan

Asuransi kesehatan juga mencakup pekerja sektor informal

Asuransi kesehatan juga mencakup pekerja sektor informal

Teknologi tepat guna dari pihak ketiga

Teknologi tepat guna dari pihak ketiga

Kerjasama lintas sektor Kerjasama lintas sektor

Desentralisasi pembiayaan, skema pembiayaan PPP dimungkinkan

Desentralisasi pembiayaan, skema pembiayaan PPP dimungkinkan

Pelatihan pra dan selama penugasan yang terpusat Pelatihan pra dan selama penugasan yang terpusat KIA, penyakit menular dan tidak menular kesehatan lingkungan

KIA, penyakit menular dan tidak menular kesehatan lingkungan

Jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial Jaminan kesehatan nasional dan perlindungan sosial

Pengembangan teknologi yang difasilitasi tenaga kesehatan & komunitas

Pengembangan teknologi yang difasilitasi tenaga kesehatan & komunitas

Publik terlibat dalam penentuan kebijakan dan akuntabilitas

Publik terlibat dalam penentuan kebijakan dan akuntabilitas

Pembiayaan dengan investasi bermakna

Pembiayaan dengan investasi bermakna

SDM dengan kompetensi medis dan softskill, continuing professional education

SDM dengan kompetensi medis dan softskill, continuing professional education

Continuum of care, responsif sesuai kebutuhan masyarakat

Continuum of care, responsif sesuai kebutuhan masyarakat

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer

Arah Reformasi Layanan Kesehatan Primer


(4)

Cochrane review

Citation: Zwarenstein M, Goldman J, Reeves S.

Interprofessional collaboration: effects of

practice-based interventions on professional

practice and healthcare outcomes.

Cochrane

Database of Systematic Reviews

2009, Issue 3.

Art. No.: CD000072. DOI:

10.1002/14651858.CD000072.pub2.

10.1002/14651858.CD007017


(5)

In this updated review, we found five studies (four new studies) that met

the inclusion criteria. The review suggests that practice-based IPC

interventions can improve healthcare processes and outcomes, but due to

the limitations in terms of the small number of studies, sample sizes,

problems with conceptualising and measuring collaboration, and

heterogeneity of interventions and settings, it is difficult to draw

generalisable inferences about the key elements of IPC and its

effectiveness. More rigorous, cluster randomised studies with an explicit

focus on IPC and its measurement, are needed to provide better evidence

of the impact of practice-based IPC interventions on professional practice

and healthcare outcomes. These studies should include qualitative

methods to provide insight into how the interventions affect collaboration

and how improved collaboration contributes to changes in outcomes.


(6)

Apa itu Penugasan Khusus

Tenaga Kesehatan Berbasis Tim

(Tim Nusantara Sehat)

Pendayagunaan secara khusus Tenaga

Kesehatan berbasis tim dalam kurun waktu

tertentu dengan jumlah dan jenis tertentu guna

meningkatkan akses dan mutu pelayanan

kesehatan pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan di

Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan

dan Daerah Bermasalah Kesehatan,

Dasar Hukum Permenkes No.23 tahun 2015

tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan

Berbasis Tim ( Team Based) Dalam Mendukung

Program Nusantara Sehat


Dokumen yang terkait

Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional Education (IPE) Mahasiswa Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter USU

25 306 112

Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Interprofessional Education

9 134 137

HUBUNGAN KESIAPAN DALAM INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DENGAN KEMAMPUAN SHARED-DECISION MAKING (SDM) PADA MAHASISWA PROFESI FKIK UMY

3 23 185

TINGKAT KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PROFESI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER DAN FARMASI YANG TERPAPAR INTERPROFESSIONAL EDUCATION(IPE) DI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

8 28 94

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 19

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG INTERPROFESSIONAL Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 2 16

PENDAHULUAN Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 5 6

DAFTAR PUSTAKA Persepsi Mahasiswa Tentang Interprofessional Education (Ipe) Di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 4

2. IPE 2.1 Definisi IPE - Analisis Persepsi, Motivasi, dan Kesiapan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Utara pada Interprofessional Education (IPE)

0 6 16

Pengembangan Model Interprofessional Education (IPE) di Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 4 117