BAB II Sistematika Penulisan KTI.docx

Silahkan diperbanyak dengan mengganti cover
dengan nama sekolah anda (menjadi buku
sekolah) dan boleh mengedit sesuai keperluan
anda (di BAB I-V), tapi tetap mencantumkan
nama penulisnya (Samik), atas jasanya membuat
buku ini. Jika ada kelebihan rizki bisa
memberi fee penulisnya dengan transfer uang
seikhlasnya (makin banyak makin baik,
he..he..he) ke BRI Syariah Gubeng an: Samik
No: 1006397472. Jika tidak ada, sungguh saya
ikhlaskan untuk GRATIS. Semoga kita sukses
dunia akherat. Amin

Penulis adalah Dosen Kimia di Universitas Negeri
Surabaya (UNESA), dan berpengalaman menjadi
pemenang di beberapa lomba karya tulis dan
sekarang membimbing mahasiswa UNESA
mengikuti berbagai lomba karya tulis dan PKM.

BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN KTI


Sebenarnya banyak sekali sistematika penulisan karya tulis yang dapat kita temui dalam
berbagai pedoman penulisan. Sistematika penulisan karya tulis bisa berbeda namun intinya sama
yaitu menyampaikan argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan.
Pemilihan sistematika penulisan dari khasanah yang tersedia merupakan masalah selera
perorangan dengan memperhatikan berbagai faktor lainnya seperti masalah apa yang sedang dikaji,
siapakah pembaca tulisannya dan dalam rangka kegiatan keilmuan apa karya tulis tersebut
disampaikan. Sistematika penulisan karya tulis yang akan diikutkan lomba/seminar harus sesuai
dengan sistematika penulisan karya tulis dalam lomba/seminar tersebut. SMA Al Falah
memandang perlu untuk membuat pedoman karya tulis siswa supaya siswa SMA Al Falah dapat
menuliskan hasil karyanya dengan sistematika yang sama sehingga dihasilkan karya tulis yang
baik, seragam, dan berkualitas serta mampu berkopetensi dengan sekolah lainnya baik di tingkat
regional, nasional, maupun internasional.
Adapun sistematika penulisan KTS SMA Al Falah adalah sebagai berikut:

A. Bagian Awal
Bagian awal meliputi beberapa hal yang memberikan keterangan KTS sebagai berikut ini:
1. Halaman Depan
Halaman depan merupakan bagian luar KTS yang dijilid langsung (soft cover)
berwarna biru muda, dengan tulisan judul KTS (judul merupakan kalimat yang positif,

singkat, spesifik tetapi cukup jelas untuk menggambarkan suatu kegiatan, cukup ekspressif,
menunjukkan dengan tepat masalah yang ditulis, dan tidak membuka peluang untuk
penafsiran yang berbeda-beda), logo SMA Al Falah, nama siswa, nomor induk siswa,
nama pembimbing, nama sekolah (jangan disingkat), nama kota pembuatan KTS, dan
tahun penyelesaian pembuatan KTS (Contoh di lampiran 1).
2. Halaman judul
Halaman judul merupakan halaman setelah halaman depan, berwarna putih dengan isi
yang sama dengan halaman depan (Contoh di lampiran 2).
3. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan diisi dengan judul KTS, nama dan nomor induk siswa, telah
disahkan, serta tanda tangan penguji dan pembimbing ditambah mengetahui Kepala SMA
Al Falah (Contoh di lampiran 3).
4. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan untuk pengajuan ujian KTS diisi dengan judul KTS, nama dan
nomor induk siswa, telah layak untuk mengikuti ujian KTS, serta tanda tangan pembimbing
dan koordinator KTS ditambah mengetahui Kepala SMA Al Falah (Contoh di lampiran 4).

SISTEMATIKA PENULISAN KTS

4


5. Abstrak
Abstrak merupakan laporan singkat dari penulisan KTS yang ditulis maksimal
400 kata dalam satu paragraf. Pada bagian ini memuat latar belakang, permasalahan
penelitian, tujuan, metode penelitian yang mencakup sampel/subjek penelitian, rancangan,
hasil analisis data, simpulan, dan saran. Disarankan dalam Bahasa Ingris. Di bawah akhir
kalimat abstrak dari tepi kiri diketik kata kunci (key word) maksimal empat kata.
Pengetikan dengan spasi 1 (Contoh di lampiran 5).
6. Kata Pengantar
Pada kata pengantar maksimal satu halaman yang memuat hal-hal yang bersifat
ilmiah atau yang berkaitan dengan dengan KTSnya ditambah dengan ucapan terima kasih
dengan urutan pertama kepada Kepala SMA Al Falah, pembimbing, orang tua serta pihakpihak yang telah membantu dalam menyelesaikan KTS.
7. Daftar Isi
Daftar isi menunjukkan hal-hal yang tercantum dalam KTS termasuk nomor
halamannya, dengan tujuan untuk memudahkan pembaca mulai dari halaman judul,
pengesahan, persetujuan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar,
daftar grafik, BAB I sampai BAB V, daftar pustaka, dan lampiran (Contoh di lampiran 6).
8. Daftar Tabel
Daftar tabel menunjukkan nomor urut tabel pada suatu bab dan nomor halaman
keberadaan tabel tersebut (Contoh di lampiran 7).

9. Daftar Gambar/Grafik
Daftar gambar menunjukkan nomor urut gambar/grafik pada suatu bab dan nomor
halaman keberadaan gambar/grafik tersebut (Contoh di lampiran 8).
10. Daftar Lampiran
Daftar lampiran menunjukkan nomor urut lampiran pada suatu bab dan nomor
halaman keberadaan lampiran tersebut (Contoh di lampiran 9).

B. Bagian Inti
Bagian inti merupakan bagian yang sangat penting dalam penulisan KTS. Sistematika
penulisan bagian inti hendaknya berisi rancangan yang teratur.
1. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah berisi penjelasan mengenai mengapa masalah yang
dikemukan dipandang menarik, penting, dan perlu ditelaah serta mencangkup landasan
berpikir ilmiah, teori, dan temuan atau hasil penelitian yang relevan yang diperoleh dari
berbagai bacaan yang mendukung masalah penelitiannya, seperti buku teks, laporan
penelitian orang lain, hasil seminar atau diskusi ilmiah, hasil sensus, pengalaman atau
pengamatan, dan sebagainya. Masalah penelitian harus didukung fakta empiris
(pemikiran induktif) sehingga jelas masalah yang perlu diteliti. Peneliti juga harus
menunjukkan letak masalah dalam konteks teori (pemikiran deduktif).

Permasalahan timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,
keingintahuan peneliti, atau karena adanya fakta-fakta yang menolak kebenaran suatu
teori atau hasil penelitian sebelumnya. Karakteristik masalah penelitian yang baik
adalah bahwa penyelesaian masalah yang dipilih merupakan sesuatu yang baru dan
dapat memberikan manfaat dalam arti luas, baik bagi peneliti, masyarakat, maupun bagi
penelitian-penelitian berikutnya.

SISTEMATIKA PENULISAN KTS

5

Jika kita ingin melakukan penelitian hendaknya mempertimbangkan beberapa hal,
antara lain: (1) masalah yang dipilih hendaknya menarik untuk diteliti dan tidak
membosankan, (2) sebaiknya peneliti mempunyai keahlian dan kecakapan untuk
melakukan penelitian, (3) waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian cukup,
sarana dan prasarana pendukung mudah diperoleh, dan (5) hasil penelitian dapat
bermanfaat bagi banyak orang dan tidak berbahaya.
b. Rumusan Masalah
Bagian ini memuat rumusan masalah yang menjadi pusat perhatian dalam
penelitian. Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui

telaah pustaka dan atau penelitian eksperimen, mampu menggambarkan hubungan
antara masalah yang diteliti dengan aspek yang terkait, dan ditulis dalam kalimat tanya.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus berdasarkan rumusan masalah atau dengan kata lain,
tujuan penelitian adalah apa yang diharapkan dengan terpecahkannya masalah
penelitian.
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi penjelasan tentang kegunaan dan operasionalisasi hasil
penelitian hingga dapat berguna dari segi ilmu dan atau perkembangan teknologi, bagi
peneliti lain serta bagi masyarakat pada umumnya.
e. Penjelasan Istilah (Jika ada)
Penjelasan istilah berisi uraian singkat tentang kata yang spesifik dalam rumusan
masalah agar tidak menimbulkan persepsi yang berbeda.
f. Asumsi dan Pembatasan Masalah (Jika ada)
1) Asumsi
Asumsi berisi anggapan dasar dalam penelitian yang tidak perlu dibuktikan,
tetapi perlu dikemukakan secara jelas.
2) Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah merupakan upaya untuk menetapkan batas-batas
permasalahan dengan jelas, yang memungkinkan kita untuk mengidentifikasi faktor

mana saja yang termasuk lingkup permasalahan, dan faktor mana yang tidak.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memuat uraian yang sistematis tentang teori dasar yang relevan, fakta, dan
hasil penelitian sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori, konsep,
atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori
dan fakta yang digunakan sebaiknya diambil dari sumber kepustakaan primer, yaitu bahan
pustaka yang isinya bersumber pada penemuan penelitian. Sedangkan sumber kepustakaan
sekunder dapat digunakan sebagai penunjang. Pada dasarnya pemilihan bahan pustaka
yang digunakan didasarkan pada dua kriteria, yaitu prinsip kemutakhiran dan prinsip
relevansi.
Pada tahapan ini peneliti mencari landasan teoritis dari permasalahan penelitiannya,
sehingga penelitian yang dilakukan bukan kegiatan yang bersifat “trial and error” (cobacoba tanpa dilandasi teori yang kuat) namun harus dilandasi teori yang kuat. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang penting dan merupakan separuh dari kegiatan penelitiannya
sendiri. Kajian pustaka dapat membantu peneliti dalam berbagai keperluan, misalnya:
a. Mendapat informasi tentang penelitian sejenis dan berkaitan dengan permasalahan yang
diteliti.
b. Mendapatkan metode atau cara pendekatan pemecahan permasalahan.
c. Sebagai sumber data sekunder.
d. Mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang dapat digunakan.
e. Memperkaya ide-ide baru.


SISTEMATIKA PENULISAN KTS

6

3. BAB III METODE PENELITIAN
Pemilihan metode penelitian sangat penting. Penggunaan metode penelitian yang
tepat menentukan keberhasilan suatu penelitian. Pada dasarnya metode penelitian harus ada
kejelasan tentang:
a. Jenis Penelitian
Jenis penelitian harus disebutkan dengan jelas disertai alasan mengapa memilih
jenis penelitian tersebut. Jenis penelitian dapat dibedakan berdasarkan data yang
diperlukan, yaitu:
1) Penelitian primer
Penelitian primer membutuhkan data atau informasi dari sumber pertama.
Kategori penelitian yang termasuk penelitian primer adalah studi kasus, survei, dan
riset penelitian.
2) Penelitian sekunder
Penelitian sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama
sebagai sarana memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang

diteliti. Penelitian ini dikenal dengan penelitian studi kepustakaan dan mengikuti
pendekatan kualitatif.
b. Tempat dan Waktu Penelitian
Beberapa penelitian khususnya penelitian primer perlu menuliskan secara
eksplisit tempat dan waktu pelaksanaan penelitian.
c. Populasi dan Sampel/Sasaran Penelitian/Subjek Penelitian
Populasi dan sampel digunakan bila penelitian yang dilakukan mengambil sampel
sebagai subjek penelitian. Jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi,
maka lebih sering digunakan istilah subjek penelitian. Sedangkan dalam survei, sumber
data disebut responden dan dalam wawancara digunakan istilah informan.
d. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan
dalam suatu penelitian. Pada penelitian primer diperlukan adanya penjelasan tentang
adanya variabel penelitian, tetapi untuk penelitian sekunder tidak diperlukan adanya
penjelasan tentang adanya variabel penelitian. Jenis-jenis variabel penelitian sebagai
berikut:
1) Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel
bebas merupakan variabel yang faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih untuk
menentukan suatu gejala yang diobservasi.

2) Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang terjadi karena perlakuan variabel bebas.
Variabel terikat merupakan variabel yang faktornya diamati untuk menentukan
pengaruh yang diakibatkan oleh variabel bebas.
3) Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama dalam suatu percobaan
sehingga berfungsi sebagai pengendali.
e. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian primer perlu diberi penjelasan tentang instrumen penelitian dan
teknik pengumpulan data. Pemilihan instrumen dan teknik pengumpulan data yang
tidak tepat dapat mempengaruhi pengeluaran biaya dan waktu yang banyak selama
penelitian berlangsung. Jadi seorang peneliti harus mempertimbangkan dengan baik
tentang pemilihan instrumen dan teknik pengumpulan data.

SISTEMATIKA PENULISAN KTS

7

f. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data berisi uraian secara rinci dan jelas teknik atau cara yang

digunakan dalam analisis data disertai alasan penggunaan analisis tersebut, termasuk
penggunaan rumus-rumusnya.
4. BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN (PEMBAHASAN)
Pada penelitian primer bab IV merupakan hasil dan analisis data penelitian yang
berisi deskripsi data hasil penelitian baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Data
hasil penelitian harus disajikan secara informatif dan komunikatif serta relevan dengan
masalah maupun tujuan penelitian yang hendak dicapai. Untuk lebih mengkomunikasikan
data hasil penelitian dengan pembaca, maka pada penyajian hasil penelitian diberi deskripsi
atau narasi yang merupakan penjelasan singkat dari tabel, gambar/grafik, bagan, bentuk
pengembangan, dan konsep-konsep matematis. Bagian ini juga berisi analisis data hasil
penelitian. Analisis data penelitian dapat menggunakan teknik analisis statistik, deskriptif,
atau kualitatif.
Pada penelitian sekunder bab IV merupakan pembahasan yang berisi pembahasan
secara mendalam tentang masalah yang diajukan dengan menggunakan teori atau konsep
yang telah diuraikan pada bab kajian pustaka sehingga didapatkan jawaban dari masalah
penelitian berdasarkan argumen peneliti tersebut.
5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Simpulan memuat laporan singkat dari hasil penelitian yang menjelaskan atau
menjawab permasalahan penelitian. Isi simpulan harus terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Diharapkan dengan membaca simpulan ini
pembaca dalam waktu singkat dapat memperoleh gambaran secara menyeluruh
mengenai penelitian yang dilakukan.
b. Saran
Saran berisi usulan konkrit yang dapat ditindaklanjuti sebagai sumbangan
penelitian. Saran yang diajukan harus berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Saran dapat ditujukan kepada para peneliti, pemerintah, lembaga pendidikan, dan lain
sebagainya. Saran dapat berupa dan atau berhubungan dengan: (1) dilakukannnya
penelitian lanjutan, (2) anjuran bagi pemerintah atau lembaga lain untuk menetapkan
kebijakan berdasarkan hasil penelitiannya, (3) peninjauan kembali kebijakan yang
sedang berlaku, (4) peninjauan kembali instrumen yang digunakan untuk mengukur
sesuatu, dan lain-lain yang dianggap layak dan berhubungan dengan penelitiannya.

C. Bagian Akhir
1. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka digunakan untuk memberi informasi sehingga orang dapat dengan
mudah menemukan sumber yang dibutuhkan.
2. LAMPIRAN

SISTEMATIKA PENULISAN KTS

8