BAB III DASAR TEORI 3.1 Gardu Induk 3.1.1 Definisi Umum Menurut Penempatan Peralatannya

(1)

BAB III

DASAR TEORI

3.1 Gardu Induk

3.1.1 Definisi Umum

Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk :

1. Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya u tegangan menengah.

2. Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.

3. Pengaturan daya ke Gardu Induk lain melalui tegangan tinggi dan Gardu-Gardu Distribusi melalui gawai tegangan menengah.

3.2 Klasifikasi Gardu Induk

Klasifikasi gardu induk dapat dibedakan menurut beberapa hal : 3.2.1 Menurut Lokasi dan Fungsi

Merurut lokasinya di dalam sistem tenaga listrik, fungsi dan tegangannya (tinggi, menengah atau rendah) maka gardu listrik dapat dibagi :

a. Gardu Induk Transmisi

Gardu induk transmisi adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari satuan transmisi atau sub-transmisi suatu sistem tenaga listrik kemudian menyalurkannya ke daerah beban (industri, kota dan sebagainya) melalui saluran distribusi primer.

b. Gardu Induk Distribusi

Gardu induk distribusi adalah gardu listrik yang mendapatkan daya dari saluran distribusi primer yang menyalurkan tenaga listrik ke pemakai.


(2)

3.2.2 Menurut Penempatan Peralatannya

Menurut penempatannya, gardu induk dapat dibagi : a. Gardu Induk pemasangan dalam.

Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator dan sebagainya) di pasang di dalam gedung/ruangan tertutup.

b. Gardu Induk pemasangan luar.

Gardu Induk dimana semua peralatannya (switchgear, isolator dan sebagainya) di tempatkan di udara terbuka.

3.2.3 Menurut Isolasi Yang Digunakan a. Gardu Induk dengan Isolasi Udara

Merupakan gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya. Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional dan memerlukan tempat terbuka yang cukup luas.


(3)

b. Gardu Induk yang Menggunakan Isolasi Gas SF 6

Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupun antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan. Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit.

3.2.4 Menurut Sistem Rel (Busbar)

Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar), gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

a. Gardu Induk Sistem Ring Busbar

Merupakan gardu induk yang busbarnya berbentuk ring. Pada gardu induk jenis ini, semua rel (busbar) yang ada terhubung satu dengan lainnya dan membentuk ring (cincin).

b. Gardu Induk Sistem Single Busbar

Merupakan gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar. Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi.


(4)

c. Gardu Induk Sistem Double Busbar

Merupakan gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu induk ini sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan perubahan sistem (manuver sistem). Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan.

Gambar 3.3 Single Line Diagram Gardu Induk Sistem Double Busbar d. Gardu Induk Sistem Satu Setengah (On Half) Busbar

Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Pada umumnya gardu induk jenis ini dipasang pada gardu induk di pembangkit tenaga listrik atau gardu induk yang berkapasitas besar. Dalam segi operasional, gardu induk ini sangat efektif, karena dapat mengurangi pemadaman beban pada saat dilakukan perubahan system (manuver system). Sistem ini menggunakan 3 buah PMT dalam satu diagonal yang terpasang secara deret (seri).


(5)

Gambar 3.4 Single Line Diagram Gardu Induk Satu Setengah Busbar 3.3. Peralatan Perlengkapan Gardu Induk

Gardu induk merupakan suatu sistem Instalasi listrik yang terdiri dari beberapa perlengkapan peralatan listrik dan menjadi penghubung listrik dari jaringan transmisi ke jaringan distribusi primer. Gardu induk dilengkapi komponen utama sebagai fasilitas yang diperlukan sesuai dengan tujuannya serta mempunyai fasilitas untuk operasi dan pemeliharaan. , Secara umum perlatan dan perlengkapan pokok yang ada di Gardu Induk terdiri dari :

3.3.1. Transformator Daya

Transformator daya atau tenaga merupakan peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan menengah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan).


(6)

Gambar 3.5 Transformator Daya 3.3.2. Transformator Tegangan

Trafo tegangan adalah trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah, yang di perlukan untuk alat-alat ukur (pengukuran) dan alat pengaman (proteksi). Fungsi trafo tegangan (potensial transformer) :

a. Memperkecil besaran tegangan pada system tenaga listrik menjadi besaran tegangan untuk system pengukuran atau proteksi.

b. Mengisolasi rangkaian sekunder tehadap rangkaian primer.

c. Memungkinkan standarisasi rating tegangan untuk peralatan sisi sekunder.


(7)

3.3.3. Transformator Arus

Trafo arus disebut juga current transformer (CT) berfungsi untuk menurunkan arus yang besar pada tegangan tinggi menjadi arus yang kecil pada tegangan rendah untuk keperluan pengukuran dan pengaman (proteksi).

Gambar 3.7 Transformator Arus 3.3.4. Transformator Bantu (Auxilliary Transformator)

Transformator bantu adalah trafo yang berfungsi sebagai sumber tegangan AC 3 phasa 220/ 380 Volt yang digunakan untuk kebutuhan intern gardu induk, antara lain untuk :

a. Penerangan di swtich yard, gedung kontrol, halaman GI dan sekeliling GI b. Alat pendingin (AC).

c. Pompa air dan motor-motor listrik, dan

d. Peralatan lain yang memerlukan listrik tegangan rendah. 3.3.5. Aresster

Aresster berfungsi untuk mengamankan instalasi (peralatan listrik pada instalasi) dari gangunan tegangan lebih yang di akibatkan oleh sambaran petir (lightning surge) maupun yang disebabkan oleh surya hubung (switching surge). Dalam keadaan normal (tidak terjadi gangguan), LA bersifat isolatif atau tidak bisa


(8)

menyalurkan arus listrik. Dalam keadaan terjadi gangguan, LA bersifat konduktif sehingga dapat menyalurkan arus listrik ke bumi.

Gambar 3.8 Arrester 3.3.6. Busbar/ rel

Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Bahan dari rel terbuat dari bahan tembaga (bar copper atau hollow conductor).

3.3.6. Saklar Pemisah (PMS) atau Disconneting Switch (DS)

Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. Oleh karena itu pemisah tidak boleh dihubungkan atau dikeluarkan dari rangkaian listrik dalam keadaan berbeban. Cara pemasangan PMS dibedakan ataspasangan dalam dan pasangan luar. Tenaga penggerak dari PMS adalah secara manual, motor, pneumatic atau angin dan hidrolis.

3.3.7. Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)

Pemutus tenaga (PMT) adalah peralatan atau saklar untuk menghubungkan atau memutuskan suatu rangkaian/jaringan listrik sesuai dengan ratingnya. PMT


(9)

memutuskan hubungan daya listrik bila terjadi gangguaan, baik dalam keadaan berbeban maupun tidak berbeban dan proses ini di lakukan dengan cepat. Pada waktu menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6.

Gambar 3.9 Pemutus Tenaga 3.3.8. Sakelar Pentanahan

Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk menghilangkan / mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem. Sakelar pentanahan ini dibuka dan ditutup apabila sistem dalam keadaan tidak bertegangan (PMS dan PMT sudah membuka).

3.3.8. Kompensator

Kompensator didalam sistem penyaluran tenaga listrik disebut juga alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator, dengan mengatur daya reaktif atau dapat pula dipakai untuk menurunkan rugi daya dengan memperbaiki faktor daya. Alat tersebut ada yang berputar dan ada yang stationer, yang berputar adalah kondensator sinkron dan


(10)

kondensator asinkron, sedangkan yang stationer adalah kondensator statis atau kapasitor shunt dan reaktor shunt.

3.3.9. Rele Proteksi dan Papan Alarm

Rele proteksi yaitu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat gangguan dan membatasi daerah yang terganggu sekecil mungkin. Semua manfaat tersebut akan memberikan pelayanan penyaluran tenaga listrik dengan mutu dan keandalan yang tinggi. Sedangkan papan alarm atau announciator adalah sederetan nama-nama jenis gangguan yang dilengkapi dengan lampu dan suara sirine pada saat terjadi gangguan, sehingga memudahkan petugas untuk mengetahui rele proteksi yang bekerja dan jenis gangguan yang terjadi.

3.3.10. Baterai

Sumber tenaga untuk sistem kontrol dan proteksi selalu mempunyai keandalan dan stabilitas yang tinggi, maka batere dipakai sebagai sumber tenaga kontrol dan proteksi pada gardu induk. Peranan dari baterai sangat penting karena pada saat gangguan terjadi, baterai sebagai sumber tenaga untuk menggerakkan alat-alat kontrol dan proteksi. Bentuk fisik baterai yang digunakan pada gardu induk menurut bahan elektrolit yang digunakan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Baterai timah hitam (lead acid storage batery) : bahan elektrolitnya adalah larutan asam belerang. Baterai timah hitam ada dua macam yaitu:

1) Lead-antimony 2) Lead-calcium

b. Baterai alkali (alkali stroge batery) : bahan elektrolitnya adalah larutan alkali (patassium hydroxide). Batery alkali ada dua macam yaitu:

1) Nickel-iron-alkaline storage batery (NI-Fe batery). 2) Nickel-cadmium battery (Ni-Cd battery).


(11)

3.4. Bagian-Bagian dari Transformator 3.4.1. Bagian Utama

3.4.1.1.Inti Besi

Inti besi adalah tempat melekatnya kumparan dan berfungsi sebagai jalannya fluks magnetik. Besi yang digunakan untuk inti transformator biasanya mempunyai kadar silikon yang tinggi dan diproses agar memiliki permeabilitas yang tinggi dan rugi-rugi histeris yang kecil pada operasi normal. Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi untuk mengurangi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh Eddy Current. Ada dua jenis inti yang biasanya digunakan pada trafo, yang membedakan tipe inti ini adalah cara pemasangan kumparan primer dan skundernya. Kedua jenis inti tersebut adalah: 1. Tipe inti (core).

2. Tipe cangkang (shell).

Gambar 3.10 Inti Besi 3.4.1.2 Kumparan Transformator

Kumparan pada transformator adalah kawat penghantar yang dialiri oleh arus listrik dibagian primer dan skunder yang dililitkan pada inti besi transformator untuk mencegah mengalirnya arus dari kumparan tersebut ke inti besi atau bagian lain dari transformator biasanya kawat kumparan tersebut dibatasi dengan isolasi padat seperti karton, pertinax dan lain-lain. Umumnya pada transformator terdapat


(12)

kumparan primer dan skunder. Bila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan / arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut akan terjadi fluksi. Fluksi ini akan menginduksikan tegangan dan bila pada rangkaian sekunder dihubungkan dengan beban maka akan menghasilkan arus pada kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan arus. Jumlah lilitan transformator pada bagian primer dan sekunder juga menentukan apakah transformator berfungsi sebagai penaik (step up) atau penurun tegangan (step down).

Gambar 3.11 Susunan Kumparan dari Transformator 3.4.1.3.Minyak Transformator

Minyak transformator mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai bahan isolasi dan bahan pendingin transformator. Sebagai bahan isolasi, minyak akan mengisi ruangan antara kumparan primer dan skunder sehingga tidak akan menimbulkan breakdown antara kumparan tersebut. Sebagai bahan pendingin minyak dipilih karena minyak dapat mensirkulasikan panas dengan baik. Jenis minyak transformator yang biasa dipakai di indonesia pada umumnya adalah Shel Dialla B. Sebagai minyak transformator pasti mempunyai sifat sebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi), maka minyak transformator harus memenuhipersyaratan yaitu:

a. Kekuatan isolasi tinggi

b. Penyalur panas yang baik, berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap dengan cepat.

c. Viskositas yang rendah, agar lebih mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik.


(13)

d. Titik nyala yang tinggi dan tidak mudah menguap yang dapat menimbulkan bahaya

e. Tidak merusak bahan isolasi padat. f. Sifat kimia yang stabil.

3.4.1.4 Tangki Konservator

Tangki konservator merupakan tempat untuk menampung pemuaian minyak dari minyak yang ada di dalam transformator, minyak pada transformator dalam keadaan tertentu akan memuai oleh panas akibat temperatur yang tinggi. Hasil pemuaian dari minyak ditampung didalam tangki yang bernama tangki konservator. Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan memuai sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan menyusut dan volume minyak akan turun.

Gambar 3.12 Tangki Konservator 3.4.1.5 Bushing

Hubungan antara kumparan transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.


(14)

Gambar 3.13 Bushing 3.4.2 Bagian Peralatan Bantu Transformator 3.4.2.1 Pendingin Transformator

Transformator umumnya diisi minyak sebagai bahan isolasi antara kumparan dengan kumparan dan kumparan dengan tangki. Transformator tenaga umumnya dilengkapi dengan sistem pendingin yang dimaksudkan agar transformator dapat bekerja sesuai rating yang tertera pada spesifikasinya.

Isolasi kumparan yang terdiri dari kertas kraft mempunyai batas panas yang diijinkan sesuai dengan kelas isolasi spesifikasi transformator demikian juga minyak isolasi transformator mempunyai batas panas yang diijinkan, apabila panas-panas tersebut dilampaui maka isolasi akan rusak dan secara keseluruhan transformator tersebut akan rusak. Panas tersebut harus direduksi dengan memasang sistem pendingin yaitu kipas-kipas radiator dan pompa minyak. Gambar pendingin Riben dan kipas ditunjukan pada gambar di bawah ini:


(15)

Gambar 3.14 Pendingin Kipas – Kipas Radiator 3.4.2.2 Tap Changer

Tap changer adalah alat perubah perbandingan transformasi untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder yang lebih baik (diinginkan) dari tegangan jaringan/primer yang berubah-rubah. Tap changer yang hanya bisa beroperasi untuk memindahkan tap transformator dalam keadaan transformator tidak berbeban disebut Off Load Tap Changer dan hanya dapat dioperasikan manual. Tap changer yang dapat beroperasi untuk memindahkan tap transformator, dalam keadaan transformator berbeban disebut On Load Tap Changer dan dapat dioperasikan secara manual atau otomatis.

Ada dua cara kerja tap changer:

1. Mengubah tap dalam keadaan transformator tanpa beban.

2. Mengubah tap dalam keadaan transformator berbeban (On Load Tap Changer/OLTC).

3.4.2.3 Alat Pernafasan

Karena pengaruh naik turunnya beban transformator, maka suhu minyak pun akan berubah-ubah mengikuti keadaan tersebut. Bila suhu minyak tinggi maka minyak akan memuai dan mendesak udara di atas permukaan minyak keluar dari tangki, sebaliknya apabila suhu minyak turun maka minyak akan menyusut sehingga udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses di atas disebut pernapasan transformator. Akibat pernapasan transformator tersebut maka permukaan minyak akan selalu bersinggungan dengan udara luar. Udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan tembus minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa penghubung udara luar dilengkapi dengan alat pernapasan, berupa tabung berisi kristal zat hygroskopis.


(16)

Gambar 3.15 Alat Pernafasan Transformator 3.4.2.4 Indikator

Berfungsi untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya indikator yang terpasang pada transformator, dan indikator yang biasa digunakan sebagai berikut:

1. Indikator suhu minyak 2. Indikator permukaan minyak 3. Indikator winding temperatur 4. Indikator kedudukan tap

Gambar 3.16 Indikator Winding Temperature 3.5 Peralatan Proteksi pada Transformator


(17)

Proteksi transformator daya berfungsi untuk mencegah kerusakan transformator sebagai akibat adanya gangguan yang terjadi dalam petak/bay transformator. Tujuan pemasangan relay proteksi pada transformator daya adalah untuk mengamankan peralatan /sistem sehingga kerugian akibat gangguan dapat dihindari atau dikurangi menjadi sekecil mungkin dengan cara :

1) Mencegah kerusakan transformator akibat adanya gangguan/ketidak normalan yang terjadi pada transformator atau gangguan pada bay transformator.

2) Mendeteksi adanya gangguan atau keadaan abnormal lainnya yang dapat membahayakan peralatan atau sistem.

3) Melepaskan (memisahkan) bagian sistem yang terganggu atau yang mengalami keadaan abnormal lainnya secepat mungkin sehingga kerusakan instalasi yang terganggu atau yang dilalui arus gangguan dapat dihindari atau dibatasi seminimum mungkin dan bagian sistem lainnya tetap dapat beroperasi.

4) Memberikan pengamanan cadangan bagi instalasi lainnya.

5) Memberikan pelayanan keandalan dan mutu listrik yang tbaik kepada konsumen. Serta mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik

Trafo tenaga diamankan dari berbagai macam gangguan, diantaranya dengan peralatan proteksi sesuai SPLN 52-1:1983 Bagian Satu C yaitu Pola Pengamanan Transformator 150/66, 150/20 KV DAN 66/20 KV.

Macam-macam peralatan proteksi pada transformator, yaitu : a. Relay bucholz

Relay bucholz adalah alat atau rele untuk mendeteksi dan mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang timbul diakibatkan oleh karena:

1. Hubung singkat antar lilitan/dalam fasa. 2. Hubung singkat antar fasa.

3. Hubung singkat antar phasa ke tanah. 4. Busur api listrik antar laminasi.


(18)

b. Relay tekanan lebih (sudden pressure relay)

Relay tekanan lebih ini berfungsi hampir sama seperti relay bucholz, yaitu sebagai pengaman terhadap gangguan di dalam transformator. Perbedaannya relay ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung menjatuhkan PMT.

c. Relaydifferensial

Relay differensial berfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) yang terjadi di dalam daerah pengaman trafo.

d. Relay arus lebih (Over Cuurrent Relay)

Relay arus lebih erfungsi mengamankan trafo dari gangguan hubung singkat (short circuit) antara phasa di dalam maupun di luar daerah pengamanan trafo.

e. Relay Tangki Tanah

Relay tangki tanah berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan pada transformator.

f. Relay hubung tanah

Relay hubung tanah berfungsi untuk mengamankan transformator bila terjadi gangguan satu phasa ke tanah.

g. Relay termis

Relay termisberfungsi untuk mencegah atau mengamankan transformator dari kerusakan isolasi kumparan akibat adanya panas lebih yang ditimbulkan arus lebih. Besarnya yang diukur di dalam relay ini adalah kenaikan temperatur.


(19)

h. Minyak trafo (transformator oil)

Fungsi dari minyak transformator adalah sebagai insulator yaitu menginsolasikan kumparan di dalam transformator agar tidak terjadi loncatan bunga api listrik (hubungan pendek) akibat tegangan tinggi.

3.6 Pemeliharaan Transformator Daya 3.6.1 Pemeliharaan Harian

Pemeliharaan transformator yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas operator setiap hari untuk Gardu Induk yang dijaga atau petugas patroli pada Gardu Induk yang tidak dijaga dan dilaksanakan setiap minggu (Jadwal Mingguan) dalam keadaan operasi.

Tabel 3.1 Jadwal Pemeliharaan Transformator setiap minggu

No Peralatan/Komponen Yang Diperiksa Cara Pelaksanaan Trafo Besar Trafo Sedang Trafo Kecil

1

Tangki, radiator, pompa-pompa

minyak, pipa-pipa, katup-katup, sumbat-sumbat.

Tangki, radiator, pompa-pompa

minyak, pipa-pipa, katup-katup,

sumbat-sumbat.

Tangki, radiator, pompa-pompa

minyak, pipa-pipa, katup-katup,

sumbat-sumbat.

Periksa apakah ada kebocoran minyak

2 Kipas-kipas pendingin

Kipas-kipas pendingin

Kipas-kipas pendingin

Periksa kipas kipas apakah ada karat

pada sirip dan berputar dengan baik serta stabil.


(20)

3 Terminal utama, rel, terminasi kabel, jumper-wire, lemari control Terminal utama, rel, terminasi kabel,jumper-wire, lemari control Terminal utama, rel, terminasi kabel, jumperwire, lemari kontrol Periksa dari kotoran / bangkai

binatang atau binatang serta benda asing

lainnya.

4 Indikator tinggi minyak Indikator tinggi minyak Indikator tinggi minyak Periksa tinggi permukaannminyak pada indikator tangki, konservator.

5 Bushing Bushing Bushing

Periksa apakah ada yang retak, kotor,

pecah dan kebocoran minyak.

6 Indikator Pompa sikulasi Indikator Pompa sikulasi Indikator Pompa sikulasi Periksa indikator pompa sirkulasi apakah masih menunjukkan aliran minyak dengan sempurna.

7 Sumber arus searah (DC) Sumber arus searah (DC) Sumber arus searah (DC) Periksa sumber arus AC/DC apakah sakelar dalam keadaan tertutup dan MCB

nya keadaan ON dengan sempurna.


(21)

8 Pemadam kebakaran Pemadam kebakaran Pemadam kebakaran Periksa tekananair dalam tangki pemadam, botol-botol CO2 , BCF

dan sistim alarmnya. 9 Suhu/ temperatur minyak dan kumparan transformator Suhu/ temperatur minyak dan kumparan transformator Suhu/ temperatur minyak dan kumparan transformator Periksa temperatur minyak dan kumparan transformator. 10 Beban transformator Beban transformator Beban transformator Periksa beban transformator 11 Lemari kontrol dan Proteksi Lemari kontrol dan Proteksi Lemari kontrol dan Proteksi Periksa pintu apakah sudah menutup dengan

sempurna , bila perlu tutup kembali

dan bersihkan bila kotor. 12 Tekanan gas Nitrogen (untuk transformator tanpa konservator) Tekanan gas Nitrogen (untuk transformator tanpa konservator) Tekanan gas Nitrogen (untuk transformator tanpa konservator)

Periksa tekanan gas Nitrogen.


(22)

Pemeliharaan transformator yang berupa monitoring dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap bulan untuk Gardu Induk yang dijaga maupun Gardu Induk yang tidak dijaga.

Tabel 3.2 Jadwal Pemeliharaan Transformator setiap bulan No Peralatan/Komponen Yang Diperiksa Cara Pelaksanaan

Trafo Besar Trafo Sedang Trafo Kecil

1 Lemari kontrol/ Proteksi dan box kontrol serta Marshaling kios. Lemari kontrol/ Proteksi dan box kontrol serta Marshaling kios. Lemari kontrol/ Proteksi dan box kontrol serta Marshaling kios.

Periksa Lemari kotrol/ Proteksi dan box

kontrol serta Marshaling kios dari

kotoran / bangkai binatang atau binatang

serta benda asing lainnya. 2 Selicagel dan sistem pernapasan. Selicagel dan sistem pernapasan. Selicagel dan sistem pernapasan. Periksa warna selicagel pada sistem

pernapasan transformator apakah masih biru dan apakah

mulut pernapasannya masih kerendam

minyak. 3 Kerja OLTC Kerja OLTC Kerja OLTC Periksa jumlah kerja

OLTC apakah sudah melampaui jumlah

kerja untuk penggantian minyaknya atau


(23)

minyaknya sudah kotor.

3.6.3 Pemeliharaan Tahunan

Pemeliharaan transformator yang berupa pemeriksaan, pengukuran dan pengujian dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun untuk Gardu Induk yang dijaga maupun Gardu Induk yang tidak dijaga.

Tabel 3.3 Jadwal Pemeliharaan Transformator setiap tahun No Peralatan/Komponen Yang Diperiksa Cara Pelaksanaan

Trafo Besar Trafo Sedang Trafo Kecil

1 Diafragma Diafragma

-Periksa diapragma apakah masih menutup sempurna /rapat , Pada diaphragma tipe tidak hancur (non shaterring

type diaphragm), periksa tertutup oleh

karat atau cat.

2 Tahanan

isolasi pentanahan dan tahanan

tanah

Tahanan isolasi pentanahan dan tahanan

tanah

Tahanan isolasi pentanahan dan tahanan

tanah

Periksa tahanan isolasi dengan megger antara

belitan dan belitan ketanah serta tahanan tanahnya. Apabila ada

yang kendor kencangkan dan nilai


(24)

pentanahan berubah, kembalikan ke

nilainyanya.

3 Ratio Ratio Ratio

Ukur ratio transformator apakah terjadi perubahan. 4 Dielektrik minyak Dielektrik minyak Dielektrik minyak

Uji dielectrik minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan

5 Kadar asam minyak

Kadar asam minyak

Kadar asam minyak

Uji dielectrik minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan 6 Kadar air dalam minyak Kadar air dalam minyak Kadar air dalam minyak

Uji kadar air dalam minyak, apakah masih

sesuai standar yang dipergunakan 7 Kadar viscositas minyak Kadar viscositas minyak Kadar viscositas minyak

Uji viscositas minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan.

8 Warna

minyak Warna minyak

Warna minyak

Uji warna minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan.


(25)

9 Kandungan gas dalam minyak Kandungan gas dalam minyak Kandungan gas dalam minyak

Uji kandungan gas dalam minyak menggunakan DGA, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan. 10 Peralatan pengaman transformator (Bucholz, Sudden Pressure, rele temperatur.) Peralatan pengaman transformator (Bucholz, Sudden Pressure, rele temperatur.) Peralatan pengaman transformator (Bucholz, Sudden Pressure, rele temperatur.)

Bersihkan terminal dari debu. Periksa seal pada

tempat masuk kabel tripping dan alaram bila

rusak ganti. Bersihkan rongga tempat sambungan kabel dari socket Sudden Pressure

dari bangkai binatang kecil dan periksa seal pada tempat masuk

kabel tripping dan alarm bila rusak ganti.

Uji seluruh alarm dan trippingnya. Bersihkan

dari debu dan kotoran lalu beri vet. 11 Bushing transformator Bushing transformator Bushing transformator Bersihkan porselin dengan air atau sakapen

Periksa dan keraskan bila terdapat mur baut

yang kendor Periksa perapat/paking,dan bila


(26)

bocor diganti yang baru

12 Roda gigi OLTC

Roda gigi OLTC

Roda gigi OLTC

Periksa dan kencangkan serta bersihkan roda gigi dan beri pelumas.

13 Baut terminal, baut bushing, baut body dan baut pentanahan. Baut terminal, baut bushing, baut body dan

baut pentanahan. Baut terminal, baut bushing, baut body dan baut pentanahan.

Periksa dan kencangkan bila terdapat baut-baut

sambungan yang kendor Keraskan semua

baut penghubung. 14 Spark gap bushing primer maupun sekunder. Spark gap bushing primer maupun sekunder. Spark gap bushing primer maupun sekunder.

Periksa Spark gap bushing apakah masih memenuhi syarat ( lihat

lampiran IV .4 buku O&M SE 032) standard

VDE 0111/12. 15 Baut terminal pada panel kontrol dan proteksi. Baut terminal pada panel kontrol dan proteksi. Baut terminal pada panel kontrol dan proteksi.

Periksa dan kencangkan dan bila terdapat baut-baut yang kendor pada

panel kontrol dan proteksi. 16 Kontrol mekanik, limit switch, indikator dari OLTC. Kontrol mekanik, limit switch, indikator dari OLTC. Kontrol mekanik, limit switch, indikator dari OLTC.

Uji kontrol, limit switch apakah bekerja sesuai fungsinya dan periksa indikator OLTC apakah


(27)

posisinya.

17

Tegangan tembus minyak

Tegangan tembus minyak

Tegangan tembus minyak

Uji tegangan tembus minyak apakah masih

sesuai standar yang berlaku.

18 Pondasi Pondasi Pondasi

Periksa pondasi apakah ada

keretakkan-keretakkan dan perubahan kedudukan.

Periksa penahan roda apakah masih tetap kokoh pada tempatnya.

Periksa apakah isolasi antara tangki terhadap

tanah masih baik ( untuk trafo yang memakai pengaman

tangki ).

19

Motor Pompa sirkulasi dan Motor Kipas

Motor Pompa sirkulasi dan Motor Kipas

Motor Pompa sirkulasi dan Motor Kipas

Periksa arus beban motor dan bandingkan

dengan arus nominal motor tersebut. Periksa

bantalan motor dan pelumasnya bila perlu


(1)

Induk yang tidak dijaga.

Tabel 3.2 Jadwal Pemeliharaan Transformator setiap bulan No Peralatan/Komponen Yang Diperiksa Cara Pelaksanaan

Trafo Besar Trafo Sedang Trafo Kecil

1

Lemari kontrol/ Proteksi dan

box kontrol serta Marshaling

kios.

Lemari kontrol/ Proteksi dan

box kontrol serta Marshaling

kios.

Lemari kontrol/ Proteksi dan

box kontrol serta Marshaling

kios.

Periksa Lemari kotrol/ Proteksi dan box

kontrol serta Marshaling kios dari

kotoran / bangkai binatang atau binatang

serta benda asing lainnya.

2

Selicagel dan sistem pernapasan.

Selicagel dan sistem pernapasan.

Selicagel dan sistem pernapasan.

Periksa warna selicagel pada sistem

pernapasan transformator apakah masih biru dan apakah

mulut pernapasannya masih kerendam

minyak. 3 Kerja OLTC Kerja OLTC Kerja OLTC Periksa jumlah kerja

OLTC apakah sudah melampaui jumlah

kerja untuk penggantian minyaknya atau


(2)

minyaknya sudah kotor.

3.6.3 Pemeliharaan Tahunan

Pemeliharaan transformator yang berupa pemeriksaan, pengukuran dan pengujian dan dilakukan oleh petugas Pemeliharaan setiap tahun untuk Gardu Induk yang dijaga maupun Gardu Induk yang tidak dijaga.

Tabel 3.3 Jadwal Pemeliharaan Transformator setiap tahun No Peralatan/Komponen Yang Diperiksa Cara Pelaksanaan

Trafo Besar Trafo Sedang Trafo Kecil

1 Diafragma Diafragma

-Periksa diapragma apakah masih menutup sempurna /rapat , Pada diaphragma tipe tidak hancur (non shaterring

type diaphragm), periksa tertutup oleh

karat atau cat. 2 Tahanan

isolasi pentanahan dan tahanan

tanah

Tahanan isolasi pentanahan dan tahanan

tanah

Tahanan isolasi pentanahan dan tahanan

tanah

Periksa tahanan isolasi dengan megger antara

belitan dan belitan ketanah serta tahanan tanahnya. Apabila ada

yang kendor kencangkan dan nilai


(3)

kembalikan ke nilainyanya.

3 Ratio Ratio Ratio

Ukur ratio transformator apakah

terjadi perubahan.

4 Dielektrik minyak

Dielektrik minyak

Dielektrik minyak

Uji dielectrik minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan

5 Kadar asam minyak

Kadar asam minyak

Kadar asam minyak

Uji dielectrik minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan

6

Kadar air dalam minyak

Kadar air dalam minyak

Kadar air dalam minyak

Uji kadar air dalam minyak, apakah masih

sesuai standar yang dipergunakan

7

Kadar viscositas

minyak

Kadar viscositas

minyak

Kadar viscositas

minyak

Uji viscositas minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan.

8 Warna

minyak Warna minyak

Warna minyak

Uji warna minyak, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan.


(4)

9

Kandungan gas dalam

minyak

Kandungan gas dalam

minyak

Kandungan gas dalam

minyak

dalam minyak menggunakan DGA, apakah masih sesuai

standar yang dipergunakan.

10

Peralatan pengaman transformator

(Bucholz, Sudden Pressure, rele

temperatur.)

Peralatan pengaman transformator

(Bucholz, Sudden Pressure, rele

temperatur.)

Peralatan pengaman transformator

(Bucholz, Sudden Pressure, rele

temperatur.)

Bersihkan terminal dari debu. Periksa seal pada

tempat masuk kabel tripping dan alaram bila

rusak ganti. Bersihkan rongga tempat sambungan kabel dari socket Sudden Pressure

dari bangkai binatang kecil dan periksa seal pada tempat masuk

kabel tripping dan alarm bila rusak ganti.

Uji seluruh alarm dan trippingnya. Bersihkan

dari debu dan kotoran lalu beri vet. 11 Bushing

transformator

Bushing transformator

Bushing transformator

Bersihkan porselin dengan air atau sakapen

Periksa dan keraskan bila terdapat mur baut

yang kendor Periksa perapat/paking,dan bila


(5)

bocor diganti yang baru

12 Roda gigi OLTC

Roda gigi OLTC

Roda gigi OLTC

Periksa dan kencangkan serta bersihkan roda gigi dan beri pelumas.

13 Baut terminal, baut bushing, baut body dan baut pentanahan. Baut terminal, baut bushing, baut body dan

baut pentanahan. Baut terminal, baut bushing, baut body dan baut pentanahan.

Periksa dan kencangkan bila terdapat baut-baut

sambungan yang kendor Keraskan semua

baut penghubung. 14 Spark gap bushing primer maupun sekunder. Spark gap bushing primer maupun sekunder. Spark gap bushing primer maupun sekunder.

Periksa Spark gap bushing apakah masih memenuhi syarat ( lihat

lampiran IV .4 buku O&M SE 032) standard

VDE 0111/12. 15 Baut terminal pada panel kontrol dan proteksi. Baut terminal pada panel kontrol dan proteksi. Baut terminal pada panel kontrol dan proteksi.

Periksa dan kencangkan dan bila terdapat baut-baut yang kendor pada

panel kontrol dan proteksi. 16 Kontrol mekanik, limit switch, indikator dari OLTC. Kontrol mekanik, limit switch, indikator dari OLTC. Kontrol mekanik, limit switch, indikator dari OLTC.

Uji kontrol, limit switch apakah bekerja sesuai fungsinya dan periksa indikator OLTC apakah


(6)

posisinya.

17

Tegangan tembus minyak

Tegangan tembus minyak

Tegangan tembus minyak

Uji tegangan tembus minyak apakah masih

sesuai standar yang berlaku.

18 Pondasi Pondasi Pondasi

Periksa pondasi apakah ada

keretakkan-keretakkan dan perubahan kedudukan.

Periksa penahan roda apakah masih tetap kokoh pada tempatnya.

Periksa apakah isolasi antara tangki terhadap

tanah masih baik ( untuk trafo yang memakai pengaman

tangki ).

19

Motor Pompa sirkulasi dan Motor Kipas

Motor Pompa sirkulasi dan Motor Kipas

Motor Pompa sirkulasi dan Motor Kipas

Periksa arus beban motor dan bandingkan

dengan arus nominal motor tersebut. Periksa

bantalan motor dan pelumasnya bila perlu